102012158/Kelompok F
Abstrak
Abstract
1
Daftar Isi
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………..2
BAB I : PENDAHULUAN ………………………………………………………………………..3
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………………..................3
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................................3
1.3 Tujuan penelitian.......................................................................................................................3
1.4 Manfaat penelitian.....................................................................................................................3
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kolestrol adalah lemak yang terdapat di dalam aliran darah atau sel tubuh
yang sebenarnya dibutuhkan untuk pembentukan dinding sel dan sebagai bahan
baku beberapa hormon.2 Namun apabila kadar kolestrol dalam darah berlebihan,
maka bisa mengakibatkan penyakit, termasuk serangan jantung, hipertensi dan
stroke. Kolestrol yang normal harus di bawah 200 mg/dl. Apabila di atas 240
mg/dl,maka Anda berisiko tinggi terkena penyakit seperti serangan jantung atau
stroke.2,3
Kolestrol secara alami bisa dibentuk oleh tubuh, selebihnya di dapat dari makanan
hewani, seperti daging, unggas, ikan, margarin, keju, dan susu. Adapun makanan
yang berasal dari nabati, seperti buah, sayur, dan beberapa biji-bijian, tidak
mengandung kolestrol. Kolestrol tidak larut dalam darah sehingga perlu berikatan
dengan pengangkutnya, yaitu lipoprotein.4 Oleh karena itu pula kolestrol dibedakan
menjadi Low-Density Lipoprotein (LDL) dan High-Density Lipoprotein (HDL).
Kolesterol jahat (Low Density Lipoprotein) adalah lemak yang jahat karena
bisa menimbun pada dinding dalam dari pembuluh darah,5 terutama pembuluh darah
kecil yang menyuplai makanan ke jantung dan otak. Timbunan lemak itu semakin
lama semakin tebal dan keras, yang dinamakan arteriosklerosis, dan akhirnya
menumbat aliran darah. Kolestrol LDL yang optimal adalah bila kadarnya dalam
darah di bawah 100 mg/dl. Kolestrol LDL 100-129 mg/dl dimasukkan kategori
perbatasan (borderline). Jika di atas 130 dan disertai afktor risiko lain seperti
merokok, gemuk, diabetes, tidak berolah raga, apalagi jika sudah mencapai 160 atau
lebih, maka segera perlu diberi obat. sedangkan Kolesterol baik (High Density
Lipoprotein) adalah lemak yang baik karena bisa membersihkan dan mengangkut
timbunan lemak dari dinding pembuluh darah ke hati. Kolestrol HDL yang ideal harus
lebih tinggi dari 40 mg/dl untuk laki-laki, atau di atas 50 mg/dl untuk perempuan.
Penyebab kolestrol HDL yang rendah adalah kurang gerak badan, terlalu gemuk,
serta kebiasaan merokok. Selain itu hormon testosteron pada laki-laki, steroid
anabolik, dan progesteron bisa menurunkan kolesterol HDL, sedangkan hormon
estrogen perempuan menaikkan HDL.5
BAB II
3
TINJAUAN PUSTAKA
Kolesterol adalah Salah satu turunan lemak yang banyak diteliti karena
keterkaitannya dengan beberapa penyakit degenerative.4 Kolesterol merupakan
sterol yang paling dikenal oleh masyarakat. Sterol adalah kelompok senyawa yang
mempunyai karakteristik struktur cincin kompleks steroid dengan bebagai variasi.
Kolesterol adalah lemak berwarna kekuningan dan berupa seperti lilin yang
diproduksi oleh tubuh terutama di liver (hati). Bahan makanan yang mengandung
kolesterol yang tinggi yaitu kuning telur, jeroan (paru, hati, ginjal, dan jantung), dan
produk ikan atau kerang (kaviar, telur ikan kod, kepiting, udang besar dan udang
kecil) .
Kolesterol di dalam tubuh mempunyai dua sisi berlawanan, yaitu di satu sisi
diperlukan dan di sisi lain dapat membahayakan bergantung berapa banyak terdapat
dalam tubuh dan di bagian mana. Kolesterol dalam darah berasal dari dua sumber
yaitu dari diet (kolesterol eksogen) dan dari ha sil sintesis dalam tubuh (kolesterol
endogen). Apabila seseorang tidak mengkonsumsi kolesterol maka hati akan
mensintesisnya dari asam lemak dengan kecepatan 0.5-1.0 g/hari. Biosintesis
kolesterol secara endogen di mulai dengan perpindahan asetil-KoA dari mitokondria
ke sitosol, khususnya di peroksisom. Terdapat lima tahapan utama dalam biosintesis
kolesterol yaitu (1) konversi asetil-KoA menjadi 3-hidroksi-3-metilglutaril-KoA (HMG
KoA), (2) konversi HMG KoA menjadi mevalonat, (3) konversi mevalonat menjadi
suatu molekul isopren yaitu isopentil pirofosfat (IPP) bersamaan dengan hilangnya
4
yang tidak dapat diubah yaitu seperti Umur, jenis kelamin, dan genetic . sedangkan
yang dapat diubah yaitu tingkat pendidikan, penghasilan, besar keluarga, pekerjaan,
kurang gerak, gaya hidup dan kebiasaan olahraga.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
5
BAB IV
4.1 Hasil
Terlampir .
4.2 Pembahasan
Dari hasil analisis data yang terlampir, perbandingan antara kadar kolesterol
dengan tingkat pendidikan didapatkan hasil bahwa tidak ada hubungan antara tingkat
pendidikan dengan kadar kolesterol” dengan sig 2 – sided 0.55 (>0.05) maka hipotesis 0 nya
diterima. untuk perbandingan penghasilan dengan kadar kolesterol ada 2 nilai
expected dibawah 5. Dengan hipotesis 0 “ada hubungan antara penghasilan dengan kadar
kolesterol” dengan sig 2 – sided 1.000 (>0.05) maka hipotesis 0 nya ditolak, dan untuk
perbandingan antara kerja dan kadar kolesterol ada 2 nilai expected dibawah 5. Dengan
hipotesis 0 “tidak ada hubungan antara pekerjaan dengan kadar kolesterol” dengan sig 2 –
sided 1.000 (>0.05) maka hipotesis 0 nya diterima.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
dari hasil penelitian yang didapat ada hubungan yang kuat antara
kadar kolesterol dengan penghasilan, sedangkan dari variable yang lain tidak
memiliki hubungan dengan kadar kolesterol .
6
DAFTAR PUSTAKA
2. Soeharto, I. Kolesterol & lemak jahat, kolesterol & lemak baik dan proses
terjadinya serangan jantung dan stroke. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama;
2001