Anda di halaman 1dari 4

BIDANG PELAYANAN MEDIS

No. Dokumen :

RS. KH. ABDURRAHMAN


SYAMSURI

No. Revisi :

Halaman :

1/4

05/RS. ARSY-KM/AKR/V/2015
Tanggal terbit :

Ditetapkan :
Direktur RS. ARSY

KEBIJAKAN UMUM
05 Maret 2015
Dr. H.Moch. Rosidi
Pendahuluan
Dalam melaksanakan pelayanan medis harus berdasarkan pada standar pelayanan medis. Hal ini
merupakan salah satu upaya penting dalam peningkatan mutu atau kualitas pelayanan medis di rumah
sakit. Pelaksanaan standar pelayanan medis ini memerlukan suatu pengawasan dan evaluasi agar
pelaksanaannya sesuai dengan standar yang berlaku. Oleh karena itu diperlukan suatu kebijakan terkait
dengan pengawasan dan evaluasi terhadap pelaksanaan standar pelayanan medis.
Tujuan
1. Melaksanakan tanggung jawab Rumah Sakit KH. Abdurrahman Syamsuri terhadap peningkatan
mutu pelayanan medis;
2. Sebagai upaya memenuhi hak pasien untuk mendapatkan pelayanan medis sesuai dengan standar
pelayanan medis;
3. Sebagai upaya untuk memberikan perlindungan hukum kepada para pelaksana layanan medis;
4. Sebagai upaya menjamin keselamatan pasien rumah sakit.
Dasar Hukum
1.
Undang-undang Kesehatan Nomor 23 tahun 2004;
2.
Standar Pelayanan Medis Dirjen. Yanmed tahun 1999;
3.
Standar Pelayanan Medis Ikatan Dokter Indonesia (IDI) tahun 2002.
4.
Kode Etik Rumah Sakit;
5.
Kode Etik Kedokteran Indonesia;
Sasaran
Kebijakan ini berlaku bagi :
1.
Staf Medis Fungsional di Rumah Sakit KH Abdurrahman Syamsuri;
2.
Pasien/keluarga;
3.
Pihak-pihak yang terkait.
Kebijakan Fasilitas Pelayanan Medis
1.
Rumah Sakit KH. Abdurrahman Syamsuri dengan segala kemampuan dan keterbatasan yang
dimiliki, senantiasa berupaya menyediakan fasilitas pelayanan medis sesuai dengan standar
pelayanan medis yang berlaku;
2.
Rumah Sakit KH. Abdurrahman Syamsuri senantiasa berupaya mengikuti perkembangan
teknologi kedokteran dan atau kesehatan dalam penyediaan kebutuhan sarana dan prasarana
untuk terapi dan diagnostik;
3.
Dalam hal Rumah Sakit KH. Abdurrahman Syamsuri belum mampu menyediakan fasilitas
(sarana dan prasarana) untuk kebutuhan terapi dan diagnostik, pihak manajemen rumah sakit
akan menjalin kerjasama dengan pihak ketiga dengan falsafah sebesar-besarnya demi
kepentingan pasien;
4.
Rumah Sakit KH. Abdurrahman Syamsuri berupaya mengembangkan jenis-jenis layanan medis
sebagai bagian dari proses pertumbuhan dan pengembangan rumah sakit yang telah ditentukan
dalam Master Plan;
Kebijakan Umum Bidang Yan-Med
Page 1 of 4

5.

Untuk memberikan jaminan keselamatan kepada pasien, pihak manajemen RS KH. Abdurrahman
Syamsuri melakukan upaya-upaya penyediaan sarana prasarana keselamatan pasien dan
senantiasa menjaga kondisi peralatan medis, elektro medis, dan perlengkapan rumah sakit yang
terkait dengan layanan kepada pasien selalu dalam kondisi baik dan terkalibrasi oleh pihak yang
berwenang.

Kebijakan Tenaga Staf Medis Fungsional


1.
Rumah Sakit KH. Abdurrahman Syamsuri berupaya mengembangkan dan mencukupi kebutuhan
Staf Medis Fungsional Spesialis organik, diutamakan untuk pengembangan 4 spesialis dasar,
yaitu Spesialis Penyakit Dalam (Sp.PD), Spesialis Anak (Sp.A), Spesialis Bedah (Sp.B), dan
Spesialis Kandungan dan Kebidanan (Sp.OG);
2.
Dalam hal Rumah Sakit KH. Abdurrahman Syamsuri belum dapat memenuhi kebutuhan Staf
Medis Spesialis organik, maka rumah sakit bersifat terbuka untuk menerima spesialisasi yang
dibutuhkan untuk layanan medis rawat jalan dan rawat inap dengan tetap memandang:
(a) keterbatasan rumah sakit dalam menyediakan tempat praktek;
(b) rasio jumlah pasien dengan jumlah dokter spesialis yang sesuai;
3.
Staf Medis Fungsional (dokter, dokter umum, dan dokter spesialis) non organik untuk dapat
memberikan layanan di Rumah Sakit KH. Abdurrahman Syamsuri, baik layanan rawat inap dan
rawat jalan, harus memiliki Surat Ijin Praktek atau Surat Tugas;
4.
Dalam hal karena pertimbangan kelangkaan spesialisasi dan atau karena kasus kegawat daruratan
membutuhkan dokter spesialis yang dibutuhkan tidak ada SIP atau ST di Rumah Sakit KH.
Abdurrahman Syamsuri, maka seorang Staf Medis Fungsional dengan spesialisasi yang
dibutuhkan pada saat itu diberikan dispensasi untuk memberikan layanan medis kepada pasien
rumah sakit dengan seijin Direktur Rumah Sakit;
5.
Staf Medis Fungsional, baik organik maupun mitra, karena suatu alasan tertentu berhalangan
memberikan layanan medis kepada pasien, wajib menunjuk penggantinya dengan ketentuan Staf
Medis Fungsional pengganti tersebut memiliki SIP atau ST di RS KH. Abdurrahman Syamsuri;
6.
Dalam hal tidak terdapat Staf Medis Fungsional pengganti yang sama spesialisasinya, maka
maka seorang Staf Medis Fungsional pengganti dapat memberikan layanan medis kepada pasien
rumah sakit setelah mendapat ijin Direktur;
7.
Rumah Sakit KH. Abdurrahman Syamsuri mewajibkan kepada seluruh Staf Medis Fungsional,
tanpa memandang status kepegawaiannya, untuk memberikan pelayanan medis kepada pasien
sesuai dengan standar pelayanan medis dan etika profesi yang berlaku;
Kebijakan Jaminan Hukum dan Kendali Mutu
1.
Rumah Sakit KH. Abdurrahman Syamsuri berupaya mengikuti dan menyesuaikan tarif jasa
medis dan atau jasa tindakan medis sesuai dengan ketetapan profesi, dengan tetap
mempertimbangkan aspek sosial kemasyarakatan dan fungsi rumah sakit sebagai sarana dakwah;
2.
Rumah Sakit KH. Abdurrahman Syamsuri memberikan perlindungan hukum kepada seluruh Staf
Medis Fungsional yang memberikan layanan kesehatan kepada pasien rumah sakit;
3.
Rumah Sakit KH. Abdurrahman Syamsuri melalui panitia dan komite yang ada di rumah sakit
secara rutin dan terencana melaksanakan melaksanakan pengawasan dan evaluasi mutu
pelayanan medis untuk menjaga mutu dan demi keselamatan pasien;
4.
Mekanisme pengawasan dan evaluasi pelaksanaan standar pelayanan medis yang berlaku di
Rumah Sakit KH. Abdurrahman Syamsuri melalui kegiatan:
(a) kegiatan laporan pagi (morning report)
(b) pembahasan kasus sulit
(c) pembahasan kasus kematian
(d) kegiatan audit medis
(e) kegiatan visite besar
5.
Rumah Sakit KH. Abdurrahman Syamsuri berupaya dengan segala kemampuan yang dimilikinya
mengupayakan keselamatan pasien, keluargan pasien, dan pengunjung serta pelanggan rumah
sakit lainnya selama berada di lingkungan rumah sakit;
6.
Rumah Sakit KH. Abdurrahman Syamsuri memberikan jaminan kepada pasien dan keluarga
untuk mendapat informasi secara lengkap dan jelas berkenaan dengan biaya-biaya yang
dikeluarkan untuk layanan medis yang diterima;

Kebijakan Umum Bidang Yan-Med


Page 2 of 4

Kebijakan Standar Pelayanan Medis


1.
Pelayanan Medis RS KH. Abdurrahman Syamsuri berpedoman pada Standar Pelayanan Rumah
Sakit yang diterbitkan oleh Depkes RI dan Standar Pelayanan Medis yang dibuat oleh Ikatan
Dokter Indonesia ( IDI ) serta standar pelayanan medis RS KH. Abdurrahman Syamsuri.
2.
Standar Pelayanan Medis RS KH. Abdurrahman Syamsuri harus dibuat minimal berdasarkan 10
besar penyakit oleh Komite Medis dan ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direktur.
3.
Standar Pelayanan Medis yang ditetapkan oleh Direktur, harus dilaksanakan oleh setiap tenaga
medis maupun paramedis, dan oleh dokter organik maupun dokter tamu / mitra.
Kebijakan Standar Diagnosis dan terapi
1.
Standar Diagnosa dan Terapi RS KH. Abdurrahman Syamsuri mengacu pada Pedoman Diagnosa
dan Terapi (PDT) yang telah diterbitkan oleh PB IDI sesuai dengan kemampuan SDM dan
fasilitas RS KH. Abdurrahman Syamsuri.
2.
Ijin permberlakuan dan modifikasi PDT PB IDI dilaksanakan oleh Komite Medis, kemudian
ditetapkan dan diberlakukan berdasarkan SK Direktur, serta akan dievaluasi sekurangkurangnya 3 tahun sekali.
3.
Pedoman Diagnosa dan Terapi yang telah ditetapkan oleh Direktur tersebut harus dilaksanakan
oleh setiap staf medis maupun perawat.
4.
Formularium RS KH. Abdurrahman Syamsuri yang dibuat oleh Panitia Farmasi Terapi Komdis
wajib dipatuhi oleh seluruh tenaga medis yang melaksanakan praktek kedokteran di RS KH.
Abdurrahman Syamsuri.
Kebijakan Pengendalian Infeksi Nosokomial
1.
Pengawasan dan Pengendalian Infeksi Nasokomial di RS KH. Abdurrahman Syamsuri dilakukan
oleh Panitia Pengendalian Infeksi Nasokomial (Panitia PIN) dan pelaksanaan sehari-hari
dilakukan oleh Panitia PIN yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Direktur.
2.
Panitia PIN berkewajiban menyusun Pedoman Pelaksanaan Pengendalian Infeksi Nasokomial
dan pemberlakuannya disyahkan melalui Surat Keputusan Direktur.
3.
Setiap karyawan dalam melaksanakan tugasnya, terutama dalam memberikan pelayanan kepada
pasien wajib mengikuti pedoman Pengendalian Infeksi Nasokomial.
4.
Pada unit pelayanan yang beresiko tinggi terjadi infeksi nosokomial, harus dilakukan
pemeriksaan rutin terhadap jamur dan bakteri setiap 3 ( tiga ) bulan sekali.
5.
Panitia PIN senantiasa melakukan rapat evaluasi hasil pelaksanaan Pengendalian Infeksi
Nasokomial secara berkala dan memberikan masukan kepada Direktur untuk dilaksanakan
perbaikan lebih lanjut.
Kebijakan Monitoring PIN
1.
Semua kegiatan pelayanan yang memungkinkan terjadinya infeksi nosokomial harus dilakukan
monitoring secara rutin dan pengawasan langsung oleh Kepala Bagian terkait.
2.
Pemeriksaan rutin oleh instansi yang terkait terhadap penyebaran kuman dan kemungkinan
terjadinya infeksi nosokomial dilaksanakan secara rutin sekurang-kuranganya 1 tahun sekali.
3.
Hasil monitoring dan pemeriksaan oleh instansi terkait wajib dilaporkan kepada Direktur untuk
diambil kebijakan lebih lanjut terhadap penanganan masalah infeksi di RS KH. Abdurrahman
Syamsuri.
Kebijakan Pelayanan Rawat Jalan
1.
Pelayanan rawat jalan pasien RS KH. Abdurrahman Syamsuri dilaksanakan di Unit Rawat Jalan
(URJ) dan Instalasi Gawat Darurat (IGD).
2.
Pasien IGD yang datang harus ditolong terlebih dahulu tanpa uang muka.
3.
Pelayanan Rawat Jalan dibuka dengan ketentuan sebagai berikut :
(a) Dokter Jaga IGD melayani 24 jam sehari.
(b) IGD melayani 24 jam non stop (termasuk libur Nasional) disertai dengan fasilitas
penunjang (Penunjang Medis Diagnostik dan Non Diagnostik) yang terkait dengan
kegawatdaruratan secara on site atau on call.
(c) Poliklinik Umum melayani jam 8.00 sd 12.00 setiap hari kerja;
(d) Poliklinik Spesialis melayani sesuai jadwal yang ditetapkan oleh dokter spesialis

Kebijakan Umum Bidang Yan-Med


Page 3 of 4

4.

Pasien dirujuk ke Rumah Sakit yang lebih mampu apabila fasilitas yang diperlukan belum
tersedia di RS KH. Abdurrahman Syamsuri atau tenaga spesialis yang menangani belum ada
atau atas permintaan pasien dan atau keluarga pasien.

Kebijakan Pelayanan Rawat Inap


1.
Pasien yang akan rawat inap bisa melalui :
Poli pada pagi hari,
IGD pada pagi, sore dan malam hari.
2.
Pasien dapat memilih dokter atau dokter spesialis yang akan merawatnya.
3.
Apabila ada kasus yang kompleks, maka penanganannya dapat dilakukan oleh Tim Dokter yang
ditentukan oleh Direktur berdasarkan kompleksitas penyakitnya.
4.
Perawatan pasien dapat dialihkan ke dokter lain atas dasar permintaan pasien dan/atau keluarga
pasien atau karena dokter yang merawat sedang berhalangan .
5.
Perawatan pasien dapat dipindahkan dari ruangan kelas yang satu ke kelas yang lainnya atas
dasar permintaan pasien dan/atau keluarga pasien, atau karena kondisi pasien yang ditetapkan
oleh dokter yang merawat.
6.
Perawatan pasien dapat dimasukkan dalam ruang perawatan isolasi berdasarkan atas indikasi
medis dan non medis. Kriteria indikasi medis ditetapkan oleh Komite Medis, sedangkan kriteria
indikasi non medis ditetapkan oleh Direktur.

Kebijakan Umum Bidang Yan-Med


Page 4 of 4

Anda mungkin juga menyukai