Oleh :
Tim Kamar Bedah
TAHUN 2020
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dalam fenomena manajemen dunia perumah sakitan saat sekarang ini telah
menumbuhkan polemik baru dari segi filosofis yaitu apakah Rumah Sakit di kelola secara
bisnis dalam arti suatu instansi yaitu profit marking.Meskipun demikian dalam perkembangan
dewasa ini Rumah Sakit tidak mungkin di kelola secara sosial.
Dalam keadaan sekarang,seluruh Rumah Sakit swasta menghadapi realita kehidupan
yang makin matrelialistis.Rumah Sakit harus membayar teknologi kedokteran,listrik,air,dapur
dan bahkan imbalan jasa dokter dan paramedis dengan mengikuti harga pasar.Dalam keadaan
inilah keperluan manajemen dalam mengelola Rumah Sakit adalah mutlak. satu manajemen
dalam Rumah Sakit adalah Manajemen Kamar Operasi.
Kamar Operasi adalah salah satu fasilitas yang ada di rumah sakit dan termasuk
sebagai fasilitas yang mempunyai banyak persyaratan. Fasilitas ini dipergunakan untuk pasien
pasien yang membutuhkan tindakan operasi, terutama untuk tindakan operasi besar. Proses
operasi meskipun sebuah operasi yangkomplek akan terbagi menjadi 3 periode yaitu 1. Prior
Surgery, 2. During Surgery dan 3. After Surgery.Kegiatan pada periode prior surgery dapat
dilakukan di ruang perawatan atau di ruang persiapan operasiuntuk kasus kasus One Day
Care Surgery. Kegiatan pada periode During Surgery tentu saja berada diKamar Operasi.
Sedangkan kegiatan pada periode After Surgery, pasien yang telah selesai dilakukan tindakan
operasi akan dipindahkan ke ruang pemulihan tahap 1 selama 1 atau 2 jam. Setelah pasien
siuman dapat dipindahkan ke ruang perawatan yang tentunya tergantung dari kondisi pasien
itu sendiri,jika pasien dalam keadaan baik maka akan dipindahkan ke bangsal perawatan
biasa, apabila pasien perlu mendapatkan perawatan intensive maka akan di relokasi ke ICU.
Sedangkan pasien yang dilakukan tindakan operasi dengan system one day care maka akan
dipindahkan ke ruang pemulihan tahap 2 sebelum pasien ini pulang ke rumah.
Di Unit Kamar Bedah Rumah Sakit Royal Maternity General Hospital terdiri dari 3
Operating Room ( OR I, II dan OR III ). Pemeliharaan kamar operasi merupakan proses
pembersihan ruang beserta alat-alat standart yang ada dikamar operasi Rumah Sakit Royal
Maternity General Hospital. Dilakukan secara teratur sesuai jadwal, tujuannya untuk
mencegah infeksi silang dari atau kepada pasien serta mempertahankan sterilitas.
Ada 3 cara yang dilakukan Tim kamar bedah RMGH untuk memelihara kamar operasi :
1. Pembersihan rutin/harian
2. Pembersihan mingguan
3. Pembersihan sewaktu
- Pembersihan rutin/harian
Pembersihan rutin yaitu pembersihan sebelum dan sesudah penggunaan kamar
operasi agar siap pakai yang dilakukan oleh cleaning service dan diawasi oleh
personil OK dengan ketentuan sebagai berikut :
- Semua permukaaan peralatan yang terdapat didalam kamar operasi dibersihkan
dengan menggunakan desinfektan.
- Permukaan meja operasi dan matras diperiksa dan dibersihkan
- ember tempat sampah dibersihkan setiap selesai dipakai, kemudian pasang
plastik yang baru
- Semua peralatan yang digunakan untuk pembedahan dibersihkan
- noda-noda yang ada pada dinding harus dibersihkan
- lantai dibersihkan kemudian dipel dengan menggunakan cairan desinfektan
(clorin)
- Lampu operasi harus dibersihkan
- Alas kaki sandal khusus kamar operasi juga dibersihkan
- Pembersihan Mingguan
Dilakukan secara teratur setiap minggu sekali
Peralatan kamar bedah harus dibersihkan / dicuci dengan memakai cairan
desinfektan ( berbahan dasar klorin )
pada bagian peralatan yang dapat menjadi tempat berakumulasinya
mikroorganisme, seperti bagian dari meja operasi, dibawah matras.
- Pembersihan Sewaktu
Pembersihan sewaktu dilakukan bila kamar operasi digunakan untuk tindakan
pembedahan pada kasus infeksi, dengan ketentuan Pembersihan kamar operasi
secara menyeluruh,meliputi dinding, meja operasi, meja instrument dan semua
peralatan yang ada di kamar operasi dengan menggunakan desinfektan berbahan
dasar clorin.
tandar Prosedur Operational Pembersihan Kamar Operasi
(Standard Operational Procedure Cleaning Of Operation Room)
Pengertian Persiapan Kamar Operasi meliputi pembersihan ruangan secara berkala.
Tujuan Sebagai acuan untuk menetapkan langkah-langkah dalam melaksanakan
jadwal membersihkan kamar operasi
Kebijakan 1. Pembersihan kamar operasi dilakukan oleh petugas cleaning service
khusus kamar operasi.
2. Pembersihan kamar operasi dibagi dalam tiga tahapan, yaitu :
a. Pembersihan harian
Dilaksanakan setiap hari terutama setelah tindakan operasi selesai.
b. Pembersihan mingguan
Dilaksanakan setiap hari sabtu setelah operasi selesai
c. Pembersihan Sewaktu
Dilaksanakan setiap ada tindakan pembedahan pada kasus infeksi
Prosedur Pembersihan Harian
a. Seluruh permukaan lantai ruangan OK di bersihkan dan di desinfeksi
b. Meja Operasi dibersihkan dan didesinfeksi. Bebaskan pengunci roda,
lantai dibawah meja operasi dibersihkan dan didesinfeksi dengan cairan
berbahan dasar klorin. Roda meja operasi digelindingkan ke atas cairan
desinfektan bolak balik. Setelah selesai semua,kembalikan meja operasi ke
posisi semula dan kunci rodanya.
c. Semua kabel dan selang alat yang berada di dalam ruangan bedah
dibersihkan
d. Alat-alat penunjang seperti suction, cauter meja instrumen bila
terkontaminasi cairan tubuh pasien dibersihkan dan dibawa keluar OK. Hati
hati kontaminasi roda. Bila perlu roda dibersihkan
Unit Terkait 1. Unit Rekam Medik
2. Bidang Perawatan
3. Kelompok Kerja Fungsional Keperawatan
b. Tekhnik dan Cara Pensterilan Instrumen Kamar Bedah RMGH
Berhubung Tim/Unit CSSD tidak ada, maka sejauh ini personil kamar bedah yang
melakukan pensterilan instrument, mulai dari :
- Dekontaminasi/merendam instrument yang sudah kotor/ dipakai untuk
pembedahan kedalam satu wadah/bak perendaman yang sudah dicampur
cairan/sabun kusus instrumen selama 10 menit
- Mencuci satu persatu instrument dengan sikat dibawah air mengalir sampai
tidak ada lagi darah yang lengket kemudian membilas hingga bersih dan
memisahkan instrument yang sudah bersih ke wadah/bak yang bersih.
- Pengeringan instrument yang sudah di cuci dan dibilas dengan cara menyusun
dilantai yang sudah dilapis kertas waterproof. ( standartnya diatas meja khusus
)
- Mempacking instrument sesuai jenis dan kebutuhan kedalam satu pouches
- Mensterilkan instrument yang sudah siap di packing dengan mengunakan
sterilisator/Autoclove yang ada di ruang cssd sesuai petunjuk standart
pemakaian mesin steril tersebut.
- Setelah mesin Autoclove mati dan artinya instrument sudah di pastikan steril
dengan di lihat tanda atau indikator yang ada di bagian pinggir kanan kiri
pouches.
- Sudah dipastikan steril dan sisa sisa uap ketika pensterilan sudah kering, maka
instrument di bawah dan disusun ke ruang khusus penyimpanan instrument dan
linen steril.
d) Penyimapanan Istrument
1) Alat yang sudah disteril dikeluarkan dari autoclave atau sterilisasi panas kering.
2) Kemudian alat steril tersebut dimasukkan ke dalam lemari kaca di ruang penyimpanan alat
steril sesuai dengan tempat set yang sudah disediakan. Kassa dimasukkan ke dalam lemari
kassa, tromol di simpan dimeja instrumen.
3) Setiap hari alat dicek tanggal kadaluarsanya jika sudah melewati tanggal kadaluarsa alat
disterilkan kembali.
4) Pintu lemari/ruang steril harus selalu dalam keadaan tertutup
5) Petugas yang tidak berkepentingan tidak diperkenankan masuk pada daerah alat-alat steril
6) Catatan : Suhu ruangan 18°C – 22°C, Kelembaban 35 % - 75 % dan tekanan udara ruangan
positif.