DEFINISI
C. Harm / Cedera
Dampak yang terjadi akibat gangguan struktur atau penurunan fungsi
tubuh. Dapat berupa fisik, sosial dan psikologis.Yang termasuk Harm
adalah :
a. Penyakit / Disease
Yaitu disfungsi fisik atau psikis
b. Cedera / Injury
Kerusakan jaringan yang diakibatkan agent / keadaan
c. Penderitaan / Suffering
Pengalaman / gejala yang tidak menyenangkan termasuk nyeri,
malaise, mual, muntah, depresi, agitasi,dan ketakutan
d. Cacat / Disability
Segala bentuk kerusakan struktur atau fungsi tubuh, keterbatasan
aktifitas dan atau restriksi dalam pergaulan sosial yang berhubungan
dengan harm yang terjadi sebelumnya atau saat ini.
1
D. Insiden Keselamatan Pasien (IKP)
Setiap kejadian atau situasi yang dapat mengakibatkan atau berpotensi
mengakibatkan harm / cedera yang tidak seharusnya terjadi. Terdiri dari :
Kejadian Potensial Cedera (KPC), Kejadian Nyaris Cedera (KNC), Kejadian
Tidak Cedera (KTC) dan Kejadian Tidak Diharapkan (KTD)
2
H Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) / a harmful incident / adverse event
(AE)
Suatu Insiden yang mengakibatkan harm / cedera pada pasien akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang
seharusnya diambil, dan bukan karena penyakit dasarnya atau kondisi
pasien.
Contoh :
- Transfusi dengan unit darah yang salah mengakibatkan reaksi
inkompatibilitas pada pasien.
I. Kejadian Sentinel
Suatu KTD yang mengakibatkan kematian atau cedera serius atau akibat
serius pasien; biasanya dipakai untuk kejadian yang sangat tidak
diharapkan atau tidak dapat diterima.
Contoh :
- Operasi pada pasien yang salah, bagian tubuh yang salah, atau
dengan jenis operasi yang salah.
- Reaksi transfusi akibat kesalahan unit darah mengakibatkan kematian
pada pasien karena reaksi inkompatibilitas.
- Bayi dipulangkan bersama orang yang bukan orang tuanya (bayi
tertukar)
3
L. Faktor Kontributor
Adalah keadaan, tindakan, atau faktor yang mempengaruhi dan berperan
dalam mengembangkan dan atau meningkatkan risiko suatu kejadian
(misalnya pembagian tugas yang tidak sesuai kebutuhan).
Contoh :
a. Faktor kontributor di luar organisasi (eksternal)
b. Faktor kontributor dalam organisasi (internal) misalnya tidak adanya
prosedur,
c. Faktor kontributor yang berhubungan dengan petugas (kognitif atau
perilaku petugas yang kurang, lemahnya supervisi, kurangnya
teamwork atau komunikasi)
d. Faktor kontributor yang berhubungan dengan keadaan pasien.
4
BAB II
RUANG LINGKUP
B. Jenis Laporan
Insiden yang dilaporkan adalah kejadian yang telah terjadi, nyaris terjadi
ataupun potensial terjadi. Jenis laporan IKP di RS. Akademis Jaury Jusuf
Putera ada dua yaitu :
1. Laporan IKP internal yaitu laporan IKP yang dilaporkan ke Tim KP
(Keselamatan Pasien) di RS. Akademis Jaury Jusuf Putera dalam waktu
maksimal 2 x 24 jam / akhir jam kerja/shift. Laporan berisi : data pasien,
rincian kejadian, tindakan yang dilakukan saat terjadi insiden, akibat
insiden, pelapor dan penilaian grading.
2. Laporan IKP eksternal oleh Tim KP RS. Akademis Jaury Jusuf Putera
kepada KKP-RS setelah dilakukan analisis dan investigasi.
C. Pelaksana
- Laporan IKP internal dibuat oleh semua staf RS. Akademis Jaury Jusuf
Putera yang pertama menemukan kejadian/insiden atau semua staf
yang terlibat dalam kejadian/insiden.
