Yogyakarta,
27of Agustus
Collection Specimens 2022
Tiga Tahap Aktivitas Yang mempengaruhi Hasil
Pemeriksaan Laboratorium
Collection of Specimens 2
Manajemen Sampel
Collection of Specimens 3
LANGKAH
DIAGNOSIS
INFEKSI
Collection of Specimens
PRINSIP KULTUR:
Media Padat
Media Cair
(broth)
Collection of Specimens
Pedoman umum
Collection of Specimens 6
Langkah Seleksi & Koleksi Spesimen
Collection of Specimens 7
Tanggung Jawab Laboratorium
Sediakan wadah
Berikan informasi dan
pengumpulan sampel perlengkapan yang sesuai
Apa- Kapan- Bagaimana
Collection of Specimens
Kriteria penolakan sampel
Perbedaan identitas antara permintaan & label wadah
spesimen.
Jenis pemeriksaan tidak ditulis pada permintaan
Spesimen diterima dalam formalin
Ujung kateter Foley, Urin yang tidak dimasukkan di media
transport dan disimpan di lemari es selama> 24 jam.
Wadah yang tidak benar atau tidak steril/ bocor/ botol pecah.
Lebih dari satu spesimen urin, feses, sputum, luka atau
spesimen tenggorokan rutin diserahkan pada hari yang sama dari
sumber yang sama.
Kapas kering.
Sumber atau tidak ada jenis spesimen
Hanya satu swab yang dikirim dengan beberapa permintaan untuk
berbagai organisme [bakteri, BTA, jamur, virus, ureolama, dll.
Spesimen sputum dengan <25 WBC, > 10 sel epitel/lp
Collection of Specimens 9
FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT MEMPENGARUHI HASIL
• Keterlambatan pengiriman :
mempengaruhi kelangsungan hidup patogen dan memungkinkan
pertumbuhan berlebih dari flora normal atau organisme yang mencemari
• Suhu berlebihan :
Saat suhu meningkat aktivitas bakteri juga dapat meningkat yang
menyebabkan patogen yang sangat tinggi atau pertumbuhan berlebih dari
bakteri flora normal
• Spesimen, media transport yang tidak tepat :
pemulihan optimal organisme target tidak terjadi
• Data Klinis :
Tidak adanya informasi yang relevan dapat mempengaruhi interpretasi
hasil pemeriksaan mikrobiologi
• Pengobatan antibiotik :
Pengobatan saat ini atau baru-baru ini dengan antibiotik harus diberikan
karena ini dapat mempengaruhi kultur hasil yang diperoleh.
Collection of Specimens 10
Kultur Abses (aspirasi atau usap)
Instruksi pengumpulan:
• Pengambilan sampel harus dilakukan dengan teknik aseptik.
• Bersihkan eksudat permukaan dengan menyeka abses yang terbuka dengan
saline steril atau Alkohol 70%. Ambil ujung dalam abses.
• Abses yang tertutup harus diaspirasi setelah mensterilkan kulit dengan yodium,
klorheksidin, atau tisu isopropil alkohol.
• Pengambilan sampel area permukaan kulit dapat menyebabkan terambilnya
koloni bakteri yang tidak terlibat dalam proses infeksi.
Wadah atau sistem pengumpulan sampel:
• Aspirasi: sistem transport anaerobik, kirimkan sampel sebanyak mungkin.
• Swab: tempatkan pada media transport untuk mempertahankan kelangsungan
hidup anaerob.
Catatan: Aspirasi lebih baik dari swab (aerobik atau anaerobik) karena volume
pengumpulan spesimen yang sedikit dan paparan oksigen (anaerob). Jika abses
terbuka, pastikan semua pus dan debris telah dikeluarkan, kemudian usap sedalam
mungkin ke dalam lesi dan ambil sampel hingga ujung lesi dengan kuat.
Collection of Specimens 11
Spesimen Darah
Collection of Specimens 12
Lanjutan Spesimen Darah
Instruksi pengumpulan:
• Desinfeksi tutup karet botol kultur dengan alkohol 70%, tunggu 1
menit. Biarkan hingga kering jangan lakukan palpasi vena
setelah desinteksi.
• Desinfeksi lokasi pungsi vena yang teraba menggunakan swab
klorheksidin/alkohol 70% dengan cara usap untuk membersihkan
kulit, bersihkan selama 15 detik pada area 4 cm x 4 cm.
• Ambil darah menggunakan jarum dan spuit atau safety butterfly.
Berat Volume Darah yang Dibutuhkan
<4 kg 0,5-1 mL
4 - <9 kg (<20 lbs) 2-4 mL
9-27 kg (20-60 lbs) 10 mL
28 kg (61+lbs) 30 mL
Collection of Specimens 13
Lanjutan Spesimen Darah
Anak:
• Kumpulkan segera. Kumpulkan volume darah berdasarkan berat
badan pasien, bukan usia.
Penyimpanan/Pengiriman
• Sesegera mungkin, tempatkan pada suhu kamar. Penyimpanan
• < 24 jam, jaga pada suhu kamar
Catatan:
Cantumkan terapi antimikroba pada lembar permintaan
Collection of Specimens 14
Spesimen Sputum
Instruksi Koleksi
• Sampel harus dikumpulkan di bawah pengawasan langsung perawat
atau dokter.
• Minta pasien berkumur atau berkumur dengan air untuk
menghilangkan flora superfisial.
• Anjurkan pasien untuk batuk dalam untuk menghasilkan sekret dari
saluran napas yang lebih rendah.
• Kumpulkan dalam wadah steril.
