C. SPESIMEN URIN
1. Alat dan bahan :
Sabun dan air mengalir
Wadah steril bermulut lebar dengan tutup berulir (dewasa)
Urine collector (bayi)
Larutan antiseptik
Spuit
Klem
2. Metode pengambilan spesimen urin
Pada anak yang sudah mengerti instruksi dan dapat buang air kecil sendiri tanpa
terpasang kateter urin, dapat diminta untuk berkemih spontan untuk mengeluakan urin
pancar tengah. Berikut teknik pengambilan urin pancar tengah pada pasien anak.
Pengambilan urin porsi tengah pada pasien yang terbaring namun tidak menggunakan
kateter urin :
Pasien diberitahu tindakan yang akan dilakukan
Pakaian bagian bawah pasien dibuka, diletakkan bed pan steril dibawahnya
Perawat memakai sarung tangan
Pada pasien wanita, dengan 2 jari bukalah labia mayora, lipatan labia
dibersihkan dengan sabun, bilas dengan air sampai bersih
Jika pria, mulut uretra dibersihkan dengan sabun, dibilas dengan air sampai
bersih
Pasien diminta berkemih sedikit lalu urin keluar pertama kali dibuang, aliran
berikutnya ditampung dengan botol steril sebanyak 10 ml
Pot urin steril diberi label yang tertera identitas pasien dan tanggal serta waktu
pengambilan
Segera dikirim ke laboratorium mikrobiologi bersama formulir permintaan
pemeriksaan dalam waktu < 2 jam pada suhu kamar
Klem kateter di bawah tempat pengambilan (sampling port), dan biarkan selama
20 -30 menit
Disinfeksi tempat pengambilan pada kateter dengan alkohol 70%
Gunakan alat suntik steril untuk mengambil spesimen urin sebanyak 10 ml pada
bagian yang akan ditusuk.
Masukkan ke dalam pot urin steril.
Pot urin steril diberi label yang tertera identitas pasien, tanggal serta waktu
pengambilan, nomor rekam medik dan jenis spesimen
Segera dikirim ke laboratorium mikrobiologi bersama formulir permintaan
pemeriksaan dalam waktu 2 jam pada suhu kamar
NaCl steril
Kasa steril
Medium transport (Amies)
Kaca objek
Kapas steril untuk swab Gram
GV set steril
Luka dibersihkan dengan kapas yang dibasahi NaCl steril dengan kasa steril
sampai terlihat dasar luka (bila terdapat jaringan nekrotik dan slough hendaknya
dibersihkan dahulu). Dasar luka yang diharapkan adalah batas antara jaringan
yang sakit dan sehat.
Spesimen diambil dengan cara melakukan swab/usapan pada dasar luka
menggunakan kapas swab steril. Swab dilakukan dengan melakukan tekanan ke
dasar luka, terutama pada sudut – sudut luka (batas bagian dalam antara luka
dan jaringan sehat)
Usapan/swab pertama dilakukan untuk pembuatan apusan Gram. Kapas swab
diusapkan pada bagian tengah permukaan kaca objek secara melingkar hingga
menempel dan tampak buram pada kaca objek
Biarkan kaca objek kering pada suhu ruang
Lakukan usapan kedua pada dasar luka menggunakan kapas swab pada medium
transport Amies, lakukan proses swab/usap luka yang sama seperti pada swab
yang pertama.
Masukkan kapas swab ke dalam medium transpor Amies.
Spesimen pemeriksaan dikirim ke laboratorium dalam waktu < 2 jam pada suhu
ruang.
Bila luka masih tertutup atau intak disarankan lakukan aspirasi pus, denagan
teknik pengambilan antiseptik menggunakan syringe steril.
E. SPESIMEN JARINGAN
1. Alat dan bahan :
NaCl steril
Tabung/pot steril
GV set steril
2. Metode pengambilan spesimen jaringan
Pengambilan spesimen jaringan umumnya dilakukan saat dokter melakukan prosedur
tindakan di kamar operasi atau tindakan debridement. Dibandingkan swab luka
spesimen jaringan lebih baik untuk diagnosis infeksi pada jaringan karena diambil dari
bagian yang lebih dalam sehingga mengurangi risiko kontaminasi bakteri kulit.
Pengambilan spesimen jaringan dilakukan dengan memperhatikan hal sebagai berikut :
Hindari mengambil jaringan yang terpapar antiseptik (betadin atau alkohol),
sebaiknya jaringan yang diambil adalah jaringan yang agak dalam (deep tissue)
yakni jaringan terinfeksi yang berada tepat di atas dengan jaringan sehat.
Ukuran minimal jaringan diambil 1 x 1 cm menggunakan gunting dan pinset steril
Masukkan jaringan dalam pot steril
Pengiriman jaringan harus dilakukan segera dalam waktu < 2 jam
Bila pengiriman tidak dapat dilakukan segera, tambahkan sedikit NaCl steril pada
pot steril untuk melembabkan (jaringan jangan sampai terendam seluruhnya)