Cicih Nasriyah Sri Shinta Utami Dinda Aulia Hakim Soleha Pane Dini Nurdianti PENGERTIAN PAP SMEAR TUJUAN PAP SMEAR • Pap smear adalah suatu metode untuk pemeriksaan 1. Untuk mendeteksi pertumbuhan sel yang akan sel cairan dinding leher rahim dengan menggunakan menjadi kanker mikroskop, yang dilakukan secara cepat, tidak sakit, 2. Untuk mengetahui normal atau tidaknya sel-sel di serta hasil yang akurat. (Wijaya, 2010) serviks • Pap smear merupakan cara yang mudah, aman. 3. Untuk mendeteksi perubahan pra kanker pada • Pap smear diperkenalkan pertama kali oleh George serviks Nicholas Papanicolaou dan Dr. Aurel Babel pada 4. Untuk mendeteksi infeksi-infeksi yang disebabkan tahun 1928 dan mulai populer sejak tahun 1943. oleh virus urogenital dan penyakit lainnya yang ditularkan melalui hubungan seksual • Metode ini digunakan sebagai salah satu 5. Untuk mengetahui dan mendeteksi sel abnormal pemeriksaan untuk deteksi dini terhadap kanker yang terdapat hanya pada lapisan luar dari serviks serviks, yang prinsipnya mengambil sel epitel yang dan tidak menginvasi bagian dalam ada di leher rahim yang kemudian dilihat 6. Untuk mengetahui tingkat keganasan kanker kenormalannya. (Samadi, 2010). serviks SYARAT PENDETEKSIAN Hal-hal penting yang harus diperhatikan saat melakukan pap smear : 1. Pengambilan dimulai minimal 2 minggu setelah dan sebelum menstruasi sebelumnya. 2. Pasien harus memberikan informasi yang sejujur-jujurnya kepada petugas mengenai aktivitas seksualnya. 3. Tidak boleh melakukan hubungan seksual 1 hari sebelum pengambilan bahan pemeriksaan. 4. Tidak boleh melakukan pembilasan vagina dengan bahan kimia dalam waktu 24 jam sebelumnya. 5. Hindarilah pemakaian obat-obatan yang tidak menunjang pemeriksaan pap smear. PROSEDUR PEMERIKSAAN A. PERSIAPAN PASIEN Melakukan informent concent. Menyiapkan lingkungan sekitar klien, tempat tidur ginekologi dan lampu sorot. Menganjurkan klien membuka pakaian bagian bawah. Menganjurkan klien berbaring ditempat tidur ginekologi dengan posisi litotomi. B. PERSIAPAN ALAT Siapkan alat dan bahan seperti handscoon, spekulum cocor, spatula ayre yang telah dimodifikasi, lidi kapas atau cytobrush, object glass, botol khusus berisi alkohol 95%, cytocrep atau hair spray, tampon tang, kasa steril pada tempatnya, formulir permintaan pemeriksaan sitologi pap smear, lampu sorot, baskom berisi larutan klorin 0,5%, tempat sampah, tempat tidur ginekologi, sampiran. PROSEDUR PEMERIKSAAN C. PELAKSANAAN 7.Fiksasikan sediaan yang telah dibuat dengan cara: 1.Cuci tangan dengan sabun dibawah air mengalir - Fiksasi Basah dibuat setelah sediaan diambil, sewaktu secret masih segar dan gunakan handscoon steril. dimasukkan kedalam alkohol 95%. Setelah difiksasi selama 30 menit, angkat 2.Lakukan vulva higyene. sediaan dan keringkan lalu kirim dalam keadaan kering terfiksasi atau bisa dalam 3.Perhatikan vulva dan vagina apakah ada tanda keadaan terendam cairan fiksasi dalam botol. infeksi. - Fiksasi Kering dibuat setelah sediaan selesai diambil, sewaktu secret masih 4.Pasang speculum dalam vagina lalu masukkan segar semprotkan cytocrep atau hair spray pada object glass yang mengandung spatula ayre kedalam mulut rahim, dengan ujung asupan secret tersebut dengan jarak 10-15 cm dari object glass sebanyak 2-4 kali. spatula yang berbentuk lonjong, apus sekret dari Lalu keringkan di udara terbuka selama 5-10 menit. Setelah kering, kirim sediaan seluruh permukaan porsio serviks dengan sedikit ke lab sitologi untuk diperiksa bersamaan dengan formulir permintaan. tekanan dengan mengerakkan spatel ayre 8.Bersihkan porsio dan dinding vagina dengan kasa steril menggunakan tampon tang. searah jarum jam, diputar melingkar 360. 9.Keluarkan speculum dari vagina secara perlahan. Beritahu pasien bahwa 5.Ulaskan secret yang telah diperoleh pada kaca pemeriksaan telah selesai. Rapikan pasien, rendam alat-alat, dan lepaskan sarung object glass secukupnya, jangan terlalu tebal tangan lalu rendam dalam larutan clorin 0,5%. dan tipis. 10.Cuci tangan dengan sabun dan catat hasil tindakan dalam status. HASIL PEMERIKSAAN PENGELOMPOKAN PAP SMEAR 1. Kelas I identik dengan normal smear, pemeriksaan ulang 1 tahun lagi. 2. Kelas II menunjukkan adanya infeksi ringan non spesifik, terkadang disertai dengan kuman atau virus tertentu, disertai pula dengan kariotik ringan. Pemeriksaan dilakukan 1 tahun lagi. Pengobatanya disesuaikan dengan penyebab. Bila ada radang bernanah maka akan dilakukan pemeriksaan ulang setelah pengobatan. 3. Kelas III dapat ditemukan sel diaknostik sedang keradangan berat, periksa ulang dilakukan setelah pengobatan. 4. Kelas IV telah ditemukan sel-sel yang mencurigakan dan ganas. 5. Kelas V ditemukan sel-sel ganas. SEDIAAN Sediaan sitologik merupakan suatu sediaan berbentuk kaca objek SITOLOGIK yang digunakan untuk melakukan pengamatan secara mikroskopis. Sediaan sitologik dapat diambil dari spesimen serviks, urin, dahak, biopsi aspirasi jarum halus, sikat bronkial ,dll.
Prediksi Jumlah Sel Dan Viskositas Spesimen
Ketika jumlah sel diprediksi banyak maka jumlah atau metode yang akan dipakai selanjutnya menjadi suatu pertimbangan. Jumlah sel dari spesimen dapat juga dilihat dari kondisi awal spesimen sebelum dilakukan perlakuan mekanik. Spesimen berbentuk cairan yang memiliki tingkat kekeruhan dapat diprediksi memiliki sel yang lebih banyak . Untuk melihat kemungkinan banyaknya sel epitel di dalam urin dan sedikitnya faktor pengganggu dapat dilakukan pemeriksaan urin rutin menggunakan dip stik terlebih dahulu. Makin besar nilai epitel yang ditunjukkan dengan tes urin rutin maka makin sedikit volume yang dimasukkan ke dalam tabung dan begitu juga sebaliknya Teknik Pembuatan Sediaan Sitologik Metode Smear / Oles Metode oles 4. Homogenkan kembali, dengan mengetukkan 1. Tuangkan spesimen ke dalam 15-50 ml tabung atau dapat menggunakan vortex (tergantung dari perkiraan jumlah sel berdasarkan hingga terlihat lagi larutan yang bercampur. kekeruhan). Tabung sentrifus diputar selama 5. Teteskan satu atau dua tetes pada sisi objek sepuluh (10) menit dengan kecepatan berkisar gelas (kurang lebih 2 cm dari tepi luar) 1.800-2.500 rpm. 6. a. Lakukan metode "pull-apart" (tarik dan 2. siapkan dua slide yang telah diberi label dorong), hingga sedimen menyebar merata 3. Tuang cairan supernatan (posisi yang di atas) pada permukaan. b. Tekan tetesan kembali ke wadah spesimen asal. Ketika spesimen spesimen dengan kaca objek dan putar memiliki endapan yang tebal sisakan supernatan kedua objek hingga menjadi sejajar dan kurang lebih 1/3 bagian dari sedimen atau ketika tarik perlahan dengan arah yang sedimen sangat tipis Sitohistoteknologi 202 berlawanan atau yang disebut dengan bahkan hampir tidak terlihat maka supernatan “sliding smear” diusahakan terbuang hingga tidak ada tetesan 7. Simpan sisa sedimen di tabung sentrifugal kurang lebih 2-3 detik . hingga diagnosisnya terlaporkan. Metode Tekan (Squash) Teknik tekan pada pembuatan sediaan sitologik kadang kala disebut dengan teknik “Pick and Smear. Pemilihan bagian sputum yang akan dibuat sediaan dapat dilakukan dengan menuang spesimen ke dalam cawan petri dan menyimpannya di daerah yang berlatar belakang hitam. Selain itu hasil yang maksimal akan didapatkan ketika spesimen sputum dituangkan ke wadah yang beralaskan kertas saring atau kertas penyerap. Kertas saring berfungsi untuk menyerap sebagian besar cairan dari spesimen dan tidak mengandung sel. Ketika sputum akan dipindahkan, pilih bagian yang berdarah, berubah warna, atau padat, dan letakkan sebagian kecilspesimen sputum yang terpilih ke kaca objek. Tekan dengan kaca objek lainnya yang bersih. Putar kaca objek hingga kedua kaca objek menjadi sejajar dan tarik ke arah atas. Pastikan ada jarak 2 cm di sisi untuk label dan 1 cm dari bawah. Sedangkan untuk cairan seperti nanah dan cairan lainnya yang memiliki viskositas yang tinggi namun konsentrasi tidak sepadat sputum, maka pengambilan sebagian kecil dari spesimen dapat menggunakan pipet tetes Teknik Sitospin (Otomatis) Hal-hal yang harus diingat dalam Prosedur pembuatan sediaan adalah sebagai berikut : • Matikan Cytospin, buka tutupnya, dan angkat bagian penggunaan sitospin adalah : Pastikan wadah tabung sitospin terisi kepala keluar dari instrumen sebelum memasukkan secara bersebarangan dengan volume spesimen. yang kurang lebih seimbang • Kepala dari sitospin kemudian dibuka dengan menarik Tabung penyeimbang dapat tombol tengah atau ditekan terlebih dahulu. Klip geser menggunakan air keran atau aquades kemudian dilepaskan dari rakitan kepala. Spesimen yang dianggap memiliki • Posisikan kaca objek ke tempat tabung sitospin yang kekeruhan tinggi dapat diencerkan sebelumnya dibatasi dengan kertas saring. Pastikan dengan larutan NaCl fisiologis lubang tabung sitospin tidak tertutup oleh kertas Jangan membuka penutup sebelum alat saring dan penjepit kaca objek dengan tabung sitospin pemusing sitospin benar-benar berhenti. menjepit dengan kuat. • Masukkan tabung sitospin ke wadahnya dan putar dengan kecepatan 1800 – 2500 rpm selama 10 menit. Sitohistoteknologi 206 • Setelah berhenti, buka tutup sitospin dan lakukan teknik fiksasi tergantung dari jenis pewarnaan https://youtu.be/8vq7sWMwLKA