Dasar Teori
Hiperlipidemia adalah peningkatan salah satu atau lebih kolesterol total, LDL, atau
trigliserida, dan atau penurunan HDL (Wells dkk.,2009). Hiperlipidemia dapat terjadi secara
primer maupun sekunder. Banyak cara menurunkan kadar kolesterol total dalam darah, salah
satu contohnya dengan simvastatin, yang menghambat aktivitas enzim 3-hidroksi-3-metil-
glutaril koenzim A (HMG-CoA) reduktase sebagai katalis pembentukan kolesterol.
Kelemahan golongan statin adalah memiliki efek samping miopati dan rhabdomiolisis
(Drazen dkk., 2008). Berdasarkan hal tersebut, penelitian tentang obat herbal yang digunakan
sebagai antihiperkolesterolemia masih perlu dikembangkan. Lemak adalah senyawa organik
yang mengandung elemen C, H dan O. Lemak dapat bersumber dari tambuh-tumbuhan
ataupun hewan. Fungsi utama lemak adalah sebagai sumber energi, sebagai pelumas dan
sebagai pelindung organ tubuh.
Prinsip
Ester kolestrol denga bantuan enzim kolestrol esterase akan diubah menjadi kolestrol dan
asam lemak bebas. Kolestrol dioksidase menjadi kolestenon dan hidrogen peroksida+4-amino
phenazone dengan bantuan enzim peroksidase akan diubah menjadi quinoneimine yang
berwarna merah muda. Intensitas warna yang terbentuk sebnding dengan konsentrasi
kolestrol pada sampel dan diukur pada panjang gelombang 546 nm.
Tujuan
Untuk mengetahui kadar kolestrol total dalam darah.
1. Tabung reaksi
2. Mikropipet
3. Blue dan yellow tip
4. Reagen kolestrol
5. Sampel serum
Prosedur
Keterangan point 5:
Blanko Standart Sampel
Standart 10 µL
Serum 10 µL
Reagen Kerja 1000 µL 1000 µL 1000 µL
Interpretasi hasil
Pemeriksaan Normal
Kolestrol Total < 200 mg/dL
Resiko Rendah 200 – 239 mg/dL
Resiko Tinggi ≥ 240 mg/dL