1
Alamat : Jl. R.E. Marthadinata, Siriwini Telp. 0984-21846, Fax : 098423272,
email : bludrsudnabire@gmail.com Kode Pos : 98817 Nabire Papua
KEPUTUSAN DIREKTUR
BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RSUD NABIRE
PROVINSI PAPUA
TENTANG
PROGRAM PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
DIREKTUR
BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RSUD NABIRE PROVINSI PAPUA
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Ditetapkan di : Nabire
Tanggal : 15 November 2018
Direktur
Badan Layanan Umum Daerah
Rumah Sakit umum Daerah Nabire
HalamanJudul........................................................................................................ i
DaftarIsi................................................................................................................. ii
BAB I.Pendahuluan............................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang......................................................................................... 1
1.2. Tujuan……………........................................................................................ 2
1.3. Dimensi Mutu ………………......................................................................... 3
BAB II. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan ……….......................................... 6
2.1. Indikator Kemenkes………………….............................................................. 6
2.2. Indikator Area Klinis................................................................................ 30
2.3. Indikator Area Manajerial........................................................................ 54
2.4. Keselamatan Pasien …………………………………………………………………………. 79
2.5. Pemantauan Clinichal Pathway…………………………………………………………. 129
2.6. Manajemen Resiko………………………………………………………………………….. 130
2.7. Pendidikan Dan Pelatihan Peningkatan Mutu Dan Keselamatan 134
Pasien……………………………………………………………………………………………….
2.8. Monitoring Dan Evaluasi Pelaksanaan Kontrak Kerjasama……………… 135
2.9. Dan Evaluasi Penilaian Kinerja………………………………………………………… 136
2.10 Monitoring Dan Evaluasi Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi……. 142
BAB III. Focus PDCA……..................................................................................... 150
3.1. Tahapan FOCUS PDCA........................................................................... 150
3.2. Pelaporan FOCUS PDCA....................................................................... 152
BAB IV. Cara Melaksanakan Kegiatan…………………………………………………………. 153
4.1. Jenis Kegiatan…………………………………………………………………………………… 153
4.2. Cara Melaksanakan Kegiatan …………………………………………………………… 161
BAB V. Sasaran……………………............................................................................. 162
5.1. Sasaran Audiens………………………………………… .......................................... 162
5.2 Sasaran Pencapaian Indikator…………………………………………………………… 162
i
BAB VI. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan ……......................................................... 163
BAB VII. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Dan Pelaporannya…………………………. 164
7.1. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan ............................................................... 164
7.2. Pelaporan Pelaksanaan Kegiatan.…………….............................................. 165
BAB VIII. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan ……………………………… 166
......................................................................
81. Pencatatan………………………….………………….................................................. 166
8.2. Pelaporan…………………………….................................................................... 166
8.3. Evaluasi………………………………………........................................................... 166
BAB IX. Penutup…………………………………………………………………………………………… 169
Lampiran………………………………………………………………………………………………………. iv
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
1
kerja dan motivasi staf akan menjadi titik awal suatu siklus yang berkelanjutan
terhadap peningkatan kualitas pelayanan kesehatan serta meningkatkan efektifitas.
2. TUJUAN
2.1. Tujuan Umum
Melaksanakan upaya yang terus-menerus dalam merencanakan, merancang,
mengukur, menganalisis dan meningkatkan proses klinis maupun manajerial
sehingga dicapai hasil maksimal.
2.2. Tujuan Khusus
a. Direncanakannya dan dirancangnya indikator mutu di area klinis, area
manajerial, keselamatan pasien, serta pencegahan dan pengendalian infeksi
b. Dipilihnya indikator JCI Library of Measures
c. Dipilih dan ditetapkannya 5 area prioritas
d. Dilakukannya validasi data
e. Dilakukannya benchmarking
f. Dilakukannya publikasi data (internal dan eksternal)
g. Dimonitornya kejadian tidak diharapkan, sentinel events dan near miss
h. Diselenggarakannyamanajemen risiko, serta pendidikan dan pelatihan
PMKP
i. Dimonitornya indikator dan kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi
2
j. Dianalisisnya secara periodik indikator mutu di area klinis, manajerial,
keselamatan pasien, kejadian tidak diharapkan, 5 area prioritas, dan JCI
Library of Measures periode tahun 2016 di tiap-tiap unit perawatan dan
bagian, dengan membandingkan hasil pencapaian dengan standar atau
target yang telah ditetapkan.
k. Dilaporkannya kegiatan Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
Rumah Sakit secara periodik kepada Direktur dan Dewan Pengawas.
l. Diterimanya rekomendasi rencana kegiatan Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien Rumah Sakit secara periodik dari Direktur dan
Dewan Pengawas.
m. Dimonitornya dan dievaluasinya pelaksanaan kontrak kerjasama
n. Dimonitornya dan dievaluasinya penilaian kinerja
3. PENENTUAN PRIORITAS
Penentuan prioritas masalah dilakukan dengan tujuan untuk menentukan
masalah apa yang akan diprioritaskan untuk segera ditangani. Masalah yang telah
dipilih kemudian dibuatkan indikator untuk memudahkan memantau dan mengukur
perubahan sesuai dengan yang diharapkan / ditargetkan. Penetapan ini dilakukan
sesuai dengan standar Akreditasi Snars Edisi 1 yaitu PMKP dgn standarisasi dan
pengukuran mutu melalui stuktur /input ,proses,output,sesui dengan sasaran
keselamatan pasien,standar pelayanan berfokus pasien ,standar manajemen RS
,program Nasional ,interrasi pendidikan kesehatan dalam pelayanan di RS. Output
yang di dapat dengan evaluasi mengukur kepatuhan implementasi standar dipantau
dengan mengunakan indikator mutu dan standarisasi menggunakan pendekatan
manajemen resiko .
Penentuan prioritas masalah di BLUD RSUD Nabire dilakukan dalam beberapa
cara, yaitu:
1. Kegiatan dilakukan di tingkat unit/bagian dimana setiap unit/bagian
menetapkan 1 (satu) atau lebih masalah dengan mempertimbangkan elemen:
high risk, high volume, problem prone, important to mission, customer
satisfaction, staff satisfaction, physician satisfaction, clinical outcome, safety,
dan memenuhi regulatory requirement.Hasil penentuan prioritas di tingkat
unit/bagian dikumpulkan di UPM untuk selanjutnya dibuatkan prioritas tingkat
3
korporasi. Penentuan prioritas masalah tingkat korporasi dilakukan oleh UPM
bersama Direksi dan unit/bagian terkait.
2. Kegiatan dilakukan dengan memperhitungkan informasi relevan tentang
manajemen resiko seperti disebutkan dalam elemen-elemen desain dalam
maksud dan tujuan pada standar PMKP 12. Hasil penentuan prioritas masalah
di tingkat unit/bagian akan dikaji berdasarkan matriks asesmen risiko yang
terdiri dari 3 dimensi pengukuran yaitu: severity, occurrence, dan
detection.Proses pemberian skor asesmen risiko dilakukan dengan bekerjasama
/ berkoordinasi antara Unit Penjaminan Mutu dan Tim Manajemen Risiko.
3. Kegiatan penentuan prioritas masalah juga dilakukan dengan mengintegrasikan
dan menghubung-hubungkan pelbagai proses dan sistem dan dibuat
berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang tersedia di Rumah Sakit.
Proses mengintegrasikan dan menghubungkan pelbagai proses ini dilakukan
dengan bekerjasama antara Unit Penjaminan Mutu, Tim Manajemen Risiko,
dan Tim Keselamatan Pasien. Sehingga dengan demikian diharapkan proses
penentuan prioritas masalah ini sekaligus dapat memanfaatkan informasi dari
kegiatan-kegiatan perbaikan yang telah dilakukan oleh kedua tim tersebut.
4. DIMENSI MUTU
Mutu adalah konsep yang bersifat komprehensif dan multisegi yang mengukur 1
atau lebih dimensi mutu, seperti diantaranya kompetensi teknis, akses pelayanan,
efektifitas, efisiensi, hubungan interpersonal, kontinuitas, keselamatan, dan
fasilitas. Program Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien BLUD RSUD Nabire
untuk tahun 2018 mengukur 6 dimensi mutu yaitu:(1) Safety, (2) Access, (3)
Appropriateness, (4) Accetability, (5) Effectiveness dan (6) Efficiency. Rincian
masing-masing dimensi mutu sebagai berikut ini:
1. Safety
Aman yaitu meminimalkan risiko terhadap cidera, infeksi atau bahaya lain yang
berkaitan dengan pelayanan. Keamanan pelayanan melibatkan petugas dan
pasien.
2. Access
Akses adalah pelayanan kesehatan tidak terhalang oleh keadaan geografis, sosial,
ekonomi, budaya, organisasi atau hambatan bahasa.
4
3. Appropriateness
Kelayakan adalah pelayanan yg diberikan relevan dengan kebutuhan klinis
pasien & didasarkan pada perkembangan ilmu pengetahuan.
4. Accetability
Pelayanan yg diberikan dapat diterima oleh masyarakat pengguna / yang
membutuhkan
5. Effectiveness
Keefektifan yaitu kualitas pelayanan kesehatan tergantung dari efektivitas yang
menyangkut norma pelayanan kesehatan dan petunjuk klinis sesuai standart yang
ada.
6. Efficiency
Efisien yaitu rasio antara output pelayanan terkait dengan biaya yang
dikeluarkan untuk memberikan atau menyediakan pelayanan.Dimensi yang
penting dari kualitas karena efisiensi akan mempengaruhi hasil pelayanan
kesehatan, apalagi sumberdaya pelayanan kesehatan pada umumnya terbatas.
Pelayanan yang efisien pada umumnya akan memberikan perhatian yang optimal
kepada pasien dan masyarakat. Petugas akan memberikan pelayanan yang
terbaik dengan sumber daya yang dimiliki.
5
BAB II
KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Bab ini memaparkan kegiatan pokok dan rincian kegiatan yang terkait dengan
pemantauan indikator area klinis,JCI International Library of Measures,area manajerial
,keselamatan pasien, penerapan clinical pathways (CPW)berdasarkan 5 area prioritas,
manajemen risiko, pendidikan dan pelatihan PMKP, monitoring dan evaluasi
pelaksanaan kontrak kerjasama, monitoring dan evaluasi penilaian kinerja, dan
monitoring dan evaluasi PPI. Program Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien tahun
2018 sebagai berikut:
b. Keselamatan Pasien
1. Penyusunan Pedoman Keselamatan Pasien
2. Monitoring evaluasi kepatuhan 6 sasaran KPRS
3. Pelatihan KPRS
4. Peningkatan Pelaporan Insiden KPRS
6
5. Analisa Insiden dengan Investigasi sederhana dan Root Cause Analysis
(RCA).
7
Tipe Indikator Proses
Ukuran Indikator Presentase
Numerator (pembilang) Jumlah proses
identifikasipasiensecarabenarsebelumpemberianpengobata
n
Denominator (penyebut) Jumlahtotalpeluangpemberianpengobatan yang di
observasi
Target Pencapaian 100%
Kriteria:
- Inklusi Semuapasienrawatinap
- Eksklusi
Formula Jumlah proses
identifikasipasiensecarabenarsebelumpemberianpengobata
nx 100%
Jumlah total peluangpemberianpengobatan yang di
observasi
Sumber data Hasi Data observasi
Frekuensi pengumpulan Harian
data
Periode waktu Pelaporan Bulanan
data
Periode analisa data Triwulan
Metode Pengumpulan Concurrent
data
Sampel Populasi
Sampel : Metode : Ketersediaan / Convinience
Besar sampel . >= 640 = 128 sampel
320 – 639 = 20% dari total populasi
64 – 319 = 64 Sampel
< 64 = 100 % populasi
Rencana Analisis Data Run chartControlChart
Instrumen Pengambilan Form Observasi KIP 1
Data
Penanggung Jawab Kepala Unit / Instalasi
Lampiran Alat Audit : FORMAT KEPATUHAN IDENTIFIKASI PASIEN
PROSEDUR
GELANG MOMEN PROSEDUR IDENTIFIKASI IDENTIFIKASI PPA
IDENTITAS SEBELUM….. DILAKSANAKAN
DENGAN
BENAR
NO.RM
TGL
No.
menerima cairan
darah/spesimen
pemberian obat
darah/produk
pengambilan
diit khusus
diagnostik
Intravena
prosedur
radiologi
PROFESi
tranfusi
NAMA
darah
tidak
tidak
KET
lain
ya
ya
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12 13 14 15 16 17
8
2. Emergency Respon Time
9
Lampiran Alat Audit : Emergency Respon Tim
Jam Waktu
Nama Jam tiba dilayani tanggap Jumlah Pasien
No RM
Pasien di IGD dokter (menit) (Denum)
IGD (Num)
10
3. Waktu tunggu rawat jalan
PPA
DOKTER SPESIALIS (Pk.
POL. YANG DITUJU(Pk.
MENDAFTAR DI LOKET
DILAYANI
__.__ WIT)WAKTU
WITA)
NAMA PESERTA
(Pk. __.__ WIT)
WIT)
FILE RM
JAM PASIEN
PASIEN
NAMA DPJP
NAMA / TL
RENTANG
(Pk. __.__
(Pk. __.__
TANGGAL
NO. RM
SMF/PS
DIDIK
…,..)
JAM
JAM
KET
NO
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 11 12 13 14
0
12
Form Waktu Tunggu Rawat Jalan
Tanggal :
Kode Responden
Nama Pasien :
Tanggal Lahir :
No. RM :
Diagnosa Medik :
JAM PASIEN
JAM PASIEN TIBA DI JAM FILE RM TIBA DI JAM PASIEN DILAYANI
MENDAFTAR DI
POL. YANG DITUJU POL. YANG DITUJU DOKTER SPESIALIS
LOKET
(Pk. __.__ WIT) (Pk. __.__ WIT) (Pk. __.__ WIT)
(Pk. __.__ WIT)
JudulIndikator PenundaanOperasiElektif
Dasarpemikiran Pasal 29 Undang-UndangNomor 44 Tahun 2009 tentangRumahSakit
DimensiMutu 1. Keselamatan
2. Fokuskepadapasien
3. Kesinambungan
Tujuan Tergambarnyakecepatanpelayananbedah dan ketepatan
penjadwalanoperasi
DefinisiOperasional Penundaan operasi elektif adalah perubahan jadwal operasi yang
sudah direncanakan sebelumnya.
Operasi elektif adalah operasi atau tindakan yang terencana /
dijadwalkan.
Tipe Indikator Proses
Ukuran Indikator Prosentase
Numerator (pembilang) Jumlah pasien yang waktu jadwal operasinya berubah
Denominator Jumlah pasien operasi elektif
(penyebut)
Target Pencapaian <5%
Kriteria:
- Inklusi Pasienoperasielektif
- Eksklusi Penundaan operasi atas indikasi medis.
Formula Jumlah pasien yang waktu jadwal operasinya berubahx 100%
Jumlah pasien operasi elektif
Sumber data Data pasien yang dijadwalkanoperasidan data pelaksanaanoperasi.
Frekuensipengumpulan Harian
data
PeriodePelaporan data Bulanan
Periodeanalisa Triwulan
Cara Pengumpulan Retrospektif
Data
Sampel Populasi
Sampel : Metode : Ketersediaan / Convinience
Besar sampel . >= 640 = 128 sampel
320 – 639 = 20% dari total populasi
64 – 319 = 64 Sampel
< 64 = 100 % populasi
RencanaAnalisis Data Run chart
Controlchart
InstrumenPengambilan Form POE
13
Data
PenanggungJawab KepalaInstalasiBedah/Bedah Sentral
Jumlah
Jadwal Mulai
Operasi Jumlah
No Nama Pasien No RM Operasi Operasi pasien
tertunda
(waktu) (waktu) (Denum)
(Num)
14
Denominato Jumlah semua visite dokter spesialis
r (D)
PPA
VISITE
SEHARUSNYA DILAKSANAKAN
JUMLAH PASIEN RAWAT INAP
PK.11.00/BELUM DIVISITE
DOKTER SPESIALIS YANG
DOKTER
DOKTER
NAMA PASIEN
per-pasien)
(hitung per-pasien)
SPESIALIS SETELAH
JUMLAH PELAKSANAAN
No. RM
PESERTA DIDIK
(orang)
(hitungVISITE
NAMA DPJP
INI (hitung
TGL
KET
NO
SMF/PS
JUMLAH
JUMLAH
HARI
6 7 9 10 11 1
1 2 3 4 5 8
2
Lampiran Alat Audit : Format Waktu Lapor Hasil Tes Kritis Laboratorium
PPA
NAMA PASIEN
NAMA DPJP
SMF/PS
NO RM
TGL
NO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
18
komite nasional penyusunan Formularium
Nasional.
KepatuhanPenggunaanFormularium Nasional
adalahPeresepanobatoleh DPJP
kepadapasiensesuaidaftarobatdi Formularium
Nasional.
Tipe Indikator Proses
Ukuran Indikator Prosentase
Numerator (pembilang) JumlahR/ yang sesuai dengan formulariumnasional.
Denominator (penyebut) Jumlah R/ yang disurvey
Target Pencapaian ≥80%
Kriteria:
- Inklusi Resepyang dilayani di RS
- Eksklusi - Obatyang diresepkandiluar FORNAS
tetapidibutuhkanpasiendantelahmendapatkanperset
ujuankomitemedikdandirektur.
- Bila dalamresepterdapatobatdiluar FORNAS
karenastokobatnasionalberdasarkan e-
kataloghabis/kosong.
Formula JumlahR/ yang sesuai dengan formulariumnasional x
100%
Jumlah R/ yang disurvey
Sumber data Lembar resep di Instalasi Farmasi
Frekuensi pengumpulan Harian
data
Periode pelaporan data Bulanan
Periode analisis Triwulan
Metode Pengumpulan Data Concurent
Sampel Populasi
Sampel : Metode : Ketersediaan / Convinience
Besar sampel . >= 640 = 128 sampel
320 – 639 = 20% dari total populasi
64 – 319 = 64 Sampel
< 64 = 100 % populasi
Rencana Analisis Data Run chart
Controlchart
Instrumen Pengambilan Form KPFN
Data
Penanggung Jawab KepalaInstalasiFarmasi
19
Lampiran Alat Audit : Kepatuhan Penggunaan Formularium Nasional (FORNAS)
KESESUAIAN
RESEP OBAT
DENGAN PPA
NAMA PESERTA
NAMA PASIEN
TIDAK SESUAI
NAMA OBAT
ALASANNYA
NAMA DPJP
RUANGAN
TANGGAL
SMF/PS
SESUAI
DIDIK
KET
RM
NO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
21
InstrumenPengambil Form KKT
an Data
PenanggungJawab Komite PPI RS
22
Lampiran Alat Audit : Kepatuhan upaya pencegahan Risiko Cedera Akibat
Pasien Jatuh.
PELAKSANAAN
NAMA PASIEN
NO RM
JATUH
TGL
NO
TIDAK
PROFESI
PATUH
NAMA
KET
PATUH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
25
Lampiran Alat Audit : Kuesioner Pengukuran Kepuasan Pasien Dan Keluarga
No. Responden :
Pelayanan Rawat Jalan/ Rawat Inap/ Gawat Darurat :
Ruangan :
Periode :
Tanggal :
FASILITAS
1 2 3 4 5
sangat Tidak Cuku Pua Sang
Uraian No Area Pemantauan Puas
Tdk p s at
Puas Puas puas
Sarana 1 Kebersihan/ Kerapian
2 Keamanan Gedung
3 Kawasan Bebas Rokok
Kepuasan Sarana (A)
Prasarana 4 Ketersediaan
5 Pemeliharaan
6 Aman
Kepuasan Prasarana (B)
Alat 7 Ketersediaan
8 Pemeliharaan
9 Aman
Kepuasan Terhadap Alat (C)
Kepuapan Sarana , Prasarana dan Alat = A + B + C X100 =…….%
(I) 45
26
FARMASI
1 2 3 4 5
sang Tidak Cuku Pua Sang
Uraian No Area Pemantauan at Puas p s at
Tdk Puas puas
Puas
Pelayanan 1Kecepatan Pelayanan
Farmasi 2Sikap Petugas
3Penjelasan Informasi
Obat
Kepuasan Pelayanan Farmasi (III) = Total Poin x 100 = ………%
15
SERVICE
1 2 3 4 5
sang Tidak Cuku Pua Sang
Uraian No Area Pemantauan at Puas p s at
Tdk Puas puas
Puas
PENDAFTAR 1 Kecepatan
AN 2 Kemudahan
3 Kenyamanan
Kepuasan Pelayanan Pendaftaran ( G ) =
RUANG 4 Kecepatan
TUNGGU 5 Kemudahan
6 Kenyamanan
Kepuasan Pelayanan R. Tunggu ( H ) =
PELAYANAN 7 Kecepatan
8 Kemudahan
9 Kenyamanan
Kepuasan Pelayanan (I ) =
Kepuasan SERVICE (IV) = G + H + I x 100 = ……..%
45
27
12. Kecepatan Respon Terhadap Komplain
Judul Indikator KecepatanwaktutanggapKomplain
Dasar pemikiran Undang-UndangNomor 44 Tahun 2009 tentangRumahSakit
Dimensi Mutu 1. Fokuskepadapasien
2. Kesinambungan
Tujuan Terselenggaranya pelayanan di semua unit yang mampu
memberikan kepuasan pelanggan.
Definisi KecepatanwaktutanggapkomplainadalahrentangwaktuRumah
Operasional sakitdalammenanggapikomplaintertulis,
lisanataumelaluimedia masamelaluitahapanidentfikasi,
penetapan grading risiko, analisahinggatindaklanjutnya.
Grading risiko Komplain dan standar waktu
tanggapKomplain :
o Grading Merah
(Ekstrim)ditanggapidanditindaklanjutimaksimal 1 x
24 jam.Kriteria :cenderungberhubungandenganpolisi,
pengadilan, kematian, mengancamsistem /
kelangsunganorganisasi, poptensikerugian material,
dan lain-lain.
o Grading Kuning
(Tinggi)ditanggapidanditindaklanjutimaksimal 3
hari.Kriteria
:cenderungberhubungandenganpemberitaan media,
potensikerugian in material, dan lain-lain.
o Grading
Hijau(rendah)ditanggapidanditindaklanjutimaksimal
7 hari.Kriteria :
tidakmenimbulkankerugianberartibaik material
maupun immaterial
TipeIndikator Proses
Ukuran Indikator Prosentase
Numerator Jumlah komplain yang ditanggapi dan ditindaklanjuti sesuai
(pembilang) waktu yang ditetapkan
Denominator Jumlah komplain yang disurvey
(penyebut)
Target > 75%
Pencapaian
Kriteria:
- Inklusi Semua komplain (lisan, tertulis, media massa)
- Eksklusi
Formula Jumlah komplain yang ditanggapi dan ditindaklanjuti sesuai
waktu yang ditetapkan x 100%
Jumlah komplain yang disurvey
Sumber data Data Komplain
Frekuensi bulanan
pengumpulan
data
Periode bulanan
28
Pelaporan data
Periode analisia Triwulan
Metode Retrospektif
Pengumpulan
Data
Sampel Populasi
Sampel : Metode : Ketersediaan / Convinience
Besar sampel . >= 640 = 128 sampel
320 – 639 = 20% dari total populasi
64 – 319 = 64 Sampel
< 64 = 100 % populasi
Rencana Analisis Run chart
Data Controlchart
Instrumen Form Komplain
Pengambilan Form analisadanlaporantindaklanjutkomplain
Data
PenanggungJawa Kepala Humas / Unit Pengaduan / Bagian yang menangani
b Komplain
29
2.2.Indikator Area Klinis
1) KelengkapanAsesmen Nyeri
2) Waktu Tunggu Pelayanan Resusitasi (Respon Time Code Blue)
3) Waktu Tunggu Pelayanan USG Rawat Inap
4) Kesesuaian Penandatanganan Persetujuan Operasi (Informed Consent)
5) Kesalahan Penulisan Resep (Prescription Errors)
6) Pemantauan Status Fisiologis Pasien Pasca Anesthesi setiap 15 menit di Ruang
Pemulihan (RR)
7) Kelengkapan Discharge Summary
8) Angka Kejadian Phlebitis Akibat Pemasangan Infus Intravena (Kateter
Intravena)
9) Waktu tunggu pelayanan radiologi (rawat jalan)
10) Waktu tunggu pelayanan resep obat
11) Kepatuhan Pelaksanaan Protokol Risiko Jatuh
30
Pasien baru yang dikaji di IRD, Rawat jalan, Rawat Inap.
Kriteria Eksklusi -
Pemantauan nyeri tidak optimal, sehingga pengkajian
ulang nyeri sering diabaikan oleh perawat, disamping itu
Alasan Pemilihan WHO mengkampanyekan “hari sedunia melawan nyeri”
Indikator hal ini didasari karena “bebas nyeri adalah hak asasi yang
paling hakiki dari tiap manusia” dan WHO menambahkan
Nyeri sebagai tanda vital kelima dalam menangani pasien.
Tipe Indikator Struktur/Input, Proses, Output, Outcome
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫 (𝑵)
Formula 𝐱 𝟏𝟎𝟎% = … %
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫 (𝑫)
Jangka Waktu
Setiap bulan
Laporan
Frekuensi Penilaian Harian, Mingguan, Bulanan,
Data
Metodologi Retrospectif, Concurrent,
Pengumpulan Data
Asesmen awal pasien rawat jalan, IRD, Rawat inap.
Total sampling (jika <30 kasus per bulan)
Target Sampel &
Minimal 30 sampel per bulan (jika kasus antara 30-100)
Sample Size
Minimal 50 sampel per bulan (jika kasus antara 101-500)
Minimal 70 sampel per bulan (jika kasus > 500)
Area Monitoring Instalasi Rawat inap
Nilai Ambang / 100 %
Standar (Target)
1. Setiap hari PIC Pengumpul data mengumpulkan data
asesmen nyeri dan melakukan rekapitulasi jumlah
numerator, denominator, pencapaian sesuai formula.
2. Setiap bulan PIC mengkalkulasi jumlah numerator,
denominator dan pencapaian indikator sesuai formula
dan dibandingkan dengan target serta dianalisis
sederhana, dilaporkan keatasan langsung dan
Jelaskan ditembuskan ke UPM.
Pengumpulan Data 3. Setiap tiga bulan Ketua Pelaksana Program Mutu
Dan Analisanya membuat laporan triwulan dengan merekapitulasi hasil
capaian bulanan disajikan dalam grafik kontrol yang
dibandingkan dengan target, lengkap dengan interpretasi
dan analisis dari bulan ke bulan, bandingkan dengan
praktek klinik terbaik, standar nasional dan Rumah Sakit
lain bila ada serta laporan pelaksanaan program
peningkatan mutu FOCUS-PDCA bila target tidak
tercapai. Laporannya dilaporkan ke atasan langsung dan
31
ditembuskan ke UPM.
Tingkat Instalasi: Penanggung Jawab Program Mutu
Mendiseminasikan hasil pencapaian mutu keseluruh staf di
Jelaskan Bagaiman
wilayah kerjanya.
Data Akan
Tingkat Rumah Sakit: Diseminasi dilakukan oleh
Diseminasi Ke Staff
Direktur Utama dengan instalasi/bidang/bagian terkait.
YANG LENGKAP
NAMA PASIEN
LENGKAP
NO RM
KETERANGAN
NO
TGL
PROFESI
NAMA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Catatan
Buat rincian detail pasien yang “tidak lengkap asesmen nyerinya” pada kolom 5
sampai kolom 10.
32
2. Profil Indikator: Waktu Tunggu Pelayanan Resusitasi
(Respon Time Code Blue)
KLINIS, INSIDEN, KESELAMATAN,
Area Pengukuran MANAJERIAL PPI,
,
JCI LIBRARY OF MEASURES
Aspek Spesifik Klinik / Asesmen Pasien
Safety, Access,
Dimensi Mutu Appropriateness, Acceptability,
Effectiveness, Efficiency
Waktu Tunggu Pelayanan Resusitasi (RESPON TIME
Judul Indikator
CODE BLUE)
Waktu Tunggu Pelayanan Resusitasi adalah waktu yang
diperlukan untuk memberikan pelayanan resusitasi
oleh Tim Medis Reaksi Cepat Code Blue (TMRCCB)
sejak ada pemberitahuan “codeblue” dari pengeras
Definisi Operasional
suara ke seluruh area Rumah Sakit sampai tim blue
code tiba di lokasi. Tim code blue terdiri dari (1) dokter
anesthesi & therapi intensif sebagai koordinator dan
(2) dokter jantung sebagai anggota.
Tujuan Peningkatan Tersedianya pelayanan kegawatdaruratan yang cepat
Mutu dan efektif dalam memberikan pelayanan resusitasi
Jumlah waktu kumulatif tim code blue yang disurvei
Numerator (N)
tiba di lokasi
Denominator (D) Jumlah seluruh pasien yang disurvei
Kriteria Inklusi Seluruh pasien yang harus diresusitasi (code blue)
1. Pasien DNAR
Kriteria Eksklusi 2. Ruang perawatan anak
3. Resus Call
Tim Medis Reaksi Cepat Code Blue (TMRCCB) bertugas
Alasan Pemilihan memberikan pertolongan segera pada pasien dengan
Indikator kegawatdaruratan sebelum dan saat henti nafas dan
henti jantung (pre arrest dan arrest)
Struktur/Input, Proses, Output,
Tipe Indikator
Outcome
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫 (𝑵)
Formula = … 𝐌𝐞𝐧𝐢𝐭
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫 (𝑫)
Jangka Waktu Laporan Setiap bulan
Frekuensi Penilaian Harian, Mingguan,
Data Bulanan,
Metodologi Retrospectif, Concurrent,
Pengumpulan Data
Target Sampel & Buku Register code blue di ruangan
Sample Size Total sampling
Area Monitoring Rawat inap
Nilai Ambang / Standar ≤ 5 menit
33
(Target)
1. Setiap hari PIC Pengumpul data mengumpulkan
data respon time code bluedan melakukan
rekapitulasi jumlah numerator, denominator,
pencapaian sesuai formula.
2. Setiap bulan PIC mengkalkulasi jumlah numerator,
denominator dan pencapaian indikator sesuai
formula dan dibandingkan dengan target serta
dianalisis sederhana, dilaporkan keatasan langsung
dan ditembuskan ke UPM.
Jelaskan Pengumpulan 3. Setiap tiga bulan Ketua Pelaksana Program Mutu
Data Dan Analisanya membuat laporan triwulan dengan merekapitulasi
hasil capaian bulanan disajikan dalam grafik kontrol
yang dibandingkan dengan target, lengkap dengan
interpretasi dan analisis dari bulan ke bulan,
bandingkan dengan praktek klinik terbaik, standar
nasional dan Rumah Sakit lain bila ada serta laporan
pelaksanaan program peningkatan mutu FOCUS-
PDCA bila target tidak tercapai. Laporannya
dilaporkan ke atasan langsung dan ditembuskan ke
UPM.
Tingkat Instalasi: Penanggung Jawab Program Mutu
Mendiseminasikan hasil pencapaian mutu keseluruh
Jelaskan Bagaiman
staf di wilayah kerjanya.
Data Akan Diseminasi
Tingkat Rumah Sakit: Diseminasi dilakukan oleh
Ke Staff
Direktur Utama dengan instalasi/bidang/bagian terkait.
Format pencatatan
PELAYANAN
RESUSITASI (CODE PPA
BLUE)
NAMA PASIEN
WAKTU KUMULATIF
DIAGNOSA
JAM KEDATANGAN
JAM DIUMUMKAN
NAMA PESERTA
KE
LOKASI PASIEN
NO
CODE BLUE
NAMA DPJP
MELALUI
T
SMF/PS
DIDIK
(MENIT)
Nama Alat 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Audit:
1
Lampirkan
2
Alat Audit:
Dst
..
Catatan:
Waktu kumulatif dalam menit = jam kedatangan pada kolom 6
dikurangi jam diumumkan pada kolom 5.
Angka Jumlah waktu kumulatif dalam menit
Numerator pada kolom 7
Angka Jumlah sampel pada kolom 2
Denominator
34
3. Profil Indikator: Waktu Tunggu Pelayanan USG Rawat Inap
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫 (𝑵)
Formula 𝐱 𝟏𝟎𝟎% = … %
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫 (𝑫)
Jangka Waktu Setiap bulan
Laporan
35
Frekuensi Harian, Mingguan, Bulanan,
Penilaian Data
Metodologi Retrospectif, Concurrent,
Pengumpulan
Data
Target Sampel Seluruh order USG untuk pasien rawat inap
& Sample Size Total sampling
Area Monitoring Instalasi Radiologi
Nilai Ambang / ≥80%
Standar (Target)
1. Setiap hari PIC Pengumpul data mengumpulkan
data Waktu Tunggu Pelayanan USG Rawat Inap
dan melakukan rekapitulasi jumlah numerator,
denominator, pencapaian sesuai formula.
2. Setiap bulan PIC mengkalkulasi jumlah numerator,
denominator dan pencapaian indikator sesuai
formula dan dibandingkan dengan target serta
dianalisis sederhana, dilaporkan keatasan langsung
Jelaskan dan ditembuskan ke UPM.
Pengumpulan 3. Setiap tiga bulan Ketua Pelaksana Program Mutu
Data Dan membuat laporan triwulan dengan merekapitulasi
Analisanya hasil capaian bulanan disajikan dalam grafik
kontrol yang dibandingkan dengan target, lengkap
dengan interpretasi dan analisis dari bulan ke bulan,
bandingkan dengan praktek klinik terbaik, standar
nasional dan Rumah Sakit lain bila ada serta
laporan pelaksanaan program peningkatan mutu
FOCUS-PDCA bila target tidak tercapai.
Laporannya dilaporkan ke atasan langsung dan
ditembuskan ke UPM.
Tingkat Instalasi: Penanggung Jawab Program Mutu
Jelaskan
Mendesiminasikan hasil pencapaian mutu keseluruh
Bagaiman Data
staf di wilayah kerjanya.
Akan Diseminasi
Tingkat Rumah Sakit: Diseminasi dilakukan oleh
Ke Staff
Direktur Utama dengan instalasi/bidang/bagian terkait.
36
Format Pencatatan
DIAGNOSE
RUANGAN
JENIS USG
TANGGAL
Nama Alat
NO RM
NAMA
HARI
Audit:
KET
NO
Lampirkan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Alat Audit:
1
Catatan:
Buat rincian pada kolom 5 sampai kolom 11 terhadapa orderan USG >
3 hari per pasien
Angka Numerator Jumlah Orderan USG ≤ 3 Hari per bulan
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫 (𝑵)
Formula 𝐱 𝟏𝟎𝟎% = … %
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫 (𝑫)
Jangka Waktu Setiap bulan
Laporan
Frekuensi Harian, Mingguan, Bulanan,
Penilaian Data
Metodologi Retrospectif, Concurrent,
Pengumpulan
Data
Rekam Medis Pasien yang ada IC-nya
Target Sampel
Minimal 50 sampel per bulan (jika jumlah kasus 101-500 per
& Sample Size
bulan)
Area IBS
Monitoring
Nilai Ambang / 100 %
Standar
(Target)
1. Setiap hari PIC Pengumpul data mengumpulkan data Rekam
medis yang ada informed consent dan melakukan
rekapitulasi jumlah numerator, denominator, pencapaian
sesuai formula.
Jelaskan 2. Setiap bulan PIC mengkalkulasi jumlah numerator,
Pengumpulan denominator dan pencapaian indikator sesuai formula dan
Data Dan dibandingkan dengan target serta dianalisis sederhana,
Analisanya dilaporkan keatasan langsung dan ditembuskan ke UPM.
3. Setiap tiga bulan Ketua Pelaksana Program Mutu membuat
laporan triwulan dengan merekapitulasi hasil capaian
bulanan disajikan dalam grafik kontrol yang dibandingkan
dengan target, lengkap dengan interpretasi dan analisis dari
38
bulan ke bulan, bandingkan dengan praktek klinik terbaik,
standar nasional dan Rumah Sakit lain bila ada serta laporan
pelaksanaan program peningkatan mutu FOCUS-PDCA bila
target tidak tercapai. Laporannya dilaporkan ke atasan
langsung dan ditembuskan ke UPM.
Jelaskan Tingkat Instalasi:Penanggung Jawab Program Mutu
Bagaiman Data Mendesiminasikan hasil pencapaian mutu keseluruh staf di
Akan wilayah kerjanya.
Diseminasi Ke Tingkat Rumah Sakit: Diseminasi dilakukan oleh Direktur
Staff Utama dengan instalasi/bidang/bagian terkait.
Format Pencatatan:
JUMLAH
KESESUAIA
YANG ADA PERSETUJUAN
N
JUMLAH REKAM MEDIS
PENANANDA PPA
OPERASI (IC) PER HARI
-
TANGANAN
DIAGNOSA MEDIS
IC OPERASI
NAMA PASIEN
NAMA DPJP
TANGGAL
PESERTA
SESUAI
SESUAI
NO. RM
SMF/PS
TIDAK
NAMA
DIDIK
Nama Alat
KET
NO
Audit:
Lampirka
n Alat 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Audit: 1
2
3
ds
t
Catatan:
Buat rincian pada kolom 5-12 jika ada penandatanganan IC
operasi yang tidak sesuai ketentuan.
Angka Numerator Jumlah informed consent yang sesuaipada
kolom 3
Angka Denominator Jumlah seluruhRM yang ada IC per
bulan, pada kolom 2
39
5. Profil Indikator: Kesalahan Penulisan Resep
40
Harian, Mingguan,
Frekuensi Penilaian Data
Bulanan,
Metodologi Retrospectif, Concurrent,
Pengumpulan Data
Prescription order yang ditulis di KIO pasien rawat
Target Sampel & Sample
inap
Size
Kuota sampel, jumlah sampel 200 sampel / minggu
Area Monitoring Instalasi Farmasi
Nilai Ambang / Standar 0%
(Target)
1. Setiap hari PIC Pengumpul data mengumpulkan
data Kesalahan penulisan resep dan melakukan
rekapitulasi jumlah numerator, denominator,
pencapaian sesuai formula.
2. Setiap bulan PIC mengkalkulasi jumlah
numerator, denominator dan pencapaian
indikator sesuai formula dan dibandingkan
dengan target serta dianalisis sederhana,
dilaporkan keatasan langsung dan ditembuskan
ke UPM.
Jelaskan Pengumpulan
3. Setiap tiga bulan Ketua Pelaksana Program Mutu
Data Dan Analisanya
membuat laporan triwulan dengan merekapitulasi
hasil capaian bulanan disajikan dalam grafik
kontrol yang dibandingkan dengan target,
lengkap dengan interpretasi dan analisis dari
bulan ke bulan, bandingkan dengan praktek
klinik terbaik, standar nasional dan Rumah Sakit
lain bila ada serta laporan pelaksanaan program
peningkatan mutu FOCUS-PDCA bila target
tidak tercapai. Laporannya dilaporkan ke atasan
langsung dan ditembuskan ke UPM.
Tingkat Instalasi: Penanggung Jawab Program
Mutu Mendiseminasikan hasil pencapaian mutu
Jelaskan Bagaiman Data keseluruh staf di wilayah kerjanya.
Akan Diseminasi Ke Tingkat Rumah Sakit: Diseminasi dilakukan oleh
Staff Direktur Utama dengan instalasi/bidang/bagian
terkait.
41
Format pencatatan
JENIS PRESCRIPTION
KET
BENTUK SEDIAAN
BENAR PER HARI
NAMA PESERTA
PARAF DOKTER
ATURAN PAKAI
NAMA OBAT
NAMA DPJP
TANGGAL
SMF/PS
DOSIS
DIDIK
HARI
NO
Nama Alat
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Audit:
1
Lampirkan 2
Alat Audit: 3
dst
Catatan:
Buat rincian pada kolom 5 sampai 14 terhadap penulisan resep yang
salah, jenis kesalahan dan Profesi Pemberi Asuhan (PPA)
Angka Numerator Jumlah penulisan resep yang salah per bulan
kolom 4
Angka Jumlah resep yang disampling per bulan pada
Denominator kolom 2
42
6. Profil Indikator: Pemantauan Status Fisiologis Pasien Pasca Anestesi
setiap 15 menit di Ruang Pemulihan (RR)
KLINIS, INSIDEN, KESELAMATAN,
Area Pengukuran
MANAJERIAL PPI, JCI LIBRARY OF MEASURES
,
Aspek Spesifik Klinik / Penggunaan Anestesi dan Sedasi
Safety, Access, Appropriateness,
Dimensi Mutu
Acceptability, Effectiveness, Efficiency
Pemantauan Status Fisiologis Pasien Pasca Anestesi
Judul Indikator
setiap 15 menit di Ruang Pemulihan (RR)
Pemantauan status fisiologis pasien pasca anestesi adalah
pemantauan yang dilakukan secara ketat yaitu setiap 15
menit dengan menilai status fisiologis pasien sampai
Definisi pasien dipindahkan ke ruangan. Pemantauan berkisar 1-2
Operasional jam tergantung anestesi yang digunakan dan kondisi
pasien. Skor pemulihan pasca anestesi dengan
menggunakan Aldrete score (dewasa), Steward score
(anak-anak) dan Bromage score (spinal anestesi).
Tujuan Untuk mendeteksi sedini mungkin jika terjadi perburukan
Peningkatan Mutu pada pasien pasca anethesi.
Jumlah pasien pasca anesthesi yang dipantau status
Numerator (N) fisiologisnya setiap 15 menit sampai pasien boleh
dipindahkan ke ruangan
Jumlah seluruh pasien pasca anesthesi yang harus
Denominator (D) dipantau setiap 15 menit berdasarkan kuota sampel per
bulan
Kriteria Inklusi Pasien pasca anesthesi
Kriteria Eksklusi -
Untuk memberikan pelayanan yang aman terhadap pasien
pasca anesthesi di ruang pemulihan
Alasan Pemilihan
Dengan pemantauan status fisiologis pasien setiap 15
Indikator
menit diharapkan jikalau terjadi penurunan kondisi pasien
dapat diketahui sedini mungkin
Tipe Indikator Struktur/Input, Proses, Output, Outcome
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫 (𝑵)
Formula 𝐱 𝟏𝟎𝟎% = … %
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫 (𝑫)
Jangka Waktu Setiap bulan
Laporan
Frekuensi Penilaian Harian, Mingguan, Bulanan,
Data
Metodologi Retrospectif, Concurrent,
Pengumpulan Data
Target Sampel & Rekam medis pasien
Sample Size Kuota Sampling (minimal 70 sampel per bulan)
Area Monitoring Ruang pemulihan di IBS
Nilai Ambang / 100 %
Standar (Target)
43
1. Setiap hari PIC Pengumpul data mengumpulkan data
pemantauan status fisiologis pasien pasca anestesi dan
melakukan rekapitulasi jumlah numerator,
denominator, pencapaian sesuai formula.
2. Setiap bulan PIC mengkalkulasi jumlah numerator,
denominator dan pencapaian indikator sesuai formula
dan dibandingkan dengan target serta dianalisis
sederhana, dilaporkan keatasan langsung dan
ditembuskan ke UPM.
Jelaskan
3. Setiap tiga bulan Ketua Pelaksana Program Mutu
Pengumpulan Data
membuat laporan triwulan dengan merekapitulasi hasil
Dan Analisanya
capaian bulanan disajikan dalam grafik kontrol yang
dibandingkan dengan target, lengkap dengan
interpretasi dan analisis dari bulan ke bulan,
bandingkan dengan praktek klinik terbaik, standar
nasional dan Rumah Sakit lain bila ada serta laporan
pelaksanaan program peningkatan mutu FOCUS-
PDCA bila target tidak tercapai. Laporannya
dilaporkan ke atasan langsung dan ditembuskan ke
UPM.
Tingkat Instalasi: Penanggung Jawab Program Mutu
Jelaskan Bagaiman Mendiseminasikan hasil pencapaian mutu keseluruh staf
Data Akan di wilayah kerjanya.
Diseminasi Ke Staff Tingkat Rumah Sakit: Diseminasi dilakukan oleh
Direktur Utama dengan instalasi/bidang/bagian terkait.
44
Format pencatatan: Pemantauan status Fisiologis Pasien
DIPINDAHKA
N SETIAP 15
JUMLAH SELURUH PASIEN
PASCA ANESTHESI YANG
SAMPAI
PPA
PASIEN
DIAGNOSE / TIDAKAN
MENIT
NAMA PASIEN
TANGGAL
OPERASI
PROFESI
MENIT
TIDAK
NAMA
Nama Alat
KET
RM
YA
NO
Audit:
Lampirkan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Alat Audit: 1
2
3
Pasca anestesi setiap 15 menit di Ruang Pemulihan.
Catatan:
Buat rincian pasien dan PPA pada kolom 5 sampai 11 jika
pemantauan tidak sesuai dengan ketentuan (setiap 15 menit)
Angka Numerator Jumlah “ya” pada kolom 3
Angka Jumlah sampel per bulan sesuai kuota
Denominator sampel pada kolom 2
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫 (𝑵)
Formula 𝐱 𝟏𝟎𝟎% = … %
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫 (𝑫)
Jangka Waktu Setiap bulan
Laporan
Frekuensi Penilaian Harian, Mingguan, Bulanan,
Data
Metodologi Retrospectif, Concurrent,
Pengumpulan Data
Target Sampel & Rekam Medis
Sample Size Kuota Sampel (minimal 70 sampel per bulan)
Area Monitoring Instalasi Rekam Medis
Nilai Ambang / 100 %
Standar (Target)
1. Setiap hari PIC Pengumpul data mengumpulkan data
kelengkapan Discharge Summary dan melakukan
rekapitulasi jumlah numerator, denominator,
pencapaian sesuai formula.
Jelaskan 2. Setiap bulan PIC mengkalkulasi jumlah numerator,
Pengumpulan Data denominator dan pencapaian indikator sesuai formula
Dan Analisanya dan dibandingkan dengan target serta dianalisis
sederhana, dilaporkan keatasan langsung dan
ditembuskan ke UPM.
3. Setiap tiga bulan Ketua Pelaksana Program Mutu
membuat laporan triwulan dengan merekapitulasi hasil
46
capaian bulanan disajikan dalam grafik kontrol yang
dibandingkan dengan target, lengkap dengan
interpretasi dan analisis dari bulan ke bulan,
bandingkan dengan praktek klinik terbaik, standar
nasional dan Rumah Sakit lain bila ada serta laporan
pelaksanaan program peningkatan mutu FOCUS-
PDCA bila target tidak tercapai. Laporannya
dilaporkan ke atasan langsung dan ditembuskan ke
UPM.
Tingkat Instalasi: Penanggung Jawab Program Mutu
Mendiseminasikan hasil pencapaian mutu keseluruh staf
Jelaskan Bagaiman
di wilayah kerjanya.
Data Akan
Tingkat Rumah Sakit: Diseminasi dilakukan oleh
Diseminasi Ke Staff
Direktur Utama dengan instalasi/bidang/bagian terkait.
Format pencatatan
Kelengkapa
PULANG PER HARI (HARI
n Discharge PPA
Summary
JUMLAH PASIEN
TIDAK LENGKAP
NAMA PESERTA
NAMA PASIEN
NAMA DPJP
DIAGNOSE
TANGGAL
LENGKAP
NO RM
SMFPS
DIDIK
KET
Nama Alat Audit:
INI)
NO
Lampirkan Alat
Audit: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1
2
3
Catatan:
Buat rincian pada kolom 5 sampai 12 terhadap
discharge summary yang tidak lengkap
Angka Numerator Jumlah jawaban “lengkap” pada kolom 3
Angka Denominator Jumlah sampel pada kolom 2
47
8. Profil Indikator: Angka Kejadian Phlebitis Akibat Pemasangan Infus
Intravena
48
dilaporkan keatasan langsung dan ditembuskan ke UPM.
3. Setiap tiga bulan Ketua Pelaksana Program Mutu
membuat laporan triwulan dengan merekapitulasi hasil
capaian bulanan disajikan dalam grafik kontrol yang
dibandingkan dengan target, lengkap dengan interpretasi
dan analisis dari bulan ke bulan, bandingkan dengan
praktek klinik terbaik, standar nasional dan Rumah Sakit
lain bila ada serta laporan pelaksanaan program
peningkatan mutu FOCUS-PDCA bila target tidak
tercapai. Laporannya dilaporkan ke atasan langsung dan
ditembuskan ke UPM.
Tingkat Instalasi: Penanggung Jawab Program Mutu
Jelaskan Mendiseminasikan hasil pencapaian mutu keseluruh staf di
Bagaiman Data wilayah kerjanya.
Akan Diseminasi Tingkat Rumah Sakit: Diseminasi dilakukan oleh Direktur
Ke Staff Utama dengan instalasi/bidang/bagian terkait.
Format pencatatan
Pasien Rawat inap yang terpasang kateter intravena
PHLEBITIS TERJADI
YANG TERPASANG
INFUS INTRAVENA
KASUS PHLEBITIS
INTRAVENA) PER
PPA
JUMLAH PASIEN
PER HARI
PROFESI
NAMA
NO RM
KET
Nama Alat
HARI
NO
Audit:
Lampirkan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Alat Audit: 1
Catatan
Buat rincian pada kolom 4 sampai kolom 10 jika terjadi kasus
phlebitis
Angka Numerator Jumlah kasus phlebitis pada kolom 3
Angka Jumlah seluruh pasien yang terpasang
Denominator infus intravena (kateter perifer) pada
kolom 2
49
9. Profil Waktu Tunggu Pelayanan Radiologi
WAKTU
JAM TIBA
NAMA NO JAM TUNGGU JUMLAH
TGL NO DI PASIEN
PASIEN RM DILAYANI HASIL (DENUM)
RADILOGI
(NUM)
50
10. Profil Waktu Tunggu Pelayanan Resep Obat Jadi (Wtoj
51
11. Profil Indikator: Kepatuhan Pelaksanaan Protokol Risiko Jatuh
KLINIS, INSIDEN, KESELAMATAN,
Area Pengukuran
MANAJERIAL PPI, JCI LIBRARY OF MEASURES
,
Aspek Spesifik Klinik / Kesalahan Medikasi dan KNC
Safety, Access, Appropriateness,
Dimensi Mutu
Acceptability, Effectiveness, Efficiency
Judul Indikator Kepatuhan Pelaksanaan Protokol Risiko Jatuh
Kepatuhan adalah tingkat ketepatan perilaku seorang
individu.
Pelaksanaan protokol risiko jatuh adalah pelaksanaan
prosedur-prosedur untuk mencegah pasien jatuh. Protokol
risiko jatuh merupakan aturan atau standar yang
Definisi mengatur/mengijinkan bagaimana pencegahan risiko jatuh
Operasional dijalankan sesuai dengan ketentuan. Risiko jatuh
dikatagorikan menjadi yaitu: risiko ringan, sedang dan
berat atau berdasarkan skor risiko sesuai dengan SPO.
Kepatuhan pelaksanaan protokol risiko jatuh adalah
ketepatan perilaku seorang individu dalam melaksanakan
protokol untuk mencegah pasien jatuh.
Tujuan Menggambarkan tingkat kepatuhan perawat dalam
Peningkatan melaksanakan Standar Prosedur Operasional dalam
Mutu melakukan pencegahan / meminimalkan risiko pasien jatuh.
Jumlah perawat yang patuh dalam melaksanakan protokol
Numerator (N)
risiko jatuh.
Denominator (D) Jumlah seluruh pasien yang berisiko jatuh yang disurvey
Kriteria Inklusi -
Kriteria Eksklusi -
Jika pelaksanaan protokol risiko jatuh tidak dilakukan
Alasan Pemilihan
dengan sungguh-sungguh maka akan meningkatkan risiko
Indikator
sehingga insiden pasien jatuh bisa terjadi.
Tipe Indikator Struktur/Input, Proses, Output, Outcome
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫 (𝑵)
Formula 𝐱 𝟏𝟎𝟎% = … %
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫 (𝑫)
Jangka Waktu Setiap bulan
Laporan
Frekuensi Harian, Mingguan, Bulanan,
Penilaian Data
Metodologi Retrospectif, Concurrent,
Pengumpulan
Data
Target Sampel & Pasien yang berisiko jatuh
Sample Size Total sampling
Area Monitoring Instalasi rawat inap
Nilai Ambang / 100 %
Standar (Target)
Jelaskan 1. Setiap hari PIC Pengumpul data mengumpulkan data
52
Pengumpulan pelaksanaan protokol risiko jatuh dan melakukan
Data Dan rekapitulasi jumlah numerator, denominator, pencapaian
Analisanya sesuai formula.
2. Setiap bulan PIC mengkalkulasi jumlah numerator,
denominator dan pencapaian indikator sesuai formula
dan dibandingkan dengan target serta dianalisis
sederhana, dilaporkan keatasan langsung dan
ditembuskan ke UPM.
3. Setiap tiga bulan Ketua Pelaksana Program Mutu
membuat laporan triwulan dengan merekapitulasi hasil
capaian bulanan disajikan dalam grafik kontrol yang
dibandingkan dengan target, lengkap dengan interpretasi
dan analisis dari bulan ke bulan, bandingkan dengan
praktek klinik terbaik, standar nasional dan Rumah Sakit
lain bila ada serta laporan pelaksanaan program
peningkatan mutu FOCUS-PDCA bila target tidak
tercapai. Laporannya dilaporkan ke atasan langsung dan
ditembuskan ke UPM.
Tingkat Instalasi: Penanggung Jawab Program Mutu
Jelaskan Mendiseminasikan hasil pencapaian mutu keseluruh staf di
Bagaiman Data wilayah kerjanya.
Akan Diseminasi Tingkat Rumah Sakit: Diseminasi dilakukan oleh
Ke Staff Direktur Utama dengan instalasi/bidang/bagian terkait.
Format pencatatan
PELAKSANAAN
JUMLAH PASIEN BERISKO
NO RM
JATUH
TGL
NO
PROFESI
TIDAK
NAMA
PATUH
KET
PATUH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Nama Alat 1
Audit: 2
Lampirkan 3
dst
Alat Audit:
Catatan:
Buat rincian pasien pada kolom 5 sampai 7 jika “tidak patuh”
terhadap pelaksanaan protokol risiko jatuh dan Pada kolom PPA: isi
profesi dan nama yang tidak patuh
Angka Numerator Jumlah patuh sesuai dengan protokol
risko jatuh pada kolom 4
Angka Denominator Jumlah seluruh pasien yang berisiko
jatuh pada kolom 3
53
2.3.Indikator Area Manajerial
1. Ketersediaan stok obat penting (kritikal) bagi pasien yang dibutuhkan di Rumah
Sakit
2. Ketersediaan Reagen di laboratorium
3. Insiden Rate Tertusuk Jarum
4. Kepuasan Pelanggan
5. Kepuasan Pegawai
6. Trend 10 Besar Diagnose Dan Data Demografi Yang Bersangkutan
7. Persentase realisasi penerimaan dibandingkan dengan target penerimaan
8. Kecepatan Respon terhadap Komplain (KRK)
9. Rasio Pendapatan PNBP Terhadap Biaya Operasional (PB)
10. Terlaksananya Pemantauan Fungsi Peralatan Critical secara Rutin
11. Terkalibrasinya Seluruh Alat Critical.
1. Profil Indikator: Ketersediaan Stok Obat Penting (Kritikal) Yang Dibutuhkan
Pasien
Numerator (N) Jumlah stok obat penting bagi pasien yang dibutuhkan
54
yang tersediadi Rumah Sakit
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫 (𝑵)
Formula 𝐱 𝟏𝟎𝟎% = … %
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫 (𝑫)
55
2. Setiap bulan PIC mengkalkulasi jumlah numerator,
denominator dan pencapaian indikator sesuai
formula dan dibandingkan dengan target serta
dianalisis sederhana, dilaporkan keatasan langsung
dan ditembuskan ke UPM.
Format pencatatan
kosong seluruh stok obat
Jumlah stok obat penting
pasienyang seharusnya
tersedia(konstanta/ d)
Nama jenis stok obat
(alasan kosong)
Nama Alat
Audit:
tanggal
Jumlah
Lampirkan
Jam/
Ket
No
Alat Audit:
1 2 3 4 5 6
Catatan
56
Angka Konstanta (Denominator) – Jumlah stok obat
Numerator penting yang dibutuhkan pasien yang
dinyatakan kosong pada kolom 3
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫 (𝑵)
Formula 𝐱 𝟏𝟎𝟎% = … %
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫 (𝑫)
Jangka Waktu Setiap bulan
Laporan
Frekuensi Penilaian Harian, Mingguan, Bulanan,
Data
57
Metodologi Retrospectif, Concurrent,
Pengumpulan Data
Target Sampel & Register reagen di laboratorium
Sample Size Total sampling
Area Monitoring Laboratorium
Nilai Ambang / ≥80 %
Standar (Target)
1. Setiap hari PIC Pengumpul data mengumpulkan data
ketersediaan reagen di laboratorium, dan melakukan
rekapitulasi jumlah numerator, denominator,
pencapaian sesuai formula.
2. Setiap bulan PIC mengkalkulasi jumlah numerator,
denominator dan pencapaian indikator sesuai formula
dan dibandingkan dengan target serta dianalisis
sederhana, dilaporkan keatasan langsung dan
ditembuskan ke UPM.
Jelaskan
3. Setiap tiga bulan Ketua Pelaksana Program Mutu
Pengumpulan Data
membuat laporan triwulan dengan merekapitulasi hasil
Dan Analisanya
capaian bulanan disajikan dalam grafik kontrol yang
dibandingkan dengan target, lengkap dengan
interpretasi dan analisis dari bulan ke bulan,
bandingkan dengan praktek klinik terbaik, standar
nasional dan Rumah Sakit lain bila ada serta laporan
pelaksanaan program peningkatan mutu FOCUS-
PDCA bila target tidak tercapai. Laporannya
dilaporkan ke atasan langsung dan ditembuskan ke
UPM.
Tingkat Instalasi: Penanggung Jawab Program Mutu
Mendiseminasikan hasil pencapaian mutu keseluruh staf
Jelaskan Bagaiman
di wilayah kerjanya.
Data Akan
Tingkat Rumah Sakit: Diseminasi dilakukan oleh
Diseminasi Ke Staff
Direktur Utama dengan instalasi/bidang/bagian terkait.
Format pencatatan
Jumlah reagen yang
(alasan kosong)
kosong
diorder
datang
Audit:
Jam/
Ket
No
1 2 3 4 5 6
1
58
2
3
Catatan
Angka Numerator Jumlah reagen yang datang pada kolom 3
Angka Jumlah reagen yang diorder pada kolom 4
Denominator
59
teridentifikasi secara rutin oleh Tim PPI-RS.
Tipe Indikator Struktur/Input, Proses, Output, Outcome
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫 (𝑵)
Formula 𝐱 𝟏𝟎𝟎% = … %
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫 (𝑫)
Jangka Waktu Laporan Setiap Bulan
Frekuensi Penilaian Harian, Mingguan, Bulanan,
Data
Metodologi Retrospectif, Concurrent,
Pengumpulan Data
Insiden tertusuk jarum yang terjadi baik pada staf
Target Sampel & medis, penunjang atau non medis, yang dilaporkan ke
Sample Size Tim KP-RS
Total sampling
Area Monitoring Seluruh area Rumah Sakit
Nilai Ambang / Standar 0 %
(Target)
1. Setiap hari PIC Pengumpul data mengumpulkan
data insiden tertusuk jarum, dan melakukan
rekapitulasi jumlah numerator, denominator,
pencapaian sesuai formula.
2. Setiap bulan PIC mengkalkulasi jumlah numerator,
denominator dan pencapaian indikator sesuai
formula dan dibandingkan dengan target serta
dianalisis sederhana, dilaporkan keatasan langsung
dan ditembuskan ke UPM.
Jelaskan Pengumpulan 3. Setiap tiga bulan Ketua Pelaksana Program Mutu
Data Dan Analisanya membuat laporan triwulan dengan merekapitulasi
hasil capaian bulanan disajikan dalam grafik kontrol
yang dibandingkan dengan target, lengkap dengan
interpretasi dan analisis dari bulan ke bulan,
bandingkan dengan praktek klinik terbaik, standar
nasional dan Rumah Sakit lain bila ada serta
laporan pelaksanaan program peningkatan mutu
FOCUS-PDCA bila target tidak tercapai.
Laporannya dilaporkan ke atasan langsung dan
ditembuskan ke UPM.
Tingkat Instalasi: Penanggung Jawab Program Mutu
Mendiseminasikan hasil pencapaian mutu keseluruh
Jelaskan Bagaiman
staf di wilayah kerjanya.
Data Akan Diseminasi
Tingkat Rumah Sakit: Diseminasi dilakukan oleh
Ke Staff
Direktur Utama dengan instalasi/bidang/bagian terkait.
60
FORMAT PENCATATAN
penangana
Kronologi
Hari kerja
s kejadian
Dilaksana
(ya/tidak)
n dengan
bulan ini
kejadian
Tanggal
petugas
Tempat
Tempat
Profesi
Nama
tugas
tepat
kan
No
(k)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
Nama Alat Audit: 2
Lampirkan Alat Audit: 3
...
3
0
Catatan:
Angka Numerator Jumlah insiden tertusuk jarum pada kolo
Angka Denominator Jumlah hari kerja pada bulan tersebut, ko
61
dalam satu bulan
Jumlah seluruh pasien yang disurvei dalam bulan yang
Denominator (D)
sama
1. Pasien dewasa (umur ≥21 tahun)
2. Pasien telah dirawat inap minimal tiga hari
Kriteria Inklusi
3. Pasien tanpa diit khusus
4. Pasien pulang hidup setiap hari Senin dan Kamis
1. Penunggu pasien
2. Keluarga pasien
Kriteria Eksklusi
3. Pasien dengan gangguan jiwa
4. Pasien pulang meninggal
Kepuasan pelanggan menggambarkan kualitas
pelayanan yang diberikan. Kualitas harus dimulai dari
kebutuhan pelanggan dan berakhir pada presepsi
pelanggan (Kotler, 1994). Hal ini berarti bahwa citra
Alasan Pemilihan kualitas yang baik bukanlah berdasarkan sudut pandang
Indikator atau persepsi pihak penyedia jasa,
melainkanberdasarkan sudut pandang atau presepsi
pelanggan. Persepsi pelanggan terhadap kualitas jasa
merupakan penilaian menyeluruh atas keunggulan suatu
jasa.
Tipe Indikator Struktur/Input, Proses, Output, Outcome
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫 (𝑵)
Formula 𝐱 𝟏𝟎𝟎% = … %
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫 (𝑫)
Jangka Waktu Setiap bulan
Laporan
Frekuensi Penilaian Harian, Mingguan, Bulanan,
Data
Metodologi Retrospectif, Concurrent,
Pengumpulan Data
Pasien dewasa yang telah dirawat inap minimal tiga
Target Sampel & hari, tanpa diit khusus dan pulang hidup setiap hari
Sample Size Senin dan Kamis
Kuota sampling
Area Monitoring Seluruh area rawat inap
Nilai Ambang / ≥ 90%
Standar (Target)
1. Setiap hari PIC Pengumpul data mengumpulkan data
Jelaskan kepuasan pelanggan, dan melakukan rekapitulasi
Pengumpulan Data jumlah numerator, denominator, pencapaian sesuai
Dan Analisanya formula.
2. Setiap bulan PIC mengkalkulasi jumlah numerator,
62
denominator dan pencapaian indikator sesuai formula
dan dibandingkan dengan target serta dianalisis
sederhana, dilaporkan keatasan langsung dan
ditembuskan ke UPM.
3. Setiap tiga bulan Ketua Pelaksana Program Mutu
membuat laporan triwulan dengan merekapitulasi
hasil capaian bulanan disajikan dalam grafik kontrol
yang dibandingkan dengan target, lengkap dengan
interpretasi dan analisis dari bulan ke bulan,
bandingkan dengan praktek klinik terbaik, standar
nasional dan Rumah Sakit lain bila ada serta laporan
pelaksanaan program peningkatan mutu FOCUS-
PDCA bila target tidak tercapai. Laporannya
dilaporkan ke atasan langsung dan ditembuskan ke
UPM.
Tingkat Instalasi: Penanggung Jawab Program Mutu
Mendiseminasikan hasil pencapaian mutu keseluruh staf
Jelaskan Bagaiman
di wilayah kerjanya.
Data Akan Diseminasi
Tingkat Rumah Sakit: Diseminasi dilakukan oleh
Ke Staff
Direktur Utama dengan instalasi/bidang/bagian terkait.
FORMAT PENCATATAN
Format kuesioner terlampir
Nilai Keteranga
No Tanggal Kode Responden Area Kepua (puas/tidak
san puas)
1 2 3 4 5 6
1
2
Nama Alat Audit:
3
Lampirkan Alat
Audit:
Catatan:
Angka Jumlah “puas” pada kolom 6
Numerator
Angka Jumlah responden pada kolom 3
Denominator
63
5. Profil Indikator: Kepuasan Pegawai
64
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫 (𝑵)
Formula 𝐱 𝟏𝟎𝟎% = … %
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫 (𝑫)
Jangka Waktu Setiap tahun
Laporan
Frekuensi Penilaian Harian, Mingguan, Bulanan,
Data Tahunan,
Metodologi Retrospectif, Concurrent,
Pengumpulan Data
Pegawai yang disurvei, yang telah bekerja minimal 1 tahun
Target Sampel &
dan secara aktif masih bekerja di RSUD Nabire
Sample Size
Kuota sampling
Area Monitoring Seluruh area RSUD Nabire
Nilai Ambang / ≥ 90%
Standar (Target)
1. Setiap hari PIC Pengumpul data mengumpulkan data
kepuasan pegawai, dan melakukan rekapitulasi jumlah
numerator, denominator, pencapaian sesuai formula.
2. Setiap bulan PIC mengkalkulasi jumlah numerator,
denominator dan pencapaian indikator sesuai formula
dan dibandingkan dengan target serta dianalisis
sederhana, dilaporkan keatasan langsung dan
ditembuskan ke UPM.
Jelaskan
3. Setiap tiga bulan Ketua Pelaksana Program Mutu
Pengumpulan Data
membuat laporan triwulan dengan merekapitulasi hasil
Dan Analisanya
capaian bulanan disajikan dalam grafik kontrol yang
dibandingkan dengan target, lengkap dengan interpretasi
dan analisis dari bulan ke bulan, bandingkan dengan
praktek klinik terbaik, standar nasional dan Rumah Sakit
lain bila ada serta laporan pelaksanaan program
peningkatan mutu FOCUS-PDCA bila target tidak
tercapai. Laporannya dilaporkan ke atasan langsung dan
ditembuskan ke UPM.
Tingkat Instalasi: Penanggung Jawab Program Mutu
Jelaskan Bagaiman Mendiseminasikan hasil pencapaian mutu keseluruh staf di
Data Akan wilayah kerjanya.
Diseminasi Ke Staff Tingkat Rumah Sakit: Diseminasi dilakukan oleh
Direktur Utama dengan instalasi/bidang/bagian terkait.
Nama Alat Audit: FORMAT PENCATATAN
Lampirkan Alat Format kuesioner terlampir
Audit:
65
Nila
Keterang
i
Kode an
No Tanggal Area Kep
Responden (puas/tid
uasa
ak puas)
n
1 2 3 4 5 6
1
2
3
NB :
Angka Numerator Jumlah “puas” pada kolom 6
Angka Denominator Jumlah responden pada kolom 3
66
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫 (𝑵)
Formula 𝐱 𝟏𝟎𝟎% = … %
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫 (𝑫)
Jangka Waktu Setiap bulan
Laporan
Frekuensi Harian, Mingguan, Bulanan,
Penilaian Data
Metodologi Retrospectif, Concurrent,
Pengumpulan
Data
Target Sampel & Rekam Medis
Sample Size Total sampling
Area Monitoring Instalasi Rekam Medis
Nilai Ambang / -
Standar (Target)
1. Setiap hari PIC Pengumpul data mengumpulkan
dataTrend 10 besar diagnose dan data demografi yang
bersangkutandan melakukan rekapitulasi jumlah
numerator, denominator, pencapaian sesuai formula.
2. Setiap bulan PIC mengkalkulasi jumlah numerator,
denominator dan pencapaian indikator sesuai formula dan
dibandingkan dengan target serta dianalisis sederhana,
Jelaskan dilaporkan keatasan langsung dan ditembuskan ke UPM.
Pengumpulan 3. Setiap tiga bulan Ketua Pelaksana Program Mutu
Data Dan membuat laporan triwulan dengan merekapitulasi hasil
Analisanya capaian bulanan disajikan dalam grafik kontrol yang
dibandingkan dengan target, lengkap dengan interpretasi
dan analisis dari bulan ke bulan, bandingkan dengan
praktek klinik terbaik, standar nasional dan Rumah Sakit
lain bila ada serta laporan pelaksanaan program
peningkatan mutu FOCUS-PDCA bila target tidak
tercapai. Laporannya dilaporkan ke atasan langsung dan
ditembuskan ke UPM.
Tingkat Instalasi: Penanggung Jawab Program Mutu
Jelaskan Mendiseminasikan hasil pencapaian mutu keseluruh staf di
Bagaiman Data wilayah kerjanya.
Akan Diseminasi Tingkat Rumah Sakit: Diseminasi dilakukan oleh Direktur
Ke Staff Utama dengan instalasi/bidang/bagian terkait.
Nama Alat Audit: Sesuai dengan teknis pencatatan Instalasi Rekam Medis
Lampirkan Alat
Audit:
67
7. Profil Indikator:Persentase Realisasi Penerimaan Dibandingkan Dengan
Target Penerimaan
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫 (𝑵)
Formula 𝐱 𝟏𝟎𝟎% = … %
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫 (𝑫)
Jangka Waktu Setiap bulan
Laporan
Frekuensi Harian, Mingguan, Bulanan,
Penilaian Data
Metodologi Retrospectif, Concurrent,
Pengumpulan
Data
68
Target Sampel & Bagian Perbendaharaan dan Mobilisasi Dana
Sample Size Total sampling
Area Monitoring Keuangan
Nilai Ambang / 100 %
Standar (Target)
1. Setiap hari PIC Pengumpul data mengumpulkan data
realisasi penerimaan dan melakukan rekapitulasi jumlah
numerator, denominator, pencapaian sesuai formula.
2. Setiap bulan PIC mengkalkulasi jumlah numerator,
denominator dan pencapaian indikator sesuai formula
dan dibandingkan dengan target serta dianalisis
sederhana, dilaporkan keatasan langsung dan
Jelaskan ditembuskan ke UPM.
Pengumpulan 3. Setiap tiga bulan Ketua Pelaksana Program Mutu
Data Dan membuat laporan triwulan dengan merekapitulasi hasil
Analisanya capaian bulanan disajikan dalam grafik kontrol yang
dibandingkan dengan target, lengkap dengan interpretasi
dan analisis dari bulan ke bulan, bandingkan dengan
praktek klinik terbaik, standar nasional dan Rumah Sakit
lain bila ada serta laporan pelaksanaan program
peningkatan mutu FOCUS-PDCA bila target tidak
tercapai. Laporannya dilaporkan ke atasan langsung dan
ditembuskan ke UPM.
Tingkat Instalasi: Penanggung Jawab Program Mutu
Jelaskan Mendiseminasikan hasil pencapaian mutu keseluruh staf di
Bagaiman Data wilayah kerjanya.
Akan Diseminasi Tingkat Rumah Sakit: Diseminasi dilakukan oleh
Ke Staff Direktur Utama dengan instalasi/bidang/bagian terkait.
69
tinggkat dan dampak risiko dengan penetapan
grading/dampak risiko berupa dampak ekstrim (merah),
Tinggi (kuning), Rendah (hijau), dan dibuktikan dengan
data, dan tindak lanjut atas respon time komplain tersebut
sesuai dengan katagorisasi/grading/dampak risiko.
Warna Merah:
Cenderung berhubungan dengan polisi, pengadiloan,
kematian, mengancam sistem/kelangsungan organisasi,
potensi kerugiaan material dll.
Warna Kuning:
Cenderung berhubungan dengan pemberitaan media,
potensial kerugian dalam material, dll.
Warna Hijau:
Tidak menimbulkan kerugian baik material maupun
nonmaterial.
Kriteria penilaian:
1. Melihat data rekapitulasi komplain yang dikatagorikan
merah, kunimg, hijau
2. Melihat data tindak lanjut komplain setiap katagori
yang dilakukan dalam kurun waktu sesuai standar
3. Membuat persentase jumlah komplain yang
ditindaklanjuti terhadap seluruh komplain disetiap
katagori:
a. Kompalain katagori Merah (KKM) ditanggapai
dan ditindaklanjuti maksimal 1X24 jam
b. Komplain katagori Kuning (KKK) ditanggapi dan
ditindaklanjuti maksimal 3 hari
c. Komplain Katagori Hijau (KKH) ditanggapi dan
ditindaklanjuti maksimal 7 hari
Kriteria Penilaian: KRK
75 < KRK ≤100% SKOR = 100
50 < KRK ≤75 % SKOR = 75
25 < KRK ≤50 % SKOR = 50
KRK <25 % SKOR = 25
70
Eksklusi
Penanganan komplain yang belum tertata dengan optimal,
Alasan
terutama dalam penanganan komplain dan penyelesaian
Pemilihan
komplain yang tertunda-tunda sehingga permasalahan terus
Indikator
menumpuk.
Tipe Indikator Struktur/Input, Proses, Output, Outcome
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫 (𝑵)
Formula 𝐱 𝟏𝟎𝟎% = … %
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫 (𝑫)
Jangka Waktu Setiap bulan
Laporan
Frekuensi Harian, Mingguan, Bulanan,
Penilaian Data
Metodologi Retrospectif, Concurrent,
Pengumpulan
Data
Survey kepuasan pelanggan, laporan, register
Target Sampel
komplain/keluhan
& Sample Size
Total sampling
Area Monitoring
Nilai Ambang / ≥ 75 %
Standar (Target)
1. Setiap hari PIC Pengumpul data mengumpulkan data
register komplain, dan melakukan rekapitulasi jumlah
numerator, denominator, pencapaian sesuai formula.
2. Setiap bulan PIC mengkalkulasi jumlah numerator,
denominator dan pencapaian indikator sesuai formula
dan dibandingkan dengan target serta dianalisis
sederhana, dilaporkan keatasan langsung dan
Jelaskan ditembuskan ke UPM.
Pengumpulan 3. Setiap tiga bulan Ketua Pelaksana Program Mutu
Data Dan membuat laporan triwulan dengan merekapitulasi hasil
Analisanya capaian bulanan disajikan dalam grafik kontrol yang
dibandingkan dengan target, lengkap dengan interpretasi
dan analisis dari bulan ke bulan, bandingkan dengan
praktek klinik terbaik, standar nasional dan Rumah Sakit
lain bila ada serta laporan pelaksanaan program
peningkatan mutu FOCUS-PDCA bila target tidak
tercapai. Laporannya dilaporkan ke atasan langsung dan
ditembuskan ke UPM.
Jelaskan Tingkat Instalasi: Penanggung Jawab Program Mutu
Bagaiman Data Mendiseminasikan hasil pencapaian mutu keseluruh staf di
Akan Diseminasi wilayah kerjanya.
71
Ke Staff Tingkat Rumah Sakit: Diseminasi dilakukan oleh
Direktur Utama dengan instalasi/bidang/bagian terkait.
Format pencatatan
K
JENIS KOMPLAIN
E
KOMPLAIN KATAGORI
N TANG T
(TERTULIS,
O GAL K K K
LISAN /MEDIA
K K K
MASSA)
M K H
Nama Alat 1 2 3 4 5 6 7
Audit: 1
Lampirkan Alat 2
Audit: Catatan:
Jumlah Sampel Total sampling
Angka Jumlah KKM+KKK+KKH
Numerator
Angka 3
Denominator
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫 (𝑵)
Formula 𝐱 𝟏𝟎𝟎% = … %
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫 (𝑫)
Jangka Waktu Setiap bulan
Laporan
Frekuensi Harian, Mingguan, Bulanan,
Penilaian Data
Metodologi Retrospectif, Concurrent,
Pengumpulan
Data
Target Sampel Register Keuangan
& Sample Size Total sampling
Area
Direktorat Keuangan/akutansi
Monitoring
Nilai Ambang / ≥ 82 %
Standar
(Target)
1. Setiap hari PIC Pengumpul data mengumpulkan data
register keuangan dan melakukan rekapitulasi jumlah
numerator, denominator, pencapaian sesuai formula.
Jelaskan 2. Setiap bulan PIC mengkalkulasi jumlah numerator,
Pengumpulan denominator dan pencapaian indikator sesuai formula dan
Data Dan dibandingkan dengan target serta dianalisis sederhana,
Analisanya dilaporkan keatasan langsung dan ditembuskan ke UPM.
3. Setiap tiga bulan Ketua Pelaksana Program Mutu membuat
laporan triwulan dengan merekapitulasi hasil capaian
bulanan disajikan dalam grafik kontrol yang dibandingkan
73
dengan target, lengkap dengan interpretasi dan analisis dari
bulan ke bulan, bandingkan dengan praktek klinik terbaik,
standar nasional dan Rumah Sakit lain bila ada serta laporan
pelaksanaan program peningkatan mutu FOCUS-PDCA
bila target tidak tercapai. Laporannya dilaporkan ke atasan
langsung dan ditembuskan ke UPM.
Tingkat Instalasi: Penanggung Jawab Program Mutu
Jelaskan
Mendiseminasikan hasil pencapaian mutu keseluruh staf di
Bagaiman Data
wilayah kerjanya.
Akan
Tingkat Rumah Sakit: Diseminasi dilakukan oleh Direktur
Diseminasi Ke
Utama dengan instalasi/bidang/bagian terkait.
Staff
Nama Alat Format pencatatan
Audit: Sesuai dengan pencatatan di akutansi/bagian keuangan
Lampirkan Alat
Audit:
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫 (𝑵)
Formula 𝐱 𝟏𝟎𝟎% = … %
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫 (𝑫)
Jangka Waktu Setiap bulan
Laporan
Frekuensi Harian, Mingguan, Bulanan,
Penilaian Data
Metodologi Retrospectif, Concurrent,
Pengumpulan Data
Target Sampel & Register pemeliharaan dan pemantauanfungsi alat
Sample Size Total sampling
Area Monitoring Seluruh area Rumah Sakit
Nilai Ambang / 100 %
Standar (Target)
1. Setiap hari PIC Pengumpul data mengumpulkan data
pemeliharaan dan pemanatauan fungsi alat dan melakukan
rekapitulasi jumlah numerator, denominator, pencapaian sesuai
formula.
2. Setiap bulan PIC mengkalkulasi jumlah numerator,
denominator dan pencapaian indikator sesuai formula dan
dibandingkan dengan target serta dianalisis sederhana,
Jelaskan dilaporkan keatasan langsung dan ditembuskan ke UPM.
Pengumpulan Data 3. Setiap tiga bulan Ketua Pelaksana Program Mutu membuat
Dan Analisanya laporan triwulan dengan merekapitulasi hasil capaian bulanan
disajikan dalam grafik kontrol yang dibandingkan dengan
target, lengkap dengan interpretasi dan analisis dari bulan ke
bulan, bandingkan dengan praktek klinik terbaik, standar
nasional dan Rumah Sakit lain bila ada serta laporan
pelaksanaan program peningkatan mutu FOCUS-PDCA bila
target tidak tercapai. Laporannya dilaporkan ke atasan
langsung dan ditembuskan ke UPM.
Tingkat Instalasi: Penanggung Jawab Program Mutu
Jelaskan Bagaiman Mendiseminasikan hasil pencapaian mutu keseluruh staf di
Data Akan wilayah kerjanya.
Diseminasi Ke Tingkat Rumah Sakit: Diseminasi dilakukan oleh Direktur
Staff Utama dengan instalasi/bidang/bagian terkait.
75
Format pencatatan
Keterangan
Jadwal
Item Dilaksanakan (Tepat
Tanggal
No Jenis Alat pemantauan waktu/
Pemantauan
kritikal fungsi tidak tepat
fungsi
waktu)
1 2 3 4 5 6
Nama Alat Audit: 1
Lampirkan Alat 2
Audit: 3 dst
Catatan
Angka Numerator Jumlah total alat yang “tepat waktu”
dilakukan pemeliharaan pada kolom 6
Angka Denominator Jumlah total alat yang seharusnya
dilakukan pemeliharaan pada kolom 3
76
Kalibrasi ini perlu dilaksanakan untuk memastikan agar alat
ukur medis critical memiliki fungsi yang baik, sebelum
digunakan untuk melayani pasien, guna menghindari hal-hal
Alasan Pemilihan
yang tidak diinginkan. Ketepatan dan kesesuaian ukuran alat
Indikator
dalam penggunaanya untuk pelayanan membutuhkan
pengawasan yang ketat oleh badan yang sudah tersertifikasi
untuk melakukan kalibrasi.
Tipe Indikator Struktur/Input, Proses, Output, Outcome
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫 (𝑵)
Formula 𝐱 𝟏𝟎𝟎% = … %
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫 (𝑫)
Jangka Waktu Setiap Tahun
Laporan
Frekuensi Harian, Mingguan, Bulanan,
Penilaian Data Setiap bulan Maret-Mei
Metodologi Retrospectif, Concurrent,
Pengumpulan
Data
Target Sampel & Register alat medis critical.
Sample Size Total sampling
Area Monitoring Seluruh Area Pelayanan RSUD Nabire
Nilai Ambang / 100 %
Standar (Target)
1. Setiap hari PIC Pengumpul data mengumpulkan data
kalibrasi alat kritikal dan melakukan rekapitulasi jumlah
numerator, denominator, pencapaian sesuai formula.
2. Setiap bulan PIC mengkalkulasi jumlah numerator,
denominator dan pencapaian indikator sesuai formula dan
dibandingkan dengan target serta dianalisis sederhana,
dilaporkan keatasan langsung dan ditembuskan ke UPM.
Jelaskan
3. Setiap tiga bulan Ketua Pelaksana Program Mutu
Pengumpulan
membuat laporan triwulan dengan merekapitulasi hasil
Data Dan
capaian bulanan disajikan dalam grafik kontrol yang
Analisanya
dibandingkan dengan target, lengkap dengan interpretasi
dan analisis dari bulan ke bulan, bandingkan dengan
praktek klinik terbaik, standar nasional dan Rumah Sakit
lain bila ada serta laporan pelaksanaan program
peningkatan mutu FOCUS-PDCA bila target tidak
tercapai. Laporannya dilaporkan ke atasan langsung dan
ditembuskan ke UPM.
Jelaskan Tingkat Instalasi: Penanggung Jawab Program Mutu
Bagaiman Data Mendiseminasikan hasil pencapaian mutu keseluruh staf di
Akan Diseminasi wilayah kerjanya.
77
Ke Staff Tingkat Rumah Sakit: Diseminasi dilakukan oleh Direktur
Utama dengan instalasi/bidang/bagian terkait.
Format Pencatatan
Keterangan
Item Jadwal (Tepat
Dilaksanakan
No Alat Tanggal waktu/
Kalibrasi
kritikal Kalibrasi tidak tepat
waktu)
1 2 3 4 5
1
Nama Alat Audit: 2
Lampirkan Alat 3
Audit:
Catatan:
Angka Numerator Jumlah total alat kritikal yang
dikalibrasi “tepat waktu” dikalibarsi
pada kolom 5
Angka Jumlah total alat kritikal pada kolom
Denominator 2
78
2.4. Keselamatan Pasien
1) Sasaran Internasional Keselamatan Pasien
Keselamatan pasien (patient safety) Rumah Sakit telah menjadi salah satu
isu global. Lima (5) isu penting terkait dengan keselamatan Rumah Sakit, yaitu:
keselamatan pasien (patient safety), keselamatan pekerja atau petugas kesehatan,
keselamatan bangunan dan peralatan di Rumah Sakit yang bisa berdampak
terhadap keselamatan pasien dan petugas, keselamatan lingkungan (green
productivity) yang berdampak terhadap pencemaran lingkungan dan keselamatan
“bisnis” Rumah Sakit yang terkait dengan kelangsungan hidup Rumah Sakit.
Kelima aspek keselamatan tersebut sangatlah penting untuk dilaksanakan di
setiap Rumah Sakit, karena keselamatan pasien merupakan prioritas utama untuk
dilaksanakan dan terkait dengan isu mutu dan citra perumahsakitan.
Sasaran Internasional Keselamatan Pasien (SIKP) disusun untuk
menggiatkan perbaikan-perbaikan tertentu terkait isu keselamatan pasien. Secara
lebih spesifik, SIKP menyoroti bidang-bidang yang bermasalah dalam perawatan
kesehatan, memberikan bukti dan solusi hasil konsensus yang berdasarkan
nasihat para pakar. Dengan mempertimbangkan bahwa untuk menyediakan
perawatan kesehatan yang aman dan berkualitas tinggi diperlukan desain sistem
yang baik, sasaran biasanya sedapat mungkin berfokus pada solusi yang berlaku
untuk keseluruhan sistem.
Sasaran keselamatan pasien Rumah Sakit bertujuan untuk mendorong
perbaikan spesifik dalam keselamatan pasien, menuoroti bidang bermasalah
dalam pelayanan kesehatan dan menawarkan solusi consensus berbasis bukti dan
keahlian atas permasalahan ini, mendesain system yang baik untuk memperkuat
fondasi pemberian pelayanan kesehatan yang bermutu tinggi dan aman, dan
berfokus pada solusi-solusi system yang menyeluruh. Terdapat 6 (enam) sasaran
yang disorot yaitu:
SIKP 1 Mengidentifikasi pasien dengan benar
SIKP 2 Meningkatkan komunikasi yang efektif
SIKP 3 Meningkatkan keamanan obat-obatan yang harus diwaspadai
79
SIKP 4 Memastikan lokasi pembedahan yang benar, prosedur yang benar, serta
pembedahan pada pasien yang benar
SIKP 5 Mengurangi risiko infeksi akibat perawatan kesehatan
SIKP6 Mengurangi risiko cedera pasien akibat terjatuh
80
Persentase Pelaksanaan Prosedur Identifikasi
Judul Indikator
Pasien Oleh Petugas Kesehatan
Prosedur identifikasi pasien adalah kegiatan
mengidentifikasi 2 (dua) identitas yaitu nama dan
tanggal lahir pasien yang kemudian dicocokkan
dengan gelang pasien serta rekam medis sebelum:
1. memberikan layanan, (seperti pemberian obat,
darah, produk darah, pemberian diet khusus
tersaji di baki (penampan), atau pemberian
radio terapi,
2. sebelum tindakan (seperti menerima cairan
intravenous atau hemodialisis);
Definisi Operasional 3. sebelum dilakukan tindakan prosedur
diagnostik (seperti pengambilan darah atau
pengambilan spesimen lain untuk tes klinik,
katerisasi jantung, atau prosedur radiologi
diagnostik)
Pemberian gelang identitas pasien adalah pemberian
identitas pada pasien dengan memasangkan gelang
identitas yang sudah bertuliskan identitas
pasien/bertempelkan barcode identitas pasien sesuai
dengan jenis kelamin pasien yaitu gelang warna biru
untuk laki-laki, dan perempuan untuk perempuan.
Tergambarnya upaya Rumah Sakit dalam menjaga
Tujuan Peningkatan
keselamatan pasien khususnya dalam memastikan
Mutu
akurasi pasien
Jumlah pelaksanaan prosedur identifikasi pasien
Numerator (N) dengan tepat benar (hitung per-tindakan) , sampel 2
tindkan prosedur identifikasi per hari
Jumlah seluruh kegiatan prosedur identifikasi pasien
Denominator (D)
yang disurvey dalam satu bulan (hitung per-tindakan)
Seluruh pasien yang dilaksanakan prosedur
Kriteria Inklusi
identifikasi pasien (khusus shift pagi)
Kriteria Eksklusi -
Kesalahan identifikasi pasien diakui sebagai masalah
yang terbesar di dalam organisasi kesehatan.
Kesalahan mengidentifikasi pasien merupakan salah
satu risiko paling serius terhadap keselamatan pasien.
Insiden: pada tahun 2015 ditemukan kurang lebih 2
insiden kejadian tidak diharapkan dan 10 insiden
nearmiss yang terlaporkan akibat kesalahan penulisan
Alasan Pemilihan
identitas pada kantong darah/kitir darah/kitir
Indikator
permintaan darah baik itu identitas nomor rekam
medik bahkan ketidaksesuaian penulisan golongan
darah, hal ini berdampak pada keselamatan pasien
dalam menerima layanan kesehatan di Rumah Sakit.
Kerugian yang dapat dialami pasien adalah reaksi
alergi, penambahan masa rawat ataupun penggunaan
obat-obatan yang seharusnya tidak diterima pasien
81
atau bahkan ancaman kematian.
Tipe Indikator Struktur/Input, Proses, Output, Outcome
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫 (𝑵)
Formula 𝐱 𝟏𝟎𝟎% = … %
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫 (𝑫)
Jangka Waktu Setiap bulan
Laporan
Frekuensi Penilaian Harian, Mingguan, Bulanan,
Data
Metodologi Retrospectif, Concurrent,
Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan
melihat/observasi seluruh kegiatan pelaksanaan
Target Sampel &
prosedur identidikasi dalam satu bulan (khusus shift
Sample Size
pagi) sesuai dengan jumlah tindakan yang disurvey (2
sampel tindakan identifikasi per hari)
Unit Rawat Inap, unit rawat jalan, laboratorium
Area Monitoring
penunjang
Nilai Ambang /
100%
Standar (Target)
1. Setiap hari PIC Pengumpul data mengumpulkan
data prosedur identifikasi sebelum pemberian
transfusi/produk darah, dan melakukan rekapitulasi
jumlah numerator, denominator, pencapaian sesuai
formula.
2. Setiap bulan PIC mengkalkulasi jumlah numerator,
denominator dan pencapaian indikator sesuai
formula dan dibandingkan dengan target serta
dianalisis sederhana, dilaporkan keatasan langsung
Jelaskan dan ditembuskan ke UPM.
Pengumpulan Data 3. Setiap tiga bulan Ketua Pelaksana Program Mutu
Dan Analisanya membuat laporan triwulan dengan merekapitulasi
hasil capaian bulanan disajikan dalam grafik
kontrol yang dibandingkan dengan target, lengkap
dengan interpretasi dan analisis dari bulan ke
bulan, bandingkan dengan praktek klinik terbaik,
standar nasional dan Rumah Sakit lain bila ada
serta laporan pelaksanaan program peningkatan
mutu FOCUS-PDCA bila target tidak tercapai.
Laporannya dilaporkan ke atasan langsung dan
ditembuskan ke UPM.
Tingkat Instalasi: Penanggung Jawab Program Mutu
Mendiseminasikan hasil pencapaian mutu keseluruh
Jelaskan Bagaiman staf di wilayah kerjanya.
Data Akan Diseminasi Tingkat Rumah Sakit: Diseminasi dilakukan oleh
Ke Staff Direktur Utama dengan instalasi/bidang/bagian
terkait.
NO.RM
TAS
TGL
DENG
NO
AN
BENA
R
cairan
darah/spesimen
tranfusiobat
darah/produk
pengambilan
hemodialisa
kateterisasi
khusus
radioterapi
pemberian
diagnostik
Intravena
radiologi
prosedur
NAMA
jantung
pemberian
diitdarah
tidak
tidak
lain
menerima
ya
ya
1 1 1 1 1 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 15 16
0 1 2 3 4 7
1
2
3
Catatan:
Angka numerator Jumlah sampel dengan jawaban “Ya” pada
Kolom 16 per bulan
Angka denominator Jumlah sampel pada Kolom 3 per bulan
83
Verifikasi Dalam 1x24 Jam
Denominator (D) Jumlah instruksi verbal atau via telepon dalam 1 bulan
Kriteria Eksklusi -
Dalam melakukan komunikasi verbal atau via telepon
yang dilakukan antar pemberi layanan kesehatan di
Rumah Sakit sangat memiliki potensi untuk terjadi
kesalahan-kesalahan pesan yang tidak sesuai dengan
order sehingga akan menimbulkan kesalahan pemberian
obat, kesalahan pemberian tindakan atau bahkan
Alasan Pemilihan
penundaan pelayanan akibat komunikasi yang gagal dan
Indikator
hal tersebut sanglah membahayakan pasien. Pada tahun
2015 tidak ada pelaporan insiden terkait kesalahan
komunikasi verbal atau via telepon, akan tetapi hal ini
belum tentu tidak terjadi insiden.hal ini disebabkan
karena kesadaran melapor insiden di RS masih belum
konsisten.
84
Tipe Indikator Struktur/Input, Proses, Output, Outcome
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫 (𝑵)
Formula 𝐱 𝟏𝟎𝟎% = … %
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫 (𝑫)
Nilai Ambang /
100%
Standar (Target)
85
Tingkat Instalasi: Penanggung Jawab Program Mutu
Mendiseminasikan hasil pencapaian mutu keseluruh staf
Jelaskan Bagaiman
Data Akan di wilayah kerjanya.
Diseminasi Ke Staff Tingkat Rumah Sakit: Diseminasi dilakukan oleh
Direktur Utama dengan instalasi/bidang/bagian terkait.
Format pencatatan:
PPA
YANG MLAKUKAN
JUMLAH INSTRUKSI VERBAL
SEHARI
NAMA DOKTER
DALAMPASIEN
READ BACK
VERIFIKASI
PERAWAT
SEHARI
SMF/PS
RM
NAMA
HARI
TGL
KET
NO
NO
Nama Alat 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1
Audit: 2
Lampirkan 1
Alat Audit:
2
dst
Catatan:
Buat rincian/detail di kolom 5 sampai 13 terhadap sampel
Instruksi Verbal Atau Via Telepon Yang Tidak Dilakukan
READBACK Dan Tidak Diverifikasi 1x24 Jam
Angka Numerator Jumlah instruksi verbal atau via telepon
yang dilakukan READBACK dan
verifikasi 1x24 jam dalam 1 bulan pada
kolom 3
Agka Denominator Jumlah instruksi verbal atau via telepon
dalam 1 bulan pada kolom 2
86
3) Persentase Kesesuaian Pelabelan Obat High Alert Dan Lasa Pada Saat
Dispensing Obat Dari Farmasi Ke Unit Perawatan Pasien
87
Jumlah dispensing obat high alert dan LASA dalam satu
Denominator
bulan
Semua obat obat high alert dan LASA yang diorder oleh
Kriteria Inklusi
ruang rawat perawatan
Obat high alert yang pending atau kosong setelah
diorder
Kriteria Eksklusi
Obat high alert yang dibawa dari luar Rumah Sakit
(rujukan)
Angka insiden : dari studi pendahuluan hasil observasi
prosedur labeling obat high alert yang tiba diruang rawat
inap (Angsoka I, II,III), ternyata dari 39 insulin yang
diorder terdapat 17 obat insulin datang tanpa label high
alert. Begutu pula dengan heparin injeksi, dari 8 obat
yang diorder, terdapat 5 obat datang tanpa label high
alert
Alasan Pemilihan Dampak : hal ini dapat menyebabkan kesalahan
Indikator penyimpanan obat yaitu seharusnya obat diletakkan di
kotak high alert dengan akses terbatas, obat bisa
ditempatkan di tempat obat central serta menurunkan
kewaspadaan petugas terhadap obat tersebut. Kondisi ini
kana sangat berisiko terjadi kesalahan dalam pemberian
obat yang akan sangat membahayakan pasien
Kerugian : Jika terjadi kesalahan pemberian obat
tentunya akan berdampak buruk pada pasien.
𝑁
Formula 𝑥 100% = ⋯ %
𝐷
Jangka Waktu
Setiap bulan
Laporan
Frekuensi Penilaian Harian, Mingguan, Bulanan,
Data
Metodologi Retrospectif, Concurrent,
Pengumpulan Data
Survey yaitu data diambil pada peresepan obat high alert
Target Sampel &
pada shift pagi
Sample Size
Total sampel
Area Monitoring Unit Rawat Inap
Nilai Ambang /
100%
Standar (Target)
Jelaskan 1. Setiap hari PIC Pengumpul data mengumpulkan data
Pengumpulan Data Persentase kesesuaian pelabelan obat high alert dan
Dan Analisanya LASA pada saat dispensing obat dari farmasi ke unit
88
perawatan pasien, dan melakukan rekapitulasi jumlah
numerator, denominator, pencapaian sesuai formula.
2. Setiap bulan PIC mengkalkulasi jumlah numerator,
denominator dan pencapaian indikator sesuai formula
dan dibandingkan dengan target serta dianalisis
sederhana, dilaporkan keatasan langsung dan
ditembuskan ke UPM.
3. Setiap tiga bulan Ketua Pelaksana Program Mutu
membuat laporan triwulan dengan merekapitulasi
hasil capaian bulanan disajikan dalam grafik kontrol
yang dibandingkan dengan target, lengkap dengan
interpretasi dan analisis dari bulan ke bulan,
bandingkan dengan praktek klinik terbaik, standar
nasional dan Rumah Sakit lain bila ada serta laporan
pelaksanaan program peningkatan mutu FOCUS-
PDCA bila target tidak tercapai. Laporannya
dilaporkan ke atasan langsung dan ditembuskan ke
UPM.
Tingkat Instalasi: Penanggung Jawab Program Mutu
Jelaskan Bagaiman Mendiseminasikan hasil pencapaian mutu keseluruh staf
Data Akan di wilayah kerjanya.
Diseminasi Ke Staff Tingkat Rumah Sakit: Diseminasi dilakukan oleh
Direktur Utama dengan instalasi/bidang/bagian terkait.
Alat Audit : Kertas Kerja Monitoring
Nama Alat Audit:
PPA
OBAT HIGH
BERLABEL
BERLABEL
DISPENSIN
DISPENSIN
Lampirkan Alat
HARI INI
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
PROFESI
Audit:
OBAT
G OBAT
NO RM
ALERT
ALERT
ALERT
TIDAK
NAMA
NAMA
RESEP
YANG
YANG
OBAT
HIGH
HIGH
TGL
KET
NO
G
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1
2
3
dst
Catatan:
Buat rincian pada kolom 5 sampai 10 jika ada obat
yang tidak berlabel high alert
Angka numerator Jumlah Dispensing Obat Yang Berlabel
High Alert per bulan kolom 2
Angka denominator Jumlah Resep Obat High Alert per
bulan, kolom 2
89
4) Persentase Kesesuaian Pengisian Form Handover Yang Dilakukan Oleh
Petugas Kesehatan
90
fatal terhadap pelayanan pasien dan bisa mengancam
keselamatan pasien.
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫 (𝑵)
Formula 𝐱 𝟏𝟎𝟎% = … %
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫 (𝑫)
Jangka Waktu Setiap bulan
Laporan
Frekuensi Harian, Mingguan, Bulanan,
Penilaian Data
Metodologi Retrospectif, Concurrent,
Pengumpulan
Data
Target Sampel & Survey dengan besar pengambilan sampel adalah 2 kegiatan
Sample Size handover setiap hari
Area Monitoring Unit Rawat Inap
Nilai Ambang /
≥90%
Standar (Target)
1. Setiap hari PIC Pengumpul data mengumpulkan data
pelaksanaan hand over dan melakukan rekapitulasi
jumlah numerator, denominator, pencapaian sesuai
formula.
2. Setiap bulan PIC mengkalkulasi jumlah numerator,
denominator dan pencapaian indikator sesuai formula dan
dibandingkan dengan target serta dianalisis sederhana,
Jelaskan dilaporkan keatasan langsung dan ditembuskan ke UPM.
Pengumpulan 3. Setiap tiga bulan Ketua Pelaksana Program Mutu
Data Dan membuat laporan triwulan dengan merekapitulasi hasil
Analisanya capaian bulanan disajikan dalam grafik kontrol yang
dibandingkan dengan target, lengkap dengan interpretasi
dan analisis dari bulan ke bulan, bandingkan dengan
praktek klinik terbaik, standar nasional dan Rumah Sakit
lain bila ada serta laporan pelaksanaan program
peningkatan mutu FOCUS-PDCA bila target tidak
tercapai. Laporannya dilaporkan ke atasan langsung dan
ditembuskan ke UPM.
Tingkat Instalasi: Penanggung Jawab Program Mutu
Jelaskan Mendiseminasikan hasil pencapaian mutu keseluruh staf di
Bagaiman Data wilayah kerjanya.
Akan Diseminasi Tingkat Rumah Sakit: Diseminasi dilakukan oleh Direktur
Ke Staff Utama dengan instalasi/bidang/bagian terkait.
NO REKAM MEDIK
TIMBANG
TERIMA PROFESI KET
TRANSFER
PERGANTI
PERGANTI
AN JAGA
AN DPJP
PASIEN
(SHIFT)
Ya Tidak
TGL
NO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Catatan:
Angka numerator Jumlah pelaksanaan dan
pendokumentasian handover yang sesuai
dengan prosedur dan juknis pengisian
form (hitung per pasien) dalam 1 bula,
pada kolom 7
Angka denominator Jumlah pelaksanaan pelaksanaan dan
pendokumentasian handover antar shift
dalam 1 bulan, pada kolom 3
Aspek Spesifik
SIKP 2/ Meningkatkan Komunikasi yang Efektif
92
Acceptability, Effectiveness, Efficiency
a. Gram
b. MRSA positif
c. BTA positif
Daftar nilai kritis laboratorium Patologi Anatomi adalah:
ketidaksesauaian hasil pemeriksaan frozen section dengan
pemeriksaan hasil sisa frozen section.
93
Prosedur SBAR adalahmelaporkan keadaan pasien (hasil
kritis pemeriksaan laboratorium dan radiologi)
menggunakan komunikasi efektif via telepon, hand over,
dan/atau operan antar unit yang terdiri dari elemen :
Denominator Jumlah critical value yang ada dalam satu bulan (hitung
per-jumlah pemeriksaan)
Kriteria Eksklusi -
Alasan Pemilihan Critical value hasil pemeriksaan diagnostik sangatlah
Indikator penting untuk segera mendapat perhatian karena
berhubungan dengan perubahan kondisi penyakit pasien
yang memburuk sehingga perlu terlaporkan segera kepada
DPJP agar pasien segera mendapat evaluasi dan tindak
lanjut untuk perbaikan kondisi penyakitnya. Berdasarkan
survey yang dilakukan oleh tim KPRS pada tahun 2015
diperoleh data bahwa adanya 2 insiden hasil kritikal value
yang tidak terlaporkan, dan dari survey dilapangan
diperoleh pelaporan hasil kritis yang dilakukan oleh
laboratorium 2 hasil critical value yang tidak ditulis jam
pelaporan. Implikasinya jika tidak dilakukan monitoring
94
kejadian kejadian tersebut berpotensi besar untuk
mengancam keselamatan pasien.
Jangka Waktu
Setiap bulan
Laporan
Target Sampel & Rekam medis yang ada critical value yang diterima oleh
Sample Size perawat
Total sampling
95
Jelaskan Bagaiman Tingkat Instalasi: Penanggung Jawab Program Mutu
Data Akan Diseminasi Mendiseminasikan hasil pencapaian mutu keseluruh staf di
Ke Staff wilayah kerjanya.
MENGINFORMASIKA
PETUGAS LAB YANG
Lampirkan Alat
< 30
>30
TIDAK
HASIL LAB YANG
YANG
Audit:
JUMLAH SAMPEL
SAMPEL
KRITIS LAB. (PER
YANG
DENGAN
NAMA PESERTA
MENIT DENGAN
TEKNIK SBAR &
JUMLAH HASIL
SESUAIPASIEN
DILAPORKAN
DILAPORKAN
E
NAMA DPJP
READBACK
READBACK
MENERIMA
LAB
atau
PERAWAT
T
JUMLAH
SMF/PS
RM
MENIT
NAMA
HASIL
DIDIK
TGL
NO
NO
N
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 13
0 1 2
d
s
t
Catatan:
Buat rincian/detail di kolom 5 sampai 13 terhadap sampel
pasien hasil lab yang dilaporkan > 30 menit atau dengan
teknik SBAR&READBACK yang tidak benar
96
diencerkan di Instalasi Farmasi
Obat-obatan yang perlu diwaspadai (high alert
medication) adalah obat yang sering menyebabkan
terjadi kesalahan serius (sentinel event) dan obat yang
beresiko tinggi menyebabkan dampak yang tidak
diinginkan (adverse event)
Yang termasuk obat high alert adalah sebagai berikut :
1. Heparin injeksi 6. Magnesium Sulfat
2. Kontras radiologi 7. Muscle Relaxan
3. Insulin injeksi 8. Chemotherapy
4. KCL 7.64% 9. Obat LASA
Definisi 5. NaCl 3%
Operasional Untuk menjaga keamanan prosedur pemberian high alert
maka harus dilaksanakan prosedur labeling obat tersebut
agar mudah diidentifikasi sebagai obat high alert oleh
dokter atau perawat yang akan memberikan obat kepada
pasien.
Kejadian kesalahan dispensing ini terukur jika ada obat
yang termasuk jenis high alert tidak dilengkapi dengan
label high alert saat tiba di ruang perawatan pasien yang
diorder dari Instalasi Farmasi. Dan kondisi ini akan
dilaporkan sebagai insiden KNC.
Tergambarnya upaya Rumah Sakit dalam menjaga
Tujuan
keselamatan pasien dalam pemberian obat elektrolit
Peningkatan Mutu
pekat
Jumlah permintaan elektrolit pekat (Nacl 3%, KCl
Numerator 7.46%) yang diencerkan dalam satu bulan (hitung
permintaan/prescription/ R/)
Jumlah permintaan elektrolit pekat (Nacl 3%, KCl
Denominator 7.46%) dalam satu bulan (hitung
permintaan/prescription/ R/)
Semua elektrolit konsentrasi pekat yang dikumpulkan di
Kriteria Inklusi
instalasi Farmasi
Kriteria Eksklusi -
Obat high alert memiliki risiko lebih tinggi
menyebabkan insiden ketika tidak dilakukan menejemen
yang benar. Elektrolit pekat yang tidak dilaksanakan
Alasan Pemilihan menejemen yang baik akan membahayakan bagi pasien
Indikator jika diberikan dalam konsentrasi yang tinggi. Apabila
ada permintaan / order obat elektrolit pekat dari dokter
yang tidak disertai dengan permintaan pengenceran
maka akan dilaporkan sebagai insiden KNC.
Tipe Indikator Struktur/Input, Proses, Output, Outcome
97
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫 (𝑵 )
Formula 𝐱 𝟏𝟎𝟎 % = … %
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫 (𝑫 )
Jangka Waktu Setiap bulan
Laporan
Frekuensi Penilaian Harian, Mingguan, Bulanan,
Data
Metodologi Retrospectif, Concurrent,
Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan total sampling,
Target Sampel & yaitu dengan supervisi Instalasi Farmasi setiap
Sample Size menerima order elekrolit konsentrasi pekat (NaCl 3%,
KCl 7.46%) yang dilaksanakan setiap hari.
Area Monitoring Instalasi Farmasi
Nilai Ambang /
100%
Standar (Target)
1. Setiap hari PIC Pengumpul data mengumpulkan data
Permintaan Elektrolit Konsentrasi Pekat (NaCl 3% ,
7,46%) yang diencerkan di Instalasi Farmasi, dan
melakukan rekapitulasi jumlah numerator,
denominator, pencapaian sesuai formula.
2. Setiap bulan PIC mengkalkulasi jumlah numerator,
denominator dan pencapaian indikator sesuai formula
dan dibandingkan dengan target serta dianalisis
sederhana, dilaporkan keatasan langsung dan
Jelaskan ditembuskan ke UPM.
Pengumpulan Data 3. Setiap tiga bulan Ketua Pelaksana Program Mutu
Dan Analisanya membuat laporan triwulan dengan merekapitulasi
hasil capaian bulanan disajikan dalam grafik kontrol
yang dibandingkan dengan target, lengkap dengan
interpretasi dan analisis dari bulan ke bulan,
bandingkan dengan praktek klinik terbaik, standar
nasional dan Rumah Sakit lain bila ada serta laporan
pelaksanaan program peningkatan mutu FOCUS-
PDCA bila target tidak tercapai. Laporannya
dilaporkan ke atasan langsung dan ditembuskan ke
UPM.
Tingkat Instalasi: Penanggung Jawab Program Mutu
Jelaskan Bagaiman Mendiseminasikan hasil pencapaian mutu keseluruh staf
Data Akan di wilayah kerjanya.
Diseminasi Ke Staff Tingkat Rumah Sakit: Diseminasi dilakukan oleh
Direktur Utama dengan instalasi/bidang/bagian terkait.
Nama Alat Audit:
Alat Audit : Kertas Kerja Monitoring
Lampirkan Alat
98
Audit:
Elektrolit Peresepa
NO Nama
Konsentrasi n Sesuai
Re Dokte
T Pekat Yang (Pengenc S K
N ka r Yg
g Diorder eran) M e
O m Mere
l F t
Me KCL sepka
NaCl Y Td
dik 7.46 n
3% a k
%
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9
0
Catatan:
Angka numerator Jumlah “Ya”, peresepan sesuai pengenceran
kolom 6
Angka Jumlah permintaan elektrolit pekat (Nacl 3%,
denominator KCl 7.46%) dalam satu bulan (hitung
permintaan/prescription/ R/) kolom 4 dan 5
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫 (𝑵)
Formula 𝐱 𝟏𝟎𝟎 % = … %
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫 (𝑫 )
Jangka Waktu Setiap bulan
Laporan
Frekuensi Harian, Mingguan, Bulanan,
Penilaian Data
Metodologi Retrospectif, Concurrent,
Pengumpulan
Data
Total sampling pada pasien-pasien yang akan dilakukan
Target Sampel tindakan pembedahan pada organ yang memiliki 2 sisi,
& Sample Size multiple lever, berstruktur dan nodul yang pengerjaannya
bertahap
Area Kamar Operasi, Poliklinik gigi dan mulut
Monitoring
Nilai Ambang / 100 %
Standar
(Target)
1. Setiap hari PIC Pengumpul data mengumpulkan data
pasien yang operasi diberikan site marking sesuai
Jelaskan prosedur, dan melakukan rekapitulasi jumlah numerator,
Pengumpulan
denominator, pencapaian sesuai formula.
Data Dan
2. Setiap bulan PIC mengkalkulasi jumlah numerator,
Analisanya
denominator dan pencapaian indikator sesuai formula
dan dibandingkan dengan target serta dianalisis
100
sederhana, dilaporkan keatasan langsung dan
ditembuskan ke UPM.
3. Setiap tiga bulan Ketua Pelaksana Program Mutu
membuat laporan triwulan dengan merekapitulasi hasil
capaian bulanan disajikan dalam grafik kontrol yang
dibandingkan dengan target, lengkap dengan interpretasi
dan analisis dari bulan ke bulan, bandingkan dengan
praktek klinik terbaik, standar nasional dan Rumah Sakit
lain bila ada serta laporan pelaksanaan program
peningkatan mutu FOCUS-PDCA bila target tidak
tercapai. Laporannya dilaporkan ke atasan langsung dan
ditembuskan ke UPM.
Tingkat Instalasi: Penanggung Jawab Program Mutu
Jelaskan Mendiseminasikan hasil pencapaian mutu keseluruh staf di
Bagaiman Data wilayah kerjanya.
Akan
Tingkat Rumah Sakit: Diseminasi dilakukan oleh
Diseminasi Ke
Direktur Utama dengan instalasi/bidang/bagian terkait.
Staff
MARKING SITE
PASIEN YANG
JUMLAH PASIEN YANG
DIBERIKAN
PROSEDUR
PPA
JUMLAH
SESUAI
DIOPERASI YANG
MARKING SITE
NAMA PASIEN
SEHARUSNYA
DIAGNOSE
RUANGAN
DOKTER
PSERTA
SMF/PS
NO RM
TIDAK
NAMA
NAMA
DIDIK
TGL
KET
YA
NO
Nama Alat 1 1 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Audit: 0 1 2
Lampirkan
Alat Audit:
Catatan:
Buat rincian pada kolom 5 sampai kolom 12 terhadap
pasien yang dioperasi tidak diberikan marking site sesuai
prosedur.
Angka Numerator Jumlah jawaban “Ya” atau jumlah sampel
pasien yang seharusnya diberikan marking
site sesuai prosedur per bulan, pada kolom
2
Angka Denominator Jumlah pasien yang operasi yang diberikan
marking site dengan benar dan sesuai
prosedur dalam 1 bulan pada kolom 3
101
7) Kelengkapan Pengisian Format Check List Keselamatan Pasien Pada Pasien
dengan Tindakan Pembedahan Dengan Sedasi dan local Anestesi, dan
Prosedur Diagnostik Invasive
102
Check lis masing masing tindakan SIGN IN, TIME OUT,
dan SIGN OUT.
Kriteria Eksklusi -
𝑁
Formula 𝑥 100% = ⋯ %
𝐷
Jangka Waktu
Setiap bulan
Laporan
103
Frekuensi Penilaian Harian, Mingguan, Bulanan,
Data
Nilai Ambang /
100%
Standar (Target)
104
Alat Audit : Kertas Kerja Monitoring
ceklist prosedur
pasien operasi
dengan benar
Nama Tindakan
dilaksanakan
keselamatan
Nama Dokter
Time Out
lengkap
sesuai
Operator
NO
Ket
Tgl
Ya Tdk Ya Tdk
Nama Alat Audit:
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Lampirkan Alat
Audit:
Catatan:
Tujuan
Peningkatan Tergambarnya upaya Rumah Sakit dalam menjaga
Mutu keselamatan pasien khususnya dari infeksi Rumah Sakit
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫 (𝑵 )
Formula 𝐱 𝟏𝟎𝟎 % = … %
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫 (𝑫 )
106
Data
Nama Alat
Audit:
Alat Audit : Kertas Kerja Monitoring
Lampirkan
Alat Audit:
107
BLANKO SURVEY KEPATUHAN MELAKUKAN HAND HYGIENE
INSTALASI : RUANG: HARI: TANGGAL: JAM:………….SAMPAI………… OBSERVER :
NO TENAGA KESEHATAN SBL KONT STL KONT SEBELUM STL TERPAPAR STL KONTAK KEPATUHAN
PASIEN PASIEN TINDAKAN CAIRAN LINGKUNGAN HAND HYGIENE
1 D P CS PL PR FT PG DM MP Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk
2 D P CS PL PR FT PG DM MP Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk
3 D P CS PL PR FT PG DM MP Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk
4 D P CS PL PR FT PG DM MP Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk
5 D P CS PL PR FT PG DM MP Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk
6 D P CS PL PR FT PG DM MP Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk
7 D P CS PL PR FT PG DM MP Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk
8 D P CS PL PR FT PG DM MP Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk
9 D P CS PL PR FT PG DM MP Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk
10 D P CS PL PR FT PG DM MP Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk
11 D P CS PL PR FT PG DM MP Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk
12 D P CS PL PR FT PG DM MP Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk
13 D P CS PL PR FT PG DM MP Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk
14 D P CS PL PR FT PG DM MP Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk
15 D P CS PL PR FT PG DM MP Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk
16 D P CS PL PR FT PG DM MP Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk
17 D P CS PL PR FT PG DM MP Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk
18 D P CS PL PR FT PG DM MP Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk
19 D P CS PL PR FT PG DM MP Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk
20 D P CS PL PR FT PG DM MP Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk
TOTAL
% KEPATUHAN % %
Keterangan :
D : Dokter PG : Petugas gisi
P : Perawat DM : Dokter Muda
CS : Cleaning service MP : Mahasiswa perawat
PL : Petugas lab Kepatuhan melakukan hand hygiene :1. Hand hygiene sebelum dan sesudah kontak dengan pasien
PR : Petugas radiologi 2. Hand Hygiene sebelum melakukan tindakan
FT ; Fisioterapi 3. Hand Hygiene setelah terpapar cairan tubuh pasien
4. Hand hygiene setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien
1. Visitors
2. Students
3. Staff members
Kriteria Eksklusi 4. Patients from eligible reporting units, however patient
was not on unit at
time of fall (e.g., patients falls in radiology department)
5. Falls on other unit types (e.g., pediatric, obstetrical,
rehab, etc)
Perawat bertanggung jawab dalam mengidentifikasi pasien
yang beresiko jatuh dan membuat suatu rencana perawatan
untuk meminimalkan resiko. Kekurangan staf, perawat yang
tidak berpengalaman, serta tidak memiliki pengetahuan yang
cukup dapat membuat pasien beresiko untuk jatuh dan
mengalami perlukaan. Salah satu upaya untuk mengurangi
resiko pasien jatuh adalah dengan menempatkan perawat
profesional pada bangsal-bangsal tempat perawatan pasien.
Angka insiden: Pada tahun 2015 terdapat 31 insiden
Alasan Pemilihan kejadian pasien jatuh yang terlaporkan ke Tim KPRS.
Indikator Kondisi ini terjadi berulang-ulang karena beberapa faktor
seperti : petugas kesehatan yang lalai, pasien yang kurang
kooperatif serta fasilitas yang belum mendukung
sepenuhnya sesuai dengan kondisi pasien.
Dampak: Insiden pasien jatuh dapat berdampak terhadap
trauma minor sampai mayor atau kematian.
Kerugian: Kondisi ini sangat merugikan bagi pasien karena
membahayakan keselamatan pasien, serta sangat
berpengaruh terhadap hari rawat tambahan dan tindakan
tambahan apabila terjadi insiden.
𝐍𝐮𝐦𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫 (𝑵)
Formula 𝐱 𝟏𝟎𝟎𝟎 ‰ = …‰
𝐃𝐞𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫 (𝑫 )
Jangka Waktu
Setiap bulan
Laporan
109
Penilaian Data
Metodologi Retrospectif, Concurrent,
Pengumpulan
Data
Insiden Pasien
risiko
tahun pasien berisikoPelaksanaan
pencegahan
risiko jatuh
Jika Ada,
protokol
lengkap
Jatuh
Insiden
Atribut
jatuh
Pasien
jatuh
No Rekam Medik
Nama pasien
Ditimbulkan
Tindak Lanjut
Cedera Yg
Umur
Ada
Tdk
Tdk
Tdk
Ya
Ya
Jumlah
DPJP
KET
Tgl
No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1
2
Jumlah Hari rawat pasien dalam 1 bulan =___hari
Jumlah insiden jatuh pada pasien yang berisiko
jatuh=___orang
Jumlah pasien yg berisiko jatuh dalam 1
bulan=_____insiden
Catatan:
111
2) Insiden / Kejadian Yang Tidak Diharapkan
Salah satu tujuan program Keselamatan Pasien Rumah Sakit adalah
menurunkan insiden / kejadian tidak diharapkan di Rumah Sakit. Oleh karena itu
Rumah Sakit menyusun beberapa indikator terkait insiden / kejadian yang tidak
diharapkan yang sesuai dengan standar PMKP yaitu:
1. Semua reaksi transfusi yang sudah dikonfirmasi, jika sesuai untuk Rumah
Sakit
2. Semua kejadian serius akibat efek samping obat, jike sesuai dan sebagaimana
yang didefinisikan oleh Rumah Sakit
3. Semua kesalahan pengobatan yang signifikan, jika sesuai dan sebagaimana
yang didefinisikan oleh Rumah Sakit
4. Semua perbedaan besar antara diagnosis pra-operasi dan pasca-operasi
5. Efek samping atau pola efek samping selama sedasi moderat atau mendalam
dan pemakaian anestesi
6. Kejadian-kejadian lain seperti kejadian infeksi Rumah Sakit
7. Kejadian wabah penyakit menular
112
Berikut ini adalah profil indikator yang berkaitan dengan insiden:
1. Monitoring Area : Reaksi Tranfusi
PROFIL INDIKTOR: KEJADIAN REAKSI TRANSFUSI PADA SAAT
KEGIATAN TRANSFUSI DARAH
113
Frekuensi Harian, Mingguan, Bulanan,
Penilaian Data
Metodologi Retrospectif, Concurrent,
Pengumpulan
Data
Area Monitoring Seluruh area perawatan pasien yang dilakukan transfusi
Nilai Ambang / 0%
Standar (Target)
1. Setiap hari PIC Pengumpul data mengumpulkan data
kejadian reaksi transfusi, dan melakukan rekapitulasi
jumlah numerator, denominator, pencapaian sesuai
formula.
2. Setiap bulan PIC mengkalkulasi jumlah numerator,
denominator dan pencapaian indikator sesuai formula dan
dibandingkan dengan target serta dianalisis sederhana,
Jelaskan
dilaporkan keatasan langsung dan ditembuskan ke UPM.
Pengumpulan
3. Setiap tiga bulan Ketua Pelaksana Program Mutu membuat
Data Dan
laporan triwulan dengan merekapitulasi hasil capaian
Analisanya
bulanan disajikan dalam grafik kontrol yang dibandingkan
dengan target, lengkap dengan interpretasi dan analisis dari
bulan ke bulan, bandingkan dengan praktek klinik terbaik,
standar nasional dan Rumah Sakit lain bila ada serta
laporan pelaksanaan program peningkatan mutu FOCUS-
PDCA bila target tidak tercapai. Laporannya dilaporkan ke
atasan langsung dan ditembuskan ke UPM.
Tingkat Instalasi: Penanggung Jawab Program Mutu
Jelaskan Mendiseminasikan hasil pencapaian mutu keseluruh staf di
Bagaiman Data wilayah kerjanya.
Akan Diseminasi Tingkat Rumah Sakit: Diseminasi dilakukan oleh Direktur
Ke Staff Utama dengan instalasi/bidang/bagian terkait.
114
PPA
transfusi (ya/tidak)
UTD (ya/tidak)
Jenis transfusi
Pemberi
Nama pasien
Kantong ke-
jenis reaksi
No. RM
Asuhan)
Ket
Tgl
No
Perawat/bid
Perawat
NAMA
Ket
an
7 8 9 10 11 1
1 2 3 4 5 6
2
Verifikasi :
115
Indikator dicatat dan dilaporkan untuk lebih meningkatkan
kewaspadaan sebelum memberikan obat ke pasien. Pada
saat teridentifikasi adanya dugaan kejadian Efek Samping
Obat (ESO), maka Dokter atau Apoteker atau Perawat
mencatat ESO di formulir Monitoring Efek Samping Obat
Nasional berwarna kuning yang tersedia di Nurse station di
masing-masing ruang perawatan. Pencatatan dilakukan
selengkap mungkin sesuai dengan kolom yang ada di
formulir MESO tersebut.
Kriteria Inklusi Seluruh insiden efek samping obat
Kriteria Eksklusi -
Jumlah insiden yang diakibatkan oleh respon atau reaksi
obat yang merugikan/membahayakan dan tidak dikehendaki,
Jumlah Insiden
terjadi pada dosis lazim/normal untuk profilaksis, diagnosis,
terapi atau untuk memodifikasi fungsi fisiologis.
Jangka Waktu
Setiap bulan
Laporan
Frekuensi
Harian, Mingguan, Bulanan,
Penilaian Data
Metodologi
Retrospectif, Concurrent,
Pengumpulan Data
Area Monitoring Instalasi Rawat Inap
Nilai Ambang /
0%
Standar (Target)
1. Setiap hari PIC Pengumpul data mengumpulkan data
insiden serius akibat efek samping obat, dan melakukan
rekapitulasi jumlah numerator, denominator, pencapaian
sesuai formula.
2. Setiap bulan PIC mengkalkulasi jumlah numerator,
denominator dan pencapaian indikator sesuai formula dan
dibandingkan dengan target serta dianalisis sederhana,
dilaporkan keatasan langsung dan ditembuskan ke UPM.
Jelaskan
3. Setiap tiga bulan Ketua Pelaksana Program Mutu
Pengumpulan Data
membuat laporan triwulan dengan merekapitulasi hasil
Dan Analisanya
capaian bulanan disajikan dalam grafik kontrol yang
dibandingkan dengan target, lengkap dengan interpretasi
dan analisis dari bulan ke bulan, bandingkan dengan
praktek klinik terbaik, standar nasional dan Rumah Sakit
lain bila ada serta laporan pelaksanaan program
peningkatan mutu FOCUS-PDCA bila target tidak
tercapai. Laporannya dilaporkan ke atasan langsung dan
ditembuskan ke UPM.
Jelaskan Tingkat Instalasi: Penanggung Jawab Program Mutu
116
Bagaiman Data Mendiseminasikan hasil pencapaian mutu keseluruh staf di
Akan Diseminasi wilayah kerjanya.
Ke Staff Tingkat Rumah Sakit: Diseminasi dilakukan oleh Direktur
Utama dengan instalasi/bidang/bagian terkait.
FORMAT PENCATATAN
PPA
menimbulkan
Tindak lanjut
efek samping
Nama pasien
PROFESI
NAMA
KET
Evaluasi
samping
No. Rm
insiden
No
117
diberikan kepada pasien.
Bangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien dengan
kebijakan Instalasi Farmasi RS/Sarana Pelayanan Kesehatan
lainnya tentang Keselamatan Pasien yang meliputi kejadian
Alasan Pemilihan
yang tidak diharapkan (KTD), kejadian nyaris cedera
Indikator
(KNC), Kejadian Sentinel, dan langkah-langkah yang harus
dilakukan oleh apoteker dan tenaga farmasi, pasien dan
keluarga jika terjadi insiden.
Kriteria Inklusi Seluruh obat yang diorder dalam KIO setiap pasien
Kriteria Eksklusi Resep obat yang ditunda
Jumlah Kesalahan Dispensing Obat oleh Farmasi dalam
Jumlah Insiden
satu bulan
Jangka Waktu
Setiap bulan
Laporan
Frekuensi
Harian, Mingguan, Bulanan,
Penilaian Data
Metodologi
Pengumpulan Retrospectif, Concurrent,
Data
Area Monitoring Instalasi Rawat Inap
Nilai Ambang /
0%
Standar (Target)
1. Setiap hari PIC Pengumpul data mengumpulkan data
kesalahan dispensing obat, dan melakukan rekapitulasi
jumlah numerator, denominator, pencapaian sesuai
formula.
2. Setiap bulan PIC mengkalkulasi jumlah numerator,
denominator dan pencapaian indikator sesuai formula dan
dibandingkan dengan target serta dianalisis sederhana,
Jelaskan dilaporkan keatasan langsung dan ditembuskan ke UPM.
Pengumpulan 3. Setiap tiga bulan Ketua Pelaksana Program Mutu
Data Dan membuat laporan triwulan dengan merekapitulasi hasil
Analisanya capaian bulanan disajikan dalam grafik kontrol yang
dibandingkan dengan target, lengkap dengan interpretasi
dan analisis dari bulan ke bulan, bandingkan dengan
praktek klinik terbaik, standar nasional dan Rumah Sakit
lain bila ada serta laporan pelaksanaan program
peningkatan mutu FOCUS-PDCA bila target tidak
tercapai. Laporannya dilaporkan ke atasan langsung dan
ditembuskan ke UPM.
Jelaskan Tingkat Instalasi: Penanggung Jawab Program Mutu
Bagaiman Data Mendiseminasikan hasil pencapaian mutu keseluruh staf di
Akan Diseminasi wilayah kerjanya.
118
Ke Staff Tingkat Rumah Sakit: Diseminasi dilakukan oleh Direktur
Utama dengan instalasi/bidang/bagian terkait.
FORMAT PENCATATAN
PPA
yang
yang
obat yang diorder
distribusinya
order
KIO
NAMA DPJP
Tanggal
No. Rm
obat
sesuaiobat
PESERTA
Ke
SMF/PS
No
NAMA
DIDIK
dalam
Nama Alat t
Jumlah
Jumlah
Audit:
Lampirka
n Alat 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Audit: 1
2
3
Verifikasi :
119
Mutu diagnosis
Jangka Waktu
Setiap bulan
Laporan
Frekuensi
Harian, Mingguan, Bulanan,
Penilaian Data
Metodologi
Pengumpulan Retrospectif, Concurrent,
Data
Nilai Ambang /
0%
Standar (Target)
120
praktek klinik terbaik, standar nasional dan Rumah Sakit
lain bila ada serta laporan pelaksanaan program
peningkatan mutu FOCUS-PDCA bila target tidak
tercapai. Laporannya dilaporkan ke atasan langsung dan
ditembuskan ke UPM.
Format pencatatan
PPA
NAMA PASIEN
DIAGNOSA
DIAGNOSA
TANGGAL
Jumlah
POST-OP
NO. RM
PRE-OP
NAMA DPJP
PESERTA
insiden
SMF/PS
NAMA
DIDIK
Nama Alat Audit: ketidak
Lampirkan Alat
Audit:
2 3 4 5 6 7 8 9 10
5. Monitoring area : Pola efek samping selama sedasi moderat atau mendalam
dan pemakaian anestesi
PROFIL INDIKATOR: KEJADIAN DE-SATURASI O2 PADA SAAT
DURANTE ANESTHESI PASIEN DENGAN GENERAL ANASTHESI
KLINIS, INSIDEN, KESELAMATAN,
Area
Pengukuran
MANAJERIAL PPI, JCI LIBRARY OF MEASURES
,
Safety, Access, Appropriateness,
Dimensi Mutu
Acceptability, Effectiveness, Efficiency
121
Indikator pasien dengan general anasthesi
Kriteria
Pasien yang telah mengalami de-saturasi O2 sejak pra-operasi
Eksklusi
Jangka Waktu
Setiap bulan
Laporan
Frekuensi
Harian, Mingguan, Bulanan,
Penilaian Data
Metodologi
Pengumpulan Retrospectif, Concurrent,
Data
Area
Instalasi Bedah Sentral IBS, OK IRD, OK WA
Monitoring
Nilai Ambang /
Standar 0%
(Target)
122
denominator dan pencapaian indikator sesuai formula dan
dibandingkan dengan target serta dianalisis sederhana,
dilaporkan keatasan langsung dan ditembuskan ke UPM.
Format pencatatan
PPA
KEJADIAN DE-
NAMA PASIEN
DIEKSTUBASI
SATURASI 02
JAM PASIEN
JAM PASIEN
DIINTUBASI
(YA/TIDAK)
TINDAKAN
TANGGAL
ANESTHE
(PK. __.__
(PK. __.__
PESERTA
OPERASI
NO. RM
SMF/PS
NAMA
NAMA
WITA)
WITA)
DIDIK
DPJP
KET
Nama Alat
NO
SI
Audit:
7 8 10 11 1
Lampirkan 1 2 3 4 5 6 9
2
Alat Audit:
1
Verifikasi :
123
6. PROFIL INDIKATOR: CEDERA AKIBAT RESTRAINT
KLINIS, INSIDEN, KESELAMATAN,
Area
Pengukuran
MANAJERIAL PPI, JCI LIBRARY OF MEASURES
,
Safety, Access, Appropriateness,
Dimensi Mutu
Acceptability, Effectiveness, Efficiency
Restraint adalah
Tujuan
Peningkatan Tergambarnya kejadian terjadi yang menyebabkan pasien
Mutu menderita akibat suatu tindakan yang dilakukan.
Kriteria
-
Eksklusi
Jangka Waktu
Setiap bulan
Laporan
124
Frekuensi
Harian, Mingguan, Bulanan,
Penilaian Data
Metodologi
Pengumpulan Retrospectif, Concurrent,
Data
Nilai Ambang /
0%
Standar (Target)
Nama
Alat
Audit: Format pencatatan
Lampirk PPA
Na
res
Re
m)
sie
tra
(ja
Ta
La
ng
no
str
Di
Al
ga
pa
ag
an
M
Ke
sa
as
m
di
m
in
o.
N
ai
R
o
n
a
al
an Alat
Audit:
125
t
NAMA DPJP
PESERTA
SMF/PS
NAMA
DIDIK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
VERIFIKASI:
5) Infeksi nosokomial
Kekosongan stok hand rub
6) Dokumentasi
a) Kesalahan memasukkan/meng-input data
b) Tulisan tidak dapat dibaca
c) Ketidaksesuaian dalam penggunaan singkatan
d) File rekam medis hilang
e) Ketidaksesuaian catatan hand over
f) Kesalahan penulisan identitas pasien
g) Kesalahan akses dokumen dan atau pasien
7) Manajemen organisasi
a) Tidak ada SPO
b) Tidak ada kebijakan
8) Nutrisi
a) Kesalahan penyimpanan
b) Pencemaran makanan
c) Kesalahan diet
d) Kesalahan konsistensi
e) Kesalahan pemberian makanan pada pasien
9) Alat medis / alat kesehatan
a) Alat-alat tidak bersih atau steril
b) Alat-alat rusak
c) Alat-alat tidak tersedia
d) Kesalahan pemakaian alat
10) Perilaku
127
Agresi verbal pasien
11) Laboratorium
a) Kesalahan penempatan bahan
b) Kesalahan pengiriman bahan
128
a. Kematian tidak terduga dan tidak terkait dengan perjalanan alamiah penyakit
pasien atau kondisi yang mendasari penyakitnya
b. Kehilangan fungsi utama ( major) secara permanen yang tidak terkait dengan
perjalanan alamiah penyakit pasien atau kondisi yang mendasari penyakitnya
c. Salah lokasi, salah prosedur , salah pasien operasi
d. Bunuh diri
e. Gas masuk ke pembuluh darah yang menyebabkan kematian atau kerusakan
saraf
f. Kematian atau kecacatan akibat kesalahan pemberian transfusi
g. Kematian karena kesalahan pemberian obat
h. Penculikan bayi
i. Bayi yang dipulangkan bersama orang tua yang bukan orangtuanya
j. Bayi lahir cukup bulan sesuai masa kehamilan, lahir segera menangis (vigorous
baby), meninggal dalam masa perawatan di Rumah Sakit
k. Transmisi penyakit kronis atau penyakit fatal melalui pemberian darah, produk
darah, dan transplantasi organ atau jaringan yang terkontaminasi
l. Pemerkosaan, kekerasan ditempat kerja yang termasuk pembunuhan
(penghilangan fungsi secara permanen), penganiayaan (percobaan
pembunuhan) terhadap pasien, staf, praktisi, mahasiswa, orang yang sedang
training, visitor atau pengunjung, dan rekanan yang sedang berada di Rumah
Sakit
Ketika sentinel events teridentifikasi, maka harus dilaporkan segera ke
Direktur Utama .Setelah kejadian Tim KPRS akan melakukan analisa akar
masalah/Root Cause Analysis(RCA) selambat lambatnya 2 x 24 jam untuk
menentukan tindakan yang perlu dilakukan. Hal ini bertujuan untuk
meningkatkan mutu dan keselamatan pasien. Tim akan melaporkan aktivitasnya
kepada Direktur Utama melalui Direktur Medis dan Keperawatan.
Sistematika pencatatan dan pelaporan insiden keselamatan pasien Rumah
Sakit secara teknis selengkapnya tertuang dalam buku Pedoman Keselamatan
Pasien Rumah Sakit Edisi 3 TH 2015
Pada umumnya, yang dapat diukur dan diperbaiki tak sebanding dengan
jumlah sumber daya manusia dan sumber daya lain yang tersedia untuk
mengerjakannya. Oleh karena itu, perlu ditetapkan fokus kegiatan pengukuran dan
perbaikan mutu. Dalam hal ini adalah penting untuk memprioritaskan proses-
proses primer yang bersifat kritis, berisiko tinggi, dan rawan masalah, yang
berhubungan langsung dengan mutu perawatan dan keselamatan lingkungan.
Sesuai dengan standar PMKP maka setidaknya ada 5 (lima) bidang prioritas
sebagai fokus yang ditetapkan oleh pemimpin Rumah Sakit, sebagai misal
diagnosis pasien, prosedur, populasi, atau penyakit. Di bidang-bidang tersebut
guidelines (pedoman), pathway (alur), dan protokol berdampak terhadap aspek
mutu dan keselamatan perawatan pasien; juga dapat mengurangi terjadinya variasi
hasil yang tidak diinginkan.
130
implementasi dilakukan oleh instalasi dibawah tanggungjawab Bidang pelayanan
medis .
131
Berbagai jenis kebijakan mutu telah dilaksanakan diRumah Sakit yang
kegiatannya dilaksanakan oleh tim antara lain: Tim Program Pengendalian
Resistensi Antimikroba (PPRA), Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI),
Tim Patient Safety, Tim Akreditasi Rumah Sakit, Tim Penerapan ISO, Tim
Penerapan JCI, Sub Komite Mutu Pelayanan Medis, Unit Pelayanan Mutu (UPM)
dan Tim Manajemen Risiko.Risiko ada disetiap unit pelayanan dan disetiap proses
pelayanan risiko perlu diidentifikasi agar supaya seluruh personil dan manajemen
merasa lebih tenang karena risiko sudah diketahui sebelumnya. Dengan
mengetahui dapat mencegah terjadinya kecelakaan kerja atau kejadian yang tidak
diinginkan pada pasien. Sebagai hasil akhir dari teridentifikasinya risiko maka
pengeluaran biaya akibat terjadinya kecelakaan kerja dan kejadian yang tidak
ddinginkan pada pasien dapat dihindarkan sehingga secara umum mutu pelayanan
menjadi lebih baik.
Tujuan dari Kebijakan dan Manajemen Risiko Strategi Rumah Sakit adalah:
1. Sebagai pedoman penerapan manajemen risiko yang terintegrasi dengan tata
kelola klinis untuk meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik di semua
tingkat organisasi.
2. Untuk memberikan peran yang jelas, tugas dan tanggung jawab staf dengan
manajemen risiko.
3. Untuk memberikan budaya terbuka di mana orang merasa terpacu untuk
mengambil tanggung jawab untuk meminimalkan risiko
4. Untuk mengembangkan budaya belajar untuk mendukung perbaikan
keselamatan pelayanan
5.Untuk menyediakan manajemen risiko yang terintegrasi ke dalam proses bisnis
Rumah Sakit untuk memenuhi persyaratan akreditasi.
Struktur tata kelola dari manajemen risiko meliputi: (1) Peran Rumah Sakit dan
Tanggung Jawab Manajemen Risiko, (2) Keterlibatan Staf , (3) Keterlibatan
pasien dan keluarga pasien
Proses Manajemen Risiko Pedoman manajemen risiko untuk Rumah Sakit dibagi
dalam 5 langkah
1. Menegakkan Konteks: (a) Menagakkan Konteks manajemen Risiko,(b)
Menegakkan ekternal konteks dan (c) Menegakkan internal konteks.
2. Identifikasi Risiko
132
a) Termasuk dalam area operasional :
Credensialing dan staffing, Klinis, Penilaian kewajiban umum (General
Liability Assessment Topics), Parkir (Penerangan, Lokasi, Keamanan),
Laboratory dan Radiology.
b) Area Keuangan meluputi:Manajemen risiko keuangan, Kemampuan
untuk meningkatkan modal, Billing (reimbursment), Pencatatan &
pengumpulan (Billing dan Collection), Kontrak administrasi.
c) Area Sumber Daya Manusia meliputi:Ketentuan Pegawai (Employment
practices/ Human resources Topics), Isu Lingkungan terkait Pegawai:
d) Area Stratejik meliputi:Perencanaan Stratejik dan Misi, Bisniss
venture: Merger, Joint Ventures), Status Kompetisi, Kewajiban
pemasaran (Advertising Liability), Risiko Reputasi, Pelayanan baru &
topik pelayanan, Konstruksi/ renovasi.
e) Area Hukum dan Peraturan meliputi: Statutes, Standar dan peraturan :
regional, state dan impak lokal, Licensure, Akreditasi, Program
Corporate Compliance.
f) Area Teknologi meliputi:Informasi sitem, Peralatan, Teknologi baru,
Pemeliharaan Peralatan.
3. Analisis Risiko: Analisis risiko mengacu pada proses yang sistematis untuk
memahami sifat risiko dan untuk mengurangi tingkat risiko untuk
memisahkan risiko minor diterima dari risiko utama, dan menyediakan data
untuk membantu dalam evaluasi dan pengobatan mereka.Analisa risiko
terdiri dari Risk grading Matrix, Root Cause Analysis (RCA) and Failure
Modes and Effects Analysis (FMEA). Risk Grading Matrix: "Risiko sebagai
fungsi probabilitas dari suatu peristiwa yang tidak diinginkan, dan tingkat
keparahan atau besarnya dampak dari insiden”.
4. Evaluasi Dan Prioritas Risiko: Evaluasi Risiko Dan Prioritas Adalah dengan
membandingkan tingkat risiko yang ditemukan selama proses analisis
dengan kriteria risiko yang sebelumnya ditetapkan dan mengembangkan
daftar prioritas risiko untuk tindakan lebih lanjut. Kejadian dengan risiko
tinggi akan diidentifikasi untuk prioritas untuk tindakan lebih lanjut.
5. Kelola Risiko: Perlakuan resiko melibatkan mengidentifikasi berbagai
pilihan untuk mengobati risiko, menilai pilihan mereka, menyiapkan
133
rencana penanganan resiko dan mengimplementasikannya. Hal ini meliputi:
Alternatif pengelolaan risiko, Evaluasi pengelolaan risiko yang dipilih,
Mempersiapkan rencana perawatan / Rencana Kontinjensi dan Pelaksanaan
pengelolaan risiko.
6. Investigasi Dari Adverse Events: Rumah Sakit Umum Sanglah
mendefinisikan suatu peristiwa buruk sebagai insiden atau peristiwa yang
mengakibatkan cedera atau kerusakan pada pasien sebagai akibat dari
melakukan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang harus
diambil, dan bukan karena pasien dasarnya penyakit atau kondisi. Cedera
dapat disebabkan oleh kesalahan medis atau kesalahan tidak medis karena
tidak dapat dicegah.
134
Nopember Pengumpulan data indikator Staf PIC pengumpul
data
Nopember Manajemen mutu, analisa data Pimpinan, Ka
dan manajemen informasi data Instalasi, Ka
mutu Bidang/Bagian, Ka
Unit Kerja
Nopember Manajemen mutu, indikator, Penanggung Jawab,
prioritas, input data analisis Pengumpul data dan
dan validasi, pelaporan data Validator data
mutu, insiden dan pelaporan indikator mutu
keselamatan pasien dan
manajemen risiko
April Gugus Kendali Mutu Seluruh gugus
2.8. Monitoring Dan Evaluasi Pelaksanaan Kontrak Kerjasama
Pelaksanaan kegiatan pelayanan di Rumah Sakit tidak bisa lepas dari campur
tangan pihak ketiga. Kerjasama dengan pihak ketiga dilakukan untuk saling
melengkapi pelayanan yang ada dan tidak ada atau tidak dimiliki baik oleh pihak
Rumah Sakit maupun oleh pihak ketiga. Adapun kerjasama dengan pihak ketiga
meliputi kerjasama:
1. Penggunaan alat kesehatan / penunjang
2. Pemberian pelayanan kesehatan
3. Praktek kerja lapangan bagi peserta didik jenjang diploma dan sarjana
4. Penyewaan lahan / tanah / bangunan untuk kegiatan bisnis
5. Rujukan dengan Rumah Sakit jejaring
6. Administrasi dan keuangan
Terkait dengan kerjasama dimaksud maka agar kualitas tetap terpantau
diperlukan suatu kegiatan monitoring evaluasi dengan alat ukur sesuai standar item
kerjasama. Kegiatan monitoring dilakukan oleh pelaksana kerjasama (user) sebagai
pihak yang melaksanakan kontrak kerjasama. Monitoring dilakukan untuk
menjamin agar tahapan-tahapan pekerjaan dapat terlaksana dengan baik dan
mencapai tujuan yang diharapkan. Monitoring dapat dilakukan dengan merujuk
135
pada faktor-faktor kelayakan untuk suatu pelaksanaan pekerjaan, sehingga setiap
jenis kegiatan kerjasama akan memiliki faktor kelayakan yang berbeda-beda. Hasil
monitoring kemudian dijadikan bahan untuk mengevaluasi apakah kegiatan
kerjasama dapat dilanjutkan, diperbaiki atau bahkan dihentikan.
Evaluasi kontrak kerjasama dilakukan oleh tim pengkaji dan evaluasi
ikatan kerjasama yang terdiri dari berbagai pihak internal Rumah Sakit yang
memiliki otoritas untuk melakukan evaluasi yang disetujui secara bersama. Adapun
tugas tim pengkaji dan evaluasi adalah:
1. Melakukan kajian dan evaluasi terhadap seluruh IKS baik menyangkut bidang
pelayanan, penunjang, SDM dan pendidikan, keuangan, umum dan
operasional
2. Melakukan telaah dan analisis untuk kelangsungan IKS baik dari segi
substnasi maupun keuangan
3. Melakukan koordinasi dengan unit terkait sehubungan dengan pelaksanaan
IKS
4. Memantau pelaksanaan IKS
5. Membuat laporan kegiatan kepada Direktur Umum dan Operasional
Kegiatan evaluasi dilakukan setiap tahun sekali dengan merujuk pada
ketentuan yang telah dibuat dan disepakati bersama .Apabila berdasarkan hasil
evaluasi kegiatan kerjasama dipandang perlu/layak untuk dilanjutkan maka
kerjasama dapat diteruskan/diperpanjang kembali. Namun demikian kegiatan
kerjasama dapat dihentikan oleh salah satu pihak apabila terdapat penyimpangan-
penyimpangan yang tidak dapat diperbaiki. Pemutusan kerjasama ini dilakukan
setelah kedua belah pihak bernegosiasi dan tidak dapat menemukan kata sepakat.
136
Penilaian kinerja individu dilakukan terhadap profesi dokter , Perawat dan
profesi lain dengan ketentuana sbb :
Penilaian kinerja dokter
Ruang Lingkup dari penilaian kinerja dokter ini meliputi semua Dokter
Penanggung Jawab Pasien (DPJP) yang bekerja di RSUD Nabire. Penilaian
kinerja dokter dilakukan dengan Ongoing Professional Practice Evaluation
(OPPE) atau Evaluasi Praktik Profesional Berkelanjutan adalah dokumen
pengumpulan data yang dilaksanakan secara berkelanjutan yang bertujuan
untuk melakukan penilaian terhadap kompetensi dan prilaku
professional,Informasi ini dikumpulkan selama proses kegiatan sampai dengan
keputusan untuk memelihara, merevisi atau mencabut kewenangan klinis yang
telah diberikan kepada dokter tersebut. Disamping OPPE juga delakukan
penilaian dengan Focused Professional Practice Evaluation (FPPE) atau
Evaluasi Terfokus Praktik Profesional yaitu evaluasi kompetensi Dokter
Penanggung Jawab Pasien dalam waktu tertentu dalam rangka memberikan
kewenangan klinis. Proses ini diimplementasikan untuk permintaan
kewenangan klinis baru atau jika ada issue dari dokter yang berkaitan dengan
pelayanan yang diberikan berkaitan dengan penurunan kualitas dan
keselamatan pasien.
Jika kasus yang terjadi di bawah trigger yang ditentukan maka focus
review dilakukan tiga bulan, sedangkan jika kasus yang terjadi tidak
melampaui trigger yang ditentukan maka focus review dilakukan satu tahun.
Selain dari data Ongoing Professional Practice Evaluation (OPPE), Focused
Professional Practice Evaluation (FPPE) juga dilakukan berdasarkan adanya:
Kejadian Sentinel
Keluhan Pelanggan
Tingkat Infeksi yang tinggi
Jumlah pasien MRS sedikit
Tindakan dilakukan terlalu lama dibandingkan dokter lain
Memanjangnya lama perawatan
Seringnya re-admisi pada kasus yang sama
Pemeriksaan penunjang atau pemberian obat yang tidak perlu
137
Kegagalan memberikan pelayanan sesuai dengan Pedoman Pelayanan
Medis
139
2) Pengetahuan Perawat
Perawat/bidan mengikuti diklat wajib minimal 20 jam dalam setahun yang
meliputi:
a. Bantuan Hidup Dasar (BHD)
b. Fire Safety
c. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
3) Pembelajaran dan Perbaikan Berbasis Praktek
Penggunaan singkatan yang tepat pada dokumentasi keperawatan
4). Ketrampilan Interpersonal dan Komunikasi
o Menerima komplin dari pasien atau keluarga
o Menerima komplin dari teman sejawat
140
Ruang Lingkup dari Pedoman Penilaian Kinerja Tenaga Penunjang Medis ini
meliputi semua tenaga penunjang medis yang bekerja di RSUD Nabire yaitu
Analis Kesehatan, Radiografer, Nutrisionis, Apoteker, Fisioterapi, Perekam
Medis
Penilaian kinerja tenaga penunjang medis di RSUD Nabire telah dibuat sebuah
standar prosedur operasional dengan formulir penilaian sebagai berikut:
1) Tenaga Penunjang Medis melakukan kegiatan di Instalasi
2) Instalasi melalui peer group melakukan absensi terhadap kehadiran tenaga
penunjang medis
3) Selain melakukan pencatatan kehadiran, juga melakukan pencatatan
terhadap indikator kinerja tenaga penunjang medis yang telah dilaksanakan.
4) Indikator Kinerja Dokter direkapitulasi dan dilaporkan setiap bulan kepada
Direktur Medik dan Keperawatan sebagai atasan langsung Instalasi
5) Indikator Kinerja tenaga penunjang medis yang dilaporkan kepada Direktur
Medik dan Keperawatan adalah indikator yang tidak memenuhi trigger
6) Indikator Kinerja tenaga penunjang medis dibuat dalam prosentase (%) dan
dalam nilai absolute seperti yang tertulis dalam formulir Penilaian Kinerja
tenaga penunjang medis
7) Prosentase dihitung dengan membagi antara pelaksanaan kegiatan dengan
seluruh kegiatan yang seharusnya dilakukan dan dikali seratus persen
8) Direktur Medik dan Keperawatan mendisposisi laporan Instalasi kepada
Bidang Penunjang Medis untuk direkapitulasi
9) Bidang Penunjang Medis akan melakukan rekapitulasi setiap bulan dan
empat bulan sekali menyampaikan trigger kinerja penunjang medis kepada
kepala Instalasi untuk dilakukan review lebih lanjut oleh peer group terkait
10) Kepala Instalasi setelah menerima pemberitahuan tenaga penunjang medis
yang memperoleh trigger dari Direktur Medik dan Keperawatan melakukan
review dan mendiskusikan trigger tersebut dengan tenaga penunjang medis
bersangkutan
11) Setelah melakukan review, Kepala Instalasi memberikan laporan hasil
review tersebut kepada Kabid Medik dan Keperawatan.
141
12) Hasil review Kepala Instalasi bisa merekomendasikan antara lain: tidak
perlu tindakan, atau perlu tindakan atau perludilakukan review terfokus oleh
peer review
13) Tenaga Penunjang Medis yang kena trigger penilaian kinerja tersebut
diberikan tindakan lanjut oleh Kabid Medik dan Keperawatan berdasarkan
pertimbangan rekomendasi dari ketua Kepala Instalasi atau dari peer review
dapat berupa pencabutan sementara kewenangan klinis
Berikut ini adalah rincian indikator yang berkaitan dengan infeksi Rumah Sakit
yang dipantau pada tahun 2016 yaitu:
145
Nama Alat Format pencatatan:
Audit:
PPA
MIKROORGANISME SESUAI
JENIS TINDAKAN OPERASI
Alat Audit:
KET
NAMA PESERTA
24 JAM (ya/tidak)
NAMA PASIEN
NAMA DPJP
TANGGAL
NO. RM
SMF/PS
DIDIK
NO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
ds
t
Verifikasi :
146
Operasional Kemih Simtomatik dengan paling sedikit satu dari tanda-
tanda berikut tanpa ada penyebab lainnya:
1. Demam (>38°C)
2. Nikuri (anyang-anyangan)
3. Polakisuri
4. Disuri
5. Nyeri supra pubik
Dan hasil biakan urin aliran tengah (midstream) >105
kuman per ml urin dengan jumlah kuman tidak lebih dari 2
spesies.
Tujuan Mengetahui kualitas pemasangan dan perawatan urine bagi
Peningkatan pasien yang diindikasikan memakainya
Mutu
Jumlah pasien yang mengalami ISK setelah pemasangan
Numerator (N)
kateter urine dalam satu bulan
Jumlah hari pemasangan kateter urine dalam bulan yang
Denominator (D)
sama
Kriteria Inklusi Seluruh pasien dengan pemasangan kateter urine
Pasien infeksi lain yang tidak diawali dengan pemasangan
Kriteria Eksklusi
kateter urine
HAIs adalah penyebab signifikan morbiditas dan mortalitas
pasien. Personil kesehatan harus secara aktif terlibat dalam
pengawasan, diagnosis, dan manajemen awal HAIs dengan
tujuan mengurangi risiko komplikasi dapat dicegah (IFIC,
2011)
Surveilans HAIs di negara berkembang dilakukan di 173
ICU di Amerika Latin, Asia, Afrika, dan Eropa sejak bulan
Alasan Pemilihan
Januari 2003 sampai Desember 2008 oleh Konsorsium
Indikator
Pengendalian Infeksi Nosokomial Internasional,
menemukan ada sebanyak 155.358 pasien rawat inap dalam
studi. Insiden IADP untuk kateter vena sentral (CVC) adalah
7,6 CVC-BSIs per 1.000 hari pemasangan CVC. Insiden
VAP juga jauh lebih tinggi; 13,6 VAPs per 1.000 hari
pemakaian ventilator. Insiden ISK adalah 6,3 per 1.000 hari
pemasangan kateter urine.
Tipe Indikator Struktur/Input, Proses, Output, Outcome
148
Audit:
Lampirkan Alat
Nama Alat Audit:
3
2
1
NO
TANGGAL
NAMA
Verifikasi :
1 2 3 4
NO. RM
TANGGAL PASIEN DI PASANG
149
5
Format Pencatatan
KATETER URINE
TANGGAL MUNCUL TANDA
6
INFEKSI
TANGGAL PERIKSA DAN HASIL
7
KULTUR
8 PERKEMBANGAN
MIKROORGANISME SESUAI
HASIL KULTUR (ya/tidak)
SMF/PS
NAMA DPJP
PPA
KET
BAB III
FOCUS PDCA
150
Memperjelas pengetahuan terkini dalam proses. Tim yang telah terbentuk harus
mengulas pengetahuan terkini yang kemudian menghubungkan dengan proses
yang telah terlaksana untuk dapat menganalisa dan membedakan kesenjangan
dalam proses tersebut.
151
anggota tim, perlu terlebih dahulu diselenggarakan orientasi, sehingga staf
pelaksana tersebut dapat memahami dengan lengkap rencana yang akan
dilaksanakan. Setiap bagian harus mengimplementasikan perencanaan yang
telah disetujui dan menetapkan orang yang bertanggung jawab untuk setiap
tugas. Apabila diperlukan, UPM akan memberikan pelatihan yang sesuai.
10. Pemeriksaan (Check)
11. Tahapan ketiga yang dilakukan ialah secara berkala memeriksa kemajuan dan
hasil yang telah dicapai. Orang yang bertanggung jawab dalam pemantauan
program mutu (Person In Charge / PIC) harus mengumpulkan data dan
menganalisa data tersebut sesuai dengan perencanaan yang telah disetujui.
12. Apabila ada kegagalan atau kinerja yang buruk, PIC dapat merekomendasikan
tindakan perbaikan dan diberikan kepada pimpinan untuk mendapat persetujuan.
13. Perbaikan (Action)
14. Tahapan terakhir yang dilakukan adalah melaksanaan perbaikan rencana kerja.
Lakukanlah penyempurnaan rencana kerja atau bila perlu mempertimbangkan
pemilihan dengan cara penyelesaian masalah lain. Untuk selanjutnya rencana
kerja yang telah diperbaiki tersebut dilaksanakan kembali. Pemantauan
kemajuan serta hasil yang dicapai juga perlu dilakukan untuk menyusun rencana
langkah selanjutnya. Ketika hasil yang diperoleh positif, prosedur kemudian
diimplementasikan sebagai sebuah ’Standar Prosedur’. Jika terjadi kegagalan,
maka sebuah rencana baru harus segera disusun sesuai dengan arahan dan
prioritas yang ditetapkan oleh pimpinan and kembali ke awal sesuai lingkaran
PDCA.
Teknik pelaporan yang dapat dibuat dengan format FOCUS PDCA adalah seperti
berikut ini:
1. Format FOCUS PDCA agar dilengkapi setiap ditemukan suatu permasalahan
disetiap unit kerja dan ditembuskan Unit Penjaminan Mutu setiap bulan
selambat-lambatnya minggu pertama bulan berikutnya.
2. Setiap kegiatan yang dilaksanakan perbaikan dibuat laporan tertulis lengkap
dengan format Gugus Kendali Mutu setiap tahunnya minimal 1 laporan yang
secara langsung akan diregistrasi sebagai peserta konfrensi GKM RSUD Nabire
152
setiap bulan Agustus. Laporan GKM selambat-lambatnya diterima UPM 2
minggu sebelum konferensi.
BAB IV
CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
A. Jenis Kegiatan
Adapun jenis kegiatan pokok yang dilakukan dalam peningkatan mutu dan
keselamatan pasien pada tahun 2016 yaitu sebagai berikut ini:
153
14. Menerima rekomendasi rencana kegiatan Peningkatan Mutu dan Keselamatan
Pasien Rumah Sakit secara periodik dari Direktur Utama dan Dewan
Pengawas.
15. Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan kontrak kerjasama
16. Memonitor dan mengevaluasi penilaian kinerja
B. Cara Melaksanakan Kegiatan
Adapun rincian kegiatan dari setiap kegiatan pokok tersebut di atas adalah sebagai
berikut:
154
c. Bidang Pelayanan Medik melakukan koordinasi dengan Unit Penjaminan Mutu
untuk memasukkan indikator JCI Library of Measures yang menjadi prioritas
pemantauan ke dalam Program PMKP Rumah Sakit
d. Unit Penjaminan Mutu menerima dan selanjutnya memasukkan indikator JCI
Library of Measures yang menjadi prioritas ke dalam Progran PMKP Rumah
Sakit
4. Memilih dan menetapkan 5 area prioritas
a. Bidang Pelayanan Medik melakukan koordinasi dengan Komite Medik, SMF,
Kabid Medik dan Keperawatan, serta Direktur Utama terkait pemilihan 5 area
klinik prioritas
b. Bidang Pelayanan Medik menetapkan 5 area klinik prioritas yang menjadi
fokus pemantauan
c. Bidang Pelayanan Medik menyusun Program Pengembangan 5 Area Klinik
Prioritas
d. Bidang Pelayanan Medik melakukan koordinasi dengan Unit Penjaminan Mutu
untuk memasukkan Program Pengembangan 5 Area Klinik Prioritas ke dalam
Program PMKP Rumah Sakit
5. Melakukan validasi data
a. Unit Penjamina Mutu mengumpulkan data hasil validasi dari PIC (first
abstractor) dan dari validator (second abstractor) terhadap indikator mutu
yang divalidasi
b. Unit Penjaminan Mutu melakukan komparasi data hasil validasi
c. Unit Penjaminan Mutu menyusun laporan semester validasi data mutu
d. Unit Penjaminan Mutu menyampaikan laporan kepada Direktur Utama dan
para direksi dengan ditembuskan pada Bagian Perencanaan dan Evaluasi
6. Melakukan benchmark
a. Unit Penjaminan Mutu melakukan benchmarking terhadap data diri sendiri dari
tahun ke tahun, bulan ke bulan, terhadap standar/database, terhadap Rumah Sakit
lain diseluruh indonesia yang selevel dengan RSUD Nabire.
b. Unit Penjaminan Mutu menyiapkan data mutu PMKP yang hendak di-
benchmark berupa tabel yang memuat: area indikator, judul indikator, definisi
operasional, numerator, denominator, target, dan pencapaian RSUD Nabire,
serta pencapaian RS yang di-benchmark
155
c. Unit Penjaminan Mutu menyiapkan surat permohonan benchmark yang
ditandatangani oleh Direktur
d. Unit Penjaminan Mutu mengirimkan surat permohonan ke RS yang dituju
7. Melakukan publikasi data (eksternal dan internal)
a. Publikasi Data Eksternal
1) Unit Penjaminan Mutu menyiapkan data mutu PMKP yang hendak
dipublikasikan berupa grafik kontrol pencapaian selama 6 bulan
2) Unit Penjaminan Mutu melaporkan data mutu PMKP dan meminta
persetujuan data yang hendak dipublikasikan ke Direktur
3) Unit Penjaminan Mutu menyampaikan surat permohonan publikasi sesuai
dengan persetujuan Direktur dengan dilengkapi data mutu PMKP yang
hendak dipublikasikan kepada Sub bagian Humas.
4) Unit Penjaminan Mutu meneruskan dalam bentuk tembusan data mutu
PMKP yang hendak dipublikasikan sepengetahuan Sub Bagian Humas ke
Instalasi Teknologi dan Informasi untuk dapat diunggah ke website resmi
RSUD Nabire
5) Instalasi Teknologi dan Informasi mengunggah data mutu PMKP ke website
resmi RSUD Nabire
b. Publikasi Data Internal
1) Unit Penjaminan Mutu memfasilitasi rapat triwulan pencapaian program
PMKP RS
2) Unit Penjaminan Mutu membuat dan mengedarkan notulen rapat triwulan
pencapaian program PMKP RS ke bidang/bagian/instalasi terkait
3) Unit Penjaminan Mutu mengedarkan rekapan hasil pencapaian program
PMKP RS ke bidang/bagian/instalasi terkait
4) Unit Penjaminan Mutu mengunggah data hasil pencapaian program PMKP
RS ke internet
8. Memonitor kejadian tidak diharapkan, sentinel events dan near miss
a. Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit (TKPRS) menerima laporan hasil
investigasi dan laporan insiden dari unit kerja
b. TKPRS menganalisa kembali hasil investigasi dan laporan insiden untuk
menentukan apakah perlu dilakukan investigasi lanjutan (RCA) dengan
melakukan re-grading
156
c. TKPRS melakukan analisis akar masalah/ RCA untuk grade kuning atau
merah
d. TKPRS membuat laporan dan rekomendasi untuk perbaikan serta
“pembelajaran” setelah melakukan RCA berupa petunjuk safety alert untuk
mencegah kejadian yang sama terulang kembali
e. TKPRS melaporkan hasil RCA, rekomendasi, dan rencana kerja kepada
Direksi
f. TKPRS memberikan umpan balik kepada unit kerja terkait terhadap
rekomendasi untuk ’perbaikan dan pembelajaran’
g. TKPRS memonitoring dan mengevaluasi perbaikan yang dijalankan unit kerja
9. Menyelenggarakan manajemen risiko
a. Tim Manajemen Resiko (TMR) menetapkan konteks yang terdiri dari definisi
tujuan, sasaran kegiatan, tanggung jawab dalam proses, ruang lingkup, faktor
penghambat dan pendukung serta struktur organisasi manajemen resiko.
b. TMR melakukan asesmen resiko meliputi area operasional, keuangan, sumber
daya manusia, strategi, hukum / peraturan serta tehnologi.
c. TMR melakukan identifikasi resiko untuk mengidentifikasi apa yang bisa
terjadi, mengapa dan bagaiman hal tersebut terjadi
d. TMR menganalisa resiko yang terdiri dari risk grading matrix dan failure
modes and effects analisis (FMEA) minimal 1 kali dalam setahun
10. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan PMKP
a. Bagian/bidang/unit kerja/tim yang bertanggung jawab menyusun proposal
kegiatan pelatihan yang ditujukan ke Direktur.
b. Bagian/bidang/unit kerja/tim yang bertanggung jawab melakukan koordinasi
dengan Bagian Diklat terkait penyelenggaraan pelatihan
c. Bagian/bidang/unit kerja/tim yang bertanggung jawab mempersiapkan materi
pelatihan
d. Bagian/bidang/unit kerja/tim yang bertanggung jawab memberikan materi
pelatihan
e. Bagian/bidang/unit kerja/tim yang bertanggung jawab menyusun laporan hasil
evaluasi pelatihan
11. Memonitor kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI)
157
a. Unit Penjaminan Mutu melakukan koordinasi dengan Komite PPI terkait
berbagai kegiatan PPI yang masuk dalam Program PMKP Rumah Sakit
b. Komite PPI melakukan monitoring dan evaluasi terhadap program PPI yang
masuk dalam Program PMKP Rumah Sakit
c. Komite PPI menyusun laporan hasil pelaksanaan program PPI yang masuk
Program PMKP Rumah Sakit
d. Komite PPI menembuskan laporan hasil pelaksanaan program PPI yang masuk
Program PMKP Rumah Sakit ke Unit Penjaminan Mutu
e. Unit Penjaminan Mutu memverifikasi dan mengkompilasi laporan dari Komite
PPI menjadi laporan hasil pemantauan Program PMKP Rumah Sakit
12. Menganalisa secara periodik indikator mutu di area klinis, manajerial,
keselamatan pasien, kejadian tidak diharapkan, 5 area prioritas, dan JCI
Library of Measures
a. Unit Penjaminan Mutu menerima data indikator mutu di area klinis, area
manajerial, keselamatan pasien, serta pencegahan dan pengendalian infeksi dari
bagian/bidang terkait
b. Unit Penjaminan Mutu menginput data indikator mutu ke dalam sistem
c. Unit Penjaminan Mutu merekap dan menganalisa hasil pemantauan indikator
mutu secara periodik setiap 3 bulan sekali
13. Melaporkan kegiatan Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah
Sakit secara periodik kepada Direktur Utama dan Dewan Pengawas
a. Unit Penjaminan Mutu menyusun laporan triwulan dan tahunan hasil
pemantauan program PMKP Rumah Sakit
b. Unit Penjaminan Mutu memfasilitasi kegiatan rapat triwulan dan tahunan
untuk mensosialisasikan hasil pemantauan program PMKP Rumah Sakit
kepada Direktur dan kepala bagian/bidang/instalasi/unit kerja
c. Unit Penjaminan Mutu menembuskan laporan triwulan dan tahunan hasil
pemantauan program PMKP Rumah Sakit ke Bagian Perencanaan dan Evaluasi
d. Bagian Perencanaan dan Evaluasi mengirimkan laporan triwulan dan tahunan
hasil pemantauan program PMKP Rumah Sakit kepada Dewan Pengawas
14. Menerima rekomendasi rencana kegiatan Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien Rumah Sakit secara periodik dari Direktur Utama dan
Dewan Pengawas
158
a. Unit Penjaminan Mutu membuat rekapan hasil pemantauan program PMKP
Rumah Sakit
b. Unit Penjaminan Mutu menyampaikan rekapan tersebut kepada Direktur
Utama untuk mendapatkan rekomendasi rencana kegiatan PMKP secara
periodik
c. Unit Penjaminan Mutu menembuskan rekapan hasil pemantauan program
PMKP Rumah Sakit ke Bagian Perencanaan dan Evaluasi
d. Bagian Perencanaan dan Evaluasi mengirimkan rekapan hasil pemantauan
program PMKP Rumah Sakit kepada Dewan Pengawas untuk mendapatkan
rekomendasi rencana kegiatan PMKP secara periodik
15. Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan kontrak kerja sama
a. Tim evaluasi ikatan kerja sama (IKS) meminta daftar ikatan kerja sama yang
dilakukan oleh Rumah Sakit ke Sub Bagian Hukum
b. Tim evaluasi IKS menyiapkan form untuk melakukan evaluasi terhadap ikatan
kerja sama yang dilakukan oleh Rumah Sakit
c. Tim evaluasi IKS melakukan koordinasi dengan unit kerja terkait dalam
mengevaluasi kerja sama
d. Tim evaluasi IKS mengumpulkan hasil evaluasi ikatan kerja sama dari unit
kerja
e. Tim evaluasi IKS menyusun laporan hasil evaluasi ikatan kerja sama dan
melaporkan kepada Panitia Pemilihan Kerjasama Operasional
f. Tim evaluasi IKS menembuskan laporan hasil evaluasi ikatan kerja sama ke
Unit Penjaminan Mutu
g. Unit Penjaminan Mutu memverifikasi dan mengkompilasi laporan dari Tim
evaluasi IKS menjadi laporan hasil pemantauan Program PMKP Rumah Sakit
16. Memonitor dan mengevaluasi penilaian kinerja
a. Bagian SDM: melakukan penilaian kinerja Individu dengan melakukan
penilaian terkait tugas pokok dan fungsi serta tugas tambahan berdasarkan
indikator kinerja masing masing. Penilaian kinerja pegawai dilakukan setiap
tahun yaitu setiap bulan januari tahun berikutnya adapun cara melakukan
penilaian kinerja individu adalah sbb :
1) Melakukan evaluasi terhadap hasil penilaian
2) Memberikan hasil penilaian dengan ketentuan
159
A : Sangat baik NA> 100 %
B : BAIK ( 83 % < NA ≤ 100%
C: Cukup ( 62 %<NA≤83 % )
D: Kurang ( 50 % ≤ NA≤62 %
E. Sangat kurang ( NA <50 % )
3) Memberikan catatan hasil penilaian sebagai rekomendasi
4) Hasil penilaian atasan langsung akan diperlihatkan pada pegawai yang
bersangkutan
5) Pejabat peniali memberikan tanggapan atas komentar pejabat yang
dinilai
6) Pejabat penilai dan yang dinilai menandatangani formulir penilaian
160
BAB V
SASARAN
A. Sasaran Audiens
161
13 Melaporkan kegiatan Peningkatan Mutu Dewan Pengawas
dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit Direktur
secara periodik kepada Direktur Utama Kepala bagian/bidang/instalasi
dan Dewan Pengawas
Target pencapaian untuk setiap indikator yang dipantau telah dijelaskan pada Bab II
di atas.
162
BAB VI
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Jenis Kegiatan
1. Pengumpulan data pencapaian indikator klinik setiap bulan yang dilakukan pada
minggu pertama bulan berikutnya .
2. Pentabulasian data serta pembuatan grafik kontrol pencapaian setiap bulan pada
1 bulan berikutnya
3. Melakukan analisis data setiap periode 3 (tiga) bulan
4. Menyusun laporan evaluasi yang dilakukan pada bulan pertama trimester
berikutnya dan setiap tahun pada tahun berikutnya
5. Menyampaikan hasil analisis setiap 3 (tiga) bulan pada bulan pertama trimester
berikutnya dan setiap tahun pada bulan Januari tahun berikutnya dalam rapat
Tinjauan Manajemen dengan unit terkait dan direksi untuk mendapatkan
rekomendasi
6. Melakukan tindak lanjut terhadap rekomendasi-rekomendasi yang diberikan
dalam rapat penyampaian hasil sebagai bagian dari upaya perbaikan dan
peningkatan mutu
163
B. Jadwal Kegiatan
THN TAHUN
N 2018 2019
KEGIATAN
O MR
OKT NOV DEC JAN FEB APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT
T
1 Pengumpulan Data
2 Tabulasi Data
3 Rekapitulasi Data
4 Melakukan Validasi Internal
5 Pembuatan Laporan Validasi Internal
Menyelenggarakan Manajemen
12
Risiko
Menyelenggarakan pendidikan dan
13
pelatihan PMKP
Memonitor kegiatan pencegahan dan
14
pengendalian infeksi (PPI)
Menganalisa secara periodik indikator
mutu di area klinis, manajerial,
15 keselamatan pasien, kejadian tidak
diharapkan, 5 area prioritas, dan JCI
Library of Measures
Melaporkan kegiatan Peningkatan
Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah
16
Sakit secara periodik kepada Direktur
Utama dan Dewan Pengawas
Menerima rekomendasi rencana
17
kegiatan Peningkatan Mutu dan
164
Keselamatan Pasien Rumah Sakit
secara periodik dari Direktur Utama
dan Dewan Pengawas
Memonitor dan mengevaluasi
18
pelaksanaan kontrak kerja sama
Memonitor dan mengevaluasi
19
penilaian kinerja
20 Pembuatan Laporan Tahunan
165
BAB VII
EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORANNYA
166
BAB VIII
PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
A. Pencatatan
Pencatatan data mutu dengan menggunakan kertas kerja (worksheet) yang
didesain sesuai dengan indikator yang dipantau di setiap unit kerja. Pencatatan ini
berupa data mentah hasil pemantauan setiap hari. Hasil pemantauan ini kemudian
akan dikompilasi dan dianalisa berupa kalkulasi jumlah numerator, denominator,
pencapaian sesuai formula. dan kemudian dibandingkan dengan target yang telah
ditetapkan. Pencatatan dan analisa dilakukan setiap bulan oleh masing-masing
kepala di unit kerja tempat dimana indikator tersebut dipantau.
B. Pelaporan
Setelah dilakukan pencatatan dan analisa selama masa pemantauan, PIC
Pengumpul data mengumpulkan data dan melakukan rekapitulasi jumlah numerator,
denominator, pencapaian sesuai formula. Setiap bulan PIC mengkalkulasi jumlah
numerator, denominator dan pencapaian indikator sesuai formula dan dibandingkan
dengan target serta dianalisis sederhana, dilaporkan keatasan langsung dan
ditembuskan ke UPM.Setiap tiga bulan Ketua Pelaksana Program Mutu membuat
laporan triwulan dengan merekapitulasi hasil capaian bulanan disajikan dalam grafik
kontrol yang dibandingkan dengan target, lengkap dengan interpretasi dan analisis
dari bulan ke bulan, bandingkan dengan praktek klinik terbaik, standar nasional dan
Rumah Sakit lain bila ada.
C. Evaluasi
167
Hasil pengolahan dan analisa data dituangkan dalam bentuk laporan yang
kemudian akan dilaporkan kepada Direksi setiap 3 bulan sekali dalam Rapat Evaluasi
Triwulan. Disamping itu evaluasi tahunan juga dilakukan guna merangkum hasil
pencapaian semua instalasi dan unit kerja selama setahun. Evaluasi tahunan
menghasilkan laporan tahunan yang disampaikan / dilaporkan kepada direksi dalam
Rapat Direksi.
Di samping itu laporan hasil pemantauan juga akan dipublikasikan secara internal
dan eksternal. Publikasi internal melalui media komunikasi Rumah Sakit yang
disebut dengan intranet, sedangkan untuk publikasi eksternal melalui media jaringan
web RSUD Nabire dengan alamat web: www.rsud nabire.com tetapi sebelum data
mutu diunggah ke web, akan dilakukan validasi internal terhadap data mutu tersebut
untuk mengetahui data mutu yang akan diunggah valid/sahih. Selain publikasi ke
media, RSUD Nabire juga melakukan upaya perbaikan dengan benchmarking data
mutu, baik terhadap diri sendiri, dengan standar/database ataupun dengan Rumah
Sakit lain di seluruh indonesia yang selevel dengan RSUD Nabire.
168
BAB IX
PENUTUP
Ditetapkan di : Nabire
Tanggal : 15 April 2019
BUPATI
ISAIAS DOUW
169
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
List nama orang yang dibutuhkan dan terkait untuk proses perbaikan
NO Nama Jabatan
170
P : PLANNING
Buat rencana kerja penyelesaian masalah mutu yang akan diselenggarakan.
No. Areas of Plan/Rencana PIC Biaya Tanggal
Improvement Penyelesaian
D : DO
1. Uraikan tentang pelaksanaan proses perbaikan, dokumentasi data dan catatatan
kejadian/data yang tidak terduga
2. Serta pelaksanaan supervisi terhadap perbaikan yang sedang dikerjakan
Uraikan siapa saja yang terlibat dalam proses perbaikan tersebut, serta
pelatihan/edukasi yang sudah dilakukan terkait staf yang terlibat upaya perbaikan
C : CHECK
1. Uraikan tentang pemeriksaan data yang dilakukan secara berkala
2. Uraikan tentang hasil data sebelum dan sesudah perbaikan
3. Gunakan grafik (line chart, control chart, dll) untuk membandingkan dan
menganalisa data sebelum dan setelah perbaikan
171
LAMPIRAN 2
FORM I
EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN
1 2 3 4 5
NILAI TOTAL
Maksimum Skor
172
0% - 19,99% : Ikatan Kerjasamadiusulkan untuk tidak diperpanjang lagi saat kontrak
kerjasama berakhir
173
LAMPIRAN 3
FORM EVALUASI IKS – KSO ALAT
FORM II
EVALUASI KSO
KRITERIA PENILAIAN
1 2 3 4 5
2 ALAT
a. Kesesuaian alat dengan spesifikasi dalam
perjanjian kerja sama
b. Frekwensi alat mengalami kerusakan
174
atau gangguan fungsi
c. Ketepatan waktu kalibrasi alat
d. Ketepatan waktu pemeliharaan alat
e. Pengakuan user (product accetance)
terhadap alat
f. Sertifikasi yang dipersyaratkan
g. Ketersediaan teknisi 24 jam
h. Kemampuan teknisi merespon kerusakan
dengan cepat
i. Ketersediaan informasi tentang alat
dengan teknologi lebih baru
3 LAIN-LAIN
Maksimum Skor
catatan perbaikan
Nabire, ……………….
175
LAMPIRAN 4
FORM III
EVALUASI IKS PENDIDIKAN
NAMA INSTITUSI :
JURUSAN :
NOMOR :
TANGGAL :
KRITERIA PENILAIAN
Skala SKOR KETERANGAN
KRITERIA EVALUASI 1 2 3 4 5 NILAI
1. Program Pengembangan 1. Buruk (Tidak
Tenaga Kesehatan melakukan item
a. Efektivitas proses kegiatan yang
pembelajaran telah disepakati)
b. Program yang sesuai 2. Kurang (≥ 3 kali
dengan standar tidak melakukan
c. Memberikan manfaat kegiatan yang
kedua belah pihak sesuai dengan
d. Dukungan SDM sesuai kesepakatan)
perjanjian & ketepatan 3. Cukup (< 3 tidak
waktu pelaksanaan melakukan
2. Fasilitas / Sarana kegiatan yang
Prasarana sesuai dengan
a. Pemanfaatan fasilitas kesepakatan)
yang efektif 4. Baik (Melakukan
b. Ketersediaan Sarana kegiatan sesuai
prasarana dengan
c. Ketepatan memenuhi kesepakatan).
kewajiban administrasi 5. Sangat Baik
dan keuangan (Melakukan
3. LAIN – LAIN kegiatan melebihi
a. Etika, Sopan santun, dari yang
Kerapian dan kehadiran diharapkan)
b. Kejadian pelanggaran
kasus tidak terjadi
c. Komitmen terhadap
konsensus perjanjian
NILAI TOTAL
176
Nilai: Total Skor x 100% =
Maksimum Skor
catatan perbaikan
Nabire , …………………..
Mengetahui
Kepala Bagian Diklit
……………………………………….
177
LAMPIRAN 5
FORM IV
EVALUASI IKS LAHAN/ADMINISTRASI
NAMA INSTITUSI :
JENIS USAHA :
NOMOR :
TANGGAL :
KRITERIA PENILAIAN
PENILAIAN PERHITUN
KRITERIA EVALUASI GAN
A: A : 81 - 100
MEMUASKAN
B : BAIK B : 61 - 80
C : CUKUP C : 41 - 60
D : KURANG D : 21 - 40
BAIK
E : BURUK E : 0 - 20
1 OBYEK PERJANJIAN
a. Pemanfaatan lahan yang efektif sesuai
perjanjian
b. Kondisi lahan sesuai dengan perjanjian
c. Menjaga fisik lahan dari segi keamanan
dan kenyamanan
2 KEWAJIBAN ADMINISTRASI
a. Ketaatan terhadap hak dan kewajiban
sesuai perjanjian
b. Pelaksanaan administrasi
keuangan/pembayaran
c. Pemenuhan prosedur pemanfaatan
3 LAIN-LAIN
a. Etika, sopan santun, kerapian dan
kehadiran petugas saat berkunjung ke
Rumah Sakit
b. Komitmen terhadap perjanjian yang
telah dilaksanakan
178
NILAI TOTAL
NILAI RATA - RATA
PENILAIAN :
Jika Nilai Rata-Rata < 20 : Ikatan Kerjasama diusulkan untuk diputus
Jika 21 < Nilai Rata-Rata < 40 : Mengusulkan untuk memberikan Surat
peringatan/teguran kepada pihak ketiga
Catatan: Jika surat teguran 3 X tidak mendapat Tanggapan, Ikatan kerjasama diusulkan
untuk diputus
Jika 41 < Nilai Rata-Rata < 80 : Ikatan kerjasama tetap dilanjutkan dengan
rekomendasi atau catatan perbaikan
Jika 81 < Nilai Rata-Rata < 100: Ikatan kerjasama diusulkan tetap dilanjutkan
179
LAMPIRAN 6:
JUDUL:_______________________________________________________
UNIT/INSTALASI/BIDANG/BAGIAN:________________________________
Keterangan:
Format ini agar dilengkapi sesuai dengan hasil pemantauan indikator mutu
masing-masing unit kerja dan ditembuskan ke Unit Penjaminan Mutu (UPM, ext.
266) setiap bulannya sebelum tanggal 5 bulan berikutnya.
180