140
120
100 IADP
80
VAP
60
40 ISK
20 Plebitis
0
IADP VAP ISK Plebitis
JENIS INFEKSI
KUMAN
VAP IADP ISK TOTAL %
P. Aerogenosa 1 2 3 30
MRSA 2 2 20
Act.Baumanni 1 1 10
E. Coli 1 1 2 20
S. Aureus 1 1 10
S. Epidermidis 1 1 10
TOTAL 4 4 2 10 100
Interpretasi :
Dari grafik diatas terlihat Insiden Rate HAIS di Ruang ICU tertinggi adalah VAP sebanyak 133 permil, IADP
125 permil. Adapun pola kuman VAP adalah MRSA dan Act Baumanni, hal ini kemungkinan dapat
disebabkan karena penggunaan antibiotika yang kurang bijaksana ( data terlampir ), dan masih rendahnya
kepatuhan kebersihan tangan ( data terlampir ) dan pola kuman IADP adalah sangat bervariasi yaitu P
.Aerogenosa,E.Coli,S.Aureus dan S. epidermidis kemungkinan factor penyebabnya adalah masih
rendahnya kepatuhan kebersihan tangan.
Rekomendasi :
1. Mengingatkan para klinisi agar memberikan antibiotika yang bijaksana sesuai dengan pedoman
PPRA
2. Meningkatkan kepatuhan kebersihan tangan dengan cara KIE, membuat poster ,kampaye
kebersihan tangan.
10
SC
5
CABG
0
APP
0 1 2 3
KATEGORI RISK
Interpretasi:
Berdasarkan grafik diatas IDO kategori risk 0 APP 10 %, SC 10%, CABG 5 % Jika dibandingkan dengan data
nasional ( CDC% ) masih tinggi , hal ini kemungkinan disebabkan oleh beberapa factor antara lain :
masih rendahnya kebersihan tangan dan teknik disinfeksi yang kurang maksimal ,masih dilakukan
pencukuran sehari sebelum operasi, dan tidak dimandikan pasien sebelum operasi. Kuman tertinggi
Pseo.Aerogenosa (42.9 %)dan Stap epidermidis (28.6 %) dan.
Rekomendasi:
1. Meningkatkan kepatuhan kebersihan tangan
2. Melaksanakan teknik aseptic yang maksimal
3. Melakukan pencukuran sesuai kebutuhan , dan sesegera mungkin, pencukuran menggunakan
cliper
4. Pasien dimandikan dengan clorexidin 2% sore hari dan pagi hari sebelum operasi.