Anda di halaman 1dari 19

1

MAKALAH KOLESTEROL

Disusun Oleh :
NAMA : Casandra Putry Sukesa Intan
NPM : 08220100059

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN S1 KEPERAWATAN EKSTENSI


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS INDONESIA MAJU
2022

1
i

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

DAFTAR ISI ................................................................................................ i

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ………………………………………………………… 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian ……………………………………………………………… 4
B. Nilai normal kadar kolesterol ………………………………………….. 8
C. Penyakit yamg ditimbulkan oleh kolsterol …………………………….. 10

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ..............................................................................................16
B. Saran ........................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

i
2

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kata Kolesterol sudah sering kita dengar sehari-hari. Kata kolesterol sangat

melekat dengan hal-hal seputar makanan yang lezat, berat badan yang berlebihan,

usia, dan lain sebagainya. Kolesterol cenderung dikenal sebagai sesuatu yang negatif

dan harus kita hindari.

Umumnya makanan yang enak dan lezat identik dengan makanan yang

mengandung kolesterol. Kolesterol kini dapat menyerang berbagai usia, baik di usia

paruh baya maupun usia remaja. Selain itu, kolesterol tidak hanya diderita oleh

orang yang berbadan gemuk dan yang mempunyai pola makan besar. Orang yang

kurus dan tidak terlalu banyak makan pun bisa mengidap penyakit kolesterol tinggi.

Pola makan yang tidak baik dan lebih didominasi oleh makanan berlemak akan

mendorong munculnya penyakit tersebut.

Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks, yang 80% dihasilkan dari

dalam tubuh (organ hati) dan 20% sisanya dari luar tubuh (zat makanan) untuk

bermacam-macam fungsi di dalam tubuh, antara lain membentuk dinding sel.

Kolesterol yang berada dalam zat makanan yang kita makan dapat meningkatkan

kadar kolesterol dalam darah. Tetapi, sejauh pemasukan ini seimbang dengan

kebutuhan, tubuh kita akan tetap sehat. Kolesterol tidak larut dalam cairan darah,

untuk itu agar dapat dikirim ke seluruh tubuh perlu dikemas bersama protein

menjadi partikel yang disebut Lipoprotein, yang dapat dianggap sebagai ‘pembawa’

(carier) kolesterol dalam darah,


2
3

Kolesterol terbagi dua macam, yaitu LDL (Low Density Lipoprotein) dan

HDL (High Density Lipoprotein). LDL sering disebut sebagai kolesterol jahat

karena dapat melekat di dinding pembuluh darah dan menyebabkan penumpukan

lemak, sedangkan HDL disebut sebagai kolesterol baik karena mampu mengangkat

kolesterol dan pembuluh darah yang kemudian dikeluarkan sebagai asam empedu.

Kolesterol sebenarnya merupakan salah satu komponen lemak. Seperti kita

ketahui, lemak merupakan salah satu zat gizi yang sangat diperlukan oleh tubuh kita

disamping zat gizi lain seperti karbohidrat, protein, vitamin dan mineral. Lemak

merupakan salah satu sumber energi yang memberikan kalori paling tinggi.

Disamping sebagai salah satu sumber energi, sebenarnya lemak atau khususnya

kolesterol memang merupakan zat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita terutama

untuk membentuk dinding sel-sel dalam tubuh. Kolesterol juga merupakan bahan

dasar pembentukan hormon-hormon steroid. Kolesterol yang kita butuhkan tersebut,

secara normal diproduksi sendiri oleh tubuh dalam jumlah yang tepat. Tetapi ia bisa

meningkat jumlahnya karena asupan makanan yang berasal dari lemak hewani, telur

dan yang disebut sebagai makanan sampah (junkfood).

Kolesterol dalam tubuh yang berlebihan akan tertimbun di dalam dinding

pembuluh darah dan menimbulkan suatu kondisi yang disebut aterosklerosis yaitu

penyempitan atau pengerasan pembuluh darah. Kondisi ini merupakan cikal bakal

terjadinya penyakit jantung dan stroke.

3
4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.  Pengertian Kolesterol

Gambar 1 - Junkfood

Kolesterol ialah molekul yang ditemukan dalam sel. Merupakan

sejenis lipid yang merupakan molekul lemak atau yang menyerupainya. Kolesterol ialah

jenis khusus lipid yang disebut steroid. Steroids ialah lipid yang memiliki struktur

kimia khusus. Struktur ini terdiri atas 4 cincin atom karbon. Steroid lain termasuk

steroid hormon seperti kortisol, estrogen, dan testosteron. Nyatanya, semua hormon

steroid terbuat dari perubahan struktur dasar kimia kolesterol. Saat tentang membuat

sebuah molekul dari pengubahan molekul yang lebih mudah,

para ilmuwan menyebutnya sintesis. Hiperkolesterolemia berarti bahwa kadar kolesterol

terlalu tinggi dalam darah

 Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks, yang 80% dihasilkan dari dalam

tubuh (organ hati) dan 20% sisanya dari luar tubuh (zat makanan) untuk bermacam-

macam fungsi di dalam tubuh, antara lain membentuk dinding sel.

4
5

Kolesterol adalah semacam zat lemak yang sebenarnya juga dibuat oleh tubuh

sendiri karena memang diperlukan untuk membentuk otak, membangun sel – sel, serta

memproduksi empedu dan hormon – hormon. Artinya, tubuh sebenarnya memang

memerlukan adanya kolesterol, tetapi dalam jumlah tertentu saja.

Kolesterol adalah suatu bahan berlemak yang terjadi secara alamiah di dalam

tubuh manusia. Masyarakat biasanya memandang kolesterol dengan konotasi negatif.

Padahal, sessungguhnya kolesterol tidak selalu buruk untuk kesehatan. Dari segi ilmu

kimia, kolesterol merupakan senyawa lemak yang kompleks yang dihasilkan oleh tubuh

dengan bermacam- macam fungsi, antara lain membuat hormon seksual, adrenalin, dan

membentuk dinding sel. Disebabkan pentingnya fungsi kolesterol, tubuh membuatnya

sendiri di dalam hati atau lever. Kolesterol yang berada dalam zat makanan yang kita

makan meningkatkan kadar kolesterol dalam darah.

Sejauh pemasukan ini masih seimbang dengan kebutuhan, tubuh kita akan tetap

sehat. Namun, sangat disayangkan kebanyakan dari kita memasukkan kolesterol lebih

daripada yang diperlukan, yakni dengan makan makanan mengandung lemak yang kaya

akan kolesterol. Hasilnya mudah diterka. Kadar kolesterol darah meningkat melebihi

angka normal. Kelebihan tersebut bereaksi dengan zat- zat lain dan mengendap di dalam

pembuluh darah arteri sehingga menyebabkan penyempitan dan pengerasan yang

dikenal sebagai arterosklerosis.

Jika penyempitan dan pengerasan ini cukup berat akan menyebabkan suplai

darah ke otot jantung tidak cukup jumlahnya, timbul sakit atau nyeri di dada yang

disebut angina, bahkan dapat menjurus ke serangan jantung. Disinilah kolesterol

5
6

tersebut berperan negatif terhadap kesehatan. Melihat alasan tersebut, kadar kolesterol

yang abnormal menjadi faktor resiko utama penyakit jantung koroner.

Diperkirakan dua pertiga dari seluruh kolesterol yang ada di dalam tubuh

diproduksi oleh hati atau lever. Singkatnya, sepertiga dari seluruh kolesterol dalam

tubuh diserap oleh sistim pencernaan dari makanan yang kita makan. Makanan yang

mengandung kolesterol adalah makanan produk susu. Makanan yang mengandung

karbohidrat dan lemak seperti daging, margarin, mentega, keju,dan minyak kelapa dapat

pula dibentuk dari hati atau lever. Begitu kolestrol dan trigliserida dicerna, keduanya

terikat dalam suatu ikatan yang membawanya ke berbagai tempat yang berbeda di

seluruh tubuh. Kolestrol digunakan untuk membangun dinding sel dan untuk

memproduksi hormon.

Trigliserida adalah salah satu jenis lemak yang terdapat di dalam darah dan

berbagai organ di dalam tubuh. Dari sudut ilmu kimia, trigliserida merupakan substansi

yang terdiri dari gliserol yang mengikat gugus asam lemak. Mengkonsumsi makanan

yang mengandung lemak akan meningkatkan trigliserida di dalam darah dan cenderung

meningkatkan kadar kolestrol. Baik kolestrol maupun trigliserida dibawa melalui darah

oleh lipoprotein. Lemak yang berasal dari buah-buahan, seperti kelapa, durian, dan

alpukat tidak mengandung kolestrol, tetapi kadar trigliseridanya tinggi. Beberapa faktor

yang mempengaruhi kadar trigliserida di dalam darah adalah kegemukan (obesitas),

makanan berlemak,  gula biasa (glukosa), dan alkohol. Para ahli menegaskan bahwa

peningkatan kadar trigliserida di dalam darah merupakan salah satu risiko penyakit

jantung koroner(PJK).

6
7

Lemak dan kolesterol tidak larut dalam cairan darah tetapi kedua zat ini harus

larut agar dapat dikirim ke seluruh tubuh. Oleh karena itu, lemak dan kolesterol

“dikemas” bersama protein menjadi partikel yang disebut lipoprotein. Jadi, lipoprotein

bisa dianggap pembawa lemak dan kolesterol di dalam darah. Ada 5 jenis lipoprotein

utama:

1. Kilomikron, tersusun dari trigliserida dan beberapa kolesterol.

2. IDL-kolesterol (intermediate density lipoprotein), dibuat dari VLDL-kolesterol

dan membawa kolesterol melalui darah.

3. VLDL-kolesterol(very low density lipoprotein), membawa kolesterol dari hati

dan membawa sebagian besar trigliseida dalam darah. Pada proses selanjutnya

sebagian VLDL berubah menjadi LDL.

4. LDL-kolesterol (low density lipoprotein), yang mengangkut paling banyak

kolesterol di dalam darah. Sering dinamakan kolesterol “buruk” atau “jahat”,

karena kadar LDL yang tinggi menyebabkan mengendapnya kolesterol didalam

arteri sehingga sering menutupi bagian dalam dinding arteri.

5. HDL-kolesterol (high density lipoprotein), mengangkut kolesterol lebih sedikit

dibandingkan dengan jenis yang lainnya. HDL-kolesterol sering disebut

kolesterol “baik” karena mengirim kelebihan kolesterol “jahat” di pembuluh

arteri kembali ke lever untuk diproses dan dibuang.

Jadi, HDL mencegah kolesterol mengendap di arteri dan melindungi atau

memproteksi dari arterosklesoris dan penyakit jantung koroner. Kadar total

kolesterol, HDL, dan trigliserida di dalam darah dapat diketahui dengan tes di

laboratorium setelah melakukan puasa selama lebih kurang 10 jam. Kolesterol

7
8

dihitung dalam jumlah total kolesterol yang ada di semua lipoprotein yang

bersikulasi di dalam darah.

B. Nilai normal kolesterol di dalam tubuh

Pengaturan makan ini beperan dalam membatasi jumlah kolesterol yang masuk

ke dalam tubuh. Tubuh dapat menghasilkan kolesterol yang diperlukan di dalam

tubuh yaitu oleh organ hati. Hindari makanan yang mengandung kolesterol yaitu

minyak dan lemak hewan, antara lain daging sapi/kambing/babi, kulit ayam,

jerohan, otak, hati ayam, cumi, udang, kerang, kepiting, kuning telur. Kolesterol

bebeda dengan TGA. Sumber TGA antara lain gorengan, santan, asam lemak trans,

margarine, butter.

Untuk mengetahui apakah kolesterol kita terkontrol perlu dilakukan

pemeriksaan kolesterol secara berkala. Kadar kolesterol hanya dapat diketahui

secara akurat melalui pemeriksaan kolesterol darah.   Pembuluh darah yang

terganggu paling sering menyebabkan penyakit jantung dan stroke. Tapi, tidak

hanya kedua penyakit mematikan tersebut, ternyata pembuluh darah yang terganggu

juga dapat menyebabkan impotensi. Kadar kolesterol dalam darah dapat diketahui

dengan melakukan pemeriksaan darah di laboratorium kesehatan. Hasilnya akan

dibandingkan dengan tabel klasifikasi kadar kolesterol sehingga dapat ditentukan

golongannya

8
9

Tabel Klasifikasi LDL dan HDL Kolesterol, Total Kolesterol dan Trigliserida

LDL ("Kolesterol jahat”)

Kurang dari 100 Optimal

100-129 Mendekati optimal

130-159 Batas normal tertinggi

160-189 Tinggi

Lebih dari 190 Sangat tinggi

HDL ("Kolesterol Baik”)

Kurang dari 40 Rendah

Lebih dari 60 Tinggi

Total cholesterol (TC)

Kurang dari 200 Yang diperlukan

200-239 Batas normal tertinggi

Lebih dari 240 Tinggi

Trigliserida (TGA)

Kurang dari 150 Normal

150-199 Batas normal tertinggi

200-499 Tinggi

Sama atau lebih dari 500 Sangat tinggi

Tabel 1 – klasifikasi LDL dan HDL kolesterol.

9
10

C. Penyakit yang ditimbulkan oleh kolesterol

1. Penyakit Jantung Koroner

Penderita kadar kolesterol tinggi khususnya LDL adalah sasaran utama untuk

menderita penyakit kardiovaskular, termasuk penyakit jantung koroner. Fakta

menunjukan 80% pasien penyakit jantung meninggal mendadak karena penyakit

jantung koroner, dan bahkan 50% di antaranya tanpa gejala sebelumnya. Penyakit

ini disebabkan oleh kadar kolesterol LDL berlebihan yang

membentuk plak aterosklerosis pada pembuluh darah koroner jantung dan

mengakibatkan otot jantung tidak menerima aliran darah.

Kolesterol LDL merupakan faktor risiko utama penyakit jantung koroner.

Selain LDL, faktor risiko lain yang harus diukur dan diketahui adalah:

a. Merokok

b. HDL rendah (< 40 mg/dl)

c. Hipertensi (tekanan darah tinggi): 140/90 atau sedang dalam pengobatan

antihipertensi

d. Usia Pria > 45 tahun, dan wanita > 65 tahun

e. Adanya riwayat keluarga langsung/sedarah yang menderita penyakit

jantung/stroke

f. Jika Pria :             < 55 tahun

g. Jika Wanita :       < 65 tahun

10
11

h. Gejala-gejala penyakit jantung koroner adalah:

1. Rasa tertekan (seperti ditimpa beban, nyeri, terjepit, diperas, terbakar) di

dada, dan dapat menjalar ke lengan kiri, leher, dan punggung

2. Tercekik atau sesak selama lebih dari 20 menit.

3. Keringat dingin, lemah, jantung berdebar, dan pingsan

4. Semakin kurang istirahat, tetapi bertambah berat dengan

Cara mencegah LDL tinggi adalah dengan mengatur konsumsi makanan

yang masuk ke dalam tubuh, antara lain dengan:

1. Mengonsumsi sayur dan buah-buahan yang berserat tinggi dan

kacang-kacangan seperti kedelai (tempe, tahu, susu kedelai).

2. Mengonsumsi vitamin C dan E. Vitamin C biasanya terdapat pada

buah belimbing, mangga, aneka jenis jeruk, kedondong,

pepaya,rambutan, stroberi, atau kiwi. Sedangkan vitamin E dapat kita

temukan di almond, alpukat, atau biji bunga matahari.

3. Makanan yang mengandung beta glucan seperti apel, pepaya, pir,

wortel, kapri, buncis, kecipir, kacang panjang, kacang hijau, kacang

merah, dan beras merah. Beta glucan mampu mengendalikan kadar

kolesterol dalam darah dengan mengontrol penyerapan dan produksi

kolesterol.

4. Menjaga berat badan agar seimbang, karena orang yang memiliki

berat lebih cenderung memiliki kadar kolesterol tinggi yang

disebabkan karena terjadinya penumpukan trigliserida di balik lipatan

kulit.

5. Lakukan olahraga teratur agar metabolisme tubuh dapat bekerja

dengan baik, sehingga tidak terjadi penimbunan lemak dan kolesterol.


11
12

2. Penyakit Stroke

Selain dapat menyumbat pembuluh darah ke Jantung, plak aterosklerosis juga

dapat  akan menyumbat pembuluh darah otak sehingga otak tidak menerima aliran

darah, atau yang sering disebut dengan stroke.

3. Diabetes Melitus (Kencing Manis)

Diabetes Melitus atau Kencing Manis adalah keadaan dimana kadar gula darah

melebihi batas normal. Diabetes yang tidak terkontrol dengan kadar glukosa yang

tinggi cenderung meningkatkan kadar kolesterol dan trigliserida dalam tubuh.

Kolesterol LDL pada penderita Diabetes lebih ganas karena bentuknya lebih

padat dan ukurannya lebih kecil (Small Dense LDL) sehingga sangat mudah masuk

dan menempel pada lapisan pembuluh darah yang lebih dalam (Aterogenik).

Sehingga pada penderita Diabetes Melitus kematian utama disebabkan oleh

penyakit kardiovaskuler. Pasien Diabetes Melitus sangat penting untuk menekan

kolesterol khususnya LDL hingga <100mg/dL. Hal ini disebabkan karena Diabetes

Melitus adalah kondisi yang dianggap sama dengan orang yang terkena penyakit

jantung koroner.

Bahkan pada pasien Diabetes Melitus yang sudah terkena penyakit jantung

koroner, target LDL-nya lebih rendah lagi yakni <70 mg/dL. Kadar gula darah yang

tinggi dan berlangsung lama akan memicu terjadinya aterosklerosis pada arteri

koroner dan menyebabkan penyakit jantung koroner. Bahkan pasien dengan diabetes

cenderung mengalami gangguan jantung pada usia yang masih muda.

4. Disfungsi Ereksi (Gangguan Ereksi)

12
13

Salah satu penyakit yang paling menakutkan bagi para lelaki dewasa adalah

ketidakmampuan mencapai atau mempertahankan ereksi penis yang memadai untuk

melakukan hubungan seksual yang memuaskan, atau yang disebut disfungsi ereksi.

Pembentukan plak aterosklerosis akibat kolesterol tinggi dapat terjadi pada

pembuluh darah  penis (penyumbatan pada arteri dorsalis penis) sehingga

menyebabkan penis tidak mendapatkan aliran darah yang cukup untuk ereksi.

13
14

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Kolesterol adalah suatu bahan berlemak yang terjadi secara alamiah di dalam

tubuh manusia. Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks, yang 80% dihasilkan

dari dalam tubuh (organ hati) dan 20% sisanya dari luar tubuh (zat makanan) untuk

bermacam-macam fungsi di dalam tubuh, antara lain membentuk dinding sel. Untuk

mengetahui apakah kolesterol kita terkontrol perlu dilakukan pemeriksaan kolesterol

secara berkala. Kadar kolesterol hanya dapat diketahui secara akurat melalui

pemeriksaan kolesterol darah.Kadar kolesterol dalam darah dapat diketahui dengan

melakukan pemeriksaan darah di laboratorium kesehatan. Hasilnya akan

dibandingkan dengan tabel klasifikasi kadar kolesterol sehingga dapat ditentukan

golongannya.

Pemeriksaan kolesterol Minimal dilakukan sekali tiap 5 tahun bagi yang

berusia 20 tahun ke atas. Pemeriksaan kolesterol sebaiknya dilakukan lebih sering (6

bulan sekali atau atas petunjuk dokter) jika:

 Total kolesterol 200 mg/dL atau lebih

 Anda pria usia 45 tahun atau wanita usia di atas 50 tahun.

 HDL kurang dari 40 mg/dL.

 Memiliki faktor risiko lain yang berhubungan dengan penyakit jantung & stroke.

Penyakit yang sebabkan oleh kolesterol adalah Penyakit Jantung Koroner (PJK), Stoke,

Diabetes Melitus dan Disfungsi Ereksi.

14
15

B. Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan yaitu sebaiknya kita bisa menjaga

kesehatan dengan baik serta menerapkan pola hidup yang sehat, dengan tidak terlalu

banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak lemak, karena akan

dapat menimbulkan kolesterol dalam tubuh kita,yang dimana kolesterol ini akan

berakibat buruk pada kesehatan tubuh kita.

DAFTAR PUSTAKA

15
16

http://id.wikipedia.org/wiki/Kolesterol

http://www.pedulikolesterol.com/site/index.php

http://www.medicastore.com/kolesterol/

Suparto, H. Sehat Menjelang Usia Senja. 1997. PT Remaja rosdakarya.   Bandung

16
17

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 -Junkfood..............................................................................................................................

17
18

DAFTAR TABEL

Tabel 1 – klasifikasi LDL dan HDL......................................................................................................

18

Anda mungkin juga menyukai