Anda di halaman 1dari 35

AUDIT PENERAPAN BUNDLES

SURGICAL SITE INFECTIONS (SSI)

ARI SISWANTO EFENDI, S.Kep.Ns


RSUD Kabupaten Sidoarjo

Seminar dan Workshop PPI , Mercure Grand Mirama Surabaya 20 – 21 Mei 2017
CURICULUM VITAE
Nama : Ari Siswanto Efendi
TTL : Sidoarjo, 28 Juni 1977
Alamat : Ds. Suruh RT 10 RW 02
Sukodono – Sidoarjo
Pendidikan : SPK Sidoarjo -1997
Poltekes Surabaya Prodi keperawatan Sutopo - 2004
Stikes PPNI Mojokerto Jatim - 2012
Pekerjaan : IPCN RSUD Sidoarjo (2014 – Sekarang)
Diklat : 1. Workshop Implementasi PPI, Jakarta 2014
2. PPI Dasar ,Surabaya 2014
3. PPI Lanjut, Surabaya 2014
4. Character Building IPCN, Batu 2015
5. PIT Hippii, Surabaya 2015 dan Bandung 2016
6. Workshop PPI KARS, Jakarta 2016
7. TOT PPI PPSDM Kemenkes, Surabaya 2016
8. Pelatihan IPCN HIPPII, Surabaya 2016
9. Parcipant International Conggress APSIC, Bangkok Thailand, 2017
10. Pelatihan IPCN Lanjut HIPPII, Jakarta 2017
11. Participant Seminar-seminar dan WS PPI
Speaker : IHT PPI Sidoarjo, Tulungagung, Mojokerto, Madiun, Tuban, Bojonegoro, Surabaya,
Balikpapan
Kontak Person : 081 553 163 181
Tujuan Pembelajaran Umum

Setelah mengikuti sesi ini diharapkan


peserta seminar dan workshop mampu
melakukan audit penerapan bundles
prevention surgial site infections dengan
benar
Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah mengikuti sesi ini diharapkan peserta seminar dan
workshop mampu :
1. Memahami definisi audit, ssi dan bundles prevention
2. Memahami tujuan audit penerapan bundles prevention
SSI
3. Memahami tahapan audit penerapan bundles
prevention SSI
4. Melakukan audit penerapan bundles prevention SSI
dengan baik
5. Menyusun laporan dan melakukan analisa hasil audit
penerapan bundles prevention SSI dengan baik
Pokok Bahasan

1. Pendahuluan
2. Definisi audit
3. Tujuan audit
4. Tahapan audit
5. Cara / Praktik audit
6. Penyusunan laporan, analisa dan tindaklanjut
7. Kesimpulan
Pendahuluan
 Audit artinya memantau pelaksanaan praktek sesuai
dengan standarnya
 Membandingkan situasi yang aktual dengan yang
tertulis di regulasi
 Audit dapat digunakan untuk meningkatkan mutu
pelayanan RS tanpa budaya menyalahkan dan
dugunakan untuk risk assesment, strategic planning
dan root cause analysis
 SSI merupakan HAIs yang preventivable, sehingga
harus dilakukan strategi-startegi pencegahan
Definisi
 Audit adalah kegiatan mengumpulkan dan
mengevaluasi dari bukti-bukti mengenai
informasi untuk menentukan dan melapor
kan tingkat kesesuaian antara informasi
dengan kriteria yang telah ditetapkan
(Arens and Loebbecke, Auditing: An Integrated Appro
ach, eight edition, 2000)

 Audit adalah proses yang sistematik dengan tujuan


mengevaluasi bukti mengenai tindakan dan kejadian
ekonomi untuk memastikan tingkat kesesuaian antara
penugasan dan kriteria yang telah ditetapkan, hasil
dari penugasan tersebut dikomunikasikan kepada
pihak pengguna yang berkepentingan
(William F. Meisser Jr, Auditing and Assurance Service, A Sy
stematic Approach, 2003)
Definisi

 Surgical Site Infections adalah infeksi pada


insisi / organ / space yang terjadi setelah pro
sedur operasi
(CDC, Guideline for Prevention SSI, 2017)

 Bundle Prevention adalah Sebuah metode sis


tematis untuk mengukur dan meningkatkan
proses perawatan klinis berdasarkan elemen ke
lompok perawatan untuk diagnosis dan prose
dur tertentu
(NHS Modernisation Agency)
Tujuan Audit
 Untuk melakukan verifikasi bahwa subjek dari
audit telah diselesaikan atau berjalan sesuai
dengan standar, regulasi, dan praktik yang
telah disetujui dan diterima.
 Menilai keefektifan sistem penerapan PPI
 Sarana perbaikan sistem mutu yang berhubu
ngan dengan PPI
 Menilai kesesuaian dengan persyaratan
Tahapan Audit

1. Perencanaan audit
2. Pemahaman dan pengendalian intern
3. Pengujian substansif
4. Pelaporan
(Taylor dan Glezen, 1997)
Tahapan Audit 1. Program audit
2. Jadwal audit
1. Fokus masalah 3. Konfirmasi auditor+au
2. Tujuan, indikator keberha ditan
silan 4. Persiapan audit
3. PIC Perencanaan
4. Waktu
5. Metode, dll

Tindak
Pelaksanaan
Lanjut

1. Tertulis jelas dan lengkap be


risi alasan audit, meto de, ha
sil temuan dan rekomendasi
2. Di review manajemen dan 1. Who
staf kunci di area yg di audit Pelaporan 2. When
3. Laporan ke direktur, dan um 3. How
pan balik ke unit terkait
4. Scoring
Perencanaan Audit
1. Program Audit
Disusun berdasarkan 2 alternatif :
 Berdasarkan Departemen
Kelebihan Kekurangan

Lebih efektif dari sisi waktu Detail aktivitas tidak terlalu terli
hat, terutama jika ber kaitan dg
departemen yg beda

Contoh

Unit 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

IGD x x

R. Paviliun x x

IBS x x

HD x x

ICU x x
Perencanaan Audit
1. Program Audit
Disusun berdasarkan 2 alternatif :
 Berdasarkan Prosedur
Kelebihan Kekurangan

Aktivitas audit akan lebih de Tidak efektif dari sisi waktu, kare
tail dan akurat na harus mengumpulkan bbrp de
partemen dlm waktu yg sama

Contoh

Unit 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

HH x x x X

APD x X X X

Standard x x x x
Precaution
Perencanaan Audit
2. Pembuatan Jadwal Audit
 Berdasarkan hasil evaluasi program kerja PPI
 Kebutuhan RS berhubungan dg Quality Improvement
 Jangka pendek dibuat & dilaporkan segera (mis :KLB)
 Jangka panjang berupa rencana audit tahunan
Audit Januari Februari Maret April Mei Juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Linen x x x x x x

CSSD x x x x x x

APD x x x x x x

Bundle P x x x x x x
Perencanaan Audit
3. Konfirmasi dengan auditor dan auditan
 Persiapakan auditor dan pilih area yang di audit
 Kenalkan diri pada manager/person di area yang di
audit
 Informasikan waktu audit
 Atur pertemuan dengan manager/person (lokasi/area,
staf, akses ke dokumen)
 Mengetahui isi instrumen audit
Perencanaan Audit
4. Persiapan audit
 Pengumpulan informasi/dokumentasi
o Prosedur
o Hasil audit sebelumnya
o Jadwal audit
o Informasi lain yg diperlukan ( jumlah sampel dll)

 Persiapan ceklist audit


Pembuatan instrumen audit :
o Refrensi terbaru/ literatur PPI (CDC, WHO, pedo man nasio
nal, regulasi daerah)
o SPO PPI
o Kebijakan PPI
o Pedoman PPI
Refrensi
SPO
Instrumen Audit
Form Laporan Hasil Audit IDO
Pelaksanaan Audit
 Who (siapa yang melakukan audit?)
Tim audit yang kompeten
Auditor mendapat pelatihan audit
Auditor : adil, obyektif, percaya diri tegas, ramah, jeli, sistema
tis, flexibel.

 When (Kapan melakukan audit ?)


Pengamatan dilakukan secara periodik selama jam sibuk
(waktu yang tepat)
Pengamatan tidak mengganggu pelayanan

 How (bagaimana melakukan audit?)


Ya : Bila ada/tersedia/dikerjakan sesuai indika tor
Tidak : Bila tdk ada/tdk tersedia/tdk dikerjakan sesuai in
dikator
NA : Not Applicable/tdk dapat diterapkan
Pelaksanaan Audit
 Skooring
Jumlah Ya
Nilai = x 100 =……..%
Jumlah Ya + Tidak

 Tingkat Kepatuhan
Kepatuhan Baik = skor ≥ 85 %
Kepatuhan Sedang = skor 76 – 84 %
Kepatuhan Minimal = skor ≤ 75 %
Pelaksanaan Audit
 Pengelolaan Hasil Audit
 Analisa dilakukan secara manual maupun menggu
nakan program sistem (EPI Info)
 Data diolah dan di analisa agar menjadi informasi
yang baik untuk pelaporan
 Penyajian data :
TESK : Untuk menyampaikan informasi kualitatif dan
menjelaskan secara rinci
TABEL : Untuk menyampaikan informasi kuantitatif &
rinci
GRAFIK : Untuk menyampaikan informasi kuantitatif,
tidak rinci tetapi ringkas dan jelas (Bar, Line,
Pie)
Pelaporan Audit
 Laporan kepada direktur dalam bentuk laporan
program kerja KPPI atau laporan tersendiri
 Umpan balik ke unit terkait disertai saran dan
rekomendasi untu ditindaklanjuti
 Laporan jelas dan lengkap, berisi alasan audit,
metode yang digunakan, hasil temuan dan
rekomendasi
SSI Event
Kejadian IDO Pada Operasi Bersih Periode Agustus - Desember
Tahun 2016 RSUD "S"

4.5 Quality Improvement


Mandi CHG
4
Persen (%) 3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
Agt Sep Okt Nov Des
IDO Bersih 2 4 3.1 1.79 2.76
Standar 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5

Sumber : Laporan Komite PPI RSUD ‘S”


Audit Penerapan Bundle Prevention SSI Bulan
Desember Tahun 2016 RSUD “S"
95
90
100 85
80
90 75
80
70 57.1
60 42.9
50
40 25
20
30 15
10
20 5
10
0
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak

Mandi No Shaving/ Waktu Cukur (< AMP < 1 Jam Suhu Tubuh Gula Darah
Chorhexidin Dgn Clipper 2 Jam) Sebelum Insisi < 200 mg/dl
< 38◦C

Sumber : Laporan Komite PPI RSUD ‘S”


Distribusi Kepatuhan Penerapan
Bundles SSI TB 4 Tahun 2016

42.9 Mandi CHG


85
No Shaving/Clipper
75
Cukur < 2 Jam

95 AMP < 1 Jam


80 Suhu < 38
GD < 200
90

Persen(%)
Hasil monitoring pada tabel menunjuk
kan bahwa Bundle Prevention SSI di RS
“S” periode TB 3 Tahun 2016 yang nilai
terendah kepatuhan penerapannya ada
lah Mandi CHG pre operasi, yaitu 42,9
%, hal ini disebabkan belum konsisten
nya persediaan CHG , belum semua
staf care.
RTL : Koordinasi penyediaan CHG, re ed
ukasi staf dan monitring berkala
Tindak Lanjut
 Suatu proses mempersiapkan secara sistematik
kegiatan yang akan didahulukan untuk menca
pai tujuan tertentu
 Perhitungan dan penentuan dari apa yang akan
dijalankan dalam rangka mencapai suatu ibyek
tertentu, dimana, oleh siapa dan bagaimana
caranya
.
Kami berencana Tingkatkan ke
Kami menyimpulkan bahwa Ma patuhan penerapan sabun
ndi CHG 2% sebelum operasi CHG 2% utk mandi pre Op se
sudah dilaksanakan sesuai SPO besar 75%
dan dapat direkomendasikan un Renc :
tuk dilaksanakan pada seluruh 1. Re edukasi bundle
unit 2. Koordinasi terkait stok
3. Monev

Kami mempelajari bahwa :


Kami mengamati bahwa :
Selalu memerlukan koordinasi
•Sabun CHG 2% sudah tersedia
dengan pihak terkait
di farmasi dengan kemasan 30
Perlu adanya pemenuhan fasili
ml
tas (CHG 2%) secara regular
•Sabun CHG 2% sudah
Perlu pementauan secara terus
diterapkan untuk mandi pasien
menerus kepatuhan penerapan
pre operasi dengan insisi
sabun CHG 2%
Template Siklus PDSA
Tindak Lanjut
Tabel RTL
No Fokus Masalah Tujuan Indikator Ke Metode/ Tahapan PIC Waktu
berhasilan Teknik Kegiatan

1 Tidak terlaksana Tersedianya Terlaksana Koordinasi de Membuat renca KPPI TB 1


nya bundle SSI CHG Untuk nya mandi ngan bagian na pengadaan 2017
(mandi CHG krn mandi pre pre OP dg Penunjang CHG
stok inkonsisten OP CHG sebesar medis, K IFRS Koordinasi
tersedia) 70% atau usulan Presentasi, dise
melalui SAP/ minasi
RKBU Pengusulan SAP
Realisasi

RTL disesuaikan dengan kebutuhan dan konsisi


RS dan tidak terikat
Insiden SSI Bulan Januari Tahun 2017
Kejadian IDO Pada Operasi Bersih Periode Agustus - Januari Tahun
2016 RSUD "S" Quality Improve
ment
CHG 2%
5 Krn stok
inkonsisten
4
Persen (%)

3
2
1
0
Agt Sep Okt Nov Des Jan
IDO Bersih 2 4 3.1 1.79 2.76 1.54
Standar 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5
Kesimpulan
 SSI adalah HAIs yang preventable sehingga pene
rapan bundle harus dilaksanakan
 Audit penerapan bundle prevention SSI bertujuan
mengidentifikasi strategy apa yang kurang atau ti
dak terlaksana
 Data yang dihasilkan melalui audit dapat mempe
ngaruhi program kerja PPI dengan capaian target
yang lebih baik dan dapat meminimalkan risiko
SSI di fasyankes
Terima Kasih
Semoga bermanfaat

Seminar dan Workshop PPI , Mercure Grand Mirama Surabaya 20 – 21 Mei 2017

Anda mungkin juga menyukai