i
PEMERINTAH KABUPATEN PANIAI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANIAI
Jln. Raya Madi Km 7, Paniai Timur, Papua 98711
Telp : 082214593038, email : rsudpaniai@gmail.com; admin@rsudpaniai.co.id
Website : http://www.rsudpaniai.co.id
TENTANG
ii
MEMUTUSKAN
Pasal 1
Kebijakan sebagaimana dimaksud sebagai pedoman dan acuan kegiatan yang wajib
dilaksanakan dan di patuhi oleh setiap petugas yang terkait dengan peningkatan mutu di
Rumah Sakit Umum daerah Paniai;
Pasal 2
Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan peningkatan mutu Rumah Sakit Umum
daerah Paniai dilaksanakan oleh Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit;
Pasal 3
Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan bahwa apabila di
kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapanya, akan dilakukan perbaikan
kembali sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Paniai
pada tanggal 17 Juli 2023
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
PANIAI
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
karuniaNya, Pedoman Indikator Mutu Rumah Sakit Umum daerah Paniai telah dapat
diselesaikan.
iv
DAFTAR ISI
Hal.
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................v
DAFTAR ISI...........................................................................................................vi
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................6
B. Tujuan Pedoman.......................................................................................8
BAB.VII. PENUTUP...............................................................................................28
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
6
pada hasil (output). Tanpa mengukur hasil kinerja rumah sakit, tidak dapat diketahui
apakah input dan proses yang baik telah menghasilkan output yang baikpula. Indikator
rumah sakit yang disusun dengan bantuan WHO bertujuan mengukurkinerja rumah sakit
secara nyata.
Berdasarkan Standar akreditasi Rumah Sakit sesui Komisi Akreditasi Rumah
Sakit (KARS) tahun 2011 dan standar akreditasi RS Joint Commition Internasional (JCI)
edisi ke 4 berlaku januari 2011, bahwa upaya peningkatan mutu dan keselamatan
Pasien(PMKP) merupakan kreteria mayor dalam memenuhi standar dari elemen yang
ada,yaitu harus terpenuhi minimal 80% dari total masing-masing elemen penilaian
dimanaharus dipenuhi sesuai standar akreditasi.
Di Indonesia telah dikeluarkan Undang-Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang
rumah sakit, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor:129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Minimal Pelayanan Rumah
Sakitmenyebutkan bahwa Rumah Sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang
memberikan pelayanan kesehatan kepada mayarakat memiliki peran yang
sangatstrategis dalam mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat,
Undang-Undang Nomor: 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, Kepmenkes
Nomor:1333/MENKES/SK/XII/1999 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit serta
PermenkesNomor: 1691/Menkes/Per/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien serta
sesuai denganSpecification Manual for The Joint Commission International Library of
MeasuresVersion 2,0 Januari 2013 maka rumah sakit dituntut untuk memberikan
pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar yang ditetapkan dan dapat menjangkau
seluruh lapisan masyarakat.
Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, khususnya di rumah
sakit disusun suatu indikator mutu untuk mengukur kualitas pelayanan. Indikator mutu
rumah sakit adalah seperangkat alat ukur mutu pada output suatu pelayanan. Alat ukur
ini lebih mencerminkan mutu pelayanan medik, mutu pelayanan pendukung dan tingkat
kecanggihan. Indikator ini merupakan indikator minimal yang seharusnya dapat
dlaksanakan pada sebagian besar rumah sakit.
Agar upaya peningkatan mutu pelayanan RS Umum daerah Paniai dapat seperti
yang diharapkan, maka perlu disusun Panduan Indikator Mutu RS Umum daerah Paniai.
Buku panduan tersebut disusun sebagai acuan bagi pengelola RS Umum daerah Paniai
dalam melaksanakan upaya peningkatan mutu pelayanan
7
rumah sakit. Dalam buku panduan ini diuraikan tentang pengertian, ruang lingkup
indikator mutu, langkah-langkah pelaksanaannya dan dilengkapi dengan tabel indikator
mutu.
B. TUJUAN
1. Tujuan umum :
Memberikan panduan dalam pelaksanaan indikator mutu pada tiap unit RS terkait
untuk meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien RS Umum daerah
Paniai .
2. Tujuan khusus :
a. Dapat terselenggaranya pemilihan indikator mutu sesuai dengan yang
diperlukan tiap-tiap unit RS.
b. Memudahkan unit dalam pelaksanaan, penerapan dan pengukuran indikator
mutu.
c. Memperjelas alur pelaksanaan dan pelaporan untuk mengetahui keberhasilan
elaksanaan indikator mutu.
8
BAB II
RUANG LINGKUP
9
NO INDIKATOR AREA MANAJERIAL TARGET
1 Kelengkapan assessment Medis dalam waktu 24 jam 80 %
2 Penomoran rekam medis ganda / double 1%
3 Kehilangan dokumen rekam medis 1%
4 Ketidaklengkapan informed concent 1%
5 Kelengkapan pengisian berkas rekam medis rawat jalan 80 %
6 Respon waktu penyelesaian perbaikan alat non medis 100 %
7 Respontime pelayanan ambulance 80 %
8 Ketepatan waktu pemeliharaan genset 100 %
9 Pemeliharaan system pipa dan pengairan 100 %
10 Ketepatan jadwal pengantaran limbah padat medis ke 100 %
incinerator
11 Ketepatan waktu input data billing pasien rawat inap ≥ 80 %
12 Laporan harian setoran kasir ≥ 80 %
13 Ketidaklengkapan dokumen pendukung penagihan ≥ 80 %
14 Ketepatan pengadaan barang tidak rutin 100 %
15 Keterlambatan waktu penanganan kerusakan hardware / 100 %
jaringan
16 Rerata waktu Pendistribusian surat tepat sasaran 80 %
10
NO INDIKATOR AREA KLINIS TARGET
1 Waktu tanggap pelayanan gawat darurat kurang dari 5 menit 100 %
2 Transfer pasien kurang dari 6 jam 80 %
3 Kepatuhan pemberian label ( labelling ) obat high alert oleh 100 %
petugas farmasi
4 Kejadian pulang atas permintaan sendiri 100 %
5 Kejadian reaksi transfusi ≤0,01 %
6 Pelaksanaan prosedur penandaan lokasi operasi 100 %
7 Ketidakpatuhan pendokumentasian asssesmen nyeri 5%
8 Keterlambatan penyediaan darah 100 %
9 Infeksi Luka Operasi <2%
10 Bayi baru lahir yang tidak mendapatkan ASI eksklusif selama 100 %
rawat inap
11 Insiden kesalahan setting ventilator 0%
12 Tidak adanya kejadian operasi salah sisi 100 %
13 Tidak adanya kejadian operasi salah orang 100 %
14 Tidak adannya kejadian tertingganya benda asing pada tubuh 100 %
pasien setelah operasi
15 Kejadian kematian dimeja operasi ≤1%
16 Kepatuhan identifikasi pasien 100 %
17 Waktu tunggu rawat jalan ≥ 80 %
18 Kecepatan waktu tanggap komplain ≥ 80 %
19 Kepatuhan waktu visite dokter ≥ 80 %
20 Kepatuhan terhadap alur klinis ≥ 80 %
21 Kepatuhan Upaya pencegahan resiko jatuh 100 %
22 Waktu tanggap operasi seksio sesaria emergensi ≥ 80 %
23 Penundaan operasi elektif ≤5%
24 Kepatuhan penggunaan formularium nasional ≥ 80 %
25 Kepatuhan kebersihan tangan ≥ 85 %
26 Kepatuhan penggunaan alat pelindung diri 100 %
27 Pelaporan hasil kritis laboraturium 100 %
28 Kepuasan pelanggan ≥ 76,61 %
11
D. Kamus Profil Indikator Mutu
Konten form profil indikator mutu meliputi: judul indikator, dimensi mutu, tujuan, definisi
operasional, frekuensi pengumpulan data, periode analisa, numerator, denumerator,
sumber data, standar, penanggungjawab. (Sumber: dr. Luwiharsih)
12
I. Implementasi Indikator Mutu
Penerapan indikator mutu pada unit terkait untuk dilaksanakan dalam rangka
meningkatkan mutu dan keselamatan pasien.
13
Dengan rumus akurasi :
Jumlah Temuan
X 100%
Total Sampel
7. Data baik jika hasil ketidak akurasian data tidak melebihi dari 10 %
8. Data hasil ketidakakurasian ≥ 10 %, maka dilakukan corrective action, kemudian
diimplementasikan kepada unit terkait, setelah corrective action dilakukan;
lakukan proses pengumpulan data lagi sampai akurasi data mencapai >90%.
9. Data dari sasaran mutu baru, setelah corrective action dilakukan pengukuran
frekuensi analisa data oleh unit.
10. Penentuan frekuensi analisa data sasaran mutu corrective action sesuai dengan
kebutuhan dan urgensi dari proses pengumpulan data tersebut yang ditentukan
oleh Direktur.
11. Tampilan data hasil analisa setelah corrective action, dengan menggunakan data
statistik deskriptif pada tinjauan manajerial/ rapat pimpinan.
12. Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit melaporkan hasil analisa data corrective
action kepada Direktur Rumah Sakit untuk mendapatkan legalitas sesuai dengan
tujuan validasi data terutama untuk kepentingan publikasi pimpinan rumah sakit
memastikan reliabilitas data.
14
M. Rapat Pimpinan Indikator Mutu Baik Insidentil, Bulanan Atau Tri Bulanan
Rapat tinjauan manajemen/ rapat pimpinan baik insidentil maupun rutin adalah
Kegiatan koordinasi yang dilakukan oleh pimpinan unit yang berkaitan dengan indikator
mutu pada unit tersebut dan kegiatan komite mutu bersama dengan direksi dalam
membahas, mengevaluasi, dan melakukan tindak lanjut mengenai indikator mutu,
dilaksanakan setiap 1 (satu) bulan dan 3 (tiga) bulan.
15
b. Tipe organisasi rumah sakit sama di bawah naungan pemilik rumah sakit
c. Hubungan kompetitif
d. Jenis pasien yang dilayani
e. Ukuran organisasi
f. Lokasi geografis
Jika benchmarking hasil gap analisis positif ataupun negatif dan perbedaannya
sangatbermakna yaitu gap melebihi 10% maka dilakukan Root Cause Analysis (RCA)
untukmenetapkan prioritas mana yang akan dilakukan perbaikan dengan
tetapmemperhatikan siklus PDCA.
Jika hasil lebih jelek dari standar dilakukan langkah sesuai siklus PDCA:
Plan :plan lagi sesuatu yang baru, redesign lagi sesuatu yang baru
Do : lakukan trial selama 3 (tiga) bulan
Cek : cek/diukur penggunaannya selama 3 (tiga) bulan.
Selama proses kerja baru wajib membuat sasaran mutu atas proses kerjabaru
tersebut, untuk menentukan bagus atau tidak.
Action :action apabila ada yang perlu dibenahi kembali SPO sasaran mutu tersebut.
O. Publikasi Data Indikator Mutu Atara Lain Website, Media Informasi, Mading Dan
Sosialisasi Baik Tertulis Maupun Lisan
Hasil pencapaian indikator mutu dilakukan sosialisasi kepada unit terkait.Agar unitterkait
data melakukan tindak lanjut atas angka capaian indikator mutu yang telah didapat.
16
Dalam program menjaga mutu, pelaksanaan kegiatan ini tercakup dalam suatu
siklus kegiatan tertentu yang dikenal dengan nama siklus PDSA ( Plan, Do, Study,
Action) PDSA merupakan rangkaian kegiatan yang terdiri dari penyusunan rencana
kerja, pelaksanaan rencana kerja, pemeriksaan pelaksanaan rencana kerja, serta
perbaikan yang dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan untuk lebih
meningkatkan mutu pelayanan kebidanan yang diselenggarakan. Proses pelaksanaan
monitoring dan evaluasi dalam peningkatan mutu dan keselamatan pasien
menggunakan 5 (lima) siklus yaitu:
1. Design
Tahap dalam siklus layanan dan sebuah element yang penting didalam suatu
perubahan dalam rangka peningkatan mutu dan keselamatan pasien, peran
design dalam proses perubahan dapat di jelaskan sebagai perancangan dari
fungsi proses peningkatan mutu dan keselamatan pasien di RSUD Nabire dan
RSUD Abepura
2. Meassure
Untuk menilai dari suatu design yang telah dibuat dilakukan proses meassure
yaitu pengukuran terhadap proses peningkatan mutu dan keselamatan pasien
yang dapat menentukan kinerja sekarang dan sebelum mengalami perubahan
dalam pelaksanaan penialian tersebut menggunakan internal database
3. Assess
Data dari unit yang telah dimasukkan dalam internal data base kemudian
dilakukan analisa terhadap data tersebut dengan menyesuaikan dengan SPO
dan informasi yang ditampilkan. Untuk dilakukan validasi dari data yang di input
apakah sudah sesuai dengan SPO yang ada. Sehingga dapat dilakukan
perbandingan pada informasi yang muncul dan dapat diambil keputusan untuk
perbaikan pada prioritas.
4. Improvement
Dari data yang telah dikumpulkan dilakukan perbaikan inovasi yang dapat
memunculkan trobosan baru dalam peningkatan mutu dan keselamatan pasien
sehingga dapat diputuskan proses perbaikan selanjutnya.
5. Redesign Perbaikan dari keseluruhan proses yang ada dalam siklus monitoring
dan evaluasi harus bersifat mencakup pada semua aspek yang berkaitan
dengan proses PMKP, proses ini terus berputar sehingga dapat memonitoring
17
dan mngevaluasi suatu progam yang berjalan sesuai dengan pedoman yang
ada.
Q. Pelaporan Ke Direksi
Pelaporan hasil pelaksanaan indikator mutu di unit terkait yang telah
direkapitulasi oleh kepala ruang kepada komite mutu dilaksanakan setiap 1 (satu) bulan
sekali.Darilaporan tiap unit, hasil pelaksanaan indikator mutu dilakukan validasi oleh
komite mutu untuk kemudian dilaporkan kepada direksi setiap 3 (tiga) bulan
sekali.Setiap tahun dilakukan pelaporan hasil akhir pencapaian peningkatan mutu RS
kepada pemilik rumah sakit.
18
BAB III
TATALAKSANA
19
C. Sosialisasi Indikator Mutu Ke Unit Terkait
Indikator mutu utama terpilih yang telah disetujui oleh direksi dan disepakati bersama
dilakukan sosialisasi kepada unit terkait, agar unit terkait dapat melakukan tindak lanjut.
Sosialisasi indikator mutu antara lain dilaksanakan di website (IT Blog), media informasi,
Pencatatan adalah catatan pada sensus harian unit rumah sakit tentang pelaksanaan
indikator mutu utama pada unit terkait.Pelaporan berisi laporan hasil pelaksanaan
indikator mutu pada unit terkait. Pelaporan dari unit ke komite mutu setiap 1 (satu) bulan,
pelaporan dari komite ke direksi setiap 3 (tiga) bulan, pelaporan dari direksi ke dewan
3. Formulir rekapitulasi dari unit kepada komite mutu, disebut form C (warna merah)
F. Petunjuk Pengisian
1. Sensus harian indikator rumah sakit (format sederhana unit terkait) dibagikan pada
semua institusi yang terkait seperti : ruang rawat inap, IGD, catatan medik/Unit rekam
20
2. Penanggungjawab pengisian format sensus harian adalah manajer/ Kabag/
3. Formulir laporan bulanan (form B) rumah sakit diisi oleh manajer/ Kabag/ Kasi/Kepala
Instalasi/Penanggung jawab unit terkait berdasarkan pada data-data yang ada pada
4. Pengisian laporan formulir C dari tiap-tiap unit dilakukan rekapitulasi indicator mutu
berdasarkan hasil data pengisian dari formulir B, dilaporkan kepada komite mutu
5. Formulir B dan Formulir C dari unit yang telah diisi lengkap dilaporkan kepada komite
mutu pada tanggal 10 bulan berikutnya, dan akan direkapitulasi hasil indikator mutu
utama / unit oleh komite mutu ke dalam Formulir C yang sudah disediakan.
6. Hasil analisa rekapitulasi (selesai di komite mutu sampai tanggal 15) dari indikator
mutu pelayanan rumah sakit oleh komite mutu harus dilaporkan pada direktur
UNIT:……
JUDUL INDIKATOR AREA : …… (Misal kelengkapan pengkajian awal pasien baru di IGD
dalam 24 jam – Area Klinis
BULAN : ……
TAHUN : ……
AREA MONITORING :…… (Rawat Jalan/ Rawat Inap, dll)
SUMBER DATA :…… (Check list/ Rekam Medis/ Asesmen PAsien Jatuh dll
SAMPLE SIZE :…… (Populasi >1000, sampel 10%; populasi ≥100, sampel
30%; populasi <100, sampel 100%
21
Tanggal Tabulasi Jumlah Indikator Numerator Tabulasi Jumlah Indikator
(sesuai dengan formula) Denumerator (sesuai dengan
formula)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
……
31
Jumlah
Paniai,
……………………………….2023
Penanggungjawab
Manajer/ Kepala Bagian/ Kasi/
Verifikator Indikator Mutu Utama/ Kepala Instalasi - Penanggung jawab
Indikator Mutu Unit unit
b. FORM B. Laporan Bulanan Dari Unit (Manajer/ Kabag/ Kasi/ Kepala Instalasi -
22
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………….
Rekomendasi
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………….
Penanggungjawab Indikator Mutu Paniai,
………………………2023
Manajer/ Kepala Bagian/ Kasi/ Verifikator Komite Mutu
Kepala Instalasi/Penanggung Jawab Unit (Ketua/ Wakil Ketua/ Sekretaris)
Terkait
23
BAB IV
DOKUMENTASI
Dokumentasi dalam pelaksanaan indikator mutu adalah sebagai bukti adanya pelaksanaan
dan tindak lanjut sebagai upaya peningkatan mutu pelayanan pada setiap unit rumah sakit.
4. Alat bantu penyusunan, pelaksanaan indikator mutu utama (sensus harian (form
5. Formulir laporan dari unit kpd komite mutu (Form B, warna pink). Adanya form
pelaporan indikator mutu yang telah diisi lengkap sesuai dengan data yang ada dan
telah dianalisa sesuai formula serta diketahui oleh kains/ kabag unit lengkap dengan
6. Formulir rekapitulasi data indikator mutu dari unit kepadai komite mutu (Form C,
warna merah) lengkap dengan rerata target, analisa masalah, analisa tri bulan, dan
tindak lanjut.
7. Formulir rekapitulasi data indikator mutu di komite mutu (Form D, warna ungu) lengkap
dengan rerata target, analisa masalah, analisa tri bulan, dan tindak lanjut.
24
BAB V
Beberapa tahapan harus dilalui pada waktu menerima data-data dari unit:
1. Pemeriksaan tentang kelengkapan dan kebenaran laporan yang diterima. Hal ini penting
2. Adanya pemahaman bahwa yang diperhatikan adalah pelayanan yang jelek saja sedang
3. Untuk mendapatkan gambaran umum dari data yang terkumpul, perlu disusun table
umum, bar chart dan line graft untuk seluruh bulan. Pada visualisasi data tersebut dapat
4. Untuk mengetahui apakah tingkat mutu pelayanan yang dicapai pada bulan terentu
perlu diketahui beberapa angka sedrhana yang ada pada statistik deskriptif, antara lain
angka rata-rata (mean), angka simpangan (SD, Standar Deviasi), dan rentang (range).
Pengukuran cara sederhana ini disebut time series analysis (Analisis Kecenderungan
menurut waktu
25
BAB VI
Direktur
Dewan
Pengawas
1. Sensus Harian Indikator Mutu Rumah sakit (Format sederhana unit terkait, A1,A2,A3)
sensus harian indikator mutu adalah kepala ruangan unit terkait. Kepala ruangan
26
mengkopilasikan formulir A1, A2, A3 dan harus diserahkan kepada kepala Instalasi /
2. Formulir laporan bulanan rumah sakit (B1, B2, B3) diisi oleh manajer/ kabag/ kasi/kepala
instalasi/ penjab unit terkait berdasarkan pada data-data yang ada pada form A1, A2,
A3. Ketiga form B tersebut (B1, B2, B3) diserahkan pada komite mutu.
3. Laporan bulanan (B1, B2, B3) yang telah lengkap dan telah dianalisa dengan
menggunakan formula oleh unit, akan diterima oleh komite mutu kemudian direkapiulasi
4. Laporan bulanan (B1, B2, B3) yang telah lengkap dan telah dianalisa dengan
menggunakan formula oleh unit, akan diterima oleh komite mutu kemudian direkapiulasi
5. Hasil analisa dari indikator mutu pelayanan rumah sakit oleh komite mutu harus
dilaporkan pada direktur setiap 3 (tiga) bulan untuk dilakukan tindak lanjut.
6. Hasil akhir pencapaian indikator mutu rumah sakit dilaporkan oleh direksi kepada dewan
27
BAB VII
PENUTUP
Keberadaan suatu indikator untuk mengukur mutu pelayanan di rumah sakit akan
mempunyai manfaat yang sangat banyak bagi pengelolaan rumah sakit, terutama untuk
mengukur kinerja rumah sakit itu sendiri (self assessment). Manfaat tersebut antara lain
sebagai alat untuk melaksanakan manajemen kontrol dan juga sebagai alat untuk mendukung
pengambilan keputusan di dalam rangka perencanaan kegiatan untuk masa yang akan datang.
Namun fungsinya hanya sebagai alat pemandu.Upaya peningkatan mutu tetap terus
merupakan kesepakatan / komitmen diantara seluruh karyawan dan pimpinan rumah sakit.
Dengan semakin berkembangnya globalisasi, maka persaingan antar rumah sakit juga
akan semakin sengit, oleh karena itu implementasi suatu indikator rumah sakit akan menjadi
suatu kebutuhan. Pengelola yang ingin unit kerjanya tetap berada didepan dalam persaingan
28
Lampiran 1
FORM A. Sensus Harian Indikator Mutu Dari Unit Kepada Komite Mutu dan Keselamatan
Pasien
UNIT : ……
JUDUL INDIKATOR AREA : …… (Misal kelengkapan pengkajian awal pasien baru di IGD
dalam 24 jam – Area Klinis
BULAN : ……
TAHUN : ……
AREA MONITORING : …… (Rawat Jalan/ Rawat Inap, dll)
SUMBER DATA : …… (Check list/ Rekam Medis/ Asesmen PAsien Jatuh dll
SAMPLE SIZE : …… (Populasi >1000, sampel 10%; populasi ≥100, sampel
30%; populasi <100, sampel 100%
Tanggal Tabulasi Jumlah Indikator Numerator Tabulasi Jumlah Indikator
(sesuai dengan formula) Denumerator (sesuai dengan
formula)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
……
31
Jumlah
Penanggungjawab Indikator Mutu Paniai,
……………………2023
Manajer/ Kepala Bagian/ Kasi/ Verifikator Komite Mutu
Kepala Instalasi/Penanggung Jawab Unit (Ketua/ Wakil Ketua/ Sekretaris)
Terkait
29
LAMPIRAN 2
FORM B. Laporan Bulanan Dari Unit (Manajer/ Kabag/ Kasi/ Kepala Instalasi -
30
LAMPIRAN 3
FORM C.
PASIEN
UNIT :…
JUDUL INDIKATOR: …
CAPAIAN BULAN KE
NO U JL JIM F T I II III ∑HCT MSLH ATB TL
N D H N D H N D H
Keterangan :
U : Unit ΣHCT : Rerata Hasil Capaian Target
JL : Jenis Layanan MSLH : Masalah
JIM : Judul Indikator mutu ATB : Analisa Tri Bulan
F : Formula TL : Tindak Lanjut
T : Target D : Denumerator
N : Numerator H : Hasil ,
tanggal
Unit pelapor Komite mutu
Nama terang dan tanda tangan Nama terang dan tanda tangan
(ketua/wakil/sekertaris/anggota)
31
LAMPIRAN 4
FORM D.
CAPAIAN BULAN KE
NO U JL JIM F T I II III ∑HCT MSLH ATB TL
N D H N D H N D H
, tanggal………………
Unit pelapor Komite mutu
Nama terang dan tanda tangan Nama terang dan tanda tangan
(ketua/wakil/sekertaris/anggota)
32
LAMPIRAN 5
INDIKATOR MUTU
AREA:
33
34