Visi
Menghasilkan Ners yang unggul menerapkan patient safety dalam
melakukan asuhan keperawatan tahun 2030
Misi
1. Menyelenggarakan pendidikan program studi Ilmu keperawatan yang
unggul menerapkan patient safety dalam melakukan asuhan keperawatan
Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Berkat dan kasihNya,
Buku Panduan Praktik Belajar Lapangan Komprehensif ini dapat diselesaikan.
Tim Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum
C. SISTEMATIKA PENULISAN
HALAMAN JUDUL
COVER DALAM
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB 1: PENDAHULUAN
2.1 DEFENISI
2.2 ETIOLOGI
2.3 MANIFESTASI KLINIS
2.4 MIND MAPPING
2.5 PENATALAKSANAAN
2.5.1 MEDIS
2.5.2 KEPERAWATAN
2.5.2.1 PENGKAJIAN
2.5.2.2 RUMUSAN DIAGNOSA NANDA
2.5.2.3 NURSING OUTCOME CLASIFICATION (NOC)
2.5.2.4 NURSING INTERVENTION CLASIFICATION (NIC)
2.5.2.5 EVALUASI
2.6 RESUME EVIDENCE BASED NURSING (EBN)
2.7 DISCHARGE PLANING
2.8 PRINSIP PATIENT SAFETY
BAB 4: PEMBAHASAN
PEMBAHASAN TENTANG PENATALAKSANAAN ASKEP MELALUI EBN
PENUTUP
Perumusan buku panduan ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan kerja
mahasiswa dalam mencapai kompetensi yang ditentukan. Sedangkan bagi dosen
pembimbing, buku ini dapat digunakan sebagai dasar untuk memberikan
bimbingan kepada mahasiswa.
DAFTAR PUSTAKA
Oleh
(NAMA), S.Kep
NIM: ...
MEDAN, 2020
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
Pembimbing I Pembimbing II
Ttd Ttd
................................... .................................
Disetujui oleh:
Program Studi Pendidikan Profesi Ners Program Profesi
Fakultas Ilmu Kesehatan Institut Kesehatan Sumatera Utara
Ttd
.........................................
LEMBAR PENGESAHAN
(NAMA), S.Kep
NIM: ...
Tim Penguji
Ketua Penguji
Ttd
.........................
Penguji I Penguji II
Ttd Ttd
................................... .................................
Mengetahui:
Ttd
........................................
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama :
Jenis kelamin :
Agama :
Nama ayah :
Nama ibu :
Riwayat Pendidikan :
Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan
Praktik Belajar Lapangan Komprehensif (PBLK) dengan judul “MANAJEMEN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA SISTEM REPRODUKSI DENGAN
KANKER PAYUDARA (CA MAMAE) DI ...”.
1. Bapak Drs. H. Paul Sirait, SKM, M,Kes dan Bapak Drs Asman R.Karo-Karo,
SKM, MM selaku Pendiri Yayasan Institut Kesehatan Sumatera Utara.
2. Bapak DR. Ferrial Paesha Sirait, M.Sc, selaku ketua Yayasan Institut
Kesehatan Sumatera Utara.
3. Ibu Diana, SKM. Mkes, selaku Rektor Institut Kesehatan Sumatera Utara.
4. Ibu Mazly Astuty, S.Kep,Ns,M.Kep, Selaku Wakil Rektor I Bidang
Akademik Institut Kesehatan Sumatera Utara dan Selaku Dosen Pembimbing
PBLK
5. Ibu Martalena Br S. Kembaren, SKM. M.Kes, selaku Wakil Rektor II Bidang
Administrasi Institut Kesehatan Sumatera Utara.
6. Bapak Dian Fajariadi, S.Kep,Ns,M.Kep, sebagai Wakil Rektor III Bidang
Kemahasiswaan Institut Kesehatan Sumatera Utara.
7. Ibu Dameria Ginting, S.kep, Ns, M.Kep, selaku Dekan Fakultas Ilmu
Kesehatan Institut Kesehatan Sumatera Utara.
8. Bapak Basri, S.Kep,Ns, M.Kep selaku Sekretaris Program Studi Pendidikan
Profesi Ners Program Akademik Institut Kesehatan Sumatera Utara.
9. Ibu Maita Sarah, S.Kep, Ns. M.Kep, Selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Program Profesi Ners Institut Kesehatan Sumatera Utara
10. Ibu Mindaria Tarigan S.Kep, Ns. M.Kep selaku Clinical Instructur (CI) di
RSUP. H. Adam Malik Medan.
i
11. Bapak dr. Bambang Prabowo, M.Kes., selaku Direktur Utama RSUP. H.
Adam Malik Medan yang telah memberikan ijin melaksanakan PBLK.
12. Seluruh Staf dan Dosen Pengajar S1 Keperawatan Sumatera Utara yang telah
banyak membantu dalam penyelesaian PBLK ini.
13. Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis persembahkan kepada
kedua orang tua saya Ayah dan Ibu yang telah memberikan dukungan moral
dan materil sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal ini dengan baik.
14. Abang tercinta ABD Rahman, kakak tersayang kak Rabitah Spd dan adik
yang sangat penulis sayangi dan hormati Wahyuni, Agus Maryan S, Ismail.
15. Teman- teman yang selalu memberi penulis dukungan dan semangat: kak
Fatma Wati S.Kep, Kak Sherin Tiara S.Kep, Sri Aprini S.kep , Restika
Anajani Br Manullang S.Kep, Kasmayanti S.Kep, Irma Yanti Pratini G
S.Kep, Weni Priska Sari S.Kep dan kepada teman-teman yang tidak bisa
penulis sebutkan satu persatu.
16. Serta teman Profesi Ners Inkessu dan sahabat – sahabat ku tercinta yang telah
mendukung dan mendoakan penulis yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa laporan PBLK ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
perbaikan. Semoga Laporan PBLK ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Akhir kata penulis ucapkan terimakasih.
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. ii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ ix
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1. Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2. Tujuan ....................................................................................................... 3
1.2.1 Tujuan Umum ...................................................................................... 3
1.2.2 Tujuan Khusus....................................................................................... 4
1.3 Manfaat ..................................................................................................... 5
1.3.1 Bagi Mahasiswa Keperawatan .............................................................. 5
1.3.2 Bagi Institusi Pendidikan ....................................................................... 5
1.3.3 Bagi Lahan Praktik ................................................................................. 5
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS ........................................................................ 7
2.1 Defenisi Kanker Payudara ........................................................................ 7
2.2 Etiologi ....................................................................................................... 9
2.3 Manifestasi klinis ..................................................................................... 12
2.4 Mind mapping .......................................................................................... 16
2.5 Penatalaksanaan ...........................................................................................
2.5.1 Medis .......................................................................................................
2.5.2 Keperawatan ...........................................................................................
2.5.2.1 Pengkajian ...............................................................................................
2.5.2.2 Rumusan diagnosa nanda .......................................................................
2.5.2.3 Nursing outcome clasification ................................................................
2.5.2.4 Nursing intervention clasification ..........................................................
2.5.2.5 Evaluasi ..................................................................................................
2.6 Resume evidence based nursing (EBN)
2.7 Discharge planing .......................................................................................
2.8 Prinsip patient safety ...................................................................................
BAB 3 TINJAUAN KASUS........................................................................... 31
3.1 Narasi Identitas Klien ................................................................................ 3
iii
3.2 Hasil Pengkajian dan Permeriksaan Fisik Sesuai dengan Sistem ...............
3.3 Mapping Masalah berkaitan dengan Kasus Pasien yang dikelola ..............
3.4 Askep (Memperhatikan Pelaksanaan Patient safety ...................................
BAB 4: PEMBAHASAN
PEMBAHASAN TENTANG PENATALAKSANAAN ASKEP MELALUI EBN
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
penyakit kanker payudara akan mengalami nyeri dan pada stadium lanjut kanker
kanker payudara di Indonesia mempunyai minimal 20.000 kasus baru per tahun,
Serikat, angka kejadian kanker payudara adalah 92 per 100.000 wanita per tahun
payudara, dengan lebih dari 250,000 kasus baru tiap tahunnya. Jumlah penderita
yaitu kurang lebih 43%. Di Eropa, hampir 178.000 wanita yang telah didiagnosis
kanker payudara dan jumlah tersebut ditambah 2 juta wanita yang memiliki
servik yang berkontribusi sekitar 24% (Depkes, 2013). Menurut Riskesda tahun
1
2
2013 jumlah penderita penyakit kanker payudara 0,5 per seribu dengan estimasi
hal ini bisa terjadi terhadap wanita maupun pria (Siregar, 2015). Risiko menderita
pada wanita yang mengalami haid di bawah usia 12 tahun dan wanita yang
menopause pada usia di atas 55 tahun. Namun saat ini kanker payudara dapat
ditemukan pada usia wanita usia 18 tahun (American Cancer Society, 2011).
penderita kanker payudara dapat dilihat dari sisi kesehatan fisik, status psikologi,
sistem nilai untuk mengetahui peran dan fungsi (WHOQol, 2004) yang dapat
diharapkan akan terlihat seberapa baik kualitas hidup penderita kanker payudara.
terhadap dirinya sendiri sehingga terjadi penurunan kualitas hidup. Sebagian besar
yang mengerikan karena pasien akan kehilangan salah satu payudaranya dan
payudara mengalami gangguan dalam hal aktivitas seperti rasa nyeri, gangguan
stres, emosional dan gangguan berinteraksi dengan masyarakat. Oleh sebab itu
yang lebih baik dan terencana. Kanker payudara merupakan penyakit kedua
terbanyak di Rangan RB2A setiap tahunnya, oleh karena itu penulis tertarik
mengelola kasus kanker payudara di Ruangan RB2A RSUP Haji Adam Malik
1.2 Tujuan
Adam Malik.
