Anda di halaman 1dari 10

Kolesterol merupakan zat lemak atau lipid yang diperlukan oleh tubuh sebagai sumber energi yang memberikan

kalori paling
tinggi, selain zat lainnya, seperti karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral.
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu kondisi dimana tekanan darah terhadap dinding arteri terlalu tinggi.
Albumin adalah protein utama yang terdapat dalam darah manusia yang di produksi oleh organ hati. Albumin merupakan
protein yang paling banyak terdapat dalam serum, berperan dalam tekanan osmotic koloid, albumin juga berperan sebagai
molekul pengangkut bilirubin, asam lemak dan lainnya.
Fungsi utama albumin adalah pembentuk jaringan sel baru, mempertahankan tekanan onkotik plasma, juga mempercepat
pemulihan jaringan sel tubuh yang rusak serta memelihara keseimbangan cairan di dalam pembuluh darah dengan cairan di
rongga interstitial dalam batas normal.
Fungsi Kolesterol membentuk selubung luar sel, kolesterol membentuk asam empedu yang mencerna makanan di usus,
kolesterol memungkinkan tubuh membentuk vitamin D dan hor-mon-hormon, seperti estrogen pada wanita, testosterone pada
pria, hormon-hormon adrenal korteks, androgen, dan progesteron.
Hubungan Hipertensi→Kolesterol Hipertensi disebabkan adanya tekanan darah terhadap dinding arteri terlalu tinggi yang
disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya karena adanya penyumbatan atau penyempitan pembuluh darah akibat plak, plak
ini menyebabkan penebalan dinding vaskuler sehingga semakin banyak penumpukannya maka konsentrasinya plak semakin
besar, plak ini adalah LDL atau sering juga disebut kolesterol jahat yang melebihi batas nilai normal.
Albumin merupakan merupakan protein utama dalam plasma yang menyusun sekitar 60% dari total protein plasma. Terjadinya
peningkatan kadar protein yang tinggi disebabkan adanya peradangan dalam pembuluh darah arteri akibat penibunan lemak dan
faktor lainnya. Hiperkolesterolemia berat akan menimbulkan komplikasi seperti penyakit kardiovaskuler (ateroskelosis)
terjadinya progesifitas.
Hipoalbuminemia akan merangsan sintesis protein dan mengurangi metabolisme lipoprotein oleh hepar yang pada ahirnya
akan mengakibatkan peningkatan kadar lipid serum (kolesterol, trigliserida) dan lipoprotein.
Hipertensi disebabkan adanya tekanan darah terhadap dinding arteri yang terlalu tinggi sehingga menyebabkan peradangan
dalam pembuluh darah yang dapat memicu peningkatan kadar protein. Sedangkan tingginya kadar albumin maka akan
mempengaruhi kekentalan darah sehingga dapat menyebabkan hipertensi.
Kolesterol
Metode
Enzimatik→CHOD-PAP (Cholesterol Oxidase-Peroksidase Aminoantypirin) →Alat Fotometer

Cholesterol ester + H₂O  CHE Cholesterol + asam lemak


Cholesterol + O₂  CHO Cholestene-3-one + H₂O₂


2H₂O₂+ 4-Aminoantipyrine + Phenol   POD   Quinoneimine + 4H₂O


Prinsip Kolesterol Penentuan kadar kolesterol diukur setelah hidrolisis enzimatik dan oksidasi. Indikator kolorimetri adalah
quinoneimine (merah muda) yang dihasilkan dari 4-aminoantipyrine dan phenol oleh hidrogen peroksida dalam kerja katalitik
dari peroksidase (Reaksi Trinder).
Blank Sampel atau standar
Sampel atau standat - 10 µl
Aquadest 10 µl -
Reagen 1000 µl 1000 µl
Campurkan, inkubasi 20 menit pada suhu 20-25°C atau 10 menit pada 37°C baca absorbansinya pada panjang gelombang 546
nm.
|sampel|−|Blanko|
Kolesterol mg/dl= × Konsentrasi Standar
|Standar|−|Blanko|

Konsentrasi standar = 200 mg/dl

Normal < 200 mg/dl

Batas Resiko Tinggi 200 – 239 mg/dl

Resiko Tinggi > 240 mg/dl

Spesimen : Serum, plasma heparin, atau plasma EDTA

7 hari pada 20 – 25 °C

7 hari pada 4 – 8 °C

3 bulan pada -20 °C

Jangan beku ulang dan menggunakan spesimen terkontaminasi.

Alat Fotometer Panjang gelombang 500 nm, Hg 546 nm

Diameter kuvet 1 cm

Suhu 20 – 25 °C / 37 °C Pengukuran Terhadap blangko reagen

Mutu

Kolorimetrik enzimatik CHOD-PAP (Cholesterol Oxidase-Peroxidase Aminoantipyrine Phenol).

Faktor Pengganggu
a. Waktu penundaan penyimpanan spesimen
b. Suhu penyimpanan spesimen
c. Cara penanganan spesimen
d. Keruh, lipemik, ikterik atau mengalami hemodialis
Albumin
Metode Dye binding BCG (Brom Cresol Green) → Fotometrik→ Spektrofotometer

Albumin + BCG (Brom Cresol Green)   pH 4,2 Albumin-BCG Complex


Prinsipnya pada pH sedikit asam, Albumin akan berikatan dengan brom cresol green dan menghasilkan perubahan warna dari
kuning-hijua ke hijau-biru yang digunakan sebagai indikator pengukuran. Intensitas warna yang terbentuk berbanding lurus
dengan jumlah albumin dalam sampel.
Blank Sampel atau standar
Sampel atau standar - 10 µl
Akuadest 10 µl -
Reagen 1000 µl 1000 µl
Campurkan, inkubasi 10 menit dan baca absorbansinya terhadap blanko reagen, panjang gelombang 630 nm warna stabil
selama 30 menit terlindung dari cahaya. Inkubasi di suhu 20 – 25 °C / 37 °C.

|sampel|−|Blanko|
Albumin g /dl= × Konsentrasi Standar
|Standar|−|Blanko|
Konsentrasi Standar 5 g/dl
Nilai normal 3,5 – 5,2 g/dL
Serum, plasma heparin atau plasma EDTA
Stabilitas :
10 minggu pada 20 – 25 °C
5 bulan pada 4 – 8 °C
3 bulan pada -20 °C Jangan menggunakan spesimen beku ulang atau terkontaminasi
BCP (Bromcresol Purple) merupakan standar emas (gold standar) untuk pemeriksaan kadar albumin. Prinsip metode BCP
adalah BCP mengikat albumin secara spesifik tanpa ada campur tangan unsur lain yang mengganggu dalam proses reaksi BCP
tidak bereaksi dengan globulin.

Faktor Penggangu
- Akurasi hasil pemeriksaan kadar albumin serum dapat dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain : persiapan pasien,
pengambilan sampel, pengiriman sampel, proses pemisahan serum dan metode pemeriksaan yang digunakan (Riyani,
2013).
- Penundaan yang tidak sesuai dengan prosedur dapat mempengaruhi kadar albumin serum ( Gandasoebrata, 2005).
- Suhu inkubasi yang sesuai dengan prosedur yang digunakan akan menjaga stabilitas sampel albumin serum darah.
Penundaan pemeriksaan juga akan beresiko terjadinya kontaminasi mikroorganisme pada sampel (Irawan, 2007).
- Waktu inkubasi pemeriksaan kadar albumin serum dengan waktu yang tidak sesuai prosedur dapat mempengaruhi hasil
karena perubahan dari zat-zat terlarut didalamnya (termasuk protein) (Hardjoeno, 2003).
- Pemipetan sampel yang kurang tepat juga mempengaruhi hasil kadar pemeriksaan albumin serum darah.
- Faktor lain yang juga dapat mempengaruhi kadar albumin serum adalah diet tinggi lemak sebelum melakukan
pemeriksaan, sampel darah hemolisis, pengaruh obat yang dikonsumsi.

Jawaban Sementara
Albumin merupakan merupakan protein utama dalam plasma. Peningkatan kadar protein disebabkan adanya peradangan dalam
pembuluh darah arteri akibat penibunan lemak, sehingga ada hubunganya antara kadar kolesterol dengan kadar albumin pada
penderita hipertensi.
Patofisiologi Hipertensi
Prinsip Fotometer
Berdasarkan hukum Lambert- Beer jika seberkas sinar melalui suatu larutan larutan, maka sinar itu akan diserap (Absorbence),
banyaknya sinar yang diserap berbanding lurus dengan konsentrasi larutan. Sumber cahaya yang berasal dari lampu halogen
tungsten dikumpulkan oleh lensa cembung. Cahaya itu dipantulkan oleh cermin pembalik dan dibentuk kembali oleh lensa
kedua, cahaya putih melalui kuvet penghitung campuran reaksi. Cahaya yang umbul dari kuvet yang telah disatukan dengan
Spectrograph Enteranee Slit (Celah pembentuk cahaya Spectrograph) olch lénsa ketiga. Concave Reflective Graing (Lensa
cekung pembalik cahaya dan kisi) mengaruhkan cahayu ke dalam radiasi monokromatik dan dipantulkan ke pendeteksi pixel
PDA (Pixel Digital Analogical).
Alat yang bisa digunakan
POCT
Ada beberapa teknologi yang digunakan untuk mengukur kadar kimia darah dalam sebuah alat POCT. Dua teknologi yang
sering digunakan adalah amperometric detection dan reflectance. Masing-masing metode tersebut memiliki prinsip kerja yang
berbeda dalam melakukan pemeriksaan.
Amperometric detection adalah metode deteksi menggunakan pengukuran arus listrik yang dihasilkan pada sebuah reaksi
elektrokimia. Ketika darah diteteskan pada strip, akan terjadi reaksi antara bahan kimia yang ada di dalam darah dengan reagen
yang ada di dalam strip. Reaksi ini akan menghasilkan arus listrik yang besarnya setara dengan kadar bahan kimia yang ada
dalam darah (Widagdho, 2013).
Reflectance (pemantulan) didefinisikan sebagai rasio antara jumlah total radiasi (seperti cahaya) yang dipantulkan oleh sebuah
permukaan dengan jumlah total radiasi yang diberikan pada permukaan tersebut. Prinsip ini digunakan pada sebuah instrument
POCT dengan membaca warna yang terbentuk dari sebuah reaksi antara sampel yang mengandung bahan kimia tertentu dengan
reagen yang ada pada sebuah tes strip. Reagen yang ada pada tes strip akan menghasilkan warna dengan intensitas tertentu
yang berbanding lurus dengan kadar bahan kimia yang ada di dalam sampel. Selanjutnya warna yang terbentuk dibaca oleh alat
dari arah bawah strip (Widadgho, 2013)
Fotometer
Metode Enzimatik : CHOD-PAP (Cholesterol Oxidase Peroksidase Aminoantypirin) Kolesterol ditentukan setelah hidrolisa
enzimatik dan oksidasi. Indikator Quinoneimine terbentuk dari hydrogen peroxidase dan 4 – aminoantipyrin dengan adanya
phenol dan peroxidase
Spektrofotometer
Metode Enzimatik : CHOD-PAP
Kekurangan
1. Absorbsi dipengaruhi oleh pH larutan, suhu dan adanya zat pengganggu dan kebersihan dari kuvet
2. Hanya dapat dipakai pada daerah ultra violet yang panjang gelombang >185 nm
3. Pemakaian hanya pada gugus fungsional yang mengandung elektron valensi dengan energy eksitasi rendah
4. Sinar yang dipakai harus monokromatis
Kimia Analyzer
Kelebihan dan Kekurangan Metode

Beberapa metode yang dapat digunakan untuk pemeriksaan albumin diantaranya

HPLC (High Performance Liquid Chromatography) HPLC merupakan metode kromatografi yang menggunakan bahan
kimia untuk mengidentifikasi dan memisahkan suatu campuran berdasarkan popularitasnya per satuan detik. Komponen dasar
dari HPLC meliputi suatu reservoir bahan pelarut, pompa, injector, kolom analitik, detector, perekam dan pembuangan sisa-sisa
pemeriksaan. Metode ini merupakan metode rujukan. Hal hal yang perlu diperhatikan dalam metode ini adalah larutan
penyangga dimana mempunyai pH yang stabil, biasanya dipakai larutan sodium phosphate. Metode ini merupakan metode
paling akurat untuk pemeriksaan zat kimia. Harga normal albumin dengan metode ini adalah 2,7-3,8 g/dl.

Metode presipitasi menempatkan serum ke suatu koloid yang cocok (reaksi koloid emas, timol, sefalin-kolesterol) albumin
mempunyai daya kelarutan yang berbeda-beda didalam larutan garam pekat.Normalnya albumin dan alpha globulin
menstabilkan sistem ini. Kelebihan immunoglobulin merusak stabilitas system ini dan timbul presipitasi atau flokulasi.

Kadar triftopan.

Elektroforesis (Metode elektroporesis dilakukan berdasarkan pemisahan protein atas dasar muatan elektriknya. Prinsip metode
ini, protein ditempatkan di suatu arus elektrik akan berpindah menurut gerakan dari aliran elektrik tersebut, dimana
pergerakannya ditentukan oleh larutan penyangga. Arus pergerakan tergantung oleh muatan yaitu muatan positif atau negatif,
kation yang mempunyai muatan positif bergerak ke kutub katode (terminal negatif), sedangkan anion yang bermuatan negatif
bergerak ke kutub anode (terminal positif). Metode ini memisahkan protein plasma menjadi albumin, globuli alpha-1, globulin
alpha-2, beta globulin, gamma globulin. Metode ini sangat akurat, namun membutuhkan waktu yang lama dalam proses
pengerjannya).

Immunochemical

Metode dye binding yaitu methyl orange, HABA (2(4’-hydroxyazobenzene) benzoic acid), BCG (Bromocresol Green)
Merupakan indikator yang mempunyai rumus kimia C21H14Br4O5S (3,31 .5,51 -tetrabromo-m-cresol sulfophatelin) dengan
pH asam (4.0-5.6) yang umum dipakai untuk pemeriksaan kadar albumin. Prinsip metode ini adalah pengikatan albumin oleh
BCG pada pH 4.2 (asam) menghasilkan warna biru kehijauan. Metode BCG tidak spesifik untuk pemeriksaan kadar albumin,
selain mengikat albumin BCG juga mengikat globulin yang reaksinya terjadi secara perlahan-lahan, dimana alpha globulin
akan bereaksi dengan BCG dan menberikan intensitas warna pada pembacaannya sehingga memberikan hasil terlalu tinggi
pada kadar albumin yang rendah. Metode pemeriksaan ini dapat dipengaruhi oleh bilirubin yang tinggi dan trigliserida tinggi.
Pemeriksaan metode secara in vitro, kadar terendah yang dapat dibaca 0,02 g/dl dan kadar tertinggi 6,27 g/dl. BCP
(Bromocresol purple) Metode BCP merupakan standar emas (gold standar) untuk pemeriksaan kadar albumin. Prinsip metode
BCP adalah BCP mengikat albumin secara spesifik tanpa ada campur tangan unsur lain yang mengganggu dalam proses reaksi
BCP tidak bereaksi dengan globulin. Bilirubin, trigliserida dan hemoglobin yang tinggi dapat mengganggu hasil pemeriksaan
sehingga didapatkan nilai albumin yang lebih rendah dari yang seharusnya (Dade Behring). Metode ini lebih sensitif, linier dan
tepat dibanding dengan BCG. Pemeriksaan metode secara in vitro, kadar terendah yang dapat dibaca 0,06 g/dl dan kadar
tertinggi 8,0 g/dl (Dade Behring).
Metode tersebut merupakan reagen kit komersial dalam bentuk larutan dan memiliki keunggulan yang sudah terstandarisasi
oleh pabrik, tetapi dengan harga yang relatif mahal dan sulit untuk di dapatkan. Untuk mengantisipasi hal tersebut maka
diperlukan adanya reagen alternatif. Reagen buatan sendiri merupakan suatu alternatif yang dapat digunakan sebagai reagen kit
komersial yang jauh lebih murah dengan bahan yang mudah didapatkan.
Kelebihan : Cepat, Sensitif, reagen relative murah dan mudah di dapatkan.
Kekurangan : Diperlukan ketelitian yang ekstra, karena biasanya kurang teliti hasil pengukuran sesudah akan lebih tinggi,
tidak untuk menentukan jenis protein yang ada,harus mencapai titik isoelektrik jika tidak maka hasil yang didapatkan tidak
akan sesui.
Kelebihan metode CHOD PAP
1. Hasil lebih akurat
2. Kadar kolesterol yang terlalu rendah dan terlalu tinggi dapat terbaca
3. Pemeriksaan dilakukan oleh petugas laboratorium di laboratorium klinik
4. Proses QC (Quality control) baik
5. Akurasi dan presisi hasil pemeriksaan lebih baik dari hasil POCT
6. Tidak ada faktor ketergantungan bahan habis pakai /reagen (Open Methode)

Kekurangan metode CHOD PAP


1. Hasil tes membutuhkan waktu yang lama.
2. Volume darah yang dibutuhkan lebih banyak
3. Untuk tes ulang dibutuhkan waktu yang lama
4. Pemeriksaan dan penyimpanan dibutuhkan tempat khusus
5. Harga lebih mahal
6. Alat harus menggunakan arus listrik yang stabil
Kenapa Random Sampling
Agar penarikan sampel yang lebih efisien, dengan metode ini dapat membantu menghasilkan sampel yang representatif karena
menghilangkan bias respons sukarela dan menjaga faktor bias yang tersembunyi. Bias respons adalah istilah umum untuk
berbagai kecenderungan bagi peserta untuk menanggapi pertanyaan secara tidak akurat atau salah.
Jangan lupa bahwa metode pengambilan sampel yang baik sewajarnya mengandalkan pengambilan sampel secara acak.Tujuan
dari simple random sampling adalah untuk mengurangi potensi bias manusia dalam pemilihan kasus yang akan dimasukkan
dalam sampel.
Simple random sampling dimaksudkan untuk menjadi representasi kelompok yang tidak bias.
Ini dianggap sebagai cara yang adil untuk memilih sampel dari populasi yang lebih besar karena setiap anggota populasi
memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih.
Hasilnya, sampel acak sederhana memberi kita sampel yang sangat mewakili populasi yang diteliti, dengan asumsi bahwa ada
data yang hilang terbatas.
Tidak seperti metode pengambilan sampel yang lebih rumit, simple random sampling tidak perlu membagi populasi menjadi
sub-populasi atau mengambil langkah tambahan lain sebelum memilih anggota populasi secara acak.
Kekurangan Simple Random Sampling
Kesalahan pengambilan sampel dapat terjadi dengan simple random sampling jika sampel tidak secara akurat mencerminkan
populasi yang seharusnya diwakili.
Misalnya, dalam sampel acak sederhana kami yang terdiri dari 25 karyawan, akan dimungkinkan untuk menarik 25 pria
meskipun populasi terdiri dari 125 wanita dan 125 pria.
Simple random sampling hanya dapat dilakukan jika daftar populasi tersedia dan lengkap. Namun, mendapatkan daftar lengkap
populasi bisa jadi sulit karena berbagai alasan.
Mungkin tidak ada daftar tunggal yang merinci populasi yang kamu inginkan.
Akibatnya, mungkin sulit dan memakan waktu untuk mengumpulkan banyak sub-daftar untuk membuat daftar akhir yang
sampelnya ingin kamu pilih.
Bisa juga, data mengenai populasi tersebut tidak tersedua secara publik. Sehingga, kamu membutuhkan usaha yang lebih ekstra
untuk mendapatkannya.
Minimal sampel = 30 Cholesterol + Albumin
Kriteria Sampel
a. Kriteria Inklusi
1) Pasien berjenis kelamin laki-laki/perempuan
2) Pasien yang menderita hipertensi serta melakukan pemeriksaan kadar kolesterol total dan kadar albumin.
b. Kriteria Eksklusi
1) Pasien yang menderita hipertensi tetapi tidak melakukan pemeriksaan kadar kolesterol total dan kadar albumin.
Tau Hipertensi
Dari tes tensi yang telah dilakukan, atau di lihat dari formulir permintaan.
Rata-rata pasien :
5-6 pasien perhari kali 7 hari = 35 pasien
Kenapa 7 hari : Karena di kasih waktu lama penelitiannya selama seminggu
Faktor yang mempengaruhi kadar kolesterol
1. Merokok Berdasarkan penelitian, merokok dapat meningkatkan kadar kolesterol low density lipoprotein (LDL) atau orang
kerap menyebutnya sebagai kolesterol jahat, kolesterol total, dan trigliserida (lemak darah).
2. Konsumsi alkohol Konsumsi alkohol secara berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol total dan trigliserida. Oleh
sebab itu, pecandu alkohol cenderung memiliki berat badan berlebih dan tekanan darah kerap naik.
3. Berat badan Orang yang memiliki berat badan berlebihan mempunyai kadar kolesterol total, kolesterol jahat, dan trigliserida
yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang berat badannya normal.
4. Minum kopi Minum kopi secara berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat dan trigliserida.
5. Stres Stres yang berlangsung dalam jangka waktu lama akan merusak keseimbangan fungsi tubuh. Tekanan darah dan
kolesterol darah orang stres cenderung lebih tinggi dibandingkan ketika stresnya sudah terkendali.
6. Kurang olahraga Kurang olahraga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Begitu juga sebaliknya, olahraga yang
dilakukan secara teratur diketahui dapat meningkatkan kolesterol high density lipoprotein (HDL) atau kolesterol baik.
7. Usia dan jenis kelamin Kadar kolesterol total cenderung meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Sementara, kadar
kolesterol HDL wanita cenderung lebih tinggi dibanding pria. Alhasil, wanita yang telah memasuki masa menopause, kadar
kolesterol LDL dan trigliserida mereka cenderung naik.
8. Pemakaian pil kontrasepsi Pemakaian pil kontrasepsi dapat meningkatkan kadar kolesterol total, kolesterol jahat, dan
trigliserida.
Hubungan Albumin dan hipertensi
Hipertensi disebabkan adanya tekanan darah terhadap dinding arteri yang terlalu tinggi sehingga menyebabkan peradangan
dalam pembuluh darah yang dapat memicu peningkatan kadar protein. Sedangkan 60% protein adalah albumin.
Alasan Judul Penelitian

Karena ada peningkatan jumlah penyakit tidak menular (kanker, jantung, diabetes melitus, paru-paru obstruktif kronik) salah
satunya tekanan darah tinggi atau disebut juga hipertensi yang dapat menyebabkan kematian dan komplikasi terutama
berhubungan dengan sistem kardiovaskuler dan salah satu penyakit paling umum dan paling banyak disandang masyarakat,
yang salah satu penyebabnya akibat tingginya kadar kolesterol total. Oleh karena itu, peneliti bermaksud untuk mengetahui
kadar kolesterol total pada penderita hipertensi dan mengetahui kadar albumin pada penderita hipertensi.

Masalah Penelitian
Berpangkal dari angka kejadian Hipertensi sendiri merupakan salah satu penyakit kardiovaskuler yang paling umum dan paling
banyak disandang masyarakat. Pada tahun 2017 Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) menyebutkan bahwa 53,3
juta kematian disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler sebesar 33,1% yang merupakan angka tertinggi penyebab kematian.
IHME juga menyebutkan bahwa total kematian di Indonesia akibat hipertensi sebesar 23,7% dengan total jumlah kematian 1,7
juta jiwa menurut data World Health Organization (WHO) tahun 2015 menunjukan sekitar 1,13 milyar orang di dunia
menyandang hipertensi, yang berarti satu dari tiga orang di dunia terdiagnosis menderita hipertensi dan Hasil Riset Kesehatan
Dasar Nasional tahun 2018, Indonesia mempunyai prevalensi hipertensi berdasarkan jenis kelamin, yaitu pada laki-laki sebesar
31,34% dan perempuan sebesar 36,85%. Salah satu penyebab hipertensi sendiri adalah pola hidup tidak sehat, contohnya
konsumsi makanan, kurangnya olahraga sehingga menyebabkan kenaikan kadar kolesterol yang dapat menyebabkan
penyumbatan pembuluh darah arteri akibat penumpukan kolesterol pada dinding arteri. Dinding-dinding pada saluran arteri
yang telah mengalami aterosklerosis akan menjadi tebal dan kaku karena tumpukan kolesterol, saluran arteri akan mengalami
proses penyempitan, pengerasan, kehilangan kelenturan, dan menjadi kaku, kondisi ini adalah suatu penyakit arteri progresif
lambat akibat intima menebal oleh endapan fibrosa yang secara bertahap mempersempit lumen dan menjadi tempat perdarahan
dan peradangan dalam pembuluh darah arteri. Kondisi ini dapat menyebabkan kenaikan kadar protein sedangkan protein utama
plasma adalah albumin.
Kerusakan Aterosklerosis
Merupakan suatu kondisi adanya penyumbatan pembuluh darah arteri akibat penumpukan kolesterol pada dinding arteri.
Dinding-dinding pada saluran arteri yang telah mengalami aterosklerosis akan menjadi tebal dan kaku karena tumpukan
kolesterol, saluran arteri akan mengalami proses penyempitan, pengerasan, kehilangan kelenturan, dan menjadi kaku. Semakin
tinggi kadar kolesterol maka akan semakin tinggi pula proses aterosklerosis berlangsung, berbagai penelitian epidemiologi,
biokimia maupun eksperimental menyatakan bahwa yang memegang peranan penting terhadap terbentuknya ateriosklerosis
adalah kolesterol. Apabila sel-sel otot arteri tertimbun lemak maka elastisnya akan menghilang dan berkurang dalam mengatur
tekanan darah. Akibatnya akan terjadi berbagai penyakit seperti hipertensi, aritmia, serangan jantung, dan stroke.
Lipid Dimobilisasi
Karena berfungsi sebagai cadangan energi, lipid ini terdapat dalam sebagian besar cadangan lemak di dalam jaringan hewan.
Hidrolisis ikatan ester pada trigliserida serta pelepasan gliserol dan asam lemak dari jaringan adiposa disebut “mobilisasi
lemak”
Jaringan Adiposa
Merupakan jaringan ikat khusus yang didominasi oleh adiposit.
Asam Lemak Bebas
Adalah asam lemak yang berada sebagai asam lemak yang tidak terikat sebagai trigliserida. Asam lemak dihasilkan oleh proses
hidrolisis dan oksidasi.
Lemak adalah sekelompok besar molekul-molekul alam yang terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen yang
meliputi asam lemak, malam, sterol, vitamin-vitamin yang larut dalam lemak (A; salmon, telur ikan, hati ayam, keju, telur
rebus, D; Kuning telur, jamur, salmon, tuna kemasan, E; Sayuran hijau brokoli, bayam, kacang-kacangan, almond, kedelai, biji-
bijian jagung, bunga matahari, buah-buahan mangga, kiwi, alpukat, K; buah-buahan delima, kiwi, alpukat, tomat, anggur,
kacang- kacangan kedelai, kacang hujau, kacang polong, kacang merah, produk hewani telur, susu, keju, daging, hati
ayam/sapi, sayuran hujau kubis, kol, lobak hijau, brokoli, atau buncis), monogliserida, digliserida, fosfolipid, glikolipid,
terpenoid, dll.
Lipid adalah senyawa yang berisi karbon dan hidrogen, yang tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik. Pelarut
organik merupakan pelarut yang umumnya mengandung atom karbon dan molekulnya.
Lemak adalah suatu zat yang kaya akan energi, berfungsi sebagai sumber energi utama untuk peoses metabolisme tubuh.
Sifat Aterogenik :Dapat menyebabkan aterosklerosis
Arteri Progresif lambat : Tersumbatnya pembuluh darah arteri akibat penumpukan plak pada dinding pembuluh darah
Intima : Lapisan terdalam dinding pembuluh darah yang terdiri atas endotel dan jaringan ikat halus dibawahnya.
Fibrosa : Jaringan Fibrosa adalah jaringan ikat yang seratnya khusus tersusun dari kolagen serta ditambah sedikit elastis.
Lumen : Lumen adalah saluran di dalam pembuluh tubuh, seperti ruangan kecil di bagian tengah pembuluh
nadi (arteri), pembuluh balik (vena), dan saluran pencernaan seperti usus halus, serta saluran pernapasan pada bronkus di paru-
paru.
Penyakit degeneratif perubahan pada sel-sel tubuh yang akhirnya memengaruhi fungsi organ secara menyeluruh. Kondisi ini
paling sering disebabkan oleh proses penuaan. Ya, semakin bertambah usia, fungsi jaringan dan organ tubuh pun semakin
mengalami penurunan.

Hormon Kortisol adalah hormon steroid dari golongan glukokortikoid yang diproduksi oleh sel di dalam zona fasikulata
pada kelenjar adrenal sebagai respon terhadap stimulasi hormon ACTH yang disekresi oleh kelenjar hipofisis, juga merupakan
hasil reaksi organik hidrogenasi pada gugus 11-keto molekul hormon kortison yang dikatalis oleh enzim 11β-hidroksisteroid
dehidrogenase tipe 1 yang umumnya disekresi oleh jaringan adiposa. kelebihan hormon ini dalam darah menyebabkan sindrom
cushing  Selain itu, hormon kortisol juga diproduksi oleh hati. Hormon ini bekerja dengan meningkatkan kadar gula darah
melalui mekanisme glukoneogenesis, menekan kerja sistem imun, dan meningkatkan metabolisme lemak, protein,
dan karbohidrat. Selain itu, hormon ini juga menghambat pembentukan tulang.

Hormon Tiroid adalah klasifikasi hormon yang mengacu pada turunan senyawa asam amino tirosina yang disintesis


oleh kelenjar tiroid dengan menggunakan yodium. Terdapat dua jenis hormon dari klasifikasi ini yaitu tetra-
iodotironina dan tri-iodotironina. Kedua jenis hormon ini mempunyai peran yang sangat vital di dalam metabolisme tubuh.
Curah Jantung  / Cardiac Output adalah jumlah volume darah yang dipompa oleh ventrikel kiri jantung selama
semenit. Saat dipompakan, darah membawa oksigen dan nutrisi untuk sel tubuh dan membawa sampah metabolisme
seperti karbon dioksida.
Hipertensi resistensi dikategorikan sebagai peningkatan tekanan darah diatas 140/90 mmHg dan rerata tekanan darah 24 jam
secara ambulatori 130/80 mmHg, meskipun telah mendapat terapi 3 atau lebih antihipertensi yang berbeda dengan dosis
maksimal, termasuk diuretik.
Vasokonstriksi perifer (Arteriol) penyempitan pembuluh darah akibat kontraksi dinding otot pembuluh,
khususnya arteri besar dan arteriol kecil .
Peripheral arterial disease (PAD) atau penyakit arteri perifer adalah kondisi di mana aliran darah ke tungkai tersumbat akibat
penyempitan pembuluh darah yang berasal dari jantung (arteri). Dampaknya, tungkai yang kekurangan pasokan darah akan terasa sakit,
terutama saat berjalan.
Medula syaraf Adrenal; Medula adalah bagian dalam dari kelenjar adrenal, dan berkaitan dengan produksi epinefrin dan
norepinefrin.
Resistensi vaskuler adalah resistensi yang harus diatasi untuk mendorong darah melalui sistem peredaran darah dan
menciptakan aliran . Hambatan yang ditawarkan oleh sirkulasi sistemik dikenal sebagai resistensi vaskular sistemik ( SVR )
atau kadang-kadang disebut dengan istilah resistensi perifer total ( TPR ), sedangkan resistensi yang ditawarkan oleh sirkulasi
paru dikenal sebagai resistensi vaskular paru ( PVR ). Resistensi pembuluh darah sistemik digunakan dalam
perhitungan tekanan darah , aliran darah , dan fungsi jantung.Vasokonstriksi (yaitu, penurunan diameter pembuluh darah)
meningkatkan SVR, sedangkan vasodilatasi (peningkatan diameter) menurunkan SVR.
Angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor atau penghambat enzim pengubah angiotensin adalah kelompok obat yang
digunakan untuk mengobati hipertensi, gagal jantung, dan gagal ginjal kronis. Obat ini membuat dinding pembuluh
darah rileks sehingga tekanan darah dapat menurun.
Kadar Albumin Serum Rentang nilai normal albumin serum adalah antara 3,5-4,5 g/dL, dengan kandungan total tubuh
sebanyak 300-500 g. Sintesis albumin hanya terjadi di sel-sel hati dengan kecepatan sekitar 15 g/hari pada orang sehat, namun
kecepatan sintesis ini dapat bervariasi sesuai variasi stress fisiologis.
Rancangan Penelitian
Ditinjau dari tujuan penelitian yang hendak dicapai, jenis penelitian yang digunakan adalah kolerasional yang menjelaskan
hubungan dua variabel serta dilakukan analisis dinamika korelasi antara fenomana atau antara faktor risiko dengan faktor efek.
Desain penelitian yang digunakan adalah desain cross sect ional, setiap objek hanya diamati satu kali dan pengukuran
dilakukan secara bersamaan (Notoatmodjo, 2012).
DO
Jenis Skala
Sk Skalala Nominal (Nominal Scale)
Skala jenis ini, merupakan yang paling sederhana, dimana angka yang melekat pada objek diperlukan sebagai label atau
pembeda antara objek yang satu dengan objek yang lain. Skala nominal dipakai untuk melakukan identifikasi terhadap status
atau kategori dari kelompok responden saja, misalnya jenis kelamin, agama, ras, asal daerah, status perkawinan, dan
sebagainya.
2.  Skala Ordinal (Ordinal Scale)
Skala ordinal adalah skala yang menunjukan posisi atau hirarki dari suatu angka, jadi angka satu selalu mendahui angka 2, 3,
dan seterusnya. Skala jenis ini biasanya dipergunakan untuk memberikan pilihan bagi responden tentang arah jawaban yang
diinginkan peneliti. Misalnya peneliti memberikan pilihan mengenai berapa tahun pengalaman kerja dari seorang responden,
dengan menyediakan pilihan jawaban kurang dari 1 tahun, lebih dari 1 tahun namun kurang dari 3 tahun, dan pilihan terakhir
adalah lebih dari 3 tahun.
3.  Skala Interval (Interval Scale)
Skala interval tidak hanya memberikan informasi tentang urutan ataau hirarki dari satu objek terhadap satu objek yang lain,
tetapi juga memberikan informasi tentang jarak yang ada diantara urutan tersebut. Skala interval ini tidak menempatkan nilai
nol sebagai dasar suatu pengukuran.
4.  Skala Rasio (Ratio Scale)
Skala rasio adalah skala dimana angka mempunyai makna yang sesungguhnya, sehingga angka nol dalam skala ini
diperlakukan sebagai dasar perhitungan dan pengukuran objek penelitian.

Anda mungkin juga menyukai