Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PENDAHULUAN

“KOLESTEROL”

Dosen pembimbing : Nunuk Rekyan Poncowati, S.Kep

Disusun Oleh :
Nama : Purnaning Sintya Krisna Utami
Nim :13089
Kelas : IIIA

DIPLOMA III KEPERAWATAN


AKADEMI KEPERAWATAN INSAN HUSADA SURAKARTA
2016

LAPORAN PENDAHULUAN
KOLESTEROL

A. PENGERTIAN KOLESTEROL

Kolesterol merupakan zat berlemak yang diproduksi oleh hati. Kolesterol


dapat ditemukan diseluruh tubuh dan berperan penting terhadap terhadap fungsi tubuh
sehari-hari (Simple Guide kolesterol, 2007).
Selain itu, kolesterol merupakan bahan semacam lilin dan seperti lemak yang
sesungguhnya diperlukan untuk kesehatan kita. Kolesterol merupakan komponen
esensial dari setiap sel dan diperlukan oleh tubuh untuk melakukan banyak fungsi
dasar. Kolesterol membantu hati menghasilkan empedu, yang diperlukan untuk
mencerna lemak, dan merupakan bahan pembentuk yang darinya tubuh membuat
kalenjar adrenal dan hormon seks. Kolesterol juga membentuk jubah pelindung
disekitar dinding sel dan selubung mielin saraf, serta bekerja sebagai pelumas pada
dinding arteri, membantu kelancaran aliran darah.
Kolesterol dalam jumlah seimbang sangat penting bagi tubuh. Terlalu sedikit
kolesterol tidaklah sehat, sama dengan terlalu banyak. Kadar kolesterol di bawah 135
bisa merupakan tanda adanya stres kalenjer adrenal, kerusakan hati yang berat (akibat
bahan kimia, obat, atau hepatitis), serta gangguan autoimun atau “penyerangan diri
sendiri” seperti alergi, lupus, dan artritis rematoid. Kadar kolesterol yang menurun juga
telah dihubungkan dengan kanker dan gangguan fungsi kekebalan tubuh secara umum
yang tampak melalui kelelahan.
Jika jumlah lebih banyak dari yang bisa diproses dan digunakan oleh tubuh,
kolesterol bisa disimpan dalam dinding pembuluh darah, dimana kemudian menjadi
berbahaya bagi tubuh. Kenaikan kadar kolesterol, yaitu angkannya lebih dari 200,
merupakan faktor risiko tunggal yang paling penting pada penyakit jantung koroner.
Hubungan antara kadar kolesterol dan penyakit jantung sangat rumit, karena
kenyataannya bahwa tubuh menghasilkan dua bentuk utama dari kolesterol.
Kolesterol dibawa melalui aliran darah dalam dua komponen protein :
lipoprotein berdensitas rendah (Low Density Lipoprotein/LDL) dan lipoprotein
berdensitas tinggi (High Density Lipoprotein/HDL).
1. LDL dianggap kolesterol yang “jahat”, atau merusak, karena membawa
kolesterol dari hati ke sel-sel tubuh dan pembuluh darah dimana kolesterol itu
kemudian tinggal di dalam sel-sel yang melapisi dinding arteri atau yang
membuat endapan dan menyumbat pembuluh darah arteri.
2. HDL dianggap “baik”, atau melindungi, karena membaawa kolesterol dari
dinding arteri ke hati, di mana kolesterol dipecah untuk dibuang dari tubuh dan
mempunyai kemampuan untuk membersihkan pembuluh darah arteri.

 B.     SISTEM PENGANGKUTAN KOLESTEROL


Kolesterol tidak dapat berger ak sendiri didalam tubuh karena tidak larut
dalam air. Oleh karena itu, kolesterol diangkut sebagai bagian dari struktur yang
bernama lipoprotein. Bayangkan lipoprotein seperti kereta yang mengangkut kolesterol
ke seluruh tubuh kita.
Kolesterol itu sendiri tidak berubah. Pengangkutan kolesterol, yaitu ‘ kereta’
atau lipoprotein, yang menentukan apa yang terjadi dengan kolesterol yang bawanya.
Kolesterol LDL mengagkut kolesterol dari hati, tempatnya diproduksi ke jaringan tubuh
yang memerlukan. LDL merupakan transporter kolesterol terbanyak di dalam darah.
Sedangkan kolesterol HDL mengangkut kelebihan kolesterol dari jaringan dan
membawanya kembali ke hati untuk diproses kembali atau dibuang dari tubuh.
Trigliserida termasuk ‘si jahat’ yang juga perlu diwaspadai. Seperti kolesterol
LDL, kadar trigliserida yang tinggi juga dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit
jantung dan penyakit vaskuler lainnya. Orang dengan kadar trigliserida tinggi (saat ini
batasannya di atas 1,7 mmol/L), seringkali memiliki kadar kolesterol tinggi, kolesterol
LDL tinggi, dan kolesterol HDL rendah. Hal tersebut seperti tiga serangkai walaupun
kadar trigliserida yang tinggi membawa risiko sendiri, namun risiko itu semakin
bertambah bila disertai kadar kolesterol HDL rendah, keadaan yang sering terjadi pada
penyandang diabetes atu prediabetes. Penigkatan kadar trigliserida juga membuat
kolesterol LDL semakin merusak dan bersifat toksis pada dinding arteri (semakin
menjadi jahat) dan mengurangi efek menguntungkan kolesterol HDL yang baik.
Kadar trigliserida dalam darah seringkali dikelompokkan bersama kadar
kolesterol. Trigliserida merupakan lemak yang terdapat pada daging, produk susu, dan
minyak goreng, serta merupakan sumber energi utama bagi tubuh. Trigliserida juga
ditemukan dalam simpanan lemak tubuh dan berasal dari pecahan lemak di hati. Seperri
kolesterol, trigliserida merupakan lemak yang bersirkulasi dalam darah. Kolesterol
LDL, HDL, dan trigliserida disebut ‘lipid darah’.

