Anda di halaman 1dari 18

Monitoring dan Evaluasi

Pelaksanaan Patient
Safety

Vera Sesrianty, Ns, M.Kep


Definisi Monitoring dan Evaluasi
01

Tujuan Monitoring dan Evaluasi


02

Pelaksananaan Monitoring dan Evaluasi


03

Pencatatan dan Pelaporan Insiden Pasien Safety


04
Definisi Monitoring dan Evaluasi
Proses pemantauan
Monitoring suatu sistem atau program kerja
dan mengambil keputusan
Evaluasi tindakan selanjutnya yang
diperlukan hadap kegiatan

Monitoring evaluasi suatu mencakup mulai dari proses pengumpulan


data realisasi program/kegiatan, pelaporan kegiatan, hingga penilaian
dan evaluasi capaian kinerjakegiatan mengamati secara seksama suatu
keadaan atau kondisi termasuk juga perilaku atau kegiatan tertentu
dengan tujuan agar semua data masukan atau informasi yang diperoleh
dari hasil pengamatan tersebut dapat menjadi landasan dalam proses
perbaikan
T u j u a n
memberikan gambaran lengkap tentang
implementasi program terutama untuk mengetahui
ketercapaian dan pelaksanaan program dan
mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan
hambatan yang terjadi sehingga informasi ini
berguna bagi pengambil keputusan untuk
melakukan penyesuaian dan perbaikan guna
mencapai target yang telah ditetapkan secara
efektif dan efisien.
Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi
a. Di Rumah sakit Pimpinan Rumah sakit melakukan monitoring dan
evaluasi pada unit-unit kerja di rumah sakit, terkait dengan
pelaksanaan keselamatan pasien di unit kerja
b. Di propinsi Dinas Kesehatan Propinsi dan PERSI Daerah melakukan
monitoring dan evaluasi pelaksanaan Program Keselamatan Pasien
Rumah Sakit di wilayah kerjanya
c. Di Pusat
1. Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit melakukan monitoring
dan evaluasi pelaksanaan Keselamatan Pasien Rumah Sakit di
rumah sakit-rumah sakit
2. Monitoring dan evaluasi dilaksanakan minimal satu tahan satu
kali.
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi manajemen pasien safety

pelaksanaan monitoring dan evaluasi manajemen


pasien safety yaitu :
1. Budaya keselamatan pasien
2. Pendidikan dan latihan
3. Leadership
4. Pelaporan
5. Standar
6. Implementasi sasaran keselamatan pasien
Monitoring dan evaluasi dilakukan secara berkala dengan jadwal yang terstruktur,
terencana, disosialisasikan kepada seluruh anggota dan dilaksanakan langsung oleh
Pimpinan Keperawatan terhadap implementasi keselamatan pasien di rumah sakit
untuk mengevaluasi komitmen dan konsistensi tenaga keperawatan terhadap upaya
keselamatan pasien di rumah sakit yaitu :
1. Perawat sebagai tenaga kesehatan mayoritas dari seluruh tenaga
kesehatan yang ada di rumah sakit.
2. Perawat bertanggung jawab terhadap surveilans dan menyelamatkan
status pasien.
3. Koordinasi dan integrasi pelayanan.
4. Terlibat dalam proses pengobatan, dukungan dan pendidikan
5. Mencegah kesalahan / error tidak terpapar pada pasien
6. Berbuat / bertindak terhadap suatu error.
Sistem Pencacatan Dan Pelaporan Pada Patient Safety Di Rumah Sakit

1. Setiap unit kerja di rumah sakit mencatat semua kejadian terkait dengan keselamatan pasien (Kejadian
Nyaris Cedera, Kejadian Tidak Diharapkan dan Kejadian Sentinel) pada formulir yang sudah disediakan
oleh rumah sakit.
2. Setiap unit kerja di rumah sakit melaporkan semua kejadian terkait dengan keselamatan pasien
(Kejadian Nyaris Cedera, Kejadian Tidak Diharapkan dan Kejadian Sentinel) kepada Tim Keselamatan
Pasien Rumah Sakit pada formulir yang sudah disediakan oleh rumah sakit.
3. Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit menganalisis akar penyebab masalah semua kejadian yang
dilaporkan oleh unit kerja.
4. Berdasarkan hasil analisis akar masalah maka Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit merekomendasikan
solusi pemecahan dan mengirimkan hasil solusi pemecahan masalah kepada Pimpinan rumah sakit.
5. Pimpinan rumah sakit melaporkan insiden dan hasil solusi masalah ke Komite Keselamatan Pasien
Rumah Sakit (KKPRS) setiap terjadinya insiden dan setelah melakukan analisis akar masalah yang
bersifat rahasia.
6. Pimpinan Rumah sakit melakukan monitoring dan evaluasi pada unit-unit kerja di rumah sakit, terkait
dengan pelaksanaan keselamatan pasien di unit kerja.
Banyak metode yang digunakan untuk mengidentifikasi risiko, salah satu
caranya adalah dengan mengembangkan sistem pelaporan dan sistem
analisis. Dapat dipastikan bahwa sistem pelaporan akan mengajak semua
orang dalam organisasi untuk peduli akan bahaya atau potensi bahaya yang
dapat terjadi kepada pasien.
Pelaporan
Insiden
Keselamatan Pelaporan juga penting digunakan untuk memonitor upaya pencegahan
Pasien terjadinya kesalahan (error) sehingga diharapkan dapat mendorong
dilakukannya investigasi selanjutnya.

a. Mengapa pelaporan insiden penting?


