Anda di halaman 1dari 59

PENGELOLAAN

SPESIMEN PENYAKIT MENULAR

BAPELKES SEMARANG 2020


TAHAPAN PEMERIKSAAN
LABORATORIUM
1.PREANALITIK :
 Pengambilan dan pengelolaan berbagai spesimen
 Persiapan pasien
 Persiapan wadah pengambilan spesimen
 Pengambilan spesimen
 Pengolahan spesimen
 Penyimpanan dan transportasi specimen
 Rujukan spesimen

2.ANALITIK : pemeriksaan spesimen


3.PASCA ANALITIK : - pencatatan dan peelaporan hasil pemeriksaan
- Pengelolaan limbah
PENANGANAN SAMPEL UNTUK
PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGI DARAH,TINJA
DAN USAP NASOFARING DAN TENGGOROK
PENANGANAN SPESIMEN SPESIMEN DARAH

Waktu pengambilan
PENANGANAN SPESIMEN DARAH

Peralatan dan bahan


PENANGANAN SPESIMEN DARAH

Tempat pengambilan :
PENANGANAN SPESIMEN DARAH
Cara pengambilan :
PENANGANAN SPESIMEN DARAH

Cara pengambilan :
PENANGANAN SPESIMEN DARAH

Cara pengambilan :
PENANGANAN SPESIMEN DARAH

Cara penyimpanan dan pengiriman :


PENANGANAN SPESIMEN DARAH
PENANGANAN SPESIMEN TINJA

Waktu pengambilan
PENANGANAN SPESIMEN TINJA

Peralatan dan bahan


PENANGANAN SPESIMEN TINJA

Prosedur pengambilan
PENANGANAN SPESIMEN TINJA

Prosedur pengambilan pada popok bayi/anak


 Melapisi bagian dalam popok dengan plastik agar menjaga
sampel tinja tidak terserap ke dalam popok atau menggunakan
kantong koleksi urin yang diberikan oleh klinik atau laboratorium
. Jika menggunakan kantong koleksi,perawat perlu untuk
menempatkan kantong ke anus bayi.
 Lepaskan stiker putih dari kantong untuk mengekspos perekat.
Tekan perekat kuat pada kulit di sekitar anus (tidak boleh
tercampur dengn air seni).
 Ambil tinja menggunakan swab.
 
PENANGANAN SPESIMEN TINJA

Prosedur pengambilan pada anak yang sudah bisa menggunakan toilet


1.menggunakan topi, ikuti langkah berikut:
 Pertama minta anak buang air kecil ke toilet tanpa buang tinja.
 Letakkan topi koleksi ke toilet
 Minta pasien untuk buang tinja ke dalam topi koleksi.
 Ambil tinja menggunakan swab.
  
2,Pengambilan spesimen tinja juga dapat menggunakan plastik yang ditaruh di atas toilet :
 Angkat dudukan toilet.
 Tutupi seluruh mangkuk toilet dengan selembar bungkus plastik. Jika bungkus
plastik tidak menempel ke toilet, gunakan plester atau perekat lain untuk mengamankan
plastik pengumpul.
 Membuat cekungan kecil pada plastik untuk tempat tinja terkumpul
 Minta pasien untuk buang tinja.
 Ambil tinja menggunakan swab.
 
PENANGANAN SPESIMEN TINJA
Prosedur pengambilan
PENANGANAN SPESIMEN USAP
NASOFARING DAN TENGGOROK
Alat dan Bahan Pengambilan Swab

jkkjjj

Swab Amies (swab


tenggorok )  kultur

Kuisioner
Swab Cultiplas
(swab
tenggorok ) 
PCR
Floqswabs (swab
nasopharing )  PCR
Sarung tangan Masker

Spatel
PENANGANAN SPESIMEN USAP
NASOFARING DAN TENGGOROK
 Prosedur pengambilan
PENANGANAN SPESIMEN USAP
NASOFARING DAN TENGGOROK

 Prosedur pengambilan
Pengambilan swab tenggorok

Company Logo
Prosedur Swab Tenggorok
Pengambilan →daerah inflamasi
Penderita duduk ( kalau anak-anak dipangku) atau tidur.
Pastikan bahwa pharing jelas terlihat
Penderita diminta membuka mulut dan lidah ditekan dengan
spatel lidah.
Masukkan swab kapas steril.
Jika didapat pseudomembran Ambil pada bagian yang diduga
yakni sisi pingiran membran berwarna putih, sambil ditekan
Usap kekiri dan kanan dinding belakang faring dan tonsil lalu
tarik keluar dengan hati-hati, tanpa menyentuh bagian mulut
yang lain. Masukkan lidi kapas ke dalam media transport amies
Prosedur Swab Tenggorok
Prosedur Swab hidung
 Penderita duduk ( kalau anak-anak dipangku) atau tidur.
 Tengadahkan posisi kepala dengan sedikit menekuk
 Siapkan kapas lidi steril dan masukkan ke dalam lubang
hidung sampai ke nasofaring
 Usapkan dengan memutar swab kapas lidi secara merata
sepanjang rongga hidung , Jangan menekan kapas lidi pada
lubang hidung apabila dirasa ada sumbatan
 Tarik lidi kapas secara perlahan
 Masukkan lidi kapas ke dalam media transport amies
Penyimpanan sementara:
 Spesimen yang telah diambil diusahakan segera
dikirim ke laboratorium untuk menghindari
overgrowth bakteri flora normal (swab Amies )
 Selama 24 jam dapat bertahan pada suhu kamar
PENANGANAN SPESIMEN USAP
NASOFARING DAN TENGGOROK
PROSEDUR PELABELAN,PENGEMASAN
DAN PENGIRIMAN SPESIMEN
MIKROBIOLOGI
PELABELAN
Pemberian label pada kontainer dan tabung menggunakan stiker anti air, atau
ditulis menggunakan spidol anti air. Informasi yangharus ada di setiap label:
1) Nomor spesimen
2) Nama pasien
3) Usia pasien
4) Jenis kelamin pasien
5) Alamat pasien
6) Jenis spesimen (rectal swab, darah, urine dll)
7) Lokasi spesimen (darah vena, darah perifer, hidung dll)
8) Tanggal dan jam pengambilan spesimen (Contoh: Tanggal:
20/03/13 jam 08.00 WIB)
PENGEMASAN
Jika spesimen akan dikirimkan melalui jasa ekspedisi/kurir, pastikan spesimen
dipersiapkan terlebih dahulu:
1) Tutup kontainer dan tutup tabung lapisi dengan parafilm untuk mencegah
kebocoran dalam perjalanan.
2) Masukkan ke dalam plastik dan tutup agar kedap air dan udara.
3) Masukkan spesimen yang sudah siap kirim ke dalam cool box/ styrofoam berisi
ice-pack secukupnya.
4) Masukkan lembaran rujukan spesimen yang sudah dilengkapi kirim ke dalam cool
box/styrofoam.
5) Bungkus cool box/styrofoam box dengan kertas coklat yang agak tebal.
6) Tulisan alamat lengkap laboratorium yang dituju dan nama petugas penanggung
jawab laboratorium yang dituju beserta nomor telepon yang dapat dihubungi.
PENGIRIMAN
Pengiriman harus dilakukan secepatnya (paling lama 24 jam).
Sebelum mengirim spesimen harus ada:
- Perjanjian atau persetujuan yang telah dibuat antara pengirim, pembawa dan penerima
spesimen termasuk format permintaan pemeriksaan maupun laporan hasil pemeriksaan yang
akan digunakan. Pada kegiatan surveilans format baku demikian pada umumnya sudah
tersedia di Dinas Kesehatan setempat.
- Konfirmasi dari laboratorium penerima bahwa siap untuk menerima spesimen.
- Bila spesimen tiba di luar jam kerja, maka petugas laboratorium harus diberitahukan agar siap
menerima spesimen. Apabila spesimen dikirimkan ke luar negeri untuk pelayanan kesehatan
harus dilengkapi dengan perjanjian alih material dan harus mendapatkan izin dari Kepala
Badan Litbangkes Kemenkes RI sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
 
MANAJEMEN LIMBAH LABORATORIUM
 Penyimpanan limbah sementara
(kantong plastik kuning) ,benda tajam di tempatkan di
tempat khusus (safety box)
 Pengambilan limbah
Pengambil hrs pakai APD
 Transport limbah
Transport dari lab ke pengumpul limbah harus
mengikuti prinsip K3
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
UNTUK DIFTERI
METODE PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS
UNTUK C.diptheriae
METODE PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS
UNTUK C.diptheriae
PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS
Jenis pewarnaan :
1.Pewarnaan Gram
2.Pewarnaan Neisser
3.Pewarnaan Albert
Prosedur pewarnaan Gram
 Buatlah sediaan di atas kaca obyek, keringkan pada suhu kamar
dan lewatkan pada nyala api dengan permukaan menghadap di
atas 3 - 4 kali. Dinginkan pada suhu kamar
 Letakkan sediaan di atas rak pewarnaan
 Tuang larutan kristal violet di atas sediaan dan diamkan selama 1
menit
 Cuci sediaan dengan air, tuangi dengan larutan Gram
iodine/lugol. Diamkan selama 1 menit
Prosedur pewarnaan Gram

 Cuci dengan asam alcohol hingga warna violet menghilang


 Segera cuci dengan air
 Kemudian tuangi sediaan larutan safranin. Diamkan selama 30 detik
 Cuci dengan air dan keringkan di udara
 Setelah kering lihat di bawah mikroskop pembesaran 100 x
mengguna­kan minyak imersi
Interpretasi Pewarnaan Gram

 Gram Positif ( + ) = Bakteri


akan berwama ungu, bentuknya
jelas (batang atau kokus)
 Gram Negatif ( - ) = Bakteri
akan berwarna merah,
bentuknya jelas (batang atau
kokus )

https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/0/06/
Corynebacterium_diphtheriae_Gram_stain.jpg
Pewarnaan Albert

 Bahan :
 Albert I
 Albert II
Prosedur Pewarnaan Albert
 Cara Pewarnaan :
 Buatlah sediaan di atas kaca objek, keringkan di udara dan
kemudian fiksasi di atas nyala api 3 - 4 x. dinginkan
 Tuang larutan Albert I. Diamkan selama 3-5 menit
 Cuci dengan air
 Tuangi dengan larutan albert II. Diamkan 2-3 menit
 Cuci dengan air, dan keringkan
 Lihat di bawah mikroskop dengan pembesaran 100 kali
menggunakan minyak imersi
Interpretasi Pewarnaan Albert

 Granula = akan terlihat biru


kehitaman
 Badan bakteri = hijau atau hijau
kebiruan

http://www.cdc.gov/diphtheria/about/photos.html#
Pewarnaan Neisser

Bahan :
 Neisser A
 Neisser B
 Neisser C
Prosedur Pewarnaan Neisser
 Sediaan disiapkan di atas kaca objek, keringkan di udara
 Fiksasi di atas nyala api 3- 4 menit, kemudian dinginkan
 Letakan sediaan di atas rak pewarnaan
 Tuangkan campuran larutan Neisser A dan B selama 2 menit
 Cuci dengan air mengalir
 Tuangi dengan Neisser C selama 2 menit
 Cuci dengan air, dan keringkan
 Lihat di bawah mikroskop dengan pembesaran 100 kali
menggunakan minyak imersi
Interpretasi

 Granul akan tampak


berwarna biru
kehitaman
 Badan bakteri
berwarna coklat
muda

http://www.fujita-hu.ac.jp/~tsutsumi/photo/photo075-5.htm
PENGIRIMAN SAMPLE DIFTERI UNTUK
PEMERIKSAAN KULTUR C.diptheriae
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai