Anda di halaman 1dari 17

EXCELLENT SERVICE PROGRAM

KAMAR BERSALIN RS. ESA UNGGUL

I. PENDAHULUAN
Masalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) masih menjadi masalah kesehatan di
Indonesia. Hal ini dikarenakan masih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan
Angka Kematian Bayi (AKB) yang ada di Indonesia. Angka kematian ibu di
Indonesia merupakan yang tertinggi di ASEAN dengan jumlah kematian ibu tiap
tahunnya mencapai 450/100.000 kelahiran hidup yang jauh diatas angka kematian
ibu di Filipina yang mencapai 170/100.000 kelahiran hidup, Thailand 44/100.000
kelahiran hidup (Profil Kesehatan Indonesia, 2010) dan menurut data Survei
Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007, angka kematian bayi sebesar
34/1000 kelahiran hidup. Berdasarkan kesepakatan global (Millenium Development
Goals/MDG’s 2000) untuk tahun 2015, diharapkan angka kematian ibu menurun
menjadi 102/100.000 kelahiran hidup dan angka kematian bayi menurun menjadi 23
per 1000 kelahiran hidup (Kementerian Kesehatan Republik Indonesai, 2011).
Masa persalinan merupakan salah satu periode yang mengandung risiko bagi
ibu hamil. Kematian ibu, kematian bayi dan juga berbagai komplikasi lainnya pada
umumnya terjadi pada masa persalinan, setelah melahirkan dan 1 minggu pertama
setelah melahirkan.
Salah satu faktor penting dalam upaya menurunkan angka kematian yaitu
penyediaan pelayanan kesehatan maternal dan neonatal yang berkualitas. Pelayanan
kebidanan dalam hal ini memiliki peran yang sangat penting. Pelayanan kebidanan
yang berkesinambungan dan paripurna, berfokus kepada aspek pencegahan, promosi
kesehatan dan berlandaskan kemitraan adalah hal penting yang dapat membantu
menurunkan angka kematian ibu dan angka kesakitan serta kematian bayi.
Pelayanan kebidanan yang bermutu ditentukan oleh faktor input dan proses dari
pelayanan itu sendiri. Faktor input dari pelayanan diantaranya yang disepakati.
Sedangkan faktor proses adalah suatu kinerja dalam mendayagunakan input yang ada

1
dalam interaksi antara bidan dengan pasien yang meliputi penampilan kerja sesuai
dengan standar dan etika kebidanan.
Untuk mewujudkan pelayanan kebidanan yang bermutu di RS Esa Unggul maka
disusunlah pedoman pelayan kebidanan ini dengan harapan dapat menjadi acuan
dalam melaksanakan pelayanan kebidanan.

II LATAR BELAKANG

Kegiatan yang dilakukan Unit Rawat Kamar Bersalin di RS Esa Unggul


merupakan hal yang mutlak dilakukan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada
pasien Kamar Bersalin, karena itu diperlukan program kerja Unit Rawat Kamar
Bersalin sebagai panduan pelaksanaan kegiatan Unit Rawat Kamar Bersalin.
Pencapaian Standar Mutu Pelayanan di Instalasi Rawat Kamar Bersalin sebagai
berikut :

No. Indikator Target Pencapaian


TW 1 TW 2 TW 3 TW 4
1. Ketersediaan obat dan 100 % 75% 75% 80% 85%

alkes
2. Kelengkapan berkas RM 100 % 0% 0% 0% 75%

3. Kejadian kematian ibu 100 % 0% 0% 0% 85%

bersalin karena
perdarahan
4. Inisiasi Menyusu Dini 100 % 0% 0% 0% 75%

Berdasarkan data tersebut diatas, maka pengembangan layanan di Unit Kamar


Bersalin di tahun 2020 menitik beratkan pada :
1. Ketersediaan obat dan alkes
2. Kelengkapan berkas RM
3. Kejadian kematian ibu bersalin karena perdarahan
4. Inisiasi Menyusui Dini (IMD)

III TUJUAN DAN SASARAN

1. Tujuan Umum

2
Meningkatkan pelayanan asuhan kebidanan di RS Esa Unggul dalam
menentukan sikap menghadapi perkembangan pelayanan kesehatan global,
nasional maupun regional.
2. Tujuan Khusus

