Anda di halaman 1dari 6

Inri Catherine Maretty Tana (K011191124)

Kesmas B

Penentuan Kadar HDL Kolesterol

A. Pembukaan
Assalamualaikum Wr. Wb. Saya Inri Catherine Maretty Tana
dengan NIM K011191124, akan mengilustrasikan uji penentuan kadar
HDL kolesterol.
B. Tujuan Uji
Tujuan dari uji ini adalah untuk mengetahui kadar HDL di dalam
serum.
C. Prinsip Uji
LDL dan VLDL (lipoprotein densitas rendah dan sangat rendah)
diendapkan dari serum oleh aksi polisakarida, dengan adanya kation
divalen. Kemudian, lipoprotein densitas tinggi kolesterol (HDL –
kolesterol) yang ada dalam supernatant ditentukan/ditetapkan.
D. Alat dan Bahan
1. Tabung reaksi

2. Rak tabung reaksi


3. Centrifuge

4. Mikropipet

5. Photometer Analyzer

6. Penangas
7. Nodrop HDL

8. Sampel serum

9. Larutan trigliserida

E. Prosedur
1. Cara pembuatan Supernatan HDL
a. Sediakan tabung bersih yang telah diberi label.
b. Isi tabung dengan sampel serum sebanyak 300 μ L.
c. Tambahkan Nodrop HDL sebanyak 1 tetes.
d. Tutup tabung dan pusingkan dengan alat centrifuge selama 5
menit.
e. Hasil pemusingan pada centrifuge merupakan supernatant.

Nilai Normal Kadar HDL :

Laki-laki : < 40 mg/dL


Perempuan : < 50 mg/dL
2. Prosedur Kerja Pemeriksaan HDL
a. Sediakan tabung bersih yang telah diberi label.
b. Isi tabung dengan larutan Trigliserida sebanyak 1000 μ L.
c. Tambahkan sampel supernatant sebanyak 10 μ L dan homogenkan.
d. Inkubasikan selama 10 menit pada suhu 37oC.
e. Amati dan catat perubahan warna yang terjadi.
f. Ukur kadar HDL dengan menggunakan alat Fotometer Analyzer.
g. Catat nilai HDL yang akan tertera pada layar.
F. Interpretasi Hasil

Gangguan LIPID

Kolesterol < 200 mg/dL


Tidak
Trigliserida < 200 mg/dL
Kolesterol 200 – 300 mg/dL
Ya
Jika HDL Kolesterol < 35 mg/dL
Kolesterol >300 mg/dL
Ya
Trigliserida >200 mg/dL
Pembahasan :
Pemeriksaan profil lipid adalah rangkaian tes darah untuk
mengukur kadar lemak dalam darah. Hasil tes akan menentukan apakah
pasien berpotensi atau telah terserang penyakit, seperti penyakit
kardiovaskular, pankreatitis, dan diabetes. Selain menentukan kadar
kolesterol di dalam darah, pemeriksaan profil lipid pun akan mengukur
beberapa jenis lemak lainnya, salah satunya high-density lipoprotein atau
HDL (dikenal sebagai kolesterol ‘baik’). Hasil tes ini adalah pemeriksaan
profil lipid yang dapat menunjukkan rasio kolesterol HDL.
Seseorang dapat dikatakan mengalami gangguan lipid jika
kolesterol-nya 200 – 300 mg/dL atau > 300 mg/dL dan HDL kolesterol-
nya < 35 mg/dL serta trigliserida-nya > 200 mg/dL. Sedangkan ketika
kolesterol dan trigliserida < 200 mg/dL tidak mengalami gangguan lipid.
Penelitian yang dilakukan di Framingham mendapatkan orang-orang
dengan kadar kolesterol HDL darah yang rendah dan memiliki kadar
trigliserida tinggi mempunyai angka risiko penyakit arteri koroner secara
bermakna lebih tinggi dibandingkan orang-orang dengan kadar kolesterol
HDL darah yang tinggi.
G. Kesimpulan dan Penutup
Adapun kesimpulan dari praktikum uji ini ialah High Density
Lipoprotein (HDL) merupakan kolesterol darah yang disintesis dan
disekresi dari hati dan usus. Nilai normal HDL adalah 60 mg/dL dan lebih
tinggi, sedangkan kurang dari 40 mg/dL bagi pria dan kurang dari 50
mg/dL bagi wanita termasuk dalam kategori rendah dan berisiko untuk
penyakit jantung meningkat. Kadar HDL yang rendah akan berpengaruh
pada rasio total kolesterol yang dapat digunakan untuk memprediksi risiko
penyakit jantung koroner. Secara alami kolesterol dibuat oleh tubuh dan
diperlukan agar tubuh bisa berfungsi dengan baik. Di antaranya menjaga
sel-sel tubuh tetap sehat dan memproduksi hormon esensial.
Ketidakseimbangan terjadi apabila kita mengonsumsi banyak makanan
kurang sehat yang memicu tubuh memproduksi kolesterol ‘jahat’ lebih
banyak. Akibat dan risikonya adalah penyakit jantung.
H. Referensi

Gani, H. B. S., Wongkar, D., dan Ticoalu, S. H. R., 2013. PERBANDINGAN


KADAR KOLESTEROL HIGH DENSITY LIPOPROTEIN DARAH
PADA WANITA OBES DAN NON OBES. Jurnal e-Biomedik (eBM).
1(2), hh.879-882.

Fitriani, N. dan Yusuf, M., 2016. PENENTUAN HIGH DENSITY


LIPOPROTEIN (HDL) PADA BEBERAPA JENIS IKAN. Jurnal Galung
Tropika. 5(1), h.35.

Rachmawati, S., dan Muhammad, S., 2014. ASUPAN LEMAK DAN KADAR
HIGH DENSITY LIPOPROTEIN (HDL) SEBAGAI FAKTOR RISIKO
PENINGKATAN KADAR C-REACTIVE PROTEIN (CRP) PADA
REMAJA OBESITAS DENGAN SINDROM METABOLIK. Journal of
Nutrition College. 3(3), h.338.

Djasang, S., 2017. ANALISIS HASIL PEMERIKSAAN KADAR LOW-


DENSITY LIPOPROTEIN (LDL-CHOL) METODE DIREK DAN
INDIREK. Jurnal Media Analis Kesehatan. 8(2), h.43.

P2PTM Kemenkes RI. 2018. Berapa Nilai HDL Anda ?. Jakarta: Kemenkes RI.
Diakses pada tanggal 9 April 2021.

P2PTM Kemenkes RI. 2018. Apa itu HDL dan LDL ?. Jakarta: Kemenkes RI.
Diakses pada tanggal 9 April 2021.

Anda mungkin juga menyukai