- Laporan IKP eksternal dibuat oleh Tim Keselamatan Pasien RS.
Akademis Jaury Jusuf Putera.
5
BAB III
TATA LAKSANA
A. Alur Pelaporan
1. Alur Pelaporan Insiden Ke Tim Keselamatan Pasien di RS.
Akademis Jaury Jusuf Putera (Internal)
a. Setiap terjadi suatu insiden (baik IKP maupun insiden lainnya) di
rumah sakit, wajib segera ditindaklanjuti untuk mengurangi
dampak/akibat yang tidak diharapkan.
b. Setelah ditindaklanjuti, insiden segera dilaporkan kepada atasan
langsung/kepala unit/Penggerak KP (champion KP) paling lambat
dalam 1 jam.
c. Atasan langsung pelapor/Penggerak KP (champion KP) akan
menentukan apakah insiden/kecelakaan yang dilaporkan termasuk
IKP, kecelakaan K3, masalah keamanan atau insiden lainnya.
d. Apabila insiden yang dilaporkan termasuk IKP, atasan langsung
/Penggerak KP akan menganalisa laporan dengan melakukan
grading risiko (lihat SPO Analisa Grading Matriks Risiko) terhadap
insiden yang dilaporkan tersebut.
e. Hasil grading akan menentukan bentuk investigasi dan analisa
yang akan dilakukan sebagai berikut :
Grade Biru : Investigasi sederhana oleh atasan langsung,
waktu maksimal 1 minggu.
Grade Hijau : Investigasi sederhana oleh atasan langsung,
waktu maksimal 2 minggu.
Grade Kuning : Investigasi komprehensif/ analisis akar masalah /
RCA oleh Tim Keselamatan Pasien di rumah
sakit, waktu maksimal 45 hari.
Grade Merah : Investigasi komprehensif/ analisis akar masalah/
RCA oleh Tim Keselamatan Pasien di rumah
sakit, waktu maksimal 45 hari.
f. Setelah selesai melakukan investigasi sederhana, laporan hasil
investigasi dan laporan insiden dilaporkan ke Tim Keselamatan
Pasien di rumah sakit.
6
g. Tim Keselamatan Pasien akan menganalisa kembali hasil
investigasi dan laporan insiden untuk menentukan apakah perlu
dilakukan investigasi lanjutan (RCA) dengan melakukan regrading.
h. Untuk grade kuning/merah, Tim Keselamatan Pasien akan
melakukan Analisis Akar Masalah (RCA)
i. Setelah melakukan RCA, Tim Keselamatan Pasien akan membuat
laporan dan rekomendasi untuk perbaikan serta pembelajaran
berupa petunjuk/Safety Alert untuk mencegah kejadian yang sama
terulang kembali.
j. Hasil RCA, rekomendasi dan rencana kerja dilaporkan kepada
direksi.
k. Rekomendasi untuk perbaikan dan pembelajaran diberikan umpan
balik kepada unit kerja terkait serta sosialisasi kepada seluruh unit
di rumah sakit.
2. Alur Pelaporan Insiden Ke KKP-RS (Komite Keselamatan Pasien
Rumah Sakit)
- Laporan hasil investigasi sederhana / analisis akar masalah / RCA
yang terjadi pada pasien dilaporkan oleh Tim KP RS. Akademis
Jaury Jusuf Putera ke KKP-RS dengan mengisi Formulir Laporan
Insiden Keselamatan Pasien.
7
c. Orang pertama yang melaporkan insiden
Diberi tanda centrang pada kolom orang yang pertama
melaporkan KPC, selain dari itu ditulis.
d. Lokasi diketahui KPC
Diisi tempat kejadian atau tempat ditemukannya KPC oleh pelapor
e. Unit / Departemen terkait KPC
Diisi unit atau instalasi yang berkaitan dengan terjadinya KPC
f. Tindakan yang dilakukan selama ini dan hasilnya.
Diisi langkah-langkah yang dilakukan selama ini oleh rumah sakit
untuk mencegah jenis KPC tersebut dan bagaimana hasilnya
g. Apakah KPC yang sama pernah ditemukan di unit lain.
Jika ya, disebutkan kapan waktunya dan tindakan apa yang telah
diambil pada unit kerja tersebut untuk mencegah terjadinya KPC.
8
2) Insiden
Diisi insiden yang terjadi misalnya : Pasien jatuh, salah
identifikasi pasien, salah pemberian obat, salah dosis obat,
salah bagian yang dioperasi, dan lain-lain.
3) Kronologis insiden
Diisi ringkasan insiden mulai saat sebelum kejadian sampai
terjadinya insiden. Kronologis harus sesuai kejadian yang
sebenarnya, bukan pendapat/asumsi pelapor.
4) Jenis insiden
Dipilih salah satu insiden keselamatan pasien ; KTD/KNC/KTC
5) Orang pertama yang melaporkan insiden
Dipilih salah satu pelapor yang paling pertama melaporkan
terjadinya insiden. Misalnya : petugas / keluarga pasien dan
lain-lain.
6) Insiden menyangkut pasien
Dipilih salah satu pasien rawat inap / rawat jalan / IGD
7) Lokasi insiden
Diisi tempat pasien berada ketika terjadi insiden
8) Insiden sesuai kasus penyakit / spesialisasi
Dipilih salah satu jenis spesialisasi yang merawat pasien.
Bila kasus penyakit / spesialisasi lebih dari satu, pilih salah
satu yang menyebabkan insiden. Misal : Pasien dengan
gastritis kronis dirawat oleh Dokter Spesialis Penyakit Dalam,
dikonsulkan ke Dokter Spesialis Bedah dengan suspect
Appendicitis. Saat appendectomy terjadi insiden, tertinggal
kassa, maka penanggung jawab kasus adalah : Dokter
Spesialis Bedah.
Bila dirawat oleh dokter umum : isi Lain-lain : umum
9) Unit / departemen yang menyebabkan terjadinya insiden.
Dipilih unit yang menjadi penyebab terjadinya insiden
Misalnya :
Pasien DHF ke UGD, diperiksa laboratorium, ternyata hasilnya
salah interpretasi.
Insiden : salah hasil lab. pada pasien DHF
9
Jenis Insiden : KNC (tidak terjadi cedera)
Tempat / Lokasi : UGD
Spesialisasi : Kasus Penyakit Dalam
Unit penyebab : Laboratorium
10) Akibat insiden terhadap pasien
Dipilih salah satu :
- Kematian
- Cedera irreversible / cedera berat : Kehilangan fungsi
motorik, sensorik atau psikologis secara permanen. Misal ;
lumpuh, cacat.
- Cedera reversible / cedera sedang : Kehilangan fungsi
motorik, sensorik atau psikologis tidak permanen. Misal ;
luka robek
- Cedera ringan : Cedera / luka yang dapat diatasi dengan
pertolongan pertama tanpa harus di rawat misal luka lecet.
- Tidak ada cedera, tidak ada luka
11) Tindakan yang dilakukan segera setelah kejadian
Ceritakan penanganan/tindakan yang dilakukan saat itu agar
insiden yang sama tidak terulang lagi
12) Tindakan dilakukan oleh :
Dipilih salah satu :
- Bila dilakukan Tim : disebutkan timnya terdiri dari siapa
saja misal ; dokter, perawat.
- Bila dilakukan petugas lain : sebutkan misal ; analis,
asisten apoteker, radiografer, bidan.
13) Apakah insiden yang sama pernah terjadi di unit kerja lainnya
Jika ya lanjutkan dengan mengisi pertanyaan di bawahnya
yaitu :
- Waktu kejadian : diisi dalam bulan / tahun
- Tindakan yang telah dilakukan pada unit kerja tersebut
untuk mencegah terulangnya kejadian yang sama.
Jelaskan.
10
3. Formulir laporan IKP ke KKP-RS
Petunjuk pengisian :
Cara pengisian sama dengan langkah a sampai m pada pengisian
formulir laporan IKP (KNC, KTC, KTD dan kejadian sentinel) ke Tim
KP RS. Akademis Jaury Jusuf Putera. Selanjutnya ikuti petunjuk
pengisian di bawah
a. Tipe insiden
Untuk mengisi tipe insiden, harus melakukan analisis dan
investigasi terlebih dahulu. Insiden terdiri dari tipe insiden dan
subtipe insiden yang dapat dilihat pada tabel di bawah :
No
Tipe Insiden Subtipe Insiden
.
1. Administrasi a. Proses 1) Serah terima
klinik 2) Perjanjian
3) Daftar tunggu /
Antrian
4) Rujukan / Konsultasi
5) Admisi
6) Keluar/Pulang dari
Ranap/RS
7) Pindah Perawatan
(Transfer of care)
8) Identifikasi Pasien
9) Consent
10) Pembagian tugas
11) Respons terhadap
kegawatdaruratan
b. Masalah 1) Tidak performance
ketika
dibutuhkan/indikasi
2) Tidak lengkap /
Inadekuat
3) Tidak tersedia
4) Salah pasien
5) Salah proses /
pelayanan
2. Proses / a. Proses 1) Skrening /
prosedur klinis Pencegahan / Medical
check up
2) Diagnosis /
Assessment
3) Prosedur /
Pengobatan /
Intervensi
11
No
Tipe Insiden Subtipe Insiden
.
4) General care
/Management
5) Test / Investigasi
6) Spesimen / Hasil
7) Belum dipulangkan
(Detention/ Restraint)
12
No
Tipe Insiden Subtipe Insiden
.
dalam dokumen
tidak lengkap
b. Tipe / 1) Bloodstream
bagian 2) Bagian yang dioperasi
infeksi 3) Abses
4) Pneumonia
5) Kanul IV
6) Protesis infeksi
7) Drain/ tube urin
8) Jaringan lunak
b. Proses 1) Peresepan
penggunaa 2) Persiapan /
n medikasi/ Dispensing
cairan 3) Pemaketan
infus 4) Pengantaran
5) Pemberian
6) Suply / pesan
7) Penyimpanan
8) Monitoring
13
No
Tipe Insiden Subtipe Insiden
.
7) Salah Dispensing
Label / Instruksi
8) Kontraindikasi
9) Salah penyimpanan
10) Ommited medicine
or dose
11) Obat kadaluarsa
12) Adverse drug
reaction (reaksi efek
samping obat)
6. Transfusi a. Transfusi 1) Produk selular
darah / produk darah / 2) Faktor pembekuan
darah produk (clothing)
darah 3) Albumin / Plasma
terkait protein
4) Imunoglobulin
b. Proses 1) Test pre transfusi
Transfusi 2) Peresepan
darah / 3) Persiapan /
produk Dispensing
darah 4) Pengantaran
terkait 5) Pemberian
6) Penyimpanan
7) Monitoring
8) Presentasi /
Pemaketan
9) Suply / Pesan
c. Masalah 1) Salah pasien
2) Salah Darah / Produk
darah
3) Salah dosis /
Frekuensi
4) Salah jumlah
5) Salah label
dispensing / Instruksi
6) Kontraindikasi
7) Salah penyimpanan
8) Obat atau Dosis yang
diabaikan
9) Darah kadaluarsa
10) Efek samping
(Adverse effect)
7. Nutrisi a. Nutrisi yang 1) Diet umum
terkait 2) Diet khusus
b. Proses 1) Peresepan /
nutrisi Permintaan
2) Pesiapan /
Manufactur / Proses
14
No
Tipe Insiden Subtipe Insiden
.
memasak
3) Suply / order
4) Presentation
5) Dispensing / Alokasi
6) Pengantaran
7) Pemberian
8) Penyimpanan
15
No
Tipe Insiden Subtipe Insiden
.
