Anda di halaman 1dari 4

TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL USAP DUBUR

(RECTAL SWAB) SECARA MIKROBIOLOGIS

3.1. TUJUAN :
 Mahasiswa mengetahui pertimbangan dan prinsip pengambilan sampel rectal
swab secara aseptis
 Mahasiswa dapat melakukan praktik teknik pengambilan sampel rectal swab
secara aseptis

3.2. PENDAHULUAN
Kualitas makanan olahan sangat bergantung pada kualitas bahan baku yang digunakan,
kebersihan tempat pengolahan, kesehatan penjamah, dan kebersihan alat makan dan
masak yang digunakan. Penjamah makanan mempunyai peran yang sangat besar dalam
proses pengolahan makanan karena penjamah makanan dapat memindahkan bakteri pada
makanan apabila mereka tidak menjaga higiene perorangan, seperti tidak mencuci tangan
sebelum memegang makanan. Selain itu, kondisi sanitasi yang tidak memenuhi syarat
juga dapat menentukan kualitas makanan yang disajikan, karena berbagai penyakit dapat
terjadi akibat kondisi sanitasi yang tidak memenuhi syarat. Beberapa penyakit yang
diakibatkan dari mengkonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh
bakteri dan kondisi sanitasi yang buruk adalah kejang perut, diare berdarah, gangguan
ginjal pada anak - anak (fatal), gangguan saraf pada lansia, kegagalan ginjal,
gastroentritis, keracunan makanan. Oleh karena itu, untuk mengetahui kesehatan
penjamah makanan, maka dapat dilakukan pengambilan sampel usap dubur (rectal swab)
untuk kemudian diperiksa bakteri patogennya.

3.3.ALAT DAN BAHAN


1. Alat
a. Lidi kapas steril
b. Sarung tangan
c. Spidol
d. Kertas label
e. Termos/ice box
f. Alkohol
g. Timbangan
h. Pipet steril
i. Autoclave
j. Tali kenur
k. Timbangan
l. Formulir pemeriksaan
m. Lampu spirtus
n. Korek api
o. Alat makan dan alat masak (sendok, piring, garpu, mangkok, gelas, cangkir,
wajan, panci, dll)

2. Bahan
a. Media transport cairan buffer dalam botol @ 10 ml
b. Alkohol 70%
c. Alat tulis
d. Kertas label
e. Formulir pengambilan sampel

3.4.LOKASI PRAKTIKUM
Pelaksanaan praktikum ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi, sesuai jadual
yang telah diatur.

3.5.PROSEDUR KERJA
Pengambilan Sampel Usap Dubur Penjamah (Rectal Swab)
a. Persiapkan segala sesuatu untuk pemeriksaan usap dubur termasuk perispan,
botol media transport, lidi kapas steril, alkohol, dan spirtus
b. Semprot tangan petugas dengan alcohol 70% sebelum dan setelah
menggunakan sarung tangan.
c. Penderita diambil usap duburnya dengan posisi menungging (rukuk atau
sujud) kedua belah tangannya memegang masing-masing pinggulnya.
d. Pemeriksa berdiri di samping kiri (bagi yang kidal sebaliknya) dari penderita
e. Tangan kiri pemeriksa memegang dan melebarkan lubang anus ke arah
samping kiri kanan dengan merenggangkan dengan jari tangan kiri.
Kemudian tangan kanan bersiap dengan lidi kapas steril dan dimasukkan ke
dalam anus secara perlahan, diputar searah jarum jam dengan arah kira-kira
sejajar dengan badan penderita dan lidi kapas harus masuk sedalam kurang
lebih 1 inchi (2,54 - 3 cm)
f. Selama memasukkan lidi kapas diputar searah jarum jam dan ditarik dengan
terus memutar ke arah yang sama sampai keluar
g. Setelah lidi kapas dikeluarkan, segera masukkan ke dalam botol berisi media
transport dengan menekan-nekan ke bawah botol.
h. Lakukan prosedur usapan kedua pada penjamah makanan yang sama dengan
menggunakan kapas lidi yang sama pula. Gunting kelebihan lidi kapas
setinggi tutup botol atau bisa juga dipatahkan. Kemudian flambir bibir botol,
kemudian ditutup rapat, beri kode dan tanggal pengambilan pada kertas label.
Isi formulir pengambilan sampel , terlampir. Sampel siap dibawa ke
laboratorium.

Keterangan :
Jenis kuman yang biasa sebagai penyebab carier penyakit perut yaitu Salmonella typhy,
Salmonella paratyphy, Vibrio cholerae, Shigella, Enterobacter pathogen.
Jika sampel tiba di laboratorium dalam waktu 48 jam setelah pengumpulan, sampel dapat
diletakkan di pendingin dengan suhu 4ºC. Pathogen dapat dikembalikan dari pendingin
ke kondisi semula hingga 7 hari setelah pengumpulan specimen/sampel. Selama
transportasi, pendinginan hingga 36 jam dapat dicapai dengan pengiriman dalam kotak
yang terisolasi dengan disertakan es batu atau dry ice.
3.6. HASIL PRAKTIKUM

Sampel dalam media transport dimasukkan ke dalam coolbox telah diberi kode
sampel dan tanggal pengambilan sampel.

3.7. PENILAIAN HASIL PRAKTIKUM

Kategori Penilaian
Baik : Pengambilan sampel dilakukan secara aseptis dan pengiriman sampel
memperhatikan suhu penyimpanan sampel < 4ºC.
Kurang : Pengambilan sampel tidak dilakukan secara aseptis dan pengiriman sampel
tidak memperhatikan suhu penyimpanan sampel < 4ºC.

3.8. TUGAS
Buat bagan alur pengambilan sampel rectal swab untuk pemeriksaan bakteriologis.
Gambarkan dan sebutkan bagian saluran anus.

3.9 KESIMPULAN
Setelah dilakukan proses pengambilan sampel rectal swab terhadap penjamah
makanan, buat kesimpulan.

3.10. EVALUASI
a. Sebutkan jenis media yang digunakan sebagai media transport pengambilan
sampel rectal swab
b. Berapa kebutuhan media jika pengambilan sampel dilakukan terhadap 15
penjamah makanan.

Anda mungkin juga menyukai