Disusun oleh :
Karina Atwindasari
2014000076
Laila Hanum
2014000080
M. Andi Mahdiansyah
2014000095
1404066048
Pokok bahasan
Sasaran
: Masyarakat umum
Waktu
: 30 menit
Tempat
Penyuluh
: Mahasiswa Apoteker
1. Karina Atwindasari, S. Farm.
2. Laila Hanum , S. Farm.
3. M. Andi, S. Farm.
4. Sekar Peny Ningtyas, S. Farm.
1. Tujuan
a. Tujuan umum
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan keluarga pasien maupun masyarakat
umum memahami tentang pencegahan dan tata laksana pengobatan penyakit
diabetes melitus
b. Tujuan khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga dapat:
1) Memahami tentang penyakit diabetes melitus
2) Mengetahui cara pencegahan penyakit diabetes melitus
3) Mengetahui obat dan cara pengobatan terhadap penyakit diabetes melitus
2. Materi
KEGIATAN PENYULUHAN
NO WAKTU
1
3 menit
KEGIATAN PENYULUH
Pembukaan :
a. Membuka kegiatan dengan mengucapkan
salam
b. Memperkenalkan diri
c. Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
d. Menyebutkan materi yang akan diberikan
KEGIATAN PESERTA
Menjawab salam
Mendengarkan
Memperhatikan
Memperhatikan
15 menit
Pelaksanaan :
a. Menjelaskan tentang pengertian dan
klasifikasi diabetes melitus
b. Menjelaskan tata laksana pencegahan dan
pengobatan diabetes melitus
c. Memberi kesempatan kepada peserta
untuk bertanya
Memperhatikan
Memperhatikan
Bertanya dan menjawab
pertanyaan yang diajukan
10 menit
Evaluasi :
a. Menanyakan kepada peserta tentang
materi yang telah diberikan, dan berterima
kasih kepada Ibu/Bapak yang dapat
menjawab pertanyaan.
Menjawab pertanyaan
2 menit
Terminasi :
a. Mengucapkan terima kasih atas peran
serta peserta.
b. Mengucapkan salam penutup.
Mendengarkan
Menjawab salam
MATERI PENYULUHAN
DIABETES MELITUS
A. Latar belakang
Penyakit diabetes melitus merupakan salah satu penyakit degeneratif dengan prevalensi
cukup besar dan menjadi masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang seperti di
Indonesia. Diabetes Mellitus (DM) dapat berdampak pada produktivitas dan dapat
menurunkan Sumber Daya Manusia. Penyakit ini tidak hanya berpengaruh secara
individu, tetapi sistem kesehatan suatu negara. Walaupun belum ada survei nasional,
sejalan dengan perubahan gaya hidup termasuk pola makan masyarakat Indonesia
diperkirakan penderita diabtes melitus ini semakin meningkat, terutama pada kelompok
umur dewasa keatas pada seluruh status sosial ekonomi. Saat ini upaya penanggulangan
penyakit DM belum menempati skala prioritas utama dalam pelayanan kesehatan,
walaupun diketahui dampak negatif yang ditimbulkannya cukup besar antara lain
komplikasi kronik pada penyakit jantung kronis, hipertensi, otak, system saraf, hati, mata
dan ginjal.
Kurangnya informasi tentang cara pencegahan yang termasuk kedalam pola makan
yang sehat serta gaya hidup yang kurang olahraga menjadi salah satu faktor penyebab
pencetusnya DM tipe 2. Keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat mempunyai
peranan penting dalam menanggulangi penyakit ini. Namun tidak seluruh keluarga
paham dan mau melakukan perannya dalam menanggulangi penyakit ini dengan berbagai
alasan, salah satunya adalah kurangnya informasi tentang DM dan juga pencegahan serta
pengobatannya.
Oleh sebab itu, kami menyusun satuan acara penyuluhan ini guna memberikan
informasi kepada masyarakat, khususnya keluarga yang nantinya diharapkan dapat
menambah pengetahuan terhadap penanganan DM sehingga bila terdapat penderita DM
di dalam keluarga, dapat tertangani dengan baik serta mencegah terjadinya komplikasi
penyakit.
mengatasi kadar gula darah. Pada tahap awal ini, kemungkinan individu tersebut akan
mengalami gangguan toleransi glukosa, tetapi belum memenuhi kriteria sebagai
penyandang diabetes mellitus. Kondisi resistensi insulin akan berlanjut dan semakin
bertambah berat, sementara pankreas tidak mampu lagi terus menerus meningkatkan
kemampuan sekresi insulin yang cukup untuk mengontrol gula darah. Peningkatan
produksi glukosa hati, penurunan pemakaian glukosa oleh otot dan lemak berperan
atas terjadinya hiperglikemia kronik saat puasa dan setelah makan. Akhirnya sekresi
insulin oleh beta sel pankreas akan menurun dan kenaikan kadar gula darah semakin
bertambah berat.
3) Diabetes Gestasional
Terjadi pada wanita yang tidak menderita diabetes sebelum kehamilannya.
Hiperglikemia terjadi selama kehamilan akibat sekresi hormone-hormon plasenta.
Sesudah melahirkan bayi, kadar glukosa darah pada wanita yang menderita diabetes
gestasional akan kembali normal.
D. Gejala
Gejala awalnya berhubungan dengan efek langsung dari kadar gula darah yang
tinggi.Jika kadar gula darah sampai diatas 160-180 mg/dL, maka glukosa akan sampai ke
air kemih.
Jika kadarnya lebih tinggi lagi, ginjal akan membuang air tambahan untuk
mengencerkan sejumlah besar glukosa yang hilang. Karena ginjal menghasilkan air
kemih dalam jumlah yang berlebihan, maka penderita sering berkemih dalam jumlah
yang banyak (poliuri). Akibat poliuri maka penderita merasakan haus yang berlebihan
sehingga banyak minum (polidipsi). Sejumlah besar kalori hilang ke dalam air kemih,
penderita mengalami penurunan berat badan. Untuk mengkompensasikan hal ini
penderita seringkali merasakan lapar yang luar biasa sehingga banyak makan (polifagi).
Dengan memahami proses terjadinya kelainan pada diabetes melitus tersebut diatas,
mudah sekali dimengerti bahwa pada penderita diabetes melitus akan terjadi keluhan
khas yaitu lemas, banyak makan, (polifagia) , tetapi berat badan menurun, sering buang
air kecil (poliuria), haus dan banyak minum (polidipsia). Penyandang diabetes melitus
keluhannya sangat bervariasi, dari tanpa keluhan sama sekali, sampai keluhan khas
diabetes melitusseperti tersebut diatas. Penyandang diabetes melitus sering pula datang
dengan keluhan akibat komplikasi seperti kebas, kesemutan akibat komplikasi saraf,
gatal dan keputihan akibat rentan infeksi jamur pada kulit dan daerah khusus, serta
adapula yang datang akibat luka yang lama sembuh tidak sembuh.
E. Penyebab
Faktor-faktor penyebab diabetes melitus antara lain genetika, faktor keturunan
memegang peranan penting pada kejadian penyakit ini. Apabila orang tua menderita
penyakit diabetes mellitus maka kemungkinan anak-anaknya menderita diabetes mellitus
lebih besar.
Selain itu, adanya virus yang menyerang hati dan merusak pankreas menyebabkan sel
beta yang memproduksi insulin menjadi rusak. Selain itu peradangan pada sel beta dapat
menyebabkan sel tidak dapat memproduksi insulin.
Faktor lain yang menjadi penyebab diabetes melitus yaitu gaya hidup, orang yang
kurang gerak badan, diet tinggi lemak dan rendah karbohidrat, kegememukan dan
kesalahan pola makan. Kelainan hormonal, hormon insulin yang kurang jumlahnya atau
tidak diproduksi.
F. Pencegahan
Perbaikan gaya hidup dengan cara :
Olahraga teratur
Mengurangi konsumsi makanan dengan karbohidrat yang tinggi
Perbanyak makan serat seperti buah dan sayur
Mengukur takaran makanan agar tidak berlebih jumlah kalorinya
Kurangi makan makanan siap saji atau minuman kalenngan
G. Pengobatan
Antidiabetika oral dibagi atas 6 kelompok besar:
1. Sufonilurea
Mekanisme kerja
Obat
Efek samping
3) Sakit kepala
4) Rasa ga enak dimulut
5) Bisa meningkatkan nafsu makan bila tidak patuh sama
jadwal diet
2. Kalium chanel blocker
Mekanisme Kerja
: Sama dengan sulfonilurea
Obat
: Repaglinida dan Nateglinida
3. Biguanida
Mekanisme Kerja
Obat
Efek samping
Obat
darah minimal.
: Pioglitazon (sering dikombinasi dengan metformin bila efek
antidiabet kurang memuaskan) dan Rosiglitazon
6. Penghambat DPP-4
Mekanisme kerja
:
Enzim
dipeptidylpeptidase
dapat
menguraikan
dan
7. Insulin
a. Short acting
Mula kerja 30 menit bertahan 7-8 jam subkutan
pioglitazon
bila
kurang
Actrapid
Velosulin
Humulin reguler
Insulin lispro (humalog) analog sintesis humulin. Mula kerja 10-20 menit
bertahan 2-3 jam
Insulin aspart (novorapid) analog sintesis lain dari ragi
b. Long acting
Mencampur insulin dengan protein/seng atau mengubah bentuknya sehingga
mempersulit kelarutan di jaringan dan resorpsi dari tempat injeksi ke dalam
darah.
Insulin garglin (lantus) analog sintesis E. Coli mula kerja 4-8 jam bertahan 24
jam
Insulin isofan human (ditambah protein) lama kerja 14 24 jam
Insulin zinc :
1. Humulin zinc
bekerja 28 jam
kristal zinc insulin
2. Monotard human lama kerja 24-28 jam
Zn-insulin amorf 30% + kristal 70%
Bentuk fisik diubah jadi kristal jadi memperlambat penyerapan didalam
sirkulasi
c. Medium acting
Kombinasi dr short dan long. Sehingga mula kerja cepat tapi dapat bertahan lama.
Mixtard 30 HM = insulin 30% + insulin isofan 70% bekerja 12-24 jam
Humulin 20 = insulin 20% + insulin isofan 80% lama kerja 12-24 jam
STEP PENGOBATAN
a. Pasien kurus
Sulfonilurea generasi pertama : tolbutamid atau klorpropamide 1 dd 500
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penyakit Diabetes Militus (DM) dapat terjadi pada setiap orang dengan kebiasaan
hidup yang buruk. Banyak sekali faktor yang menyebabkan seseorang menderita
penyakit Diabetes Militus. Seperti, Obesitas (berat badan berlebih), faktor genetis,
pola hidup yang tidak sehat (jarang berolah raga), kurang tidur, dan masih banyak
yang lainnya.
Penyuluhan untuk menanggulangi diabetes melitus masih diperlukan
mengingat belum seluruh masyarakat mengetahui dengan benar cara untuk mengatasi
diabetes melitus. Masyarakat masih perlu untuk dipandu dalam melaksanakan
swamedikasi untuk mengenal gejala, memilih obat dengan tepat, membaca informasi
dengan teliti pada kemasan, tindakan yang harus dilakukan jika gejala memburuk dan
mengenai efek samping obat yang digunakan.
B. Saran
1. Selalu menjaga pola hidup yang sehat. Sering berolah raga dan istirahat yang
cukup
2. Jaga pola makan yang ideal dan sehat. Jangan terlalu sering mengkonsumsi
makanan atau minuman yang instan dengan kadar gula yang tingi.
DAFTAR PUSTAKA