Anda di halaman 1dari 18

BUKU PANDUAN

KEPERAWATAN DASAR PROFESI

PROFESI NERS

INSTITUT TEGNOLOGI
KESEHATAN DAN SAINS WIYATA
HUSADA SAMARINDA
BUKU PANDUAN
KEPERAWATAN DASAR PROFESI
(KDP)

INSTITUT TEGNOLOGI KESEHATAN WIYATA HUSADA SAMARINDA


PROGRAM PROFESI NERS
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan rahmat
dan hidayahnyalah Buku Panduan Praktek KDP Profesi Ners ITKes Wiyata Husada
Samarinda ini dapat tersusun dengan baik.
Buku panduan ini disusun sebagai pengembangan dan pembaharuan dari
pedoman-pedoman sebelumnya. Beberapa kebijakan penting menyertai buku pedoman
ini diantaranya adalah capaian pembelajaran klinik (learning outcome) mahasiswa
dalam mengikuti program profesi Ners stase KDP. Capaian pembelajaran ini harus
termonitor dalam pelaksanaan pembelajaran sehingga perkembangan kompetensi
mahasiswa dapat terpantau dan terjamin.
Metode Pembelajaran dan Metode Evaluasi dipilih dan dilaksanakan secara
terintegrasi dengan model yang standar, transparan dan akuntabel terhadap mahasiswa
Ners. Metode-metode tersebut disusun dengan menempatkan mahasiswa sebagai
pembelajar dan Pendidik Klinik sebagai perseptorship yang memfasilitasi, memotivasi
dan mendampingi sekaligus sebagai role model atau pemberi contoh kepada mahasiswa
sehingga dapat mengembangkan diri sebagai Ners yang kompetens.
Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi
dalam penyusunan Buku Pedoman praktek KDP dengan dilengkapi Buku Monitoring
Capaian Pembelajaran dan Penilaian. Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi kita
semua. Amin.

Samarinda, Juni 2022


Penyusun

Koordinator stase
BAB I
PENDAHULUAN

A. Deskripsi Mata Kuliah


Program Keperawatan Dasar Profesi (KDP) merupakan bagian dari
rangkaian proses program profesi pendidikan keperawatan yang wajib diikuti
oleh seluruh mahasiswa program profesi di Pendidikan Tinggi Keperawatan.
Program ini dijalankan pada awal program profesi di berbagai rumah sakit.
Kemampuan yang dicapai selama program ini akan menjadi dasar kemampuan
di mata ajar profesi selanjutnya.
Setelah menjalankan program ini, mahasiswa diharapkan mampu
menentukan gangguan kebutuhan dasar yang terjadi pada klien dan
melaksanakan tindakan-tindakan dasar keperawatan untuk memenuhi
kebutuhan klien dan keluarga. Mahasiswa juga diharapkan mampu
menggunakan pendekatan proses keperawatan sebagai dasar analisis kegiatan
yang dilakukan di setiap tindakan.
Keterampilan dasar keperawatan difokuskan untuk mengasah
kemampuan mahasiswa agar mampu bersikap dan bertindak sebagai perawat
profesional. Kemampuan yang dimaksud adalah: kemampuan melakukan
analisis gangguan kebutuhan dasar klien dan keluarga, bersikap caring di
setiap kesempatan memberikan asuhan keperawatan, membina hubungan
interpersonal kepada klien dan keluarganya, memberikan asuhan saat klien dan
keluarga mengalami gangguan fisik dan emosional.
Praktik profesi Keperawatan Dasar Profesi mencakup pelaksaan
keterampilan mandiri dan kolaboratif dalam kontek klien dengan keluarga
dengan berbagai tingkat usia yang mengalami masalah pemenuhan kebutuhan
dasarnya akibat gangguan salah satu sistim (organ) ataupun beberapa sistim
(organ) tubuhnya.
B. Tujuan Instruksional Umum
Setelah menjalankan Keperawatan Dasar Profesi, mahasiswa diharapkan mampu
menentukan masalah kebutuhan dasar yang terjadi pada klien dan melaksanakan
tindakan – tindakan dasar keperawatan untuk memenuhi kebutuhan klien dan
keluarga.

C. Tujuan Instruksional Khusus


Pada akhir pelaksanaan tahap Keperawatan Dasar Profesi, mahasiswa mampu:
1. Kognitif
a. Menganalisis tindakan mandiri maupun kolaboratif yang diberikan pada
klien dengan masalah – masalah pemenuhan kebutuhan dasar Bio-Psiko-
Sosiospiritual dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan
b. Menjelaskan konsep kebutuhan dasar Bio-psiko sosiospiritual
2. Psikomotor
a. Melakukan pengkajian pada klien dengan masalah kebutuhan dasar baik
bio, psiko, sosio, cultural dan spiritual
a. Merumuskan diagnosa keperawatan klien dengan masalah kebutuhan
dasar manusia
c. Melaksanakan prosedur keperawatan guna membantu klien mengatasi
masalah kebutuhan dasar baik mandiri maupun kolaboratif
d. Membuat dokumentasi berupa analisis keterampilan terkait tindakan
mandiri atau kolaboratif
3. Afektif
a. Menunjukkan sikap caring di setiap asuhan keperawatan yang diberikan
b. Menggunakan komunikasi terapeutik dengan klien dan keluarga
c. Menerapkan tindakan universal precaution

D. Capaian Pembelajaran/Standar Kompetensi


Setelah mengikut mata ajar Praktek Keperawatan Dasar Profesi
(KDP), mahasiswa profesi ners mampu mengidentifikasi dan melakukan
analisa keterampilan kepada klien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan
dasar, mahasiswa mampu:
1. Identifikasi masalah gangguan pemenuhan kebutuhan dasar klien
2. Menyusun pengkajian keperawatan sesuai kasus pasien
3. Menyusun analisa data sesuai kasus pasien
4. Menegakkan diagnosa keperawatan yang terkait dengan gangguan
kebutuhan dasar klien dan keluarga
5. Melakukan analisa keterampilan tindakan keperawatan untuk mengatasi
gangguan pemenuhan kebutuhan dasar pada pasien

E. Kompetensi Klinik
1. Menunjukkan sikap caring pada pasien dan keluarga
2. Menerapkan tindakan universal precaution di setiap asuhan keperawatan
yang diberikan (keamanan dan kenyamanan)
3. Membina komunikasi terapeutik dengan klien dan keluarga (komunikasi)
4. Melakukan tindakan keperawatan untuk mengatasi kecemasan (stres
koping)
5. Melakukan tindakan keperawatan untuk mengatasi gangguan konsep diri
(konsep diri)
6. Melakukan tindakan keperawatan untuk mengatasi kehilangan dan berduka
(nilai dan keyakinan)
7. Memberikan pendidikan kesehatan dan perencanaan pulang untuk klien dan
keluarga (nilai dan keyakinan)
8. Melakukan pengukuran TTV (sirkulasi)
9. Melakukan pemeriksaan fisik head to toe (general survey )
10. Melatih nafas dalam dan batuk efektif (oksigenasi)
11. Melakukan fisioterapi dada (oksigenasi)
12. Memberikan terapi oksigen melalui nasal kanula dan masker (oksigenasi)
13. Melatih ambulasi
14. Melatih rentang pergerakan sendi atau melaksanakan ROM (mobilisasi)
15. Mengatur posisi klien di tempat tidur (mobilisasi)
16. Memindahkan klien (mobilisasi)
17. Merawat mulut klien penurunan kesadaran (integritas kulit)
18. Mencuci rambut pasien
19. Memotong kuku
20. Vulva hygine (integritas kulit)
21. Memberi makan pasien
22. Memasang dan melepaskan NGT (cairan dan nutrisi)
23. Memberikan makan melalui NGT (cairan dan nutrisi)
24. Merawat luka sederhana (integritas kulit)
25. Melakukan kanulasi intra vena: pasang, rawat, lepas (sirkulasi)
26. Memasang kateter urin (eliminasi)
27. Melakukan bledder training
28. Kolaborasi pemberian obat intramuskular
29. Kolaborasi pemberian obat intravena
30. Kolaborasi pemberian obat subkutan
31. Kolaborasi pemberian obat intrakutan (keamanan dan kenyamanan)
32. Kolaborasi pemberian obat oral
33. Kolaborasi pemberian obat supositoria
34. Kolaborasi pemberian obat topikal
35. Kolaborasi pemberian obat mata atau telinga
36. Mengajarkan manajemen nyeri : teknik relaksasi
37. Mengajarkan manajemen nyeri : teknik relaksasi (napas dalam, progressive
muscle relaxation, benson, dll)
38. Mengajarkan manajemen nyeri distraksi (hypnoterapi, aromaterapi, guided
imagery, terapi musik, murotal, dll) (keamanan dan kenyamanan)

F. Metode dan Tempat Praktek


Praktek akan dilaksakan bersamaan pada tanggal 27 Juni-10 Juli 2022. Adapun metode
dan tempat praktek adalah sebagai berikut :
a. Pelaksanaan praktek akan dilakukan dalam 6 hari dalam seminggu
selama 2 minggu 7 jam perhari
b. Pengkajian Holistik kepada pasien dengan protokol kesehatan
c. BST dilakukan disamping tempat tidur pasien
d. Pembimbingan dilakukan ditempat yang disepakati oleh perseptor
dan pembimbing akademik dengan mempertahankan protokol
kesehatan covid (masker dan jaga jarak)
1. Ujian
a. Ujian dengan metode SOCA – Student Oral Case Analysis)
b. Kasus dibagi oleh perseptorship, data yang diperlukan adalah
pengkajian fokus dan hasil laboratorium pasien serta pengobatan
yang didapat
c. Ujian dilakukan estafet dalam dua hari untuk program Reguler
Transfer bersama pembimbing akademik dan klinik.
d. Mahsiswa dinyatakan lulus bila telah diputuskan oleh kedua
pembimbing
e. ujian SOCA bisa dilakukan dalam sekali waktu kedua pembimbing
ataupun dilakukan secara terpisah tergantung kesepakatan
f. Ners muda yang dinyatakan remedial akan menentukan jadwal
untuk kesepakatan remedial

2. Jadwal
a. Ners muda akan dinas 3 shift
b. Bila ruangan tidak memungkinkan bila dilakukan satu sesi untuk
mengurangi kepadatan dalam ruang perawatan
c. Dinas dapat dilakukan shift pagi bila ners muda mengajukan
permohonan ijin dapat diberikan bila ada surat resmi dari instansi
karena tugas dinas yang ditujukan kepada Instuti Akademik dan lahan
praktek
d. Pergantian dinas dilakukan dengan :
 Alpha : mengganti 3 hari
 Ijin dinas : mengganti sejumlah dinas
 Sakit mengganti sejumlah sakit
 ijin menikah/lahiran= mengganti sejumlah ijin
 ijin diluar yang disebutkan= mengganti 2 hari untuk ijin 1 hari,
berlaku kelipatan
 Terlambat < 30 menit dengan alasan yang dapat ditoleransi
mengganti dinas 1 jam lebih lama sedangkan terlambat >30
menit dianggap alpha dan mengganti 3 hari
e. Batasan ijin/sakit = 6 hari
f. Batasan alpha 2 kali.
g. Bila melebihi, ners muda tidak bisa melanjutkan dan akan mengulang
stase yang sama kembali

G. PEMBIMBING
1. Pembimbing akademik
Pembimbing akademik adalah pembimbing yang berasal dari
Akademik kampus yaitu dosen pembimbing yang bertanggung jawab
memberikan bimbingan pada mahasiswa di unit perawatan yang
dipergunakan. Adapun dosen pembimbing yang terlibat antara lain:

1) Ns. Siti Kholifah, S.Kep.,M.Kep


2) Ns. Anisa Ain, S.Kep., M.Kep

2. Instruktur Klinik/ Clinical Instruktur (CI)


Pada setiap ruang perawatan yang dipergunakan sebagai tempat
pembelajaran klinik keperawatan akan ditunjuk seorang fasilitator yang
bertugas untuk memfasilitasi mahasiswa dalam mencapai target
kompetensi yang telah ditetapkan untuk Keperawatan Dasar.

