Anda di halaman 1dari 3

PENCEGAHAN INFEKSI LUKA OPERASI (ILO)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


II/UPTD.RSUD-
N/D/4/II/2016 ... 1 dari 3

Ditetapkan,
DIREKTUR RSUD NOONGAN
STANDAR PROSEDUR
Tanggal terbit
OPERASIONAL
10 Februari 2016
(SPO)
dr. Vally Ch. H. Ratulangi,Mkes
NIP. 19730719 200012 2 002
Infeksi Luka Operasi ( ILO ) atau Infeksi Tempat Pembedahan
(ITP)/Surgical Site Infection (SSI) adalah infeksi pada luka operasi
atau organ/ruang yang terjadi dalam 30 hari paska operasi atau dalam
kurun 1 tahun apabila terdapat implant. Sumber bakteri pada ILO dapat
berasal dari pasien, dokter dan tim, lingkungan, dan termasuk juga
instrumentasi.

ILO suPerfisial adalah ILO yang mengenai hanya pada kulit dan
PENGERTIAN
jaringan subkutan

ILO Profunda adalah ILO yang mengenai jaringan lunak profunda,


fascia dan otot

ILO Organ/Rongga adalah ILO pada operasi yang membuka kuit, otot
dan fascia sampai mencapai rongga/organ tubuh

Mencegah terjadinya Infeksi Luka Operasi di Rumah Sakit Umum Daerah


TUJUAN
Noongan
Rumah Sakit Umum Daerah Noongan melaksanakan pencegahan infeksi
luka operasi yang bermutu.
KEBIJAKAN

Pencegahan ILO :
1. Pra bedah..
a. Persiapan pasien sebelum operasi.
 Jika ditemukan tanda-tanda sembuhkan dulu infeksinya
sebelum hari operasi elektif dan jika perlu ditunda sampai
tidak ada infeksi.
 Jangan mencukur rambut , pencukuran hanya dilakukan
bila daerah sekitar operasi terdapat rambut yang dapat
mengganggu jalannya operasi (pencukuran dilakukan 1
PROSEDUR jam sebelum operasi dengan menggunakan alat cukur
elektric.
 Kendalikan kadar gula darah pada pasn diabetes dan
hindari kadar gula darah yang terlalu rendah sebelum
operasi.
 Sarankan pasien untuk berhenti merokok min 30 hari
sebelum hari elektif operasi.
 Mandikan pasien dengan cairan sabun yang mengandung
chlorhexidine 2 % min 1 jam sebelum operasi.
PENCEGAHAN ILO

No. Dokumen No. Revisi Halaman


II/UPTD.RSUD- ... 2 dari 3
N/D/4/II/2016
b. Antiseptik tangan dan lengan untuk tim bedah :
 Kuku harus pendek dan jangan menggunakan kuku palsu.
 Lakukan kebersihan tangan bedah dengan chlorhexidine 4 %
setelah kebersihan tangan tangan harus tetap mengarah ke atas
dan dijauhkan dari tubuh agar air mengalir dari ujung jari
menuju siku,keringkan tangan dengan handuk steril, pakai saung
tangan dan gaun steril.
c. Tim bedah yang terinfeksi atau terkolonisasi.
 Anjurkan agar melapor jika terdapat tanda infeksi agar
mendapatkan pengobatan.
d. Profilaksis anti mikroba .
 Pemberian anti mikroba hanya bila diindikasikan dan pilihlah yang
paling efektif terhadap patogen yang umum yang menyebabkan
ILO pada operasi jenis tersebut yang direkomendasikan.
 Berikan dosis profilaksi awal melalui intravena 1 jam sebelum
operasi sehingga saat dioperasi konsentrasi bakterisida pada
serum dan jaringan maximal.
PROSEDUR 2. Intra Bedah.
a. Ventilasi .
 Pertahankan tekanan (+) ruangan kamar bedah .
 Jangan menggunakan fogging dan sinar UV dikamar operasiuntuk
mencegah ILO.
 Pintu kamar bedah harus selalu tertutup kecuali diperlukan untuk
lewatnya peralatan bedah.
 Batasi jumlah orang yang masuk kamar bedah.
Membersihkan dan desinfeksi permukaan lingkungan.
 Bila tampak darah atau cairan tubuh lain gunakan chlorine 0,5 %
dan biarkan 10 menit kemudian bersihkan cairan tadi
 Tidak perlu pembersihan khusus /penutupan kamar bedah
setelah selesai operasi kotor.
 Pel dan keringkan lantai kamar bedah dengan menggunakan
detergennt normal.
c. Sterilisasi instrumen bedah.
 Sterilisasikan instrumen bedah sesuai petunjuk.
PENCEGAHAN ILO

No. Dokumen No. Revisi Halaman


II/UPTD.RSUD- ... 3 dari 3
N/D/4/II/2016
 Laksanakan sterilisasi kilat hanya untuk instrumen yang harus
digunakan segera seperti instrumen jatuh saat operasi.
d. Pakaian bedah /drapes .
 Pakai masker bedah dan tutupi mulut dan hidung bila memasuki
kamar bedah saat operasi berjalan .
 Pakai tutup kepala untuk menutupi rambut dikepala.
 Jangan menggunakan caver shoes untuk mencegah ILO Ganti
gaun bila tampak kotor dan terkontaminasi percikan cairan tubuh
pasien.
 Gunakan gaun dan drape yang kedap air.
e. Teknik aseptik dan bedah.
 Lakukan teknik aseptik saat melakukan pemasangan CVP,kateter
anestesi spinal / epidural/ dan bila menyiapkan obat- obatan
steril.
PROSEDUR
 Siapkan peralatan dan larutan steril sasaat sebelum digunakan.
 Perlakukan jaringan dengan lembut dan lakukan homeostasis
yang efektif,minimalkan jaringanyang mati atau ruang kosong
(dead space) pada lokasi operasi.
 Bila diperlukan drainage gunakan drain penghisap
tertutup,letakan drain pd lokasi tubuh yang terpisahdari insisi
tubuh,lepas drain sesegera mingkin bila sudah tidahk dibutuhkan.
3. Paska Bedah;
 Jika terjadi rembesan darah atau cairan pada daerah operasi
segera laukakan penggantian verban.
 Lakukan mobilisasi sedini mungkin.
 Pendidikan kesehatan pada pasien dan keluarga untuk
mengkonsumsi makanan bergizi.

1. Buku Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit


LAMPIRAN dan Fasilitas lainnya

Anda mungkin juga menyukai