Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kolesterol berasal dari bahasa Yunani yaitu chole-(empedu) dan

stereo (padat), dan akhiran-ol kimia untuk alkohol. Poulletier François de

la Salle kolesterol diidentifikasi terlebih dahulu dalam bentuk padat di batu

empedu, pada tahun 1769.Namunitu hanya tahun 1815 yang ahli kimia

bernama Eugène Chevreul pondok "cholesterine".Kolesterol merupakan

senyawa lemak yang kompleks.Mayoritas kolesterol dalam tubuh, yaitu

kira-kira 80% dihasilkan dari dalam tubuh (di hati).Sisanya (20%)

diperoleh dari makanan.Banyak orang menganggap semua kolesterol jahat,

padahal kegunaannya juga banyak, di antaranya membuat hormon seks,

membentuk dinding sel dan lain-lain.

Kolesterol adalah molekul prekursor penting bagi sintesis Vitamin

D dan hormon-hormon steroid, termasuk kortisol hormon kelenjar adrenal

dan aldosteron serta hormon seks progesteron, estrogen, dan testosteron,

dan turunannya.Kolesterol dalam tubuh dapat menyebabkan berbagai

penyakit.Kolesterol yang tinggi tidak hanya dialami oleh orang yang

bertubuh gemuk, tapi orang yang kurus tidak berarti kolesterolnya

rendah.Ini juga dapat menimpa orang-orang yang masih muda.Berbagai

3
kalangan umur, harus berusaha menjalani pola hidup yang sehat agar dapat

menjaga kolesterol dalam darahnya tetap normal.Kolesterol yang amat

sangat kurang juga dapat menyebabkan penyakit kanker karena adanya

obat penurunan kolesterol berlebihan tanpa diimbangi dengan mengatur

pola makan yang sehat. Sebenarnya yang lebih penting bukan obatnya

untuk apakah fungsi obat namun perbanyaklah cara dan gaya hidup sehat

itu sendiri.

Kolesterol adalah suatu molekul lemak di dalam sel dibagi menjadi

LDL, HDL, total kolesterol dan trigliserida. Kolesterol sebenarnya

merupakan salah satu komponen lemak. Seperti kita ketahui, lemak

merupakan salah satu zat gizi yang sangat diperlukan oleh tubuh kita

disamping zat gizi lain seperti karbohidrat, protein, vitamin dan mineral.

Lemak merupakan salah satu sumber energi yang memberikan kalori

paling tinggi. Disamping sebagai salah satu sumber energi, sebenarnya

lemak atau khususnya kolesterol memang merupakan zat yang sangat

dibutuhkan oleh tubuh kita terutama untuk membentuk dinding sel-sel

dalam tubuh.

Kesehatan memang sangat penting, maka dari itu kita jangan sampai

lupa akan kesehatan yang harus dijaga, dari berbagai macam penyakit

yang ada dan berbagai pengobatan dilakukan, makalah ini di buat agar

menambah ilmu agar mengehui dengan upaya kesehatan yang terpadu dan

menyeluruh dalam bentuk upaya kesehatan perorangan dan upaya

kesehatan masyarakat dengan pengobatan sendiri. Upaya kesehatan di

4
selenggarakan dalam bentuk kegiatan dengan pendekatan promotif,

preventif, kuratif dan rehabilitatif yang di laksanakan secara terpadu,

menyeluruh, dan berkesinambungan.Kolesterol adalah suatu molekul

lemak di dalam sel dibagi menjadi LDL, HDL, total kolesterol dan

trigliserida. Kolesterol sebenarnya merupakan salah satu komponen lemak.

Seperti kita ketahui, lemak merupakan salah satu zat gizi yang sangat

diperlukan oleh tubuh kita disamping zat gizi lain seperti karbohidrat,

protein, vitamin dan mineral. Lemak merupakan salah satu sumber energi

yang memberikan kalori paling tinggi.

B. Tujuan

Untuk memberitahukan kepada teman-teman agar dapat

mengetahui dan memahami atau mempelajari apa itu Kolesterol, Fungsi

dari Kolesterol, Jenis Kolesterol, Nilai Normal Laboratorium Untuk

Kolesterol, Penyebab Kolesterol, dan Bagaimana Cara Penanganan

Kolesterol.

5
6
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Kolestrol

Kolestrol adalah lemak yang terdapat di dalam aliran darah atau sel

tubuh yang sebenarnya dibutuhkan untuk pembentukan dinding sel dan

sebagai bahan baku beberapa hormon. Namun apabila kadar kolestrol

dalam darah berlebihan, maka bisa mengakibatkan penyakit, termasuk

penyakit jantung koroner dan stroke. Kolestrol yang normal harus di

bawah 200 mg/dl.Apabila di atas 240 mg/dl, maka Anda berisiko tinggi

terkena penyakit seperti serangan jantung atau stroke.

