MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Palembang
pada tanggal : 15 Januari 2021
DAFTAR ISI
Cover ......................................................................................................... i
Daftar Isi ......................................................................................................... ii
KEP Pengesahan ............................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................... 5
B. Tujuan ........................................................................................ 5
C. Ruang Lingkup Pelayanan ......................................................... 6
D. Batasan Operasional ................................................................. 6
E. Landasan Hukum ....................................................................... 7
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat penting
dalam meningkatkan derajad kesehatan masyarakat. Oleh karena itu rumah sakit
dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar
yang sudah ditentukan.
Masyarakat yang menerima pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan dan
pengunjung di rumah sakit dihadapkan pada resiko terjadinya infeksi atau infeksi
nosokomial yaitu infeksi yang diperoleh di rumah sakit, baik karena perawatan
atau berkunjung ke rumah sakit. Untuk meminimalkan resiko terjadinya infeksi di
rumah sakit perlu diterapkan pencegahan dan pengendalian infeksi ( PPI ), yaitu
kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pembinaan dan pelatihan
serta evaluasi.
Pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit sangat perlu karena
menggambarkan mutu pelayanan rumah sakit, dimana akhir – akhir ini muncul
berbagai penyakit infeksi baru ( new emerging, emerging diseases dan re -
emerging diseases )
Wabah atau Kejadian Luar Biasa ( KLB ) dari penyakit infeksi sulit
diperkirakan datangnya, sehingga kewaspadaan melalui surveilans dan tindakan
pencegahan serta pengendaliannya perlu terus ditingkatkan. Selain itu infeksi
yang terjadi di rumah sakit tidak saja dapat dikendalikan tetapi juga dapat dicegah
dengan melakukan langkah – langkah yang sesuai dengan prosedur yang berlaku.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan mutu layanan Rumah Sakit dan fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya melalui pencegahan dan pengendalian infeksi di Rumah
Sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, yang dilaksanakan oleh
semua unit di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya meliputi
6
2. Tujuan Khusus
a. Menggerakkan segala sumber daya yang ada di pelayanan Rumah Sakit
secara efektif dan efisien dalam pelaksanaan pencegahan dan
pengendalian infeksi
b. Menurunkan angka kejadian infeksi di rumah sakit
c. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program pencegahan dan
pengendalian infeksi
D. Batasan Operasional
1. Susunan organisasi Tim PPI adalah Ketua dan anggota yang terdiri
dari dokter, Perawat PPI / IPCN, dan anggota lainnya bila
diperlukan.
2. Fasilitas Pelayanan Kesehatan harus memiliki IPCN yang bekerja
purnawaktu dengan ratio 1 (satu) IPCN untuk tiap 100 tempat tidur
difasilitas pelayanan kesehatan tersebut.
7
E. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1992 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara RI Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan
Lembaran Negara RI No 3495)
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan
Lembaran Negara RI No 4431)
3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2001 tentang
Pedoman Kelembagaan dan Pengelolaan Rumah Sakit
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
159b/Menkes/SK/Per/II/1988 tentang Rumah Sakit
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
986/Menkes/Per/XI/1992 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan RS
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1575/Menkes/Per/XI/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Depkes.
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
159b/Menkes/SK/Per/II/1988 tentang Rumah Sakit
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1045/Menkes/Per/XI/2006 tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit di
Lingkungan Departemen Kesehatan
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit
8
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
KARUMKIT
dr. MAFTUHAH KURNIATI SANTI MARLINA, S.Kep., Ners MUHLISIN, S.Kep., M.Kes.
APRIANTI, Am.Kep., S.Si. STIARY ANGGRAINI, Amd.AK
ETI YULIANA, Am.Keb
SRI ZUSTINI, Am.Kep
SRI ADRIANTI, Am.Keb
IPCLN RANTI MELINDA, Am.Kep
RIANDINI, Am.Kep
WENNY K, Am.KL
FITRIYANTI, S.Kep., Ners
ERWINTO, Am.Kep
ILHAM HADI, , Am.Rad
NINTA GINTING, STr.Ftr.
RENA FEBRIANTI, Am.Gz
EKA MARTINA, SPd.
9
B. Distribusi Ketenagaan
1. Tugas Karumkit
a. Membentuk Komite PPI dengan Surat Keputusan.
b. Bertanggung jawab dan memiliki komitmen yang tinggi terhadap
penyelenggaraan upaya pencegahan dan pengendalian infeksi.
c. Bertanggung jawab terhadap tersedianya fasilitas sarana dan prasarana
termasuk anggaran yang dibutuhkan.
d. Menentukan kebijakan pencegahan dan pengendalian infeksi.
e. Mengadakan evaluasi kebijakan pencegahan dan pengendalian infeksi
berdasarkan saran dari Komite PPI.
f. Mengadakan evaluasi kebijakan pemakaian antibiotika yang rasional dan
disinfektan dirumah sakit berdasarkan saran dari Komite PPI.
g. Dapat menutup suatu unit perawatan atau instalasi yang dianggap potensial
menularkan penyakit untuk beberapa waktu sesuai kebutuhan berdasarkan
saran dari Komite PPI.
h. Mengesahkan Standar Prosedur Operasional (SPO) untuk PPI.
i. Memfasilitasi pemeriksaan kesehatan petugas, terutama bagi petugas yang
berisiko tertular infeksi minimal 1 tahun sekali, dianjurkan 6 (enam) bulan
sekali.
h. Mengusulkan pengadaan alat dan bahan yang sesuai dengan prinsip PPI
dan aman bagi yang menggunakan .
i. Mengidentifikasi temuan di lapangan dan mengusulkan pelatihan untuk
meningkatkan kemampuan sumber daya manusia rumah sakit dalam PPI.
j. Melakukan pertemuan berkala, termasuk evaluasi kebijakan.
k. Menerima laporan dari IPCN dan membuat laporan kepada Karumkit.
l. Berkoordinasi dengan unit terkait lain.
m. Memberikan usulan kepada Direktur untuk pemakaian antibiotika yang
rasional di rumah sakit berdasarkan hasil pantauan kuman dan
resistensinya tehadap antibiotika dan menyebarluaskan data resistensi
antibiotika.
n. Menyusun kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja (K3).
o. Turut menyusun kebijakan clinical governance dan patient safety.
p. Mengembangkan, mengimplementasikan dan secara periodik mengkaji
kembali rencana manajemen PPI apakah telah sesuai kebijakan
manajemen rumah sakit.
q. Memberikan masukan yang menyangkut kontruksi bangunan dan
pengadaan alat dan bahan kesehatan, renovasi ruangan, cara pemrosesan
alat, penyimpanan alat dan linen sesuai dengan prinsip PPI.
r. Menentukan sikap penutupan ruangan rawat bila diperlukan karena
potensial menyebarkan infeksi.
s. Melakukan pengawasan tehadap tindakan-tindakan yang menyimpang dari
standar prosedur / monitoring surveilans proses.
t. Melakukan investigasi, menetapkan dan melaksanakan penanggulangan
infeksi bila ada KLB di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan
lainnya.
4. IPCD
a. Berkontribusi dalam diagnosis dan terapi infeksi yg benar.
b. Mengindentifikasi dan kuman patogen dan pola resistensi antibiotika.
c. Bekerjasama dengan Perawat PPI memonitor kegiatan surveilans infeksi
dan mendeteksi serta menyelidiki KLB.
d. Membimbing dan mengajarkan praktek dan prosedur PPI yang
berhubungan dengan prosedur terapi.
e. Turut memonitor cara kerja tenaga kesehatan dalam merawat pasien.
f. Turut membantu semua petugas kesehatan untuk memahami
pencegahan dan penyelidikan infeksi.
5. IPCN
a. Mengunjungi ruangan setiap hari untuk memonitor kejadian infeksi yang
terjadi dilingkungan kerjanya, baik rumah sakit dan fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya.
b. Memonitor pelaksanaan PPI, penerapan SPO, kepatuhan petugas dan
menjalankan kewaspadaan isolasi.
c. Melaksanakan surveilans infeksi dan melaporkan kepada komite PPI.
d. Bersama komite PPI melakukan pelatihan petugas kesehatan tentang PPI
dirumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
e. Melakukan investigasi terhadap KLB dan bersama-sama komite
memperbaiki kesalahan yang terjadi.
f. Memonitor kesehatan petugas kesehatan untuk mencegah penularan
infeksi dari petugas kesehatan ke pasien atau sebaliknya.
g. Bersama komite menganjurkan prosedur isolasi dan membuat konsultasi
tentang pencegahan dan pengendalian infeksi yang diperlukan pada kasus
yang terjadi di rumah sakit.
12
6. Tugas IPCLN
a. Mengisi dan mengumpulkan formulir setiap pasien unit rawat inap masing-
masing, kemudian menyerahkan kepada IPCN ketika pasien pulang.
b. Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan kepatuhan
pencegahan dan pengendalian infeksi pada setiap personil ruangan unit
rawatnya masing-masing.
c. Memberitahukan kepada IPCN apabila ada kecurigaan adanya infeksi
nasokomial pada pasien.
d. Berkoordinasi dengan IPCN saat terjadi potensial penyuluhan bagi
pengunjung diruang rawat masing-masing konsultasi prosedur yang harus
dijalankan bila belum faham.
e. Memonitor petugas kesehatan yang lain dalam menjalankan standar
isolasi.
13
C. Rencana Kegiatan
Kegiatan Tim PPI Rumah Sakit Bhayangkara Mohamad Hasan selama 1 tahun
sebagai berikut :
13
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN TAHUN 2022
WAKTU ( BULAN )
NO PROGRAM 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Melakukan kegiatan pelatihan untuk v v v
pengembangan SDM di bidang PPI
2 Pertemuan Komite PPI v v
3 Pertemuan Rutin Tim PPI v v v v
4 Pengadaan sarana prasarana v v v v v v v v v v v v
5 Surveilans HAIs v v v v v v v v v v v v
6 Pemeriksaan swab kuman v
7 Audit Kepatuhan dan Fasilitas Cuci tangan v v v v v v v v v v v v
8 Audit Kepatuhan dan Fasilitas APD v v v v v v v v v v v v
9 Melakukan investigasi out break v
10 Membuat ICRA v
11 Monitoring Sterilisasi v v v v v v v v v v v v
12 Monitoring managemen laundry v v v v v v v v v v v v
13 Monitoring peralatan kadaluwarsa single- v v
use menjadi re-use
14 Monitoring pembuangan sampah infeksius v v v v v v v v v v v v
15 Monitoring pembuangan benda tajam dan v v v v v v v v v v v v
jarum
14
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
Ruang sekretariat Komite PPI berada di Lantai 2 Gedung Utama, berada
di samping ruangan OK dan depan ruangan Hemodialisa.
B. Standar Fasilitas
1. Sarana Kesekretariatan
a. Ruangan sekretariat dan tenaga sekretaris (IPCN) yang purna waktu
b. Komputer, printer dan internet
c. Alat tulis kantor
2. Dukungan Manajemen
a. Penerbitan Surat Keputusan untuk Anggota Komite PPI
b. Anggaran atau dana untuk kegiatan :
1) Pendidikan dan Pelatihan
2) Pengadaan fasilitas pelayanan penunjang
3) Pelaksanaan program, monitoring, evalusi, laporan dan rapat rutin
4) Intensif/ Reward untuk Anggota Komite PPI
16
BAB IV
TATA LAKSANA KEGIATAN
2. Kebijakan Teknis
Ada SPO tentang kewaspadaan standar ( isolation precaution )
a. Ada SPO cuci tangan
b. Ada SPO penggunaan alat pelindung diri
c. Ada SPO dekontaminasi
d. Ada SPO pembersihan
e. Ada SPO desinfeksi
f. Ada SPO sterilisasi
g. Ada SPO penanganan limbah
h. Ada SPO pengendalian lingkungan
i. Ada SPO penanganan linen
j. Ada SPO penanganan peralatan pasien
17
5. Pelaporan
Pelaporan merupakan sistim atau metode yang dilakukan untuk melaporkan
segala bentuk kegiatan yang ada terkait dengan program kerja panitia
pencegahan dan pengendalian infeksi di Rumah Sakit Bhayangkara Mohamad
Hasan. Laporan dibuat oleh ketua panitia pengendalian dan pencegahan
infeksi sebagai berikut :
a. Laporan Bulanan
Laporan yang dibuat oleh ketua panitia pengendalian dan pencegahan
infeksi rumah sakit dalam bentuk tertulis setiap bulannya dan diserahkan
kepada direktur rumah sakit.
b. Laporan Tahunan
Laporan yang dibuat oleh ketua panitia pengendalian dan pencegahan
infeksi rumah sakit dalam bentuk tertulis setiap tahun dan diserahkan
kepada direktur rumah sakit.
c. Laporan Insidentil atau KLB
Laporan yang dibuat oleh ketua panitia pengendalian dan pencegahan
infeksi rumah sakit dalam bentuk tertulis bila ada KLB (Kejadian Luar
Biasa) dan diserahkan kepada direktur rumah sakit
19
BAB V
LOGISTIK
B. Kelengkapan Administrasi
Berupa peralatan komputer set, printer dan kelangkapan ATK.
20
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
BAB IX
PENUTUP
Ditetapkan di : Palembang
pada tanggal : 15 Januari 2021