•
a
• Membaca nilai absorbansi dari fotometer dan hitung kadar proteinny
• Nilai rujukan
Dewasa: 6.0 – 8,7 g/dl
Bayi : 6,0 – 6,7 g/dl
Anak: 6,2 – 8,0 g/dl
Anak premaatur: 4,2 – 7,6 g/dl
Bayi baru lahir: 4,6 – 7,4 g/dl
Pemeriksaan Kadar Albumin (Serum)
Dekripsi
Albumin adalah salah satu jenis protein darah yang diproduksi dihat
i. Saat hati normal mampu memproduksi 11-15g albumin/hari. Bahk
an ia merupakan jenis protein terbanyak di dalam plasma yang kada
rnya mencapai60%. Sedangkan nilai normal dalam darah sekitar 3,5
sampai 5g/dL.
Tujuan
Untuk mendeteksi kekurangan albumin.
Pra Analitik
• Alat dan bahan • Bahan yang digunaka
1. Sentrifuge, tabung sentrifuge
n
2. Tabung serologi
3. Fotometer 1. Sampel (serum) atau
4. Mikropipet 10µl dan 1000µl plasma (EDTA/Hepar
5. Tip kuning dan tip biru in)
6. parafilm
2. Persiapan Pasien 3. Persiapan sampel
• Tidak perlu persiapan khusus • Hindari hemolisis dan penggun
• Hindari obat-obat yang dapa aan tourniquet yang lama kare
na akan menyebabkan hasil pe
t mempengaruhi kadar album
ningkatan palsu.
in serum invivo , kadarnya m
• Tampung 3-5 ml dara vena dal
eningkat pada infus albumin.
am tabung bertutup merah.
• Tidak ada pembatasan maka
nan atau minuman.
• Obat tertentu dapat menyeb
abkan hasil negatif dan positi
f palsu (lihat pengaruh obat)
Metode : Brom Cresol Green (BCG)
• Prinsip : Albumin dengan BCG pada suasana pH 4,2 dari buffer sit
rat akan membentuk kompleks warna Hijau-Biru. Intensitas warna
yang terbentuk sebanding dengan konsentrasi Albumin dalam sa
mpel, yang diukur pada fotometer dengan panjang gelombang 5
78nm.
ANALITIK
Blanko Standar Sampel
Standar - 10µl -
Serum 10 µl
•
• Membaca nilai absorbansi dari fotometer dan hitung kadar proteinnya
• Rumus : Kadar Protein = X Konsentrasi standar
• Nilai rujukan
Dewasa : 3,5 – 5,0 g/dl
Anak : 4,0 – 5,8 g/dl
Bayi : 4,4 – 5,4 g/dl
Noenatus: 2,9 – 5,4 g/dl
Pemeriksaan kadar globulin serum
• Prinsip: Kadar globulin didapat dari selisih antara kadar protein total seru
m dengan kadar albumin serum tersebut. Sedangkan nilai ratio albumin
dengan globulin didapapt dari perbandingan kadar albumin terhadap glo
bulin serum tersebut.
• Rumus :
Kadar globulin = Kadar protein- Kadar Albumin
Ratio = Albumin : Globulin
Pra analitik
Pra analitik: Alat dan Bahan :
• Alat
• Persiapan pasien • Elektroforesis chamber
• Tidak perlu persiapan khusus • Power supply
• Mikropipet
• Hindari obat yang meningkatkan protein total s • Bahan
erum (steroid, androgen, digitalis, insulin, kontr – Serum
asepsi oral) – Agarosa
– Buffer TAE 1x
• Hindari obat yang menurunkan protein total ser – Cooamassie R250 staining solution (0,1% Coomassie Blue R250
um (laksansia, rifampisin, dekstran, estrogen). (w/w), 30% metanol, 5% asam asetat)
– Destain solution 1 (30% metanol, 5% asam asetat)
Persiapan Sampel – Destain solution 2 (7% asam asetat, 5% metanol)
• Kumpulkan 5 sampai 7 ml darah vena dalam ta
bung merah bertutup merah. Cegah terjadinya
hemolisis.
• Hindari hemolisis dan penggunaan tourniquet y
ang lama karena akan menyebabkan hasil peni
ngkatan palsu.
Analitik
1. Masukkan 1 ml serum dalam tabung Venoject
2. Teteskan larutan Hayem dalam serum dengan pipet TD
3. Amati hingga terjadi kekeruhan pertama
4. Bandingkan kekeruhan dengan serum awal
5. Hitung berapa volume larutan hayem yang digunakan pada pipet
Interpretasi hasil
• Perhitungan kadar globulin didasarkan pada volume larutan hayem yang
digunakan hingga terjadi kekeruhan dengan nilai normal berada diamba
ng 1,5 ml - 2 ml
• Rumus perhitungan mungkin saja berlaku jika kadar albumin dan protein
total dalam spesimen diketahui dengan menggunakan rumus :
• Globulin (g/dL) = Protein total – Albumin
Persiapan pasien
• Tidak perlu persiapan khusus
• Hindari obat yang meningkatkan protein total serum (steroid, androgen, di
gitalis, insulin, kontrasepsi oral)
• Hindari obat yang menurunkan protein total serum (laksansia, rifampisin, d
ekstran, estrogen).
Persiapan Sampel
• Kumpulkan 5 sampai 7 ml darah vena dalam tabung merah bertutup mera
h. Cegah terjadinya hemolisis.
• Hindari hemolisis dan penggunaan tourniquet yang lama karena akan men
yebabkan hasil peningkatan palsu.
Alat dan Bahan
1.) Alat
2.) Elektroforesis chamber
3.) Power supply
Mikropipet
1.) Bahan
2.) Serum
3.) Agarosa
4.) Buffer TAE 1x
5.) Cooamassie R250 staining solution (0,1% Coomassie Blue R250 (w/w),
30% metanol, 5% asam asetat)
4.) Destain solution 1 (30% metanol, 5% asam asetat)
5.) Destain solution 2 (7% asam asetat, 5% metanol)
Analitik
Diletakkan agarosa yang telah dicetak dalam chamber.
Dimasukkan buffer TAE 1x pada chamber jangan sampai melebihi jembatan.
Tempat agarosa diletakkan
Dimasukkan Serum ke dalam sumur (origin) dengan berjarak 1 origin kosong dalam agarosa dengan digunakan mikro
pipet ± 50 µL
Dihubungkan kabel dengan power supply.
Set power supply :
• Voltase 220 v
• Arus 90 A
• Waktu 60 menit
Dijalankan power supply
Setelah 60 menit, dimatikan power supply dan angkat agarosa.
Dimasukkan agarosa dalam larutan Coomassie R250 staining solutin dan diamkan selama 5 menit ( gunakan hand glov
es ), lalu angkat agarosa dan masukan dalam Destain Solution 1 lalu diamkan selama 5 menit, kemudian angkat agaro
sa dan masukan dan Destain Solution 2 lalu diamkan selama 5 menit.26
Diamati dan Identifikasi hasil Serum protein tersebut dengan densitometer yang dihubungkan elektrophoretogram, ha
sil berupa kurva dan hasil prosentase masingmasing fraksi protein.
•Pasca Analitik Nilai Rujukan
Interpretasi Hasil Normalnya:
Fraksi % g/dl
Albumin 58-74 3,3-5,0
Alfa 1 globulin 2,0-3,5 0,1-0,4
Alfa 2 globulin 5,4-10,6 0,5-0,1
Beta globulin 7,4-14,0 0,7-1,2
Gama globulin 8,0-18,0 0,5-1,6
Protein adalah senyawa organik yang molekulnya sangat besar dan sus
unannya sangat kompleks serta merupakan polimer dari alfa asam-asam am
ino. Jadi, sebenarnya protein bukan merupakan zat tunggal, serta molekulny
a sederhana, tetapi masih merupakan asam amino. Oleh karena protein ters
usun atas asam-asam amino, maka susunan kimia mengandung unsur-unsu
r seperti terdapat pada asam-asam amino penyusunnya yaitu C, H, O, N dan
kadang-kadang mengandung unsur-unsur lain, seperti misalnya S, P, Fe, ata
u Mg.Dalam kehidupan protein memegang peranan yang penting pula.
Presisi atau ketelitian merupakan kesesuaian antara hasil pada pemeriksaan
berulang. Akurasi atau ketepatan merupakan kesesuaian hasil pemeriksaan
dengan nilai yang sebenarnya. Pada pemeriksaan laboratorium ketelitian da
n ketepatan analisa sangatlah penting untuk hasil pemeriksaan.
TERIMA KASIH