93 - 97 Ngaliyan Semarang
Telp. (024) 7625005 (hunting), 7618800- Fax. (024) 7621733 Email : rspm_smg@yahoo.co.id
SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT PERMATA MEDIKA
Nomor : 16 / SK / IV / 2022
TENTANG
PENETAPAN INDIKATOR MUTU RUMAH SAKIT PERMATA MEDIKA
Menimbang : a. bahwa dalam rangka peningkatan mutu pelayanan dan kinerja yang terarah
maka perlu ditetapkan indikator mutu rumah sakit.
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam poin “a” di
atas, maka dianggap perlu ditetapkan indikator mutu rumah sakit permata
medika.
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Semarang
Pada Tanggal : 5 April 2022
Direktur Rumah Sakit Permata Medika
Dengan mengucap syukur alhamdulillah karena hanya dengan ridho dan petunjuk-
Nya buku Indikator Mutu Rumah Sakit Permata Medika Semarang dapat disusun.
Buku Indikator mutu ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dalam upaya
meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien di Rumah Sakit Permata Medika
Semarang dengan berbagai metode pendekatan, agar dapat disesuaikan dengan situasi dan
kondisi di lingkungan satuan kerja masing-masing.
Buku Indikator Mutu ini tentunya jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran dari
semua pihak sangat diharapkan.
Semoga buku pedoman ini bermanfaat.
HALAMAN JUDUL................................................................................................................1
KATA PENGANTAR..............................................................................................................3
DAFTAR ISI............................................................................................................................4
9. FISIOTERAPI...................................................................................................85
12. TB DOTS..........................................................................................................94
21. HRD/KEPEGAWAIAN..................................................................................143
22. CASEMIX.........................................................................................................147
27. LAUNDRY......................................................................................................164
28. LOGISTIK.......................................................................................................167
31. SECURITY.......................................................................................................174
BAB I
INDIKATOR MUTU
RUMAH SAKIT PERMATA MEDIKA
Area Indikator Mutu RS. Permata Medika terdiri atas 4 Indikator Mutu yaitu :
1. Indikator Mutu Klinis
a) Assesment Pasien
b) Pelayanan Laboratorium
c) Pelayanan Radiologi dan Diagnostik
d) Prosedur Bedah
e) Penggunaan Antibiotik dan Obat Lainnya
f) Kesalahan Medikasi dan Kejadian Nyaris Cidera (KNC)
g) Anestesi dan Penggunaan Sedasi
h) Penggunaan Darah dan Produk Darah
i) Ketersediaan, Isi, dan Penggunaan Catatan Medik
j) Pencegahan dan Pengendalian Infeksi, Surveilans dan Pelaporan
4. MDG’S
a) Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) 24 Jam
b) Klinik Geriatri
c) TB DOTS
d) Poli HIV
e) Program Pengendalian Resistensi Antimikroba (PPRA)
Numerator Jumlah kumulatif waktu tunggu pasien rawat jalan yang disurvey
Definisi Operasional Bed Occupancy Rate adalah prosentase pemakaian tempat tidur
pada satuan waktu tertentu. Angka ini didefinisikan sebagai rasio
hari layanan rawat inap terhadap jumlah tempat tidur pada periode
tersebut dinyatakan dalam persentase.
Tujuan Tergambarnya pemanfaatan pelayanan rawat inap di Rumah Sakit
Standar 70 – 80 %
h. Angka rata – rata lamanya pasien di rawat / Average Length of Stay (AvLOS)
Judul Indikator Angka rata – rata lamanya pasien di rawat / Average Length of Stay
(AvLOS)
Ruang Lingkup Manajemen penggunaan sumber daya
Tipe Indikator Struktur √ Proses Hasil
Definisi Rata – rata lama rawat pasien dalam periode tertentu
operasional
Tujuan Memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga dapat memberikan
gambaran mutu pelayanan, apabila diterapkan pada diagnosa tertentu
dapat dijadikan hal yang perlu pengamatan yang lebih lanjut
Dimensi Mutu Efektifitas, efisiensi, kelangsungan pelayanan, akses pelayanan
Alasan Pemilihan Terwujudnya penyelenggaraan sistem pelayanan rawat inap berbasis
Indikator mutu dan keselamatan pasien
Cakupan Data Inklusi : --
Eksklusi : --
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah lama di rawat ( hari )
Denominator Jumlah pasien keluar ( hidup & mati )
Formula Jumlah lama di rawat ( hari ) DIBAGI Jumlah pasien keluar ( hidup +
mati )
Sumber data Rekam medis
Standar 6 – 9 hari
Kriteria Penilaian AvLOS (hari) :
e. Kepuasan Pelanggan di VK
Judul Kepuasan Pelanggan di VK
Ruang Lingkup Kepuasan Pelanggan
Manajerial
Tipe Indikator Struktur Proses Hasil √
Tujuan Terselenggaranya pelayanan di VK yang mampu memberikan
kepuasan pelanggan
Dimensi Mutu Efektivitas dan Mutu Pelayanan
Definisi Kepuasan Pelanggan adalah pernyataan tentang persepsi pelanggan
Operasional terhadap jasa pelayanan kesehatan yang diberikan oleh RS di VK.
Pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dilaksanakan di
lokasi layanan sesuai dengan metode dan ketentuan sebagimana diatur
dalam pedoman umum penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat unit
layanan instansi pemerintah (KepMenPan nomor
KEP-25/M.PAN/2/2004).
Alasan Kepuasan pelanggan dapat dicapai apabila pelayanan yang diberikan
Pemilihan sesuai atau melampaui harapan pelanggan. Hal ini dapat diketahui
Indikator dengan melakukan survey kepuasan pelanggan untuk mengetahui
e. Kepuasan Pelanggan di HD
Judul Kepuasan Pelanggan di HD
Ruang Lingkup Kepuasan Pelanggan
Manajerial
Tipe Indikator Struktur Proses Hasil √
Tujuan Terselenggaranya pelayanan di HD yang mampu memberikan
Definisi Pencatatan dan pelaporan semua pasien TB yang berobat rawat jalan
operasional maupun rawat inap di unit DOTS
Tujuan Tersedianya data pencatatan dan pelaporan TB di RS Permata Medika
Alasan Pemilihan Berdasarkan Standar Minimal Pelayanan Rumah Sakit dengan tujuan
Indikator Pengendalian Tuberkulosis yang merupakan salah satu indikator
keberhasilan Millenium Developmenmt Goals (MDGs)
Alasan Pemilihan Berdasarkan Standar Minimal Pelayanan Rumah Sakit dengan tujuan
Indikator Pengendalian Tuberkulosis yang merupakan salah satu indikator
keberhasilan Millenium Developmenmt Goals (MDGs)
Cakupan Data Inklusi :
Seluruh pasien TB BTA positif kasus baru
Eksklusi :
Pasien TB BTA positif kasus baru yang dirujuk balik ke Puskesmas
Frekuensi Tiap bulan
pengumpulan data
k. Kasus Infeksi yang diselesaikan Secara Multidisiplin Melalui Forum Kajian Infeksi
Terintegrasi
Judul Indikator Kasus infeksi yang diselesaikan secara mulitidisiplin melalui
forum kajian infeksi terintegrasi
Ruang Lingkup Klinis, Pengendalian Infeksi
Tipe Indikator Struktu Prose Hasi √
r s l
Dimensi Mutu Keselamatan Pasien, efisiensi, dan efektivitas
Tujuan Peningkatan mutu penanganan kasus infeksi sulit yang dikaji oleh
tim multidisiplin secara terintegrasi
Definisi Kajian terhadap kasus sulit terkait infeksi yang melibatkan
operasional berbagai disiplin ilmu/multidisiplin yang dilakukan secara
terintegrasi, berkala, dan terukur
Alasan Pemilihan Untuk memberikan tatalaksana yang lebih baik atau peningkatan
Indikator mutu penanganan kasus infeksi secara multidisiplin, melalui
forum kajian kasus infeksi terintegrasi
Cakupan Data Inklusi : Seluruh kasus infeksi yang memerlukan penanganan
multidisplin
Eksklusi : --
Frekuensi Minimal satu kasus setiap bulan
Pengumpulan data
Periode analisa Bulanan
Numerator Kasus infeksi yang diselesaikan secara multidisplin melalui
Definisi Operasional Waktu lapor hasil kritis laboratorium adalah Waktu yang diperlukan
untuk memberikan jawaban kepada dokter yang mengirim setelah
keluar hasil pemeriksaan dan mulai dibaca oleh dokter spesialis
patologi klinik sampai hasilnya diterima oleh dokter yang mengirim
(lisan atau tulisan).
Standar : harus diterima dalam waktu kurang dari 30 (tiga puluh) menit
baik secara lisan maupun tulisan. Untuk lisan harus ada bukti TBaK
(Tulis, Baca, Konfirmasi) yang dituliskan di rekam medik
Yang dimaksud dengan kritis adalah adalah hasil pemeriksaan yang
termasuk dalam kategori kritis yang ditetapkan dengan kebijakan RS.
RED Category Condition adalah keadaan yang masuk dalam kondisi
kategori kritis atau yang memerlukan penatalaksanaan segera.
Waktu tunggu yang memanjang dapat berakibat:
− Menurunkan kepercayaan terhadap layanan laboratorium
− Memperpanjang diagnosa dan terapi penderita
Cakupan Data Inklusi : Semua hasil pemeriksaan laboratorium kritis yang sesuai
dengan RED Category Condition
Eksklusi : Semua pemeriksaan dan hasil pemeriksaan laboratorium
yang bukan Kritis dan tidak termasuk RED Category Condition ; hasil
pemeriksaan laboratorium patologi klinik kritis yang sudah dapat
dilihat oleh DPJP/perujuk melalui sistem informasi dan sudah
ditindaklanjuti.
Standart 100%
Definisi Operasional Terjadinya lisis atau pembekuan darah yang tidak sesuai dengan syarat
sampel darah yang baik.
Frekuensi 1 Bulan
Pengumpulan Data
Standart <1%
Definisi Sisa makanan adalah porsi makanan yang tersisa yang tidak dimakan
Operasional oleh pasien (sesuai dengan pedoman asuhan gizi rumah sakit)
Pelanggan dianggap puas jika sisa makanan ≤ 20 % setiap porsi
makanan yang di sajikan
Tujuan Mengetahui seberapa besar daya terima pasien terhadap makanan
atau diet yang diberikan oleh Instalasi Gizi Rumah Sakit
Dimensi Mutu Efektifitas dan Efisiensi
Denominator Jumlah porsi makanan pasien yang disurvey dalam satu bulan
Formula ( Jumlah kumulatif porsi sisa makanan dari pasien yang disurvey
DIBAGI Jumlah porsi makanan pasien yang disurvey dalam satu
bulan ) x 100%
Standar <20 %
Tujuan Gizi.
Mengetahui seberapa besar daya terima pasien terhadap makanan
atau diet yang diberikan oleh Instalasi Gizi Rumah Sakit
Dimensi Mutu Kenyamanan
Alasan Pemilihan Untuk menilai kinerja Instalasi Gizi dalam pelayanan gizi yang
Indikator memuaskan
Cakupan Data Inklusi : Semua pasien rawat inap dan rawat jalan yang mendapat
pelayanan gizi
Eksklusi : Pasien Puasa dan Pasien yang mendapat Nutrisi
Parenteral
Formula (Jumlah pasien yang puas dalam satu bulan DIBAGI Jumlah
seluruh pasien yang disurvei) x 100%
Standar >90%
Definisi Operasional Rekam medik yang lengkap adalah rekam medik yang telah diisi
lengkap oleh dokter dan PPA lainnya dalam waktu <24 jam
setelah setelah pasien rawat inap diputuskan untuk pulang, yang
meliputi identitas pasien, anamnesis, rencana asuhan, pelaksanaan
asuhan, tindak lanjut dan resume.
Tujuan Tergambarnya tanggung jawab dokter dan PPA lainnya dalam
kelengkapan informasi rekam medik
Dimensi Mutu Aksesibilitas, Kesinambungan pelayanan, Keselamatan &
Keamanan
Alasan Pemilihan Berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Rekam Medis
Indikator dalam KEPMENKES Nomor 129/Menkes/SK/II/2008,
kelengkapan pengisian berkas rekam medis harus mencapai angka
100% selama 1x24 jam setelah pasien keluar rumah sakit.
Ketidaklengkapan pengisian berkas rekam medis akan
mengakibatkan catatan yang termuat menjadi tidak sinkron serta
informasi kesehatan pasien terdahulu sulit diidentifikasi.
Cakupan Data Inklusi : Seluruh dokumen rekam medik pasien rawat inap yang
sudah diputuskan pulang
Eksklusi : --
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa 3 bulan
Numerator Jumlah dokumen rekam medik pasien rawat inap yang telah
diputuskan pulang yang telah diisi lengkap oleh dokter dan PPA
lainnya dan dikembalikan dalam waktu <24 jam
Denominator Jumlah seluruh dokumen rekam medik pasien rawat inap yang
Standar 100%
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan Data
Periode analisis 3 bulan
Numerator Jumlah jam efektif yang hilang dalam satu bulan
Denominator Jumlah seluruh jam efektif karyawan pada bulan yang sama
Formula (Jumlah jam efektif yang hilang dalam satu bulan DIBAGI Jumlah
seluruh jam efektif karyawan pada bulan yang sama) X 100%
Sumber Data Sub Bagian Kepegawaian
Standar ≤ 1%
Kriteria Penilaian Hasil (%) :
Hasil ≤ 1 skor = 100
1 < Hasil < 2 skor = 75
2 < Hasil ≤ 3 skor = 50
3 < Hasil ≤ 5 skor = 25
Hasil > 5 skor = 0
Penanggung jawab Manager Personalia (HRD)
Pengumpul Data
22. CASEMIX
a. Ketepatan Jadwal Pengiriman Berkas Klaim ke Kantor BPJS Kesehatan
Judul Indikator Ketepatan jadwal pengiriman berkas klaim ke kantor BPJS Kesehatan
Ruang Lingkup Casemix
Tipe Indikator Struktur Proses √ Hasil
Alasan Pemilihan Berdasarkan Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit dan Standar
Indikator Pelayanan Minimal Rumah Sakit untuk meningkatkan
pemeliharaan alat medis
Standar >80%
Alasan Pemilihan Berdasarkan Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit dan Standar
Indikator Pelayanan Minimal Rumah Sakit untuk meningkatkan
pemeliharaan alat medis
Numerator Jumlah laporan kerusakan alat medis yang ditanggapi kurang atau
sama dengan 15 menit dalam satu bulan
Denominator Jumlah seluruh laporan kerusakan alat medis dalam satu bulan
Formula (Jumlah laporan kerusakan alat medis yang ditanggapi kurang atau
sama dengan 15 menit DIBAGI Jumlah seluruh laporan kerusakan
alat medis) X 100%
Sumber Data Laporan dari unit pemeliharaan sarana
Standar >80%
Alasan Pemilihan Berdasarkan Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit dan Standar
Indikator Pelayanan Minimal Rumah Sakit untuk meningkatkan
pemeliharaan alat medis dan non medis
Cakupan Data Inklusi : Seluruh alat medis di RS Permata Medika yang
dijadwalkan untuk dilakukan pemeliharaan (service)
Eksklusi : Alat medis single use
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan Data
Periode analisis 3 bulan
Numerator Jumlah alat yang dilakukan pemeliharaan (service) tepat waktu
dalam satu bulan
Alasan Pemilihan Berdasarkan Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit dan Standar
Indikator Pelayanan Minimal Rumah Sakit untuk meningkatkan pelayanan
laundry
Cakupan Data Inklusi : Seluruh linen di RS Permata Medika
Eksklusi : --
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan Data
Periode analisis 3 bulan
Numerator Jumlah hari dalam satu bulan dengan penyediaan linen tepat waktu
Formula (Jumlah hari dalam satu bulan dengan penyediaan linen tepat
waktu DIBAGI Jumlah hari dalam 1 bulan) x 100%
Alasan Pemilihan Berdasarkan Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit dan Standar
Indikator Pelayanan Minimal Rumah Sakit untuk meningkatkan pelayanan
laundry
Cakupan Data Inklusi : Seluruh linen di RS Permata Medika
Eksklusi : --
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan Data
Periode analisis 3 bulan
Numerator Jumlah linen yang hilang di masing – masing unit per bulan
Denominator Jumlah seluruh linen di masing – masing unit pada bulan tersebut
Formula (Jumlah linen yang hilang di masing – masing unit per bulan
DIBAGI Jumlah seluruh linen di masing – masing unit pada bulan
tersebut) x 100%
Sumber data Catatan kehilangan linen
Definisi Infeksi Daerah Operasi adalah Infeksi yang terjadi pada daerah insisi
Operasional daerah operasi dalam waktu 30 hari tanpa implan dan 90 hari dengan
implan pasca bedah.
Kriteria :
A. Pus keluar dari luka operasi atau drain yang dipasang diatas fascia,
B. Biakan positif dari cairan yang keluar dari luka atau jaringan yang
diambil secara aseptic,
C. Sengaja dibuka oleh dokter karena terdapat tanda peradangan kecuali
hasil biakan negatif (paling sedikit terdapat satu dari tanda – tanda
infeksi berikut ini : nyeri, bengkak lokal, kemerahan dan hangat
lokal) dan
D. Dokter yang menangani menyatakan terjadi infeksi
Frekuensi 1 Bulan
Pengumpulan Data
Standart ≤ 1,5%
Frekuensi 1 Bulan
Pengumpulan Data
Formula (Jumlah kejadian dekubitus DIBAGI Jumlah hari tirah baring) x 1000
Standart ≤ 1,5‰
Frekuensi 1 bulan
PengumpulanData
b. Angka Ketepatan Melakukan TBaK dengan Adanya Paraf Pemberi dan Penerima
Informasi pada Stempel TBaK
Judul Angka Ketepatan Melakukan TBaK dengan Adanya Paraf Pemberi
dan Penerima Informasi pada Stempel TBaK
Ruang Lingkup Komunikasi Efektif
Numerator Jumlah kelengkapan paraf pada stempel TBaK oleh penerima dan
pemberi instruksi di rawat inap
Standar 100 %
Kriteria Penilaian Hasil = 100% skor = 100
95% < Hasil < 100% skor = 75
90% < Hasil < 95% skor = 50
85% < Hasil < 90% skor = 25
Hasil < 85% skor = 0
Penanggung jawab Tim Keselamatan Pasien
Pengumpul data