1. Sebagai acuan dalam memberikan pelayanan asuhan kebidanan secara


professional.
2. Sebagai bahan dasar pengembangan pelayanan asuhan kebidanan dan
organisasi profesi bidan.
3. Sebagai pedoman menilai mutu pelayanan asuhan kebidanan

3. SASARAN
1. Bagi fungsional medis dan keperawatan sebagai pedoman pelaksanaan
pelayanan kebidanan di RS Esa Unggul
2. Bagi manajemen medis dan keperawatan sebagai pengelola pelayanan
kebidanan di RS Esa Unggul
3. Bagi direksi RS Esa Unggul sebagai pedoman untuk mengevaluasi kinerja
pelayanan medis keperawatan

IV. LANDASAN HUKUM


1 Undang-Undang Nomor : 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
2 Undang-Undang Nomor : 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
3 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
:1575/Menkes/XI/2005 tentang Organisasi dan Tata kerja Departemen
Kesehatan.
4 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 1457 Tahun 2003
tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan/Kota.
5 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
836/Menkes/SK/VI/2005 tentang Pedoman Pengembangan Manajemen Kinerja
Perawat dan Bidan.
6 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 369/Menkes/SK/III/
2007 tentang Standar Profesi Bidan.

3
7 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
938/Menkes/SK/VIII/ 2007 tentang Standar Asuhan Kebidanan

V. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


 Kegiatan Pokok
1. Program Rutin
2. Program Pengembangan
3. Program Pemeliharaan
4. Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja
5. Program Cost Managemen
6. Program Peningkatan Mutu
7. Program Unggulan/ Excelent Program

 Rincian Kegiatan
1. Program Rutin
a. Rapat Bulanan
b. Diklat
a) Diklat Eksternal :
- diklat Asuhan Persalinan Normal untuk bidan,
- Pelatihanan PONEK
- PPGDON (Penanganan Penderita Gangguan Obstetri Neonatus)
b) Diklat Non Formal :
- Diklat
UMUM : meliputi tata tertib, hospital tour, profil RS dan budaya RS, produk knowledge
dan alur RJ/RI, pembinaan personil, etika dan komunikasi, kesejahteraan, BHD, hand
hygiene, APAR, disaster, B3, Mutu, Patient Safety.
KHUSUS : sesuai bidang tugas masing masing

2. Program Pengembangan
a. Pelayanan Kamar bersalin
- Meningkatakan peranan PMO ( Personal Maternity Officer ).

4
- Penambahan kebutuhan dokter Spesialis Obgyn full timer khusus focus terhadap
rujukan (PPK I / klinik/ Rumah bersalin), melakukan kunjungan rutin ke PPK I
memberikan inhouse tranning yang dibutuhkan.
- Mempermudah rujukan sekitar dengan memberikan perangkat untuk dapat
dengan mudah menghubungi RS
- Memberikan service penjemputan / pengantaran pasien sebelum/ sesudah
melahirkan
- Memberikan pendidikan kesehatan kepada ibu dan bapak / keluarga serumah
b. Mengenai perawatan bayi dan ibu saat pasien dirawat sampai dengan pasien
pulang
c. Konsultasi dengan Konselor Laktasi untuk membantu memperlancar produksi asi
ibu.
d. Konsultasi dengan dokter Gizi Klinik : paket diet saat pasien dirawat di rumah
sehingga nutrisi ibu menyusui terjaga dan berat badan berlebihan segera
diprogram untuk menyesuaikan berat ideal.
e. Bekerja sama dengan terapis untuk totok wajah,
f. Meningkatkan peran Fisioterapi khusus wanita post melahirkan agar merelexkan
otot-otot kewanitaan sehingga dapat menjaga psikologis pasien post melahirkan.

3. Program Pemeliharaan
a. Aman
 Kabel tertata rapi
 Alat medis siap pakai
 Penempatan alat medis sesuai standar
 Penempatan obat sesuai dengan ketentuan
 Lantai tidak licin
b. Bersih
 Meja perawat selalu bersih tidak berdebu
 Alat medis selalu dibersihkan setelah dipakai
 Lantai dan jendela kaca bersih tidak berbayang
 Tempat penyimpanan alat umum/ ATK dan ALKES bersih tidak berdebu

5
4. Rapih
 Lemari linen terlihat rapih dan bersih dan tidak ada barang pribadi
 Penataan file dan buku rapih
 Penempatan alkes rapih
5. Tampak Baru
 Penggantian perlak dan linen yang rusak
 Pengecatan dinding yang sudah kusam
 Pengecatan tiang infus
 Penggantian infarm warmer yang sudah rusak
6. Ramah Lingkungan
 Pembuangan sampah medis di tempatkan di plastik kuning
 Pembuangan sampah non medis di plastik hitam
 Pembuangan benda tajam di safety box dihancurkan oleh pihak ketiga
7. Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Melakukan medical check up secara berkala kepada semua petugas.
8. Program Cost Managemen
a. Pemantauan dan pengawasan inventory obat , BHP dan fixed asset.
b. Pengontrolan lembur bidan.
9. Program Peningkatan Mutu
a. Akreditasi
- Program kerja di unit-unit pelayanan medis sesuai dengan standar akreditasi.
b. Standar Mutu Pelayanan
1.Ketersediaan obat dan alkes
2.Kelengkapan berkas RM
3.Kejadian kematian ibu bersalin karena perdarahan
4.Inisiasi Menyusu Dini
c. Sasaran Keselamatan Pasien
1) Mengidentifikasi pasien dengan benar.
Persentase kepatuhan identifikasi dengan menggunakan minimal 2 (dua) parameter
2) Meningkatkan komunikasi yang efektif.

6
3) Penerapan komunikasi efektif (tulis, baca ulang, konfirmasi ulang) Meningkatkan
keamanan obat-obatan yang harus diwaspadai.
4) Kelengkapan identifikasi / pelabelan cairan elektrolit pekat di Instalasi Farmasi
Memastikan lokasi pembedahan pada pasien yang benar.
 Kelengkapan pengisian Surgical Safety Checklist
5) Mengurangi risiko pasien infeksi akibat perawatan kesehatan.
 Angka kepatuhan cuci tangan perawat di ruang rawat inap sebelum ke pasien
6) Mengurangi risiko cedera pasien akibat terjatuh.
 Persentase kepatuhan penerapan asesmen awal pasien risiko jatuh pada pasien rawat
Kamar Bersalin

VI. PROGRAM UNGGULAN / EXCELLENT PROGRAM


Rumah Sakit Esa Unggul berupaya untuk memberikan pelayanan yang terbaik untuk
ibu hamil agar dapat melakukan persalinan secara lancar. RS Esa Unggul mengutamakan
kesehatan dan keselamatan ibu dan bayi. Rumah sakit ini juga mendukung semua ibu hamil
yang menjadi pasiennya untuk melahirkan secara normal dan dapat mempersiapkan mental
ibu hamil dalam menghadapi persalinannya. Salah satu program unggulan yang ada di RS
kami dengan gentle birth (salah satu metode dengan hypnobirthing) dan water birth.

1. Gentle Birth
Gentle Birth merupakan metode persalinan yang menggabungkan persiapan pikiran
dan mental sejak awal kehamilan hingga proses persalinan berlangsung dengan
meminimalisasi intervensi dan trauma bagi ibu dan bayi. Metode ini akan meningkatkan
pengetahuan ibu dan keluarga selama kehamilan serta mempermudah proses adaptasi
kehamilan dan memperlancar proses persalinan (knowledge is power).
Selain itu, metode gentle birth ini merupakan filosofi yang terbaik bagi ibu dan bayi
sebagai media tumbuh kembang yang optimal untuk generasi yang dilahirkan (from the
womb, for the better world). Salah satu cara yang digunakan dalam gentle
birth yaitu hypnobirthing.
Hypnobirthing merupakan teknik melahirkan secara alami yang meliputi relaksasi
mendalam, pola pernafasan secara lambat dan petunjuk cara melepaskan endorfin dari dalam

7
tubuh. Hypnobirthing memungkinkan calon ibu untuk menikmati proses kelahiran yang
aman, lembut, cepat dan tanpa proses pembedahan. Hypnobirthing mengaplikasikan teknik-
teknik hipnoterapi dalam proses persalinan termasuk bagaimana caranya mengendalikan dan
mensugesti pikiran serta perasaan ibu hamil mengenai dirinya dan kehamilannya supaya
selalu positif.

Manfaat hypno birthing, yaitu:


 Mengurangi rasa mual, muntah, pusing dan beberapa gangguan di masa awal kehamilan
 Sarana untuk berkomunikasi dengan janin selama dalam kandungan karena janin sudah
memiliki unsur jiwa yang sederhana yaitu perasaan
 Meningkatkan kadar endorphin untuk mengurangi rasa nyeri sehingga proses persalinan
berlangsung nyaman dan lancar
 Kondisi rileks, tenang dan damai dirasakan oleh janin sehingga membentuk SQ (spiritual
quotient/nilai kedamaian) yang tinggi, bayi tenang dan bahagia
 Mencegah robekan/jahitan pada vagina
 Mengurangi tindakkan bedah caesar karena indikasi non medis
 Mencegah terjadinya bayi premature
 Mencegah terjadinya berat badan bayi kurang
 Mencegah kekurangan oksigen pada bayi sehingga berpengaruh pada pertumbuhan otak
bayi
 Mencegah baby blues/post partum depression
 Meningkatkan hormon oxytosin yang dibutuhkan untuk memperlancar ASI
 Mempercepat proses penyembuhan operasi caesar (jika terpaksa)

Program hypnobirthing di RS Esa Unggul meliputi beberapa pertemuan, yaitu:


1. pertemuan 1: pengenalan hypnobirthing, filosofi gentle birth, latihan relaksasi (30
menit);
2. pertemuan 2: pemrograman hipnoanalgesia, endorphine message (30 menit);
3. pertemuan 3: pemrograman hipnoanalgesia, endorphine massage, simulasi
persiapan hipnobirthing (45 menit).

8
Selain hypnobirthing sebagai salah satu bagian dari metode gentle birth, ada beberapa
rangkaian kegiatan gentle birth yaitu antenatal class, senam hamil, klinik laktasi, painless
labour dan baby spa.
A. Antenatal Class
Antenatal Class merupakan kelas persiapan dengan kurikulum materi dan
penyampaian sesuai dengan filosofi persalinan ramah jiwa. Tujuannya adalah untuk
menambah pengetahuan ibu dan pasangan selama menjalani kehamilan dan mempersiapkan
persalinan.
Antenatal Class terdiri dari rangkaian materi fisiologi kehamilan dan perkembangan
janin, pregnancy planning, hypnobirthing, gizi ibu hamil dan menyusui, hypnobirthing,
laktasi, birth planning dan patologi persalinan, patologi bayi, gizi bayi dan anak serta
rehabilitasi medik.
B. Senam Hamil
Senam hamil adalah exercise untuk meningkatkan endurance atau daya tahan ibu
hamil untuk mempersiapkan kelahiran. Senam hamil dimulai pada usia kehamilan 28-30
minggu. Tujuan dari senam hamil itu yaitu:
 Meningkatkan kerja jantung dan melancarkan sirkulasi peredaran darah;
 Memperkuat sistem pernafasan sehingga ibu hamil merasa lebih sehat dan tidak sesak
nafas;
 Melenturkan dan menguatkan otot-otot panggul sebagai persiapan melahirkan;
 Melatih postur tubuh yang benar;
 Merangsang keluarnya ASI;
 Mengajarkan relaksasi;
 Memperpendek masa partus kala II (saat bayi akan keluar);
 Menjaga kebugaran tubuh;
 Meringankan nyeri punggung selama kehamilan dan persalinan;
 Mengurangi stress;
 Memperkuat otot dasar panggul, punggung dan perut.
 Mengurangi resiko terjadinya gawat janin;
 Mengurangi angka kejadian gestational diabetes terutama pada wanita gemuk.