1.3 Manfaat
sistem reproduksi.
TINJAUAN TEORITIS
2.1 DEFENISI
a. Payudara
Payudara yang dalam bahasa latin disebut mamma adalah organ tubuh
bagian atas dada dari speies mamalia berjenis kelamin betina, termasuk manusia.
Payudara memiliki tiga fungsi yaitu menyusui, peranan seksual dan fungsi lain
pada wanita. Pria juga memiliki payudara. Sampai pada usia pubertas (11-13
tahun) payudara pada pria dan wanita adalah sama, karena pada masa pubertas
hormon estrogen dan progesteron mempengaruhi perkembangan payudara. Pada
wanita, perkembangan payudara sangat aktif sedangkan pada pria kelenjar dan
duktus mamae kurang berkembang. Payudara merupakan salah satu bagian tubuh
yang menjadi kebanggaan perempuan. Namun dibalik keindahan itu, Tuhan
menyelipkan cobaan. Ironisnya, cobaan itu juga dapat mengakibatkan kematian
sehingga sering kali menjadi momok menakutkan bagi wanita (Wiwik Norlita,
DKK 2013).
7
8
b. Kanker
Kanker adalah istilah umum untuk pertumbuhan sel tidak normal yaitu
tumbuh sangat cepat, tidak terkontrol dan tidak berirama yang dapat menyusup ke
jaringan dan menekan jaringan tubuh normal sehingga mempengaruhi fungsi
tubuh. Di dunia diperkirakan 7,6 juta orang meninggal akibat kanker pada tahun
2005 dan 84 juta orang akan meninggal hingga 10 tahun ke depan. Di Indonesia
kanker merupakan penyebab kematian nomor 6 dan diperkirakan terdapat 100
penderita kanker baru untuk setiap 100.000 penduduk per tahunnya.
1. Clonality, pada umumnya kanker berasal dari sebuah sel punca (stem cell)
yang kemudian membelah dan membentuk sel – sel serupa, lalu
membentuk sekelompok sel ganas.
9
c. Kanker Payudara
2.2 ETIOLOGI
Beberapa faktor Resiko terkena kanker payudara antara lain sebagai
berikut:
1. Umur
Wanita dengan usia yang semakin tua akan lebih berisiko dari pada wanita
yang memiliki usia muda, Penelitian yang dilakukan oleh Haslinda (2012)
menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara umur dengan
kanker payudara, dimana wanita dengan umur ≥ 50 tahun memiliki risiko
10
8,5 kali lebih besar terkena kanker payudara dibandingkan dengan wanita
yang umurnya < 50 tahun.
2. Riwayat keluarga
Wanita yang memiliki riwayat keluarga terkena kanker payudara akan
memiliki risiko yang lebih besar untuk terkena kanker payudara.
Contohnya, risiko terkena kanker payudara seorang perempuan yang
memiliki ibu atau saudara perempuan yang menderita kanker payudara
akan berisiko 1,5 – 3 kali.
3. Umur menarce
Wanita dengan umur menarche lebih awal akan memiliki risiko yang lebih
besar dibandingkan dengan wanita lainnya.
4. Terapi sulih estrogen
Terapi sulih estrogen yang dijalani selama lebih dari 5 tahun sedikit
meningkatkan risiko kanker payudara dan risikonya meningkat jika
pemakaiannya lebih lama.
5. Status perkawinan
Wanita yang belum menikah akan memiliki risiko terjadinya kanker
payudara lebih besar dibandingkan dengan wanita yang sudah menikah.
Hal ini didukung oleh beberapa pendapat para ahli bahwa pada wanita
yang menikah akan mengalami aktivitas reproduksi pada saat kehamilan
atau laktasi hormon (hormon yang berperan besar adalah estrogen dan
progesteron).
6. Riwayat kanker sebelumnya
Wanita yang sebelumnya pernah memiliki riwayat kanker (utamanya
kanker payudara dan kanker ovarium) meningkatkan risiko kejadian
kanker payudara. Wanita dengan riwayat kanker payudara sebelumnya
kemungkinan besar akan mendapatkan kanker payudara pada sisi yang
lain, hal ini terjadi karena payudara merupakan organ berpasangan yang
dilihat dari suatu sistem dipengaruhi oleh faktor-faktor yang sama. Wanita
yang memiliki riwayat pernah menderita kanker ovarium kemungkinan
akan terkena kanker payudara. Rini (2015) melalui penelitian yang
11
T4 : ukuran tumor berapa saja tetapi sudah ada penyebaran kekulit atau
dinding dada pada keduannya, dapat berupa barok, edema atau bengkak, kulit
payudara kemerahan atau benjolan kecil di kulit tumor utama
N3 : ada metasis ke KGB di atas tulang selangka atau di dekat tulang sternum
14
M (metatasis)
4. Stadium IV
Sel kanker sudah menyebar ke organ lain seperti paru-paru hati, tulang, atau
otak.
Pencegahan kanker payudara bertujuan untuk menurunkan insidensi dan
secara tidak langsung akan menurunkan angka kematian akibat kanker payudara.
Pencegahan yang paling efektif bagi kejadian penyakit tidak menular adalah
promosi kesehatan dan deteksi dini.
1. Pencegahan primer
Pencegahan primer yang dapat dilakukan dengan promosi kesehatan pada
orang sehat sebagai upaya untuk menghindarkan diri dari faktor risiko. Selain
itu dapat melakukan deteksi dini SADARI, serta melaksanakan pola hidup
sehat untuk mencegah kanker payudara.
2. Pencegahan sekunder
Pencegahan ini dilakukan terhadap individu yang memiliki risiko untuk
terkena kanker payudara, dengan melakukan deteksi dini berupa skrinning
melalui mammografi yang diklaim memiliki akurasi 90%. Namun,
keterpaparan terus-menerus pada mammografi pada wanita sehat tidak baik,
karena merupakan salah satu risiko terjadinya kanker payudara, sehingga
mammografi harus dilakukan dengan pertimbangan.
3. Pencegahan tersier
Pencegahan ini biasanya diarahkan pada individu yang telah positif menderita
kanker payudara. Dengan penanganan yang tepat, penderita sesuai dengan
stadium kanker dengan tujuan mengurangi kecacatan dan memperpanjang
harapan hidup penderita. Pencegahan tertier ini berperan penting untuk
meningkatkan kualitas hidup dan mencegah komplikasi penyakit serta
meneruskan pengobatan.
Berikut
a. Terapkan hidup sehat :
1. Menjaga berat badan ideal.
16
2. Pemberian ASI.
3. Komsumsi sayuran buah dan kacang – kacangan.
4. Mengurangi komsumsi makanan dan gula yang di proses.
5. Kurangi komsumsi daging merah.
6. Menghindari gorengan serta makanan yang banyak mengandung lemak.
7. Hindari makanan yang berkontamisani dengan jamur.
8. Menyimpan makanan yang cepat rusak di lemari es.
9. Mengurangi makanan yang di asap.
10. Metode memasak dengan suhu rendah.
11. Menghentikan mengomsumsi alkohol.
12. Olahraga yang teratur.
13. Hindari merokok.
14. Menghindari stres.
2.5 PENATALAKSANAAN
2.5.1 Medis
Penatalaksanaan medis yang dapat dilakukan, antara lain:
1. Lumpectomy
2. Terapi radiasi
Terapi radiasi adalah cara penggobatan yang sangat efektif dan sangat sasaran
untuk menghancurkan sel kanker yang mungkin masih tertinggal setelah operasi.
Radiasi dalam pengobatan kanker disebut ionizing radiation. Radiasi dapat
mengurangi risiko kekambuhan kanker.
Biasanya terapi ini mengunakan x-ray berenergi tinggi atau partikel lain
untuk membunuh sel kanker, terapi ini dilakukan secara regular perminggu (5
hari) selama 6 minggu tergantung ukuran, lokasi, jenis kanker, kesehatan
penderita secara umum, dan pengobatan lainya.
b. Fase GI
Sel mulai membuat lebih banyak protein, digunakan sebagai persiapan
untuk membelah. Fase ini berlangsung antara 18 hingga 30 jam.
c. Fase C
Fase ini menandakan bahwa kromosom yang berisi kode genetik (DNA)
yang dapat di gandakan, sehingga kedua sel yang baru berbentuk itu akan
mempunyai jumlah jumlah DNA yang sama, fase ini berlangsung antara
18 hingga 20 jam.
d. Fase G2
Sel akan membelah menjadi 2 sel, berlangsung 2 minggu 20 jam.
e. Fase M
Sel membelah menjadi 2 sel yang berlangsung 30 atau 60 menit
Efek samping radioterapi berbeda-beda tergantung pada area tubuh yang terapi.
Efek samping yang paling umum adalah rasa lemah tak bertenaga, yang biasanya
muncul beberapa minggu setelah radioterapi dimulai. Banyak yang menjadi
penyebabnya diantaranya karena kurang darah, stres, kurang tidur, nyeri, kurang
nafsu makan, atau lelah karena setiap hari harus ke rumah sakit.
2.5.2 Keperawatan
mineral. Untuk menambah protein juga bisa dengan makan telur rebus dan
daging.
3. Perencanaan
Perencanaan merupakan bagian proses keperawatan yang
mengidentifikasi masalah/ kebutuhan pasien, tujuan, hasil perawatan dan
intervensi untuk mencapai hasil yang di harapkan dan menangani masalah.
Intervensi keperawatan menurut NANDA, NIC & NOC (judith & wilkson,
2012).
Intervensi keperawatan untuk pasien dengan kanker payudara dapat
dilihat pada tabel 2.1.
Tabel 2.1 Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Rencana keperawatan
1. Nyeri berhubungan dengan - Mampu mengontrol nyeri, tau penyebab - Lakukan pengkajian nyeri secara komprensif
adanya penekanan masa nyeri, termasuk lokasi, durasi, frekuensi.
tumor. - Mampu menggunakan teknik non - Kontrol lingkungan yang mempengaruhi nyeri
farmakologi untuk mengurangi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan
- Melaporkan bahwa nyeri berkurang kebisingan
dengan menggunakan manajemen nyeri. - Ajarkan tentang tehnik non farmakologi; nafas
- Mampu mengenali nyeri, dan skala nyeri dalam relaksasi, kompres hangat, dinding
- Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri hangat
berkurang - Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
- Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan
intervensi.
2. Cemas berhungan dengan - Kontrol kecemasan - Gunakan pendekatan yang menyenangkan
perubahan gambaran tubuh. Kriteria hasil - Nyatakan dengan jelas harapan terhadap
- Pasien mampu mengidentifikasi dan pelaku pasien
mengungkapkan gejala cemas - Temani pasien untuk memberikan keamanan
- -Mengidentifikasi, mengungkapkan dan dan mengurangi takut
menunjukan tehnik untuk mengontrol - Libatkan keluarga untuk mendapingi pasien.
cemas - Intruksikan pada pasien untuk mengunakan
- Vital sign dalam batas normal teknik relaksasi
- Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa - Dengarkan dengan penuh perhatian
tubuh dan aktivitas menunjukan - Dorong pasien untuk mengungkapkan
7
8
4. Kerusakan integritas - Integritas kulit yang baik bisa di - Anjurkan pasien mengunakan pakaian longar.
jaringan berhubungan pertahankan - Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan
dengan mastektomi. - Tidak ada luka/ lesi pada kulit kering.
- Perfusi jaringan baik - Monitor kulit akan adanya kemerahan
- Menunjukkan pemahaman dalam proses - Oleskan lotion atau minyak pada daerah yang
perbaikan kulit dan mencegah cedera tertekan.
berulang - Memandikan pasien dengan sabun dan air
- Mampu melindungi kulit dan hangat
mempertahankan kelembaban kulit dan - Membersihkan, memantau dan meningkatkan
9
5. Evaluasi
Evaluasi merupakan tahap terakhir dari proses keperawatan, yakni
proses yang dilakukan secara terus-menerus dan penting untuk menjamin
kualitas serta ketepatan perawatan yang diberikan dan dilakukan dengan
meninjau respon untuk menentukan keefektifan rencana dalam memenuhi
kebutuhan pasien. Perawat mengevaluasi apakah perilaku dan respon pasien
mencerminkan suatu kemunduran atau kemajuan dalam diagnosa
keperawatan atau pemeliharaan status yang sehat selama evaluasi, perawat
memutuskan apakah langkah proses keperawatan sebelumnya telah efektif
dengan menelah respon pasien dan membandingkan dengan prilaku yang di
sebutkan dalam hasil yang di harapkan (doenges 2013).
Sejalan dengan telah di evaluasi pada tujuan, penyesuaian terhadap
rencaan asuahan dibuat sesuai dengan keperluan. Jika tujuan terpenuhi
dengan baik perawat menghentikan rencana asuhan keperawatan tersebut dan
mendekumentasikan analisa masalah teratasi. Tujuan yang tidak terpenuhi
dan tujuan yang sebagian terpenuhi mengharuskan perawat untuk
melanjutkan rencana atau memodifikasi rencana asuhn keperawatan.
Penelitian yang dilakukan oleh Puput Nur Fadilah, Puji Astuti, Wesiana Heris
Santy (2016) untuk melihat pengaruh teknik relaksasi hand massage terhadap
31
32
nyeri pada pasien kanker payudara, menyimpulkan bahwa rata-rata tingkat nyeri
responden sebelum diberikan teknik relaksasi hand massage adalah 5.09,
sedangkan rata-rata tingkat nyeri responden sesudah diberikan teknik relaksasi
hand massage adalah 3.09. Dapat dilihat bahwa ada perbedaan tingkat nyeri
antara sebelum dan sesudah diberikan teknik relaksasi hand massage.
Hasil penelitian dapat ini menjadi salah satu terapi keperawatan yang dapat
diterapkan kepada pasien dengan kanker payudara, yaitu dalam mengurangi rasa
nyeri dengan menggunakan teknik relaksasi hand massage.
analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden, dan tindak lanjutnya; dan c.
implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah
terjadinya cedera.
TINJAUAN KASUS
3.1. Pengkajian
Nama : Ny S
Umur : 41
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT
Penanggung Jawab
Nama : Tn M
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Pekerjaan : Petani
31
32
1. Keluhan Utama
Pasien mengatakan adanya rasa nyeri di payudara sebelah kiri dengan skala nyeri
7.
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Rasa nyeri dirasakan kira-kira dalam 4 bulan terakhir, namun tidak dilakukan
apapun. Setelah menyadari payudara semakin membesar dan semakin nyeri, baru
dilakukan pengobatan alternatif.
3. Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien mengatakan tidak pernah menderita penyakit yang parah sebelumnya.
Tidak punya penyakit keturunan, dan tidak ada riwayat alergi.
4. Riwayat penyakit keluarga
Pasien mengatakan tidak ada keluarga yang mengalami kanker. Ayahnya
meninggal karena penyakit stroke.
33
Genogram
Gambar 3.1
Keterangan :
5. Riwayat sosial
1. Hubungan dengan anggota keluarga
Pasien mengatakan hubungan dengan keluarga baik
34
1. Hasil Laboratorium
Hematologi
Hemoglobin (HGB) g/dl 11,1 12-16
Eritrosit (RBC) juta/µl 4.11 4.10-5.10
Leukosit ((WBC) /µl 11.770 4.000-11.000
Hematokrit % 34 36- 47
Trombosit (PLT) /µl 156.000 150.000-450.000
MCV Fl 83 81-99
MCH Pg 27.0 27.0-31.0
MCHC g/dl 32.6 31.0-37.0
RDW % 17.2 11.5-14.5
MPV Fl 9.5 6.5-9.5
PCT % 0.150 0.100-0.500
PDW % 10.5 10.0-18.0
Hitung jenis
Neotrofil % 88.30 50.00-70.00
Limfosit % 8.90 20.00-40.00
Monosit % 2.20 2.00-8.00
Eosinofil % 0.20 1.00-3.00
Basofil % 0.40 0.00-1.00
Neutrofil absolut 10³µl 10.39 2.7-6.5
Limpisit absolut 10³µl 1.05 1.5-3.7
Monosit absolut 10³µl 0.26 0.2-0.2
Eosonofil absolut 10³µl 0.02 0-0.10
Basofil absolut 10³µl 0.05 0-0.1
NRBC % 2.3
2. Terapi Obat
1 Ds: Pasien mengatakan nyeri pada nodul Nodul-nodul pada payudara Nyeri Akut
nodul di payudara sebelah kiri.
Do: Pasien tamoak meringis, skala nyeri:
7 Mendesak sel syaraf
TTV :
TD : 110/90 mmhg
HR : 80 x/i Menekan sel saraf
RR : 20x/i
T : 37 ºc
Nyeri
2 Ds: Pasien mengatakan luka biopsinya Nodul-nodul yang bengkak Kerusakan integritas kulit
terbuka dan terdapat nanah
Do: Terdapat nanah pada nodul nodul
payudara Mendesak jaringan
Ulkus
31
32
Nekrosis jaringan
Infeksi
33
No Diagnosa keperawatan
1. Nyeri b/d manipulasi jaringan atau trauma karena pembedahan, interupsi saraf, diseksi otot.
2. Kerusakan integritas kulit b/d tindakan biopsi jaringan
3. Gangguan body image b/d pembengkakan payudara yang abnormal
4. Resiko terjadi infeksi b/d pendarahan
Dx 1 1. Mampu mengontrol nyeri, mengetahui penyebab 1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprensif
Nyeri nyeri termasuk lokasi, durasi, frekuensi.
2. Mampu menggunakan teknik non farmakologi untuk 2. Kontrol lingkungan yang mempengaruhi nyeri
mengurangi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan
3. Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan kebisingan
menggunakan manajemen nyeri. 3. Ajarkan tentang teknik non farmakologi; nafas
4. Mampu mengenali nyeri,dan skala nyeri dalam relaksasi,distraksi, kompres hangat
5. Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang dinding.
4. Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
5. Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan
intervensi.
34
Dx 2 1. Integritas kulit yang baik bisa dipertahankan 1. Anjurkan pasien mengunakan pakaian longgar.
Kerusakan 2. Tidak ada luka/ lesi pada kulit 2. Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan
integritas kulit 3. Perfusi jaringan baik kering.
4. Menunjukkan pemahaman dalam proses perbaikan 3. Monitor kulit akan adanya kemerahan
kulit dan mencegah cedera berulang 4. Oleskan lotion atau minyak pada daerah yang
5. Mampu melindungi kulit dan mempertahankan tertekan.
kelembabkan kulit dan perawatan alami. 5. Memandikan pasien dengan sabun dan air
hangat
6. Membersihkan, memantau dan meningkatkan
proses penyembuhan pada luka yang di tutup
dengan jahitan
7. Ganti balutan pada interval waktu yang sesuai
atau biarkan luka tetap terbuka
Dx 3 1. Body image positif 1. Kaji secara verbal dan non verbal respon klien
Gangguan body 2. Mendiskripsikan secara faktual perubahan fungsi terhadap tubuhnya
image tubuh 2. Jelaskan tentang pengobatan perawatan,
3. Mempertahankan interaksi sosial. kemajuan, dan prognesis penyakit
3. Dorong klien mengungkapkan perasaannya
4. Fasilitasi kontak dengan individu lain dalam
kelompok kecil.
Dx 4 1. Pasien bebas dari tanda dan gejala infeksi 1. Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain.
Resiko terjadi 2. Menunjukkan kemampuan untuk mencegah 2. Pertahankan teknik isolasi
Infeksi timbulnya infeksi 3. Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan
3. menunjukkan perilaku hidup sehat keperawatan
4. Gunakan sarung dan baju sebagai pelindung
5. Pertahankan lingkungan aseptik selama
35
pemasangan alat.
6. Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan
lokal.
7. Batasi pengunjung.
8. Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala
infeksi
9. Ajarkan cara menghindari infeksi
10. Inspeksi kulit dan membran mukosa terhadap
kemerahan, panas.
11. Inspeksi kondisi luka/ insisi bedah.
Pada bab ini penulis akan membahas tentang kesenjangan, yang penulis
temukan dan praktek tentang kasus implementasi antara tinjauan teoritis dengan
tinjauan kasus di ruangan RB2A RSUP Haji Adam Malik Medan, pada
pembahasan ini penulis akan menguraikan mulai dari tahap pengkajian sampai
dengan evaluasi yang telah dilakukan pada pasien.
4.1 Pengkajian
Dalam tinjauan kasus tanda dan gejala yang penulis temukan sama dengan
yang ada di tinjauan teoritis yaitu adanya nyeri dan benjolan pada payudara,
perubahan warna dan tekstur payudara.
46
47
4.3 Implementasi
4.4 Evaluasi
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
5.2.1 Bagi Mahasiswa Keperawatan
49
50
Fadilah, Dkk. (2016). Pengaruh Teknik Relaksasi Hand Massage Terhadap Nyeri
Pada Pasien Kanker Payudara Di Yayasan Kanker Indonesia. Surabaya.
51
52
Wilkinson, J & Ahem, N. 2013 Buku Saku Diagnosis Keperawatan Dengan NIC
dan NOC. Diagnosa NANDA. Edisi 9. Jakarta EGC
PROTOKOL DISCHARGE PLANNING PADA PASIEN DENGAN
GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI: Ca. Mammae
1. Pengertian
Kanker payudara merupakan masalah global dan isu internasional yang
penting karena merupakan penyakit degeneratif yang paling sering pada
wanita dinegara maju dan merupakan seluruh dari kanker yang didiagnosis
tiap tahun (Tiarnida dkk 2018).
2. Tujuan
a. Mengidentifikasi kebutuhan spesifik untuk mempertahankan atau
mencapai fungsi maksimal setelah pulang.
b. Mempersiapkan pasien dan keluarga secara fisik dan psikologis untuk
ditransfer ke rumah atau ke suatu lingkungan yang dapat disetujui.
c. Menjamin keberlanjutan asuhan berkualitas antara rumah sakit dan
komunitas.
3. Manfaat
a. Pasien mampu melakukan tindakan perawatan lanjutan yang aman dan
realitas setelah meninggalkan rumah sakit.
b. Pasien siap untuk menghadapi pemulangan.
c. Meminimalkan kemungkinan terjadinya rehospitalisasi.
I Prosedur discharge planning dilakukan secara konsisten dengan
kualitas tinggi pada semua pasien.
II Pasien harus dipulangkan kesuatu lingkungan yang aman.
4. Prinsip
a. Discharge planning harus merupakan proses multidisiplin, dimana
sumber- sumber untuk mempertemukan kebutuhan pasien dengan
pelayanan kesehatan ditempatkan pada satu tempat.
b. Prosedur discharge planning harus dilakukan secara konsisten dengan
kualitas tinggi pada semua pasien.
c. Kebutuhan pemberi asuhan (care giver) juga harus dikaji.
d. Pasien harus dipulangkan kepada suatu lingkungan yang aman dan
adekuat.
e. Keberlanjutan perawatan antar lingkungan harus merupakan hal yang
terutama. Informasi tentang penyusunan pemulangan harus
diinformasikan antara tim kesehatan dengan pasien/ care giver, dan
kemampuan terakhir disediakan dalam bentuk tertulis tentang perawatan
berkelanjutan.
f. Kebutuhan atas kepercayaan dan budaya pasien harus dipertimbangkan
ketika menyusun discharge planning.
5. Hal-hal yang perlu di perhatikan
Discharge Planning harus disesuaikan dengan:
a. Tindakan yang dilakukan sesuai dengan kemampuan pasien, dan jangan
sampai melelahkan.
b. Lakukan evaluasi setiap kali selesai mengadakan sesi pertemuan dengan
pasien untuk mengetahui sejauh mana pasien mengikuti pertemuan.
1. Alat
Leafleat tentang pendidikan kesehatan kanker payudara.
2. Prosedur Tindakan
Pengkajian
Melakukan penatalaksanaan:
A. Identitas Pasien
Nama : Ny S
Umur/Jenis Kelamin : 41 Tahun/ Perempuan
Status : Menikah
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : petani
Agama : Islam
Alamat : Bandar tinggi
Dx. Medis : kanker payudara (CA Mammae)
Pengetahuan tentang anjuran untuk setiap jenis obat (sebelum dan sesudah
makan ,jadwal pemakai obat
Hari/tanggal : 20-05-2019
1. Tujuan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
kanker payudara
kanker payudara
e. Setelah di lakukan penyuluhan pasien mampu melakukan pemeriksaan
1. SASARAN
Pasien kelolaan yang ada di ruangan RB2A RSUP Haji Adam Malik
Medan
2. PELAKSANAAN
kegiatan
-memperkenalkan -mendengarkan
diri dan
-menyampaikan memperhatikan
penyuluhan
payudara
2. gejala kanker
payudara
3. pencegahan kanker
payudarapemeriksaan
sendiri (sadari)
bertanya pertanyaan
pasien -menjawab
-mengevaluasi salam.
dengan memberikan
beberapa pertanyaan
kepada pasien.
-menyimpulkan
penyulahan
dengan mengucapkan
salam.
4. Metode
2. demostrasi
3. Media
4. Leatflet
5. Evaluasi
1. Pengertian kanker
Kanker adalah pertumbuhan & perkembangan sel yang abnormal
Wanita yang tidak memiliki anak atau memiliki anak pertama diatas usia
daripada yang bukan. Sering hamil pada usia muda, menurunkan resiko
2. Penggunaan Pil KB
jangka panjang memiliki resiko agak lebih besar terkena kanker payudara
5. Alkohol
minuman beralkohol setiap harinya memiliki resiko 1.5 kali lipat lebih
saja sehari.
dari Women's Health Initiative (WHI), sedikitnya jalan cepat 1.25 -2.5
jam per minggu dapat mengurangi 18% resiko terkena kanker payudara.
payudara anda.
1. Ketika mandi.
Periksa payudara sewaktu anda mandi. Tangan dapat lebih mudah
di bawah ketiak & berputar (ke arah dalam) dengan menggerakan ujung
2. Didepan cermin
payudara yang dimulai dari bagian bawah. Hal ini untuk mengtahui
apakah putting mengeluarkan cairan atau tidak (kecuali air susu bagi
3. Berbaring
Berbaring & letakan sebuah bantal kecil dibawah pundak kanan (Untuk
Cara pemeriksaan sama dengan pada saat mandi. Lakukan hal yang
Faktor resiko
kanker payudara
Diet
REPRODUKSI : HERNIA
1. Pengkajian
Nama : Tn K
Umur : 65 tahun
Agama : kristen
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Petani
Penanggung Jawab
Nama : Ny P
Pendidikan : SMA
Alamat : Tebing tinggi
Agama : kristen
Pekerjaan : Petani
1. Keluhan Utama
sebelumnya
dideritanya
5. Riwayat sosial
3. Lingkungan rumah :
b) Kesadaran : komposmetis
c) Tanda-Tanda Vital :
d) Td : 130/90
e) Hr : 80 x/i
f) Rr : 20 x/i
g) T : 37 º C
i) Mata : simetris
j) Hidung : simetris
l) Telingga : simetris
n) thorak
t) Kulit : kering
2. Pola eliminasi :
a) BAK
a. BAB
3. istirahat
7. Konsep diri :
15. Dalam menghadapi penyakitnya pasien hanya berserah diri pada tuhan
Laboratorium
-Pasien mengeluh
DO : jarinagan
-Ekpresi wajah
DO: operasi
Aktivitas menurun
1. Nyeri
2. Intoleransi aktivitas
berkurang 2. Lakukan
2. Wajah klien tidak penanganan nyeri
memegang bagian
yang nyeri
sosial.
Nama : Tn K
Umur :65
Agama : kristen
Pendidkan : SMA
Pekerjaan : Petani
Dx : Hernia
No RM : 77. 96.85
planning
A. Tujuan
3. Tujuan umum
4. Tujuan khusus
Hernia.
kanker p
B. Materi
Terlampir
C. Media
Leaflet
D. Metode penyuluhan
E. Kegiatan penyuluhan
F. Evaluasi
A. Defenisi
1805277
NAMA :
NIM :
DOSEN PEMBIMBING :
JUDUL :