Anda di halaman 1dari 7

Pengaruh Tingkat pendidikan terhadap kadar

Kolesterol dalam tubuh


Chatrine wijanarko

102012158/Kelompok F

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana


Jalan Terusan Arjuna No. 6, Jakarta Barat. Telp. 021-56942061 Fax. 021-5631731

Abstrak

Kolesterol menurut data WHO,sekitar 35% penduduk Indonesia mempunyai


kolesterol yang lebih tinggi dari normal. 1 Tingginya kadar kolesterol itu sendiri banyak
faktor penyebabnya dan juga banyak kerugiannya. Kolesterol adalah senyawa lemak
kompleks, yang 80% dihasilkan dari dalam tubuh (organ hati) dan 20% sisanya dari
luar tubuh (zat makanan) untuk bermacam-macam fungsi di dalam tubuh, antara lain
membentuk dinding sel. kolesterol memiliki 2 jenis yaitu LDL ( Low density
Lipoprotein) dan HDL (High Density Lipoprotein). kolesterol berlebih dapat
menyebabkan beberapa penyakit seperti serangan jantung, hipertensi dan stroke.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tingkat pendidikan
terhadap kadar kolesterol dalam tubuh . penelitian ini mengunakan penelitian
observasional dengan desain cross sectional.

Kata kunci : kolesterol , aktivitas , HDL , LDL

Abstract

Cholesterol according to WHO data, approximately 35% of the Indonesian


population have higher cholesterol than normal.1 High levels of cholesterol itself
many contributing factors and also many disadvantages. Cholesterol is a fatty
compound complexes, of which 80% is generated from within the body (liver) and
20% were from outside the body (nutrients) for a variety of functions in the body,
among others, form the cell wall. Cholesterol has two types, namely LDL (Low
density lipoprotein) and HDL (High Density Lipoprotein). Excess cholesterol can lead
to several diseases such as heart attacks, hypertension and stroke. The purpose of
this study was to determine the effect of education on cholesterol levels in the body.
This study uses an observational study with cross sectional design.

Keywords: cholesterol, activity, HDL, LDL

1
Daftar Isi
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………..2
BAB I : PENDAHULUAN ………………………………………………………………………..3
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………………..................3
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................................3
1.3 Tujuan penelitian.......................................................................................................................3
1.4 Manfaat penelitian.....................................................................................................................3

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………………………………4


BAB III : METODOLOGI PENELITIAN……………………………………………………..5
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN……………………………………….………………6
4.1 Hasil …...……………………………………………………..………………..…………………………...6
4.2 Pembahasan…………………………………………………………………………………………......6
BAB V : PENUTUP……………………………………………………………………………….…6
5.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………………………....6
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………..7

2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kolestrol adalah lemak yang terdapat di dalam aliran darah atau sel tubuh
yang sebenarnya dibutuhkan untuk pembentukan dinding sel dan sebagai bahan
baku beberapa hormon.2 Namun apabila kadar kolestrol dalam darah berlebihan,
maka bisa mengakibatkan penyakit, termasuk serangan jantung, hipertensi dan
stroke. Kolestrol yang normal harus di bawah 200 mg/dl. Apabila di atas 240
mg/dl,maka Anda berisiko tinggi terkena penyakit seperti serangan jantung atau
stroke.2,3
Kolestrol secara alami bisa dibentuk oleh tubuh, selebihnya di dapat dari makanan
hewani, seperti daging, unggas, ikan, margarin, keju, dan susu. Adapun makanan
yang berasal dari nabati, seperti buah, sayur, dan beberapa biji-bijian, tidak
mengandung kolestrol. Kolestrol tidak larut dalam darah sehingga perlu berikatan
dengan pengangkutnya, yaitu lipoprotein.4 Oleh karena itu pula kolestrol dibedakan
menjadi Low-Density Lipoprotein (LDL) dan High-Density Lipoprotein (HDL).

Kolesterol jahat (Low Density Lipoprotein) adalah lemak yang jahat karena
bisa menimbun pada dinding dalam dari pembuluh darah,5 terutama pembuluh darah
kecil yang menyuplai makanan ke jantung dan otak. Timbunan lemak itu semakin
lama semakin tebal dan keras, yang dinamakan arteriosklerosis, dan akhirnya
menumbat aliran darah. Kolestrol LDL yang optimal adalah bila kadarnya dalam
darah di bawah 100 mg/dl. Kolestrol LDL 100-129 mg/dl dimasukkan kategori
perbatasan (borderline). Jika di atas 130 dan disertai afktor risiko lain seperti
merokok, gemuk, diabetes, tidak berolah raga, apalagi jika sudah mencapai 160 atau
lebih, maka segera perlu diberi obat. sedangkan Kolesterol baik (High Density
Lipoprotein) adalah lemak yang baik karena bisa membersihkan dan mengangkut
timbunan lemak dari dinding pembuluh darah ke hati. Kolestrol HDL yang ideal harus
lebih tinggi dari 40 mg/dl untuk laki-laki, atau di atas 50 mg/dl untuk perempuan.
Penyebab kolestrol HDL yang rendah adalah kurang gerak badan, terlalu gemuk,
serta kebiasaan merokok. Selain itu hormon testosteron pada laki-laki, steroid
anabolik, dan progesteron bisa menurunkan kolesterol HDL, sedangkan hormon
estrogen perempuan menaikkan HDL.5

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah pengaruh tingkat pendidikan terhadap kadar kolesterol dalam tubuh ?
2. Apa hubungan antara tingkat pendidikan dan kadar kolesterol ?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Mengetahui faktor-faktor yang meningkatkan kadar kolesterol.
2. Menganalisis ada atau tidaknya hunbungan antar faktor tersebut.

1.4 Manfaat Penelitian


1. Untuk menambah ilmu dan wawasan baik bagi penulis maupun masyarakat,
mengenai faktor-faktor yang dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam
tubuh .

BAB II

3
TINJAUAN PUSTAKA

Kolesterol adalah Salah satu turunan lemak yang banyak diteliti karena
keterkaitannya dengan beberapa penyakit degenerative.4 Kolesterol merupakan
sterol yang paling dikenal oleh masyarakat. Sterol adalah kelompok senyawa yang
mempunyai karakteristik struktur cincin kompleks steroid dengan bebagai variasi.
Kolesterol adalah lemak berwarna kekuningan dan berupa seperti lilin yang
diproduksi oleh tubuh terutama di liver (hati). Bahan makanan yang mengandung
kolesterol yang tinggi yaitu kuning telur, jeroan (paru, hati, ginjal, dan jantung), dan
produk ikan atau kerang (kaviar, telur ikan kod, kepiting, udang besar dan udang
kecil) .

Kolesterol di dalam tubuh mempunyai dua sisi berlawanan, yaitu di satu sisi
diperlukan dan di sisi lain dapat membahayakan bergantung berapa banyak terdapat
dalam tubuh dan di bagian mana. Kolesterol dalam darah berasal dari dua sumber
yaitu dari diet (kolesterol eksogen) dan dari ha sil sintesis dalam tubuh (kolesterol
endogen). Apabila seseorang tidak mengkonsumsi kolesterol maka hati akan
mensintesisnya dari asam lemak dengan kecepatan 0.5-1.0 g/hari. Biosintesis
kolesterol secara endogen di mulai dengan perpindahan asetil-KoA dari mitokondria
ke sitosol, khususnya di peroksisom. Terdapat lima tahapan utama dalam biosintesis
kolesterol yaitu (1) konversi asetil-KoA menjadi 3-hidroksi-3-metilglutaril-KoA (HMG
KoA), (2) konversi HMG KoA menjadi mevalonat, (3) konversi mevalonat menjadi
suatu molekul isopren yaitu isopentil pirofosfat (IPP) bersamaan dengan hilangnya

Kolesterol diperlukan oleh tubuh untuk kepentingan berikut sintesis asam


empedu yang diperlukan untuk pencernaan lemak, sintesis hormon steroid, sintesis
vitamin D, dan sebagai komponen membran sel Bersama darah, lemak dibawa
dalam bentuk lipoprotein. Lipoprotein adalah gabungan dari trigliserida dan lipid
besar lainnya seperti kolesterol dan fossolipiddengan protein-protein khusus .
Berdasarkan National Cholesterol Education Program (2001) kadar kolesterol total
dalam darah diklasifikasikan menjadi: rendah (< 200 mg/dl), sedang (200-239 mg/dl),
dan tinggi (≥ 240 mg/dl).7

Gejala kolesterol tinggi (hiperkolesterolemia) tanda-tanda dengan sentuhan


atau penglihatan, berikut gejala yang dapat terjadi yaitu penyempitan arteri koroner
di jantung (angina), Nyeri kaki saat berolahraga karena arteri yang memasok darah
ke kaki telah menyempit, Pembekuan darah dan pembuluh darah pecah sehingga
dapat menyebabkan stroke atau ministroke, Pembentukan Plak yang dapat
menyebabkan trombosis coroner.

Bahaya kadar kolesterol tinggi dapat menyebabkan Aterosklerosis yaitu penyempitan


atau pengerasan pembuluh arteri, Risiko penyakit jantung koroner lebih tinggi karena
terjadi kelainan pembuluh darah yang bertugas memasok darah dan oksigen ke
jantung, Serangan jantung terjadi ketika pasokan darah dan oksigen ke area otot
jantung tersumbat, Angina yaitu nyeri dada atau ketidaknyamanan yang terjadi ketika
otot jantung tidak mendapatkan cukup darah.,Stroke dan mini-stroke terjadi ketika
ada pembekuan darah diarteri atau vena, sehingga mengganggu aliran darah ke
area otak. Bisa juga terjadi pembuluh darah pecah, sehingga sel-sel otak mulai mati.
Jika kolesterol darah dan trigliserida tinggi, maka risiko terkena penyakit jantung
koroner juga meningkat.8

Factor-faktor resiko yang berpengaruh terhadap kadar kolesterol dalam tubuh


ada 2 yaitu factor yang dapat di ubah dan factor yang tidak dapat diubah, fator-faktor

4
yang tidak dapat diubah yaitu seperti Umur, jenis kelamin, dan genetic . sedangkan
yang dapat diubah yaitu tingkat pendidikan, penghasilan, besar keluarga, pekerjaan,
kurang gerak, gaya hidup dan kebiasaan olahraga.

Pendidikan adalah usaha untuk mengadakan perubahan perilaku sesuai


dengan tujuan yang diharapkan.9 Perubahan perilaku yang diharapkan mengandung
aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang nantinya berkaitan dengan
perubahan kebiasaan makan, tingkat pendidikan akan mempengaruhi tingkat
konsumsi pangan seseorang dalam memilih bahan pangan demi memenuhi
kebutuhan hidupnya. Orang yang memiliki pendidikan yang lebih tinggi cenderung
memilih bahan pangan yang lebih baik dalam kualitas maupun kuantitas
dibandingkan dengan orang yang berpen didikan rendah. Tingkat pendidikan yang
tinggi terutama yang berkaitan dengan pengetahuan gizi tentang informasi gizi dan
kesehatan yang tinggi akan mendorong terbentuknya perilaku makan yang baik.
Namun, jika tingkat pendidikan tinggi tetapi tidak disertai dengan pengetahuan gizi
maka tidak akan berpengaruh terhadap pemilihan pangan yang baik untuk tubuh.
termasuk memilih bahan pangan untuk menghindari peningkatan kadar kolesterol.

Pendapatan juga berpengaruh terhadap daya beli seseorang. Rendahnya


pendapatan mengakibatkan seseorang tak mampu membeli bahan pangan dalam
jumlah yang diperlukan pada umumnya jika pendapatan naik, maka jumlah dan jenis
pangan akan membaik. menyatakan bahwa perubahan pendapatan secara langsung
dapat mempengaruhi perubahan konsumsi keluarga. Jika pendapatan meningkat
maka pembelian pangan dalam hal kualitas maupun kuantitas akan lebih baik.

