Anda di halaman 1dari 2

RS ARSY

PENCEGAHAN INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)


Nomor: ?????????

Revisi: 01

Halaman1 dari 2

Ditetapkan di: Lamongan, ???


Direktur,

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)

Tanggal diterbitkan: ????

dr. H. MOCH. ROSIDI


NIK.
PENGERTIAN

Tata cara pencegahan infeksi nosokomial saluran kemih yang didapat penderita
setelah pemasangan kateter urin selama dirawat di Rumah Sakit.
Sebagai acuan penerapan lankah-langkah untuk mengurangi risiko infeksi terhadap

TUJUAN

pasien terutama pasien mencegah terjadinya infeksi saluran kencing pada pasien
yang terpasang kateter urin.
1. Peraturan Direktur Rumah Sakit KH. Adurrahman syamsuri Nomor: ?????????

KEBIJAKAN

PROSEDUR

tentang pemberlakuan Standar Prosedur Operasional (SPO).


2. Kebijakan Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit KH.
Adurrahman syamsuri.
1. Saat insersi :
a. Cuci tangan sebelum melakukan insersi.
b. Lakukan pemasangan kateter urin sesuai SPO, pertahankan teknik aseptik
saat pemasangan.
c. Gunakan steril close system drainage.
d. Melakukan fiksasi dengan benar untuk menghindarkan pergerakan kateter
di urethra.
2. Perawatan selama pemasangan kateter urin:
a. Cuci tangan sebelum dan setelah kontak.
b. Lakukan perinealhygiene atau penis hygiene dengan sabun dan air mengalir
minimal 2 kali sehari atau sewaktu-waktu bila perlu. Penggunaan antiseptik
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.

tidak diperlukan.
Pengambilan sampling secara aseptik.
Letakkan urin bag lebih rendah dari bladder.
Tidak menyentuh lantai.
Cuci tangan dan gunakan sarung tangan saat memanipulasi kateter urin.
Observasi kekeruhan urin.
Cabut kateter urin bila tidak diperlukan.
Mengosongkan kantong urin setiap shift dengan menggunakan gelas
penampung yang bersih, jangan digunakan lebih dari satu pasien dan segera

lakukan dekontaminasi.
j. Pengambilan spesimen untuk kultur dilakukan bila ada tanda atau gejala

RS ARSY
PENCEGAHAN INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)
Nomor: ?????????

Revisi: 01

Halaman2 dari 2

infeksi sistemik (panas, hipotensi).


k. Bila irigasi diperlukan untuk membersihkan gumpalan darah harus
dilakukan secara aseptik.

UNIT KERJA

1. Instalasi Rawat Jalan.


2. Instalasi Gawat Darurat.
3. Instalasi Rawat Inap.
4. Instalasi Care Unit.

Anda mungkin juga menyukai