Anda di halaman 1dari 3

SPO

PENGENDALIAN MULTIDRUG RESISTANT ORGANISM (MDRO) HARIAN

Merupakan prosedur untuk melakukan upaya pencegahan transmisi MDRO harian yang
menyebabkan kolonisasi dan atau infeksi di antara pasien dan petugas kesehatan (termasuk
peserta didik & tenaga outsourcing), serta kontaminasi lingkungan perawatan. MDRO adalah
mikroorganisme yang resisten terhadap dua atau lebih golongan antibiotik, yang ditentukan
berdasarkan hasil kultur dan uji kepekaan antibiotik. Contoh: MRSA, ESBL, Pseudomonas
MDR, Acinetobacter MDR, Burkholderia cepacia MDR. Pengendalian MDRO dilakukan
secara simultan oleh dokter, perawat, kepala ruang, Instalasi Mikrobiologi Klinik, Instalasi
Farmasi, Instalasi Laundry dan Sterilisasi Sentral, Komite PPI, Tim PPI, Komite PRA, dan
Bidang Pelayanan Medik.

Pengendalian MDRO Oleh Perawat

Persiapan Alat:

- Handsrub/sabun cuci tangan

- Sarung tangan steril

- Masker

- Coat

- Kaca mata google

- Sepatu boot

- Chlorheksidin 2%

- Alkohol swab

- Kontainer steril penampung urin

- Sketsel

- Bak/kresek memisahkan linen terkontaminasi

- Perlak kecil

- Bengkok

- Kassa steril

- Gunting plester
- Sharp container

- Plester

- Keranjang linen dilapisi kresek

- Plastik

Prosedur:

Setelah mendapatkan permintaan kultur spesimen klinik dari dokter bila dicurigai infeksi
bakterial sebelum pemberian antibiotic, perawat melakukan pengambilan dan pengiriman
spesimen klinik untuk pemeriksaan kultur mikrobiologis sesuai yang tertulis di dalam lembar
order dokter sebelum pemberian antibiotik.

Pengambilan specimen klinik (darah)

1. Persiapan alat
2. Lengkapi identitas pasien pada botol, beri tanda “lengan kanan” dan “lengan kiri” pada
masing-masing botol
3. Cuci tangan dan gunakan APD lengkap sebelum masuk ke ruang/kamar klien
4. Menjelaskan prosedur pada klien
5. Menjaga privasi dan menempatkan pasien dengan nyaman
6. Pasang tourniquet
7. Buka bak instrument, siapkan plester, siapkan 2 alkohol swab, siapkan 2 kapas dengan
dibasahi clorhexidin 2%
8. Memakai sarung tangan steril, dengan tidak melepas sarung tangan bersih yang
digunakan
9. Buka kedua tutup botol dan disinfektan dengan kapal alcohol permukaan karet tutupnya
10. Disinfektan area lengan kanan yang akan diplebotomi dengan menggunakan kapas
chlorhexidin 2% dengan usapan melingkar
11. Tusukkan jarum wing needle yang telah disambungkan ke holder ke area lengan kanan
12. Sambungkan wing needle dengan botol berisi reagen kultur bertanda “lengan kanan”
dan biarkan darah mengalir ke dalam botol sampai bercampur dengan reagen di
dalamnnya (+ 8-10 ml)
13. Tutup botol dengan kapas alcohol baru, dan plester
14. Tusukkan jarum wing needle yang telah disambungkan ke holder ke area lengan kiri dan
biarkan darah mengalir ke dalam botol sampai bercampur dengan reagen di dalamnnya
(+ 8-10 ml)
15. Tutup botol dengan kapas alcohol baru, dan plester
16. Lepas APD pada keranjang linen dilapisi kresek yang terletak di pintu keluar kamar klien
17. Kirim ke laboratorium mikrobiologi klinik beserta permintaan kulturnya

Pengambilan specimen klinik (sputum/feses/urin)

1. Siapkan container steril


2. Berikan kepada pasien
3. Ajarkan pasien untuk mengisi container tersebut dengan specimen (sputum/feses/urin)
secukupnya. Khusus untuk sputum, tekankan bahwa yang diambil dahak bukan air
liur/saliva. Bila perlu ajarkan batuk efektif pada pasien agar bisa mengeluarkan dahak.
4. Setelah terisi specimen berikan label identitas pada vacuntainer
5. Kirim ke laboratorium mikrobiologi klinik beserta permintaan kulturnya

Bila hasil kultur skrining MDRO menunjukkan positif MDRO maka :


1. Lakukan cohorting (memisahkan) pasien tersebut dari pasien negatif MDRO
menggunakan partisi/ruang isolasi.
2. Lakukan koordinasi dengan dokter yang merawat dan petugas farmasi untuk melakukan
tindakan eradikasi terhadap pasien dengan positif MDRO
3. Laporkan kasus positif MDRO kepada IPCLN ruangan.

Anda mungkin juga menyukai