Anda di halaman 1dari 4

SOP PEMERSIHAN KAMAR OPERASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman

732/RSU-AMS/XII/ 0 1/4
2022

RSU AGHISNA
MEDIKA
SIDAREJA

Jl. Jend. Sudirman


No. 1 Sidamulya,
Sidareja Cilacap

Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur,

15/12/2022
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
dr. Hesti Hermawati

NIK : 1993.2020.01.005

PENGERTIAN Pemeliharaan kamar operasi merupakan proses pembersihan ruang


beserta alat-alat standar yang ada di kamar operasi. Dilakukan
teratur sesuai jadwal.
TUJUAN Untuk mencegah infeksi silang dari atau kepada pasien serta
mempertahankan sterilitas.
KEBIJAKAN Berdasarkan surat keputusan direktur RSU Aghisna Medika Sidareja

PROSEDUR 1. Cara Pembersihan Harian


Pembersihan rutin yaitu pembersihan sebelum dan sesudah
penggunaan kamar operasi agar siap pakai dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. Semua permukaan peralatan yang terdapat di dalam
kamar operasi harus dibersihkan dengan menggunakan
desinfektan atau dapat juga menggunakan air sabun.
b. Permukaan meja operasi dan matras harus diperiksa dan
dibersihkan.
c. Ember tempat sampah harus dibersihkan setiap selesai
pakai, kemudian pasang plastik yang baru.
d. Semua peralatan yang digunakan untuk pembedahan
dibersihkan, antara lain:
1) Slang suction dibilas.
2) Cairan yang ada dalam botol suction dibuang bak
penampung tidak boleh dibuang di ember agar sampah
yang ada tidak tercampur dengan cairan yang berasal
dari pasien.
3) Alat anestesi dibersihkan, alat yang terbuat dari karet
setelah dibersihkan direndam dalam cairan desinfektan.
e. Noda-noda yang ada pada dinding harus dibersihkan.
f. Lantai dibersihkkan kemudian dipel dengan menggunakan
cairan desinfektan. Air pembilas dalam ember setiap kotor
harus diganti dan tidak boleh untuk kamar operasi yang
lain.
g. Lubang angin, kaca jendela dan kusen, harus dibersihkan.
h. Alat tenun bekas pasien dikeluarkan dari kamar operasi.
Jika alat tenun tersebut bekas pasien infeksi, maka
penanganannya sesuai prosedur yang berlaku.
i. Lampu operasi harus dibersihkan setiap hari. Pada waktu
membersihkan lampu harus dalam keadaan dingin.
j. Alas kaki (sandal) khusus kamar operasi harus
dibersihkan setiap hari.

2. Cara Pembersihan Mingguan


a. Dilakukan secara teratur setiap seminggu sekali.
b. Semua peralatan yang ada di dalam kamar bedah
dikeluarkan dan diletakkan di koridor/didepan kamar
bedah.
c. Peralatan kamar bedah harus dibersihkan/dicuci dengan
memakai cairan desinfektan atau cairan sabun.
Perhatian harus ditujukan pada bagian peralatan yang
dapat menjadi tempat terakumulasinya sisa organis,
seperti bagian dari meja operasi, dibawah matras.
d. Permukaan dinding dicuci dengan menggunakan air
mengalir.
e. Lantai disemprot dengan detergen, kemudian
permukaan lantai disikat. Setelah bersih dikeringkan.
f. Setelah lantai bersih dan kering, peralatan yang sudah
dibersihkan dapat dipindahkan kembali dan diatur
kedalam kamar operasi.

3. Pembersihan Sewaktu
Pembersihan sewaktu dilakukan bila kamar operasi
digunakan untuk tindakan pembedahan pada kasus infeksi,
dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Pembersihan kamar operasi secara menyeluruh, meliputi
dinding, meja operasi, meja instrument dan semua
peralatan yang ada di kamar operasi.
b. Instrument dan alat bekas pakai harus dipindahkan/tidak
boleh campur dengan alat lain sebelum desinfektan.
c. Pemakaian kamar operasi untuk pasien berikutnya
diizinkan setelah pemersihan secara menyeluruh dan
sterilisasi ruangan selesai.
Sterilisasi kamar operasi dapat dengan cara:
1) Pemakaian sinar ultraviolet, yang dinyatakan selama
24 jam.
2) Memakai desinfektan yang disemprotkan dengan
memakai alat (fogging atau dry mist). Waktu yang
dibutuhkan lebih pendek dibandingkan dengan
pemakaian ultra violet, yaitu kurang lebih 1 jam untuk
menyemprotkan cairan, dan 1 jam kemudian baru
dapat dipakai.
d. Hal-hal yang harus diperhatikan pada penanganan pada
kasus infeksi dan penyakit menular adalah:
1) Keluarga pasien diberi tahu tentang penyakit pasien
dan perawatan yang harus dilaksanakan terhadap
pasien tersebut
2) Petugas menolong pasien harus:
a) Memakai sarung tangan
b) Tidak luka atau goresan di kulit atau tergores alat
bekas pasien (seperti jarum suntik dsb.)
c) Memahami cara penularan penyakit tersebut.
d) Memperhatikan teknik isolasi dan teknik aseptic.
e) Jumlah tenaga yang kontak dengan pasien
dibatasi/tertentu dan selama menangani pasien
tidak boleh menolong pasien lain dalam waktu
bersamaan.
3) Pasang pengumuman di depan kamar operasi yang
sedang dipakai yang menyatakan bahwa dilarang
masuk karena ada kasus infeksi.
4) Bagian anggota tubuh yang akan dan sudah
diamputasi dibungkus rapat dengan kantong plastik
tebal yang cukup besar agar bau tidak menyebar dan
menimbulkan infeksi silang.
5) Ruang tindakan secara periodik dan teratur dilakukan
uji mikrobiologi terhadap debu, maupun terhadap
kesehatan yang ada.

UNIT TERKAIT Petugas kamar operasi

Anda mungkin juga menyukai