Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN

KOLESTEROL
A. Pengertian Kolestrol
Kolesterol merupakan zat berlemak yang diproduksi oleh hati. Kolesterol
dapat ditemukan diseluruh tubuh dan berperan penting terhadap terhadap fungsi
tubuh sehari-hari (Simple Guide kolesterol,2007).
Kolesterol dalam jumlah seimbang sangat penting bagi tubuh. Terlalu
sedikit kolesterol tidaklah sehat, sama dengan terlalu banyak. Kadar kolesterol di
bawah 135 bisa merupakan tanda adanya stres kalenjer adrenal, kerusakan hati
yang berat (akibat bahan kimia, obat, atau hepatitis), serta gangguan autoimun
atau “penyerangan diri sendiri” seperti alergi, lupus, dan artritis rematoid. Kadar
kolesterol yang menurun juga telah dihubungkan dengan kanker dan gangguan
fungsi kekebalan tubuh secara umum yang tampak melalui kelelahan (Nilawati,
Sri, 2008).

B. Efek Kolesterol Bagi Tubuh


Riset selama dekade menjunjukkan bahwa kolesterol hanya bersembunyi
dalam sel-sel yang melapisi arteri, tidak selalu berubah menjadi plak yang
menyumbat arteri. Kini diduga proses oksidasi yang membuat komponen LDL
dari kolesterol menjadi begitu berbahaya. Oksidasi terjadi bila sistem antioksidan
dalam tubuh tidak dapat menetralkan molekul-molekul tak stabil yang berubah
secara negatif dan bernama radikal bebas. Radikal bebas terjadi secara alamiah
dalam tubuh atau bisa diawali oleh paparan terhadap polutan lingkunganseperti
asap rokok, bahan kimia, obat bebas dn obat resep dokter, logam berat, dan stres.
Tanpa perlindungan antioksidan yang cukup, kolesterol HDL bergabung
dengan oksigen dan membentuk oksi-kolesterol. Substansi ini bekerja di dalam
dinding arteri radikal bebas yang sangat reaktif, di mana substansi ini mengiritasi
dinding arteri, yang memulai proses peradangan, dan akhirnya turut menyebabkan
pembentukan plak. Jika tidak diatasi, plak ini akhirnya akan sama sekali menutup
arteri yang terkena atau pecah dan hancur, menyebabkan angina, dan mungkin,
serangan jantung stroke (Nilawati, Sri. 2008).
Karena kolesterol merupakan campuran antara kolesterolbaik (HDL) dan
jahat (LDL), pemeriksaan kadar kolesterol dikelompokkan menjadi kolesterol
total (jumlah LDL dan HDL yang beredar dalam darah), dan trigliserida. Semakin
tinggi jumlah kolesterol total, kolesterol LDL, dan trigliserida, semakin tinggi
risiko penyakit jantung. Sebaliknya, semakin tinggi kadar kolesterol HDL,
semakin rendah risiko masalah jantung (Nilawati, Sri. 2008).

C. Penyebab Tingginya Kadar Kolesterol


Kadar kolesterol darah bisa dipengaruhi oleh apa yang kita makan. Jika
kolesterol yang ada lebih banyak dibanding mekanisme alami tubuh untuk
menghadapinya, kolesterol bisa menempel dinding dalam pembuluh darah,
membuatnya jadi lebih sempit. Karena digunakan oleh hati untuk
menghasilkan kolesterol, konsumsi lemak jenuh dalam jumlah berlebihan bisa
meningkatkan kadar kolesterol darah secara signifikan. Daging merah
berlemak dan produk susu merupakan sumber utama kolesterol dan lemak
jenuh dari makanan. Selain itu, lemak jenuh yang telah digunakan atau telah
digoreng, diasap, diawetkan, atau disimpan, juga tepung telur dan moldly
cheese (sering ditemukan pada makanan siap saji), mengandung jumlah oksi-
kolesterol yang tinggi dan meningkatkan kadar kolesterol darah (Nilawati, Sri.
2008).
Makanan dan keadaan berikut paling berperan dalam menyebabkan kadar
kolesterol yang tinggi :
1. Kekurangan asam amino akibat asupan protein berkualitas rendah
2. Kekurangan antioksidan ( vitamin C dan E, selenium, dan seng) akibat
rendahnya asupan buah dan sayuran
3. Kekurangan biotin dan karnitin (bahan yang berhubungan dengan
vitamin B) akibat pengolahan serelia utuh
4. Kekurangan asam lemak esensial akibat asuhan lemak berkualitas rendah
5. Asupan alkohol yang berlebihan
6. Asupan lemak terhidrogenasi atau lemak olahan secara berlebihan (lemak
babi, lemak untuk kue kering atau shortening, minyak biji kipas, minyak
kelapa sawit, margarin, dan lain-lain) yang ditemukan pada banyak
makanan olahan
7. Asupan zat tepung yang berlebihan (jagung, kentang putih, dan lain-lain)
8. Asupan gula secara berlebihan yan ditemukan pada banyak makanan
olahan
9. Kekurangan serat akibat kurangnya asupan buah dan sayuran
10. Alergi makanan
11. Kekurangan hormon (testosteron, DHEA, estrogen, hormon pertumbuhan,
dan lain-lain)
12. Disfungsi hati
13. Meningkatkan kerusakan jaringan akibat infeksi, radiasi, kerusakan fungsi
hati, atau aktivitas oksidatif.

D. Faktor Penyebab Kolesterol Tinggi


Menurut Almatsier, Sunita (2009) Faktor yang menyebabkan kadar kolesterol
dalam darah menjadi tinggi :
1. Usia Dan Jenis Kelamin
Peningkatan kadar kolesterol dalam batas tertentu merupakan hal alami
yang terjadi dalam proses penuaan. Dengan kata lain, semakin tua kita, semakin
banyak waktu yang kita miliki untuk merusak tubuh. Kadar kolesterol meningkat
tinggi seiring usia pada pria dan wanita. Pada pria kadar kolesterol tingggi terlihat
pada usia usia antara 45 sampai 54 tahun. Sedangkan pada wanita, kadar
kolesterol tertinggi pada usia antara 55 sampai 64 tahun. Kecenderungan ini
menunjukkan penyakit jantung yang berbeda antara pria dan wanita, dengan
kejadianpenyakit jantung koroner pada wanita biasanya lebih lambat 10 tahun
dibandingkan pria.
2. Pola Makan
Orang yang paling berisiko memiliki kadar kolesterol tinggi adalah mereka
yang menerapkan pola makan yang mengandung kadar lemak jenuhyang tinggi.
Lemak jenuh (ditemukan pada daging, mentega, keju, dan krim) meningkatkan
kadar kolesterol LDL dalam darah. Namun, pola makan yang sehat dapat
menurunkan kadar kolesterol sekirat 5-10%, bahkan lebih. Mengurangi asupan
lemak jenuh (menggantinya dengan lemak tak jenuh tunggal dan lemak tak jenuh
ganda) dan makan lebih banyak buah, sayur, salad, sterol tumbuhan dan kedelai
juga dapat membantu. Cara memasak seperti memanggang yang lebih sehat
daripada menggoreng juga dapat dilakukan.
3. Berat Badan
Berat badan berlebih tidak hanya mengganggu penampilan tapi lebih banyak
efek buruk kesehatannya. Kelebihan berat badan dapat meningkatkan trigliserida
dan menurunkan HDL (kolesterol baik).
4. Kurang Bergerak
Tubuh manusia didesain untuk selalu bergerak sehingga sangat dianjurkan
untuk banyak bergerak. Kurang bergerak dapat meningkatkan LDL (kolesterol
jahat) dan menurunkan HDL (kolesterol baik).
5. Penyakit Tertentu
Bisa saja kita sudah berusaha menjauhi makanan berlemak tetapi
kolesterol masih tinggi. Kemungkinan itu kita Memiliki penyakit tertentu seperti
diabetes atau hipotiroidisme sehingga dapat menyebabkan kolesterol kita menjadi
tinggi.
6. Merokok
Merokok dapat menurunkan kolesterol baik, sehingga yang beredar di
tubuh hanya kolesterol jahat. Kolesterol jahat ini jika tidak dikendalikan bisa
berakibat fatal.Itulah beberapa Penyebab Kolesterol Tinggi (detikhealth) yang bisa
saja terjadi pada setiap orang dan perlu diketahui pula dikatakan memiliki kadar
kolesterol normal jika ukurannya 160-200 mg sedangkan masuk kondisi
berbahaya jika sudah di atas 240 mg sehingga menyebabkan stroke.
7. Riwayat Penyakit Keluarga
Hiperkolesterolemia familial (HF) adalah istilah untuk sindrom kolesterol
tinggi yang bersifat diturunkan dari generasi ke generasi. Singkatnya, kadar
kolesterol yang tinggi tersebut ditentukan oleh gen yang cacat dan tidak ada yang
dapat dilakukan untuk menghindarinya. Penyandang HF memiliki kadar
kolesterol yang sangat tinggi (biasanya 8-12 mmol/L, seringkali lebih dan jarang
sekali di bawah nilai tersebut. Penyandang HF lebih berisiko terkena
aterosklerosis dan penyakit kardiovaskular. HF dimulai sejak lahir dan menetap
seumur hidup.