Kolesterol adalah metabolit yang mengandung lemak sterol

(bahasa Inggris: waxy steroid) yang ditemukan pada membran sel dan

disirkulasikan dalam plasma darah. Merupakan sejenis lipid yang

merupakan molekul lemak atau yang menyerupainya.Kolesterol ialah jenis

khusus lipid yang disebut steroid.Steroids ialah lipid yang memiliki

struktur kimia khusus.Struktur ini terdiri atas 4 cincin atom karbon.

Steroid lain termasuk steroid hormon seperti kortisol, estrogen, dan

testosteron.Nyatanya, semua hormon steroid terbuat dari perubahan

struktur dasar kimia kolesterol.Saat tentang membuat sebuah molekul dari

pengubahan molekul yang lebih mudah, para ilmuwan menyebutnya

7
sintesis. Hiperkolesterolemia berarti bahwa kadar kolesterol terlalu tinggi

dalam darah. Kolesterol dapat dibuat secara sintetik.Kolesterol sintetik

saat ini mulai diterapkan dalam teknologi layar lebar (billboard) sebagai

alternatif LCD. Tingginya kadar kolestrol dalam tubuh menjadi pemicu

munculnya berbagai penyakit. Pola makan sehat merupakan faktor utama

untuk mengghindari hal ini.Akan tetapi, tidak semua kolestrol berdampak

buruk bagi tubuh.Hanya kolestrol yang termasuk kategori LDL saja yang

berakibat buruk sedangkan jenis kolestrol HDL merupakan kolestrol yang

dapat melarutkan kolestrol jahat dalam tubuh. Batas normal kolesterol

dalam tubuh adalah 160–200 mg. Kadar kolesterol yang tinggi dapat

diturunkan dengan simvastatin, tetapi simvastatin memiliki efek samping

mempercepat timbulnya Katarak atau memperburuk Katarak bagi mereka

yang sensitive terhadap obat ini, oleh karena itu sebaiknya gunakan

Atorvastatin yang lebih sedikit efek sampingnya dan telah ada Generiknya

pula. Seorang dokter menyarankan konsumsi bekatul akan sangat baik

bagi kesehatan dan menurunkan kadar kolesterol. Sebenarnya Serat

apapun (Oats, Sayur, Buah) akan mengikat sebagian lemak dan dibuang

bersama BAB, tetapi yang lebih utama adalah pengaturan makanan (diet).

Kadar Kolesterol pada usia 9 tahun dapat mencerminkan Kadar Kolesterol

pada usia 40 atau 50 tahun. Di Texas, Amerika Serikat 1 dari 3 anak

berusia 9-11 tahun mengalami Kolesterol Tinggi.

Obesitas dapat memperburuk Kadar Kolesterol, tetapi 35 persen

yang berbadan kuruspun dapat mengalami Kolesterol Tinggi. Sebenarnya

8
70 persen Kadar Kolesterol dipengaruhi oleh Enzim Tubuh di Hati, tetapi

Lemak Jenuh Berantai Panjang akan memperburuk Kadar Kolesterol dan

terutama Lemak Trans yang Berantai Menengah, tetapi bersifat Stabil,

tidak mudah/dapat memecah menjadi Rantai Pendek. Oleh karena itu di

beberapa Negara Bagian di AS, makanan ringan (snack) dan juga Restoran

Cepat Saji, harus mencantumkan Kalori Total, Kalori dari Lemak dan juga

Kadar TransFat. Tidak ada salahnya Screening Kolesterol mulai pada usia

9 tahun, cukup Pemeriksaan Kolesterol Total saja dan jika Kolesterol

Totalnya melebihi 200, maka perlu lanjutan Pemeriksaan Kolesterol LDL

(HDL tidak perlu dulu) dan juga Pemeriksaan Triglyceride. Kini telah

diketahui Kadar TransFat ternyata jauh lebih berbahaya daripada Kadar

Kolestrol Jenuh, oleh karena itu sekarang Amerika Serikat mulai

menggunakan Minyak Sawit (bukan minyak kelapa atau minyak kacang

tanah), karena bebas TransFat.

Kolestrol secara alami bisa dibentuk oleh tubuh, selebihnya di

dapat dari makanan hewani, seperti daging, unggas, ikan, margarin, keju,

dan susu. Adapun makanan yang berasal dari nabati, seperti buah, sayur,

dan beberapa biji-bijian, tidak mengandung kolestrol.Kolestrol tidak larut

dalam darah sehingga perlu berikatan dengan pengangkutnya, yaitu

lipoprotein.Oleh karena itu pula kolestrol dibedakan menjadi Low-Density

Lipoprotein (LDL) dan High-Density Lipoprotein (HDL).

B. Fungsi Kolesterol

9
1. Membantu Pembuatan Hormon

Hormon yang ada di dalam tubuh sangat digunakan sebagai katalisator.

Hormone secara mutlak digunakan untuk membantu tubuh

menjalankan fungsinya. Seperti keberadaan hormon seksual yang

membantu untuk mematangkan organ dan perkembangan seksual.

Adanya hormon ini pula, wanita bisa mengalami menstruasi, laki-laki

mengalami mimpi basah, wanita bisa melahirkan dengan normal,

keluar asi dan lain sebagainya. Jadi, siapakah yang membantu

pengaluaran hormon pada manusia? Kolesterol.

2. Membantu Pembentukan Vitamin D

Vitamin merupakan komponen penting yang ada dalam tubuh

manusia. Salah satunya yaitu membentuk tulang dan gigi serta

mengokohkannya. Tubuh bisa mendapatkan manfaat Vitamin D

sendiri yang dibuat dalam tubuh sendiri. Salah satu caranya adalah

dengan menggunakan kolesterol untuk membantu memproduksi

keberadaan Vitamin ini.

3. Membantu Penyerapan Lemak

Dalam proses penyerapan makanan yang sudah masuk ke dalam tubuh,

maka perlu dibantu dan di rangsang oleh zat-zat yang lainnya.

Kolestrol yang baik ini memiliki manfaat untuk membantu

menghasilkan garam empedu tubuh. Salah satu fungsinya adalah untuk

10
membantu usus dalam melakukan penyerapan lemak yang sudah

masuk ke dalam tubuh dengan melalui makanan yang dikonsumsinya.

4. Membantu Penyerapan Kalsium

Mineral yang ada di dalam tubuh, namun berasal dari luar tidak bisa

diserap langsung. Maka perlu ada zat atau bahan tubuh yang

membantu dalam penyerapan manfaat kalsium tubuh. Salah satunya

adalah dibantu dengan kolesterol. Caranya adalah kolesterol

memproduksi Vitamin D yang digunakan dalam tubuh. Kemudian dari

Vitamin D itu tadi yang membantu tubuh untuk membantu penyerapan

kalsium. Barulah bisa digunakan oleh tubuh.

5. Membantu Membangun Kekebalan Tubuh

Meskipun hanya berperan sedikit, siapa sangka kolestrol juga mampu

untuk membangun kekebalan tubuh. Kekebalan tubuh ini juga

berdasarkan dengan kualitas hormon, pembentukan vitamin, serta

penguatan membran sel yang menopang kesehatan tubuh manusia.

C. Jenis-Jenis Kolesterol

1. KOLESTROL JAHAT (Low Density Lipoprotein)

Kolestrol LDL adalah lemak yang jahat karena bisa menimbun pada

dinding dalam dari pembuluh darah, terutama pembuluh darah kecil

yang menyuplai makanan ke jantung dan otak.Timbunan lemak itu

semakin lama semakin tebal dan keras, yang dinamakan

11
arteriosklerosis, dan akhirnya menumbat aliran darah.Kolestrol LDL

yang optimal adalah bila kadarnya dalam darah di bawah 100

mg/dl.Kolestrol LDL 100-129 mg/dl dimasukkan kategori perbatasan

(borderline).Jika di atas 130 dan disertai faktor risiko lain seperti

merokok, gemuk, diabetes, tidak berolah raga, apalagi jika sudah

mencapai 160 atau lebih, maka segera perlu diberi obat.

2. KOLESTROL BAIK (High Density Lipoprotein)

Kolestrol HDL disebut lemak yang baik karena bisa membersihkan

dan mengangkut timbunan lemak dari dinding pembuluh darah ke

hati.Kolestrol HDL yang ideal harus lebih tinggi dari 40 mg/dl untuk

laki-laki, atau di atas 50 mg/dl untuk perempuan.Penyebab kolestrol

HDL yang rendah adalah kurang gerak badan, terlalu gemuk, serta

kebiasaan merokok.Selain itu hormon testosteron pada laki-laki,

steroid anabolik, dan progesteron bisa menurunkan kolesterol HDL,

sedangkan hormon estrogen perempuan menaikkan HDL.

D. Nilai Normal Kolesterol

1. Kolesterol LDL

Nilai normal kolesterol LDL bergantung kepada jumlah faktor risiko

seseorangterhadap PJK (Penyakit Jantung Koroner).Semakin banyak

jumlah faktor risikonya, maka semakin rendah.

