Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN

PRAKTIKUM BIOKIMIA KLINIK

PROFIL LIPID

PEMERIKSAAN HDL dan LDL

Disusun oleh :

Kelompok 4

3D Farmasi

1. Mirna Antika 31119161


2. Mita Aprilia 31119162
3. Muhammad Riefhan Zein 31119179
4. Muhammad Hilmy Alfaridzi 31119186
5. Muhammad Prayoga Utama 31119210

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


STIKes BAKTI TUNAS HUSADA TASIKMALAYA
2021/2022
Praktikum 7
Kamis, 24 November 2021
PROFIL LIPID
PEMERIKSAAN HDL dan LDL
I. Pendahuluan

A. Tujuan Percobaan

Menganalisa kadar HDL dan LDL dalam darah dan


menginterpretasikan hasil serta menghubungkan dengan keadaan
patologi klinik.

B. Dasar Teori
HDL
High Density Lipoprotein (HDL) adalah lipoprotein berdensitas
tinggi, terutama mengandung protein. HDL diproduksi di hati dan usus
halus. HDL mengambil kolesterol dan fosfolipid yang ada dalam darah
dan menyerahkannya ke lipoprotein lain untuk dibawa kembali atau
dikeluarkan dari tubuh. HDL kolesterol adalah lipoprotein yang
mengandung banyak protein dan sedikit lemak. HDL bertindak seperti
vacum cleaner yang memungkinkan sebanyak mungkin kelebihan
kelebihan. HDL membungut kolesterol ekstra dari sel-sel dan jaringan-
jaringan untuk kemudian dibawa ke hati, dan menggunakannya untuk
membuat cairan empedu atau mendaur ulangnya.
Struktur dan Fungsi HDL adalah partikel lipoprotein yang terkecil,
memiliki densitas yang paling tinggi karena lebih banyak mengandung
protein dibandingkan. Kandungan apolipoprotein terbanyak adalah Apo
A-I dan Apo A-II. Hati mensintesis lipoprotein sebagai kompleks dari
apolipoprotein dan fosfolipid, yang membentuk partikel kolesterol
bebas, kompleks ini mampu mengambil kolesterol yang dibawa secara
internal melalui interaksi dengan ATP-binding cassette transporter AI
(ABCA1). Suatu enzim plasma yang disebut Lecithin-cholesterol
acyltransferase (LCAT) konversi kolesterol bebas menjadi kolesteril
ester (bentuk yang lebih hidrofobik dari kolesterol), yang kemudian
tersekuestrasi kedalam inti dari partikel lipoprotein, akhirnya
menyebabkan HDL yang baru disintesis berbentuk bulat. Partikel HDL
bertambah besar karena mereka beredar melalui aliran darah dan
memasukkan lebih banyak kolesterol dan molekuler fosfolipid dari sel
dan lipoprotein lainnya, misalnya dengan interaksi dengan transporter
ABCGI dan Phospholipid Transport Protein (PLTP).
HDL mengangkut sebagian besar ke hati atau organ steroidogenik
seperti adrenal, ovarium, dan testis oleh kedua jalur dan tidak langsung.
HDL akan dibersihkan oleh reseptor HDL seperti Scavenger Reseptor
BI (SR-BI), yang memediasi penyerapan selektif kolesterol dari HDL.
Pada manusia, mungkin jalur yang paling relevan adalah yang tidak
langsung, yang dimediasi oleh kolesterol ester transfer protein (CETP).
Protein ini mengubah trigliserida dari VLDL 9 terhadap ester kolesterol
HDL. Sebagai hasilnya, VLDL gratis untuk LDL, yang dibuang dari
sirkulasi oleh reseptor LDL jalur. Trigliserida tidak stabil dalam HDL,
tetapi terdegradasi oleh hepatik lipase sehingga, akhimya, partikel HDL
kecil yang tersisa, yang akan memulai kembali penyerapan kolesterol
dari sel. Kolesterol yang ditranspor ke hati akan dieksresikan ke
empedu baik secara langsung maupun tidak langsung setelah konversi
menjadi asam empedu. Pengiriman kolesterol HDL ke adrenal,
ovarium, dan testis penting untuk sintesis hormon steroid.
Beberapa langkah dalam metabolisme HDL dapat berpartisipasi
dalam transportasi kolesterol dari lemak-sarat makrofag arteri
aterosklerotik, yang sel busa, ke hati untuk sekresi ke dalam empedu.
ini telah disebut transportasi transportasi terbalik dan terbalik dianggap
sebagai fungsi pelindung klasik HDL terhadap aterosklerosis. Namun,
HDL membawa banyak lemak dan protein, beberapa di antaranya
memiliki konsentrasi yang sangat rendah, tetapi secara biologis sangat
aktif. Misalnya, HDL dan protein dan konstituen lipid membantu untuk
menghambat oksidasi, peradangan, aktivasi endothelium, koagulasi, dan
agregasi platelet. Semua sifat ini dapat berkontribusi pada kemampuan
HDL untuk melindungi dari aterosklerosis, dan belum diketahui mana
yang paling penting.
LDL
LDL adalah lipoprotein pada manusia yang berguna sebagai
pengangkut kolesterol ke jaringan perifer dan berguna untuk sintesis
membran dan hormon steroid. LDL mengandung 10% trigliserida serta
50% kolesterol, dipengaruhi oleh banyak faktor misalnya kadar
kolesterol dalam makanan, kandungan lemak jenuh, dan tingkat
kecepatan sintesis dan pembuangan LDL dan VLDL dalam tubuh.
C. Prinsip Percobaan
Kilomikron, VLDL dan LDL diendapkan dengan penambahan
phosphotungstic acid dan ion magnesium ke dalam sampel. Supermatan
hasil sentrifugasi hanya mengandung HDL yang akan diukur kadar
kolesterolnya menggunakan reagen kolesterol/CHOD-PAP.
Kolesterol/HDL ditentukan setelah hidrolisa enzimatik dan
oksidasi. Indikator Quinoneimine terbentuk dari hydrogen peroxidase
dan 4-aminoantipyrin dengan adanya phenol dan peroxidase.
Cholesterol esterase
Cholesterol ester + H2O Cholesterol + Fatty acid
Cholesterol oxidase
Cholesterol + O2 Cholesterol-3one + H2O2
Peroxidase

2 H2O2 + 4-Aminoantipyrine + Phenol Quinoneimine + 4 H2O

II. Prosedur

1. Alat dan bahan

- Alat

Spektrofotometer Micropipet 10μl Tabung reaksi


Tip kuning dan biru Kuvet Sentrifugator

Tissue Spuit 3 mL Micropipet 1000μl

- Bahan

1. Sampel serum/Plasma (antikoagulan EDTA)

2. Reagen HDL (phosphotungstic acid dan ion magnesium)

3. Reagen CHOD-PAP

4. Aquadest
2. Prosedur

Masukkan serum sebanyak


200μL kedalam tabung
mikrosentrifuga/ependorf

Tambahkan dengan 500μL


reagen HDL

Tabung Pindahkan ke
mikrosentrifuga tabungependorf yang Siapkan larutan
dihomogenisasi siap untuk digunakan blanko,standar
menggunakan vortex pada pengujian kadar an sampel
dan diinkubasi selama HDL
20 menit dengan
kecepatan 2.500rpm

 Tabung 1 Masukkan Dicampur dan Dibaca terhadap


sampel 100 μLditambah diinkubasi selama 10 reagen blanko
reagen 1000 μL menit pada suhu 25° dalam waktu kurang
 Tabung 2 masukkan atau 5 menit pada dari 45menit pada
larutan standar suhu 37°. Diukur panjang gelombang
sebanyak 100 μL absorban sampel dan 546nm, dihitung
ditambah reagen 1000 standar konsentrasi/kadar
μL HDL dalam sampel.
 Tabung 3(blanko)
masukkan reagen
sebanyak 1000 μL
III. Hasil pengamatan
HDL =(mg/dl) = ( 𝐴 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒l/𝐴 𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 kolesterol ) x Konsentrasi standart
(mg/dl)
Dik : Larutan sampel = 0,674 mg/dl
Larutan standar = 0,2491 mg/dl
Cstandar = 200 mg/dl
Dit : kadar HDL?
0,674
Jawab : HDL = 0,2491 x 200 𝑚𝑔/𝑑𝑙

= 541,15 mg/dl.

LDL – c = (Total – c) – (HDL – c) – (TG/5)


Dik : total – c = 156 mg/dl
HDL – c = 541,15 mg/dl
TG = 167,16 mg/dl / 5 = 33,43
Dit : kadar LDL ?
Jawab : LDL – c = 156 – 541,15 -33,43
= -418,58 mg/dl.