5) Kegagalan/Malfungsi
6) Dislodgement
/Miskoneksi/Removal
7) User error
10. Pasien a. Perilaku 1) Tidak kooperatif
pasien 2) Tidak pantas/ Sikap
bermusuhan/ Kasar
3) Berisiko/ Sembrono/
Berbahaya
4) Masalah dengan
penggunaan
substansi /Abuse
5) Menggangu
(Harrassment)
6) Diskriminasitif /
Berprasangka
7) Berkeliaran,
Melarikan diri.
8) Sengaja mencederai
diri, Bunuh diri.
b. Keterlibatan 1) Velbed
saat jatuh 2) Tempat tidur
3) Kursi
4) Strecher
5) Toilet
6) Peralatan terapi
7) Tangga
8) Dibawa/dibantu oleh
orang lain
16
No
Tipe Insiden Subtipe Insiden
.
b. Serangan 1) Cakaran,Sayatan
tajam/ 2) Tusukan
tusukan 3) Gigitan, sengatan
4) Serangan tajam
lainnya
d. Peristiwa
mekanik lain
i. Paparan
karena
dampak
cuaca,
bencana
alam
17
No
Tipe Insiden Subtipe Insiden
.
13. Infrastruktur / a. Keterlibatan 1) Daftar struktur
bangunan / struktur / 2) Daftar bangunan
benda lain bangunan 3) Daftar furniture
yang
terpasang
tetap b. Masalah 1) Inadekuat
2) Damaged/faulty/
worn
Contoh 1 :
Insiden : Salah pemberian obat (IM menjadi IV)
18
Tipe insiden : Medikasi Subtipe insiden : Proses
penggunaan medikasi : pemberian (salah pemberian)
Masalah : Salah rute pemberian
Contoh 2 :
Insiden : Pasien turun dari dari tempat tidur
kemudian masuk ke toilet dan terjatuh
Tipe insiden : Jatuh
Subtipe insiden : Tipe jatuh : slip / terpleset
Keterlibatan saat jatuh : Toilet
Contoh 3 :
Insiden : Tertukar hasil pemeriksaan laboratorium
Tipe insiden : Laboratorium
Subtipe insiden : Hasil
19
1) Faktor Kontributor Eksternal / Di Luar Rumah Sakit
Komponen
a. Regulator dan Ekonomi
b. Peraturan & Kebijakan Depkes
c. Peraturan Nasional
d. Hubungan dengan Organisasi lain
Komponen Subkomponen
Organisasi dan a. Struktur Organisasi
manajemen b. Pengawasan
c. Jenjang Pengambilan
Keputusan
Kebijakan, standar dan a. Tujuan & Misi
tujuan b. Penyusunan Fungsi
Manajemen
c. Kontrak Service
d. Sumber Keuangan
e. Pelayanan Informasi
f. Kebijakan diklat
g. Prosedur & Kebijakan
h. Fasilitas & Perlengkapan
i. Manajemen Risiko
j. Manajemen K3
k. Quality Improvement
Administrasi Sistem administrasi
Budaya keselamatan a. Attitude kerja
b. Dukungan manajemen oleh
seluruh staf
SDM a. Ketersediaan
b. Tingkat Pendidikan &
Keterampilan Staf yang
berbeda
c. Beban Kerja yang optimal
Diklat Manajemen Training
Pelatihan / Refreshing
20
21
3) Faktor Kontributor Lingkungan Kerja
Komponen Subkomponen
Desain dan bangunan a. Manajemen Pemeliharaan
b. Penilaian Ergonomik
c. Fungsionalitas
Lingkungan a. Housekeeping
b. Pengawasan Lingkungan
Fisik
c. Perpindahan Pasien antar
Ruangan
Peralatan / sarana / a. Malfungsi Alat
prasarana b. Ketidaktersediaan
c. Manajemen Pemeliharaan
d. Fungsionalitas
e. Desain, Penggunaan &
Maintenance Peralatan
Komponen Subkomponen
Supervisi dan a. Adanya kemauan staf
konsultasi junior berkomunikasi
b. Cepat Tanggap
Konsistensi a. Kesamaan tugas antar
profesi
b. Kesamaan tugas antar staf
yang setingkat
Kepemimpinan dan a. Kepemimpinan Efektif
tanggung jawab b. Job Description Jelas
Respon terhadap Dukungan peers setelah
insiden insiden
Komponen Subkomponen
Kompetensi a. Verifikasi Kualifikasi
b. Verifikasi Pengetahuan dan
Keterampilan
Stressor fisik dan a. Motivasi
mental b. Stresor Mental: efek beban
kerja = beban mental
c. Stresor Fisik: Efek beban
kerja = Gangguan Fisik
6) Faktor Kontributor : Tugas
22
Komponen Subkomponen
Ketersediaan SPO a. Prosedur Peninjauan &
Revisi SOP
b. Ketersediaan SOP
c. Kualitas Informasi
d. Prosedur Investigasi
Ketersediaan dan a. Test Tidak Dilakukan
akurasi hasil test b. Ketidaksesuaian antara
interpretasi hasil test
Faktor penunjang a. Ketersediaan, penggunaan,
dalam validasi alat reliabilitas
medis b. Kalibrasi
Desain tugas Penyelesaian tugas tepat waktu
dan sesuai SOP
Komponen Subkomponen
Kondisi Penyakit yang kompleks, berat,
multikomplikasi
Personal a. Kepribadian
b. Bahasa
c. Kondisi Sosial
d. Keluarga
Pengobatan Mengetahui risiko yang
berhubungan
dengan pengobatan
Riwayat a. Riwayat Medis
b. Riwayat Kepribadian
c. Riwayat Emosi
Hubungan staf dan Hubungan yang baik
pasien
Komponen Subkomponen
Komunikasi verbal a. Komunikasi antar staf junior
dan senior
b. Komunikasi antar Profesi
c. Komunikasi antar Staf dan
Pasien
d. Komunikasi antar Unit
Departemen
Komunikasi tertulis Ketidaklengkapan informasi
23
Contoh :
Pasien mengalami luka bakar saat dilakukan fisioterapi. Petugas
fisioterapi adalah petugas yang baru bekerja tiga bulan di RS. Hasil
investigasi ditemukan :
- Penyebab langsung (Direct / Proximate/ Immediate Cause)
Peralatan/ sarana/ prasarana : intensitas berlebihan pada
alat tranducer
Petugas : petugas fisioterapi kurang memahami prosedur
penggunaan alat
- Akar penyebab masalah (underlying / root cause)
Peralatan / sarana / prasarana : Manajemen pemeliharaan/
maintenance alat tidak ada.
Manajemen (Diklat) : tidak pernah diberikan training dan
orientasi
c. Rekomendasi
Diisi dengan rekomendasi apa yang diberikan untuk setiap akar
masalah yang ditemukan dalam analisa dan investigasi insiden.
24
BAB IV
DOKUMENTASI
25
DAFTAR ISI
BAB I DEFINISI
A. Keselamatan Pasien / Patient Safety........................................ 1
B. Keselamatan Pasien Rumah Sakit / Hospital Patient Safety..... 1
C. Harm / Cedera........................................................................... 1
D. Insiden Keselamatan Pasien (IKP)............................................ 2
E. Kondisi Potensial Cedera (KPC)............................................... 2
F. Kejadian Nyaris Cedera (KNC) / Near Miss............................... 2
G. Kejadian Tidak Cedera (KTC) / a no harm Incident................... 2
H. Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) / a harmful incident /
adverse event (AE)................................................................... 3
I. Kejadian Sentinel...................................................................... 3
J. Laporan Insiden Keselamatan Pasien RS (internal).................. 3
K. Laporan Insiden Keselamatan Pasien Ke KKP-RS (eksternal).. 3
L. Faktor Kontributor..................................................................... 4
BAB IV DOKUMENTASI
A. Dokumen acuan dan kebijakan ................................................... 24
B. Dokumen Pelaksanaan Kegiatan Pelaporan IKP ......................... 24
ii
26