12
Kolesterol LDL yang harus diturunkan:

a. Jika jumlah faktor risiko PJK 0-1 , maka kolesterol LDL < 160

mg/dl

b. Jika jumlah faktor risiko PJK > 2, maka kolesterol LDL < 130

mg/dl

c. Jika seseorang ada riwayat PJK ataupun Diabetes, maka kolesterol

LDL < 100 mg/dl

2. Kolesterol HDL > 40 mg/dl

3. Trigliserida 60 - 150 mg/dl

a. Merupakan Triester dari gliserol (triasil gliserol)

b. Terdapat hampir di seluruh bagian tubuh terutama di jaringan

adipose

c. Kadarnya dipengaruhi usia, obesitas, dan jenis kelamin

d. Enzim yang berpengaruh terhadap metabolisme lemak >lipoprotein

lipase

e. Terdapat pada endotel kapiler fungsinya memecah trigliserida

darah menjadi asam lemak dan gliserol >Hormon Sensitif lipase

Interseluler

f. Terdapat dalam jaringan lemak

g. Kolesterol Total < 200 mg/dl

E. Penyebab Kolesterol Tinggi

13
Banyak faktor yang dapat menyebabkan kolesterol tinggi, salah

satunya adalah gaya hidup. Berikut adalah hal-hal yang dikategorikan gaya

hidup tidak sehat yang beresiko tinggi memicu peningkatan kadar

kolesterol jahat pada darah, yaitu :

1. Kebiasaan mengkonsumsi makanan yang tidak sehat. Hal yang

paling berpengaruh terhadap kadar kolesterol dalam darah

adalah tingginya kadar lemak jenuhnya antara lain santan,

jeroan, otak sapi, daging kambing, daging bebek dengan kulit,

kulit ayam, kerang, udang, cumi, dan telur burung puyuh.

2. Keengganan untuk berolahraga atau kurang melakukan

aktivitas fisik

3. Terutama bagi anda yang merokok, pada rokok ditemukan

sebuah zat kimia yang disebut akrolein. Zat ini dapat

menghentikan aktivitas HDL atau kolestrol baik untuk

mengangkut timbunan lemak dari tubuh menuju hati untuk

dibuang. Akibatnya bisa terjadi penimbunan atau penyempitan

arteri atau aterosklerosis.

4. Kebiasaan terlalu banyak mengkonsumsi minuman keras.

Faktor lain yang menjadikan seseorang lebih beresiko mengalami

kolesterol tinggi adalah obesitas dan memiliki lingkar pinggang yang

berlebihan. Untuk kita yang termasuk bangsa Asia, obesitas berarti

memiliki indeks masa tubuh di atas 25 (kg/m2) sedangkan dikatakan

14
lingkar pinggang berlebihan dimana melewati 90cm bagi laki-laki atau

80cm untuk perempuan.

F. Cara Penanganan atau Mencegah Kolesterol

Namun demikian, daripada Anda mengobati tingginya kadar kolestrol,

tentu saja lebih baik mengontrol dan mengendalikan kadarnya agar tetap

normal. Nah, berikut ini langkah-langkahnya:

1. MENGETAHUI KADAR KOLESTROL

Umumnya dokter menyarankan agar kadar kolestrol total Anda di

bawah 200 mg/dl, dengan kadar LDL (kolestrol jahat) di bawah angka

130, dan HDL (kolestrol baik) berada di atas angka 40.

2. MENJAGA KESEIMBANGAN BERAT BADAN

Mengurangi berat badan yang berlebih merupakan salah satu cara

untuk mengendalikan kadar kolestrol dalam darah. Penelitian juga

menunjukkan bahwa berat badan yang berlebih dapat mengganggu

proses metabolisme tubuh dalam menghancurkan lemak. Meskipun

Anda hanya mengkonsumsi sedikit lemak, tidak berarti penurunan

kadar kolesterol akan segera terlihat. Dalam hal ini Anda perlu

mengurangi sekitar 2.5 – 4.5 kilogram berat badan agar bisa

memperbaiki kadar kolesterol.

15
3. AKTIFITAS FISIK RUTIN

Salah satu cara untuk mengendalikan kadar kolesterol adalah dengan

berolah raga secara rutin. Jalan kaki atau jenis-jenis olah raga ringan

lainnya yang dilakukan secara rutin akan membantu meningkatkan

kadar HDL. Pastikan bahwa Anda berolah raga selama 30 menit dalam

sehari dan lima hari dalam seminggu.

4. BERKENALAN DENGAN LEMAK BAIK

Jika telah terdiagnosa memiliki kadar kolestrol tinggi, biasanya Anda

disarankan untuk menurunkan konsumsi lemak. Sebaiknya Anda

mengkonsumsi jenis makanan yang mengandung lemak tak jenuh

tunggal, seperti selai kacang, avokad, minyak zaitun dan kanola, serta

kacang-kacangan. Penelitian membuktikan bahwa jenis lemak tersebut

membantu menurunkan kadar LDL dan Trigliserida dalam darah, serta

meningkatkan HDL.

Berikut cara mengonsumsi lemak yang baik:

a. Pilihlah minyak nabati seperti minyak jagung atau minyak soya

(kedelai) daripada minyak hewani.

b. Baca label yang tertera pada minyak sayur (vegetable oil), lalu

pilih yang mengandung terutama lemak tak jenuh rantai tunggal

atau jamak.

c. Gantilah daging dengan tahu, kacang, atau sayuran.

d. Pilihlah daging kurus daripada daging sosis atau luncheon meat

(daging kaleng)

16
e. Buanglah lemak pada daging, juga pisahkan kulit pada ayam dan

bebek.

f. Banyak makan sayuran, termasuk tahu dan kacang , daripada

makan daging.

g. Pakai margarin tak jenuh daripada butter.

h. Pilih susu rendah lemak (low fat) daripada susu full cream.

i. Untuk orang dewasa sehat, telur dibatasi 2-3 butir seminggu,

sedangkan untuk anak dan remaja bisa 6-7 telur per minggu. Untuk

yang mempunyai kolestrol tinggi, telur harus dibatasi 1-2 per

minggu.

j. Kurangi masak dengan cara menggoreng, lebih baik dengan cara

mengukus, merebus. membakar, atau memanggang.

k. Batasilah makanan yang kaya lemak hanya dua kali per minggu.

l. Hindari makan babi, kambing, jeroan atau makanan yang banyak

mengandung lemak.

m. Batasi makanan udang, kepiting, atau kerang.

n. Jauhi kue yang banyak krim atau minyak.

o. Carilah buah segar setiap hari.

p. Banyak mengonsumsi makanan kaya serat seperti sayur, buah,

padi-padian, dan kacang-kacangan. Makanan daging, ikan, udang,

telur, dan susu sama sekali tidak mengandung serat.

5. MENGONSUMSI MULTIVITAMIN

17
Sekalipun telah mengonsumsi makanan yang sehat, tetap saja ada

kemungkinan tubuh Anda kekurangan unsur nutrisi tertentu.Untuk

mengatasi kondisi tersebut Anda perlu mengonsumsi multivitamin atau

suplemen makanan untuk mencukupi kebutuhan dasar nutrisi dan

menurunkan resiko penyakit jantung dan stroke.Sebaiknya Anda

memilih vitamin yang mengandung asam folat, vitamin B6, dan

vitamin B12.Alasannya, ketiganya bermanfaat penting dalam menjaga

kesehatan jantung.

6. POLA MAKAN YANG BENAR

Tingkat kolesterol dapat diturunkan dengan mengikuti pola makan

yang sehat dan benar. Kurangilah konsumsi makanan yang

mengandung lemak jenuh dan minyak seperti goreng-gorengan, jeroan,

bebek, kulit, sosis, hamburger, kepiting, udang, cumi, margarin,

mentega, kuning telur, susu berlemak dan keju.

G. Pengobatan Kolesterol

1. TerapiNonFarmakologi

a. TerapiNutrisiMedis

Pasien dengan penyakit dislipidemia dianjurkan untuk

mengurangiasupan lemak jenuh dan lemak trans tidak

jenuh sampai < 7-10%total energi. Penggantian makanan

sumber kolesterol dan

lemakjenuhdenganmakananalternativelainnyamisalproduks

18
usurendah lemak. Pasien disarankan mengonsumsi

makanan padat gizi(sayuran,kacang-

kacangan,danbuah)sertadianjurkanuntukmenghindari

makanan tinggi kalori (makanan berminyak dan softdrink)

konsumsi makanan suplemen contohnya asam lemak

omega3,makanantinggiseratdansterol.Meskipunbegitu,upa

yaperubahanpoladietharusdilakukansecarabertahap(Sugiart

o,2015).

b. AktivitasFisik

Aktivitas fisik yang dianjurkan merupakan program

latihan yangmencakup

setidaknya30menitaktivitasfisikdenganintensitassedang

(menurunkan 4-7 kkal/menit) 4 sampai 6 kali

seminggu,denganpengeluaranminimal200kkal/hari.

Kegiatan yangdisarankan meliputi jalan cepat, bersepeda,

dan berenang. Tujuanaktivitas fisik harian dapat dipenuhi

dalam satu sesi atau beberapasesi sepanjang rangkaian

dalam sehari (minimal 10 menit). Bagibeberapa pasien,

beristirahat selama beberapa saat disela

aktivitaspenguatanototdianjurkandilakukanminimal2harise

minggu(Sugiarto,2015).

2. TerapiFarmakologi

Terapifarmakologidapatdibagimenjadiduabagianyaituterapidal

19
amjangkapendekdanjangkapanjang.Tujuandariterapifarmakol

ogidislipidemiadalamjangkapendekadalahuntukmengontrol

kadar LDL dan HDL dalam darah. Tujuan jangka

panjanguntukmencegahterjadinyajantungkoroner.Carapenang

anannyadenganmenormalkankadarkolesterolLDLdankolestero

lHDLdalamdarah (Anwar, 2004).

Golongan Obat Dislipidemia

1) Golongan Statin

Golongan Statin dapat menghambat reduktase 3-hydroxy-3-methylglutaryl

coenzyme (HMG-CoA), menghambat HMG-CoA menjadi mevalnoat,

mengurangi katabolisme LDL. Bila digunakan sebagai terapi golongan

Statin paling banyak digunakan (Dipiro et al, 2015).

Terapi kombinasi antara Statin dengan BARs ( Bile Acis Resins) rasional

karena jumlah LDL dapat meningkat, menyebabkan kolesterol LDL

menurun lebih tinggi. Terapi kombinasi Statin dengan Ezetimibe juga

rasional karena Ezetimibe dapat menghambat penyerapan kolesterol di

usus. Efek samping pada penggunaan golongan Statin terjadi konstipasi

10%, peningkatan kreatinin kinase, dan miopati (Dipiro et al, 2015

Berikut uraian dari masing-masing obat Dislipidemia Golongan Statin

a. Simvastatin

20
Simvastatin merupakan senyawa yang diisolasi dari jamur

Penicillium citrinum, senyawa ini memiliki struktur yang mirip dengan

HMG-CoA reduktase. Mekanisme kerja Simvastatin yaitu dengan cara

menghambat HMG-CoA reduktase secara kompetitif pada proses sintesis

kolesterol di hati. Simvastatin akan menghambat HMG-CoA reduktase

mengubah asetil-CoA menjadi asam mevalonat (Witztum, 1996).

Simvastatin menginduksi suatu peningkatan reseptor LDL dengan afinitas

tinggi. Efek tersebut meningkatkan kecepatan ekstraksi LDL oleh hati,

sehingga mengurangi simpanan LDL plasma (Katzung, 2002).

Simvastatin merupakan pro drug dalam bentuk lakton yang harus

dihidrolisis terlebih dulu menjadi bentuk aktifnya yaitu asam β-hidroksi di

hati, lebih dari 95% hasil hidrolisisnya akan berikatan dengan protein

plasma. Konsentrasi obat bebas di dalam sirkulasi sistemik sangat rendah

yaitu kurang dari 5%, dan memiliki waktu paruh 2 jam. Sebagian besar

obat akan dieksresi melalui hati (Katzung, 2002). Indikasi Simvastatin

yaitu untuk mengurangi kadar kolesterol total dan LDL pada penderita

hiperkolesterolemia primer maupun sekunder (ISO, 2014).

Dosis awal pemberian obat adalah 10 mg pada malam hari, bila

perlu dinaikkan dengan interval 4 minggu sampai maksimal 40 mg, pasien

harus melakukan diet pengurangan kolesterol dan selama memulai

pengobatan dengan Simvastatin, jika hanya memerlukan pengurangan

kolesterol LDL dapat diberikan dosis dengan kekuatan 10 mg sekali sehari

pada malam hari (Charles, 2009).

21
Efek samping dari pemakaian Simvastatin adalah miopati, gangguan psikis

(depresi, ketakutan, kecenderungan bunuh diri) dan kerusakan hati (sirosis), sakit

kepala, konstipasi, gangguan penglihatan, anemia (MIMS, 2017).

Kontraindikasi pada obat Simvastatin yaitu pada wanita hamil, menyusui,

pasien yang mengalami gagal fungsi hati atau pernah mengalami gagal fungsi

hati, pasien yang mengalami peningkatan jumlah serum transaminase yang

abnormal, pecandu alkohol (MIMS, 2017).

b. Atorvastatin

Atorvastatin digunakan sebagai terapi diet tambahan untuk

menurunkan tingginya level kolesterol total, kolesterol LDL, dan

trigliserida pada pasien dengan hiperkolesterolimia primer, kombinasi

hiperlipidemia, bila respon terhadap diet dan cara non farmakologi lain

tidak dapat dilakukan. Mekanisme kerja Atorvastatin yaitu dapat

menghambat konversi enzim HMG-CoA reduktase sampai menjadi asam

mevalonat sehingga menghambat pembentukan kolesterol endogen

(Charles, 2009).

Kontraindikasi dari Atorvastatin yaitu pada wanita hamil,

menyusui, pasien dengan penyakit hati aktif atau peningkatan serum

transaminase yang tidak dapat dijelaskan sebabnya (MIMS, 2017).

Dosis awal Atorvastatin 20 mg/hari, diberikan bersamaan makan

malam. Dapat ditingkatkan sampai maksimal dua kali sehari 80 mg

dengan interval 2 - 4 minggu (Charles, 2009).

22
Efek samping yang terjadi yaitu nyeri perut 4%, konstipasi 3%,

diare 4%, perut kembung 1%, mual, infeksi saluran kemih, myalgia 6%,

lemas 4%, radang tenggorokan 3% (Charles, 2009).

c. Lovastatin

Lovastatin merupakan obat yang menurunkan kadar kolesterol total

dan LDL pada pasien dengan hiperkolesterolemia primer yang tidak dapat

diatasi dengan diet atau tindakan non- farmakologi lain serta menurunkan

kadar kolesterol pada pasien hiperkolesterolemia dan hipertrigliseridemia

(Charles, 2009)

Kontraindikasi Lovastatin yaitu pada wanita hamil, menyusui,

pasien dengan penyakit hati aktif atau peningkatan serum transaminase

yang tidak dapat dijelaskan sebabnya (MIMS, 2017).

Dosis awal Lovastatin yaitu 20 mg/hari, diberikan bersamaan makan malam.

Dapat ditingkatkan sampai maksimal 80m mg 2x/hari dengan interval 4 minggu

(Charles, 2009)

d. Pravastatin

Pravastatin merupakan obat hiperkolesterolimia primer pada pasien

dengan kadar kolesterol 6,5 mmol/l atau lebih besar yang tidak cukup

memberikan respon terhadap diet memperlambat progesifitas

arterosklerosis koroner dan menurunkan kejadian jantung pada pasien

dengan hiperkolesterolemia yang mengalami arterosklerosis arteri koroner.

23
Serta menurunkan resiko infark miokard dan menurunkan resiko intervensi

revakularisasi miokar dan mortalitas (Charles, 2009).

Kontraindikasi Pravastatin terjadi pada wanita hamil, menyusui,

pasien pada penyakit hati aktif atau peningkatan serum transaminase yang

tidak dapat dijelaskan sebabnya (MIMS, 2017)

Dosis awal obat Pravastatin yaitu 10 mg/hari dosis maksimum 20

mg/hari sebelum tidur malam. (Charles, 2009).

Efek samping obat Pravastatin yaitu pusing (1% sampai 3%),

kelelahan (4%), sakit kepala (2% sampai 6%), diare (6%), mual atau

muntah (7%), batuk (3%), sakit maag (3%) (Charles, 2009).

e. Fluvastatin

Fluvastatin merupakan obat hiperkolesterolemia primer pada

pasien dengan kadar kolesterol 6,5 mmol/l atau lebih besar yang tidak

cukup memberikan respon terhadap diet tambahan pada diet dalam

menunda progresi aterosklerosis koroner pada hiperkolesterolemia primer

dan penyakit jantung koroner yang menyertainya (Charles, 2009)

Kontraindikasi pada obat Fluvastatin yaitu pada wanita hamil,

menyusui, pasien dengan penyakit hati aktif atau peningkatan serum

transaminase yang tidak dapat dijelaskan sebabnya.

Dosis awal Fluvastatin 20 mg/hari sore hari, dosis lazim 20- 40

mg/hari. Dapat disesuaikan dengan interval 4 minggu sampai 40 mg

2x/hari (Charles, 2009).

24
Efek samping Fluvastatin yaitu sakit kepala (9%), kelelahan (3%),

insomnia (3%), sakit perut (5%), mual (3%), infeksi saluran kemih (2%)

(Charles, 2009)

2 Golongan Fibrate

Terapi Fibrat yaitu Gemfibrozil, Fenofibrat, dan Clofibrat.

Golongan fibrat efektif dalam mengurangi VLDL, LDL, dan nilai

kolesterol total. Konsentrasi HDL dalam plasma dapat meningkat menjadi

10%-15%. Gemfibrozil dapat mengurangi sintesis VLDL dan lebih

beresiko menyebabkan miopati dibandingkan fenofibrat jika dikombinasi

dengan Statin. Jika Fibrat diberikan bersamaan dengan statin maka

sebaiknya waktu pemberiannya dipisah, misalnya Fibrat pada pagi hari

dan Statin diberikan pada malam hari. Penggunaan Clofibrate kurang

efektif dibandingkan Gemfibrozil atau Niacin dalam mengurangi produksi

VLDL (Charles, 2009). Fenofibrat merupakan golongan fibrat yang baik

jika dikombinasi dengan Statin untuk menurunkan kadar trigliserida dan

meningkatkan kadar kolesterol HDL dengan Dislipidemia campuran dan

penyakit jantung koroner (Goldfine et al, 2011).

Efek samping Fibrat yaitu gangguan gastrointestinal (GI) terjadi

pada 3%- 5%, ruam, pusing, pandangan kabur, vertigo, sembelit, diare

(Charles, 2009)

3 Bile Acid Resins

25
BARs (cholestyramine, colestipol, colesevelam) dapat bekerja

dengan cara mengikat asam empedu di dalam usus dan meningkatkan

LDL. BARs digunakan untuk mengobati hiperkolesterolemia primer.

Dosis harian Cholestyramine yaitu 4 mg – 24 mg, Colestipol 5 mg – 30

mg, dan Colesevalam 3,8 mg - 4,5 mg. penggunaan dosis tinggi

Cholestyramine atau Colestipol dapat menurunkan konsentrasi LDL

sebesar 18%-25%. Pada dosis maksimum obat ini sering menimbulkan

rasa tidak nyaman pada abdomen (Dipiro et al, 2015)

Efek samping BARs yaitu konstipasi, kembung, obstruksi GI, dan

mengurangi bioavailabilitas obat seperti warfarin, asam nikotinat,

asetaminofen, loperamid, hydrochortison. Interaksi obat dapat dihindari

dengan selang waktu 6 jam atau lebih antara BARs dengan penggunaan

obat lain (Dipiro et al, 2015).

4 Ezetimibe

Ezetimibe merupakan obat penurun lipid yang dapat menghambat

kolesterol tanpa mempengaruhi absorbsi nutrisi yang larut dalam lemak

dan merupakan pilihan yang tepat untuk meningkatkan efektivitas terapi

yang dikombinasi dengan Statin. Dosis yang direkomendasikan adalah 10

mg/hari diberikan dengan atau tanpa makanan.

Ezetimibe bila digunakan tanpa kombinasi akan menyebabkan

penurunan kolesterol LDL 18%. Bila dikombinasi dengan Statin maka

dapat menurunkan LDL lebih besar (12%- 20%). Ezetimibe 10 mg dapat

26
dikombinasi dengan Simvastatin dengan kekuatan 10 mg, 20 mg, 40 mg,

atau 80 mg (Dipiro et al, 2015).

Efek samping Ezetimibe yaitu dapat mengalami gangguan

gastrointestinal (GI) 4%, sakit kepala, kelelahan, miopati, hepatitis (Dipiro

et al, 2015).

5 Golongan Niacin (Asam Nikotinat)

Niacin merupakan obat penurun lipid yang dapat mengurangi

sintesis dalam hati dari VLDL. Niacin juga dapat meningkatkan HDL

dengan mengurangi katabolisme. Penggunaan Niacin digunakan untuk

terapi dislipidemia campuran atau sebagai kombinasi untuk

hiperkolesterolemia. Pada dosis maksimum Niacin diberikan dengan

makanan secara perlahan-lahan untuk meminimalkan dosis Niacin. Obat

golongan Niacin sangat baik bila dikombinasi dengan Statin karena dapat

menghasilkan kadar lipid dalam plasma yang signifikan (Dipiro et al, 2015

27
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kolestrol adalah suatu molekul lemak di dalam sel dibagi menjadi LDL,

HDL, total kolestrol dan trigliserida.Kolestrol sebenarnya merupakan salah satu

komponen lemak.Penyebab utama Kolesterol kebanyakan adalah karena makanan.

Tapi selain makanan ternyata ada penyebab lain yang perlu diketahui.

Kadar kolesterol di dalam darah penting utnuk tetap dipantau. Karena dengan

demikian status kesehatan tubuh kita dapat terdeteksi lebih awal sebelum kita

mendapatkan sinyal keluhan dari gejala-gejala hiperkolesterol

Langkah-langkah berikut diketahui dapat mengendalikan kadar kolesterol

dalam darah adalah : Mengetahui kadar kolesterol, Menjaga keseimbangan berat

badan, Aktvitas fisik rutin, Berkenalan dengan lemak baik dan Mengonsumsi

multivitamin.

B. SARAN

Demikian yang dapat saya tulis mengenai materi yang menjadi pokok

bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan

kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau

referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.

Semoga makalah ini berguna bagi saya dan khususnya juga untuk para

pembaca sebagai pengetahuan terhadap kolesterol bagi tubuh kita.


DAFTAR PUSTAKA

https://artikesehatan.wordpress.com/kolestrol/

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kolesterol

http://aceh-laboratorium.blogspot.co.id/2012/01/makalah-kolesterol.html

http://seriusgasih.blogspot.co.id/2012/07/cara-simple-lawan-kolestrol-jahat-

dalam.html

http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/83-tips-mengontrol-kolestrol.html

Anda mungkin juga menyukai