C.    EFEK KOLESTEROL BAGI TUBUH


Riset selama dekade menjunjukkan bahwa kolesterol hanya bersembunyi
dalam sel-sel yang melapisi arteri, tidak selalu berubah menjadi plak yang menyumbat
arteri. Kini diduga proses oksidasi yang membuat komponen LDL dari kolesterol
menjadi begitu berbahaya. Oksidasi terjadi bila sistem antioksidan dalam tubuh tidak
dapat menetralkan molekul-molekul tak stabil yang berubah secara negatif dan bernama
radikal bebas. Radikal bebas terjadi secara alamiah dalam tubuh atau bisa diawali oleh
paparan terhadap polutan lingkunganseperti asap rokok, bahan kimia, obat bebas dn
obat resep dokter, logam berat, dan stres.
Tanpa perlindungan antioksidan yang cukup, kolesterol HDL bergabung
dengan oksigen dan membentuk oksi-kolesterol. Substansi ini bekerja di dalam dinding
arteri radikal bebas yang sangat reaktif, di mana substansi ini mengiritasi dinding arteri,
yang memulai proses peradangan, dan akhirnya turut menyebabkan pembentukan plak.
Jika tidak diatasi, plak ini akhirnya akan sama sekali menutup arteri yang terkena atau
pecah dan hancur, menyebabkan angina, dan mungkin, serangan jantung stroke.
Karena kolesterol merupakan campuran antara kolesterolbaik (HDL) dan jahat
(LDL), pemeriksaan kadar kolesterol dikelompokkan menjadi kolesterol total (jumlah
LDL dan HDL yang beredar dalam darah), dan trigliserida. Semakin tinggi jumlah
kolesterol total, kolesterol LDL, dan trigliserida, semakin tinggi risiko penyakit
jantung. Sebaliknya, semakin tinggi kadar kolesterol HDL, semakin rendah risiko
masalah jantung.

D. ETIOLOGI
lemak adalah cadangan energi yg memberikan konsrtibusi kalori paling tinggi.
acapkali kolesterol menjadi momok dan kerap dibicarakan sebagai sumber masalah
kesehatan degeneratif dewasa ini, namun demikian kolesterol tidak memiliki fungsi
bagi manusia.

E. PATOFISIOLOGI
Kolesterol adalah komponen lemak yang terdapat pada pembuluh darahsemua
binatang dan juga manusia. Kolesterol sebenarnya berguna sebagai sumberenergi,
membentuk dinding sel-sel dalam tubuh, dan sebagai bahan dasar pembentukan hormon
steroid. Kolesterol memang dibutuhkan tubuh, namun dapat membentuk endapan pada
dinding pembuluh darah. Sebagaikolesterol baik, HDL bertugas mengambil kolesterol
jahat serta fosfolipida daridarah dan menyerahkan pada lipoprotein lain, untuk diangkut
kembali ke hati.Kemudian lemak akan diedarkan kembali atau dikeluarkan dari tubuh.
Inilahmengapa, kadar HDL tinggi justru dianggap baik Di hati, reseptor LDL mengatur
kolesterol darah. Jika LDL meningkat, sel-sel perusak menumpuk di dinding pembuluh
darah dan membentuk plak, yangmemperkecil diameter pembuluh darah. Plak yang
bercampur dengan protein akanditutupi oleh sel-sel otot dan kalsium dan dalam jangka
waktu bertahun-tahun bisaterjadi atherosclerosis (pengerasan dan penyempitan
pembuluh darah). Akibatnya,suplai oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh terhambat. Jika
dibiarkan, dapatmengakibatkan gangguan jantung, stroke, dan gangguan lain.Kolesterol
dalam darah manusia terbagi menjadi 2 jenis yakni kolesterol LDL(kolesterol jahat) dan
HDL ( kolesterol baik). LDL apabila terlalu tinggi dan tidak seimbang dengan
kolesterol baik HDL dapat menyebabkan penempelan di dinding pembuluh
darah.Kolesterol yang berlebihan bisa menempel di dinding pembuluh darahsehingga
pembuluh darah menyempit dan aliran darah tidak lancar. Inilahmengapa, kolesterol
menjadi salah satu faktor resiko penyakit jantung.
Kadar kolesterol yang tinggi akan menyebabkan penebalan plak dilumen
pembuluh darah, tapi juga mudah memicu kerusakan dinding pembuluh darah. Plak
yang menempel pada dinding pembuluh darah itu berisi lemak dan komponen
peradangan. Plak yang semakin menebal pada dinding pembuluh darah akansemakin
mempersempit lumen pembuluh darah. Plak yang berisi kolesterol ini bisamuncul di
pembuluh darah mana saja. Namun yang paling berbahaya ialah jika plak tersebut
berada di pembuluh darah jantung koronerdan pembuluh darah diotak. Sewaktu-waktu,
plak ini bisa menutupi seluruh lumen pembuluh darah.
Atau bisa juga plak tersebut pecah (ruptur) dan pecahnya terbawa oleh aliran
darah keorgan lain, misalnya di jantung. Jika ia terbawa hingga ke pembuluh darah
jantung, maka dapat dibayangkan apa yang terjadi pada jantung tersebut. Pecahan
plak akan langsung menyumbat aliran darah dan akibatnya jantung tidak dapatmenerim
a darah. Kemudian tidak lama otot jantung akan mati. Keadaan inilahyang disebut
sebagai heart attack.
F. GEJALA KOLESTEROL LDL
Berikut ini adalah gejala kolesterol LDL :
1) Rasa sakit atau pegal di tengkuk kepala bagian belakang.
2) Pegal ini juga sampai ke pundak
3) Kaki bengkak
4) Mudah capai
5) Gampang mengantuk.
Yang paling akurat untuk mengetahui apakah orang menderita kolesterol tinggi
atau tidak tentu saja dengan tes laboraorium. Jika kadar kolesterol melebihi 240
mg, itu artinya sudah batas peringatan yang harus diturunkan.

G.      PENYEBAB TINGGINYA KADAR KOLESTEROL


Kadar kolesterol darah bisa dipengaruhi oleh apa yang kita makan. Jika
kolesterol yang ada lebih banyak dibanding mekanisme alami tubuh untuk
menghadapinya, kolesterol bisa menempel dinding dalam pembuluh darah,
membuatnya jadi lebih sempit. Karena digunakan oleh hati untuk menghasilkan
kolesterol, konsumsi lemak jenuh dalam jumlah berlebihan bisa meningkatkan kadar
kolesterol darah secara signifikan. Daging merah berlemak dan produk susu merupakan
sumber utama kolesterol dan lemak jenuh dari makanan. Selain itu, lemak jenuh yang
telah digunakan atau telah digoreng, diasap, diawetkan, atau disimpan, juga tepung
telur dan moldly cheese (sering ditemukan pada makanan siap saji), mengandung
jumlah oksi-kolesterol yang tinggi dan meningkatkan kadar kolesterol darah.
Makanan dan keadaan berikut paling berperan dalam menyebabkan kadar
kolesterol yang tinggi :
1) Kekurangan asam amino akibat asupan protein berkualitas rendah
2) Kekurangan antioksidan ( vitamin C dan E, selenium, dan seng) akibat rendahnya
asupan buah dan sayuran
3) Kekurangan biotin dan karnitin (bahan yang berhubungan dengan vitamin B)
akibat pengolahan serelia utuh
4) Kekurangan asam lemak esensial akibat asuhan lemak berkualitas rendah
5) Asupan alkohol yang berlebihan
6) Asupan lemak terhidrogenasi atau lemak olahan secara berlebihan (lemak babi,
lemak untuk kue kering atau shortening, minyak biji kipas, minyak kelapa sawit,
margarin, dan lain-lain) yang ditemukan pada banyak makanan olahan
7) Asupan zat tepung yang berlebihan (jagung, kentang putih, dan lain-lain)
8) Asupan gula secara berlebihan yan ditemukan pada banyak makanan olahan
9) Kekurangan serat akibat kurangnya asupan buah dan sayuran
10) Alergi makanan
11) Kekurangan hormon (testosteron, DHEA, estrogen, hormon pertumbuhan, dan
lain-lain)
12) Disfungsi hati
13) Meningkatkan kerusakan jaringan akibat infeksi, radiasi, kerusakan fungsi hati,
atau aktivitas oksidatif.

H.     FAKTOR PENYEBAB KOLESTEROL TINGGI


Ada beberapa kemungkinan alasan mengapa kadar kolesterol menjadi tinggi dan
dapat juga dikendalikan, namun ada juga yang tidak dapat dikendalikan. Dibawah ini
beberapa faktor yang menyebabkan kadar kolesterol dalam darah menjadi tinggi :
1. USIA DAN JENIS KELAMIN
Peningkatan kadar kolesterol dalam batas tertentu merupakan hal alami yang terjadi
dalam proses penuaan. Dengan kata lain, semakin tua kita, semakin banyak waktu
yang kita miliki untuk merusak tubuh. Kadar kolesterol meningkat tinggi seiring usia
pada pria dan wanita. Pada pria kadar kolesterol tingggi terlihat pada usia usia antara
45 sampai 54 tahun. Sedangkan pada wanita, kadar kolesterol tertinggi pada usia
antara 55 sampai 64 tahun. Kecenderungan ini menunjukkan penyakit jantung yang
berbeda antara pria dan wanita, dengan kejadianpenyakit jantung koroner pada
wanita biasanya lebih lambat 10 tahun dibandingkan pria.
2. POLA MAKAN
Orang yang paling berisiko memiliki kadar kolesterol tinggi adalah mereka yang
menerapkan pola makan yang mengandung kadar lemak jenuhyang tinggi. Lemak
jenuh (ditemukan pada daging, mentega, keju, dan krim) meningkatkan kadar
kolesterol LDL dalam darah. Namun, pola makan yang sehat dapat menurunkan
kadar kolesterol sekirat 5-10%, bahkan lebih. Mengurangi asupan lemak jenuh
(menggantinya dengan lemak tak jenuh tunggal dan lemak tak jenuh ganda) dan
makan lebih banyak buah, sayur, salad, sterol tumbuhan dan kedelai juga dapat
membantu. Cara memasak seperti memanggang yang lebih sehat daripada
menggoreng juga dapat dilakukan.
3. BERAT BADAN
Berat badan berlebih tidak hanya mengganggu penampilan tapi lebih banyak efek
buruk kesehatannya. Kelebihan berat badan dapat meningkatkan trigliserida dan
menurunkan HDL (kolesterol baik).
4. KURANG BERGERAK
Tubuh manusia didesain untuk selalu bergerak sehingga sangat dianjurkan untuk
banyak bergerak. Kurang bergerak dapat meningkatkan LDL (kolesterol jahat) dan
menurunkan HDL (kolesterol baik).
5. PENYAKIT TERTENTU
Bisa saja kita sudah berusaha menjauhi makanan berlemak tetapi kolesterol masih
tinggi. Kemungkinan itu kita Memiliki penyakit tertentu seperti diabetes atau
hipotiroidisme sehingga dapat menyebabkan kolesterol kita menjadi tinggi.
6. MEROKOK
Merokok dapat menurunkan kolesterol baik, sehingga yang beredar di tubuh hanya
kolesterol jahat. Kolesterol jahat ini jika tidak dikendalikan bisa berakibat
fatal.Itulah beberapa Penyebab Kolesterol Tinggi (detikhealth) yang bisa saja terjadi
pada setiap orang dan perlu diketahui pula dikatakan memiliki kadar kolesterol
normal jika ukurannya 160-200 mg sedangkan masuk kondisi berbahaya jika sudah
di atas 240 mg sehingga menyebabkan stroke.
7. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Hiperkolesterolemia familial (HF) adalah istilah untuk sindrom kolesterol tinggi
yang bersifat diturunkan dari generasi ke generasi. Singkatnya, kadar kolesterol yang
tinggi tersebut ditentukan oleh gen yang cacat dan tidak ada yang dapat dilakukan
untuk menghindarinya. Penyandang HF memiliki kadar kolesterol yang sangat tinggi
(biasanya 8-12 mmol/L, seringkali lebih dan jarang sekali di bawah nilai tersebut.
Penyandang HF lebih berisiko terkena aterosklerosis dan penyakit kardiovaskular.
HF dimulai sejak lahir dan menetap seumur hidup.

I.     FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG DAN STROKE AKIBAT


KOLESTEROL
Jika kadar kolesterol di dalam darah melebihi dari nilai normal, maka risiko
terjadinya penyakit jantung koroner dan stroke akan lebih besar. Kelebihan kolesterol
dapat menyebabkan mengendapnya kolesterol pada dinding pembuluh darah yang
menyebabkan penyempitan dan pengerasan pembuluh darah yang dikenal sebagai
aterosklerosis (proses pembentukan plak pada pembuluh darah).
Jika penyempitan dan pengerasan ini cukup berat, sehingga menyebabkan suplai
darah ke otot jantung tidak memadai, maka timbul sakit atau nyeri dada yang disebut
sebagai angina. Dan bila berlanjut akan menyebabkan matinya jaringan otot jantung
yang disebut infark miokard. Jika infark miokard meluas, maka akan timbullah gagal
jantung.
Selain kolesterol LDL, faktor risiko lain yang memperbesar terjadinya penyakit
jantung adalah kebiasaan merokok, nilai HDL rendah (< 40 mg/dl), memiliki penyakit
tekanan darah tinggi atau hipertensi (140/90 atau sedang dalam pengobatan). Selain itu
penyakit jantung berisiko lebih tinggi pada usia 45 tahun (pria) dan 65 tahun (wanita),
dan yang diketahui memiliki riwayat keluarga menderita penyakit jantung. Adapun
gejala penyakit jantung adalah :
a) Rasa tertekan (ditimpa beban, sakit, terjepit, diperas, terbakar ) di dada yang dapat
menjalar ke lengan kiri, leher, dan punggung
b) Tercekik atau sesak berlangsung lebih dari 20 menit.
c) Keringat dingin, lemah, berdebar dan bisa sampai pingsan
Gejala akan berkurang dengan istirahat dan bertambah berat dengan aktivitas.
Jika sumbatan ini menyerang pembuluh darah otak maka akan terjadi stroke. Gejala
serangan stroke tergantung dari derajat serangan, mulai dari yang ringan sampai berat.
1. Gejala stroke ringan : bicara tiba-tiba menjadi tidak tepat
2. Gejala stroke berat :
a) kelumpuhan anggota gerak tubuh
b) wajah menjadi tidak simetris
c) jika terjadi pendarahan otak dapat menyebabkan kematian
gejala-gejala stroke memerlukan tindakan yang cepat agar tidak jatuh pada
derajat yang lebih berat.

J.    PENANGANAN HIPERKOLESTEROL


Makanlah makanan tinggi serat, gunakan minyak MUFA (mono-unsaturated
fatty acid) dan PUFA (poly-unsaturated fatty acid), suplementasi minyak ikan, vitamin
antioksidan dan pertahankan berat badan ideal.
Apabila pengaturan gaya hidup tidak mampu menurunkan kadar kolesterol dalam
darah, maka kita harus mengkonsumsi obat. Obat yang dapat digunakan yaitu:
1. Golongan asam fibrat à Gemfibrozil, Fenofibrate dan Ciprofibrate.
Fibrate menurunkan produksi LDl dan meningkatkan kadar HDL. LDL ditumpuk di
arteri sehingga meningkatkan resiko penyakit jantung, sedangkan HDL memproteksi
arteri atas penumpukkan itu.
2. Golongan resin à Kolestiramin (Chlolestyramine)
Obat antihiperlidemik ini bekerja dengan cara mengikat asam empedu di usus dan
meningkatkan pembuangan LDL dari aliran darah.
3. Golongan Penghambat HMGCoa reduktase à Pravastatin, Simvastatin, Rosavastatin,
Fluvastatin, Atorvastatin.
Menghambat pembentukan kolesterol dengan cara menghambat kerja enzim yang ada
di jaringan hati yang memproduksi mevalonate, suatu molekul kecil yang digunakan
untuk mensintesa kolesterol dan derivat mevalonate. Selain itu meningkatkan
pembuangan LDL dari aliran darah.
4. Golongan Asam nikotinat à niasin
Dengan dosis besar asam nikotinat diindikasikan untuk meningkatkan HDL atau
kolesterol baik dalam darah
5. Golongan Ezetimibe
Menurunkan total kolesterol dan LDL selain itu juga meningkatkan HDL dengan cara
mengurangi penyerapan kolesterol di usus.

K. CARA MENGONTROL KOLESTEROL


Kadar kolesterol di dalam darah penting untuk tetap dipantau. Karena dengan
demikian status kesehatan tubuh kita dapat terdeteksi lebih awal sebelum kita
mendapatkan sinyal keluhan dari gejala-gejala hiperkolesterol. Kadar kolesterol yang
perlu diperhatikan adalah keseimbangan kadar antara kolesterol HDL dan LDL. Sementara
untuk Trigliserida sendiri penting pula diperhatikan untuk terpantau harus diangka yang
tetap rendah.
Kolesterol HDL dianjurkan memiliki kadar yang harus lebih tinggi ketimbang kadar
kolesterol LDL. Karena kolesterol HDL adalah penolong dalam mencegah terjadinya
timbunan plak lemak yang disebabkan oleh kolesterol LDL. Guna menilai apakah kadar
kolesterol seseorang tinggi atau rendah, semuanya mengacu pada pedoman umum yang
telah digunakan diseluruh dunia yakni pedoman dari NCEP ATP III (National cholesterol
Education Program, Adult Panel Treatment III), dimana telah ditetapkan bahwa :
1. Total kolesterol : NNilai Normal < 200 mg/dl Perbatasan tinggi 200 – 239 mg/dl
Tinggi > 240 mg/dl
2. LDL kolesterol : Optimal < 100 mg/dl Mendekati optimal 100 – 129 mg/dl
Perbatasan tinggi 130 – 159 mg/dl Tinggi 160 – 189 mg/dl Sangat tinggi > 190 mg/d
3. HDL kolesterol : Rendah < 40 mg/dl Tinggi 60 mg/dl
4. Trigliserida : Normal < 150 mg/dl Perbatasan tinggi 150 -199 mg/dl Tinggi 200 –
499 mg/dl Sangat tinggi > 499 mg/dl
Risiko tinggi untuk mendapatkan PJK (Penyakit Jantung Koroner) dan stroke sangat
erat berhubungan dengan kadar kolesterol yang tinggi, terlebih mereka yang memiliki
faktor risiko lebih dari dua seperti hipertensi (tekanan darah tinggi) , diabetes mellitus
(kencing manis), merokok, obesitas (kegemukan) dan seseorang yang memiliki faktor
bawaan. Mereka yang berada dikelompok berisiko tinggi ini harus memperhatikan atau
memperbaiki pola hidup sehari-hari, sehingga dianjurkan untuk diet rendah lemak, berolah
raga cukup, menjaga berat badan yang seimbang dan berhenti merokok. Seseorang dengan
kadar kolesterol tinggi memang kurang merasakan gangguan.

L.       CARA MENCEGAH KOLESTEROL


Kolesterol dikatakan sebagai pemicu berbagai gangguan kesehatan, seperti
hipertensi, gangguan jantung, hingga stroke. Sebenarnya kolesterol adalah unsur yang
dibutuhkan oleh tubuh, kadar yang berlebihan dalam tubuhlah yang menyebabkan
berbagai penyakit.Berikut langkah-langkah yang diketahui dapat mengendalikan kadar
kolesterol dalam darah :
1. Mengetahui kadar kolesterol
Periksakan kadar kolesterol Anda secara reguler. Umumnya dokter menyarankan agar
kadar kolesterol total seseorang berada di bawah 200 mg/dL, dengan kadar LDL
(kolesterol jahat) di bawah 130, dan HDL (kolesterol baik) berada di atas 40. Jika
hasil tes Anda tidak konsisten berada dalam rentang angka tersebut, dokter cenderung
menyarankan untuk melakukan tes ulang, jika hasilnya tetap maka Anda akan segera
menjalani terapi pengendalian kolesterol.
2. Menjaga keseimbangan berat badan
Jika bobot tubuh Anda berlebih, menguranginya adalah salah satu cara untuk
mengendalikan kadar kolesterol darah. Penelitian telah menunjukkan bahwa berat
badan yang berlebih mengganggu proses metabolisme tubuh menghancurkan lemak.
Sehingga sekalipun Anda hanya mengonsumsi sedikit lemak, tidak terlihat penurunan
kadar kolesterol yang berarti. Mengurangi 2,5-4,5 kg dapat memperbaiki kadar
kolesterol. Namun tak perlu melakukan diet ketat. Upayakan saja penurunan berat
sebanyak 0,3-0,5 kg dalam seminggu.
3. Aktvitas fisik rutin
Salah satu cara mengendalikan kadar kolesterol adalah berolahraga secara rutin. Jalan
kaki atau jenis olahraga ringan lain yang dilakukan secara rutin, akan membantu
meningkatkan kadar HDL. Pastikan saja bahwa Anda berolahraga 30 menit setiap
hari, 5 hari dalam seminggu.
4. Berkenalan dengan lemak baik
Jika telah terdiagnosa bahwa kadar kolesterol Anda tergolong tinggi, dokter biasanya
memberi saran agar Anda menurunkan konsumsi lemak. Hati-hati, jangan
menghentikan konsumsi lemak, melainkan menguranginya. Sebaiknya Anda
mengonsumsi jenis makanan yang mengandung lemak tak jenuh tunggal, seperti selai
kacang, avokad, minyak Zaitundan kanola, serta kacang-kacangan. Penelitian telah
membuktikan bahwa jenis lemak ini membantu menurunkan kadar LDL dan
trigliserida dalam darah, dan meningkatkan HDL.
5. Mengonsumsi multivitamin
Sekalipun telah mengonsumsi makanan sehat, tetap ada kemungkinan tubuh kita
kekurangan unsur nutrisi tertentu. Untuk mengatasi kondisi ini, para ahli kesehatan
menyarankan untuk mengonsumsi multivitamin/makanan suplemen untuk mencukupi
kebutuhan dasar nutrisi dan menurunkan risiko penyakit jantung.
M. DIIT UNTUK PENDERITA KOLESTEROL
N. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
1.   Tahap Pengkajian
Pengkajian adalah suatu tahapan dimana seorang perawat mengambil data/informasi
secara terus menerus terhadap anggota keluarga yang dibinanya. Sumber informasi
dari tahapan pengkajian dapat menggunakan metode :
a. Wawancara keluarga
b. Observasi fasilitas rumah
c. Pemeriksaan fisik terhadap anggota keluarga (head to toe)
d. Data sekunder, misalnya hasil laboratorium, hasil X-ray, PAP Smear dan
sebagainya.
Hal 2 yang perlu di kaji dalam keluarga adalah:
1) Data Umum
Pengkajian terhadap data umum keluarga meliputi:
a. Nama kepala keluarga (KK)
b. Alamat dan telepon
c. Pekerjaan kepala keluarga
d. Pendidikan kepala keluarga
e. Komposisi Keluarga
f. Tipe keluarga
Menjelaskan mengenai jenis tipe keluarga beserta kendala atau masalah2 yang
terjadi dengan jenis tipe keluarga tersebut.
g. Suku Bangsa
Mengkaji asal suku bangsa keluarga tersebutserta mengidentifikasi budaya
suku bangsa tersebut terkait dengan kesehatan.
h. Agama
Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan yg dapat
mempengaruhi kesehatan.
i. Status sosial ekonomi keluarga
j. Status sosial ekonomi keluarga di tentukan oleh pendapatan baik dari kepala
keluarga maupun anggota keluarga lainnya. Selain  itu status sosial ekonomi
ditentkan pula oleh kebutuhan2 yang dikeluarkan oleh keluarga serta barang2
yg dimiliki oleh keluarga , siapa yg mengatur keuangan.
k. Aktivitas rekreasi keluarga
l. Rekreasi keluarga tidak hanya di lihat kapan saja keluarga pergi
bersama2unuk mengunjungi tempat rekreasi tertentu namun dengan menonton
televisi dan mendengarkan radio juga merupakan aktivitas rekreasi.
2) Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
b. Tahap perkembangan keluarga ditentukan dengan anak tertua dari keluarga
ini.
c. Contoh:
d. Keluarga bapak A mempunyai 2 orang anak, anak pertama berumur 7 tahun
dan anak kedua berumur 4 tahun, maka keluarga bapak A berada pada tahapan
perkembangan keluarga dengan usia anak sekolah.
e. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Menjelaskan mengenai tugas perkembangan yang belum terpenuhi oleh
keluarga serta kendala mengapa tugas perkembangan tersebut belum
terpenuhi.
f. Riwayat keluarga inti
Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga inti, yang meliputi
riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan masing-masing anggota
keluarga, perhatian biasa digunakan terhadap pencegahan penyakit (status
imunisasi), sumber pelayanan kesehatan yang biasa digunakan keluarga serta
pengalaman-pengalaman terhadap pelayanan kesehatan.
g. Riwayat keluarga sebelumnya
Dijelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga dari pihak suami dan
istri.
3) Pengkajian lingkungan
a. Karakteristik rumah
Karakteristik rumah diidentifikasi dengan melihat luas rumah, tipe rumah,
jumlah ruangan, jumlah jendela, pemanfaatan ruangan, peletakan perabotan
rumah tangga, jenis septic tank, jarak septic tank dengan sumber air minum
yang digunakan serta denah rumah.
b. Karateristik tetangga dan komunitas RW
Menjelaskan mengenai karakteristik dari tetangga dan komunitas setempat,
yang meliputi kebiasaan, lingkungan fisik, aturan/kesepakatan penduduk
setempat, budaya setempat yang mempengaruhi kesehatan.
c. Mobilitas geografis keluarga
Mobilitas geografis keluarga ditentukan dengan kebiasaan keluarga berpindah
tempat.
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Menjelaskan mengenai waktu digunakan keluarga untuk berkumpul serta
perkumpulan keluarga yang ada sejauhmana interaksinya dengan masyarakat.
e. Sistem pendukung keluarga
Yang termasuk pada sistem pendukung keluarga adalah jumlah anggota
keluarga yang sehat, fasilitas-fasilitas yang dimiliki keluarga untuk menunjang
kesehatan. Fasilitas mencangkup fasilitas fisik, fasilitas psikologi atau
dukungan dari anggota keluarga dan fasilitas sosial atau dukungan dari
masyarakat setempat.
4)   Struktur Keluarga
a. Pola komunikasi keluarga
Menjelaskan mengenai cara berkomunikasi antara anggota keluarga.
b. Struktur kekuatan keluarga
Kemampuan anggota keluarga mengendalikan dan mempengaruhi orang lain
untuk merubah perilaku.
c. Struktur peran
Menjelaskan peran dari masing-masing anggota keluarga baik secara formal
maupun informal.
d. Nilai atau norma keluarga
Menjelaskan mengenai nilai dan norma yang dianut oleh keluarga, yang
berhubungan dengan kesehatan.
5)      Fungsi Keluarga
a. Fungsi efektif
Hal yang perlu dikaji adalah gambaran diri anggota keluarga, perasaan
memiliki dan dimiliki dalam keluarga, dukungan keluarga, terhadap anggota
keluarga lainnya, bagaimana kehangatan tercipta pada anggota keluarga dan
bagaimana keluarga mengembangkan sikap saling menghargai.
b. Fungsi sosialisasi
Hal yang perlu dikaji adalah bagaimana interaksi atau hubungan dalam
keluarga, sejauhmana anggota keluarga belajar disiplin, norma, budaya dan
perilaku.
c. Fungsi perawatan kesehatan
Menjelaskan sejauh mana keluarga menyediakan makanan, pakaian,
perlindungan serta merawat anggota keluarga yg sakit, sejauh mana
pengetahuan keluarga mengenai sehat-sakit. Kesanggupan keluarga didalam
melaksanakan perawatan kesehatan dapat dilihat dari kemampuan keluarga
melaksanakan 5 tugas kesehatan keluarga, yaitu keluarga mampu mengenal
masalah kesehatan, mengambil keputusan untuk melakukan tindakan,
melakukan perawatan terhadap anggota yang sakit, menciptakan lingkungan
yang dapat meningkatkan kesehatan dan keluarga mampu memanfaatkan
fasilitas kesehatan yang terdapat di lingkungan setempat.
Hal-hal yang di kaji sejauhmana keluaarga melakukan pemenuhan tugas
perawatan keluarga adalah:
1. Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan,
yang perlu dikaji  adalah sejauhmana keluarga mengetahui mengenai
fakta2 dari masalah kesehatan yang meliputi pengertian, tanda dan
gejala, faktor penyebab dan mempengaruhinya serta persepsi keluarga
terhadap masalah.
2. Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengambil keputusan
mengenai tindakan kesehatan yg tepat, hal yang perlu dikaji adalah:
a. Sejauhmana kemampuan keluarga mengerti mengenai sifat dan
luasnya masalah
b. Apakah masalah kesehatan di rasakan oleh keluarga
c. Apakah keluarga merasa menyerah terhadap masalah yang di alami
d. Apakah keluarga merasa takut akan akibat dari tindakan penyakit
e. Apakah keluarga mempunyai sikap negatif terhadap masalah
kesehatan
f. Apakah keluarga dapat menjangkau fasilitas kesehatan yang ada
g. Apakah keluarga kurang percaya terhadap tenaga kesehatan
h. Apakah keluarga mendapat informasi yang salah terhadap tindakan
dalam mengatasi masalah
3. Mengetahui sejauh mana keluarga mengetahui keadaan penyakitnya
(sifat,penyebaran,komplikasi,prognosa dan cara perawatannya)
a. Sejauh mana keluar mengetahui tentang  sifat dan perkembangan
perawatan yang di butuhkan
b. Sejauh mana keluarga mengetahui keberadaan fasilitas yang di
perlukan untuk perawatan
c. Sejauh mana keluarga mengetahui sumber2 yang ada dalam
keluarga (anggota keluarga yang bertanggungjawab, sumber
keuangan/Finansial, fasilitas fisik, psikososial)
d. Bagaimana sikap keluarga terhadap yang sakit
4. Untuk mengetahui Sejauh mana kemampuan keluarga memelihara
lingkungan rumah yang sehat, hal yang perlu dikaji adalah:
a.Sejauh mana keluarga mengetahui sumber2 keluarga yang dimiliki
b. Sejauh mana keluarga melihat keuntungan /manfaat
pemeliharaan lingkungan
c.Sejauh mana keluarga mengetahui Pentingnya higiene sanitasi
d. Sejauh mana kekompakan antar anggota keluarga
5. Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan keluarga menggunakan
fasilitas /pelayanan kesehatan di masyarakat, hal yang perlu dikaji
adalah:
a) Sejauh mana keluarga mengetahui keberadaan fasilitas kesehatan
b) Sejauh mana keluarga memahami keuntungan2 yang dapat di
peroleh dari fasilitas kesehatan
c) Sejauh mana tingkat kepercayaan keluarga terhadap petugas dan
fasilitas kesehatan
d) Apakah keluarga mempunyai pengalaman yg kurang baik
terhadap petuga kesehatan
e) Apakah Fasilitas kesehatan yang ada terjangkau oleh keluarga
d. Fungsi reproduksi
Hal yang perlu di kaji mengenai fungsi reproduksi keluarga adalah:
(1)   Berapa juamlah anak
(2)   Bagaimana keluarga merencanakan jumlah anggota keluarga
(3)   Metode apa yang di gunakan keluarga dalam upaya mengendalikan
jumlah anggota keluarga
e.  Fungsi Ekonomi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi ekonomi keluarga adalah:
(1)   Sejauh mana keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan
papan
(2)   Sejauh mana keluarga memanfaatkan sumber yang ada di masyarakat
dalam upaya peningkatan status kesehatan keluarga
6      Stress dan Koping keluarga
a)      Stresor Jangka pendek dan panjang
(1)   stresor janka pendek yaitu stesor yang di alami keluarga yang memerlukan
penyelesaian dalam waktu kurang lebih 6 Bulan
(2)   Stresor janka panjang yaitu stresor yang di alami keluarga yang
memerlukan penyelesaian dalam waktu lebih dari 6 Bulan
b)      Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stresor
Hal yang perlu dikaji adalah sejauh mana keluarga berespon terhadap situasi
/stressor
c)      Strategi koping yang di gunakan
Strategi koping apa yang digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan
d)      Strategi adaptasi disfungsional
Dijelaskan mengenai strategi adaptasi disfungsional yang di gunakan bila
menghadapi permasalahan
7)   Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga. Metode yang di gunakan
pada pemeriksaan fisik tidak berbeda dengan pemeriksaan fisik klinik.
8)   Harapan Keluarga
Pada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan keluarga terhadap petugas
kesehatan yang ada.

2. Tahap Diagnosa
Diagnosis keperawatan keluarga dirumuskan berdasarkan data yang
didapatkan pada pengkajian, yang terdiri dari masalah keperawatan yang akan
berhubungan dengan etiologi yang berasal dari pengkajian fungsi perawatan keluarga.
1. Resiko tinggi gangguan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan hambatan
aliran darah vena (trombosis) akibat penyumbatan darah karena kolestrol
2. Resiko tinggi meningkatnya kadar kolesterol dalam tubuh berhubungan dengan
kurangnya informasi tentang patologi, diit rendah kolesterol dan komplikasi.

No. Kriteria Skor Bobot


1. Sifat Masalah
       Skala:
        Aktual (Tidak/Kurang sehat) 3
        Ancaman kesehatan 2 1
        Keadaan Sejahtera 1

2. Kemungkinan Masalah
       Skala:
        Mudah 2
        Sebagian 1 2
        Tidak dapat 0

3. Potensial Masalah untuk Dicegah


       Skala:
        Tinggi 3
        Cukup 2 1
        Rendah 1

4. Menonjolnya Masalah
       Skala:
        Masalah berat harus segera ditangani 2
        Ada masalah, tapi tidak perlu 1 1
ditangani 0
        Masalah tidak dirasakan

Skoring:
 Tentukan skor untuk setiap kriteria.
 Skore dibagi dengan angkat tertinggi dan kalikanlah dengan bobot.
Catatan : skor dihitung bersama-sama dengan keluarga.
Skor
Bobot
Angka tertinggi

3.      Tahap Intervensi/Tahap Perencanaan Tindakan Keperawatan Keluarga


Perencanaan keperawatan keluarga terdiri dari penetapan tujuan, yang mencakup
tujuan umum dan tujuan khusus serta dilengkapi dengan kriteria dan standar. Kriteria
dan standar merupakan pernyataan spesifik tentang hasil yang diharapkan dari setiap
tindakan keperawatan berdasarkan tujuan khusus yang ditetapkan.
,Diagnosa Tujuan/Kriteria Rencana Keperawatan
No
Keperawatan Hasil Intervensi Rasional
1. Resiko tinggi
     Setelah dilakukan    Bina hubungan saling 1. hubungan saling percaya
gangguan perfusipertemuan sebanyak 3 percaya pada keluarga dibutuhkan untuk proses
jaringan periferkali diharapkan klien perawatan keluarga supaya
pada Ny. Smampu ada saling keterbukaan antar
berhubungan mempertahankan individu
dengan hambatanperfusi individu yang Cek tanda vital dan kadar Indikator keadekuatan
aliran darah venaadekuat misalnya, kolesterl dalam darah. sirkulasi
(trombosis) akibatkulit hangat /kering,    
penyumbatan darahadanya nadi Dorong latihan rentang
karena kolestrol perifer/kuat, tanda gerak seiring untuk kaki Merangsang sirkulasi pada
vital dalam rentang dan tumit ekstremitas bawah ;
normal. 3 Kaji tanda horman, menurunkan statis vena.

Pasien menunjukkan kemerahan dan edema  


perilaku yang mulai betis Indikator pembentukan

membaik (tanda gejala trombus tetapi tidak selalu ada

penyakit seperti nyeri, Motivasi klien untuk pada individu gemuk

kesemuatan, mudah melakukan olahraga


capek, tidak muncul) secara rutin Pola hidup sehat mampu
menunjang proses

Setelah dilakukan penyembuhan.

pertemuan sebanyak 3
Resiko tinggi kali diharapkan klien Beri informasi klien
2. meningkatnya kadar mengerti informasi tentang pengertian, Informasi yang adekuat
kolesterol dalam tetang patologi, diit penyebab, patologi, diit menambah wawasan individu
tubuh Ny. S dan komplikasi kolesterol, dan komplikasi untuk tetap menjaga
berhubungan penyakit yang terjadi. kondisinya atau merubah
dengan kurangnya kolesterol.misalnya, kondisinya
informasi tentang klien mampu Memotivasi klien untuk
patologi, diit rendah menyebutkan dan diit makanan rendah
kolesterol dan menjelaskan tentang kolesterol Pola hidup sehat mampu
komplikasi. diit kolesterol Beri contoh makanan menunjang proses
yang baik dikonsumsi penyembuhan.
Pasien menunjukkan untuk penderita kolesterol
perilaku yang mulai Menambah wawasan klien
membaik (akan rutin untuk memilih makanan yang
berolah raga dan sehat
makan makanan sehat)

DAFTAR PUSTAKA

1. Lars Heslet.1991.kolesterol(judul asli: cholesterol). Penerbit Kesaint Blanc.jakarta


Herijulianti, dkk. 2002. 
2. Braverman, E. and Braverman, D.2006. Penyakit Jantung & Penyembuhannya
secara Alami. Penerbit PT Bhuana Ilmu Populer.Jakarta
3. Barokah, Rizki (2016) Pantangan Makanan Untuk Penderita Kolesterol Tinggi
diakses dari http://pantanganmakananpenyakit-rr.blogspot.co.id/2014/12/pantangan-
makanan-untuk-penderita.html pada tanggal 28 Mei 2016.
4. Dali S. Naga, Pengantar Teori kolesterol(Jakarta: Besbats, 1992),h.306.
5. Ronald K. Hambleton, H. Swaminathan dan H. Jane Rogers,
Fundamentals keperawatan (London: Sage Publications, 1991), hh. 12-13.
6. Hambleton, Ronald K., H. Swaminathan, dan H. Jane Rogers.
Fundamentals of Item Response Theory (London: Sage 
Publications, 1991)

Anda mungkin juga menyukai