Bekerja adalah kegiatan melakukan pekerjaan dengan maksud memperoleh


atau membantu memperoleh penghasilan atau keuntungan selama paling sedikit
satu jam dalam seminggu yang lalu. 10 Pekerjaan yang dilakukan seseorang akan
mempengaruhi gaya hidup dan merupakan satu - satunya basis terpenting untuk
menyampaikan prestise, kehormatan, dan respek.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini mengunakan penelitian observasional dengan desain studi


cross sectional. Sampel yang digunakan ini sebanyak 54 sampel. Pengumpulan data
dilakukan dengan melakukan pengamatan (observasional) dari data yang telah
tersedia sebelumnya. Variabel dependen pada penelitian ini yaitu kadar kolesterol.
Sedangkan variable independennya berupa umur, Jenis kelamin, penghasilan,
Tingkat pendidikan, dan pekerjaan. Analisis data dalam penelitian ini berupa analisis
univariat dan bivariate, analisis univariat digunakan untuk mendeskripsikan variable
yang akan diukur sedangkan analisis bivariat adalah analisis yang dilakukan pada 2
variabel yang diduga. Pengujian data ini dimulai dengan menentukan frekuensi,
mean, median, modus, serta standar deviasi, dan dilanjutkan dengan melakukan uji
T-test dan uji kolerasi mengunakan uji statistic Chi square dengan tingkat
kemaknaan α=0,05.

5
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Terlampir .

4.2 Pembahasan

Dari hasil analisis data yang terlampir, perbandingan antara kadar kolesterol
dengan tingkat pendidikan didapatkan hasil bahwa tidak ada hubungan antara tingkat
pendidikan dengan kadar kolesterol” dengan sig 2 – sided 0.55 (>0.05) maka hipotesis 0 nya
diterima. untuk perbandingan penghasilan dengan kadar kolesterol ada 2 nilai
expected dibawah 5. Dengan hipotesis 0 “ada hubungan antara penghasilan dengan kadar
kolesterol” dengan sig 2 – sided 1.000 (>0.05) maka hipotesis 0 nya ditolak, dan untuk
perbandingan antara kerja dan kadar kolesterol ada 2 nilai expected dibawah 5. Dengan
hipotesis 0 “tidak ada hubungan antara pekerjaan dengan kadar kolesterol” dengan sig 2 –
sided 1.000 (>0.05) maka hipotesis 0 nya diterima.

Untuk hasil data mengenai ada tidaknya hubungan antara variable


independen ( Umur , Jenis kelamin, penghasilan, kerja dan tingkat pendidikan)
dengan variable dependen ( kadar kolesterol ) mengunakan uji statistic chi square
dengan tingkat kemaknaan α=0,05 didapatkan hasil bahwa ada hubungan antara kadar
kolesterol dengan penghasilan

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

dari hasil penelitian yang didapat ada hubungan yang kuat antara
kadar kolesterol dengan penghasilan, sedangkan dari variable yang lain tidak
memiliki hubungan dengan kadar kolesterol .

6
DAFTAR PUSTAKA

1. Sustrani, Lanny, Syamsir Alam, Iwan hadibroto. Stroke. Jakarta: PT


Gramedia Pustaka Utama; 2003

2. Soeharto, I. Kolesterol & lemak jahat, kolesterol & lemak baik dan proses
terjadinya serangan jantung dan stroke. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama;
2001

3. Kee, Joyce LeFever. 1997. Buku Saku Pemeriksaan Laboratorium dan


Diagnostik dengan Implikasi Keperawatan. Jakarta: EGC.

4. Kartikawati. Ch Erni. 2012. Panduan Praktis Kolesterol &Asam Urat.


Ungaran:V-media,

5. Nurrahmani, Ulfah. 2012. Stop!Kolesterol Tinggi. Yogyakarta: Familia.

6. Notoatmojo, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Cetakan ketiga . PT.


Rineka Cipta : Jakarta.

7. Boehringer Mannheim. 1996. Lipoproteins in : Principles of laboratory


Medicine. Boehringer Mannheim Laboratory System.
8. Salamah Umi, Suyanto. (2008). Riset Kebidanan. Jogjakarta. Mitra Cendikia
Offset.
9. Setiati Eni.(2009). Bahaya Kolesterol. Jogjakarta. Dokter Books.
10. Sutanto. (2008). Tips Hidup Sehat 100 Tahun. Yogyakarta. CV Mitra Setia.

Anda mungkin juga menyukai