9
Cukup banyak manfaat senam hamil bagi ibu hamil namun senam hamil harus
dilakukan dengan bimbingan instruktur senam hamil dan petugas kesehatan agar tidak terjadi
hal-hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan saat melakukan senam atau senam dilakukan
tanpa menghiraukan kesehatan dari ibu hamil.
C. Klinik Laktasi
RS Esa Unggul merupakan salah satu rumah sakit yang mengutamakan pemberian
ASI pada bayi. ASI merupakan satu-satunya nutrisi yang terbaik untuk bayi. Karena itu,
rumah sakit ini dilengkapi dengan klinik laktasi yang juga merupakan bagian dari gentle
birth. Klinik laktasi adalah lembaga atau tempat konselling bagi ibu atau calon ibu mengenai
masalah menyusui (perhatian dan pelayanan lebih pada ibu dan bayinya). Klinik Laktasi siap
membantu memberi informasi yang dibutuhkan dan mencarikan solusi untuk masalah
menyusui yang dihadapi oleh ibu hamil dan sedang menyusui. Klinik Laktasi akan
memberikan penjelasan atau pemaparan seputar manfaat ASI, pentingnya menyusui,
mengenal anatomi payudara, posisi dan pelekatan menyusui yang efektif, kunci keberhasilan
menyusui, cara menyusui yang benar, tatalaksana Inisiasi Menyusui Dini (IMD) yang benar,
hari-hari pertama bayi termasuk sebab-sebab bayi menangis dan mengapa bayi kuning,
memahami feses bayi ASI eksklusif serta teknik memerah, menyimpan dan memberikan ASI.

Konsultasi laktasi meliputi:


 Persiapan menyusui ibu hamil (manfaat ASI, teknik dan manfaat IMD dan keberhasilan
menyusui);
 Konsultasi pasca melahirkan (masalah puting lecet dan payudara membengkak serta hari-
hari pertama bayi);
 Konsultasi masalah menyusui pasca rawat inap (masalah radang payudara, produksi ASI
menurun);
 Manajemen laktasi pada ibu yang bekerja.

Klinik laktasi berusaha untuk mempersiapkan mental dan kemampuan ibu hamil
untuk dapat memberikan ASI pada bayinya sehingga ibu hamil tidak mengalami stress karena
ASInya tidak bisa keluar atau pun mengalami masalah menyusui lainnya seperti puting yang
masuk ke dalam dan menyebabkannya tidak dapat menyusui. Dengan adanya klinik laktasi

10
diharapkan ibu hamil dan menyusui mendapatkan solusi dari semua masalah menyusui yang
dihadapi.

D. Painless Labour (Melahirkan Tanpa Rasa Nyeri)


Rasa sakit dan nyeri pada ibu hamil merupakan salah satu hal yang cukup ditakutkan
padahal rasa nyeri merupakan pertanda bahwa ibu hamil telah siap untuk melakukan
persalinan. Painless Labour merupakan layanan yang bertugas untuk mendampingi calon ibu
untuk menjalani persalinan dengan nyaman dan tenang sehingga mengurangi timbulnya
trauma bagi ibu dan bayi.
Ada beberapa layanan yang disediakan, yaitu:
 Hypnobirthing class merupakan pemanfaatan hipnosis dalam persalinan berupa teknik
sugesti mandiri selama menjalani kehamilan dan mempersiapkan persalinan;
 Anestesi ILA (intrathecal labor analgesia) merupakan teknik untuk menghilangkan rasa
sakit saat persalinan dengan memasukkan zat anestesi lewat suntikan kerongga serabut
syaraf ditulang belakang bagian bawah;
 Pijat endorphin merupakan pijatan dititik titik akupuntur dibagian punggung dan ping-
gang ibu sehingga merangsang pengeluaran hormon endorphin dan oksitosi yang akan
berfungsi memblokir rasa sakit dan memperkuat kontraksi rahim sehingga memperlancar
proses persalinan;
 Pijat perinum adalah pemijatan daerah perineum untuk menstimulasi aliran darah dan
menimgkatkan elastisitas perineum sehingga dapat menghindari kejadian episiotomi atau
robekan saat melahirkan (partus).
 Pelvic rocking merupakan rangkaian gerakan untuk melatih otot panggul menggunakan
gym ball. Mulai dilakukan pada usia kehamilan 36 minggu atau pada saat menjelang
proses persalinan. Gerakan ini bermanfaat untuk memperkuat kontraksi dan dapat
meningkatkan bidang luas panggul sebanyak 30% sehingga akan mendorong turunnya
kepala bayi.

E. Baby Spa (Baby Massage dan Baby Swimming)


Pemijatan pada bayi merupakan sarana ikatan yang indah antara bayi dan orangtua.
Pijat bayi sangat bermanfaat bagi perkembangan fisik dan emosi bayi. Pijat bayi dapat segera

11
dilakukan setelah bayi dilahirkan atau sesuai keinginan orangtua. Lebih cepat mengawali
pemijatan, bayi akan mendapatkan keuntungan lebih besar terlebih lagi bila pemijatan dapat
rutin dilakukan setiap hari sejak bayi dilahirkan sampai berusia 6-7 bulan. Ibu akan diberikan
latihan singkat cara memijat bayinya sendiri secara sederhana hingga setiap hari bayi dapat
dipijat sendiri.
Pemijatan bayi dapat pula dilakukan secara berkala pada klinik baby spa di RS Esa
Unggul. Baby spa terdiri dari baby massage dan baby swimming. Baby spa memberikan bayi
pengalaman sensori yang natural dan dapat perkembanhan otak dan fisiknya.
Manfaat pijat untuk bayi:
 Meningkatkan berat badan bayi;
 Mempercepat pertumbuhan bayi;
 Meningkatkan daya tahan tubuh;
 Meningkatkan konsentrasi bayi dan membuat bayi tidur lelap;
 Membina ikatan kasih sayang antara orangtua dan anak;
 Meningkatkan hubungan batin antara orangtua dan bayi;
 Mengurangi kembung dan kholik;
 Meningkatkan koordinasi dan keseimbangan.

2. Water Birth
Melahirkan dengan menggunakan media air atau yang lebih dikenal dengan istilah
water birth dapat dikategorikan sebagai persalinan normal karena bayi tetap keluar melalui
jalan lahir yang disebut dengan vagina. Posisi ibu pada saat melahirkan tergantung pada
kenyamanan ibu yang akan melahirkan. Namun pada umumnya ibu melahirkan dengan posisi
duduk dengan dua kaki terlentang. Ibu yang akan melahirkan akan masuk ke dalam kolam
yang berisi air hangat setelah pembukaan serviks 6 cm. Temperatur air yang mendekati
temperatur tubuh ibu menyebabkan bayi tidak terangsang untuk bernafas. Bayi akan lahir di
dalam air kemudian dengan segera diangkat ke permukaan oleh petugas yang menangani
persalinan tersebut.
Persalinan dalam air pada dasarnya merupakan persalinan normal, hanya saja metode
ini menggunakan media air sebagai tempat persalinan. Penggunaan media air dalam proses
persalinan membutuhkan persiapan yang lebih banyak daripada persalinan normal biasa yaitu

12
dengan mempersiapkan kolam sebagai tempat ibu untuk bersalin beserta peralatan lainnya.
Peralatan yang diperlukan untuk menunjang proses persalinan dalam air (water birth)
adalah:
1. Kolam Air berupa bak berdiameter 2 meter, terbuat dari plastik dengan ben-
jolan-benjolan pada alasnya agar posisi ibu tidak merosot. Hal yang terpenting adalah
bahwa kolam yang digunakan hanya sekali pakai dan tidak merupakan bekas pakai
orang lain.
2. Pompa pengatur agar air tetap bersirkulasi

3. Water heater untuk menjaga air tetap hangat

4. Termometer untuk mengukur suhu

Berikut ini adalah tahapan proses persalinan water birth 1:

1. Sterilisasi Kolam

Kolam yang akan digunakan dalam proses persalinan water birth harus disterilisasi
lebih dulu dengan menggunakan desinfektan. Tujuan dari proses sterilisasi kolam ini
adalah supaya kolam menjadi bebas kuman.

2. Pengisian Air Kolam

Kolam yang sudah disterilisasi dan dianggap bersih kemudian diisi dengan air. Air
tersebut harus disesuaikan dengan suhu tubuh ibu yang akan melahirkan, yaitu sekitar 34-
36 derajat celsius. Hal ini menjadi penting karena untuk mencegah temperature shock saat
bayi keluar dari rahim. Sterilitas air juga harus diperhatikan agar tidak menyebabkan
infeksi pada ibu maupun bayi yang dilahirkannya.

3. Ibu Masuk ke dalam Kolam


Ibu yang akan melahirkan dengan water birth diperbolehkan masuk ke dalam kolam
setelah jalan lahir membuka 5-6 sentimeter. Tujuannya adalah untuk menghindari agar
ibu tidak terlalu lama berada dalam air. Seorang ibu juga dapat didampingi oleh
suaminya supaya perasaan ibu menjadi lebih tenang dalam menghadapi proses persalinan.

13
4. Kelahiran Bayi
Pembukaan jalan lahir biasanya sudah lengkap setelah kurang lebih 1-1,5 jam
berendam dalam air, sehingga bayi siap lahir. Menurut penjelasan dokter Otamar,
biasanya ibu hanya mengeluarkan sedikit tenaga saja untuk mengejan, bayi dengan
mudah akan keluar. Proses kelahiran bayi ini lebih mudah karena air mempunyai sifat
mendorong. Setelah bayi lahir, ia tidak akan tenggelam karena pada saat dalam rahim
pun bayi hidup dalam air ketuban selama sembilan bulan.
5. Pengangkatan Bayi
Setelah bayi keluar, bayi diangkat dan langsung diberikan pada ibunya untuk mendapat
pelukan hangat serta ciuman pertama dari ibunya. Kemudian setelah itu pusar bayi
dipotong dan dibersihkan, dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatannya.

Persyaratan Water Birth

Tidak semua ibu dapat melakukan persalinan dalam air walaupun persalinan ini
dikategorikan sebagai persalinan normal. Ibu yang melahirkan dengan menggunakan metode
ini harus benar-benar dalam keadaan sehat. Penggunaan media air sebagai tempat bersalin
membuat persalinan ini hanya dapat dilakukan dengan persyaratan tertentu, yaitu:
1. Ibu tidak menderita penyakit herpes atau penyakit menular lainnya karena penyakit
seperti itu sangat mudah menular melalui air. Namun untuk ibu yang menderita
penyakit menular jenis HIV/AIDS tetap boleh melahirkan dalam air karena virus
AIDS mati dalam air. Akan tetapi kasus ini belum pernah terjadi.
2. Ibu pernah mengalami perdarahan yang berlebih atau mengalami infeksi kehamilan
3. Ibu mengandung bayi kembar
4. Ibu diperkirakan melahirkan prematur, misalnya dua minggu sebelum perkiraan per-
salinan, ibu sudah merasa akan boleh melahirkan.
5. Adanya mekonium (kotoran janin) yang parah dalam cairan ketuban.
6. Ibu mengalami toksemia atau preeclampsia
7. Ibu pernah menjalani operasi Caesar pada persalinan sebelumnya
8. Berdasarkan hasil pemeriksaan dengan USG menunjukkan tubuh bayi besar, semen-
tara pinggul ibunya kecil.

14
Rumah sakit esa unggul berusaha untuk mempersembahkan yang terbaik untuk ibu
hamil yang memeriksakan kandungannya dan melakukan persalinan di rumah sakit
tersebut. Gentle birth membantu mempersiapkan ibu hamil dan calon ibu untuk dapat
menjalani proses kehamilan dan persalinannya dengan lancar, aman, nyaman serta bahagia.

VII. LOKASI KEGIATAN & JADWAL

 Lokasi
Pelaksanaan seluruh program dilaksanakan di RS Esa Unggul dengan
penempatan posisi masing masing.
 Jadwal
- Kamar Bersalin : 24 Jam
- Kamar Operasi : 24 Jam
- Gawat Darurat : 24 Jam
- Water Birth : sesuai perjanjian
- Hypnobrithing : Setiap hari 08.00- 17.00
- Senam Hamil : Jumat – Minggu 16.00-17.30
- Klinik Laktasi : Senin – Jumat 09.00- 12.00
- Baby spa : setiap Hari 08.00 - 16.00

VIII. BIAYA

NO MELAHIRKAN Lama KELAS


Perawatan (Rp)
VVIP VIP I
1 Partus Normal 3 11.930.000 9.800.000 6.900.00
2 Partus dengan VE 3 12.195.000 10.050.000 7.160.000
3 Seksio Sesarea/SC 4 22.485.000 18.980.000 14.800.000
a. SC + Tubektomi 23.675.000 20.170.000 15.980.000
b. SC + Angkat 23.840.000 20.335.000 16.210.000
Sirklase Shirodkar
c. SC Gemeli 27.050.000 22.890.000 18.080.000
(Kembar)/2
4 Partus Kolam 3 14.800.000 12.545.000 10.280.000
5. Hypnobrithing 2 jam 200.0000
6. Senam Hamil 90 menit 150.000
7. Baby Spa 45 menit 100.000
8. Perawatan Ibu 90 menit 200.000

15
9. Klinik Laktasi 150.000

IX. PROSES KEGIATAN

1. Tahapan Perencanaan
a. Pembentukan & Pelatihan Tim
 Melakukan program kerja
Perawat, bidan dan dokter yang nantinya akan tergabung dalam Tim persalinan,
diharapkan memiliki antusiasme yang tinggi terhadap pelayanan yang ada karena itu team
harus bekerja sama dengan baik dan komunikatif.
 Perawat, bidan dan dokter yang bertugas harus sesuai dengan kompetensi dan keahlian
masing masing, memiliki sertifikat resmi yang masih berlaku.
 Pelatihan rutin bulanan
b. Persiapan Alat
Seluruh alat dan peralatan medis untuk ibu dan bayi dipersiapkan dengan lengkap sesuai
dengan SPO RS Esa Unggul dan dilaporkan secara berkala.
c. Persiapan Dokumen
SPO dan surat persetujuan tindakan pasien

2. Tahapan Pelaksanaan
Dokter, bidan dan perawat melakukan tugasnya masing-masing dalam proses persalinan yang
akan dilakukan. Kemudian dilakukan :
a. Pencatatan dan Pelaporan ke Rekam Medis
Perawat, Bidan dan dokter mencatat dan melaporkan keadaan pasien, proses persalinan,
keadaan bayi,dll dalam Rekam Medis pasien. Pelaporan hasil kegiatan dilakukan setiap
bulan sekali dengan mengumpulkan data laporan pelaksanaan kegiatan
b. Follow Up
Perawat, bidan dan dokter mengevaluasi keadaan pasien dan bayi pasca melahirkan dan
Keluhan yang dirasakan pasien.
c. Review / Umpan balik
Pasien memberikan saran dan review selama proses perawatan di RS Esa Unggul dan
program program penunjang yang dilakukan

16
3. Tahapan Evaluasi
Evaluasi kegiatan dilakukan setiap 3 (tiga) bulan sekali dan dilaporkan kepada Manager
Pelayanan Medis dalam bentuk hasil evaluasi. Berkas-berkas yang dinilai meliputi :
a. Rekam Medis pasien-pasien selama 1 bulan.
b. Lembar review/umpan balik yang diisi oleh pasien.
c. Temuan fakta berupa foto/video yang direkam oleh perawat yang bertugas, meliputi
kondisi pasien, apa yang dilakukan perawat, dan bagaimana hasil akhir penanganan saat
itu.
d. Jumlah Kunjungan pasien
e. Data Kepuasan pasien

X. PENUTUP
Kerangka acuan kegiatan ini sudah diupayakan rinci. Namun demikian, demi
sempurnanya hasil kegiatan ini maka dimungkinkan adanya perubahan-perubahan
berdasarkan masukan dan hasil pembahasan pada saat proses pelaksanaannya. Semua
perubahan yang bertujuan mendapatkan hasil yang terbaik akan dicatat sesuai kesepakatan
pihak-pihak bersangkutan.

17

Anda mungkin juga menyukai