Anda di halaman 1dari 20

PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN

Sistem Pelaporan dan Pembelajaran


Keselamatan Pasien Nasional (SP2KPN)
• Tujuan Sistem Pelaporan dan Pembelajaran Keselamatan Pasien Nasional
(SP2KPN) adalah untuk mengetahui data Insiden Keselamatan Pasien
berdasarkan Laporan dan Pembelajaran keselamatan pasien di tingkat
Nasional.
• Kemampuan mencegah dan melindungi pasien terhadap Insiden
tergantung pada budaya keselamatan pasien, salah satunya adalah
Pelaporan insiden.
• SP2KPN tidak memberikan jumlah aktual IKP yang terjadi di Indonesia dan
Fasilitas pelayanan kesehatan, hanya berdasarkan laporan yang diterima
Sistem Pelaporan dan Pembelajaran
Keselamatan Pasien Nasional (SP2KPN)
• Semua informasi yang dilaporkan ke SP2KPN adalah Insiden yang telah
dianalisa, ditindaklanjuti dan dilakukan pembelajaran di tingkat
Fasyankes.
• Laporan insiden yang dikirimkan ke SP2KPN untuk mendukung
pembelajaran dan perbaikan secara nasional
• Hasil kajian insiden akan memberikan informasi Prioritas nasional
untuk peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
Framework Sistem Pelaporan dan Pembelajaran
Keselamatan Pasien Nasional (SP2KPN)
Defnisi Sentinel Event
a. Kematian yang tidak terduga, termasuk, tetapi tidak terbatas pada,
– Kematian yang tidak terkait dengan sebab alamiah dari penyakit dan penyakit yang
mendasari pasien (sebagai contoh, kematian dari infeksi pascaoperasi dan emboli paru yang
didapat di rumah sakit);
– Kematian atas bayi cukup bulan; dan
– Bunuh diri;
b. Kehilangan fungsi tubuh pasien yang luas dan permanen yang tidak terkait dengan
perjalanan alamiah dari penyakit atau penyakit dasarnya;
c. Salah lokasi, salah prosedur, salah pasien ketika operasi;
d. Penularan penyakit yang kronik atau fatal akibat infus darah atau produk darah atau
transplantasi organ atau jaringan yang terkontaminasi;
e. Penculikan bayi atau bayi dipulangkan dengan orang tua yang salah;
f. Pemerkosaan, kekerasan di tempat kerja seperti penyerangan (menyebabkan kematian atau
kehilangan fungsi tubuh yang permanen) atau pembunuhan (yang disengaja) atas pasien,
anggota staf, dokter, mahasiswa kedokteran, siswa latihan, pengunjung atau vendor pihak
ketiga ketika berada
PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
Mengapa pelaporan insiden penting?
Karena pelaporan akan menjadi awal proses pembelajaran untuk mencegah
kejadian yang sama terulang kembali.
Bagaimana memulainya ?
Dibuat suatu sistem pelaporan insiden di rumah sakit meliputi kebijakan, alur
pelaporan, formulir pelaporan dan prosedur pelaporan yang harus disosialisasikan
pada seluruh karyawan.
Apa yang harus dilaporkan ?
Insiden yang dilaporkan adalah kejadian yang sudah terjadi, potensial terjadi
ataupun yang nyaris terjadi.
Siapa yang membuat Laporan Insiden (Incident Report) ?
Siapa saja atau semua staf RS yang pertama menemukan kejadian/insiden
Siapa saja atau semua staf yang terlibat dalam kejadian/insiden
PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN

Bagaimana cara membuat Laporan Insiden?


Karyawan diberikan pelatihan mengenai sistem pelaporan insiden mulai
dari maksud, tujuan dan manfaat laporan, alur pelaporan, bagaimana cara
mengisi formulir laporan insiden, kapan harus melaporkan, pengertian-
pengertian yang digunakan dalam sistem pelaporan dan cara menganalisa
laporan.

DUKUNGAN MANAJERIAL
PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
Masalah yang sering menghambat dalam Laporan Insiden
• Laporan dipersepsikan sebagai pekerjaan perawat
• Laporan sering disembunyikan / underreport, karena takut disalahkan
• Laporan sering terlambat
• Bentuk laporan miskin data karena adanya budaya menyalahkan
(blame culture)
Alur Pelaporan Insiden Kepada Tim
Keselamatan Pasien (Internal)
1. Apabila terjadi suatu insiden
(KNC/KTD/KTC/KPC) di rumah sakit,
wajib segera ditindaklanjuti (dicegah /
ditangani) untuk mengurangi dampak
/ akibat yang tidak diharapkan.
2. Setelah ditindaklanjuti, segera
membuat laporan insidennya dengan
mengisi Formulir Laporan Insiden
pada akhir jam kerja/shift kepada
Atasan langsung. (Paling lambat
2x24jam) ; diharapkan jangan
menunda laporan.
Alur Pelaporan Insiden Kepada Tim Keselamatan Pasien (Internal)
3. Setelah selesai mengisi laporan, segera menyerahkan kepada Atasan
langsung pelapor. (Atasan langsung disepakati sesuai keputusan
Manajemen : Supervisor/Kepala Bagian/ Instalasi/ Departemen / Unit).
4. Atasan langsung akan memeriksa laporan dan melakukan grading risiko
terhadap insiden yang dilaporkan

• Grade biru : Investigasi sederhana oleh Atasan langsung, waktu maksimal 1


minggu.
• Grade hijau : Investigasi sederhana oleh Atasan langsung, waktu maksimal 2
minggu
• Grade kuning : Investigasi komprehensif/Analisis akar masalah/RCA oleh Tim KP di
RS, waktu maksimal 45 hari
• Grade merah : Investigasi komprehensif/Analisis akar masalah / RCA oleh Tim KP di
RS, waktu maksimal 45 hari
Alur Pelaporan Insiden Kepada Tim Keselamatan Pasien (Internal)
5. Setelah selesai melakukan investigasi sederhana, laporan hasil
investigasi dan laporan insiden dilaporkan ke Tim KP di RS .
6. Tim KP di RS akan menganalisa kembali hasil Investigasi dan Laporan
insiden untuk menentukan apakah perlu dilakukan investigasi lanjutan
(RCA) dengan melakukan Regrading.
7. Untuk grade Kuning / Merah, Tim KP di RS akan melakukan Analisis akar
masalah / Root Cause Analysis (RCA)
8. Setelah melakukan RCA, Tim KP di RS akan membuat laporan dan
Rekomendasi untuk perbaikan serta "Pembelajaran" berupa : Petunjuk
/ "Safety alert" untuk mencegah kejadian yang sama terulang kembali.
9. Hasil RCA, rekomendasi dan rencana kerja dilaporkan kepada Direksi
10. Rekomendasi untuk "Perbaikan dan Pembelajaran" diberikan umpan
balik kepada unit kerja terkait serta sosialisasi kepada seluruh unit di
Rumah Sakit
Bagaimana melakukan grading risiko pada insiden keselamatan pasien?

1. Dampak (Consequences)
adalah seberapa berat akibat
yang dialami pasien mulai
dari tidak ada cedera sampai
meninggal
2. Probabilitas / Frekuensi /
/Likelihood adalah seberapa
seringnya insiden tersebut
terjadi (tabel 2)
WARNA BANDS :
Hasil pertemuan antara nilai
dampak yang diurut kebawah dan
nilai probabilitas yang diurut ke
samping kanan
Probabilitas / Frekuensi / /Likelihood

Dampak (Consequences)
Format laporan ditetapkan oleh
masing-masing fasyankes

Pelaporan eksternal ke KNKP melalui


e-report olh Tim KP fasyankes
Akses laporan IKP yaitu :
http://www.yankes.kemkes.go.id

Anda mungkin juga menyukai