Anda di halaman 1dari 38

LAMPIRA : SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR

N OUBK RSUD AL-MULK KOTA SUKABUMI


NOMOR : 107/SK/IX/2022
TENTANG : PEDOMAN PELAYANAN PENGELOLA KEPERAWATAN

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pelayanan keperawatan merupakan salah satu pelayanan yang dapat
memberikan kontribusi terhadap upaya mempertahankan dan meningkatkan
kesehatan masyarakat. Upaya tersebut dilaksanakan dengan fungsi perawat
secara mandiri maupun kolaborasi, untuk mencapai tujuan bersama yaitu
pencegahan penyakit dan kecacatan, perawatan pada gangguan kesehatan,
peningkatan ke arah kondisi kesehatan yang optimal bagi individu, kelompok
dan masyarakat.
Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan di rumah sakit, yang memberikan pelayanan langsung pada
masyarakat pelanggan rumah sakit / customer secara terus menerus dan
berkesinambungan.
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta 
tuntunan dan harapan masyarakat yang semakin tinggi terhadap kualitas
pelayanan, maka pelayanan keperawatan harus senantiasa dinamis dan  selalu
memperbaiki diri dari waktu ke waktu, untuk memberikan  kualitas pelayanan
bagi masyarakat pengguna jasa.
keperawatan sebagai organisasi struktural profesi keperawatan di UOBK
RSUD AL-MULK Kota Sukabumi, berusaha menyediakan dan meningkatkan 
sistem yang kondusif bagi terlaksananya pelayanan keperawatan yang
berkualitas. Hal tersebut membutuhkan pengelolaan  yang profesional, dengan
dukungan data dan pengetahuan keperawatan yang up to date.
Oleh karena itu,Pengelola keperawatan UOBK RSUD AL-MULK Kota
Sukabumi bertanggung jawab dalam pengelola profesi keperawatan, dan
bertanggungjawab terhadap terciptanya pelayanan yang berkualitas dengan
terus menerus meningkatkan SDM Keperawatan yang profesional.

1
Untuk mendukung operasional kerja, Pengelola Keperawatan menyusun
Pedoman Pelayanan Keperawatan sebagai acuan yang jelas baik secara
konsep maupun teknis pelaksanaan program-program Pengelola keperawatan,
sehingga diharapkan dapat mewujudkan pelayanan keperawatan yang
berkualitas dan mampu memenuhi kebutuhan serta harapan masyarakat
pengguna jasa di UOBK RSUD AL-MULK Kota Sukabumi
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Terselenggaranya pelayanan keperawatan komprehensif dan profesional
berdasarkan standar dan etik profesi dengan mengutamakan keselamatan
pasien.
2. Tujuan Khusus
a. Tujuan khusus pengelola keperawatan
1) Terselenggaranya pelayanan keperawatan yang berkualitas dan
berkesinambungan sesuai PAK dan SPO dengan mengutamakan
keselamatan pasien.
b. Tujuan Khusus unit keperawatan
1) Tujuan pelayanan IGD
Terlaksananya pelayanan keperawatan  dengan memperhatikan
respon time untuk menurunkan angka kematian, angka kesakitan
serta angka kecatatan pada kondisi gawat darurat
2) Tujuan pelayanan IBS
Terlaksananya pelayanan  perioperatif dan meningkatkan
penayembuhan penyakit dan mengurangi tingkat ke cacatan
3) Tujuan pelayanan ICU
Terlaksananya pelayanan keperawatan  pada pasien kritis sesuai
PAK dan SPO dengan ketrampilan penguasaan  alat khusus untuk
menurunkan angka kematian dan kecacatan.
4) Tujuan pelayanan Ruang Perawatan bedah
Terlaksananya pelayanan keperawatan komprehensif kepada pasien
bedah , dalam penyembuhan penyakit dan mengurangi tingkat
kecacatan pasien

2
5) Tujuan pelayanan ruang penyakit dalam
Terlaksananya pelayanan keperawatan komprehensif kepada pasien
penyakit dalam,penyembuhan penyakit acut mapun kronis dan
mengurangi tingkat penularan penyakit
6) Tujuan pelayanan ruang perawatan anak
Terlaksananya pelayanan keperawatan komprehensif sesuai
kebutuhan tumbuh kembang anak keterlibatan keluarga dengan
memperhatikan atraumatik care dan meminimalisasi dampak
hospitalisasi.
7) Tujuan pelayanan ruang perinatologi
Terlaksananya pelayanan keperawatan neonatus level 1 dan level
2 sesuai dengan PAK dan SPO  dengan mengutamakan
keselamatan pasien untuk menurunkan angka kematian bayi
8) Tujuan Ruang Bersalin/VK
Terlaksananya pelayanan keperawatan dan kebidanan dengan
kegawatdaruratan maternal neonatal secara cepat, tepat dan aman
untuk menurunkan angka kesakitan, angka kematian dan kecacatan
pada ibu dan bayi.
9) Tujuan pelayanan Ruang Kebidanan/nipas
Terlaksananya pelayanan keperawatan secara komprehensif sesuai
dengan SAK dan SPO dengan mengutamakan keselamatan  pasien
pre, intra dan post partum dan pasien obstretri ginekologi
10)Tujuan pelayanan Ruang Isolasi Covid.
Terlaksananya pelayanan keperawatan secara komprehensif
meningkat kesembuhan pasien dan mengurangi penyebaran virus
covid
C. STRATEGI
1. Mengatur, memantau dan mengawasi pelaksanaan pelayanan asuhan
keperawatan dan kebidanan di seluruh ruang perawatan.
2. Berkoordinasi dengan bagian  SDM untuk pemenuhan kebutuhan tenaga
perawat dan bidan di seluruh ruang perawatan.
3. Memperkirakan tuntutan kebutuhan pelayanan keperawatan dan
mengusulkan kebijakan dan prosedur untuk menjaga stabilitas kemampuan
staf.
3
4. Menerapkan falsafah, tujuan, standar asuhan keperawatan dan kebidanan
dan standar operasional prosedur dalam pelaksanaan pelayanan
keperawatan yang mengacu pada Visi UOBK RSUD AL-MULK Kota
Sukabumi
5. Menetapkan dan mengoptimalkan fasilitas dan perlengkapan alat-alat yang
mendukung  pelayanan keperawatan di seluruh ruang perawatan.
6. Mengembangkan sistem dan prosedur pencatatan dan pelaporan dalam
asuhan keperawatan dan kebidanan.
7. Mengembangkan metode kerja bagi tenaga keperawatan sehingga dapat
bekerja sama dengan staf lain.
8. Menyusun perencanaan pelayanan keperawatan sesuai dengan wewenang
dan tanggung jawab pengelola keperawatan.
9. Membimbing, membina, mengawasi dan mengevaluasi sikap, pengetahuan
dan keterampilan  seluruh perawat di UOBK RSUD AL-MULK Kota
Sukabumi .
10. Melaksanakan program orientasi, mobilisasi dan  rotasi/ mutasi seluruh
perawat di UOBK RSUD AL-MULK Kota Sukabumi .
11. Melaksanakan program pengembangan dan pendidikan yang
berkesinambungan bagi tenaga keperawatan baik secara formal maupun
non formal
D. RUANG LINGKUP
Pelayanan Keperawatan di seluruh Rumah Sakit yang terdiri dari :
1. Pelayanan Instalasi Rawat jalan
2. Pelayanan Rawat Inap.
3. Pelayanan Instalasi Gawat Darurat.
4. Pelayanan Instalasi Kamar Operasi.
5. Pelayanan Instalasi ICU.
6. Pelayanan Isolasi Covid
E. BATASAN OPERASIONAL
1. Keperawatan adalah bentuk pelayanan asuhan keperwatan profesioanal
dan berkualitas secara holistic dengan tujuan meyembuhkan pasien
2. Pengelola Keperawatan adalah bagian manajerial di bawah Ka.kasie
Yanmed dan Keperawatan yang bertanggung jawab terhadap kegiatan
pelaksanaan , monitoring , Evaluasi dan menilai Ka.ruangan
4
3. CI (Clinical Instruktur) adalah seseorang yang melaksanakan bimbingan
pembelajaran klinik untuk memberi pengalaman nyata dan membantu
peserta didik agar mampu mencapai kompetensi sesuai yang ditetapkan.CI
memiliki beberapa peran penting, antara lain sebagai motivator, fasilitator,
role model, advokat, ataupun evaluator.
4. Kepala Ruangan adalah sesorang mengkepalai unit ruangan tertentu
yang bertanggung jawab dalam kegiatan pelaksana , monitoring , evaluasi
dan menilai staf nya
5. Ketua Tim adalah perawat pelaksana yang ditunjuk sebagai ketua tim,
yang di beri tugas dan tanggung jawab mengatur dan membagi tugas
dalam pekerjaan di lapangan
6. Perawatan adalah  suatu profesi yang di fokuskan pada perawatan
individu, keluarga dan komunitas yang bertanggung jawab dalam
peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit serta pelayanan terhadap
pasien.
7. Keselamatan pasien (patient safety) merupakan suatu system pelayanan
yang mengutakan keselamatan pasien dan keluarga pasien
8. Keselamatan kerja merupakan suatu system tatanan keselamatan kerja
dimana aktifitas karyawan lebih aman. Dan nyaman

F. LANDASAN HUKUM
Bidang Keperawatan disuatu rumah sakit adalah merupakan bagian yang harus
terselenggara sesuai dengan :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan.
3. Undang-Undang Republik Indonesia No 38 Tahun 2014 tentang
Keperawatan.
4. Peraturan Pemerintah No 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
971/MENKES/PER/XI/2009 Tentang Standar Kompetensi Pejabat
Struktural Kesehatan.

5
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor.
340/Menkes/PER/III/2010 Tentang Klasifikasi Rumah Sakit.
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/148/I/2010 Tentang Izin Dan Penyelenggaraan Praktik
Perawat.
8. Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor
1464/MENKES/PER/X/2010 Tentang Izin Dan Penyelenggaraan Praktik
Bidan.
9. Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor
1796/MENKES/PER/VIII/2011 Tentang Registrasi Tenaga Kesehatan.
10. Keputusan Menteri Kesehatan No. 129 Tahun 2008 Tentang Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
11. Standar Asuhan Keperawatan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia
2001
12. Pedoman Uraian Tugas Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit,
Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2001
13. Instrumen Evaluasi Penerapan Standar Asuhan Keperawatan Di Rumah
Sakit, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2001.
14. Standar Peralatan Keperawatan Dan Kebidanan Di Sarana Kesehatan,
Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2001.
15. Standar Manajemen Pelayanan Keperawatan Dan Kebidanan Di Sarana
Kesehatan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2001.
16. Standar Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia 2005.
17. Dasar-dasar Asuhan Kebidanan, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia 2005.
18. Pedoman Perancangan Ruang Rawat Inap Rumah Sakit, Departemen
Kesehatan Republik Indonesia 2005.
19. Pedoman Penanggulangan KLB – DBD Bagi Keperawatan di RS Dan
Puskesmas, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2006.
20. Pedoman Pelayanan Rawat Gabung di RS, Departemen Kesehatan 1991
21. Pedoman Pelayanan Perinatal Pada Rumah Sakit Umum kelas C Dan D
Departemen Kesehatan 1991.

6
22. Panduan Manajemen Masalah Bayi Baru Lahir Untuk Dokter, Bidan Dan
Perawat Di RS, Departemen Kesehatan – IDAI 2004.
23. Pedoman Pelayanan Maternal Perinatal Pada Rumah Sakit Umum Kelas B
(non pendidikan), C dan D, Departemen Kesehatan 2006.

7
BAB II
STANDART KETENAGAAN

A. KUALIFIKASI SDM KEPERAWATAN


Kualifikasi SDM Keperawatan adalah sebagai berikut :
Kualifikasi Jml
Nama
No Pendidikan Masa Pendidikan non formal Persyaratan tambahan Kebutuh Tersedia Ket
Jabatan
Formal kerja /sertifikasi an
1 Pengelola S1.Kep +Ners > 6 th 1. Pel. Managemen 1.Mampu bekerja sebagai 1 1 Sudah
Keperawatan bidang keperawatan manajemen pengelola sesuai
2. Pel. Managemen mutu keperawatan standar
Kep 2.Sehat jasmani dan rohani
3. Pel.Managemen SDM 3.Mampu berkoordinasi antar
Kep pengelola lain
4. Pel.Assesor 4.Mampu meminpin rapat
Keperawatan 5.Berdedikasi tinggi terhadap
5. TOT instansi RS
6. Pel.Problem solving
decision making
7. Perawat manajer 3
5. Clinical S1.Kep+ Ners 3-5 th 1. Pel. Managemen 1.Mampu bekerja sebagai 1 0 Kosong
Instructure bangsal clinical instruktur jabatan
2. Pel.Managemen 2.Sehat jasmani dan rohani
Supervisor 3.Mampu berkoordinasi
3. Pel.Managemen Mutu dengan tim lain
Keperawatan 4.Mampu membinbing
4. Pel.Assessor mahaiswa dan jadi rool

8
kompetensi model
keperawatan 5.Mampu sebagai
5. TOT kontroling/evaluasi mutu
6. Perawat manajer 2 asuhan keperawatan
6. Kepala S1.Kep+Ners 2-4 th 1. Pel.Managemen 1.Mampu bekerja dalam Tim 1 1 Sudah
Ruangan bangsal 2.Sehat jasmani dan rohani sesuai
Perawat IGD 2. Serti..PPGD/BTCLS 3.Mampu berkoordinasi antar standar
3. Pel.BHD ka.ruangan lain
4. Pel.PPI 4.Mampu meminpin unit nya
5. Pel. Pasien Safety rapat
6. Pel.Penanganan 5.Berdedikasi tinggi terhadap
Bencana dan evakuasi instansi RS
7. Pel.Costumer service
8. Perawat namajer 1-2
7. Kepala rawat S1.Kep+Ners 2-4 th 1. Pel.Managemen 1. Mampu bekerja dalam Tim 1 1 Sudah
Jalan / bangsal 2. Sehat jasmani dan rohani sesuai
Poliklinik 2. Serti,.PPGD/BTCLS 3. Mampu berkoordinasi antar standar
3. Pel.PPI unit lainya
4. Pel.Pasien Safety 4. Mampu meminpin unit nya
5. Pel.Penanganan 5. Berdedikasi tinggi terhadap
Bencana dan evakuasi instansi RS
6. Pel.Costumer service
7. Perawat namajer 1-2
8. Kepala S1.Kep+ Ners 2-4 th 1. Pel. Managemen 1.Mampu bekerja dalam Tim 1 1 Sudah
Ruangan bangsal 2.Sehat jasmani dan rohani sesuai
dewasa/ 2. Pel. BHD 3.Mampu berkoordinasi antar standar
penyakit 3. Pel. PPI unit lainya
dalam 4. Pel.Pasien Safety 4.Mampu meminpin unit nya
5. Pel.Penanganan 5.Berdedikasi tinggi terhadap
Bencana dan evakuasi instansi RS
6. Pel.Costumer service

9
7. Perawat manjer 1-2
9. Kepala Unit S1.Kep+ Ners 2-4 th 1. Pel.Managemen 1.Mampu bekerja dalam Tim 1 1 Sudah
Perawat bangsal 2.Sehat jasmani dan rohani sesuai
Perawatan 2. Pel.BHD 3.Mampu berkoordinasi antar standar
Utama 3. Pel.PPI unit lainya
4. Pel.Pasien Safety 4.Mampu meminpin unit nya
5. Pel.Penanganan 5.Berdedikasi tinggi terhadap
Bencana dan evakuasi instansi RS
6. Pel.Costumer service
7. Perawat manajer 1-2
10. Kepala Unit S1.Kep+ Ners 2-4 th 1. Pel.Managemen 1. Mampu bekerja dalam Tim 1 1 Sudah
Perawatan bangsal 2. Sehat jasmani dan rohani sesuai
Anak / 2. Pel.BHD 3. Mampu berkoordinasi antar standar
Bedah 3. Pel.PPI unit lainya
/Gabungan 4. Pel.Pasien Safety 4. Mampu meminpin unit nya
5. Pel.Penanganan 5. Berdedikasi tinggi terhadap
Bencana dan evakuasi instansi RS
6. Pel.Costumer service
7. Perawat manajer 1-2
11. Kepala D3/D4/SI 2-4 th 1. Pel.Managemen 1. Mampu bekerja dalam Tim 1 1 Sudah
Ruangan Kebidanan bangsal 2. Sehat jasmani dan rohani sesuai
Emergensi 2. Pel.Resusitasi 3. Mampu berkoordinasi antar standar
Kebidanan neonates unit lainya
3. Serti.PONEK 4. Mampu meminpin unit nya
4. Pel.BHD 5. Berdedikasi tinggi terhadap
5. Pel.PPI instansi RS
6. Pel.Pasien Safety
7. Pel.Penanganan
Bencana dan evakuasi
8. Pel.Costumer service
9. Bidan manajer 1-2

10
12. Kepala Unit D4/SI.Keb 2-4 th 1. Pel.Managemen 1. Mampu bekerja dalam Tim 1 1 Sudah
Ruang bangsal 2. Sehat jasmani dan rohani sesuai
Bersalin dan 2. Pel. Resusitasi 3. Mampu berkoordinasi standar
perawatan neonates antar unit lainya
Nipas 3. Serti.PONEK 4. Mampu meminpin unit nya
4. Pel.BHD 5. Berdedikasi tinggi terhadap
5. Pel.PPI instansi RS
6. Pel.Pasien Safety
7. Pel.Penanganan
Bencana dan evakuasi
8. Pel.Costumer service
9. Bidan manajer 1-2
13. Kepala S1.Kep+ 2-4 th 1. Pel.Managemen 1. Mampu bekerja dalam Tim 1 1 Sudah
Ruangan Ners/DIII/DIV bangsal 2. Sehat jasmani dan rohani sesuai
Neonatologi Keb/Kep 2. Pel.Resusitasi 3. Mampu berkoordinasi standar
neonates antar unit lainya
3. Serti.PONEK 4. Mampu meminpin unit nya
4. Pel.Metode Kanguru 5. Berdedikasi tinggi terhadap
5. Pel.Dasar Intensif instansi RS
6. Pel.BHD
7. Serti PPGD/BTCLS
8. Pel.PPI
9. Pel. Pasien Safety
10.Pel.Penanganan
Bencana dan evakuasi
11. Pel.Costumer service
12.Perawat manajer 1-2
14. Kepala S1.Kep+ 2-4 th 1. Pel.Managemen 1. Mampu bekerja dalam Tim 1 1 Sudah
Ruangan Ners/DIII kep bangsal 2. Sehat jasmani dan rohani sesuai
ICU 2. Serti..Dasar ICU 3. Mampu berkoordinasi standar
3. Pel BHD antar unit lainya

11
4. Serti.PPGD/BTCLS 4. Mampu meminpin unit nya
5. Pel.PPI 5. Berdedikasi tinggi terhadap
6. Pel.Pasien Safety instansi RS
7. Pel.Penanganan
Bencana dan evakuasi
8. Pel Costumer service
9. Perawat manajer 1-2

15. Kepala S1.Kep+ 2-4 th 1. Pel.Managemen 1. Mampu bekerja dalam Tim 1 1 Sudah
Ruangan IBS Ners/DIII.Kep bangsal 2. Sehat jasmani dan rohani sesuai
2. Serti, Bedah dasar 3. Mampu berkoordinasi standar
3. Pel.BHD antar unit lainya
4. Serti.PPGD/BTCLS 4. Mampu meminpin unit nya
5. Pel.PPI 5. Berdedikasi tinggi terhadap
6. Pel.Pasien Safety instansi RS
7. Pel.Penanganan
Bencana dan evakuasi
8. Pel.Costumer service
9. Perawat manajer 1-2
16. Perawat S1.kep.+Ners - 1. Serti. PPGD/BTCLS 1.Mampu bekerja dalam Tim 14 14 sesuai
Pelaksana /D III.Kep 2. Pel.BHD 2.Sehat jasmani dan rohani kebutuhan
IGD 3. Pel.PPI 3.Berdedikasi tinggi terhadap
4. Pel.Pasien Safety instansi RS
5. Pel.Penanganan
Bencana dan evakuasi
6. Pel.Costumer service
7. Perawat klinis 1-2
17. Perawat S1.kep.+Ners - 1. Pel.BHD 1.Mampu bekerja dalam Tim 5 5 sesuai
Pelaksana /D III.Kep 2. Serti.PPGD/BTCLS 2.Sehat jasmani dan rohani kebutunan
Poliklinik 3. Pel.PPI 3.Berdedikasi tinggi terhadap
4. Pel.Pasien Safety instansi RS

12
5. Pel.Penanganan
Bencana dan evakuasi
6. Pel.Costumer service
7. Perawat klinis 1-2
18. Perawat S1.kep.+Ners - 1. Pel.BHD 1. Mampu bekerja dalam Tim 9 5 Belum
Peksana /D III.Kep 2. Serti.PPGD/BTCLS 2. Sehat jasmani dan rohani sesuai
Perawatan 3. Pel.PPI 3. Berdedikasi tinggi terhadap
Utama 4. Pel.Pasien Safety instansi RS
5. Pel.Penanganan
Bencana dan evakuasi
6. Pel.Costumer service
7. Perawat klinis 1-2
19 Bidan DIII/DIV Keb. - 1. Pel.Resusitasi 1. Mampu bekerja dalam Tim 9 5 Belum
pelaksana neonates 2. Sehat jasmani dan rohani sesuai
Ruang 2. Serti.PONEK/APN 3. Berdedikasi tinggi terhadap
Bersalin dan 3. Pel.BHD instansi RS
perawatan 4. Serti PPGD/BTCLS
Nipas 5. Pel.PPI
6. Pel.Pasien Safety
7. Pel,Penanganan
Bencana dan evakuasi
8. Pel.Costumer service
9. Perawat klinis 1-2

20. Bidan DIII/DIVKeb - 1. Pel.Resusitasi 1. Mampu bekerja dalam Tim 8 5 Belum


Pelaksana neonates 2. Sehat jasmani dan rohani sesuai
Ruang 2. Serti.PONEK/APN 3. Berdedikasi tinggi terhadap
Bersalin 3. Pel.BHD instansi RS
4. Serti .PPGD/BTCLS
5. Pel.PPI
6. Pel.Pasien Safety

13
7. Pel.Penanganan
Bencana dan evakuasi
8. Pel.Costumer service
9. Bidan klinis 1-2
21. Perawat S1.kep.+Ners - 1. Serti.Resusitasi 1.Mampu bekerja dalam Tim 9 4 Belum
Pelaksana /D III.Kep neonates 2.Sehat jasmani dan rohani sesuai
Perinatologi 2. Serti.PONEK/APN 3.Berdedikasi tinggi terhadap standar
3. Pel.Metode Kanguru instansi RS
4. Pel.Dasar Intensif
5. Pel.BHD
6. Serti.PPGD/BTCLS
7. Pel. PPI
8. Pel.Pasien Safety
9. Pel. Penanganan
Bencana dan evakuasi
10.Pel.Costumer service
11. Perawat/bidan klinis 1-
2
22. Perawat S1.kep.+Ners - 1. Serti. ICU dasar 1.Mampu bekerja dalam Tim 9 5 Belum
Pelaksana /D III.Kep 2. Pel.BHD 2.Sehat jasmani dan rohani sesuai
ICU 3. Serti.PPGD/BTCLS 3.Berdedikasi tinggi terhadap standar
4. Pel.PPI instansi RS
5. Pel.Pasien Safety
6. Pel.Penanganan
Bencana dan evakuasi
7. Pel.Costumer service
8. Perawat klinis 1-2
23. Perawat S1.kep.+Ners - 1. Serti, Bedah dasar 1. Mampu bekerja dalam Tim 12 7 Belum
pelaksana /D III.Kep 2. Pel.BHD 2. Sehat jasmani dan rohani sesuai
IBS 3. Serti. PPGD/BTCLS 3. Berdedikasi tinggi terhadap standar
4. Pel. PPI instansi RS

14
5. Pel.Pasien Safety
6. Pel. Penanganan
Bencana dan evakuasi
7. Pel. Costumer service
8. Perawat klinis 1-2

15
B. KEBIJAKAN KEWENANGAN STAF DAN PIMPINAN
Apabila pejabat struktural berhalangan hadir maka secara hirarki
kewenangannya dapat didelegasikan kepada pejabat struktural lainnya yang
ada di lingkungan Pengelola Keperawatan dengan uraian sebagai berikut :
1.    Apabila Pengelola Keperawatan berhalangan melaksanakan tugas,
maka tugas dan pekerjaannya didelegasikan kepada salah satu
supervisor dibawahnya dengan urutan pendelegasian sebagai berikut :
a. Urutan Pertama Supervisor Mutu Asuhan Keperawatan
b. Urutan Kedua Supervisor SDM dan Logistik Keperawatan
c. Urutan ketiga clinical instructure
2. Apabila Supervisor Mutu atau SDM berhalangan hadir maka tugas dan
pekerjaan dilaksanakan oleh salah satu supervisor yang lain sesuai 
dengan kewenangan yang dimilikinnya, namun untuk pengambilan
keputusan yang memerlukan kebijakan dilakukan  oleh pengelola
Keperawatan.
3. Apabila Kepala Perawat berhalangan hadir maka tugas dan pekerjaanya
diserahkan kepada Ketua Tim sedangkan untuk pengambilan keputusan
kebijakan diserahkan kepada pejabat struktural diatasnya sesuai dengan
kewenangannya.
4. Apabila pelaksana berhalangan hadir maka tugas dan pekerjaanya
diserahkan kepada pelaksana lainya dengan tingkat kemampuan atau
kompetensi yang sama.

C. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Distribusi tenaga keperawatan ditahun 2022 adalah sebagai berikut
Standart Pendidikan PERAWAT KLINIK
N Ruangan/Jenis D3 D4 S1 S2 PRA PK PK PK PK P
o Layanan PK 1 2 3 4 K
5
A. Ranap
1. Gabung 15 13 2 5 10
(anak/Bedah)
2. Isolasi/Peny. Dalam 9 7 2 2 7

16
4. Nipas 9 8 1
Jumlah 33
B. Ruang Khusus
1. ICU 4 4 4
2. Perinatologi 3 3 1 3
3. OK 6 5 1 6
4. VK 6 6 6
Jumlah 19
C Rajal
.
1. IGD 15 12 3 5 10
2. Poliklinik 4 4 1 5
Jumlah 19
D Manajemen kep 1
1. Pengelola Kep 1 1 1
2 Ka Unit 7 1 6 6
4. CI 0 1
Jumlah 8
TOTAL 73

D. PENGATURAN JAGA
1. Pengelola Keperawatan
Pengelola keperawatan yang non shift bekerja dari 07.30 s/d 14.45 WIB
Supervisor jaga dibagi dalam 3 shift, yaitu :
 Shift pagi bekerja dari Pukul 07.00 s/d 14.00 WIB
 Shift siang bekerja dari pukul 14.00 s/d 21.00 WIB
 Shift malam bekerja dari pukul 21.00 s/d 07.00 WIB
2. Pelaksana Fungsional
Pelaksana fungsional dibagi menjadi 3 shift, yaitu :
 Shift pagi bekerja dari ukul 07.00 s/d 14.00 WIB
 Shift siang bekerja dari pukul 14.00 s/d 21.00 WIB
 Shift malam bekerja dari pukul 21.00 s/d 07.00 WIB
Di Poliklinik pengaturan jaga dibagi menjadi 2 shift, yaitu :

17
 Shift pagi bekerja dari pukul 07.30 s/d 14.30 WIB
 Shift siang bekerja dari pukul 15.00 s/d 22.00 WIB

18
BAB III
STANDART FASILITAS

A. DENAH RUANGAN

Meja Meja Lemari

Meja Meja

Lemari

B. STANDART FASILITAS
1. Sarana Fisik
Ruang pengelola keperawatan terletak di area lantai 2 gedung
Manajemen Ruang pengelola keperawatan mempunyai sirkulasi udara
yang baik. Luas ruangan cukup untuk melakukan aktifitas dan
menyimpan perlengkapan ruangan dapat dibagi menjadi :
a. Area Kerja
Area ini dilengkapi dengan meja dan kursi serta beberapa unit
computer sesuai jumlah tenaga di ruang Pengelola Keperawatan
b. Area penyimpanan File
Area ini terletak bagian sudut ruangan. Tempat penyimpanan file ini
berupa 2 lalmari yang berisi file dokumen keperawatan.

19
2. Peralatan dan Perlengkapan Ruang Penelola Keperawatan

No Nama Peralatan Jumlah Kondisi Keterangan


Area Kerja
1 Meja kerja 1 Baik
2 Kursi 1 Baik
3 Troly kayu 1 Baik
4 Komputer 1 unit Baik
5 Printer 1 Baik
6. Dispenser 1 Baik
Area Penyimpanan File
1 Rak Peyimpanan File 2 Baik

Sedangkan untuk mendukung pelayanan keperawatan di seluruh ruang


perawatan OUBK RSUD AL-MULK Kota Sukabumi penyediaan fasilitas
dan sarana disesuaikan dengan kapasitas operasional tempat tidur,
beban tugas dan fungsi  serta kemampuan OUBK RSUD AL-MULK
Kota Sukabumi sebagai bahan acuan di seluruh ruang perawatan,
pengelola perawatan menyusun pedoman logistik keperawatan yang
disusun berdasarkan jenis peralatan,  jumlah operasional TT, BOR, ratio
kebutuhan, spek dan jumlah yang dibutuhkan.
Fasilitas yang ada di ruangan diupayakan sesuai dengan standar
kebutuhan yang dapat menunjang pelaksanaan kegiatan pelayanan,
antara lain :
1. Ruang kepala ruangan
2. Ruang Nurse Station
3. Ruang Tindakan
4. Ruang Dispensing Obat
5. Ruang Spoelhock
6. Ruang alat tenun
Sedangkan untuk peralatan yang mendukung operasional pelayanan
keperawatan di ruangan harus tersedia beberapa peralatan yang sesuai
dengan standar kebutuhan, diantaranya :

20
1. Alat tenun ( sprai, selimut)
2. Alat rumah tangga
3. Alat Kesehatan Medis ( set Dressing luka, stetoscope, Blood
presur, penlight, hammer, tong spatel, EKG, lampu tindakan, Troli
tindakan , tihang infus, )
4. Alat perawatan
5. Alat tulis kantor (ATK)
Untuk memenuhi  kebutuhan fasilitas dan peralatan di atas harus
dilakukan perencanaan secara periodik tiap semester atau tahunan
yang menyangkut penambahan, pergantian dan pemeliharan.
Pengelolaan peralatan di ruangan diserahkan kepada ruangan masing-
masing, dimana kepala ruangan menunjuk salah satu perawat sebagai
penanggung jawab alat yang diberi tugas dan tanggung jawab untuk
membantu kepala ruangan dalam hal :
1. Pengecekan alat
2. Merekap frekuensi pemakaian alat
3. Membuat laporan inventarisasi alat
4. Membuat program pemeliharaan
Seluruh perawat mempunyai tanggung jawab terhadap keberadaan
fasilitas dan peralatan di ruangan sehingga salah satu mekanisme yang
dilaksanakan adalah serah terima alat setiap pergantian shift.
C. Kebijakan Pengoperasian Fasilitas & Peralatan
Penggunaan fasilitas dan peralatan yang ada di lingkungan
Pengelola Keperawatan disesuaikan dengan kebutuhan unit kerja masing-
masing dan sifat dari fasilitas dan perlatan tersebut. Untuk fasilitas dan
peralatan yang sifatnya umum dapat dipergunakan secara bersama-sama
oleh seluruh staf dan pimpinan di lingkungan Pengelola Keperawatan.
Untuk fasilitas dan peralatan yang mendukung operasional
pelayanan  keperawatan berada di ruangan masing-masing dibawah
tanggung jawab kepala perawat dan penanggung jawab unit, sehingga untuk
pengadaan dan pemeliharaannya dibebankan kepada unit masing-masing.
Untuk penggunaan fasilitas dan peralatan khusus dan canggih
dilakukan oleh perawat dengan kualifikasi mempunyai sertifikat pelatihan
operasional alat tersebut.

21
Peminjaman peralatan dan perlengkapan antar unit kerja yang ada
dalam lingkup Bidang Keperawatan harus diketahui oleh Penanggung jawab
Unit Kerja yang bersangkutan secara tertulis sedangkan untuk peminjaman
yang lintas bidang dan unit harus diketahui oleh Penanggung Jawab Unit
atau orang yang diberi wewenang oleh Penanggung Jawab Unit.

BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

22
A. KEBIJAKAN DAN PROSEDUR
1. Kebijakan Pengelola Keperawatan
Kebijakan yang terkait dengan pelaksanaan pekerjaan atau ruang lingkup
yang berhubungan dengan pelayanan asuhan keperawatan dan
kebidanan dibuat oleh Pengelola Keperawatan, yang meliputi :
a. Ketenagaan
1) Rekruitmen
Yang menjadi dasar pertimbangan untuk melakukan rekruitmen
SDM Keperawatan adalah :
a) Jumlah operasional Tempat Tidur atau jumlah kunjungan
b) BOR atau beban kerja ruangan
c) Tingkat ketergantungan pasien
d) Spesifikasi tertentu berdasarkan kebutuhan yang disesuaikan
dengan ruang lingkup pelayanan di ruangan, diantaranya
ruangan yang memerlukan kualifikasi tertentu.
e) Pengganti yang cuti melahirkan
f) Estimasi Turn Over
g) Perhitungan berdasarkan standar kebutuhan tenaga yang
mengacu pada standar perhitungan yang baku .Kegiatan
rekruitmen dilaksanakan untuk mencukupi kebutuhan dan
pelaksanaannya berkoordinasi dengan Bagian Kepegawean
Kegiatan seleksi pada kegiatan rekruitmen SDM Keperawatan
dilakukan berdasarkan: pendidikan, masa kerja,kompetensi,
dan diklat yang pernah diikuti
h) Kebutuhan ruangan terhadap SDM Keperawatan dapat
dipenuhi berdasarkan kualifikasi tersebut sehingga tuntutan
pekerjaan dengan kualifikasi yang dimiliki perawat dan bidan
akan sesuai.

2) Orientasi
Kegiatan orientasi dilakukan sebagai upaya untuk membantu
perawat dalam pengenalan terhadap lingkungan dan pekerjaan,

23
melalui tahapan orientasi umum yang dilakukan secara klasikal dan
orientasi khusus dengan target pencapaian kompetensi
tertentu.Pelaksanaan kegiatan orientasi ini dikoordinir oleh bagian
Bagian Umum Kepegawean bekerjasama dengan SDM
Keperawatan dan Clinical Instructure Keperawatan.
3) Rotasi / Mutasi
Pelaksanaan rotasi / mutasi berlaku bagi seluruh perawat yang ada
di OUBK RSUD AL-MULK Kota Sukabumi baik perawat fungsional
maupun struktural, yang bersifat sementara maupun menetap
dengan ketentuan sebagai berikut :
a) Mutasi sementara
Dilakukan dalam rangka kebutuhan sementara tenaga
keperawatan di unit tertentu misalnya untuk mengatasi jumlah
tenaga karena ada perawat yang cuti melahirkan atau sakit
dalam waktu yang belum bisa dipastikan.
b) Mutasi tetap
Dilakukan bagi perawat pelaksana dengan masa kerja lebih dari
2-3 tahun/sesuai kebutuhan , kecuali untuk ruangan khusus
seperti ICU, NICU, UGD,dan IBS dilakukan paling cepat setelah
3 tahun di ruangan tersebut.
c) Perbantuan
Pelaksanaan perbantuan dilakukan untuk mengatasi
kekurangan tenaga di satu ruangan pada saat-saat tertentu
apabila terjadi pelonjakan pasien atau ada perawat yang tidak
bisa berdinas karena sesuatu hal.
4) Promosi
Salah satu upaya untuk pengembangan perawat di UOBK RSUD
AL-MULK Kota Sukabumi adalah melalui pengkaderan, seleksi dan
pendampingan untuk promosi baik melaui jenjang fungsional
maupun structural.

5) Ketentuan cuti melahirkan dan cuti Tahunan

24
Ketentuan cuti melahirkan dan cuti tahunan bagi perawat mengacu
pada pedoman urusan kepegawean .Adapun untuk pelaksanan di
atur SOP kepegawaian.
6) Pendidikan dan Pelatihan
Pendidikan dan pelatihan bagi perawat dilaksanakan dalam upaya
meningkatkan kualitas SDM keperawatan. Pendidikan formal
keperawatan dilaksanakan secara bertahap dan berdasarkan
ketentuan-ketentuan yang ditetapkan, serta mengacu pada rencana
program jangka panjang dan program tahunan. Sedangkan
pelaksanaan pendidikan non formal dilaksanakan secara in house
trainning dan out trainning.
B.    STANDART PROSEDUR OPERASIONAL
Untuk menunjang pelayanan asuhan keperawatan dan kebidanan di ruangan,
Pengelola Keperawatan menetapkan beberapa standar, yaitu :
1. Standar Asuhan keperawatan dan kebidanan
Standar Asuhan keperawatan dan kebidanan dibuat sebagai pedoman
untuk pelaksanaan pelayanan asuhan keperawatan dan kebidanan, yang
mengacu kepada panduan Asuhan keperawatan berdasarkan SK Direktur
yang telah di buat Standart Asuhan Keperawatan berdasarkan DSKI, SIKI
dan SLKI dengan berbandingan (American Nursing Diagnosis Asociation),
NOC (Nursing Outcome Clasification) dan NIC (Nursing Intervention
Clasification).
2. Standar Prosedur Operasional Keperawatan
Standar Operasional Prosedur Keperawatan terdiri dari :

a. SPO Manajerial, yang berkaitan dengan sistem dan lingkup kerja di


bidang keperawatan, diantaranya SPO rekruitmen, SPO orientasi, SPO
rotasi mutasi, SPO seleksi pendidikan, dll.
b. SPO Pelayanan Keperawatan dibuat sebagai pedoman bagi perawat
untuk melakukan tindakan keperawatan (SPO terlampir)
c. SPO umum yang berkaitan dengan lintas unit, untuk menunjang
pelaksanaan pelayanan keperawatan

3. Standar Etika Profesi Keperawatan

25
Standar etika profesi keperawatan dibuat oleh komite keperawatan dalam
pedoman untuk mengatur perilaku perawat dari sudut nilai moral dalam
memberikan asuhan keperawatan dan kebidanan di Rumah Sakit.
4. Standar Logistik Keperawatan
Untuk menunjang pelakasanaan asuhan keperawatan dan kebidanan di
OUBK RSUD AL-MULK , Pengelola keperawatan membuat standar
logistik yang meliputi standar alat tenun, standar alat rumah tangga dan
standar alat habis pakai.
a. Perencanaan
Perencanaan pemenuhan logistik keperawatan di ruangan dibuat
berdasarkan ketentuan sebagai berikut :
1) Spesifikasi ruangan
2) Perkembangan dan pertumbuhan pelayanan rumah sakit dan
penambahan jumlah tempat tidur.
3) Pergantian alat atau barang yang rusak, hilang dan penghapusan
karena perkembangan teknologi.
b. Klasifikasi logistik keperawatan di ruangan terdiri dari :
1) Golongan barang habis pakai
2) Alat tenun, hal ini berkaitan dengan pengelolaan alat tenun yang
dilakuakn oleh tenaga keperawatan.
3) Alat kesehatan
Alat kesehatan yang habis pakai disediakan di instalasi farmasi atas
permintaan ruangan dan pemenuhannya disesuaikan dengan
kebutuhan pasien di ruangan. Untuk pengelolaan alat kesehatan
dilakukan oleh tenaga keperawatan.
4) Pengadaan
Pengadaan alat / barang logistik yang menunjang terhadap
pelayanan keperawatan, pemenuhan kebutuhannya dikoordinir oleh
Bagian Logistik Rumah Sakit berdasarkan pengajuan dari ruangan
dengan alur dan prosedur yang telah ditetapkan.
5) Pemeliharaan
Pemeliharaan alat / barang logistik yang menunjang pelayanan
keperawatan dilakukan oleh ruangan yang meliputi : cara

26
penyimpanan, perawatan / kebersihan dan perbaikan , sesuai
dengan prosedur yang telah ditetapkan.
6) Penyaluran
Penyaluran / pendistribusian barang logistik yang menunjang
pelayanan keperawatan yang harus dilakukan secara teratur dan
sesuai dengan kebutuhan serta terdokumentasikan baik di ruangan
maupun di bidang logistik.
7) Pencatatan dan Pelaporan
Dalam pengelolaan logistik di ruangan perlu adanya pencatatan dan
pelaporan inventaris secara rutin agar dapat diketahui kondisi
barang / alat tersebut serta selalu siap pakai.
5. Untuk mempermudah pencatatan  dan pelaporan di ruangan telah
disediakan buku catatan yang terdiri dari :
a. Buku penerimaan barang / alat
b. Buku pemeliharaan
c. Buku pemakaian / frekuensi pemakaian alat
d. Buku peminjaman
e. Buku pengeluaran ( mutasi atau penghapusan )
f. Buku operan harian
Jika diketahui terdapat kerusakan, kehilangan dan penambahan barang /
alat diruangan harus tercatat dan terlaporkan secara teratur dan dapat
dipertanggungjawabkan.
C. PENGEMBANGAN STAF DAN PROGRAM PENDIDIKAN
1. Rencana Pengembangan Staf
Untuk menunjang pencapaian visi UOBK RSUD AL-MULK Kota Sukabumi
kualitas Sumber Daya Manusia harus selalu ditingkatkan secara terus
menerus dan berkesinambungan melalui pengembangan staf dan program
pendidikan formal maupun non formal.
Program pengembangan staf keperawatan yang berhubungan dengan
jenjang karir,  di UOBK RSUD AL-MULK Kota Sukabumi   dilakukan
berdasarkan dua jalur yaitu jalur fungsional dan struktural. Sedangkan 
Program  Pendidikan staf keperawatan diarahkan pada peningkatan
profesional berdasarkan kompetensi yang meliputi sikap, pengetahuan
dan keterampilan yang dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan.

27
2. Program Pendidikan dan Pelatihan
Dengan semakin berkembangnya pengetahuan masyarakat mengenai
pelayanan kesehatan terutama pelayanan keperawatan serta persaingan
usaha sejenis maka perlu adanya peningkatan kualitas SDM khususnya di
lingkungan keperawatan, baik dengan ijin belajar dan tugas belajar
Program pendidikan formal keperawatan dilaksanakan secara bertahap
melalui seleksi intern maupun ekstern, diantaranya :
a. Pendidikan S1 Keperawatan
D III Keperawatan diberikan kesempatan untuk melanjutkan S1
Keperawatan dan profesi nya baik ijin belajar maupun tugas belajar .
Dari supervisor hingga kepala perawat di unit layanan keperawatan.
Program ini akan berlanjut hingga seluruh perawat yang sudah menjadi
pegawai tetap wajib melanjutkan pendidikan hingga S1 Keperawatan
dan profesinya.
b. Pendidikan Pelatihan
Pendidikan non-formal dilingkungan keperawata dilaksanakan 
berdasarkan kebutuhan untuk peningkatan kompetensi melalui
pelatihan  internal dan eksternal.
3. Kebijakan Pengelolaan Pendidikan & Pelatihan Internal/Eksternal
Dalam pelaksanaan program pendidikan di lingkungan  keperawatan,
Pengelola Keperawatan mengusulkan program dan mengadakan
koordinasi dengan Bidang Diklat agar dalam pelaksanaannya dapat
direalisasikan sesuai dengan rencana anggaran dan program Pengelola
Keperawatan.
Jenis program pendidikan dan pelatihan didasarkan atas kualifikasi
kompetensi yang harus dimiliki oleh masing-masing perawat dan bidan
disesuaikan dengan kebutuhan, dan pelaksanaannya dilakukan secara
berkala berdasarkan kebutuhan di lingkungan Keperawatan.
4. Kebijakan Orientasi  Perawat dan Bidan
Pelaksanaan orientasi secara umum diberikan kepada perawat dan bidan
baru, selama 1 tahun dengan 4 besar pelayanan : bedah, anak, penyakit
dalam , IGD dan kebidanan dengan masa orientasi per 3 bulan sebelum
memasuki kontrak dan menjadi karyawan tetap. dengan target pencapaian
kompetensi yang telah ditetapkan.

28
BAB V
LOGISTIK

29
Kebutuhan logistik, baik untuk operasional kegiatan bagian pengelola
keperawatan untuk sarana keperawatan diadakan melalui proses permintaan
barang sesuai SPO bagian logistic rumah sakit. Logistik yang diperlukan
keperawatan untuk melaksanakan kegiatan operasional adalah sebagai berikut :

No Nama Barang Jumlah kondisi


1 Kertas A4 dan F4 70 gr 2 B
2 Tinta Canon Original Hitam 1 B
3 Tinta Canon Original Merah 1 B
4 Tinta Canon Original Biru 1 B
5 Tinta Canon Original Kuning 1 B
6 Pulpen 3 B
7 Spidol boardmaker 2 B
8 Isi staples besar 1 B
9 Isi staples kecil 1 B
10 Lakban Hitam 1 B
11 Isolasi 1 B
12 Buku folio besar/100 1 B
13 Map 3 B
14 Laptop 1 B
15 Printer 1 B
16 Isolasi double tip 1 B
17 Couter 1 B
18 Box File 1 B
19 Penggaris 1 B
20 Tipe X 1 B
21 Gunting 1 B
22 Kertas Concort 1 B

BAB VI
KESELAMATAN PASIEN

30
A. PENGERTIAN
Keselamatan pasien (patient safety) merupakan suatu sistem dimana
rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Sistem tersebut meliputi :
assessmen risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan
risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden
dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya
risiko. Sistem tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang
disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau idak
melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan.
Mengingat keselamatan pasien sudah menjadi tuntutan masyarakat maka
upaya pelaksanaan keselamatan pasien di UOBK RSUD AL-MULK Kota
Sukabumi   perlu dilakukan. Untuk dapat meningkatkan mutu pelayanan
UOBK RSUD AL-MULK Kota Sukabumi   terutama di dalam melaksanakan
keselamatan pasien sangat diperlukan suatu pedoman yang jelas sehingga
angka kejadian KTD dapat dicegah sedini mungkin.

B. TUJUAN
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit.
2. Meningkatkan akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat.
3. Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di rumah sakit.
4. Terlaksananya program – program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan kejadian tidak diharapkan.

C. TATA LAKSANA KESELAMATAN PASIEN


1. Keselamatan pasien merupakan hal yang terutama dalam pelayanan
keperawatan.
2. Terdapat perawat yang memahami mengenai keselamatan pasien.
3. Terdapat sistem pelayanan yang komprehensif, baik medis maupun
keperawatan sehingga meminimalkan terjadinya kasus yang tidak
diharapkan (KTD).
4. Identifikasi pasien harus dilakukan secara lengkap, baik berupa status
maupun gelang identitas.

31
5. Sarana dan prasarana harus mengindahkan keselamatan pasien :
sterilitas alat, tabung oksigen, tempat tidur dorong, privacy, dll.
6. Terdapat evaluasi berkala kelengkapan sarana dan prasarana.
7. Terdapat pelaporan kasus yang tidak diharapkan, yaitu :
 Insiden kesalahan identifikasi kedaruratan pasien.
 Insiden pasien resiko jatuh.
 Insiden kesalahan pemberian obat.
 Insiden kesalahan cara pemberian obat.
 Insiden kesalahan insisi operasi.
 Insiden kesalahan operasi
 Insiden kesalahan persiapan pemeriksaan penunjang
8. Membangun kesadaran atau budaya akan nilai keselamatan pasien

BAB VII
KESELAMATAN KERJA

32
A. PENGERTIAN.
Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah salah
satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat,
bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau
bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya
dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja. Kecelakaan kerja
tidak saja menimbulkan korban jiwa maupun kerugian materi bagi pekerja
dan pengusaha, tetapi juga dapat mengganggu proses produksi secara
menyeluruh, merusak lingkungan yang pada akhirnya akan berdampak
pada masyarakat luas.
Dalam penjelasan undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang
Kesehatan telah mengamanatkan antara lain, setiap tempat kerja harus
melaksanakan upaya kesehatan kerja, agar tidak terjadi gangguan
kesehatan pada pekerja, keluarga, masyarakat dan lingkungan
disekitarnya. Tenaga kesehatan yang perlu kita perhatikan yaitu semua
tenaga kesehatan yang merupakan suatu institusi dengan jumlah petugas
kesehatan dan non kesehatan yang cukup besar. Kegiatan tenaga atau
petugas kesehatan mempunyai risiko berasal dari faktor fisik, kimia,
ergonomi dan psikososial. Variasi, ukuran, tipe dan kelengkapan sarana
dan prasarana menentukan kesehatan dan keselamatan kerja. Seiring
dengan kemajuan IPTEK, khususnya kemajuan teknologi sarana dan
prasarana, maka risiko yang dihadapi petugas tenaga kesehatan semakin
meningkat.
Setiap unit harus mampu mengidentifikasi masalah kesehatan dan
keselamatan kerja, termasuk unit dipelayanan. Karena sebagian besar unit
pelayanan ada hubunngan keterkaitan dengan tenaga keperawatan, maka
peawat di UOBK RSUD AL-MULK Kota Sukabumi   harus mampu
mengidentifikasi kesehatan dan keselamatan kerja.
B. TUJUAN.
1. Terciptanya budaya keselamatan kerja di UOBK RSUD AL-MULK Kota
Sukabumi  .
2. Mencegah dan mengurangi kecelakaan
3. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan,
cara dan proses kerjanya.

33
4. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan
yang bahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.
C. TATA LAKSANA KESELAMATAN KARYAWAN DI RUANG
PELAYANAN
1. Setiap petugas medis maupun non medis menjalankan prinsip
pencegahan infeksi, yaitu :
a. Menganggap bahwa pasien maupun dirinya sendiri dapat
menularkan infeksi.
b. Menggunakan alat pelindung (sarung tangan, kacamata, sepatu
boot/alas kaki tertutup, celemek, masker dll) terutama bila terdapat
kontak dengan spesimen pasien yaitu: urin, darah, muntah, sekret,
dll.
c. Melakukan perasat yang aman bagi petugas maupun pasien,
sesuai prosedur yang ada, mis: memasang kateter, menyuntik,
menjahit luka, memasang infus, dll.
d. Mencuci tangan dengan sabun antiseptik sebelum dan sesudah
menangani pasien
2. Terdapat tempat sampah infeksius dan non infeksius.
3. Mengelola alat di ruang perawatan (dekontaminasi):
a. Dekontaminasi alat kritikal dikelola oleh CSSD
b. Dekontaminasi alat semi kritical dengan menggunakan DTT
c. Dekontaminasi alat non kritical dengan menggunakan
sabun/detergen
4. Menggunakan baju kerja yang bersih.
5. Melakukan upaya-upaya medis yang tepat dalam menangani kasus :
a. HIV / AIDS (sesuai standar PPI)
b. Covid / Flu burung. Kewaspadaan standar karyawan dalam
menghadapi penderita adalah : sesuai standar PPI
1) Cuci tangan 5 moment
2) Hal ini dilakukan sebelum dan sesudah memeriksa
penderita.
3) Memakai masker N95 atau minimal masker badan
4) Menggunakan pelindung wajah / kaca mata goggle (bila
diperlukan)

34
5) Menggunakan apron / gaun pelindung
6) Menggunakan sarung tangan
7) Menggunakan pelindung kaki (sepatu boot)

BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

35
A. Upaya Peningkatan Mutu Keperawatan
Upaya untuk menjamin mutu pelayanan asuhan keperawatan dan
kebidanan di OUBK RSUD AL-MULK Kota Sukabumi pengelola keperawatan
membuat Program Pengendalian dan Peningkatan Mutu  sebagai pedoman
dalam melaksanakan kegiatan pengendalian dan peningkatan mutu tersebut.
Perumusan dan penyusunan kebijakan pengendalian dan peningkatan
mutu pelayanan keperawatan dilakukan berdasarkan hasil evaluasi melalui
masukan dari seluruh jajaran dan staf keperawatan yang terlibat dan
berdasarkan hasil  evaluasi kinerja bidang keperawatan secara periodik yang
kemudian ditindaklanjuti untuk dilaporkan kepada Direksi.
Kegiatan dalam upaya pengendalian dan peningkatan mutu pelayanan
keperawatan, dapat dilakukan melaui :
1. Audit Keperawatan
Audit Keperawatan adalah upaya evaluasi secara profesional terhadap
mutu pelayanan keperawatan yang diberikan kepada klien.
Langkah-langkah dalam melaksanakan audit keperawatan
a. Menentukan masalah tertentu untuk dipelajari dan diulas.
b. Menentukan kriteria atau standar profesi yang jelas, obyektif dan rinci
c. Mempelajari catatan keperawatan dan catatan medic
d. Para perawat mempelajari kasus yang tidak memenuhi kriteria,
dianalisis, didiskusikan kemungkinan penyebabnya.
e. Membuat rekomendasi penanganan kasus yang tidak memenuhi
kriteria.
f. Membuka lagi topik yang sama di lain waktu, misalnya setelah 6 bulan
kemudian, untuk menilai dan meyakinkan bahwa kelemahan/
kekurangan yang diidentifikasi telah diperbaiki dan tidak diulang
kembali.
g. Perlu dipastikan bahwa audit keperawatan ini bukan acara pengadilan
dari kekurangan pelayanan yang ada tetapi bertujuan untuk
memperbaiki dan meningkatkan mutu pelayanan keperawatan.
2. Audit keperawatan paling tidak dilakukan sebulan sekali membahas
tentang mutu kelengkapan pelaksanaan asuhan keperawatan/kebidanan,
asesment medis dan perawat, asesme pengkajian keperawatan, transfer

36
pasien antar ruangan, intervensi pencegahan resiko jatuh , asesment awal
medis rawat inap, asesment ulang jatuh pada anak, CPPT, di UOBK
RSUD AL-MULK Kota Sukabumi  .
3. Ronde Keperawatan/Hand Over Keperawatan
Merupakan salah satu kegiatan timbang terima pasien yang bertujuan
untuk mengatasi masalah keperawatan/kebidanan yang dilakukan oleh
perawat/bidan dengan kepala perawat dan ketua Tim serta staf nya
dalam pergantian setiap shif nya.
Ronde Keperawatan merupakan kegiatan keliling seluruh ruangan pasien
setiap pergantian Ship jaga dengan kepala Ruangan, ketua Tim dan Staf
nya masing masing dalam memperkenalkan , staf nya kepeda pasien
dan keluarganya.
4. Pre-kompren dan post-compren
Merupakan kegiatan asuahan keperawatan/kebidanan dalam menganalisa
permasalahan pasien sebelum dan sesudah melakukan asuhan
keperawatan/kebidanan
5. Survey Kepuasan Pasien.
Suatu kegiatan untuk mendapatkan masukan dari pasien atau keluarga
mengenai kepuasan pasien terhadap mutu pelayanan asuhan
keperawatan dan kebidanan  melalui pengisian angket oleh pasien atau
keluarga pasien.
B. Monitoring dan Evaluasi Mutu Keperawatan
Monitoring terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan dilakukan oleh seluruh
pengelola keperawatan termasuk kepala perawat ruangan di pelayanan
masing-masing. Upaya perbaikan yang berkaitan dengan mutu keperawatan
akan dilakukan secara terus menerus di pelayanan. Sedangkan evaluasi akan
dilakukan setahun sekali oleh pengelola Keperawatan.

BAB IX
PENUTUP

37
Pelayanan keperawatan merupakan salah satu pelayanan yang dapat
memberikan kontribusi terhadap upaya mempertahankan dan meningkatkan
kesehatan masyarakat.Upaya tersebut dilaksanakan dengan fungsi perawat
secara mandiri maupun kolaborasi, untuk mencapai tujuan bersama yaitu
pencegahan penyakit dan kecacatan, perawatan pada gangguan kesehatan,
peningkatan ke arah kondisi kesehatan yang optimal bagi individu, kelompok
dan masyarakat.
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta 
tuntunan dan harapan masyarakat yang semakin tinggi terhadap kualitas
pelayanan, maka pelayanan keperawatan harus senantiasa dinamis dan 
selalu memperbaiki diri dari waktu ke waktu, untuk memberikan  kualitas
pelayanan bagi masyarakat pengguna jasa.
Untuk mendapatkan pelayanan keperawatan yang berkualitas diperlukan
perbaikan secara terus menerus di area pelayanan keperawatan. Dengan
adanya pedoman pelayanan akan membantu perawat/bidan di UOBK RSUD
AL-MULK Kota Sukabumi   dalam melakukan asuhan keperawatan menjadi
lebih baik.
Masukan dan saran dari semua pihak sangat dibutuhkan untuk
peningkatan kualitas yang lebih baik. Karena dengan masukan maka
pengelola keperawatan akan melakukan perbaikan dalam memberikan
pelayanan keperawatan.

38

Anda mungkin juga menyukai