TAHUN 2018
I. PENDAHULUAN
Upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan sebenarnya bukanlah hal yang baru. Pada tahun
(1820–1910) Florence Nightingale seorang perawat dari Inggris menekankan pada aspek-aspek
keperawatan pada peningkatan mutu pelayanan. Salah satu ajarannya yang terkenal sampai sekarang
adalah “ hospital should do the patient no harm”,Rumah Sakit jangan sampai merugikan atau
mencelakakan pasien.
Sejak tahun 1984 Departemen Kesehatan telah mengembangkan berbagai indikator untuk
mengukur dan mengevaluasi penampilan (performance) rumah sakit pemerintah kelas C dan rumah
sakit swasta setara yaitu dalam rangka Hari Kesehatan Nasional. Indikator ini setiap dua tahun
ditinjau kembali dan disempurnakan. Evaluasi penampilan untuk tahun 1991 telah dilengkapi dengan
indikator kebersihan dan ketertiban rumah sakit dan yang dievaluasi selain kelas C juga kelas D dan
kelas B serta rumah sakit swasta setara. Sedangkan evaluasi penampilan tahun 1992 telah dilengkapi
pula dengan instrumen mengukur kemampuan pelayanan. Evaluasi penampilan Rumah Sakit ini
merupakan langkah awal dari Konsep Continuous Quality Improvement (CQI). Berbeda dengan
konsep QA tradisional dimana dalam monitor dan evaluasi dititik beratkan kepada pencapaian
standar, maka pada CQI fokus lebih diarahkan kepada penampilan organisasi melalui penilaian
pemilik, manajemen, klinik dan pelayanan penunjang. Perbedaan yang sangat mendasar yaitu
keterlibatan seluruh karyawan.
Sejalan dengan hal di atas maka Departemen Kesehatan telah mengadakan pelatihan peningkatan
mutu pelayanan rumah sakit pada beberapa rumah sakit. Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan
bahwa kesadaran untuk meningkatkan mutu sudah cukup meluas walaupun dalam penerapannya
sering ada perbedaan. Sementara itu terkait dengan Keselamatan (safety), ini telah menjadi isu global
termasuk juga untuk rumah sakit. Ada lima isu penting yang terkait dengan keselamatan di rumah
sakit yaitu : keselamatan pasien (patient safety), keselamatan pekerja atau petugas kesehatan,
keselamatan bangunan dan peralatan di rumah sakit yang bisa berdampak terhadap keselamatan
pasien dan petugas, keselamatan lingkungan (green productivity) yang berdampak terhadap
pencemaran lingkungan dan keselamatan “bisnis” rumah sakit yang terkait dengan kelangsungan
hidup rumah sakit. Namun harus diakui kegiatan institusi rumah sakit dapat berjalan apabila ada
pasien. Karena itu keselamatan pasien merupakan prioritas utama untuk dilaksanakan dan hal itu
terkait dengan isu mutu dan citra perumahsakitan.
Ketua PMKP
Sekretaris
Unit Kerja :
1. UGD :
2. Perawatan Umum :
3. Melati :
4. Mawar :
5. Kebidanan :
6. Ruang Bedah :
7. Ruang Intensif :
8. Hemodialisa :
9. Farmasi :
10. Laboratorium :
11. Radiologi :
12. Rawat Jalan :
13. Rekam Medis :
14. PPI :
15. Gizi :
16. Bag. Umum :
Bidang Peningkatan Mutu Area Klinis dan Manajerial : dr. Arini Retno Palupi
IV.2 Fasilitas
Diklat mutu
1. Diklat internal :
Bekerja sama dengan Unit Diklat Rumah Sakit untuk pelaksanaan diklat berdasarkan hasil
evaluasi mutu. Berupa diklat bagi:
a. Direksi rumah sakit
b. Panitia peningkatan mutu rumah sakit
c. Pelatihan mutu untuk PJ/PIC data
d. Inhouse training tentang PMKP bagi para staf disetiap unit (dilaksanakan setiap 3 bulan
sekali)
IV.4 Mutu
d. Sasaran IV : Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur dan tepat pasien operasi
Koordinasi pelaksanaan K3RS di Rumah Sakit Rumah Sakit Mekar Sari untuk menghindari
terjadinya kecelakaan di tempat kerja.
VI. SASARAN
3. Terlaksananya kegiatan pemberian feedback mengenai pelaksanaan dan evaluasi kinerja di rumah
sakit setiap 6 bulan sekali
4. Terlaksanannya kegiatan pemberian feedback tentang evaluasi kontrak bagi unit kerja setiap 6
bulan sekali
5. Pembuatan FMEA
b. FMEA Resiko Jatuh
c. FMEA Reaksi Tranfusi
6. Terlaksananya 80 % diklat PMKP internal dan eksternal
7. Terlaksananya 100 % kegiatan manajemen risiko di rumah sakit
8. Terlaksananya program yang berfokus pada 6 sasaran KPRS
9. Turunnya angka insiden keselamatan pasien
A PROGRAM MANAJERIAL
1 Menyusun dan mengajukan program kerja dan RAPB RS MEKAR xx xxxx 0
SARI di wilayah kerja KPMKP tahun 2018
2 Mengadakan pertemuan berkala : 1.200.000
a Pertemuan dengan anggota Komite PMKP, TKPRS, Men Risk dan x x x x x x x x x x x x
PPI
b Pertemuan Insidentil Waktu menyesuaikan
B PROGRAM PELAKSANAAN PENGENDALIAN MUTU PELAYANAN RUMAH SAKIT
1 Standarisasi asuhan klinis secara bertahap 0
c Monitoring PPK dan CP x x x x x x x x x x x x
d Monitoring dan evaluasi PPK dan CP x x x x
2 Monitoring mutu area klinis, area manajerial, sasaran keselamatan x x x x x x x x x x x x 0
pasien dan ILM
3 Monitoring mutu unit kerja x x x x x x x x x x x x
2. Pelaporan Evaluasi
b. Keselamatan pasien
1) Evaluasi Kegiatan akan dilaksanakan pada akhir tahun 2018
Laporan akan disampaikan kepada Direktur Rumah Sakit Mekar Sari dengan tembusan Komite
PMKP
Evaluasi akan dilakukan tiap 3 bulan dan laporan disampaikan kepada Direktur Rumah Sakit Mekar
Sari dengan tembusan ke Komite PMKP