Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN AUDIT KEPATUHAN HAND HYGIENE

RUMAH SAKIT MEDIROSSA 2 CIBARUSAH


BULAN SEPTEMBER DESEMBER 2017

KOMITE PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI

RUMAH SAKIT MEDIROSSA 2 CIBARUSAH

2017
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Rumah sakit merupakan health care system yang di dalamnya terdapat sistem
surveilans sebagai upaya pengendalian dan pencegahan yang mempunyai peran
strategis dalam upaya mempercepat peningkatan kesehatan masyarakat di indonesia,
karena rumah sakit merupakan fasilitas yang padat karya dan padat teknologi. Peran
strategis rumah sakit sangat diperlukan untuk menghadapi transisi epidemiologi yang
terjadi saat ini.

HAIs ( Health-Care Associated Infection ) merupakan kejadian infeksi yang


didapatkan penderita setelah mendapatkan perawatan > 48 jam dan pasien tidak dalam
masa inkubasi. Macam kejadian HAIs banyak dihubungkan karena pemasangan alat,
seperti CAUTI ( Catheter Associated Urinary Tract Infection ), VAP ( Ventilator
Associated Pneumonia ), CRBSI ( Catheter ( IV, central ) Related Blood Stream
Infection ) dan IDO ( Infeksi Daerah Operasi ) karena tindakan operasi. Karena HAIs
diidentifikasikan melalui kegiatan surveilans.

Media penularan utama atau penyebab infeksi nosokomial dari sebagian besar
bakteri atau virus adalah tangan tangan personil medik yang terkontaminasi. Hand
hygiene adalah istilah yang digunakan untuk mencuci tangan menggunakan antiseptik
pencuci tangan. Pada tahun 2009, WHO mencetuskan global patient safety challenge
dengan clean care is safe care, yaitu merumuskan inovasi strategi penerapan hand
hygiene untuk petugas kesehatan dengan my five moments for hand hygiene yaitu
melakukan cuci tangan sebelum bersentuhan dengan pasien, sebelum melakukan
prosedur bersih dan steril, setelah bersentuhan dengan pasien, setelah bersentuhan
dengan cairan tubuh pasien, setelah bersentuhan dengan lingkungan sekitar pasien.

Pengetahuan tentang infeksi nosokomial dan pencegahannya merupakan


stimulus sosial yang dapat menimbulkan respon emosional terhadap upaya universal
precaution sehingga akan meningkatkan peran sertanya dalam upaya pencegahan
infeksi nosokomial.
Kegagalan melakukan kebersihan tangan yang baik dan benar dianggap
sebagai penyebab utama infeksi nosokomial atau HAIs dan penyebaran
mikroorganisme multi resisten difasilitas pelayanan kesehatan dan telah diakui sebagai
contributor yang penting terhadap timbulnya wabah ( Boyce dan Pitter, 2002 ).
Sehingga perlu adanya audit kepatuhan pelaksanaan hand hygiene. Untuk evaluasi
kegiatan hand hygiene telah dilakukan oleh tim PPI RS. Medirossa 2 Cibarusah.

1.2 Maksud dan Tujuan

1.2.1 Maksud

Meningkatkan pemahaman tentang kebersihan tangan ( hand hygiene )

1.2.2 Tujuan

1) Meningkatkan pengetahuan dalam melakukan cuci tangan (hand hygiene)


dengan handrub atau handwash

2) meningkatkan kepatuhan petugas kesehatan dalam kebersihan tangan


(hand hygiene)

3) meningkatkan perilaku sehat dengan selalu melakukan cuci tangan (hand


hygiene) dengan 6 langkah dalam 5 moment.
BAB II

HASIL KEGIATAN

2.1 Kepatuhan Hand Hygiene RS. Medirossa 2 Cibarusah

Audit hand hygiene merupakan cara yang dilakukan untuk mengobservasi dan
mengukur kepatuhan para petugas kesehatan dalam melakukan hand hygiene yang
merupakan perilaku mendasar dalam upaya mencegah timbulnya infeksi silang. Dari
pelaksanaan audit hand hygiene yang dilaksanakan rutin setiap bulan di RS. Medirossa
2 Cibarusah. Berikut ini laporan kepatuhan hand hygiene pada setiap unit pelayanan
kesehatan RS. Medirossa 2 Cibarusah bulan September Desember 2017.

Angka Kepatuhan Hand Hygiene Bulan


September - Desember 2017
35.00%

30.00%

25.00%

20.00%
angka kepatuhan hand
15.00% hygiene

10.00%

5.00%

0.00%
september oktober november desember

Gambar 2.1 Angka Kepatuhan Hand Hygiene di RS. Medirossa 2 Cibarusah


Bulan September Desember 2017

Berdasarkan data pada gambar 2.1 menunjukkan bahwa angka kepatuhan hand
hygiene di RS. Medirossa 2 Cibarusah pada bulan september desember 2017
menunjukkan .............
Angka kepatuhan Hand hygiene Bulan September 2017
Berdasarkan Ruangan
80.00%
70.00%
60.00%
50.00%
40.00%
30.00%
September
20.00%
10.00%
0.00%

Gambar 2.2 Angka kepatuhan Hand Hygiene di RS. Medirossa 2 Cibarusah Bulan
September Desember 2017 Berdasarkan Ruangan

Berdasarkan data pada gambar 2.2 menunjukkan bahwa angka kepatuhan hand
hygiene di RS. Medirossa 2 Cibarusah berdasarkan ruangan masih banyak yang belum
melakukan hand hygiene, sehingga nilai angka kepatuhan hand hygiene pada bulan
september masih belum mendapatkan hasil yang diharapkan.

Angka Kepatuhan Hand Hygiene Bulan September 2017


Berdasarkan Moments
20.00%
18.00%
16.00%
14.00%
12.00%
10.00%
September
8.00%
6.00%
4.00%
2.00%
0.00%
1 2 3 4 5

Gambar 2.3 Angka Kepatuhan Hand Hygiene Bulan September 2017 Berdasarkan
Moments
Berdasarkan data pada gambar 2.3 menunjukkan bahwa angka kepatuhan hand
hygiene berdasarkan moments yang tertinggi pada moments ke 3 sebesar 18,93% yaitu
setelah kontak dengan cairan tubuh pasien dan yang terendah pada moments ke 1
sebesar 0,45% yaitu sebelum menyentuh pasien.

Angka Kepatuhan Hand Hygiene Bulan September 2017 Berdasarkan


Moment yang Dilakukan Oleh Masing - masing ruangan
0.25

0.2

0.15 moment 1
moment 2
0.1
moment 3
0.05 moment 4
moment 5
0

Gambar 2.4 Angka Kepatuhan Hand Hygiene Bulan September 2017 Berdasarkan
Moment yang Dilakukan Oleh Masing masing Ruangan

Berdasarkan gambar 2.4 menunjukkan bahwa tingkat kepatuhan berdasarkan


penerapan 5 moments dari masing masing ruangan adalah sebagai berikut :

1. Angka kepatuhan tertinggi berdasarkan moment di ruang Radiologi adalah moment


ke 3 yaitu setelah terkena atau terpapar dengan cairan tubuh pasien
2. Angka kepatuhan tertinggi berdasarkan moment di ruang Fisioterapi adalah moment
ke 3 yaitu setelah terkena atau terpapar dengan cairan tubuh pasien
3. Angka kepatuhan tertinggi berdasarkan moment di ruang Hemodialisa adalah
moment ke 3 yaitu setelah terkena atau terpapar dengan cairan tubuh pasien
4. Angka kepatuhan tertinggi berdasarkan moment di ruang Laboratorium adalah
moment ke 3 yaitu setelah terkena atau terpapar dengan cairan tubuh pasien
5. Angka kepatuhan tertinggi berdasarkan moment di ruang Perawatan Lt 3 adalah
moment ke 3 yaitu setelah terkena atau terpapar dengan cairan tubuh pasien
6. Angka kepatuhan tertinggi berdasarkan moment di ruang IGD adalah moment ke 3
yaitu setelah terkena atau terpapar dengan cairan tubuh pasien
7. Angka kepatuhan tertinggi berdasarkan moment di ruang OK adalah moment ke 2
dan ke 3 yaitu sebelum melakukan tindakan bersih dan steril dan setelah terkena
atau terpapar dengan cairan tubuh pasien
8. Angka kepatuhan tertinggi berdasarkan moment di ruang Poli Klinik adalah
moment ke 3 yaitu setelah terkena atau terpapar dengan cairan tubuh pasien
9. Angka kepatuhan tertinggi berdasarkan moment di ruang Nifas adalah moment ke 3
yaitu setelah terkena atau terpapar dengan cairan tubuh pasien
10. Angka kepatuhan tertinggi berdasarkan moment di ruang Perawatan Lt 2 adalah
moment ke 3 yaitu setelah terkena atau terpapar dengan cairan tubuh pasien
11. Angka kepatuhan tertinggi berdasarkan moment di ruang Perinatologi adalah
moment ke 3 yaitu setelah terkena atau terpapar dengan cairan tubuh pasien
12. Angka kepatuhan tertinggi berdasarkan moment di ruang ICU adalah moment ke 3
yaitu setelah terkena atau terpapar dengan cairan tubuh pasien
13. Angka kepatuhan tertinggi berdasarkan moment di ruang VK adalah moment ke 3
yaitu setelah terkena atau terpapar dengan cairan tubuh pasien

BAB III

KESIMPULAN

Kepatuhan hand hygiene di RS. Medirossa 2 Cibarusah pada bulan september


desember 2017 mengalami .............

Anda mungkin juga menyukai