PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Keperawatan sebagai profesi yang merupakan bagian dari masyarakat akan terus
berubah sejalan dengan masyarakat yang terus berkembang dan mengalami
perubahan. Keperawatan dapat dilihat dari berbagai aspek, antara lain keperawatan
sebagai bentuk asuhan profesional kepada masyarakat, keperawatans ebagai olmu
pengetahuan dan teknologi (iptek), serta keperawatan sebagai kelompok masyarakat
ilmuwan dan kelompok masyarakat profesional.Dengan terjadinya perubahan atau
pergeseran berbagai faktor yang mempengaruhi keperawatan akan berdampak pada
perubahan dalam pelayanan/asuhan keperawatan, perkembangan iptek keperawatan,
maupun perubahan masyarakat keperawatan, baik sebagai masyarakat ilmuwan
maupun sebagai masyarakat profesional.
Tuntutan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan pada era global akan
akan terus berubah karena masalah kesehatan yang dihaapi masyarakat juga terus
mengalami perubahan. Dengan berkembangnya masyarakat dan berbagai bentuk
pelayanan profesional serta kemungkinan adanya perubahan kebijakan dalam bidang
kesehatan, maka mungkin saja akan terjadi pergeseran peran keperawatan dalam
sistem pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Era global, hendaknya oleh para penggiat keperawatan dipersiapkan secara
benar dan menyeluruh, mencakup seluruh aspek keadaan atau peristiwa yang telah ,
sedang, dan akan berlangsung pada era tersebut. Memasuki era globalisasi , kita
dihadapkan pada perkembangan iptek yang sangat cepat. Proses penyebaran iptek
juga disertai dengan percepatan penyebaran berbagai macam barang dan jasa yang
luar bisas banyak. Hal ini disebabkan pesatnya perkembanngan teknologi transportasi,
telekomunikasi, dan jenis teknologi lainnya. Semuanya ini mencerminkan terjadinya
proses globalisasi dengan ciri dan konsekuensinya.
Oleh karena itu, Bidang keperawatan RSIA Pratiwi Tangerang sebagai pengelola
profesi keperawatan, bertanggung jawab terhadap terciptanya pelayanan yang
berkualitas dengan terus menerus meningkatkan SDM Keperawatan yang profesional.
Untuk mendukung operasional kerja, bidang keperawatan menyusun Pedoman
Pelayanan Keperawatan sebagai acuan yang jelas baik secara konsep maupun teknis
pelaksanaan program-program bidang keperawatan, sehingga diharapkan dapat
mewujudkan pelayanan keperawatan yang berkualitas dan mampu memenuhi
kebutuhan serta harapan masyarakat pengguna jasa RSIA Pratiwi Tangerang.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
C. STRATEGI
1. Mengatur, memantau dan mengawasi pelaksanaan pelayanan asuhan
keperawatan dan kebidanan di seluruh ruang perawatan.
D. RUANG LINGKUP
Pelayanan Keperawatan di seluruh Rumah Sakit yang terdiri dari :
1. Pelayanan Instalasi Rawat jalan
2. Pelayanan rawat inap.
3. Pelayanan Instalasi Gawat Darurat.
4. Pelayanan Ruang Bersalin
5. Pelayanan Perinatologi
6. Pelayanan Instalasi Kamar Operasi.
E. BATASAN OPERASIONAL
1. Informasi bidang keperawatan adalah pelayanan keperawatan yang tersedia di
Rumah Sakit.
2. Mutu dan etika merupakan bagian dari bidang keperawatan yang
mengembangkan mutu serta etika perawat
3. sarana dan prasarana keperawatan merupakan bagian dari keperawatan yang
menyediakan peralatan untuk menunjang mutu pelayanan keperawatan
4. Keselamatan pasien (patient safety) merupakan suatu sistem dimana rumah
sakit membuat asuhan pasien lebih aman.
F. LANDASAN HUKUM
Bidang Keperawatan disuatu rumah sakit adalah merupakan bagian yang harus
terselenggara sesuai dengan :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
3. Undang-Undang Republik Indonesia No 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 971/MENKES/PER/XI/2009
Tentang Standar Kompetensi Pejabat Struktural Kesehatan.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor.340/Menkes/PER/III/2010 Tentang Klasifikasi Rumah Sakit.
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/148/I/2010 Tentang Izin Dan Penyelenggaraan Praktik
Perawat.
7. Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor
1464/MENKES/PER/X/2010 Tentang Izin Dan Penyelenggaraan Praktik Bidan.
8. Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor
1796/MENKES/PER/VIII/2011 Tentang Registrasi Tenaga Kesehatan.
9. Keputusan Menteri Kesehatan No. 129 Tahun 2008 Tentang Standar Pelayanan
Minimal Rumah Sakit.
10. Standar Asuhan Keperawatan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2001
11. Pedoman Uraian Tugas Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit, Departemen
Kesehatan Republik Indonesia 2001
12. Instrumen Evaluasi Penerapan Standar Asuhan Keperawatan Di Rumah Sakit,
Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2001.
13. Standar Peralatan Keperawatan Dan Kebidanan Di Sarana Kesehatan,
Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2001.
14. Standar Manajemen Pelayanan Keperawatan Dan Kebidanan Di Sarana
Kesehatan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2001.
15. Standar Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia 2005.
16. Dasar-dasar Asuhan Kebidanan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia
2005.
