Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KLINIK 1

HDL-CHOLESTEROL , ASAM URAT , CREATININE

Nama Kelompok :
1. Putri Wulandari
2. Yuli Permatasari
• Hari, Tanggal Praktikum : Jumat , 30 April 2021

• Nama Pemeriksaan : HDL-Cholesterol

• Metode : Precipitant

• Tujuan : Untuk Mengetahui kadar HDL-Cholesterol dalam


sample yang diuji
HDL – CHOLESTEROL

• HDL adalah kolesterol yang berfungsi untuk membersihkan kelebihan kolesterol yang
berbahaya di dalam darah dan membawanya kembali ke hati untuk dikeluarkan dari tubuh.
Oleh karena itu, HDL (high-density lipoprotein) disebut sebagai ‘kolesterol baik’.

• Peran utama lipoprotein kepadatan tinggi (HDL) dalam metabolisme lipid adalah penyerapan
dan pengangkutan kolesterol dari jaringan perifer ke hati melalui proses yang dikenal sebagai
transportasi kolesterol terbalik. Kadar kolesterol HDL yang rendah sangat terkait dengan
peningkatan risiko penyakit jantung koroner dan penyakit arteri koroner.

• Oleh karena itu, penentuan serum HDL-Kolesterol adalah alat yang berguna dalam
mengidentifikasi pasien berisiko tinggi. Peningkatan Total Kolesterol / HDL-Kolesterol rasio
signifikan dari peningkatan risiko aterosklerosis.
PRINSIP
• Reagen ini hanya untuk pengobatan spesimen sebelum
penentuan HDL-Kolesterol dengan reagen untuk
kolesterol total.
• Lipoprotein densitas rendah (LDL), kepadatan sangat
rendah (VLDL) dan chylomicron dari spesimen
diendapkan oleh asam fosforal (PTA) dan Magnesium
klorida. HDL-Kolesterol yang diperoleh dalam
supernatant setelah sentrifugasi kemudian diukur
dengan reagen Kolesterol Total
ALAT DAN BAHAN

ALAT BAHAN
ISI KIT HDL-CHOLESTEROL
• Tabung Reaksi • Sample presipitat
R1 Presipitat
• Mikropipet • Reagen Cholesterol Phosphotungstic acid (PTA) 13.9 mmol/L
• Blue Tips dan Yellow Tips • Larutan Standar Magnesium chloride 570 mmol/L
• Rak Tabung Hdl Cholesterol
• Fotometer R2 Standard
Cholesterol 100 mg/dL (2.58 mmol/L)
• Tissue
CARA KERJA
1. Disiapkan Alat dan bahan
2. Sample yang dipakai adalah sample yang telah di lakukan
presipitat sebelumnya
3. Dipipet 1000ul Reagen Colesterol ke dalam tabung reaksi
4. Dipipet 100ul sample presipitat ke dalam tabung reaksi yang
telah terisi reagen
5. Homogenkan , inkubasi selama 10 menit
6. Baca pada panjang gelombang 000 nm
HASIL
HASIL REAKSI
PEMBAHASAN

• Kolesterol HDL merupakan kolesterol baik dan tidak berbahaya. Kolesterol HDL
mengangkut kolesterol lebih sedikit dari LDL dan sering disebut kolesterol baik
karena dapat membuang kelebihan kolesterol jahat pada pembuluh darah arteri
dibawa menuju ke hati. HDL mencegah kolesterol mengendap pada arteri dan
melindungi pembuluh darah dari proses aterosklerosis (terbentuknya plak pada
dinding pembuluh darah)

• Kelebihan kolesterol akan diangkut kembali oleh lipoprotein yang disebut HDL
untuk dibawa kembali ke hati yang selanjutnya akan diuraikan kemudian dibuang
ke dalam kandung empedu sebagai asam (cairan) empedu
• Metode yang digunakan untuk pemeriksaan kolesterol HDL adalah metode Metode Presipitasi.
Metode ini menggunakan spesimen serum yang telah di sentrifus. Reagen pengendap yang
dianjurkan adalah Poly Anion Divalent Kation dengan cara mengendapkan LDL dengan HDL pada
supernatan.

• Pemeriksaan dengan metode Presipitasi dilakukan dengan pemberian Polyethylene Glycol (PEG)
ke dalam sampel, Chylomicron, VLDL dan LDL akan mengendap. Setelah disentrifuge, yang
tertinggal dalam supernatan hanya HDL yang kadar kolesterolnya ditentukan oleh Metode
Enzimatik

• Nilai rujukan untuk kolesterol HDL pada laki-laki adalah 40- 49 mg/dL, sedangkan nilai rujukan
kolesterol HDL pada wanita adalah 50-59 mg/dL. Kadar kolesterol HDL yang baik dalam tubuh
adalah 40 mg/dL atau lebih, dan dapat dikatakan rendah bila kadarnya kurang dari 40 mg/dL.
LAPORAN PEMERIKSAAN ASAM URAT
• Hari, Tanggal Praktikum : Jumat , 30 April 2021

• Nama Pemeriksaan : Asam Urat

• Metode : Uricase

• Tujuan : Untuk Mengetahui kadar Asam Urat dalam


sample yang diuji
ASAM URAT

• Asam urat adalah senyawa nitrogen yang dihasilkan dari proses katabolisme purin baik dari diet
maupun dari asam nukleat endogen (asam deoksiribonukleat DNA). Asam urat sebagian besar
diekskresi melalui ginjal dan hanya sebagian kecil melalui saluran cerna. Ketika kadar asam urat
meningkat, disebut hiperurisemia, penderita akan mengalami pirai (gout) (Syukri, 2007).

• Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan yang dihasilkan dari metabolisme atau
pemecahan purin. Asam urat sebenarnya merupakan antioksidan dari manusia dan hewan, tetapi
bila dalam jumlah berlebihan dalam darah akan mengalami pengkristalan dan dapat
menimbulkan gout. Asam urat mempunyai peran sebagai antioksidan bila kadarnya tidak
berlebihan dalam darah, namun bila kadarnya berlebih asam urat akan berperan sebagai
prooksidan
PRINSIP
Uricase bertindak pada asam urat untuk menghasilkan allantoin,
karbon dioksida dan hidrogen peroksida. Hidrogen peroksida di
hadapan peroxidase bereaksi dengan kromogen (amino-antipyrine
dan dichloro- hydroxybenzene sulfonate) untuk menghasilkan
quinoneimine, kompleks berwarna merah. Penyerapan yang diukur
pada 505 nm (495-505) sebanding dengan jumlah asam urat
dalam spesimen
ALAT DAN BAHAN

ALAT BAHAN ISI KIT ASAM URAT

RI Asam Urat Enzim


• Tabung Reaksi • Sample Serum pasien Potassium hexacyanoferrate (II) 42 µmol/L
• Mikropipet • Reagen Asam Urat Peroxidase > 450 U/L
• Blue Tips dan Yellow Tips Amino-antipyrine 0,150 mmol/L
• Larutan Standar Asam Uricase > 120 U/L
• Rak Tabung Urat
• Fotometer R2 Asam Urat Buffer
• Tissue Dichlorohydroxybenzene Sulfonate 2 mmol/L
Tris pH 8.0 at 25°C 50 mmol/L

R3 Asam Urat Standard


Uric acid 10 mg/dL (595 µmol/L
CARA KERJA
1. Disiapkan Alat dan bahan
2. Dipipet 1000ul Reagen Asam Urat ke dalam tabung
reaksi
3. Dipipet 25ul sample ke dalam tabung reaksi yang telah
terisi reagen
4. Homogenkan , inkubasi selama 5 menit
5. Baca pada panjang gelombang 000 nm
HASIL
HASIL REAKSI
PEMBAHASAN
• Jumlah asam urat dalam tubuh dicerminkan oleh kadar natrium urat dalam serum darah. Bila kadar
natrium urat dalam serum melampaui daya larutnya maka serum menjadi sangat jenuh (keadaan ini
dinamakan hiperurisemia) dan dapat menstimulir terbentuknya kristal natrium urat yang dapat
mengendap. Daya larut natrium urat dalam serum pada suhu 37°C adalah 7 mg/dL, bila melebihi angka
ini, keadaanya disebut hiperurisemia ( Krisnatuti, 2008).

• Peningkatan kadar asam urat dalam serum dapat disebabkan oleh meningkatnya produksi asam urat
atau menurunnya pengeluaran asam urat. Apabila produksi asam urat meningkat, akan terjadi
peningkatan pool asam urat, hiperurisemia, dan pengeluaran asam urat melalui urin meningkat.
Peningkatan produksi asam urat dapat disebabkan oleh tingginya konsumsi bahan pangan yang
mengandung purin atau meningkatnya sintesa purin dalam tubuh, misalnya terserang penyakit inborn
errors of metabolisme purin pada tumor. Terjadinya penurunan pengeluaran asam urat biasanya
disebabkan adanya gangguan ginjal atau pengaruh pemberian obat atau pengaruh beberapa jenis zat gizi
yang dapat menghambat pengeluaran asam urat (Krisnatuti, 2008).
LAPORAN PEMERIKSAAN CREATININE
• Hari, Tanggal Praktikum : Jumat , 30 April 2021

• Nama Pemeriksaan : Creatinine

• Metode : Kinetik

• Tujuan : Untuk Mengetahui kadar Kreatinine dalam


sample yang diuji
KREATININE
HASIL REAKSI

Anda mungkin juga menyukai