Anda di halaman 1dari 23

Manajemen Kejadian Luar Biasa

Disampaikan pada IHT Pengelolaan KLB


23 September 2022
1
1. Pendahuluan
 Setiap RS (diharapkan) mempunyai baseline insidens HAIs;
sehingga RS bisa secara dini menduga/ mengetahui adanya
peningkatan kasus yang merupakan “kejadian luar biasa
(KLB)”.
 Rumah sakit perlu mempunyai perangkat/program pengelolaan KLB
HAIs. Komite PPI harus sangat terlibat dan mendukung keberhasilan
program ini.
 Sebagai anggota Komite PPI, IPCN,IPCLN yang kompeten
(berpengetahuan memadai tentang HAIs, epidemiologi, statistik/surveilans,
manajemen KLB, dll) berperan penting dalam keberhasilan
pengendalian KLB.

2
2. Pengertian KLB (Outbreak)

Kejadian Luar Biasa (Wabah)

Peningkatan jumlah kasus /insidens yang cukup bermakna ,


di suatu area pada kurun waktu tertentu

Munculnya kasus baru yang sebelumnya belum pernah ada


atau munculnya kembali kasus yang sudah dinyatakan
tiada

3
Penyebab dan Penyebaran KLB
 Multi-resistant organisms:
o Methicillin-resistant Staphylococcal aureus(MRSA)
o Vancomycin-resistant enterococci (VRE)
o Extended spectrum betalactamases (ESBL)
 Arthropoda : serangga
 Scabies

Cross-transmission
between humans
Hand transmission
Penyebaran KLB melalui : Airborne agent
Waterborne agent
Foodborne agent
4
Mengapa KLB terjadi di RS?
Umumnya berkaitan dengan:
 Tangan yang terkontaminasi

 Petugas kesehatan terinfeksi

 Lingkungan/fasilitas yang tercemar

 Peralatan (invasive devices) yang terkontaminasi

 Prosedur yang tidak benar

 Kondisi drug-induced immunosuppression ( AIDs, terapi kanker,


penyakit-penyakit malnutrisi, dll)
 Produk terkontaminasi

 Kehadiran individu rentan/terinfeksi yang baru berkunjung ke


daerah yang sedang dijangkiti suatu penyakit infeksi/mengalami
endemi.
5
3. Tim Penanganan KLB
Penanganan KLB kerja sama terstruktur dari 3 komponen: (tergantung
Kebijakan RS)
WADIRYAN
BIDYAN MEDIS DAN KEP
Kepala Ruangan

Tim KLB (multi disiplin):


Ahli penyakit dalam/infeksi
Ahli epidemiologi
Ahli mikrobiologi
IPCN
IPCLN
Dokter PPI
Tim
dll KLB
Komite
Komite PPI
Komite Medik
Komite Perawatan
6 Komite Mutu & Keselamatan
pasien
Tugas Manajemen RS, a.l:
1. Menetapkan kebijakan berkaitan dengan kebutuhan
penanganan KLB (antara lain: sistim kewaspadaan KLB,
sistim komunikasi dgn pihak luar RS)
2. Menetapkan SOP bagi penanganan KLB (setelah menerima
masukan dari Komite-komite dan unit terkait)
3. Menjamin tersedianya fasiltas bagi penanganan kasus KLB
(ruang isolasi, kelengkapan peralatan dll)
4. Menjamin kecukupan petugas kesehatan/RS yang kompeten
menangani KLB (petugas sudah mendapat pelatihan
husus/terkait)

7
Tugas Komite-komite, a.l:
1. Kepada Manajemen RS, Memberi masukan yang berkaitan dengan
kebijakan penanganan KLB
2. Menetapkan diagnosa klinik kasus-kasus KLB
3. Memberi konsultasi kepada petugas klinik yang langsung
menangani kasus di ruang rawat.

Tugas Tim KLB, a.l:


Dengan difasilitasi oleh Manajemen RS dan bekerja sama
dengan Komite-komite, Tim KLB:
1. Menjamin keterlaksananya setiap kegiatan di setiap
langkah investigasi KLB
2. Menjamin keterlaksanaan (tepat waktu) setiap tindakan
8 penanggulangan KLB
4. Investigasi & Penanggulangan KLB
A. Persiapan Agent

Ketersediaan Tim KLB (multi disiplin) Host Reservo


ir
Ketersediaan kebijakan & SOP terkait
Port
manajemen KLB of
Port
of exit
entry
Ketersediaan fasilitas & peralatan
Trans-
B. Tujuan dan Sasaran, a.l: mission

Mengidentifikasi etiologi/agen penyebab KLB


Memastikan adanya KLB
Menemukan sumber infeksi dan mengetahui cara transmisi  memutus
rantai transmisi
Mengetahui besarnya masalah
Membuat rekomendasi-rekomendasi bagi penanggulangan KLB dan
pencegahan transmisi lebih lanjut
C. Langkah Investigasi & penanggulangan
9
C. Langkah Investigasi & Penanggulangan KLB*
1. Memastikan adanya wabah
2. Menetapkan diagnosa kasus yang dilaporkan 
mengidentifikasi agent
3. Menemukan kasus-kasus yang mungkin ada (secara
retrospektif atau konkuren)
4. Menetapan karakteristik kasus (Kumpul & organisasi data
menurut: “Time, Person, Place” dan menghitung Incidence &
Attack Rate
5. Membuat hipotesa
6. Menguji hipotesa (dengan studi husus)
7. Melaksanakan tindakan pengendalian & tindak lanjut
8. Mengevaluasi keberhasilan tindakan pengendalian
9. Mengkomunikasikan dan menulis final report

*Outbreak Management (IFIC 2007)


10
C. Langkah Investigasi & Penanggulangan KLB*

1. Memastikan adanya wabah


 Banding kan kasus yang ada (current) dengan baseline insidence (dari
bulan-bulan/tahun-tahun sebelumnya). Jika data tdk tersedia,
bandingkan dengan data dari RS lain atau data Sisitim Survei Nasional.

 Perhatikan hal-hal yang mungkin menyebabkan peningkatan kasus


yang melampaui “normal” , mis: definisi kasus yang beda, unit yang
melaporkan bertambahpeningkatan kegiatan surveilans, dll

2. Menetapkan diagnosa kasus


Definisikan kasus berdasarkan faktor kesammaan:
 Populasi berisiko: mis, usia, ras, sex, sosioekonomi,

 Dala klinik, mis: onset simptom dan gejala, frekuensi dan durasi
tanda2 klinis yg berhubungan dgn outbreak, perlakuan (treatment),
peralatan (devices)
11
*Outbreak Management (IFIC 2007)
C. Langkah Investigasi & Penanggulangan KLB*

3. Menemukan kasus-kasus
Menemukan kasus yang mungkin ada (secara retrospektif atau
konkuren).
Kumpulkan data penting dan informasi spesimen dari:
 Medical record

 Hasil laboratorium

 Patient’s chart

 Dokter dan perawat ruangan

Perhatikan kasus yg muncul paling awal dan paling akhir dari


KLB yg kemungkinan tidak berhubungan dengan KLB (outliers).

*Outbreak Management (IFIC 2007)


12
C. Langkah Investigasi & Penanggulangan KLB*

4. Menetapan Karakteristik Kasus

a. Mengumpul & mengelola data menurut: “Time, Place, Person” (epidemiologi


deskriptif).
# Time:
 Periode eksak wabah

 Probable period of exposure

 Date of onset of illness for cases buat kura epidemi. Apakah wabah common
source (single point source) atau propagated (sedang ada transmisi)?
# Place: Ruangan, OK, ICU, dll
# Person:
 Karakteristik pasien

 Kemungkinan pajanan

 Therapeutic modalities (piosedur invasif, antibiotika , dll)

b. Menghitung IR, AR, RR

13 *Outbreak Management (IFIC 2007)


C. Langkah Investigasi & Penanggulangan KLB*

5. Membuat Hipotesa

Hypothesis a supposition, arrived at from observation or reflection, that


leads to refutable predictions; any conjecture cast in a form that will allow it
to be tested and refuted. 