17. Pedoman Perancangan Ruang Rawat Inap Rumah Sakit, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia 2005.
Kualifikasi Jml
Tersedi
No Nama Jabatan Pendidikan Masa Pendidikan non formal Persyaratan tambahan Kebutu Ket
a
Formal kerja /sertifikasi han
1 Manager S1 3-5 th 1. Managemen bangsal 1. Mampu bekerja dalam Tim 1 1 Sudah
Keperawatan Keperawatan sebagai 2. Pelatihan clinical instruktur 2. Sehat jasmani dan rohani sesuai
Kepala 3. PPGD/ BTCLS standar
ruangan 4. BHD
5. Pasien safety
6. Service exelent
7. Penanganan bencana dan
evakuasi
C. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Distribusi dan kebutuhan tenaga keperawatan dan bidan ditahun 2018 adalah sebagai
berikut :
Standart Pendidikan PERAWAT KLINIK
N Ruangan/Jenis
D3 D4 S1 S2 PRA PK PK PK PK PK
o Layanan
PK 1 2 3 4 5
1. Manager Kep 1 √ √
2. RPA, perawatan 5 √
√ √ √ √
kebidanan dan
perinatologi
3. vk dan kamar 5 √
√ √
operasi
4. IGD dan Poliklinik 5 √ √
TOTAL 16
D. PENGATURAN JAGA
1. Manajer Keperawatan
Non Shift
Senin s/d jumat bekerja pukul 08:00 s/d 16:00 WIB
Sabtu bekerja pukul 08:00 s/d 14:00 WIB
3. Pelaksana Fungsional
Pelaksana fungsional dibagi menjadi 3 shift, yaitu :
Shift pagi bekerja dari ukul 07.00 s/d 14.00 WIB
Shift siang bekerja dari pukul 14.00 s/d 21.00 WIB
Shift malam bekerja dari pukul 21.00 s/d 07.00 WIB
BAB III
STANDART FASILITAS
A. DENAH RUANGAN
Lemari
B. STANDART FASILITAS
1. Sarana Fisik
Ruang bidang keperawatan mempunyai sirkulasi udara yang baik. Luas ruangan
cukup untuk melakukan aktifitas dan menyimpan perlengkapan.
Ruangan dibidang keperawatan dapat dibagi menjadi :
a. Area Kerja
Area ini dilengkapi dengan meja dan kursi serta unit computer sesuai
jumlah tenaga di ruang Bidang Keperawatan
b. Area penyimpanan File
Area ini terletak bagian sudut ruangan. Tempat penyimpanan file ini berupa 1
lemari yang berisi file dokumen keperawatan.
Untuk penggunaan fasilitas dan peralatan khusus dan canggih dilakukan oleh perawat
dengan kualifikasi mempunyai sertifikat pelatihan operasional alat tersebut.
Peminjaman peralatan dan perlengkapan antar unit kerja yang ada dalam lingkup
Bidang Keperawatan harus diketahui oleh Penanggung jawab Unit Kerja yang
bersangkutan secara tertulis sedangkan untuk peminjaman yang lintas bidang dan unit
harus diketahui oleh Penanggung Jawab Unit atau orang yang diberi wewenang oleh
Penanggung Jawab Unit.
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN
2) Orientasi
Kegiatan orientasi dilakukan sebagai upaya untuk membantu perawat dalam
pengenalan terhadap lingkungan dan pekerjaan, melalui tahapan orientasi
umum yang dilakukan secara klasikal dan orientasi khusus dengan target
pencapaian kompetensi tertentu.Pelaksanaan kegiatan orientasi ini
dikoordinir oleh bagian HRD bekerjasama dengan Manager Keperawatan
3) Rotasi / Mutasi
Pelaksanaan rotasi / mutasi berlaku bagi seluruh perawat yang ada di
Rumah Sakit Ibu dan Anak Pratiwi, baik perawat fungsional maupun
struktural, yang bersifat sementara maupun menetap dengan ketentuan
sebagai berikut :
a) Mutasi sementara
Dilakukan dalam rangka kebutuhan sementara tenaga keperawatan di
unit tertentu misalnya untuk mengatasi jumlah tenaga karena ada
perawat yang cuti melahirkan atau sakit dalam waktu yang belum bisa
dipastikan.
b) Mutasi tetap
4) Promosi
Salah satu upaya untuk pengembangan perawat di RSIA Pratiwi Tangerang
adalah melalui pengkaderan, seleksi dan pendampingan untuk promosi baik
melaui jenjang fungsional maupun structural.
a. SPO Manajerial, yang berkaitan dengan sistem dan lingkup kerja di bidang
keperawatan, diantaranya SPO rekruitmen, SPO orientasi, SPO rotasi mutasi,
SPO seleksi pendidikan, dll.
b. SPO Pelayanan Keperawatan dibuat sebagai pedoman bagi perawat untuk
melakukan tindakan keperawatan (SPO terlampir)
c. SPO umum yang berkaitan dengan lintas unit, untuk menunjang pelaksanaan
pelayanan keperawatan
Bab V
LOGISTIK
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
A. PENGERTIAN
Keselamatan pasien (patient safety) merupakan suatu sistem dimana rumah sakit
membuat asuhan pasien lebih aman. Sistem tersebut meliputi : assessmen risiko,
identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan
analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta
implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko. Sistem tersebut diharapkan
dapat mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat
B. TUJUAN
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit.
2. Meningkatkan akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat.
3. Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di rumah sakit.
4. Terlaksananya program – program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan
kejadian tidak diharapkan.
A. PENGERTIAN.
Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah salah satu bentuk
upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran
lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan
produktivitas kerja. Kecelakaan kerja tidak saja menimbulkan korban jiwa maupun
kerugian materi bagi pekerja dan pengusaha, tetapi juga dapat mengganggu proses
B. TUJUAN.
1. Terciptanya budaya keselamatan kerja di Rumah Sakit Ibu dan Anak Pratiwi.
2. Mencegah dan mengurangi kecelakaan
3. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan
proses kerjanya.
4. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang
bahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU