Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN POKJA PPI SETELAH STUDY BANDING KE RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Standar PPI .1

1. Rumah sakit membentuk komite PPI dengan SK direktur.Komite PPI berdiri sendiri dan
bertanggung jawab langsung kepada direktur.Komite PPI diketuai oleh seorang dokter
[IPCO].Ketua PPI Di RS PKU MUHAMMADIYAH adalah dokter Sp PD.
2. Rumah sakit menujuk IPCN dengan SK direktur yang sekaligus menjadi sekretaris komite PPI.
IPCN adalah seorang perawat yang bekerja purna waktu.Satu orang IPCN Setiap radius 150
TT.IPCN harus mempunyai sertifikat pelatihan IPCN dasar.
3. Rumah sakit menunjuk IPCLN dengan SK direktur yang sekaligus menjadi anggota komite
PPI.
4. Rumah sakit membuat uraian tugas dari ketua dan anggota PPI.
5. Anggota Komite PPI adalah perwakilan dari seluruh karyawan RS.
6. PPI membuat pedoman pelayanan yaitu panduan-panduan,kebijakan dan SPO.

Standar PPI . 2

1. Program PPI melibatkan dokter,perawat,tenaga kesehatan lainnya,dan seluruh karyawan


yang ada di lingkungan rumah sakit.
2. Program PPI menjangkau setiap bagian pelayanan diantaranya pemeliharaa
klinis,pemeliharaan sarana,pelayanan makanan,urusan rumah
tangga,laboratorium,farmasi,dan pelayanan sterilisasi.
Contoh;PPI membuat SPO tentang hand hygiene yg sasaran nya untuk seluruh
karyawan,pasien dan pengunjung pasien.
PPI membuat SPO pembersihan ruangan pasien yang sasaran nya untuk petugas cleaning
service.dll

Standar PPI . 3

1. PPI membuat program kerja yang mempunyai kerangka acuan dan buku referensi yang
terkini sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.dengan kata lain
bahwa PPI harus mengikuti dan selalu memperbaharui SPO yang disesuaikan dengan
teknologi dan keilmuan terkini serta buku referensi yg falid.
Contoh;membuat SPO hand hygiene sesuai dengan referensi WHO yang terbaru.

Standar PPI .4

1. Pimpinan Rumah sakit menyediakan sumber daya yang cukup untuk mendukung program PPI
2. Ada bukti dalam RAB tentang perencanaan anggaran untuk pelaksanaan program
PPI.Contoh;menyediakan sarana dan bahan hand scrab,menyediakan SDM yg cukup untuk
pelaksanaan program PPI,menyediakan dana untuk pelaksanaan program PPI.

Standar PPI . 5

Seluruh area pasien,staf dan pengunjung rumah sakit dimasukkan ke dalam program
PPI.Contoh;di RS PKU MUHAMMADIYAH surakarta setiap pasien baru,pasien dan keluarga diberi
pelatihan hand hygiene dan diberi liflet hand hygiene,hand scrab disediakan di setiap bed
pasien,disetiap pintu kamar pasien ada tulisan tidak boleh melepas alas kaki,di setiap alat makan
pasien ada tulisan apabila sudah selesai makan,alat makan jangan di simpan diluar,petugas kami
akan mengambilnya.

Tersedianya spanduk di depan pintu masuk RS yang berisi tentang anak sehat dibawah usia 12 tahun
tidak boleh masuk ke area rumah sakit,tersedianya liflet tentang hand hygiene di tempat- tempat
umum di area rumah sakit,liflet tentang etika batuk dan liflet tentang 5 moment mencuci tangan,dll.

Standar PPI . 6

1. Program PPI bertujuan untuk menurunkan resiko infeksi pada pasien dan tenaga kesehatan di
RS.
2. PPI melakukan monitoring dan evaluasi angka infeksi melalui kegiatan pengisian data
surveilance.
3. Dilakukan pengisian formulir surveilance pada setiap pasien yg dirawat di RS yang didalam
formulir tersebut berisi data tentang kecenderungan infeksi pada pasien yang diantaranya
diakibatkan oleh pemasangan infus[plebitis],pemasangan
catether[ISK],pembedahan[ILO],dekubitus,dll.
4. Formulir diisi oleh perawat ruangan dan setiap satu bulan data direkap oleh IPCLN kemudian
dilaporkan kepada IPCN.hasil perekapan angka infeksi rumah sakit setiap bulan dilaporkan
oleh IPCLN kepada ketua komite dan direktur.data tersebut kemudian akan dibahas dalam
rapat komite PPI untuk menganalisa penyebab dan mencari solusi.data hasil perekapan tiap
ruangan dipublikasikan kembali ke ruangan nya tersebut untuk evaluasi.
5. Komite PPI melakukan assesmen resiko infeksi pada pelayanan RS minimal 1 tahun sekali.
6. PPI melaporkan angka infeksi RS kepada dinas terkait.

Standar PPI .7

1. Rumah sakit memonitor dan mereview kebijakan dan prosedur untuk menurunkan resiko
infeksi di rumah sakit.
2. Komite PPI berhak untuk melakukan pelatihan kepada staf,merubah prosedur dalam rangka
menurunkan resiko infeksi.
3. PPI koordinasi dgn pokja MPO dalam rangka menurunkan angka infeksi RS.

Standar PPI . 7.1.

1. Penurunan resiko infeksi dengan proses-proses pembersihan,desinfeksi,sterilisasi yang benar


yaitu dengan adanya kebijakan,prosedur dan panduan tentang sterilisasi dan desinfeksi
alat[CSSD],kebijakan,prosedur dan panduan tentang manajemen laundry.
2. Di RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA Untuk manajemen laundry diantaranya ;
- Trolly yang digunakan untuk mengambil linen kotor dan bersih berbeda,terbuat dari
stainless dan tertutup.trolly untuk linen infeksius diberi tanda strip kuning di bagian luar
trolly,dan tanda hitam untuk trolly pengangkut linen non infeksius.trolly pengangkut
linen kotor dibersihkan dengan cara dilap memekai cairan clorin setelah habis pakai.
- Alur masuk linen kotor dan keluar linen bersih berbeda.
- Linen kotor dari ruangan sudah dimasukkan kedalam plastik kuning untuk linen infeksius
dan plastik hitam untuk linen non infeksius.
- Setiap linen kotor datang,dilakukan penimbangan,kemudian perlakuan linen infeksius
dan non infeksius berbeda.
- Untuk linen infeksius dilakukan perendaman oleh air panas,kemudian dilakukan
penyikatan/pembersihan dari kotoran-kotoran di suatu tempat khusus dengan keaadaan
air mengalir.
- Petugas yang melakukan pembersihan tersebut memakai APD lengkap yaitu memakai
barakshot,masker,handscoon,sepatu boot dan tutup kepala.
- Setelah melakukan pembersihan linen non infeksi,petugas mandi,dan mengganti baju.
- Linen yang sudah dibilas kemudian dimasukkan ke dalam mesin cuci khusus infeksius.
- Perlakuan linen non infeksi hanya dilakukan perendaman dengan menggunakan air panas
kemudian dimasukkan ke dalam mesin cuci non infeksi.
- Untuk pengeringan dilakukan secara bersama-sama di alat yang sama.[disatukan]
- Sebaiknya jangan dilalukan penjemuran,untuk menghindari kontaminasi oleh debu dll.
- Adapun harus dilakukan penjemuran, dilakukan di tempat penjemuran yang terlindung
dari cahaya matahari langsung,tertutup dari udara bebas.
- Untuk stok linen di RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA yaitu 1:4
- Untuk alur keluar masuk linen tidak boleh sama degan alur masuk dan keluar makanan.
- Ada expedisi keluar masuk linen.
- Ada SPO penggunaan mesin elektronik.
-

Anda mungkin juga menyukai