 Hipotesa tentang penyebab wabah dikembangkan dari data


klinik dan data epidemiologis (Time, Place, Person).
 Buatlah dugaan (guess) terbaik untuk menjelaskan
observasi.
 Hipotesa harus menjelaskan mayoritas kasus.

*Outbreak Management (IFIC 2007)


14
C. Langkah Investigasi & Penanggulangan KLB*

6. Menguji Hipotesa
a. Menguji hipotesa memerlukan studi husus/dengan pendekatan
epidemiologi inferensial. Banyak investigasi tidak mencapai tahap ini
dan berhenti pada investigasi dengan epidemiologi deskriptif. Fase
pengujian hipotesa merupakan fungsi dari ketersediaan tenaga/tenaga
ahli, severity of the problem, & resource allocation.
b. Contoh situasi yg memerlukan uji hipotesa: infeksi yang berkaitan dgn
produk komersil, infeksi yang berhubungan dgn morbiditas besar
c. Analisa data yang data temuan investigasi menentukan sumber transmisi
dan risk factors yang berhubungan dengan penyakit.
d. Jika diperlukan, investigator memperbaiki hipotesa dan melaksanakan
studi tambahan.

*Outbreak Management (IFIC 2007)


15
C. Langkah Investigasi & Penanggulangan KLB*

7. Melakukan tindakan intervensi & tindak lanjut

Tindakan intervensi disesuaikan dengan karakteristik penyebab dan


penyebaran KLB (mis, karakteristik patogen, moda transmisi).
Umumnya, garis besar hal-hal yang dilakukan terdiri atas:
 Mengendalikan sumber patogem
 memusnahkan sumber patogen
host menghindari pemaparan
treatment orang yg terinfeksi
disinfeksi peralatan
 Memutus transmisi
 Isolasi kasus
 Disinfeksi lingkungan
 Memodifikasi respons host terhadap pemaparan

*Outbreak Management (IFIC 2007)


16
C. Langkah Investigasi & Penanggulangan KLB*

8. Mengevaluasi keberhasilan tindakan pengendalian

Indikasi keberhasilan:
 tidak muncul kasus baru
 Kondisi kembali ke endemic level
Jika setelah tindakan penanggulanagan tidak ada
perubahan re-evaluasi kasus
Manfaatkan moment outbreak untuk mereview dan
mengkoreksi praktik/tindakan RS yang bisa berkontribusi
bagi terjadinya outbreak di waktu y.a.d.

*Outbreak Management (IFIC 2007)


17
C. Langkah Investigasi & Penanggulangan KLB*

9. Mengkomunikasikan dan Menulis Laporan Ahir

Selama melakukan investigasi wabah, secara tepat waktu,


informasi terkini tentang investigasi wabah harus
dikomunikasikan kepada:
Manajemen RS,
Para ahli klinik/konsultan,
Komite-komite (PPI, Medik, dll)
Dinas Kesehatan,
Pada kasus/kondisi tertentu, informasi bisa
disampaikan pada publik/media.

18 *Outbreak Management (IFIC 2007)


C. Langkah Investigasi & Penanggulangan KLB*

9. Mengkomunikasikan dan menulis Laporan ahir

Laporan ahir investigasi wabah meliputi :


deskripsi wabah,
intervensi yang dilakukan,
efektifitas/keberhasilan intervensi ,
dan ringkasan kontribusi/peran setiap anggota tim
investigasi, dan
Rekomendasi pencegahan wabah
Laporan dipublikasi di jurnal ilmiah dan dapat digunakan
sebagai legal dokumen

19 *Outbreak Management (IFIC 2007)


5. Berakhirnya KLB
KLB berahir disebabkan faktor berikut:
 Tdak ada individu yang rentan
 Individu yang rentan sudah mengidap penyakit
 Tidak ada pemaparan ke sumber
infeksi/penyakit
 Individu meninggalkantempat sumber penyakit
 Tidak ada lagi sumber kontaminasi
 Berkurang kerentanan individu.
 Masyarakat mendapat vaksin
 Patogenitas patogen berkurang

20
SPO PENANGANAN KLB INFEKSI

21
KEBIJAKAN KLB AIRBORNE DISEASE

22
Thanks a lot.

23

Anda mungkin juga menyukai