DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang............................................................................................1
Tujuan.........................................................................................................2
Sasaran........................................................................................................2
Batasan Operasional....................................................................................2
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Rumah sakit merupakan salah satu organisasi pemberi jasa pelayanan
kesehatan terhadap masyarakat yang semakin dituntut untuk bekerja secara
profesional sesuai dengan standar pelayanan yang telah ditentukan.
Mengacu pada visi dan misi dari Millenium development goal’s, maka perlu
disusun suatu rencana kerja, sehingga kegiatan dari bagian ini menjadi lebih
sistematis dan terorganisir. Pedoman kerja akan menjadi acuan dalam
melaksanakan kegiatan pelayanan PONEK dengan strategi yang komprehensif.
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Neonatal (AKN) di
Indonesia tertinggi diantara negara - negara ASEAN dengan penurunan sangat
lambat. Seperti kita ketahui angka kematian ibu sebesar 307 per
100.000 kelahiran hidup, sedangkan angka kematian neonatal 20 per 1000
kelahiran hidup. Penyebab kematian ibu adalah perdarahan, infeksi, eklamsia,
partus lama. Dan penyebab kematian neonatal yaitu prematur, infeksi, dan
kelainan kongenital. (hasil survey 2002 – 2003).
Saat ini Rumah Sakit Tingkat III Brawijaya telah siap melayani kasus
komplikasi maternal dan neonatal. Dengan adanya pelayanan obstetri dan
neonatal secara komprehensif di rumah sakit diharapkan dapat mempercepat
penurunan AKI dan AKN serta meningkatkan kesehatan ibu.
Program menurunkan angka kematian neonatal dan meningkatkan
kesehatan ibu dan bayi tersebut dapat diperoleh dengan dukungan faktor
keterampilan tenaga kesehatan khusus PONEK serta pelayanan kesehatan ibu dan
bayi yang berkualitas di rumah sakit.
2
2. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Meningkatkan kesehatan ibu dan menurunkan angka kematian
neonatal (AKN)
b. Tujuan Khusus
1) Meningkatkan kemampuan Rumah Sakit Tingkat III
Barawijaya dalam menangani kasus-kasus
kegawatdaruratan obstetric dan neonatal selama 24 jam
2) Terbentuk dan berfungsinya tim PONEK di Rumah Sakit
Tingkat III Brawijaya
3) Pelayanan kegawatdaruratan obstetric dan neonatal dan
dapt terkoordinasi dengan baik
4) Meningkatkan kualitas pelayanan maternal dan neonatal
secara terpadu
5) Memberikan pelayanan pada pasien maternal dan neonatal
secara komprehensif
3. SASARAN
a. Seluruh pimpinan Rumah Sakit Tingkat Kabupaten/ Kota
b. Seluruh Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/ Kota
c. Pengelola program kesehatan ibu dan anak diseluruh Dinas
Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/ Kota
4. BATASAN OPERASIONAL
a. Periode perinatal
Adalah jangka waktu dari masa kehamilan 22 minggu sampai 7
hari setelah lahir. Sebagai batasan operasional periode perinatal dimulai
pada usia kehamilan 28 minggu hingga bayi baru lahir usia 0-7 hari.
b. Perinatologi
3
BAB II
KEBIJAKAN DAN DASAR HUKUM
5. KEBIJAKAN
a. Kebijakan Umum :
1) Tersedia pelayanan kesehatan Maternal Neonatal yang
berorientasi pada mutu dan keselamatan pasien.
2) Adanya tindakan stabilisasi pasien di IGD dan persiapan
untuk pengobatan definitif.
3) Penanganan kasus gawat darurat oleh tim PONEK
Rumah Sakit di ruang tindakan.
4) Penanganan operatif cepat dan tepat meliputi laparotomi, dan
seksio caesaria.
5) Tersedia ruang perawatan intensif ibu dan bayi sesuai dengan
kelas Rumah Sakit.
6) Tersedia pelayanan Asuhan Ante Natal Resiko Tinggi.
7) Tersedia pelayanan Rawat Gabung Ibu dan Bayi.
8) Menyelenggarakan Inisiasi Menyusu Dini dan ASI
Eksklusif.
9) Menyelenggarakan perawatan Metode Kangguru pada BBLR.
10) Menyelenggarakan Rumah Sakit Sayang Ibu Bayi.
11) Menyelenggarakan pelaksanaan rujukan
b. Kebijakan Khusus :
1) Setiap Setiap kasus rujukan kegawatdaruratan selalu dilakukan
pemeriksaan awal dan stabilisasi di IGD PONEK 24 jam untuk
menentukan tindakan yang akan dilakukan.
2) Setiap kasus rujukan yang tidak bisa dilayani karena
keterbatasan fasilitas akan dirujuk ke tingkat yang lebih tinggi sesuai
dengan MoU rujukan dan persetujuan keluarga dengan megikuti
mekanisme rujukan sesuai jenjang pelayanan.
5
BAB III
PELAYANAN PONEK DI RUMAH SAKIT DAN
FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN LAINNYA
7. FALSAFAH
Pelayanan kesehatan yang prima mengantarkan pada terwujudnya
personel TNI dan Masyarakat yang sehat jasmani dan rohani.
8. TUJUAN
a. Meningkatkan derajat kesehatan prajurit dan keluarganya dalam
rangka mendukung tugas pokok komando.
b. Meningkatkan derajat kesehatan secara optimal kepada masyarakat
umum di wilayah Surabaya.
c. Meningkatkan kemampuan rumah sakit secara terencana dan
berkesinambungan dalam upaya mencapai pelayanan kesehatan yang
prima
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI PONEK DAN SARANA
10. Struktur Organisasi
a. Pimpinan dan Staf
1) Struktur Organisasi rumah sakit
KARUMKIT
WAKA
ESELON PIMPINAN
ESELON PELAKSANA
KADEP BEDAH KADEP OBSGYN KADEP PENY DALAM KADEP MATA KADEP
& ANESTESI & IKA & KESWA & THT GILUT
ESELON PELAYANAN
9
Catatan :
5. Ketua PFT
b. Tim PONEK
1) Struktur Organisasi Tim PONEK
KARUMKIT
WAKA RUMKIT
KETUA PONEK
a) Keterangan / Pengertian
(1) Kepala Rumah Sakit Brawijaya adalah seseorang
pelaksana Karumkit di bidang pelayanan kesehatan,
pendidikan dan penelitian yang dalam pelaksanaan tugas
sehari-hari secara keseluruhan dibantu oleh Kasubintal dan
Paur
(2) Ketua Ponek adalah seseorang yang bertanggung
jawab terhadap pelaksanaan pelayanan Maternal dan
neonatal Emergency Komprehensif baik secara teknis
maupun administratif, serta melakukan tanggungjawab
konsultatif.
(3) Ketua Maternitas adalah seseorang yang
bertanggungjawab terhadap pelayanan Maternal/
Kebidanan baik secara teknis maupun administratif, serta
melakukan tanggungjawab konsultatif.
(4) Ketua Neonatus adalah seseorang yang
bertanggungjawab terhadap pelayanan Neonatal baik
secara teknis maupun administratif, serta melakukan
tanggungjawab konsultatif.
(5) Koordinator IGD adalah seseorang yang
bertanggungjawab pengawasan, monitor dan evaluasi
terhadap pelayanan IGD umum dan IGD Ponek.
(6) Koordinator Poli Kandungan adalah seseorang
yang bertanggungjawab terhadap pengawasan, monitor
dan evaluasi terhadap pelayanan pelayanan
Maternal/Kebidanan dan Ginekologi
(7) Koordinator ruang Bersalin adalah seseorang yang
bertanggungjawab terhadap pengawasan, monitor dan
evaluasi terhadap pelayanan Maternal/ Kebidanan dan
Ginekologi serta ibu nifas
1
i. Menentukan keputusan
menyangkut kebijaksanaan pelayanan dan
pengembangan Instal jangdiag
ii. Mengatur rencana kegiatan
penyelengaraan program-program yang
berkaitan dengan pelayanan dan
pengembangan instal jangdiag kepada
kepala rumah sakit.
iii. Meminta saran dari staf dan instalasi
yang lain.
iv. Memberi saran dan pertimbangan
kepada Karumkit
v.Memberikan teguran kepada staf instal
jangdiag yang melakukan pelanggaran dan
mengembalikan staf yang bersangkutan
kepada kepala rumah sakit bila teguran
terakhir tidak diindahkan.
vi. Menandatangani surat dan laporan.
1
2 Koordinator Pelatihan 1 1
Maternal dr SpOG
Neonatus pelatihan
BAB V
MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN
10. Monitoring
Hal -hal penting dalam monitoring dan evaluasi dan pelaporan:
a. Kepatuhan terhadap pelayanan Inisiasi menyusu dini,rawat
gabung dan perawatan metode kanguru
b. Kepatuhan dokter dalam penulisan resep tulisan harus jelas,
penulisan di BRM harus lengkap dan jelas
c. Monitoring dalam tindakan respon time SC, respon time tranfusi
darah
d. Monitoring terhadap pelaksanaan SPO tindakan
e. Rujukan pasien dan hasil umpan baliknya.
f. Ketersediaan logistic obat –obatan emergency dalm waktu 24
jam.
g. Kepatuhan terhadap pencatatan dan pelaporan BRM
h. Kepatuhan staf Rumah Sakit Tingkat III Brawijaya terhadap
pelaksanaan semua kebijakan yang ditetapkan oleh karumkit.
Tim PONEK menyusun laporan hasil pertemuan dan hasil monitoring
evaluasi, dan disampaikan secara tertulis kepada yanmed dan karumkit setiap
bulan, Triwulan, dan tahunan untuk diketahui dan ditindak lanjuti.
11. Evaluasi
Evaluasi pelayanan PONEK dilakukan pencatatan tiap bulan, triwulan dan
tahunan,sehingga dapat melihat sejauh mana tujuan dan target yang telah
ditetapkan sebelumnya telah dicapai.Dalam mengukur kegiatan tersebut
diperlukan indikator.Hasil evaluasi akan digunakan juga untuk rapat perencanaan
program kerja di tahun kedepan.
3
12. Pelaporan
Pelaporan PONEK di rumah sakit tingkat III Brawijaya akan
dilakukan :
a. Laporan bulanan
Laporan bulanan imunisasi dilakukan setiap bulan dan dilaporkan
ke yanmed dengan diketahui karumkit dan selanjutnya juga di serahkan ke
DKK
Melaporkan hasil kegiatan pelatihan yang dilaksanakan oleh Tim
PONEK baik internal maupun ekstrenal
b. Laporan Triwulan
Laporan triwulan yang dibuat akan diketahui oleh karumkit Ka
tim PONEK dan juga akan dievaluasi
c. Laporan Tahunan
Laporan tiap tahun yang dibuat akan diketahui oleh karumkit,
ketua tim PONEK dan juga akan dievaluasi serta di tindak lanjuti
13. Penutup
Pedoman kerja PONEK merupakan bahan rujukan bagi Kepala Rumah
Sakit Tingkat III Brawijaya dalam rangka pelayanan PONEK 24 jam. Pihak
Rumah Sakit Tingkat III Brawijaya dapat menerapkan pedoman ini sesuai dengan
kemampuan,jenis dan klas rumah sakit dan menjadi acuan untuk memenuhi
sumber daya rumah sakit dalam rangka mencapai standar pelayanan minimal
rumah sakit.
Pedoman pelayanan ini senantiasa akan disesuaikan dengan perkembangan
ilmu dan teknologi serta kebijakan dan peraturan program PONEK yang berlaku