H. METODE PEMBELAJARAN KLINIK


Mekanisme bimbingan akan dibagi menjadi tiga fase, yaitu: fase persiapan, fase
pelaksanaan dan fase evaluasi. Pada setiap fase tersebut pembimbing dan
mahasiswa diharapkan melakukan interaksi sesuai fase yang dilalui. Berikut
adalah uraian mekanisme bimbingan berdasarkan fase-fase secara umum
tersebut:
1. Fase Persiapan
a. Tugas pembimbing
1) Memberikan informasi tentang klien yang meliputi nama, umur, diagnose
medis, pembahasan medis secara umum.
2) Memberikan gambaran tentang Kebutuhan Dasar Manusia yang akan
dibahas oleh mahasiswa.
3) Melakukan pre conference.
4) Mengevaluasi pemahaman mahasiswa.
b. Tugas mahasiswa
1) Membuat dan memahami laporan pendahuluan.
2) Mengikuti pre conference.
3) Membaca informasi tentang klien dalam status rekam medis yang terkait
dengan masalah klien
4) Menentukan Kebutuhan Dasar Manusia yang akan dipenuhi pada pasien
kelolaannya.
5) Membuat persiapan untuk melakukan pengkajian pada klien.

2. Fase Pelaksanaan
a. Tugas pembimbing
1) Mengobservasi mahasiswa.
2) Memberikan umpan balik.
3) Memberikan bimbingan untuk menumbuhkan kemampuan intelektual,
teknikal, dan interpersonal.
4) Mendampingi mahasiswa melakukan pengkajian keperawatan.
5) Melakukan bed side teaching.
6) Melakukan post conference.

b. Tugas mahasiswa

1) Memperkenalkan diri kepada klien.


2) Melakukan pengkajian dan identifikasi masalah pemenuhan kebutuhan
3) Melakukan intervensi mandiri maupun kolaboratif sesuai kasus yang
dipilih
4) Mengikuti bed side teaching.
5) Mengikuti post conference.
3. Fase Evaluasi
a. Tugas pembimbing
1) Melakukan bimbingan dan observasi tentang kemampuan interpersonal.
2) Menerima laporan hasil asuhan keperawatan dari mahasiswa.
3) Memeriksa laporan analisis keterampilan dan resume mahasiswa
4) Mengevaluasi kemajuan ketrampilan klinik mahasiswa.
5) Memberikan umpan balik.
6) Memberikan penilaian Askep, Direct observation prosedural skill
(DOPS) dan SOCA
b. Tugas mahasiswa
1) Menyimpulkan hasil yang dicapai selama proses asuhan keperawatan
dengan klien.
2) Menampilkan kemajuan klinik yang diperoleh.
3) Membuat laporan tentang analisa keterampilan
4) Menyerahkan laporan kepada pembimbing.
5) Menerima hasil evaluasi dan umpan balik dari pembimbing.
7) Melaksanakan Askep, Direct observation prosedural skill (DOPS) dan
SOCA

I. TIME LINE KEGIATAN


Waktu
Senin Selasa Rabu Kamis jumat Sabtu
Minggu-1 Pembagian BST Menyusun Resume SOCA/ SOCA/
kasus & + Analisa (1 kasus) presentasi presentasi
evaluasi Melengkapi keterampilan
LP laporan + DOPS

Waktu Senin Selasa Rabu Kamis jumat Sabtu


  UJIAN STASE
Minggu-2 Revisi Nilai akhir Analisa DOPS/ DOPS/ DOPS/
laporan Stase :Pemb keterampilan SOCA/ SOCA/ SOCA/
agian kasus ujian Revisi Revisi Revisi
& perseptor Perseptor Perseptor
pembuatan klinik akademik akademik
LP

J. MEKANISME UJIAN AKHIR STASE


1) Ujian dilakukan hari Rabu minggu ke-2
2) Masing masing mahasiswa akan diuji oleh CI dan atau pembimbing
lahan
3) Kasus ujian ditentukan oleh pembimbing lahan
4) Setelah mendapat kasus ujian mahasiswa kemudian diminta untuk
membuat pengkajian, analisa data dan prioritas diagnosa keperawatan
5) Mahasiswa memilih satu intervensi terkait pemenuhan kebutuhan dasar
pada kasus tersebut
6) Mahasiswa melaksanakan skill keterampilan yang diawasi langsung oleh
perseptor klinik (DOPS)
7) Mahasiswa mengisi evaluasi diri
8) Mahasiswa melakukan student oral case analysis (SOCA) dengan
pembimbing klinik maupun akademik

K. EVALUASI
No Tugas Bobot
1 Pre dan Post Conference 5%
2 LP + Responsi (1x) 10 %
3 Bed Side Teaching 10%
4 Analisa keterampilan (1x) 15%
5 Resume 10%
6 Ujian stase
DOPS 15%
SOCA analisis keterampilan 15%
7 Target kompetensi 10%
8 Activity daily living 5%
9 Softskill + Attitude 5%

L. TATA TERTIB
1. Mahasiswa wajib mengenakan seragam yang telah ditetapkan dari
institusi (kampus) yaitu seragam warna biru
2. Bagi mahasiswi, memakai jilbab sesuai dengan warna seragam. Memakai
cap warna senada seragam bagi yang tidak berjilbab
3. Bagi mahasiswa, rambut tidak boleh dicat/diwarnai dan rapi
4. Mahasiswa wajib mengikuti peraturan yang berlaku di lahan praktek.
5. Mahasiswa wajib membawa nursing kit.
6. Mahasiswa dilarang memakai perhiasan dan mengecat kuku
7. Mahasiswa wajib datang 15 menit sebelum pergantian jaga dan pulang
tepat pada waktu yang ditentukan oleh instansi/lahan praktik
8. Kehadiran mahasiswa harus 100%.
9. Mahasiswa harus menyerahkan laporan pendahuluan dan laporan hasil
tepat waktu kepada pembimbing akademik.
10. Mahasiswa mengisi dan menyerahkan lembar kompetensi kepada
pembimbing akademik.
11. Mengisi presensi pada setiap ruangan yang harus
ditandatangani/diketahui pembimbing klinik. Presensi ditinggalkan untuk
pembimbing klinik.
12. Pada hari libur nasional kegiatan Program Pendidikan profesi Stase
Keperawatan
13. Dasar Profesi tetap dilaksanakan sesuai jadwal.
14. Mengajukan surat permohonan cuti untuk mahasiswa yang mempunyai
keperluan libur/cuti sesuai dengan format.
15. Apabila mahasiswa menghendaki ijin/mengganti jadwal dinas karena ada
keperluan, mahasiswa diharapkan mengisi formulir pergantian dinas
yang ditandatanggani oleh koordinator profesi.
16. Apabila ketentuan no. 14 dan 15 tidak diindahkan maka mahasiswa yang
bersangkutan dianggap belum mengganti jadwal dinas.
17. Jika tidak hadir tanpa ijin CI maka mahasiswa wajib mengganti dua kali
lipat dari jumlah ketidakhadiran.
18. Apabila mahasiswa tidak membuat laporan pendahuluan, maka
mahasiswa tersebut tidak diperbolehkan untuk mengikuti praktek dan
diwajibkan untuk mengganti jadwal dinas.
19. Mahasiswa diwajibkan untuk menghadiri seminar kasus kelompok.
20. Wajib menjaga nama baik almamater dan lahan.
21. Hal-hal yang belum diatur akan diatur kemudian.

L. PANDUAN PEMBUATAN LAPORAN


Mahasiswa membuat laporan pendahuluan dihubungkan dengan Kebutuhan
Dasar Manusia terkait 9 Basic Promoting Physiology of Health. Mahasiswa
membahas salah satu dari 9 Basic Promoting Physiology of Health dalam setiap
ruang praktek. Basic Promoting Physiology of Health meliputi:
1. Aktivitas dan latihan
2. Tidur dan istirahat
3. Hygiene dan nyeri
4. Nutrisi
5. Cairan, elektrolit dan asam basa
6. Oksigenasi
7. Eliminasi fekal
8. Eliminasi urin
9. Sensori, persepsi dan kognitif

M. FORMAT MAKALAH
1. BAB I : PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
b. Tujuan umum dan khusus
c. Manfaat
2. BAB II: TINJAUAN TEORI
a. Definisi gangguan kebutuhan dasar
Basic Promoting Physiology Of Health (pilih satu dari
sembilan)
b. Klasifikasi
c. Etiologi
d. Patofisiologi
e. Manifestasi klinis
f. WOC (what of caution)
g. Pemeriksaan Penunjang
h. Konsep asuhan keperawatan
a. Fokus pengkajian
b. Diagnosa keperawatan
c. Intervensi
3. BAB III : ANALISA KETERAMPILAN
4. BAB V : PENUTUP
a. Kesimpulan
b. Saran
5. Daftar Pustaka

Q. SUMBER KEPUSTAKAAN
1. Bulechek, Gloria. M. Et.al. 2008. Nursing Interventions Classification (NIC). 5th
ed. Mosby Elsevier : United States Of America.
2. Hidayat, A.A., Uliyah, M. 2012. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia:
Pendekatan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Surabaya: Health Books
Publishing
3. Kozier,B., Erg., Berman,A., & Snyder, S.L. 2004. Foundamentals of Nursing :
Concepts, Process and Practice. 7th edition. New Jersey: Pearson Education
4. Moorhead, Sue. Et.al. 2008. Nursing Outcomes Classification (NOC). 4th ed.
Mosby Elsevier : United States Of America.
5. NANDA. 2012. Diagnosis Keperawatan : definisi dan klasifikasi 2012-2014.
West Sussex: Wiley-Blackwell
6. Potter, Patricia A. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses
dan Praktik. Ed. 4. EGC : Jakarta.
7. Delaune, S.C., Ladner, P.K. 2011. Fundamentals of Nursing: Standards and
Practice, Fourth Edition. New York: Delmar Cengage Learning
8. Potter, P.A., Perry, A.G. 2009. Fundamental of Nursing, 7th edition. Trasnlator:
Frederika, A. Jakarta: Salemba Medika
Lampiran 1

KOMPETENSI KLINIK MAHASISWA PROFESI NERS STASE


KEPERAWATAN DASAR PROFESI ITKES WIYATA HUSADA SAMARINDA

N Tindakan Target Hari/tgl Hari/tgl Hari/tgl Hari/tgl Hari/tgl Paraf


o CI
1 Melakukan pengukuran TTV 5
(sirkulasi)
2 Melakukan pemeriksaan fisik 5
head to toe (general survey )
3 Melatih nafas dalam dan batuk 5
efektif (oksigenasi)
4 Melakukan fisioterapi dada 5
(oksigenasi)
5 Memberikan terapi oksigen 5
melalui nasal kanula dan masker
(oksigenasi)
6 Melakukan penkes kebutuhan 1
oksigenasi
7 Melatih ambulasi 3
8 Melatih rentang pergerakan 3
sendi atau melaksanakan ROM
(mobilisasi)
9 Mengatur posisi klien di tempat 5
tidur (mobilisasi)
10 Memindahkan klien (mobilisasi) 5
11 Melakukan penkes kebutuhan 1
mobilisasi
12 Merawat mulut klien penurunan 3
kesadaran (integritas kulit)
13 Mencuci rambut pasien 3
14 Memotong kuku 3
15 Vulva hygine (integritas kulit) 3
16 Melakukan penkes kebutuhan
personal hygine
17 Memberi makan pasien 3
18 Memasang dan melepaskan 3
NGT (cairan dan nutrisi)
19 Memberikan makan melalui 3
NGT (cairan dan nutrisi)
20 Melakukan penkes kebutuhan 1
nutrisi
21 Merawat luka sederhana 3
(integritas kulit)
22 Melakukan kanulasi intra vena: 5
pasang, rawat, lepas (sirkulasi)
23 Memasang kateter urin 3
(eliminasi)
24 Melakukan bledder training 3
25 Kolaborasi pemberian obat 5
intramuskular
26 Kolaborasi pemberian obat 5
intravena
27 Kolaborasi pemberian obat 5
subkutan
28 Kolaborasi pemberian obat 5
intrakutan (keamanan dan
kenyamanan)
29 Kolaborasi pemberian obat oral 5
30 Kolaborasi pemberian obat 5
supositoria
31 Kolaborasi pemberian obat 5
topikal
32 Kolaborasi pemberian obat mata 5
atau telinga
33 Mengajarkan manajemen nyeri : 5
teknik relaksasi (napas dalam,
progressive muscle relaxation,
benson, dll)
34 Mengajarkan manajemen nyeri 5
distraksi (hypnoterapi,
aromaterapi, guided imagery,
terapi musik, murotal, dll)
(keamanan dan kenyamanan)
36 Melakukan penkes kebutuhan 1
keamanan & kenyamanan

Anda mungkin juga menyukai