IV. Pembahasan
Pada praktikum yang telah kami lakukan dapat disimpulkan bahwa
kadar HDL pasien N (20)thn yaitu 54,15 mg/dl sehingga memiliki kadar
kolesterol tinggi karena >60 mg/dl, sedangkan kadar kolesterol HDL yaitu -
418,58 mg/dl. Kolesterol HDL merupakan kolesterol baik dan tidak
berbahaya. Kolesterol HDL mengangkut kolesterol lebih sedikit dari LDL
dan sering disebut kolesterol baik karena dapat membuang kelebihan
kolesterol jahat pada pembuluh darah arteri dibawa menuju ke hati. HDL
mencegah kolesterol mengendap pada arteri dan melindungi pembuluh
darah dari proses aterosklerosis (terbentuknya plak pada dinding pembuluh
darah). Kolesterol dari hati diangkut oleh lipoprotein yang bernama Low
Density Lipoprotein (LDL) untuk dibawa menuju sel-sel tubuh yang
memerlukan, termasuk sel otot jantung, otak dan lain-lain. Kelebihan
kolesterol akan diangkut kembali oleh lipoprotein yang disebut HDL untuk
dibawa kembali ke hati yang selanjutnya akan diuraikan kemudian dibuang
ke dalam kandung empedu sebagai asam (cairan) empedu. LDL
mengandung lebih banyak lemak daripada HDL sehingga akan
mengambang di dalam darah. Protein utama yang membentuk HDL adalah
Apo-A (apolipoprotein). HDL memiliki kandungan lemak lebih sedikit dan
memiliki kepadatan tinggi sehingga lebih berat (UPT- Balai Informasi
tekhnologi LIPI, 2009). Kolestrol HDL normal harus lebih tinggi dari 40
mg/dL untuk laki-laki, atau di atas 50 mg/dL untuk perempuan. Penyebab
kolestrol HDL yang rendah adalah kurang gerak badan, terlalu gemuk, serta
kebiasaan merokok. Semakin tinggi tingkat kolesterol baik atau HDL, maka
akan semakin baik untuk kesehatan. Ini karena HDL melindungi dari
penyakit jantung. Tingkat HDL minimal 60 mg/dL atau lebih dapat
membantu mengurangi risiko penyakit jantung. Sebaliknya, tingkat HDL
kurang dari 40 mg/dL justru menaikkan risiko penyakit jantung.
Serum adalah plasma darah tanpa fibrinogen. Serum merupakan fraksi
cair dari seluruh darah yang dikumpulkan setelah darah dibiarkan membeku.
Bekuan dihilangkan dengan sentrifus dan supernatan yang dihasilkan.
Serum merupakan bagian cairan darah tanpa faktor pembekuan atau sel
darah. Serum diperoleh dengan cara membiarkan darah dalam tabung reaksi
tanpa antikoagulan membeku dan kemudian disentrifuge dengan kecepatan
tinggi untuk mengendapkan semua sel. Cairan di atas yang berwarna kuning
jernih disebut serum (Rifdah, 2012). Penggunaan serum dalam kimia klinik
lebih luas dibandingkan penggunaan plasma. Hal ini disebabkan serum tidak
mengandung antikoagulan yang ditambahkan sehingga komponen-
komponen yang terkandung di dalam serum tidak terganggu aktifitas dan
reaksinya. Kandungan yang terdapat dalam serum adalah antigen, antibodi,
hormon, dan 6-8% protein yang membentuk darah (Rifdah, 2012).
LDL merupakan pengangkut kolesterol terbesar dalam darah, kolesterol
disebarkan ke seluruh sel – sel jaringan tubuh dan pembuluh darah dalam
bentuk LDL. LDL kolesterol juga merupakan lipoprotein berkepadatan
rendah yang dapat menembus tunica intima serta mempunyai sifat melekat
pada dinding pembuluh darah yang dapat menyebabkan timbulnya benjolan-
benjolan yang berisikan LDL kolesterol. (Tanno, dkk, 2010) LDL
mengandung paling banyak kolesterol dari semua lipoprotein, sel hati
memproduksi kolesterol dalam tubuh, kemudian disebarkan oleh sistem
tubuh, LDL kolesterol dalam darah ke jaringan-jaringan tubuh. (Soeharto,
2004). LDL atau kolesterol jahat sebaiknya berada pada tingkat yang
rendah atau dapat ditoleransi tubuh, yaitu kurang dari 100 mg/dL. Jumlah
LDL 100-129 mg/dL dapat dikatakan sebagai ambang batas toleransi. Jika
melebihi jumlah tersebut kolesterol jahat dapat menyebabkan berbagai
masalah kesehatan seperti ateroma, penyakit jantung, dan stroke Jumlah
LDL 130-159 mg/dL dapat dikatakan memasuki ambang batas tinggi, dan
jika jumlahnya telah mencapai 160-189 mg/dL sudah masuk level tinggi.
Sedangkan jumlah LDL 190 mg/dL dan selebihnya, sudah berada pada level
sangat tinggi. Kolesterol total merupakan gabungan dari jumlah kolesterol
baik, kolesterol jahat, dan trigliserida dalam setiap desiliter darah. Biasanya,
dengan melihat kadar kolesterol total dan HDL saja sudah dapat
menggambarkan kondisi umum kadar kolesterol Anda. Namun, jika
kolesterol total berjumlah 200 mg/dL atau lebih, atau HDL kurang dari 40
mg/dL, Anda perlu melakukan pemeriksaan kolesterol lengkap yang
mencakup LDL dan trigliserida.Kadar kolesterol yang kurang dari 200
mg/dL masih bisa ditoleransi. Jumlah kadar kolesterol 200-239 mg/dL
sudah masuk pada ambang batas tinggi. Jika jumlahnya mencapai 240
mg/dL atau lebih termasuk tingkat kolesterol tinggi.

V. Kesimpulan

Pada praktikum yang telah kami lakukan dapat disimpulkan bahwa


kadar HDL pasien N (20)thn yaitu 54,15 mg/dl sehingga memiliki kadar
kolesterol tinggi karena >60 mg/dl, sedangkan kadar kolesterol HDL yaitu -
418,58 mg/dl.
VI. Evaluasi

1. Fungsi HDL dan LDL ?

Fungsi HDL yang lain, HDL diduga dapat memiliki efek


antiaterogenik, seperti menghambat oksidasi LDL, meningkatkan
produksi nitrit oksida dalam endotel, menghambat inflamasi dalam
endotel, meningkatkan bioavailabilitas protasiklin, menghambat
koagulasi serta agregasi platelet.

Fungsi LDL ialah sebagai pembawa kolesterol ke sel-sel yang


mengandung reseptor LDL guna dimanfaatkan sel tersebut. Lipoprotein
mengalami metabolisme melalui 3 jalur, yakni jalur metabolisme
eksogen, endogen, dan reverse cholesterol transport.

2. Interpretasi Hasil ?

HDL : Normal

- Laki-laki ≥ 37mg/dL

- Wanita ≥ 40 mg/dL

LDL : Normal

≤ 130 dL

3. Prinsip pada pengujian kadar HDL dan LDL ?

Kilomikron, VLDL dan LDL diendapkan dengan penambahan


phosphotungstic acid dan ion magnesium ke dalam sampel. Supermatan
hasil sentrifugasi hanya mengandung HDL yang akan diukur kadar
kolesterolnya menggunakan reagen kolesterol/CHOD-PAP.
Kolesterol/HDL ditentukan setelah hidrolisa enzimatik dan
oksidasi. Indikator Quinoneimine terbentuk dari hydrogen peroxidase
dan 4-aminoantipyrin dengan adanya phenol dan peroxidase.
VII. Referensi
 Aru W. Sudoyono, Bambang S, dkk. 2010. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam Jilid III Edisi V. Jakarta Pusat: Penerbit Interna Publishing.
 Fajar Bakti Kurniawan. 2015. Kimia Klinik : Analis Kesehatan. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC Putra, Made Dwiambara. 2012.
 Pemeriksaan Kolesterol LDL (LDL-C) Menggunakan Metode Homogen.
FK Universitas Udayana.
 S.L Halim, Iskandar, dkk. 2013. Patologi Klinik: Kimia Klinik. Fakultas
Kedokteran UNKRIDA. Bagian Patologi Klinik.
VIII. Lampiran

Hasil absorbansi Hasil absorbansi Sampel trigliserida Sampel

sampel trigliserida HDL diinkubasi

Anda mungkin juga menyukai