E. Penanganan Hiperkolesterol
Makanlah makanan tinggi serat, gunakan minyak MUFA (mono-
unsaturated fatty acid)dan PUFA (poly-unsaturated fatty acid), suplementasi
minyak ikan, vitamin antioksidan dan pertahankan berat badan ideal (Almatsier,
Sunita. 2009).
Apabila pengaturan gaya hidup tidak mampu menurunkan kadar kolesterol
dalam darah, maka kita harus mengkonsumsi obat. Obat yang dapat digunakan
yaitu:
1. Golongan Fenofibrate dan Ciprofibrate.
Fibrate menurunkan produksi LDl dan meningkatkan kadar HDL.
LDL ditumpuk di arteri sehingga meningkatkan resiko penyakit jantung,
sedangkan HDL memproteksi arteri atas penumpukkan itu.
2. Golongan resin à Kolestirmin (Chlolestyramine)
Obat antihiperlidemik ini bekerja dengan cara mengikat asam
empedu di usus dan meningkatkan pembuangan LDL dari aliran darah.
3. Golongan Penghambat HMGCoa Simvastatin, Rosavastatin, Fluvastatin,
Atorvastatin.
Menghambat pembentukan kolesterol dengan cara menghambat
kerja enzim yang ada di jaringan hati yang memproduksi mevalonate,
suatu molekul kecil yang digunakan untuk mensintesa kolesterol dan
derivat mevalonate. Selain itu meningkatkan pembuangan LDL dari aliran
darah.
4. Golongan Asam nikotinat
Dengan dosis besar asam nikotinat diindikasikan untuk
meningkatkan HDL atau kolesterol baik dalam darah
5. Golongan Ezetimibe
Menurunkan total kolesterol dan LDL selain itu juga meningkatkan
HDL dengan cara mengurangi penyerapan kolesterol di usus.

F. Cara Mengontrol Kolesterol


Kadar kolesterol di dalam darah penting untuk tetap dipantau. Karena
dengan demikian status kesehatan tubuh kita dapat terdeteksi lebih awal sebelum
kita mendapatkan sinyal keluhan dari gejala-gejala hiperkolesterol. Kadar
kolesterol yang perlu diperhatikan adalah keseimbangan kadar antara kolesterol
HDL dan LDL. Sementara untuk Trigliserida sendiri penting pula diperhatikan
untuk terpantau harus diangka yang tetap rendah (Almatsier, Sunita. 2009).
Menurut Soeharto, Imam (2004) Kolesterol HDL dianjurkan memiliki
kadar yang harus lebih tinggi ketimbang kadar kolesterol LDL. Karena kolesterol
HDL adalah penolong dalam mencegah terjadinya timbunan plak lemak yang
disebabkan oleh kolesterol LDL. Guna menilai apakah kadar kolesterol seseorang
tinggi atau rendah, semuanya mengacu pada pedoman umum yang telah
digunakan diseluruh dunia yakni pedoman dari NCEP ATP III (National
cholesterol Education Program, Adult Panel Treatment III), dimana telah
ditetapkan bahwa :
1. Total kolesterol : Nilai Normal < 200 mg/dl Perbatasan tinggi 200 – 239
mg/dl Tinggi > 240 mg/dl
2. LDL kolesterol : Optimal < 100 mg/dl Mendekati optimal 100 – 129 mg/dl
Perbatasan tinggi 130 – 159 mg/dl Tinggi 160 – 189 mg/dl Sangat tinggi >
190 mg/d
3. HDL kolesterol : Rendah < 40 mg/dl Tinggi 60 mg/dl
4. Trigliserida : Normal < 150 mg/dl Perbatasan tinggi 150 -199 mg/dl Tinggi
200 – 499 mg/dl Sangat tinggi > 499 mg/dl
Risiko tinggi untuk mendapatkan PJK (Penyakit Jantung Koroner) dan
stroke sangat erat berhubungan dengan kadar kolesterol yang tinggi, terlebih
mereka yang memiliki faktor risiko lebih dari dua seperti hipertensi (tekanan
darah tinggi) , diabetes mellitus (kencing manis), merokok, obesitas (kegemukan)
dan seseorang yang memiliki faktor bawaan. Mereka yang berada dikelompok
berisiko tinggi ini harus memperhatikan atau memperbaiki pola hidup sehari-hari,
sehingga dianjurkan untuk diet rendah lemak, berolah raga cukup, menjaga berat
badan yang seimbang dan berhenti merokok. Seseorang dengan kadar kolesterol
tinggi memang kurang merasakan gangguan.
G. Cara Mencegah Kolesterol
Menurut Soeharto, Imam (2004) Berikut langkah-langkah yang diketahui
dapat mengendalikan kadar kolesterol dalam darah :
1. Mengetahui kadar kolesterol
Periksakan kadar kolesterol Anda secara reguler. Umumnya dokter
menyarankan agar kadar kolesterol total seseorang berada di bawah 200
mg/dL, dengan kadar LDL (kolesterol jahat) di bawah 130, dan HDL
(kolesterol baik) berada di atas 40. Jika hasil tes Anda tidak konsisten
berada dalam rentang angka tersebut, dokter cenderung menyarankan
untuk melakukan tes ulang, jika hasilnya tetap maka Anda akan segera
menjalani terapi pengendalian kolesterol.
2. Menjaga keseimbangan berat badan
Jika bobot tubuh Anda berlebih, menguranginya adalah salah satu cara
untuk mengendalikan kadar kolesterol darah. Penelitian telah
menunjukkan bahwa berat badan yang berlebih mengganggu proses
metabolisme tubuh menghancurkan lemak. Sehingga sekalipun Anda
hanya mengonsumsi sedikit lemak, tidak terlihat penurunan kadar
kolesterol yang berarti. Mengurangi 2,5 - 4,5 kg dapat memperbaiki kadar
kolesterol. Namun tak perlu melakukan diet ketat. Upayakan saja
penurunan berat sebanyak 0,3 - 0,5 kg dalam seminggu.
3. Aktvitas fisik rutin
Salah satu cara mengendalikan kadar kolesterol adalah berolahraga secara
rutin. Jalan kaki atau jenis olahraga ringan lain yang dilakukan secara
rutin, akan membantu meningkatkan kadar HDL. Pastikan saja bahwa
Anda berolahraga 30 menit setiap hari, 5 hari dalam seminggu.
4. Berkenalan dengan lemak baik
Jika telah terdiagnosa bahwa kadar kolesterol Anda tergolong tinggi,
dokter biasanya memberi saran agar Anda menurunkan konsumsi lemak.
Hati-hati, jangan menghentikan konsumsi lemak, melainkan
menguranginya. Sebaiknya Anda mengonsumsi jenis makanan yang
mengandung lemak tak jenuh tunggal, seperti selai kacang, avokad,
minyak Zaitundan kanola, serta kacang-kacangan. Penelitian telah
membuktikan bahwa jenis lemak ini membantu menurunkan kadar LDL
dan trigliserida dalam darah, dan meningkatkan HDL.
5. Mengonsumsi multivitamin
Sekalipun telah mengonsumsi makanan sehat, tetap ada kemungkinan
tubuh kita kekurangan unsur nutrisi tertentu. Untuk mengatasi kondisi ini,
para ahli kesehatan menyarankan untuk mengonsumsi
multivitamin/makanan suplemen untuk mencukupi kebutuhan dasar nutrisi
dan menurunkan risiko penyakit jantung.
DAFTAR PUSTAKA

Nilawati, Sri. 2008. Care Yourself, Kolesterol. Jakarta: Penebar Plus.


Almatsier, Sunita. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka.
Soeharto, Imam. 2004. Proses Terjadi Serangan Jantug dan Stroke. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Murray, Robert K. 2003. Biokimia Harper Edisi 25. Jakarta: Penerbit buku
kedokteran EGC.

Anda mungkin juga menyukai