Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIAKLINIK

PROFIL LIPID

PEMERIKSAAN HDL dan LDL

Percobaan ke : VI (Enam)
Tanggal Praktikum : Kamis,25 November 2021

Kelompok 7
Farmasi 3D

Disusun Oleh:

Roby Fajar Muharram (31119165)

Resi Mustika (31119163)

Rindu Alisya Selviyanti (31119199)

Rifa Sopiatul Huda (31119204)


Refi Tazhqiyatu F (31119296)

PROGRAM STUDI S1 FARMASI SEKOLAH


TINGGI ILMU KESEHATAN BAKTI TUNAS
HUSADA TASIKMALAYA 2021
I. Tujuan Percobaan
Menganalisis kadar HDL dan LDL dalam darah dan menginterpretasikan hasil serta
menghubungkan dengan keadaan patologi klinik.
II. Landasan Teori
Kolesterol adalah lemak yang terdapat di dalam aliran darah atau sel tubuh yang
sebenarnya dibutuhkan untuk pembentukan dinding sel dan sebagai bahan baku beberapa
hormon. Namun apabila kadar kolestrol dalam darah berlebihan, maka bisa mengakibatkan
penyakit, termasuk penyakit jantung koroner dan stroke. Kolestrol secara alami bisa
dibentuk oleh tubuh terutama di hati, selebihnya di dapat dari makanan hewani, seperti
daging, unggas, ikan, margarin, keju, dan susu. Adapun makanan yang berasal dari nabati,
seperti buah, sayur, dan beberapa biji-bijian, tidak mengandung kolestrol. Kolestrol tidak
larut dalam darah sehingga perlu berikatan dengan pengangkutnya, yaitu lipoprotein. Oleh
karena itu pula kolestrol dibedakan menjadi Low-Density Lipoprotein (LDL) dan High-
Density Lipoprotein (HDL). Kolestrol tidak larut dalam darah sehingga perlu berikatan
dengan menjadi Low-Density Lipoprotein (LDL) dan High-Density Lipoprotein (HDL).
Kolesterol HDL disebut sebagai lemak yang “baik”, lantaran dapat membersihkan dan
mengangkut timbunan lemak dari dinding pembuluh darah ke hati. Protein utama yang
membentuk HDL adalah Apo-A (apolipoprotein). HDL ini mempunyai kandungan lemak
lebih sedikit dan mempunyai kepadatan tinggi sehingga lebih berat. Kolesterol HDL yang
ideal harus lebih tinggi dari 40 mg/dl untuk pria, atau di atas 50 mg/dl untuk wanita.
Penyebab kolesterol HDL yang rendah adalah kurang gerak badan, terlalu gemuk, serta
kebiasaan merokok. Selain itu hormon testosteron pada pria, steroid anabolik, dan
progesteron bisa menurunkan kolesterol HDL; sedangkan hormon estrogen wanita
menaikkan HDL sedangkan perbedaan kolesterol Lp(a) adalah suatu variasi dari kolesterol
LDL. Lp(a) yang tinggi berbahaya bagi jantung. Penyebab peningkatan Lp(a) belum jelas,
mungkin berkaitan dengan faktor genetik. HDL merupakan kolesterol “baik” yang
membawa lipoprotein dengan kerapatan tinggi (highdensity lipoproteins). Bila memiliki
lebih artinya berada pada risiko rendah terkena penyakit jantung koroner. Umumnya
wanita mempunyai kolesterol HDL yang lebih tinggi daripada pria. Hormon estrogen
wanita bisa menaikkan HDL, sehingga wanita sebelum menopause jarang kena serangan
jantung. Kadar HDL kurang dari 50 untuk wanita dan 40 untuk pria adalah nilai normal
dan jika kadar HDL lebih dari 60 maka kadar tersebut dikatakan tinggi. HDL mengangkut
kolesterol dari sel-sel untuk kembali ke liver. Semakin tinggi kadar HDL, semakin baik
bagi kita. Progesteron, anabolic steroid, dan testosteron cenderung menurunkan HDL,
sementara estrogen menaikkan kadar HDL. Dari hati, kolesterol diangkut oleh lipoprotein
yang bernama LDL (Low Density Lipoprotein) untuk dibawa ke sel-sel tubuh yang
memerlukan, termasuk ke sel otot jantung, otak dan lain-lain agar dapat berfungsi
sebagaimana mestinya. Kelebihan kolesterol akan diangkut kembali oleh lipoprotein yang
disebut HDL (High Density Lipoprotein) untuk dibawa kembali ke hati yang selanjutnya
akan diuraikan lalu dibuang ke dalam kandung empedu sebagai asam (cairan) empedu.
LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar pada manusia (total
70%). Partikel LDL mengandung trigliserida sebanyak 10 % dan kolesterol 50%. LDL
merupakan metabolit VLDL, fungsinya membawa kolesterol kejaringan perifer (untuk
sintesis membran plasma dan hormon streroid) kadar LDL tergantung dari banyak faktor
termasuk kolesterol dalam makanan, asupan minyak jenuh, kecepatan produksi dan
eliminasi LDL dan VLDL. Kadar LDL di dalam darah sangat tergantung dari lemak yang
masuk, semankin tinggi atau semakin banyak lemak yang masuk maka semakin menumpuk
pula LDL. Hal ini disebabkan LDL merupakan lemak jenuh yang tidak mudah larut.
Kolesterol LDL merupakan kolesterol “jahat” yang membawa lipoprotein dengan
kerapatan rendah (low-density lipoproteins). Sebaiknya kadar kolesterol LDL rendah
karena berkaitan dengan risiko lebih tinggi penyakit jantung. LDL mengandung lebih
banyak lemak daripada HDL sehingga ia akan mengambang di dalam darah. Protein utama
yang membentuk LDL adalah Apo-B (apolipoprotein-B). Kolesterol LDL atau Lemak
yang “Jahat” Kolesterol LDL adalah lemak yang “jahat”, karena bisa menimbun pada
dinding dalam dari pembuluh darah, terutama pembuluh darah kecil yang mensuplai
makanan ke jantung dan otak. Timbunan lemak itu makin lama makin tebal dan makin
keras, yang dinamakan arteriosklerosis, dan akhirnya menyumbat aliran darah. Kolesterol
LDL yang optimal adalah bila kadarnya dalam darah di bawah 100 mg/dl. Kolesterol LDL
100 – 129 mg/dl dimasukkan kategoriperbatasan (borderline), apabila di atas 130 dan
disertai factor risiko lain seperti merokok, gemuk, diabetes, tidak olahraga, apalagi jika
sudah mencapai 160 atau lebih, maka segera perlu diberi obat.
• Kurang dari 100 (Optimal)
• 100-129 (Mendekati optimal)
• 130-159 (Batas normal tertinggi)
• 160-189 (Tinggi)
• Lebih dari 190 (Sangat tinggi)
LDL bertugas mengangkut kolesterol dari liver ke sel-sel. Bila terlalu banyak LDL,
kolesterol akan menumpuk di dinding-dinding arteri dan menyebabkan sumbatan arteri
(aterosklerosis). Semakin rendah kadar LDL, semakin kecil risiko Anda terkena serangan
jantung dan stroke. Faktor risiko penyakit jantung dan stroke lainnya menentukan seberapa
tinggi LDL Anda seharusnya dan penanganan apa yang tepat bagi Anda. Bila trigliserida
kurang dari 400 mg/dL, kadar LDL kolesterol dapat dihitung berdasarkan kadar kolesterol
total, kolesterol HDL dan trigliserida yang telah diperiksa. Persamaan yang digunakan :
Kolesterol LDL = kolesterol total - ( kolesterol HDL + trigliserida/5 ). Hasil pengukuran
LDL yang sehat umumnya berkisar antara angka optimal dan kisaran mendekati optimal.
Berikut adalah salah satu patokan kisaran angka yang digunakan dalam pengukuran lab
(Laboratorium yang berbeda memiliki kisaran nilai yang sedikit berbeda-beda):
• Optimal: kurang dari 100 mg/dL (kurang dari 70 mg/dL untuk individu yang
memiliki riwayat penyakit jantung atau memiliki risiko sangat tinggi terkena
penyakit aterosklerosis.)
• Mendekati Optimal: 100 - 129 mg/dL,
• Batas Tinggi: 130 - 159 mg/dL,
• Tinggi: 160 - 189 mg/dL,
• Sangat Tinggi: 190 mg/dL dan lebih tinggi
III. Prinsip Percobaan
Kilomikron, VLDL dan LDL diendapkan dengan penambahan
phosphotungsticacid dan ion magnesium kedalam sampel. Supernatan hasil sentrifugasi
hanya mengandung HDL yang akan diukur kadar kolesterol nya menggunakan reagen
kolesterol/CHOD-PAP
Kolesterol/HDL, ditentukan setelah hidrolisa enzimatik dan oksidasi. Indikator
Quinoneimine terbentuk dari hydrogen peroxidase dan 4-aminoantipyrin dengan adanya
phenol dan peroxidase