Karena pelaporan akan menjadi awal proses pembelajaran
untuk mencegah kejadian yang sama terulang kembali.
b. Bagaimana memulainya ?
Dibuat suatu sistem pelaporan insiden di rumah sakit meliputi
kebijakan, alur pelaporan, formulir pelaporan dan prosedur
pelaporan yang harus disosialisasikan pada seluruh karyawan.
c. Apa yang harus dilaporkan ?
Insiden yang dilaporkan adalah kejadian yang sudah terjadi, potensial terjadi
ataupun yang nyaris terjadi.

d. Siapa yang membuat Laporan Insiden (Incident Report) ?


Siapa saja atau semua staf RS yang pertama menemukan kejadian/insiden
Pelaporan Siapa saja atau semua staf yang terlibat dalam kejadian/insiden
Insiden
Keselamatan
Pasien e. Bagaimana cara membuat Laporan Insiden?
Karyawan diberikan pelatihan mengenai sistem pelaporan insiden mulai dari
maksud, tujuan dan manfaat laporan, alur pelaporan, bagaimana cara mengisi
formulir laporan insiden, kapan harus melaporkan, pengertian-pengertian yang
digunakan dalam sistem pelaporan dan cara menganalisa laporan.

f. Masalah yang sering menghambat dalam Laporan Insiden


Laporan dipersepsikan sebagai pekerjaan perawat
Laporan sering disembunyikan / underreport, karena takutdisalahkan.
Laporan sering terlambat
Bentuk laporan miskin data karena adanya budaya menyalahkan
(blame culture)
ALUR PELAPORAN

Alur Pelaporan Insiden Kepada Tim Keselamatan Pasien di RS (Internal) :


1. Apabila terjadi suatu insiden (KNC/KTD/KTC/KPC) di rumah sakit, wajib
segera ditindaklanjuti (dicegah / ditangani) untuk mengurangi dampak
/ akibat yang tidak diharapkan.
2. Setelah ditindaklanjuti, segera membuat laporan insidennya dengan
mengisi Formulir Laporan Insiden pada akhir jam
kerja/shiftkepadaAtasanlangsung.(Palinglambat2x24jam); diharapkan
jangan menunda laporan.
3. Setelah selesai mengisi laporan, segera menyerahkan kepada atasan
langsung pelapor. (Atasan langsung disepakati sesuai keputusan
Manajemen : Supervisor/Kepala Bagian/Instalasi/ Departemen / Unit).
4. Atasan langsung akan memeriksa laporan dan melakukan grading
risiko terhadap insiden yang dilaporkan.
ALUR PELAPORAN
5. Hasil grading akan menentukan bentuk investigasi dan Analisa yang
akan dilakukan sebagai berikut :
a. Grade biru : Investigasi sederhana oleh Atasan langsung, Waktu
maksimal 1 minggu.
b. Grade hijau : Investigasi sederhana oleh Atasan langsung, Waktu
maksimal 2 minggu
c. Grade kuning : Investigasi komprehensif/Analisis akar
Masalah/RCA oleh Tim KP di RS, waktu maksimal 45 hari
d. Grade merah : Investigasi komprehensif/Analisis akar masalah /
RCA oleh Tim KP di RS, waktu maksimal 45 hari.
6. Setelah selesai melakukan investigasi sederhana, laporan hasil
investigasi dan laporan insiden dilaporkan ke Tim KP di RS .
7. Tim KP di RS akan menganalisa kembali hasil Investigasi dan laporan
insiden untuk menentukan apakah perlu dilakukan investigasi
lanjutan (RCA) dengan melakukan Regrading.
ALUR PELAPORAN

8. Untuk grade Kuning / Merah, Tim KP di RS akan melakukan Analisis


akar masalah / Root Cause Analysis (RCA)
9. Setelah melakukan RCA, Tim KP di RS akan membuat laporan dan
Rekomendasi untuk perbaikan serta "Pembelajaran" berupa :
Petunjuk / "Safety alert" untuk mencegah kejadian yang sama
terulang kembali.
10. Hasil RCA, rekomendasi dan rencana kerja dilaporkan kepada Direksi
11. Rekomendasi untuk "Perbaikan dan Pembelajaran” diberikan umpan
balik kepada unit kerja terkait serta sosialisasi kepada seluruh unit di
Rumah Sakit
12. Unit Kerja membuat analisa kejadian di satuan kerjanya masing -
masing
13. Monitoring dan Evaluasi Perbaikan oleh Tim KP di RS.
ALUR PELAPORAN INSIDEN KE KKPRS-KOMITE
KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT (Eksternal) :

Laporan hasil investigasi sederhana / analisis akar


masalah / RCA yang terjadi pada pasien dan telah
mendapatkan rekomendasi dan solusi oleh Tim KP di RS
(internal) / Pimpinan RS dikirimkan ke KKPRS dengan
melakukan entry data (e-reporting) melalui website
resmi KKPRS
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai