Nomor : 018.a.Kep.Dir.RS-MP.VIII.2022
Tanggal : 03 Agustus 2022
Hak pasien dalam pelayanan kesehatan dilindungi oleh undang-undang dan terjabarkan
dalam Peraturan Menteri Kesehatan nomor 4 tahun 2018 tentang Kewajiban Rumah Sakit
dan Kewajiban Pasien. Dalam memberikan pelayanan terhadap pasien selama perawatan dan
pengobatan di rumah sakit, harus memahami bahwa pasien dan keluarganya memiliki sikap,
perilaku, kebutuhan pribadi, agama, keyakinan, budaya dan nilai-nilai yang dianut serta
menjamin hak pasien yang dilindungi oleh peraturan perundang-undangan tersebut dengan
berfokus pada Hak Pasien dan Keluarga serta permintaan persetujuan pasien.
Sehingga kebijakan hak pasien dan keterlibatan keluarga ini membahas proses-proses
untuk :
a. Mengidentifikasi, melindungi dan mempromosikan hak-hak pasien
b. Menginformasikan pasien tentang hak-hak pasien
c. Melibatkan keluarga pasien bila perlu, dalam keputusan tentang perawatan pasien
d. Mendapatkan persetujuan ( informed consent ) dan
e. Mendidik staf tentang hak pasien
Proses-proses ini terkait dengan pendidikan pasien dan keluarga untuk memahami dan
berpartisipasi dalam perawatan dan membuat keputusan akan perawatan yang lebih baik serta
bagaimana sebuah rumah sakit menyediakan perawatan kesehatan dengan cara yang adil dan
sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
E. PELAYANAN KEROHANIAN
1. Pelayanan kerohanian di RSU Muslimat Ponorogo adalah proses pelayanan yang
diberikan kepada pasien dan keluarga pasien dalam rangka merespon permintaan
pasien dan keluarganya untuk pelayanan rohaniawan atau sejenisnya berkenaan
dengan agama dan kepercayaan pasien.
F. PRIVASI PASIEN
Identifikasi harapan dan kebutuhan privasi pasien di RSU Muslimat Ponorogo diatur
sebagai berikut :
1. Identifikasi kebutuhan privasi selama perawatan dilakukan dengan cara petugas
ruangan menanyakan kebutuhan privasi pasien saat assessment keperawatan,
apabila ada permintaan privasi yang bersifat khusus, kepada pasien/keluarga
diberikan form permintaan privasi pasien.
2. Pada saat wawancara klinis ysng bersifat khusus & pasien/ keluarga membutuhkan
privasi agar tidak didengar oleh orang lain yang tidak diinginkan pasien/keluarga,
maka dapat dilakukan diruang tersendiri/khusus.
3. Pada saat pemeriksaan, tindakan dan pengobatan, privasi dilakukan dengan
menutupkan sekat/korden pada setiap bed pasien.
4. Pada saat transportasi baik antar ruangan di RSU Muslimat Ponorogo maupun
keluar RSU Muslimat Ponorogo, privasi pasien dijaga dengan menutupkan selimut
ke tubuh pasien secara penuh kecuali wajah.
M. SECOND OPINION
1. Pasien mempunyai hak untuk meminta pendapat dokter lain terhadap penanganan
penyakitnya. Dokter dimaksud dapat berasal dari dokter RS Muslimat maupun
dokter di luar RS Muslimat Ponorogo. Permintaan terhadap second opinion harus
disampaikan secara tertulis kepada Petugas Ruangan RSU Muslimat ponorogo
yang merawat pasien.
2. Petugas ruangan merespon permintaan second opinion kepda dokter lain yang
SIPnya ada di RSUMP. Dan mengkomunikasikan kepada dokter yang merawat
pasien.