Anda di halaman 1dari 16

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“PENGENALAN & PENCEGAHAN PENYAKIT DIABETES


MELITUS PADA LANSIA”

DISUSUN OLEH :

Rahmat Ridho (2000212016)

Harum Bulan Zainal (2000212009)

Riza Mutia Tifani (1814401165)

Sindy Putika Sari (2000212019)

Maharani Yusri (2000212010)

DOSEN PEMBIMBING :

Ns. Faleri Siska Yunere, M. Kep

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

PRODI DIII KEPERAWATAN

UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

2021
Pokok Bahasan : Pengenalan & Pencegahan Penyakit DM Pada

Lansia

Hari/Tanggal : Kamis / 07 Januari 2021

Sasaran : Pengunjung Lansia di Rs. Ibnu Sina Bukitinggi

Waktu : 08.30 – 09.00

Tempat : RSI. IBNU SINA BUKITINGGI

A. Latar Belakang
WHO dan Undang-undang Nomor 13 Tahun 1998 tentang lanjut
usia pada BAB 1 Pasal 1 Ayat 2 menyebutkan bahwa usia 60 tahun ke
atas adalah usia permulaan tua (lanjut usia), meningkatnya populasi usia
lanjut di Indonesia, berbagai masalah kesehatan dan penyakit yang khas
terdapat pada usia lanjut akan meningkat. Salah satu penyakit yang
menyertai lansia adalah penyakit diabetes mellitus. Diabetes mellitus
(DM) merupakan salah satu penyakit kronis yang semakin banyak
jumlah penderitanya. Penyakit ini adalah penyakit metabolik yang
ditandai dengan peningkatan kadar gula darah karena produksi insulin
yang terganggu sehingga terjadi ketidakseimbangan antara kebutuhan
dan produksi insulin dalam tubuh (Tarwoto,2012). Penderita diabetes
sering kali tidak menyadari kalau dirinya mengidap diabetes dan ketika
mereka sadar, sudah terjadi komplikasi. Hal inilah yang menyebabkan
penyakit diabetes sering disebut dengan silent killer. Saat ini penderita
DM jumlahnya semakin banyak dan terus bertambah. Jumlah penderita
DM di dunia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. World Health
Organization/ WHO (2016), memperkirakan sebanyak 422 juta orang
dewasa hidup dengan DM. International Diabetic Foundation (IDF),
menyatakan bahwa terdapat 382 juta orang di dunia yang hidup dengan
DM, dari 382 juta orang tersebut, diperkirakan 175 juta diantaranya
belum terdiagnosis sehingga dimungkinkan berkembang progresif
menjadi komplikasi tanpa disadari dan tanpa pencegahan. Pada tahun
2035 jumlah tersebut diperkirakan akan naik menjadi 592 juta orang.
Sedangkan IDF Atlas (2015), memaparkan bahwa 415 juta orang
dewasa menderita DM dan diperkirakan pada tahun 2040 penderita DM
akan naik menjadi 642 juta orang.
Diabetes merupakan penyakit yang jumlah penderitanya mengalami
peningkatan di Indonesia. Menurut data WHO, Indonesia menempati
peringkat ke-4 dengan penderita DM terbanyak di dunia. Sedangkan
hasil wawancara yang dilakukan Riset Kesehatan Dasar / RISKESDAS
(2013), menyatakan bahwa pada tahun 2013 terjadi peningkatan
penderita DM dua kali lipat dibandingkan pada tahun 2007.
Diperkirakan penderita DM akan meningkat pada tahun 2030 sebesar
21,3 juta orang.
Sumatera Barat memiliki prevalensi total DM sebanyak 1,3 %,
dimana Sumatera Barat berada di urutan 14 dari 33 provinsi yang ada di
Indonesia. Berdasarkan umur, penderita terbanyak dalam rentang usia
56 – 64 tahun dengan prevalensi 4,8 % (Kemenkes RI, 2013). Pada
tahun 2018, prevalensi DM di Sumatera Barat mengalami peningkatan,
yaitu menjadi 1,9 % (Kemenkes 2018) Jumlah pasien DM di RSUD Dr.
Achmad Muchtar Bukittinggi juga mengalami peningkatan dalam 2
tahun terakhir. Pada tahun 2017 terdapat 1.350 pasien DM yang
berkunjung ke poli Interne, pada tahun 2018 terdapat 1.400 pasien DM
yang berkunjung ke poli Interne RSUD Dr. Achmad Muchtar (Medical
Record RSUD Dr. Achmad Muchtar Bukittinggi, 2018).
Angka kejadian dan komplikasi penyakit Diabetes Milletus cukup
tersebar sehingga bisa dikatakan sebagai salah satu masalah nasional
yang harus mendapatkan perhatian lebih terutama pada lansia. Oleh
karena itu, berpedoman pada pencegahan jauh lebih baik dari pada
pengobatan. Sehingga untuk menunjang masalah tersebut kami
berencana akan memberikan pendidikan kesehatan tentang penyakit
diabetes milletus pada klien sehingga mampu menerapkan hidup dengan
sehat, produktif dan mandiri.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan diharapakan audiens mengetahui dan
mengenal tentang penyakit diabetes milletus.
2. Tujuan Khusus
 Lansia dapat mengetahui defenisi diabetes milletus
 Lansia dapat mengetahui etiologi diabetes milletus
 Lansia dapat mengetahui tanda dan gejala diabetes milletus
 Lansia dapat mengetahui komplikasi diabetes milletus
 Lansia dapat mengetahui cara perawatan diabetes milletus
 Lansia dapat mengetahui diet diabetes milletus
 Lansia dapat mengetahui aktivitas fisik dan olahraga yang dapat
dilakukan oleh penderita diabetes milletus.
 Lansia dapat mengetahui obat tradisional diabetes milletus
3. Manfaat
a. Bagi Mahasiswa
Menerapkan pendidikan dan teori sebagai wahana dalam
menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa tentang
penyakit diabetes milletus.
b. Bagi institusi
Penyuluhan ini dapat dijadikan sebagai sebagai bahan informasi
dan masukan serta sumbangan pemikiran bagi calon tenaga
kesehatan di Universitas Perintis Indonesia dalam memberikan
perawatan dan pendidikan kesehatan pada klien dengan diabetes
milletus.
c. Bagi Audiens
Penyuluhan ini dapat menjadi informasi untuk menambah
pengetahuan audiens dengan mengetahui cara pengenalan dan
pencegahan penyakit diabetes milletus pada lansia.
C. Pelaksanaan Kegiatan
1. Pokok Bahasan
Pengenalan dan Pencegahan Diabetes Milletus Pada Lansia
2. Sub Pokok Bahasan
a. Defenisi diabetes milletus
b. Etiologi diabetes milletus
c. Tanda dan gejala diabetes milletus
d. Komplikasi diabetes milletus
e. Cara perawatan diabetes milletus
f. Diet diabetes milletus
g. Aktivitas fisik dan olahraga yang dapat dilakukan oleh penderita
diabetes milletus.
h. Obat tradisional diabetes milletus
3. Sasaran dan target
Para lansia pengunjung Puskesmas Gulai Bancah.
4. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi
c. Tanya jawab
5. Media dan alat
a. Alat
1) LCD
2) Leaflet
3) Laptop
4) Lembar Balik
6. Waktu dan tempat
Hari / Tanggal : Kamis/ 07 Januari 2021.
Jam : 08.30 – 09.00 WIB
Waktu Pertemuan : 30 Menit
Tempat : Rs. Ibnu Sina Bukitinggi
D. Kegiatan Penyuluhan

Tahap
Kegiatan dan Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Audiens
Waktu
Pendahuluan  Mengucapkan salam  Menjawab salam
( 5 menit )  Memperkenalkan diri,  Mendengarkan
anggota kelompok dan dan
pembimbing memperhatikan
 Menjelaskan topik  Mendengarkan
penyuluhan
 Membuat kontrak waktu  Menyetujui
dan bahasa kontrak waktu
 Menjelaskan tujuan  Mendengarkan
kegiatan dan
memperhatikan

Pelaksanaan  Menggali  Mengemukakan


( 20 menit ) pengetahuan audiens pendapat
tentang pengertian  Mendengarkan
Pengertian diabetes dan
milletus memperhatikan
 Memberi  Mengemukakan
reinforcemen positif pendapat.
pada audiens atas
pendapat audiens
 Menjelaskan materi
tentang Etiologi
diabetes milletus
 Mengenali
pengetahuan audiens
tentang penyebab
Etiologi diabetes
milletus
 Menjelaskan materi
tentang Tanda dan
gejala diabetes
milletus
 Memberi
reinforcemen positif
pada audiens atas
pendapat audiens
 Menggali
pengetahuan audiens
tentang Komplikasi
diabetes milletus
 Memberi
reinforcemen positif
pada audiens atas
pendapat audiens
 Menjelaskan materi
Komplikasi diabetes
milletus
 Menggali
pengetahuan audiens
tentang Cara
perawatan diabetes
milletus
 Memberi
reinforcemen positif
pada audiens atas
pendapat audiens
 Menjelaskan Cara
perawatan diabetes
milletus
 Menggali
pengetahuan audiens
tentang Diet diabetes
milletus
 Memberi
reinforcemen positif
pada audiens atas
pendapat audiens.
 Menjelaskan Diet
diabetes milletus
 Menggali
pengetahuan audiens
tentang Aktivitas fisik
dan olahraga yang
dapat dilakukan oleh
penderita diabetes
milletus.
 Memberi
reinforcemen positif
pada audiens atas
pendapat audiens.
 Menjelaskan Aktivitas
fisik dan olahraga
yang dapat dilakukan
oleh penderita
diabetes milletus.
 Menggali
pengetahuan audiens
tentang Obat
tradisional diabetes
milletus
 Memberi
reinforcemen positif
pada audiens atas
pendapat audiens.
 Menjelaskan Obat
tradisional diabetes
milletus
Penutup  Memberikan kesempatan  Memberikan
( 5 menit ) pada audien untuk pertanyaan
bertanya  Mendengarkan
 Memberi reinforcement dan
pada audiens atas memperhatikan
pertanyaan audiens  Mengemukakan
 Memberikan kesempatan pendapat
audiens lain untuk  Mendengarkan
memberi pendapat dan
 Melengkapi atau memperhatikan
memberikan penjelasan  Mendengarkan
atas pertanyaan audiens. dan
 Mengevaluasi dan memperhatikan
menyimpulkan materi serta ikut
penyuluhan yang telah menyimpulkan
disampaikan.  Menjawab salam
 Salam penutup

E. Evaluasi / Laporan Hasil


1. Evaluasi Struktur
a. Struktur pengorganisasian sesuai dengan yang direncanakan.
b. Setting tempat sesuai dengan yang direncanakan.
c. Tempat dan media sesuai dengan yang direncanakan.
2. Evaluasi Proses
a. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan.
b. Waktu sesuai dengan yang direncanakan.
c. Selama proses berlangsung diharapkan audience dapat mengikuti
seluruh kegiatan penyuluhan/tidak ada yang meninggalkan
ruangan.
d. Selama kegiatan berlangsung diharapkan audience berperan
aktif.
3. Evaluasi Hasil
a. Sebanyak 7 dari 10 peserta yang hadir mampu menyebutkan
defenisi diabetes milletus.
b. Sebanyak 7 dari 10 peserta yang hadir mampu menyebutkan
etiologi diabetes milletus.
c. Sebanyak 7 dari 10 peserta yang hadir mampu menyebutkan
tanda dan gejala diabetes milletus.
d. Sebanyak 7 dari 10 peserta yang hadir mampu menyebutkan
komplikasi diabetes milletus.
e. Sebanyak 7 dari 10 peserta yang hadir mampu menyebutkan
cara perawatan diabetes milletus.
f. Sebanyak 7 dari 10 peserta yang hadir mampu menyebutkan diet
diabetes milletus.
g. Sebanyak 7 dari 10 peserta yang hadir mampu menyebutkan
aktivitas fisik dan olahraga yang dapat dilakukan oleh penderita
diabetes milletus.
h. Sebanyak 7 dari 10 peserta yang hadir mampu menyebutkan
obat tradisional diabetes milletus.

Komplikasi Penyakit DM

1. Penyakit Jantung
Makroangiopati diabetik mempunyai gambaran histopatologis
berupaaterosklerosis. Gangguan/gangguan biokimia yang
ditimbulkan akibat insufisiensi insulin berupa penimbunan sorbitol
dalam intima vaskuler, hiperlipoproteinemia dan, kelainan
pembekuan darah. Pada akhirnyamakroangiopati diabetik ini akan
mengakibatkan penyumbatan vaskuler.
2. Gagal ginjal
Terjadi akibat hipoksia yang berkaitan dengan diabetes jangka
panjang,glomerulus, seperti sebagian besar kapiler lainnya,
menebal. 8erjadi hipertropiginjal akibat peningkatan kerja yang
harus dilakukan oleh ginjal pengidap DM kronik untuk menyerap
ulang glukosa.
3. Retinopati

Ancaman paling serius terhadap penglihatan adalah retinopati.


Retina adalah jaringan yang sangat aktif bermetabolisme dan pada
hipoksia kronik akan mengalami kerusakan secara progresif.
4. Stroke

DM dapat menyebabkan stroke iskemik karena terbentuknya plak


aterosklerotik pada dinding pembuluh darah yang disebabkan oleh
gangguanmetabolisme glukosa sistemik. DM mempercepat kejadian
aterosklerosis baik pada pembuluh darah kecil maupun pembuluh
darah besar di seluruh pembuluh darah, termasuk pembuluh darah
otak.
5. Impotensi
Impotensi disebabkan pembuluh darah mengalami kebocoran
sehingga penis tidak bisa ereksi. Impotensi pada penderita diabetes
juga bisadisebabkan oleh faktor psikologis atau gabungan organis
dan psikologis.
6. Luka gangren (luka yang lama sembuh dan cenderung membusuk)
yang harus di amputasi,Infeksi kaki mudah timbul pada penderita
diabetes kronis dan dikenalsebagai penyulit gangren atau ulkus. Jika
dibiarkan, infeksi akan mengakibatkan pembusukan pada bagian
luka karena tidak mendapat aliran darah. Pasalnya, pembuluh darah
penderita diabetes banyak tersumbat atau menyempit. Jika luka
membusuk, mau tidak mau bagian yang terinfeksi harus diamputasi.
Penderita diabetes yang terkena gangren perlu dikontrol ketat gula
darahnya serta diberi antibiotika. Penanganan gangren perlu kerja
samadengan dokter bedah.

Prinsip Perawatan DM

1. Kontrol kadar gula darah teratur


2. Terapkan pola hidup sehat (Tidak merokok dan tidak mengkonsumsi
alkohol)
3. Olahraga minimal 20 menit dalam sehari
4. Minum obat secara teratur
5. Menghindari stress
6. Makan sesuai diet (mengurangi konsumsi gula dan manakan yang
banyak mengandung tepung)

Diet Untuk Penderita DM

Dari sisi makanan penderita diabetes dianjurkan untuk mengkonsumsi


karbohidrat berserat seperti kacang-kacangan, sayuran, buah-buahan segar
seperti pepaya, kedondong, apel, tomat, salak, semangka dan lain
sebagainya. Selain itu tinggi serat dalam sayuran jenis A (bayam, buncis,
kacang panjang, jagung muda, labu siam, wortel, pare, nangka muda)
ditambah sayuran jenis B (kembang kol, jamur segar, seledri, toge,
ketimun, gambas, cabai hijau, labu air, terung, tomat, sawi) akan menekan
kenaikan kadar glukosa dan kolestrol dalam darah.

Yang harus diperhatikan adalah :

a. Pola 3J (Jumlah kalori, jadwal makan, jenis makanan)


b. Diet kalori terbatas
Aktivitas Fisik dan Olahraga Untuk Lansia Penderita DM

a. Berjalan cepat
Jalan cepat bisa dilakukan oleh semua orang. Olahraga ini
merupakan bentuk latihan aerobik yang berguna meningkatkan
denyut jantung sehingga aliran darah menjadi lebih lancar.
Olahraga ini merupakan salah satu aktivitas yang paling tepat
karena penderita diabetes bisa mengatur intensitasnya sesuai
dengan kemampuan fisik dan kondisi kesehatannya.
b. Senam diabetes
Melakukan olahraga yang berfokus menyesuaikan pergerakan fisik
dengan irama seperti senam dapat melancarkan sirkulasi darah
pada penderita diabetes. Sirkulasi darah yang lancar dapat
meningkatkan metabolisme di dalam tubuh sehingga membantu
penyerapan insulin. Gerakan senam pada diabetes tidak berbeda
dengan senam pada umumnya. Setiap gerakan senam bertujuan
untuk meregangkan sekaligus merilekskan otot dan sendi.
c. Senam kaki diabetes
Jenis senam lain yang dianjurkan untuk penderita diabetes adalah
senam kaki. Senam kaki bisa dilakukan saat berdiri, duduk, tidur,
dan saat bersantai sambil menonton TV. Ikuti cara berikut ini untuk
mencoba senam kaki diabetes:
1. Gerakan kaki dengan mengakat dan menurunkan kedua tumit
secara bergantian. Gerakan senam juga bisa dilakukan dengan
memutar pergelangan kaki ke luar dan ke dalam.
2. Luruskan jari-jari kaki sampai terasa meregang.
3. Angkat kaki sampai membentuk sudut 90 derajat dengan badan
dan kemudian turunkan. Lakukan secara bergantian untuk
kedua kaki.

Obat Tradisional Untuk Diabetes Milletus


1. Lidah Buaya
Lidah buaya mengandung kromium salah satu zat yang baik untuk
menurunkan kadar gula darah. Cara pengolahannya adalah sebagai
berikut :
 Sediakan 2 batang lidah buaya
 Setelah itu cuci bersih, dibuang durinya dan di potong-potong.
 Rebus dengan 3 gelas air,kemudian di saring.
 Minum 3x sehari setelah makan sebanyak setengah gelas.

(Arisyi S.P, 2011)


2. Jambu biji
Berdasarkan penelitian pemberian perasan air buah jambu biji
sebanyak 0,517 g/hari dapat menurunkan kadar glukosa darah
mulai minggu ketiga pada tikus yang diinduksi aloksan (Yusuf dan
Said, 2004). Berdasarkan studi literature dari tanaman obat
disebutkan bahwa infusa dan dekokta dari buah jambu biji
dapatmenurunkan kadar glukosa darah pada kelinci (Galicia, 2002)
serta pemberian ekstrak air buah jambu biji mempunyai efek
menurunkan kadar glukosa darah pada kelinci yang sebanding
dengan glibenklamid dosis 0,23 mg/kgbb (Sutrisna, 2005).
Senyawa polifenol dalam buah jambu biji yang berpotensi sebagai
antioksidan dapat menurunkan kadar glukosa darah (Sunaga, 2004).
Cara pengolahan
 Sediakan 1 buah jambu biji setengah masak
 Buah jambu biji dibelah menjadi 4 bagian dan direbus
menggunakan 1 liter air sampai mendidih.
 Setelah mendidih air tersebut disaring
 Air rebusan jambu biji tersebut di konsumsi sebanyak 2x sehari
pagi dan sore.
(Arriska Ayu P, 2008)
3. Daun sukun kering
Cara pengolahan :
 Sediakan 2-3 lembar daun sukun kering kemudian remas
 Rebus remasan daun sukun kering dengan 3 gelas air
 Rebus hingga tersisa menjadi 1 gelas air
 Air rebusan di konsumsi 2x sehari, pagi dan sore.

(Jelantik Darma Putra, 2014)


Daftar Pustaka

https://jpk.jurnal.stikescendekiautamakudus.ac.id/index.php/jpk/article/downloa
d/64/36

Anda mungkin juga menyukai