Kolesterol esterase

Kolesterol ester + H2O kolesterol + asam lemak

Kolesterol oksidase

Kolesterol + O2 4-kolestern-3-one + H2O2


Peroksidase
2H2O2 + fenol + aminoantipyrine quinoneimine + 4H2O

IV. Alat dan Bahan


Alat
1. Spektrofotometer/fotometer
2. Micro pipet (ukuran 10 µL dan 1000 µL)
3. Tabung Reaksi
4. Tip kuning dan biru
5. Efendorf/ kuvet
6. Sentrifugator
7. Timer
8. Kapas alkohol
9. Tissue
10. Spuit (3ml)

Bahan
1. Sampel serum /plasma (antikoagulan EDTA)
2. Reagen HDL(phosphotungsit acid dan ion magnesium)
3. Reagen CHOD – PAP
4. Aquadest
V. Prosedur Percobaan

Tabung sentrifugasi di homogenisasi


Masukkan serum sebanyak 200ml menggunakan voertex dan di inkubasi
kedalam tabung sentrifugasi, tambahkan selama 15 apda sushu 25°c menit
dengan 500ml reagen HDL. dengan suhu ruangan.

Tabung di sentrifugasi selama 20 menit Supernatan diambil sebanyak kurang


dengan 2500 rpm. lebih 700ml.

Pindahkan kedalam tabung efendorf


yang siap untuk digunakan pada
pengujian kadar HDL dalam darah
dengan prosedur yang sama seperti
pengujian kadar kolesterol total.

Campur dan inkubasi selama 10 menit


pada suhu 25° atau 5 menit pada suhu Ukur absorbansi K standar.
37°.

Hitung konsentrasi HDL dalam Baca reagen blanko dalam waktu


sampel. kurang dari 45 menit pada 546nm.
VI. Hasil Pengamatan

HDL
Dik :
• A Larutan Sampel : 0,394
• A Larutan Standar : 0,2491
Dit : kadar HDL dalam serum ?
Jawab :
𝐴 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
Kadar HDL (mg/dl) = 𝐴 𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 × kons. Standar (mg/dl)
0,394
= 0,2491 × 200 mg/dl
= 316 mg/dl
LDL
LDL-c = (total-c) - (HDL-c) - (TG/5)
= 106,38 – 316 – 12,834
= - 222,424 mg/dl

VII. Pembahasan

Istilah lipid kadang-kadang diartikan sama dengan lemak, yang dikenal sebagai bahan
makanan adalah mentega, margarin, minyak tumbuhan, minyak daging sapi, kulit ayam, lemak
yang terdapat di dalam susu, kuningtelur,daging, dan kacang-kacangan. Keperluan mutlak lipid
dalam makanan adalah sekitar 1% masukan kalori harus ada dalam bentuk lemak essensial. Akan
tetapi dalam prakteknya antara 20% sampai 40% masukan kalori makanan adalah lipid. Sebagian
besar masukan lipid makanan berupa trigliserida, tetapi sejumlah kecil fosfogliserida, ester
kolesterol dan kolesterol juga termasuk. Lipid-lipid ini akan diemulsikan dalam usus, dan
dicernakan oleh enzim hidrolitik, serta diserap kedalam selmukosa usus (Poedjiadi, 2006).
HDL (Hight Density Lipoprotein) merupakan kompleks lipid dan protein yang didominasi
protein dan berfungsi untuk mengikat kolesterol dan trigliserida dalam sistem sirkulasi darah.
Kolesterol HDL dapat membersihkan plak yang berada di arteri dan membawanya ke hati untuk
dikeluarkan dan digunakan kembali oleh tubuh.
Kadar HO2-C yang tinggi memberikan efek perlindungan terhadap penyakit
kardiovaskular dan rendahnya HDL-C kurang dari 40 mg/dl) meningkatkan resiko penyakit
jantung. HDLlipoprotein mempunyai diameter paling kecil yaitu 5-12 nm, mempunyai densitas
1063-1,21 gram/ml dan juga HDL mengandung 25-30% fosfolipid, 15-20% kolesterol, 3%
trigliserida dan 45-59 % protein. Adapun nilai interpretasi pada kolesterol HDL :

< 40 mg/dl (1,04 mmol/L) = Rendah


40-60 mg/dl = Normal
>60 mg/dl (1,56 mmo/L) = Tinggi
Berdasarkan hasil pengamatan yang diperoleh dengan sampel plasma dari ny.R (20 tahun)
menunjukan kadar HDL 316 mg/dl. Hal ini terbilang kadar plasma tersebut tinggi karena melebihi
batas normal berdasarkan interpretasinya yaitu 40-60 mg/dl. Hal ini terbilang kadar plasma
tersebut tinggi karena melebihi batas normal berdasarkan interpretasinya yaitu 40-60 mg/dl.
Terdapat beberapa factor yang mempengaruhi kadar HDL diantarnya yaitu factor genetic,
sosiodemografis yang dimana berdasarkan analisa terhadap ciri-ciri dari masing-masing individu
yang terdiri dari umur dan atau jenis kelamin, dan gaya hidup dari individu tersebut. Karena pada
dasarnya kadar HDL yang tinggi tidak selalu menjadi indicator adanya penyakit melainkan dapat
memberikan efek perlindungan terhadap penyakit kardiovaskular.
LDL ialah lipoprotein pada manusia yang berguna sebagai pengangkut kolesterol ke
jaringan perifer dan berguna untuk sintesis membran dan hormon steroid. LDL mengandung 1076
trigliserida serta 5076 kolesterol, dipengaruhi oleh banyak factor misalnya kadar kolesterol dalam
makanan, kandungan lemak jenuh, dan tingkat kecepatan sintesis dan pembuangan LDL dan
VLDL dalam tubuh.
Kandungan Low-density lipoprotein (LDL) dalam tubuh harus dibatasi. Menurut American
Heart Association (2015), tingkatan kolesterol LDL pada manusia adalah jika kadar kolesterol
LDL kurang dari 100 mg/dL dapat dikatakan kadar optimal, kadar 100 - 129 mg/dl mendekati
optimal, 130 – 159 mg/dL adalah batas tinggi, 160 – 189 mg/dL dapat dikatakan tinggi sedang jika
kadarnya 190mg/dL atau lebih tinggi, maka dapat dikatakan kadar LDL dalam tubuh sudah sangat
tinggi.
Pada pemeriksaan LDL dengan sampel plasma dari Ny. R (20 tahun) diperoleh hasil LDL
dengan nilai -222,424 mg/dL. Hal ini menunjukan bahwa kadar LDL dari pasien Ny. R terbilang
tinggi karena kadar ≤ 190 mg/dl yaitu kadar paling tinggi, maka dapat dikatakan kadar LDL dalam
tubuh sudah sangat tinggi. Jika melebihi jumlah tersebut kolesterol jahat dapat menyebabkan
berbagai masalah kesehatan seperti ateroma, penyakit jantung, dan stroke.
Banyak mengonsumsi makanan, terutama makanan yang banyak mengandung lemak
seperti daging, keju, susu, yoghurt (tinggi lemak), otak, kuning telur, jeroan, udang, margarin
minyak kelapa, santan dan makanan tinggi lemak lainnya dapat memicu meningkatnya kadar
kolesterol dalam darah. Pada penyakit kolesterol, kadar LDL dalam darah meningkat melebihi
batas normal yang dapat menyebabkan menempelnya lemak pada dinding pembuluh darah.
Keadaan ini dapat menyebabkan terjadinya penyempitan aliran darah yang disebut aterosklerosis.
Aterosklerosis ini dapat meningkatkan tekanan darah, sehingga penderita juga bisa terkena
hipertensi. Kemauan untuk hidup sehat, kedisiplinan dan penggunaan obat tertentu dapat
membantu orang dengan obesitas untuk menurunkan berat badannya, sehingga mencegah
terjadinya komplikasi obesitas yang lebih berat. (Christoffel E dkk, 2012).
Jadi Semakin tinggi angka kolesterol HDL Anda, semakin rendah risiko Anda terkena
penyakit jantung, penyakit pembuluh darah, dan stroke. Sedangkan LDL dikenal sebagai
kolesterol jahat, bertugas mengangkut kolesterol dari organ hati ke sel-sel yang membutuhkan.
LDL mengandung lebih banyak lemak daripada HDL.

VIII. Kesimpulan
HDL (Hight Density Lipoprotein) merupakan kompleks lipid dan protein yang didominasi
protein dan berfungsi untuk mengikat kolesterol dan trigliserida dalam sistem sirkulasi darah.
Kolesterol HDL dapat membersihkan plak yang berada di arteri dan membawanya ke hati untuk
dikeluarkan dan digunakan kembali oleh tubuh.
Berdasarkan hasil pemeriksaan kadar HDL dalam darah dengan menggunakan
spektrofotometri dapat di simpulkan bahwa dari hasil analisi data dan pemeriksaan HDL yaitu –
222,424 mg/dl mendapatkan hasil yang negative.

IX. Evaluasi
1. Fungsi HDL dan LDL
➢ LDL
Jenis kolesterol ini biasanya dianggap sebagai kolesterol yang "jahat" karena dapat
berkontribusi terhadap penumpukan lemak di arteri (aterosklerosis). Seseorang
yang memiliki kadar kolesterol ini terlalu banyak dapat mempersempit arteri dan
meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, dan penyakit berbahaya lainnya.
➢ HDL
Kolesterol HDL merupakan jenis kolesterol yang kerap dianggap sebagai kolesterol
yang "baik". Hal ini disebabkan kandungan ini dapat membawa kolesterol LDL dari
arteri dan kembali ke hati untuk dipecah dan dibuang dari tubuh. Meski begitu, jenis
kolesterol ini tidak sepenuhnya dapat membuang kolesterol LDL. Diperkirakan
paling maksimal hanya sepertiga dari total kolesterol buruk tersebut yang ada di
tubuh.

2. Interpretasi Hasil

• < 40 mg/dl (1,04 mmol/L) = Rendah


• 40-60 mg/dl = Normal
• >60 mg/dl (1,56 mmo/L) = Tinggi

3. Prinsip pada pengujian kadar HDL dan LDL.


Kilomikron, VLDL dan LDL diendapkan dengan penambahan
phosphotungsticacid dan ion magnesium kedalam sampel. Supernatan hasil sentrifugasi
hanya mengandung HDL yang akan diukur kadar kolesterol nya menggunakan reagen
kolesterol/CHOD-PAP
Kolesterol/HDL, ditentukan setelah hidrolisa enzimatik dan oksidasi. Indikator
Quinoneimine terbentuk dari hydrogen peroxidase dan 4-aminoantipyrin dengan adanya
phenol dan peroxidase

Kolesterol esterase
Kolesterol ester + H2O kolesterol + asam lemak

Kolesterol oksidase
Kolesterol + O2 4-kolestern-3-one + H2O2
Peroksidase
2H2O2 + fenol + aminoantipyrine quinoneimine + 4H2O
DAFTAR PUSTAKA

• Murray, R. K., Granner, D. K., & Rodwell, V. W. Biokimia harper (27 ed.). Jakarta
: Buku Kedokteran EGC ; 2009
• Adam, J.(2005) Peningkatan Kolesterol HDL,Pardigma Baru Penatalaksanaan
Dislipedemia. Jurnal Medical Nusantara. 26(3) : 200 – 2004
• Anwar , Bahri. 2004. Dislipedemia Sebagai Faktor Risiko Jantung Koroner.
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatra Utara

Anda mungkin juga menyukai