Waktu pengambilan
PENANGANAN SPESIMEN DARAH
Tempat pengambilan :
PENANGANAN SPESIMEN DARAH
Cara pengambilan :
PENANGANAN SPESIMEN DARAH
Cara pengambilan :
PENANGANAN SPESIMEN DARAH
Cara pengambilan :
PENANGANAN SPESIMEN DARAH
Waktu pengambilan
PENANGANAN SPESIMEN TINJA
Prosedur pengambilan
PENANGANAN SPESIMEN TINJA
jkkjjj
Kuisioner
Swab Cultiplas
(swab
tenggorok )
PCR
Floqswabs (swab
nasopharing ) PCR
Sarung tangan Masker
Spatel
PENANGANAN SPESIMEN USAP
NASOFARING DAN TENGGOROK
Prosedur pengambilan
PENANGANAN SPESIMEN USAP
NASOFARING DAN TENGGOROK
Prosedur pengambilan
Pengambilan swab tenggorok
Company Logo
Prosedur Swab Tenggorok
Pengambilan →daerah inflamasi
Penderita duduk ( kalau anak-anak dipangku) atau tidur.
Pastikan bahwa pharing jelas terlihat
Penderita diminta membuka mulut dan lidah ditekan dengan
spatel lidah.
Masukkan swab kapas steril.
Jika didapat pseudomembran Ambil pada bagian yang diduga
yakni sisi pingiran membran berwarna putih, sambil ditekan
Usap kekiri dan kanan dinding belakang faring dan tonsil lalu
tarik keluar dengan hati-hati, tanpa menyentuh bagian mulut
yang lain. Masukkan lidi kapas ke dalam media transport amies
Prosedur Swab Tenggorok
Prosedur Swab hidung
Penderita duduk ( kalau anak-anak dipangku) atau tidur.
Tengadahkan posisi kepala dengan sedikit menekuk
Siapkan kapas lidi steril dan masukkan ke dalam lubang
hidung sampai ke nasofaring
Usapkan dengan memutar swab kapas lidi secara merata
sepanjang rongga hidung , Jangan menekan kapas lidi pada
lubang hidung apabila dirasa ada sumbatan
Tarik lidi kapas secara perlahan
Masukkan lidi kapas ke dalam media transport amies
Penyimpanan sementara:
Spesimen yang telah diambil diusahakan segera
dikirim ke laboratorium untuk menghindari
overgrowth bakteri flora normal (swab Amies )
Selama 24 jam dapat bertahan pada suhu kamar
PENANGANAN SPESIMEN USAP
NASOFARING DAN TENGGOROK
PROSEDUR PELABELAN,PENGEMASAN
DAN PENGIRIMAN SPESIMEN
MIKROBIOLOGI
PELABELAN
Pemberian label pada kontainer dan tabung menggunakan stiker anti air, atau
ditulis menggunakan spidol anti air. Informasi yangharus ada di setiap label:
1) Nomor spesimen
2) Nama pasien
3) Usia pasien
4) Jenis kelamin pasien
5) Alamat pasien
6) Jenis spesimen (rectal swab, darah, urine dll)
7) Lokasi spesimen (darah vena, darah perifer, hidung dll)
8) Tanggal dan jam pengambilan spesimen (Contoh: Tanggal:
20/03/13 jam 08.00 WIB)
PENGEMASAN
Jika spesimen akan dikirimkan melalui jasa ekspedisi/kurir, pastikan spesimen
dipersiapkan terlebih dahulu:
1) Tutup kontainer dan tutup tabung lapisi dengan parafilm untuk mencegah
kebocoran dalam perjalanan.
2) Masukkan ke dalam plastik dan tutup agar kedap air dan udara.
3) Masukkan spesimen yang sudah siap kirim ke dalam cool box/ styrofoam berisi
ice-pack secukupnya.
4) Masukkan lembaran rujukan spesimen yang sudah dilengkapi kirim ke dalam cool
box/styrofoam.
5) Bungkus cool box/styrofoam box dengan kertas coklat yang agak tebal.
6) Tulisan alamat lengkap laboratorium yang dituju dan nama petugas penanggung
jawab laboratorium yang dituju beserta nomor telepon yang dapat dihubungi.
PENGIRIMAN
Pengiriman harus dilakukan secepatnya (paling lama 24 jam).
Sebelum mengirim spesimen harus ada:
- Perjanjian atau persetujuan yang telah dibuat antara pengirim, pembawa dan penerima
spesimen termasuk format permintaan pemeriksaan maupun laporan hasil pemeriksaan yang
akan digunakan. Pada kegiatan surveilans format baku demikian pada umumnya sudah
tersedia di Dinas Kesehatan setempat.
- Konfirmasi dari laboratorium penerima bahwa siap untuk menerima spesimen.
- Bila spesimen tiba di luar jam kerja, maka petugas laboratorium harus diberitahukan agar siap
menerima spesimen. Apabila spesimen dikirimkan ke luar negeri untuk pelayanan kesehatan
harus dilengkapi dengan perjanjian alih material dan harus mendapatkan izin dari Kepala
Badan Litbangkes Kemenkes RI sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
MANAJEMEN LIMBAH LABORATORIUM
Penyimpanan limbah sementara
(kantong plastik kuning) ,benda tajam di tempatkan di
tempat khusus (safety box)
Pengambilan limbah
Pengambil hrs pakai APD
Transport limbah
Transport dari lab ke pengumpul limbah harus
mengikuti prinsip K3
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
UNTUK DIFTERI
METODE PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS
UNTUK C.diptheriae
METODE PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS
UNTUK C.diptheriae
PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS
Jenis pewarnaan :
1.Pewarnaan Gram
2.Pewarnaan Neisser
3.Pewarnaan Albert
Prosedur pewarnaan Gram
Buatlah sediaan di atas kaca obyek, keringkan pada suhu kamar
dan lewatkan pada nyala api dengan permukaan menghadap di
atas 3 - 4 kali. Dinginkan pada suhu kamar
Letakkan sediaan di atas rak pewarnaan
Tuang larutan kristal violet di atas sediaan dan diamkan selama 1
menit
Cuci sediaan dengan air, tuangi dengan larutan Gram
iodine/lugol. Diamkan selama 1 menit
Prosedur pewarnaan Gram
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/0/06/
Corynebacterium_diphtheriae_Gram_stain.jpg
Pewarnaan Albert
Bahan :
Albert I
Albert II
Prosedur Pewarnaan Albert
Cara Pewarnaan :
Buatlah sediaan di atas kaca objek, keringkan di udara dan
kemudian fiksasi di atas nyala api 3 - 4 x. dinginkan
Tuang larutan Albert I. Diamkan selama 3-5 menit
Cuci dengan air
Tuangi dengan larutan albert II. Diamkan 2-3 menit
Cuci dengan air, dan keringkan
Lihat di bawah mikroskop dengan pembesaran 100 kali
menggunakan minyak imersi
Interpretasi Pewarnaan Albert
http://www.cdc.gov/diphtheria/about/photos.html#
Pewarnaan Neisser
Bahan :
Neisser A
Neisser B
Neisser C
Prosedur Pewarnaan Neisser
Sediaan disiapkan di atas kaca objek, keringkan di udara
Fiksasi di atas nyala api 3- 4 menit, kemudian dinginkan
Letakan sediaan di atas rak pewarnaan
Tuangkan campuran larutan Neisser A dan B selama 2 menit
Cuci dengan air mengalir
Tuangi dengan Neisser C selama 2 menit
Cuci dengan air, dan keringkan
Lihat di bawah mikroskop dengan pembesaran 100 kali
menggunakan minyak imersi
Interpretasi
http://www.fujita-hu.ac.jp/~tsutsumi/photo/photo075-5.htm
PENGIRIMAN SAMPLE DIFTERI UNTUK
PEMERIKSAAN KULTUR C.diptheriae
TERIMA KASIH