Collection of Specimens 15
Lanjutan Spesimen Sputum
Penyimpanan/Transport
• ≤2 jam, simpan pada suhu kamar
• ≤ 48 jam (≤ 24 jam optimal), simpan pada suhu 4C
Kriteria Penolakan
• Apabila pada pemeriksaan mikroskopis diperoleh dominasi saliva
Catatan :
Pada pasien anak, spesimen dapat
menggunakan suction. Kultur sputum untuk
basil tahan asam (BTA – Mycobacteria) harus
dikumpulkan pada 2 pagi berturut-turut untuk
diagnosis. Collection of Specimens 16
Spesimen LCS
Collection of Specimens 17
Spesimen Mata (konjungtiva)
Collection of Specimens 19
Spesimen Kultur Feses
Penyimpanan/Pengiriman
• Transport sampel tanpa diawetkan: ≤ 1 jam pada suhu kamar,
≤ 24 jam pada suhu 4°C
• Transport sampel dalam media transport: ≤ 24 jam pada suhu 4°C
Collection of Specimens 20
Lanjutan spesimen Feses
Collection of Specimens 21
Lanjutan Spesimen Feses
Swab Rektum
1. Basahi swab kapas dengan air steril
2. Masukkan swab melalui sphincter ani kurang lebih 2 cm
3. Biarkan selama 30 detik agar bahan tinja terserap pada
swab
4. Putar swab dan keluarkan.
5. Membutuhkan beberapa swab untuk pemeriksaan yang
berbeda.
6. Masukkan swab ke dalam transpor medium .
7. Jika segera diperiksa dalam 1-2 jam maka dapat tidak
perlu menggunakan media transpor, hanya dimasukkan
ke dalam tabung steril bertutup kapas atau tutup.
Penyimpanan/Transportasi
• 2 jam, simpan pada suhu kamar
• 48 jam (≤ 24 jam optimal), simpan di 4°C
Collection of Specimens 23
Spesimen Tenggorokan
• Penerangan cukup
• Buka mulut maksimal, penderita
mengambil nafas dalam
• Tekan lidah dengan spatula.
• Swab diambil dari dasar pilar tonsil
sampai samping ovula.
• Swab cepat dimasukkan ke wadah
steril.
Collection of Specimens 24
Pengambilan Sampel Urin
1. Cuci tangan dengan sabun dan air kemudian keringkan dengan handuk
bersih/tisu.
2. Duduk di toilet,
3. Buka kaki/lutut ke samping selebar mungkin.
4. Pisahkan labia dan bersihkan vulva dan labia menggunakan air sabun dan
kasa/spon/kapas steril daria arah depan ke belakang. Tidak
diperkenankan menggunakan desinfektan.
5. Bilas vulva dan labia menggunakan air hangat dan keringkan dengan
kasa/spon steril
6. Selama proses tersebut penderita tetap mempertahankan labia terpisah
dan tidak menyentuh daerah yang sudah dibersihkan dengan jari
7. Buang sedikit pancaran urine pertama.
8. Penderita menampung urin pancaran tengah ke dalam wadah steril
9. Tutup wadah penampung urine
Collection of Specimens 26
Lanjutan Pengambilan Sampel Urin
Catatan :
Untuk anak tersedia urine collector yang
ditempelkanpada daerah urogenital, dengan
sebelumnya daerah urogenital dibersihkan
terlebih dahulu.
Collection of Specimens 27
Lanjutan Pengambilan Sampel Urin
Urine kateter
1. Petugas mencuci tangan kemudian memakai sarung tangan steril
2. Jepit Kateter dengan klem selama < 30 menit
3. Disinfeksi area soft rubber connector (antara kateter dan selang
penampung).
4. Tusukkan jarum, ambil urin, tampung, tutup rapat.
Catatan :
Sebaiknya dihindari karena ada resiko memasukkan bakteri patogen
Dilakukan hanya pada penderita yang tidak bisa mengeluarkan urine
yang cukup dengan cara midstream/clean catch.
Jangan mengambil dari bag kateter karena sudah banyak kuman
kontaminan.
Bahan yang dibutuhkan : Semprit isi 10 ml dan disinfektan povidon
iodin atau alkohol
Collection of Specimens 28
Lanjutan Pengambilan Sampel Urin
Catatan :
Collection of Specimens 29
Lanjutan Pengambilan Sampel Urin
Penyimpanan Urin
• Bila tak dapat langsung diperiksa, simpan urine pada lemari es (suhu
50 C)
Collection of Specimens 30
Spesimen Kerokan Kulit
Collection of Specimens 31
Spesimen Rambut
Petunjuk Pengambilan Sampel
• Menggunakan forsep, kumpulkan setidaknya 10-12 rambut yang
terkena dengan pangkal batang utuh. Tempatkan
• rambut dalam wadah steril dan kirim. ATAU
• Menggunakan sikat gigi berbulu lembut baru, gosok area yang
terkena untuk mengumpulkan rambut dan sisik/squama; kirim.
Penyimpanan/Transport
• < 24 jam, simpan pada suhu kamar
• < 48 jam, simpan pada suhu kamar
Collection of Specimens 32
Spesimen Kuku
Petunjuk Pengambilan Spesimen
• Bersihkan kuku menggunakan alkohol 70% menggunakan kain kasa, bukan
kapas. Ambil sebagian dari area atau
• kumpulkan bahan dengan menggores cukup dalam untuk mendapatkan
jaringan kuku yang baru saja diinvasi. Tempatkan bahan dalam wadah
steril.
Penyimpanan/Transportasi
• < 24 jam, simpan pada suhu kamar
• < 48 jam, simpan pada suhu kamar
Collection of Specimens 33
Ringkasan
Collection of Specimens 34
Collection of Specimens 35