KOMITE
PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN
INFEKSI
1
PROGRAM KERJA KOMITE
PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN INFEKSI
LEMBAR PENGESAHAN
TANDA
KETERANGAN TANGGAL
TANGAN
Pembuat Dokumen
2
PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT REKSA WALUYA
NOMOR 260/II-F/I/2020
TENTANG
PROGRAM KERJA KOMITE PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
INFEKSI
RUMAH SAKIT REKSA WALUYA
MEMUTUSKAN
KETIGA : Peraturan ini dibuat dan berlaku sejak tanggal ditetapkan dan
apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan akan diperbaiki
seperlunya.
Ditetapkan di : Mojokerto
Pada Tanggal : 13 Februari 2020
------------------------------------------------
Rumah Sakit Reksa Waluya
Direktur,
i
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
A. PENDAHULUAN......................................................................................................1
B. LATAR BELAKANG...............................................................................................1
C. TUJUAN UMUM DAN KHUSUS............................................................................1
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN...............................................2
E. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN....................................................................2
F. SASARAN.................................................................................................................4
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN...............................................................4
H. RENCANA ANGGARAN BIAYA...........................................................................7
I. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORANNYA...............10
J. PENCATATAN, PELAPORAN DAN
EVALUASI...............................................10
K. PENUTUP...............................................................................................................11
ii
Lampiran Peraturan Direktur RS Reksa Waluya
Nomor : 260/II-F/I/2020
Tanggal : 13 Februari 2020
A. PENDAHULUAN
Ruang lingkup program PPI meliputi kewaspadaan isolasi, penerapan PPI terkait
pelayanan kesehatan (Health Care Associated Infections/HAIs) berupa langkah yang
harus dilakukan untuk mencegah terjadinya HAIs (bundles), surveilans HAIs,
pendidikan dan pelatihan serta penggunaan anti mikroba yang bijak. Disamping itu,
dilakukan monitoring melalui Infection Control Risk Assesment (ICRA), audit dan
monitoring lainya secara berkala. Dalam pelaksanaan PPI, Rumah Sakit wajib
menerapkan seluruh program PPI sedangkan untuk fasilitas pelayanan kesehatan
lainnya, penerapan PPI disesuaikan dengan pelayanan yang di lakukan pada fasilitas
pelayanan kesehatan tersebut.
B. LATAR BELAKANG
Rumah Sakit Reksa Waluya, Sebagai Rumah Sakit rujukan untuk masyarakat di
lingkungan wilayah Mojokwrto dan sekitarnya, berupaya untuk meningkatkan mutu
dalam memberikan pelayanan dan dukungan kesehatan bagi masyarakat umum.
Demikian juga dalam bidang pencegahan dan pengendalian infeksi di Rumah Sakit
dimana merupakan faktor utama yang menggambarkan kualitas pelayanan. Hal ini
mengacu pada komitmen bersama dalam mempersiapkan akreditasi Internasional.
Infeksi Rumah Sakit merupakan masalah serius yang berdampak langsung terhadap
pasien dan Rumah Sakit, berpengaruh terhadap lama hari perawatan yang berakibat
meningkatnya biaya, morbiditas dan mortalitas sehingga mutu pelayanan Rumah Sakit
menurun, bahkan dapat terjadi tuntutan hukum. Sebagai Rumah Sakit yang berorientasi
pada keselamatan pasien akan menerapkan metode yang tepat untuk mencegah dan
mengendalikan hal tersebut.
Program kerja Komite PPI di Rumah Sakit Reksa Waluya, ini digunakan sebagai acuan
dalam melaksanakan kegiatan yang terencana dalam satu tahun ke depan. Program
yang belum dilaksanakan akan direncanakan kembali dengan berbagai revisi dan
upaya-upaya yang ditempuh untuk mencegah dan mengendalikan infeksi di Rumah
Sakit.
1
b. Mengembangkan dan merekomendasikan kebijakan dan prosedur untuk
menurunkan angka infeksi di Rumah Sakit.
c. Melaksanakan secara langsung proses pencegahan dan pengendalian infeksi di
Rumah Sakit.
d. Memberikan pendidikan dan pelatihan petugas kesehatan, pasien, dan pemberi
pelayanan lainnya.
e. Mendesign mekanisme koordinasi dengan Komite Mutu Rumah Sakit serta
bagian terkait lainnya untuk merekomendasikan hasil temuan angka infeksi
yang harus diterapkan di pelayanan.
2
ditemukan di olah dan dilaporkan kepada pimpinan untuk mendapat kebijakan
terkait sarana, prasarana dan kepatuhan petugas kesehatan dalam menerapkan
program pencegahan dan pengendalian infeksi di Instalasinya masing-masing.
2.2. External
a. Studi Banding/ Benchmarking. Dilaksanakan secara terpadu dengan bagian
terkait ke Rumah Sakit yang telah menerapkan program pencegahan dan
pengendalian infeksi sesuai standar JCI sebagai perbandingan dan share
strategi aplikatif pencegahan dan pengendalian infeksi.
b. Pelatihan PPI Lanjut bagi semua IPCLN sebagai tugas dan tanggung jawab
pencegahan dan pengendalian infeksi di masing- masing unit terkait
c. Pelatihan manajemen laundry diharuskan pada karyawan yang bekerja di unit
laundry
2.3 Pertemuan Berkala Komite PPI
1) Pertemuan rutin IPCN, IPCLN dan Komite dilaksanakan setiap satu bulan
sekali pada minggu ke dua, untuk membahas rencana kegiatan/action plan
2) Pertemuan rutin setiap satu bulan sekali dihadiri seluruh anggota Komite
PPIRS, Ka Bag, Ka Bid, Ka Unit/ Instalasi. Pelaksanaan pada minggu ke
tiga membahas kegiatan di ruangan dalam mencegah dan mengendalikan
terjadinya infeksi di Rumah Sakit. Disampaikan juga temuan-temuan
surveilans dan audit lingkungan diruangan dan sosialisasi informasi terkini
pengendalian infeksi.
3) Pertemuan rutin Komite PPIRS dengan Komite Mutu dilaksanakan setiap
satu bulan sekali pada minggu ke empat, membahas temuan hasil surveilans,
diagnosis dan terapi infeksi yang benar, pedoman penulisan resep
antibiotika dan surveilans.
3
kewajiban saat cuci tangan petugas kesehatan di instalasi pelayanan
terutama yang beresiko tertular penyakit.
2) Audit Kepatuhan Cuci Tangan
b. Penggunaan Alat Pelindung Diri
1) Identifikasi staf dan unit kerja yang berisiko infeksi terkait penentuan
kebijakan penggunaan APD infeksi dan pengadaannya.
2) Monitoring Kepatuhan Penggunaan APD
c. Pengelolaan Laundry
1) Posedur penanganan, pengangkutan dan distribusi linen harus jelas,amam
dan memenuhi kebutuhan pelayanan
2) Pemilahan linen infeksius dan non infeksius dengan membedakan alur
masuk dan keluar, pemakaian APD
3) Penanganan linen infeksius langsung masuk mesin cuci tanpa dipilah pilah
d. Pengendalian Lingkungan
1) Kultur peralatan steril
2) Kultur permukaan ruang operasi
3) Kultur udara ruang operasi
e. Pengelolaan Limbah
1) Supervisi vendor laundry
2) Supervisi vendor pengelola limbah infeksius
4. Kesehatan Karyawan.
a. Bekerjasama dengan Medical Check Up deteksi dan Evaluasi Petugas
Kesehatan yang Berisiko. Mengajukan program pemeriksaan kesehatan bagi
petugas kesehatan yang berisiko mendapatkan penularan penyakit di unit
pelayanan risiko tinggi, seperti dokter-dokter bedah dan perawat.
b. Pemeriksaan HBsAg dan Imunisasi Hepatitis. Mengajukan pemeriksaan HbSAg
dan Imunisasi Hepatitis bagi petugas kesehatan yang telah dilakukan screening
pemeriksaan
F. SASARAN.
1. Tercapainya 100% kegiatan surveilans aktif di instalasi rawat inap, rawat jalan dan
kamar bedah sesuai dengan skala prioritas dan resiko terjadinya infeksi di Rumah
Sakit.
2. Tercapainya 80% kepatuhan kebersihan tangan yang dilaksanakan setiap bulan,
audit penggunaan APD, audit penerapan SOP, dan audit lingkungan yang
dilaksanakan setiap bulan, ditemukan permasalahan dan solusi pemecahannya,
untuk selanjutnya ditindak lanjuti oleh Pimpinan
3. Terselenggaranya 80 % in house training anggota Komite PPI dan petugas
kesehatan mengenai tiga komponen dasar angka infeksi di Rumah Sakit yaitu
Central Line Associated Blood Stream Infection (CLAB/ IADP), Surgical Site
Infection (SSI/IDO), Catheter Associated UTI (CAUTI/ISK), serta teknik
pencegahan dan pengendalian infeksi di Rumah Sakit
4. Tercapainya 100% Orientasi dan Sosialisasi Program bagi karyawan dan petugas
non medis yang pelaksanaannya menyesuaikan program kerja Bagian Diklat.
5. Terselenggaranya 100% pertemuan berkala setiap 1 bulan sekali, anggota Komite
PPIRS, Komite Mutu, dan bagian terkait membahas temuan hasil surveilans dan
audit pencegahan dan pengendalian infeksi
4
6. Tercapainya 100% kesehatan karyawan dan vaksinasi hepatitis B di pelayanan yang
risiko tinggi (igd, kamar bedah, laboratorium, gizi, rawat inap bersalin, rawat jalan)
7. Tercapainya 100% pencatatan dan pelaporan bulanan, Triwulan, dan Tahunan
angka kejadian infeksi di Rumah Sakit Reksa Waluya,
8. Tercapainya 100% pemeliharaan dan pemantauan jamur dan bakteri pada kamar
bedah.
G. JADWAL KEGIATAN
No Kegiatan Bulan tahun 2020 Ket
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pelaksanaan Surveilans
Rekap Laporan:
a. Laporan Bulanan X X X X X X X X X X X X
b. Laporan Triwulan X X X X
c. Laporan Tahunan X
2 Melakukan Investigasi
outbreak
Rekap Laporan:
a. Laporan Bulanan X X X X X X X X X X X X
b. Laporan Triwulan X X X X
c. Laporan Tahunan X
4 Monitoring Sterilisasi
Rekap Laporan:
a. Laporan Bulanan X X X X X X X X X X X X
b. Laporan Triwulan X X X X
c. Laporan Tahunan X
5 Monitoring Manajemen
laundry dan linen
Rekap Laporan:
a. Laporan Bulanan X X X X X X X X X X X X
b. Laporan Triwulan X X X X
c. Laporan Tahunan X
6. Monitoring Pembuangan
sampah infeksi
Rekap Laporan:
a. Laporan Bulanan X X X X X X X X X X X X
b. Laporan Triwulan X X X X
c. Laporan Tahunan X
5
7 Monitoring Penanganan
pembuangan limbah cair
Rekap Laporan:
a. Laporan Bulanan X X X X X X X X X X X X
b. Laporan Triwulan X X X X
c. Laporan Tahunan X
9 Monitoring Pembuangan
benda tajam dan jarum
Rekap Laporan:
a. Laporan Bulanan X X X X X X X X X X X X
b. Laporan Triwulan X X X X
c. Laporan Tahunan X
12 Monitoring kepatuhan
Hand hygiene
Rekap Laporan:
a. Laporan Bulanan X X X X X X X X X X X X
b. Laporan Triwulan X X X X
c. Laporan Tahunan X
6
manajemen sterilisasi
Rumah Sakit X
d. Pelatihan
manajemen laundry
X
14 Pelaksanaan sosialisasi X Se
atau orientasi wa
pengendalian Infeksi ktu
nosokomial pada -
karyawan tidak tetap wa
ktu
bil
a
ada
rek
uit
me
n
kar
ya
wa
n
bar
u
15 Rapat Komite,IPCLN X X X X X X X X X X X X
dan PCLN
16 Progrm Evaluasi X
H. RENCANA ANGGARAN
1. Sumber Pendanaan.
Pembiayaan didukung oleh Rumah Sakit Reksa Waluya
2. Anggaran disesuaikan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan sebagai berikut:
a. Pendidikan dan pelatihan
a) Pelatihan IPCN
b) Pelatihan PPI Lanjutan
c) Pertemuan berkala Komite PPIRS
d) In house training PPI
e) Studi banding
b. Pencetakan Banner, stiker,
c. Leaflet PPIRS
d. Pencatatan dan Pelaporan
3. Pengadaan Desinfektan
4. Pengadaan fasilitas Kebersihan tangan
5. Kampanye kebersihan tangan
7
TABEL ANGGARAN BIAYA
PENDANAAN
No JENIS RINCIAN SASARAN TARGET JADWAL KET.
KEGIATAN KEGIATAN SUMBER TOTAL PELAKSANA
DANA BIAYA AN
1. Pendidikan & Diklat inhouse dan Karyawan,IPCLN, 100% Rumah sakit Rp. Sesuai jadwal -
Pelatihan ekhouse training PPI IPCN, Dokter Karyawan, 30.000.000
IPCLN,
IPCN dan
Dokter
Pelatihan IPCN Karyawan yang di 100% Rumah sakit Rp. 7.000.000 Sesuai jadwal
tunjuk menjadi mengikuti Sponsor jika
IPCN pelatihan ada
Staf Unit Sterilisasi
& Laundry
8
3 Fasilitas Pengadaan Masing- masing unit Jan Rumah sakit Rp. Sesuai jadwal
sarana dan - Tisue towel terkait -Desember 10.000.000
prasarana - Handrub dan 2020 Rp.
KPPI hanwash 20.000.000
- APD Rp.
10.000.000
- Pembuatan Rp. 1.000.000
baner/ leaflet
- Alat Rp. 5.000.000
Magnohelik
&
Hygrometer RP
- ATK Rp.
15.000.000
4 Kampanye Melakukan Semua karyawan Agustus Rumah sakit Rp. 1.000.000 Sesuai jadwal
Kebersihan kebersihanntangan 2020
Tangan untuk seluruh terlaksanan
karyawan 100%
Rp.
150.100.000
9
I. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORANNYA
1. Pelaporan Infeksi Rumah Sakit melalui tiga tahap :
a. Laporan bulanan dibuat pada minggu I pada bulan berikutnya
b. Laporan triwulan dibuat pada minggu I pada bulan berikutnya
c. Laporan Tahunan dibuat pada bulan Desember minggu IV
Data dikumpulkan dan diolah sesuai format dan dilaporkan kepada pimpinan
Rumah Sakit serta Dinas Kesehatan.
2. Laporan outbreak. Disusun mekanisme pelaporan kejadian outbreak ataupun
kejadian luar biasa, strategi penanganan, dan progress report serta penanganan yang
telah direalisasikan untuk menurunkan atau mencegah kejadian tersebut terulang
kembali. Misalnya tingginya angka kejadian infeksi, ataupun permasalahan
timbulnya penyakit yang sebelumnya tidak pernah terjadi (diare, hepatitis, dll dalam
jumlah diatas normal di suatu unit pelayanan tertentu)
3. Laporan penyakit infeksi dan menular.
Disusun laporan surveilans terhadap pasien suspect maupun konfirmasi 2019-nCov
yang telah dilakukan pemeriksaan PCR dan dilakukan tindakan perawatan di
Rumah Sakit Reksa Waluya,. Hal-hal yang dilaporkan antara lain jumlah pasien
yang dirawat, tenaga kesehatan yang kontak langsung dengan pasien, serta
surveilans pasien dan keluarganya setelah pulang dari Rumah Sakit. Hasil laporan
diserahkan kepada Ketua Tim Aviant Flu/Pandemi Influenza, untuk selanjutnya
disampaikan ke Dinas Kesehatan. Demikian juga dengan kasus Corona
1. PENCATATAN
Pencatatan dilaksanakan oleh penanggung jawab masing-masing program yang telah
ditetapkan sebagaimana kerangka acuan program kerja ini dan atau berdasarkan
Sprin Direktur Rumah Sakit. Pelaksanaan kegiatan dari masing-masing program
didokumentasikan dalam bentuk progress report dengan kemajuan yang terukur dan
pada akhir pelaksanaan program dibuat Laporan Akhir Pelaksanaan Program.
2. PELAPORAN
Berdasarkan pencatatan tersebut dibuat laporan berkala kepada Direktur Rumah
Sakit melalui Paurtuud, sekurang-kurangnya setiap 3 (tiga) bulan sekali dan atau
dalam bentuk Laporan Akhir pelaksanaan Program.
3. EVALUASI KEGIATAN
Evaluasi pelaksanaan program secara menyeluruh, meliputi sumber daya yang telah
digunakan, permasalahan yang terjadi dan penyelesaian masalah tersebut, disertai
hasil pencapaian yang terukur atas pelaksanaan program tersebut.
10
K. PENUTUP
Demikian Program Kerja Unit Sterilisasi & Laundry Rumah Sakit Reksa Waluya
dibuat sebagai gambaran dalam pelaksanaan tugas pokok dan tugas – tugas lainnya
agar dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Direktur
11