Anda di halaman 1dari 6

I.

PENDAHULUAN
Pengembangan adalah fungsi operasional kedua dari manajeman
ketenagaan. Pengembangan karyawan ( baru/ lama) perlu dilakukan secara
terencana dan berkesinambungan. Agar pengembangan dapat dilaksanakan
dengan baik, harus lebih dahulu ditetapkan suatu program pengembangan
karyawan.
Program pengembangan karyawan hendaknya disusun secara cermat
dan didasarkan kepada metode-metode ilmiah serta berpedoman pada
ketrampilan yang dibutuhkan rumah sakit saat ini maupun masa depan.
Pengembangan harus bertujuan untuk meningkatkan kemampuan teknis,
teoritis, konseptual dan moral karyawan supaya prestasi kerjanya baik dan
mencapai hasil yang optimal.
Setiap personil dituntut agar dapat bekerja efektif, efisien, kualitas
dan kuantitas pekerjaannya baik sehingga daya saing Rumah Sakit semakin
besar. Pengembangan ini dilakukan untuk tujuan nonkarier maupun karier
bagi para karyawan (baru/lama) melalui latihan dan pendidikan, dan
bermanfaat bagi konsumen atau masyarakat pengguna / yang
mengkonsumsikan barang/jasa yang dihasilkan karyawan tersebut.

II. LATAR BELAKANG


Dengan adanya perubahan sarana dan prasarana perlu juga adanya
perubahan dalam pelayanan keperawatan yang lebih professional dengan
teknologi keperawatan yang maju dan modern. Beberapa perubahan
tersebut antara lain :
1. Kepuasan pelanggan menjadi fokus utama.
Pasien sebagai pelanggan pelayanan kesehatan lebih tinggi tuntutannya
karena adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga
mereka mudah membandingkannya dengan pelayanan kesehatan di
rumah sakit lainnya.
2. Pola komunikasi dalam memberikan Asuhan Keperawatan
Perlu diterapkannya komunikasi teraupetik untuk meningkatkan
pelayanan kepada pelanggan. Dengan komunikasi yang baik kepada
pasien, keluarga, masyarakat serta staf keperawatan lainnya dan staf
medis akan mengahsilkan pelayanan yang baik pula.
3. Visite Keperawatan
Dalam memberikan asuhan keperawatan seorang perawat dituntut untuk
selalu mengetahui kondisi pasien yang dirawatnya. Setiap saat terjadi
perubahan kondisi pasien, perawat harus tanggap dan siap memberikan
pelayanan keperawatan yang baik. Visite keperawatan memungkinkan
seorang perawat mengetahui kondisi pasien yang menjadi tanggung
jawabnya.
4. Adanya pelaksanaan manajemen mutu pelayanan melalui prosedur
mutu yang merupakan implementasi dari akreditasi.

III. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Terpenuhinya tenaga keperawatan di Rumah Sakit Umum Muslimat
Ponorogo yang berkualitas dan berpedoman pada standart pelayanan
keperawatan.

B. Tujuan Khusus
1. Adanya pola tenaga keperawatan di Rumah Sakit yang dapat
digunakan sebagai acuan dalam perencanaan serta pendayagunaan
tenaga keperawatan.
2. Meningkatkan profesionalisme dan ketrampilan tenaga
keperawatan melalui pendidikan
3. Meningkatkan profesionalisme SDM Keperawatan dalam bidang
a. Kegawatdaruratan (PPGD, Anak, Perinatal, ICU )
b. Manajemen (keperawatan dan kamar operasi, infeksi
nosokomial)
c. Penanganan HIV
d. Managemen keselamatan pasien
e. Peningkatan Mutu Pelayanan
4. Meningkatkan ketrampilan tenaga keperawatan melalui pelatihan
a. Ilmu penyakit dalam
b. Ilmu penyakit Syaraf
c. Ilmu penyakit kandungan
d. Ilmu penyakit anak
e. Ilmu penyakit jantung
f. Ilmu penyakit Paru
g. Ilmu penyakit bedah
h. Service excellence
5. Sebagai acuan dalam upaya pengembangan staf keperawatan di
Rumah Sakit.
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Kegiatan pokok dalam program ini adalah pengembangan tenaga
keperawatan pendidikan berkelanjutan dan pelatihan. Karena
pengembangan ilmu pengetahuan dan tuntutan pelayanan akan peran dan
tanggung jawab tenaga keperawatan semakin besar maka kebutuhan akan
pengembangan pendidikan berkelanjutan dan pelatihan tenaga keperawatan
sangat penting sekali. Dari hasil rekapitulasi kualifikasi tenaga keperawatan
yang dibutuhkan didapat data sebagai berikut :
A. Pendidikan berkelanjutan

Pendidikan
No Unit S1 DIII Jumlah
1. Ka. Bidang Keperawatan 1 - 1
Ka. Sie Rawat Inap & Rawat Jalan 1 1
Ka. Sie Perawatan Khusus 1 1
2. IGD 2 10 12
3. Poliklinik/rawat jalan 1 9 10
4. ICU 2 7 9
5. Perinatologi 1 10 11
6. Kamar bersalin & Persalinan - 16 16
( Nifas)
7. Perawatan Anak - 9 9
8. Perawatan Dewasa 5 13 18
9. Kamar Operasi & RR - 10 10

B. Pelatihan ( Ex-house Trainning )

No Pelatihan Jumlah
1. Advance Cardiac Life Support (ACLS) 4
2. Perinasia ( Perinatologi Indonesia ) 4
3. Scrub Nurse 4
4. Instrument Operating Nurse 4
5. Managemen Bidang Keperawatan 10
6. ICU 2
7. APN ( Asuhan Persalinan Normal ) 16
8. Managemen Mutu Pelayanan 2
9. Managemen Keselamatan Pasien 2
10. Penanganan HIV 2
11. Managemen Infeksi Nosokomial 2

C. Presentasi / Seminar ( In-house Trainning )

No Presentasi / Seminar
1. Ilmu penyakit dalam
2. Ilmu penyakit bedah
3. Ilmu Penyakit syaraf
4. Ilmu Penyakit anak
5. Ilmu Penyakit kandungan
6. Ilmu Penyakit jantung
7. Ilmu Penyakit paru
8. Servuce excellence
9. Patient safety
10. Penanganan Infeksi Nosokomial

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Untuk melaksanakan program pengembangan tersebut dilakukan
langkah – langkah sebagai berikut :
A. Perencanaan
1. Membuat proposal
2. Identifikasi kebutuhan program
3. Analisis kebutuhan Diklat
B. Pelaksanaan Program
Pelaksanaan program dilakukan oleh Ka. Bidang Keperawatan
dan koordinasi dengan Wakil Direktur Pelayanan Medis dan
Keperawatan.

VI. WAKTU
Program pendidikan dan pelatihan tenaga keperawatan dimulai bulan
Januari 2023 – Desember 2023

VII. SASARAN
Tenaga Keperawatan RSU Muslimat Ponorogo

VIII. BIAYA
Biaya pendidikan dibebankan kepada tenaga keperawatan dan biaya
pelatihan tenaga keperawatan dibebankan kepada RSU Muslimat Ponorogo.

IX. MONITORING EVALUASI


Monitoring dan evaluasi pelaksanaan program dilakukan oleh Ka.
Bidang Keperawatan dan pelaporan kepada Wakil Direktur Pelayanan Medis
dan Keperawatan untuk menilai keefektifan pelatihan serta dampak terhadap
mutu unit kerja SDM.

X. PELAPORAN
Laporan pendidikan dan pelatihan tenaga keperawatan di lakukan oleh
peserta setelah melakukan pelatihan, sedangkan laporan program dilakukan
oleh Ka. Bidang Keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai