Prinsip
preparat yang akan diperiksa (dari spesimen pus,
sputum, sentrifugat urine, CSF, dll)
Alat dan Bahan
1. Sengkelit
2. Mikroskop
3. Kaca objek
4. Penutup kaca objek
5. Pemanas bunsen atau lampu spiritus
6. Metanol 70%
Pembuatan preparat
Fiksasi apusan
Teknik Pewarnaan
Pewarnaan gram
1. alat dan bahan
2. metode
a. diberi warna ungu kristal b. Ditetesi larutan iodin
c. Ditetesi dengan etanol 95 %
2. Metode
Fiksasi apusan seperti yang diuraikan pada baian 5.2.4
Teteskan larutan pewarna Albert hingga menutupi keseluruhan preparat
selama 3-5 menit
Bilas dengan air bersih dan taruh kaca objek, dengan posisi tegak, di dalam rak
kaca objek dan biarkan hingga kering
Pewarnaan Ziehl-Neelsen (untuk pendeteksian basil tahan asam)
2. Metode
Fiksasi apusan dengan metanol selama 2 menit
Teteskan larutan pewarna wayson hingga menutupi keseluruhan apusan
selama 15 detik
Bilas dengan air bersih dan taruh preparat dengan posisi tegak, di dalam rak
kaca objek hingga mengering
Pewarnaan biru metilen loeffler (untuk pendeteksian Bacillus
anthracis)
3. Pemeriksaan mikroskopik
Pemeriksaan sputum dilakukan pertama-tama dengan mata telanjang dan selanjutnya,
dengan mikroskop.
4. Pengiriman spesimen untuk kultur
Spesimen sputum
Spesimen sputum dikirim ke laboratorium bakteriologis
Swab tenggorokan
a. Untuk pemeriksaan rutin
b. Untuk konfirmasi infeksi corynebacterium diphtheriae
c. Untuk deteksi meningokokus
Pemeriksaan Spesimen Urogenital untuk Diagnosis
Gonore
1. ambil spesimen pagi hari sewaktu bangun tidur, sebelum pasien berkemih.
3. Lakukan penekanan ringan pada penis hingga tampak setetes pus keluar dari
meatus uretra
4. Ambil sampel pus dengan kapas swab steril bertangkai, Masukkan kapas swab ke dalam
botol kecil berisi medium transpor Amies. Potong tangkai kapas swab tersebut supaya
botol dapat ditutup rapat.
5. Gunakan kapas swab yang lain untuk mengambil sampel pus untuk pewarnaan Gram.
1. Pembuatan preparat,
2. Buat apusan dari masing-masing spesimen.
PUS
Pus memiliki sebuah inti yang terwarnai pink dan sitoplasma yang tidak
berwarna. Inti pus dapat tampak berdegenerasi. Gonokokus, Gonokokus
terlihat sebagai diplokokus negatif-Gram (berpasangan)
2. Pegang botol dalam posisi setegak mungkin (untuk mencegah keluarnya gas), torehkan swab kapas
yang mengandung pus tadi ke seluruh permukaan medium solid, dari satu sisi botol ke sisi
botollainnya mulai dari bagian alas botol.
3. Tutup kembali botol. Kirimkan segera botol tersebut (medium dipertahankan pad a suhu ruang
normal).
b. Dengan pipet Pasteur
Metode
1. Ambil spesimen pus dengan swab kapas steril
2. Tarik spesimen pus ke dalam pipet Pasteur yang disumbat dengan kapas
3. Masukkan pipet tersebut ke dalam tabung-reaksi steril; alasi dan sumbat pipet
dengan kapas
Pemeriksaan Spesimen Genital untuk Diagnosis Sifilis
. Ambil spesimen chancre dengan kasa yang dibasahi larutan natrium klorida
. Kalau tidak terdapat cairan serosa yang nyata di kasa tersebut, kerok pinggiran ulkus
perlahan-lahan dengan lanset steril atau sisi-tumpul skalpel (Gbr. 5.25). Jangan
sampai bercampur darah.
Kompres ulkus perlahan-Iahan dengan kasa.
Pakai penutup kaca objek untuk mengambil setetes eksudat serosa, segera balikkan dan
taruh di atas kaca objek
3. Pemeriksaan mikroskopik
Periksa preparat dengan mikroskop lapangan gelap. Mikroskopi lapangan gelap,
yang dilakukan oleh personel berpengalaman, dapat mendeteksi treponema dan
membedakan spesies ini dengan treponema saprofit berdasarkan ukuran, karakteristik
pergerakan, dan jumlah pilinan yang khas.
Pemeriksaan Spesimen Semen
. Pembuatan preparat
. Setelah spesimen mencair buat apusan semen tipis pada kaca objek
. Biarkan mengering dan panaskan dengan sangat hati-hati untuk memfiksasi apusan.
. Bersihkan mukus ( yang akan mengganggu pewarnaan) pada apusan dengan cara
3. Pemeriksaan mikroskopik
Pemeriksaan Spesimen Feses Encer
1. Metode
2. Pemeriksaan mikroskop bakteri vibrio
c. Letakkan kedua swab ke dalam botol berisi medium transport Cary-Blair, lalu segera kirim
ke laboratorium. Jika tidak, tetap simpan di suhu ruangan.
Pemeriksaan Aspirat, Eksudat dan Efusi
2. Lakukan disinfeksi pada daerah yang akan dikerok dengan kasa yang dibasahi etanol.
Panaskan pinset di atas api
3. Hentikan perdarahan dengan melakukan jepitan kuat pada cuping telinga atau bagian
kulit telinga lainnya memakaiforseps
4. Dengan skalpel, buat insisi superfisial memanjang pada pertengahan lesi, kira-kira
sepanjang 0,5 cm dan sedalam2-3 mm.
5. Dalam keadaan telinga masih dijepit dengan forseps, putar skalpel ke arah permukaan
bilah yang datar, dan kerokperlahan-lahan hingga dasar insisi tersebut memakai ujung
skalpel
c. Pemeriksaan
- Mikroskopik
- Indeks bakteriologis
Indeks bakteriologis (Bacteriological Index (BI) merupakan indeks yang menunjukkan
estimasi jumlah bakteri dalam darah (bacterial load)
- Indeks morfologis
Indeks morfologis merupakan suatu indikator viabilitas basil
-Kultur
Kultur Mycobacterium leprae tidak dapat dilakukan secara in vitro