Anda di halaman 1dari 17

PEMERIKSAAN HDL

( high-density lipoprotein)

NAMA : REFI TAZHQIYATUL FADILAH


NIM : 31119196
KELAS : 3D FARASI
pengertian

HDL adalah kolesterol yang berfungsi untuk membersihkan kelebihan kolesterol


yang berbahaya di dalam darah dan membawanya kembali ke hati untuk
dikeluarkan dari tubuh. Oleh karena itu, HDL (high-density lipoprotein) disebut
sebagai ‘kolesterol baik’.
Selain menghilangkan kelebihan kolesterol jahat, HDL juga berfungsi untuk
mencegah kerusakan dinding pembuluh darah akibat penumpukan lemak dan
menjaganya agar tetap sehat. Tak heran jika kadar kolesterol yang satu ini justru
perlu ditingkatkan.

High Density Lipoprotein (HDL) adalah lipoprotein heterogen yang


disintesis dan diekskresikan dari hepar dan usus halus yang terdiri dari 30% fosfolipid, 50%
protein, <5% trigliserida, dan 20% kolesterol (Botham danMayes, 2009). HDL kolesterol
bersifat anti aterogenik dan dikenal sebagai kolesterol baik, HDL kolesterol mengandung lebih
sedikit kolesterol disbanding kolesterol Low Density Lipoprotein (LDL) (Mamat, 2010).
Manfaat

Fungsi utama HDL kolesterol adalah sebagai Reverse Cholesterol


Transport (RCT) yang bekerja membawa kelebihan kolesterol jaringan dan arteri
kembali ke hati untuk dimetabolisme dan dieksresikan sehingga menghambat
terjadinya aterosklerosis. Peran protektif HDL kolesterol lainnya adalah sebagai
anti inflamasi dan bersifat anti oksidan yang akan memperlambat aterosklerosis
(Heart UK, 2013). HDL kolesterol juga berperan dalam menghambat disfungsi
endotel, aktivasi sintesis prostaksiklin, menghambat oksidasi LDL, menghambat
apoptosis sel endotel dan bersifat anti trombotik dengan menurunkan agregasi
platelet (Mineo, 2006). HDL kolesterol mengangkut seperempat hingga sepertiga
kolesterol darah. Menurut National Cholesterol Education Program Adult Panel
III (NCEP ATP III) kadar HDL kolesterol dikatakan rendah apabila <40mg/dl,
dan dikatakan tinggi apabila ≥60mg/dl (Mamat, 2010).
Mekanisme Pembentukan
HDL

• HDL dibentuk di hepar dengan pembentukan Apo A-1 yang kemudian berinteraksi dengan
hepatic ATP-Binding Cassette Transporter A1 (ABCA 1) hepar lalu tersekresi dalam plasma
dengan bentuk Lipid poor Apo A1 yang berinteraksi dengan ABCA 1 yang mengambil
kolesterol berlebih dari sel dan membentuk preβ-HDL (nascent). Kolesterol bebas dari HDL
diesterifikasi enzim LCAT untuk merubah pre-β-HDL (nascent) menjadi α-HDL.21 LCAT
adalah enzim yang bertugas mengikat lipoprotein atau lemak bebas dalam plasma dan
disekresi oleh hati. LCAT diduga dapat mempertahankan gradien kolesterol yang tak
teresterifikasi antara sel periferal dan HDL.
Bahaya
Bahaya peningkatan hdl penurunan Hdl

• kadar ‘kolesterol jahat’ atau LDL (low-


density lipoprotein) yang tinggi berkaitan kadar HDL yang rendah dalam tubuh juga
dengan berkembangnya pembentukan bisa memicu menyempitnya atau pengapuran
plak yang dapat mengakibatkan berbagai
konsekuensi klinis seperti penyakit pembuluh darah yang lebih dikenal dengan
jantung koroner. Semakin tinggi kadar sebutan aterosklerosis. Menurut ahli dari
HDL, semakin baik pengaruh yang American Heart Association, kondisi ini
ditimbulkannya. merupakan faktor penyebab dari serangan
jantung, gejala gagal jantung, dan gagal ginjal
Hiperkolesterolemia
Hiperkolesterolemia adalah abnormalitas fraksi lipid dalam darah atau lebih dikenal dengan dislipidemia. Pada
dislipidemia terdapat kelainan fraksi lipid ditandai dengan adanya kenaikan kadar kolesterol total, kolesterol
LDL, trigliserida (TG), serta penurunan kolesterol HDL.Dislipidemia dapat menimbulkan PJK karena pada
dislipidemia terjadi peningkatan konsentrasi kolesterol LDL, trigliserida, kolesterol total, dan penurunan
kolesterol HDL yang bersifat anti-aterogenik, anti oksidan, dan anti inflamasi, dimana keseluruhan proses
tersebut akan mengurangi cadangan anti oksidan alamiah.

Kondisi kekurangan anti oksidan ini akan membuat pembuluh darah lebih rentan mengalami
cedera endotel, yang merupakan cikal bakal terjadinya aterosklerosis pada PJK. Apabila
telah terjadi cedera pada endotel, maka akan terjadi 10 peningkatan paparan molekul adhesi
pada sel endotel dan akan terjadi penurunan kemampuan endotel tersebut dalam melepaskan
nitric oxide dan zat lain yang membantu mencegah perlekatan makromolekul, trombosit, dan
monosit. Setelah itu monosit dan lipid (kebanyakan berupa LDL) yang beredar mulai
menumpuk di tempat yang mengalami kerusakan, lalu terbentuklah plak ateroma pada
pembuluh darah tersebut
Hiperkolesterolemia umumnya disebabkan oleh kombinasi dari faktor
genetik dan gaya hidup yang tidak sehat. Di antaranya adalah:

•Riwayat keluarga. Meskipun tergolong jarang, seseorang dapat mengalami hiperkolesterolemia karena faktor genetik
yang diturunkan dari orang tua dengan penyakit yang sama. Kondisi yang disebut familial hypercholesterolemia ini dipicu
oleh mutasi sejumlah gen, seperti APOB, LDLR, LDLRAP1, dan PCSK9.
•Pola makan yang buruk. Konsumsi makanan tinggi kolesterol, seperti daging merah dan produk susu hewani, dapat
meningkatkan kolesterol total. Produk makanan hewani dengan kandungan lemak jenuh dan makanan ringan kaya lemak
trans, seperti kue atau biskuit, juga bisa meningkatkan kadar kolesterol.
•Obesitas. Berat badan berlebih dengan indeks massa tubuh (IMT) 30 atau lebih, memperbesar risiko
hiperkolesterolemia.
•Diabetes. Gula darah tinggi bisa meningkatkan LDL dan menurunkan HDL, serta merusak dinding pembuluh darah.
•Lingkar pinggang besar. Hiperkolesterolemia lebih berisiko terjadi pada pria dengan lingkar pinggang di atas 102 cm,
dan wanita dengan lingkar perut di atas 89 cm.
•Merokok. Selain dapat menurunkan kadar HDL, rokok juga merusak dinding pembuluh darah, sehingga menjadi tempat
penumpukan lemak.
•Kurang olahraga. Olahraga membantu tubuh meningkatkan jumlah HDL.
Penyakit jantung koroner

• Penyakit jantung koroner (PJK) adalah kondisi ketika pembuluh darah


jantung (arteri koroner) tersumbat oleh timbunan lemak. Bila lemak
makin menumpuk, maka arteri akan makin menyempit, dan membuat
aliran darah ke jantung berkurang.

Berkurangnya aliran darah ke jantung akan memicu gejala PJK, seperti angina dan


sesak napas. Bila kondisi tersebut tidak segera ditangani, arteri akan tersumbat
sepenuhnya, dan memicu serangan jantung.
penyebab
• banyak penyebab dari penyakit jantung koroner. Meski begitu, penelitian menunjukkan
bahwa tekanan darah tinggi, kolesterol dan trigliserida tinggi, diabetes, obesitas, kebiasaan
merokok, dan peradangan pada pembuluh darah merupakan faktor utama yang dapat
merusak dinding arteri. Kondisi tersebut menyebabkan terjadinya penyakit jantung koroner.
• Saat arteri rusak, plak akan lebih mudah menempel pada arteri dan lambat laun menebal.
Penyempitan pembuluh kemudian akan menghambat aliran darah kaya oksigen ke jantung.
• Jika plak ini pecah, trombosit akan menempel pada luka di arteri dan membentuk gumpalan
darah yang memblokir arteri. Hal ini dapat menyebabkan angina semakin parah.
• Ketika bekuan darah cukup besar maka arteri akan tertekan, yang menyebabkan infark
miokard yang juga sering disebut sebagai serangan jantung.
Penyakit jantung koroner

HDL memiliki banyak efek, termasuk transportasi kolesterol balik, antioksidan, anti-inflamasi, dan sifat antitrombotik
yang diyakini sebagai atheroprotektif. Efek anti-inflamasi HDL termasuk membatasi ekspresi molekul adhesi leukosit
pada permukaan sel endotel, mengurangi kemotaksis leukosit, dan penurunan ekspresi dari sejumlah sitokin, termasuk
interleukin 1 dan 6 serta Tumor Necrosis Factor-α (TNF-α). HDL cenderung berkontribusi sebagai penaksiran "faktor
risiko negatif" pada penyakit koroner (Ansell, et al, 2006).

Metode Pemeriksaan HDL


Kolestrol

Metode yang digunakan untuk pemeriksaan


kolesterol HDL adalah metode Metode
Presipitasi Trinder PEG.
Pemeriksaan hdl kolestrol
• Metode ini menggunakan spesimen serum yang telah di sentrifus. Reagen
pengendap yang dianjurkan adalah Poly Anion Divalent Kation dengan cara
mengendapkan LDL dengan HDL pada supernatan. Beberapa reagensia
menggunakan Heparin-Mn, Sodium Phosphotungstate-Mg. Dextran Sulfat dan
lain-lain. Pemeriksaan dengan metode Presipitasi Trinder PEG dilakukan
dengan pemberian Polyethylene Glycol (PEG) ke dalam sampel, Chylomicron,
VLDL dan LDL akan mengendap. Setelah disentrifuge, yang tertinggal dalam
supernatan hanya HDL yang kadar kolesterolnya ditentukan oleh Metode
Enzimatik. Nilai rujukan untuk kolesterol HDL pada laki-laki adalah 40- 49
mg/dL, sedangkan nilai rujukan kolesterol HDL pada wanita adalah 50-59
mg/dL. Kadar kolesterol HDL yang baik dalam tubuh adalah 40 mg/dL atau
lebih, dan dapat dikatakan rendah bila kadarnya kurang dari 40 mg/dL.

• Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI tahun 2010 mengenai hal-hal yang harus
diperhatikan dalam pemeriksaan kolesterol meliputi 3 tahap yaitu tahap pra analitik,
analitik dan post analitik.Tahap pra analitik meliputi persiapan pasien, pengambilan
sampel dan pengolahan sampel.Tahap pra analitik meliputi persiapan pasien yang
diperlukan untuk memastikan bahwa pemeriksaan yang akan dilakukan memenuhi
syarat agar terjamin kualitas hasil pemeriksaan.
Lanjutan …..

• Tahap pra analitik meliputi persiapan pasien yang diperlukan untuk memastikan bahwa
pemeriksaan yang akan dilakukan memenuhi syarat agar terjamin kualitas hasil pemeriksaan.
Faktor-faktor yang dapat berpengaruh terhadap hasil pemeriksaan kolesterol antara lain yaitu obat
aspirasi dan kortison yang dapat menyebabkan penurunan kadar kolesterol serum.

Hipotesis Penelitian

Ada perbedaan kadar kolesterol HDL pada


pemeriksaan serum segera dan tunda 4 jam.
Parametere biokimia
klinik
• Cara memperoleh sampel:

1. Ambil posisi tangan pasien dengan lurus, dan raba vena yang akan di ambil.
2. Pasang torniquet dan minta pasien mengepal tangannya agar vena terlihat dengan jelas.
3. Bersihkan bagian yang mau diambil darahnya dengan kapas alkohol 70% sampai kering.
4. Tusuk menggunakan spuit 3ml dengan sudut 45°.
5. Tarik tangkai spuit secara perlahan, ambil darah dan lepaskan tourniquet dan juga kepalan tangannya.
6. Letakkan kapas alkohol, masukkan darah ke dalam tabung melalui
dinding tabung

• Cara memperoleh serum :


1. Sampel darah yang sudah diambil,masukkan kedalam tabung kimia.
• 2. Tunggu darah sampai membeku
• 3. Darah di sentrifuge dengan kecepatan 3500 rpm selama 15 menit.
• 4. Pisahkan serum.
• 5. Serum siap digunakan.
Cara Pemeriksaan HDL Pada Alat Architect Plus :

1. Hidupkan monitor komputer


2. Hidupkan alat Auto Analizer Architect plus
3. Setelah monitor terbuka ,akan meminta ID dan password
4. Masukkan user ID dan password. Kemudian klik OK pada monitor.
5. Ambil serum yang telah disentrifuge sebanyak 250μl , masukkan ke
dalam cup sampel.
6. Letakkan pada rak sampel architect plus. Nilai Normal
7. Program dikomputer. Normal : 55-65
mg/dL
8. Tunggu hasil.
Rendah : < 55 mg/
dL
Tinggi : > 65
mg/dL
Interpretasi Kadar HDL Parameter Kadar HDL
DAFTAR PUSTAKA

 Anies, 2015. Kolesterol & Penyakit Jantung Koroner. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
 Bahri T,2004. Penyakit Jantung Koroner dan Hipertensi: http://fk.usu.ac.id
 Boedi Soesetyo joewono, 2003. Ilmu Penyakit Jantung . Surabaya: Airlangga.
 Hafiz Muhammd, 2013. Hubungan Antara Rasio Kadar Kolestrol Total Terhadap High Density Lipoprotein (HDL) Dengan
Kejadian Penyakit Jantung Koroner di RSUD. DR. Moewardi. Tersedia pada: http://jurnal.fk.ums.ac.id
 Norata GD, Catapano AL, Molecular mechanisms for the anti-inflammatory and protective effect of HDL on the
endhotelium, Vasc Health Risk Manag, 2005:1(2):119-129
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai