( high-density lipoprotein)
• HDL dibentuk di hepar dengan pembentukan Apo A-1 yang kemudian berinteraksi dengan
hepatic ATP-Binding Cassette Transporter A1 (ABCA 1) hepar lalu tersekresi dalam plasma
dengan bentuk Lipid poor Apo A1 yang berinteraksi dengan ABCA 1 yang mengambil
kolesterol berlebih dari sel dan membentuk preβ-HDL (nascent). Kolesterol bebas dari HDL
diesterifikasi enzim LCAT untuk merubah pre-β-HDL (nascent) menjadi α-HDL.21 LCAT
adalah enzim yang bertugas mengikat lipoprotein atau lemak bebas dalam plasma dan
disekresi oleh hati. LCAT diduga dapat mempertahankan gradien kolesterol yang tak
teresterifikasi antara sel periferal dan HDL.
Bahaya
Bahaya peningkatan hdl penurunan Hdl
Kondisi kekurangan anti oksidan ini akan membuat pembuluh darah lebih rentan mengalami
cedera endotel, yang merupakan cikal bakal terjadinya aterosklerosis pada PJK. Apabila
telah terjadi cedera pada endotel, maka akan terjadi 10 peningkatan paparan molekul adhesi
pada sel endotel dan akan terjadi penurunan kemampuan endotel tersebut dalam melepaskan
nitric oxide dan zat lain yang membantu mencegah perlekatan makromolekul, trombosit, dan
monosit. Setelah itu monosit dan lipid (kebanyakan berupa LDL) yang beredar mulai
menumpuk di tempat yang mengalami kerusakan, lalu terbentuklah plak ateroma pada
pembuluh darah tersebut
Hiperkolesterolemia umumnya disebabkan oleh kombinasi dari faktor
genetik dan gaya hidup yang tidak sehat. Di antaranya adalah:
•Riwayat keluarga. Meskipun tergolong jarang, seseorang dapat mengalami hiperkolesterolemia karena faktor genetik
yang diturunkan dari orang tua dengan penyakit yang sama. Kondisi yang disebut familial hypercholesterolemia ini dipicu
oleh mutasi sejumlah gen, seperti APOB, LDLR, LDLRAP1, dan PCSK9.
•Pola makan yang buruk. Konsumsi makanan tinggi kolesterol, seperti daging merah dan produk susu hewani, dapat
meningkatkan kolesterol total. Produk makanan hewani dengan kandungan lemak jenuh dan makanan ringan kaya lemak
trans, seperti kue atau biskuit, juga bisa meningkatkan kadar kolesterol.
•Obesitas. Berat badan berlebih dengan indeks massa tubuh (IMT) 30 atau lebih, memperbesar risiko
hiperkolesterolemia.
•Diabetes. Gula darah tinggi bisa meningkatkan LDL dan menurunkan HDL, serta merusak dinding pembuluh darah.
•Lingkar pinggang besar. Hiperkolesterolemia lebih berisiko terjadi pada pria dengan lingkar pinggang di atas 102 cm,
dan wanita dengan lingkar perut di atas 89 cm.
•Merokok. Selain dapat menurunkan kadar HDL, rokok juga merusak dinding pembuluh darah, sehingga menjadi tempat
penumpukan lemak.
•Kurang olahraga. Olahraga membantu tubuh meningkatkan jumlah HDL.
Penyakit jantung koroner
HDL memiliki banyak efek, termasuk transportasi kolesterol balik, antioksidan, anti-inflamasi, dan sifat antitrombotik
yang diyakini sebagai atheroprotektif. Efek anti-inflamasi HDL termasuk membatasi ekspresi molekul adhesi leukosit
pada permukaan sel endotel, mengurangi kemotaksis leukosit, dan penurunan ekspresi dari sejumlah sitokin, termasuk
interleukin 1 dan 6 serta Tumor Necrosis Factor-α (TNF-α). HDL cenderung berkontribusi sebagai penaksiran "faktor
risiko negatif" pada penyakit koroner (Ansell, et al, 2006).
• Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI tahun 2010 mengenai hal-hal yang harus
diperhatikan dalam pemeriksaan kolesterol meliputi 3 tahap yaitu tahap pra analitik,
analitik dan post analitik.Tahap pra analitik meliputi persiapan pasien, pengambilan
sampel dan pengolahan sampel.Tahap pra analitik meliputi persiapan pasien yang
diperlukan untuk memastikan bahwa pemeriksaan yang akan dilakukan memenuhi
syarat agar terjamin kualitas hasil pemeriksaan.
Lanjutan …..
• Tahap pra analitik meliputi persiapan pasien yang diperlukan untuk memastikan bahwa
pemeriksaan yang akan dilakukan memenuhi syarat agar terjamin kualitas hasil pemeriksaan.
Faktor-faktor yang dapat berpengaruh terhadap hasil pemeriksaan kolesterol antara lain yaitu obat
aspirasi dan kortison yang dapat menyebabkan penurunan kadar kolesterol serum.
Hipotesis Penelitian
Anies, 2015. Kolesterol & Penyakit Jantung Koroner. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Bahri T,2004. Penyakit Jantung Koroner dan Hipertensi: http://fk.usu.ac.id
Boedi Soesetyo joewono, 2003. Ilmu Penyakit Jantung . Surabaya: Airlangga.
Hafiz Muhammd, 2013. Hubungan Antara Rasio Kadar Kolestrol Total Terhadap High Density Lipoprotein (HDL) Dengan
Kejadian Penyakit Jantung Koroner di RSUD. DR. Moewardi. Tersedia pada: http://jurnal.fk.ums.ac.id
Norata GD, Catapano AL, Molecular mechanisms for the anti-inflammatory and protective effect of HDL on the
endhotelium, Vasc Health Risk Manag, 2005:1(2):119-129
TERIMAKASIH