PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada bulan November 1999, the American Hospital Association (AHA) Board of
Trustees mengidentifikasikan bahwa keselamatan pasien dan keamanan pasien
(patient safety) merupakan sebuah prioritas strategik. Mereka juga menetapkan
capaian-capaian peningkatanan yang terukur untuk medication safety sebagai target
utamanya. Tahun 2000, Institute of Medicine di Amerika Serikat melaporkan: “TO
ERR IS HUMAN, Building a Safer Health System” yang mengemukakan bahwa dalam
pelayanan pasien rawat inap di rumah sakit ada sekitar 3-16% Kejadian Tidak Diharapkan.
B. TUJUAN PENULISAN
Tujuan Pencatatan dan Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien
Tujuan Umum : Menurunnya insiden keselamatan pasien (KTD, KTC, KNC, KPC &
Kejadian
Sentinel) untuk meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien di Rumah Sakit.
Tujuan Khusus :
1. Melaporkan insiden ke Komite Keselamatan Pasien Rumah sakit (KKP-RS)/
Internal
1) Rumah sakit melaksanakan pelaporan insiden (KTD, KNC, KTC, kejadian
sentinel) dan KPC dalam waktu makasimal 2 X 24 Jam.
2) Insiden keselamatan pasien dengan band warna biru dilakukan investigasi
sederhana maksimal 1 minggu, dan band warna hijau di lakukan investigasi
sederhana oleh atasan langsung, waktu maksimal 2 minggu oleh unit
insiden terkait.
3) Insiden keselamatan pasien dengan Band warna Kuning dan Band warna
merah di lakukan tindak lanjut komprehensif/ Root Cause Analysis (RCA)
1
2. Melaporkan insiden ke Komite Keselamatan Pasien Rumah sakit (KKP-RS)/
Eksternal
1) Pelaporan secara anonim dan tertulis ke KKP-RS setiap kondisi potensial
cedera dan insiden keselamatan pasien yang terjadi pada PASIEN, dan
telah dilakukan analisa penyebab, rekomendasi dan solusinya.
2) Laporan hasil investigasi sederhana/ analisis akar masalah/ RCA yang
terjadi pada pasien dan telah dilakukan analisa penyebab, rekomendasi
dan solusinya dilaporkan oleh Tim KP di RS (internal)/ Pimpinan RS ke
KKP-RS dengan mengisi Formulir Laporan Insiden Keselamatan Pasien.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2) Dampak (Consequence)
Penilaian dampak/ akibat suatu insiden adalah seberapa berat akibat yang dialami
pasien mulai dari tidak ada cidera sampai meninggal.
3) Probabilitas/ Frekuensi/ Likelihood
Penilaian Probabilitas/ Frekuensi risiko adalah seberapa seringnya insiden tersebut
4) Band Resiko
Band Risiko adalah derajat resiko yang digambarkan dalam empat warna yaitu : Biru,
Hijau, Kuning dan Merah “Bands“ akan menentukan investigasi yang akan
dilakukan.
4. Investigasi
1. Investigasi sederhana
Investigasi sederhana adalah proses yang terstruktur bertujuan untuk
membantu mengidentifikasi akar masalah suatu kejadian dengan matrix grading
biru dan hijau.
2. Investigasi Komprensif/ RCA /Root Cause Analysis
Investigasi Komprensif/ RCA /Root Cause Analysis adalah suatu proses untuk
mengidentifikasi faktor penyebab atau faktor yang bepengaruh terhadap
terjadinya penyimpangan kinerja, termasuk KTD.
4
6. Rekomendasi
Kesimpulan, pendapat, dan sarana yang disusun berdasarkan hasil dari
investigasi,
yang ditujukan kepada orang dan atau badan yang berwenang untuk melakukan
tindakan dan atau perbaikan untuk peningkatan mutu.
7. Tindak Lanjut
Dimana suatu aksi atau tindakan koreksi (corrective action) sebagai lanjutan langkah
dalam mencapai perbaikan dan atau mengembalikan segala kegiatan pada tujuan yang
seharusnya.
8. Sosialisasi
Interaksi sosial langsung maupun tidak langsung yang berlangsung melalui kelompok
dengan informasi tentang hasil kegiatan keseluruh unit rumah sakit melalui
pertemuan, informasi secara tertulis dengan bukti notulen, daftar hadir atau form/
buku yang telah ditanda tangani
9. Pelaporan Insiden External
Pelaporan secara anonim dan tertulis ke KKP-RS setiap Kondisi Potensial Cedera dan
Insiden Keselamatan Pasien yang terjadi pada pasien, dan telah dilakukan analisa
penyebab, rekomendasi dan solusinya.
10. Evaluasi
Evaluasi adalah kegiatan yang perlu dilakukan untuk menghindari kesalahan yang
sama, serta memilih strategi yang baik dari berbagai alternatif strategis yang ada,
meningkatkan efisiensi secara general, dan melihat apakah tujuan kegiatan sudah
tercapai atau sudah dilaksanakan.
5
Lembar Kerja Investigasi Sederhana
1. Penyebab Langsung Insiden :
2. Penyebab yang melatarbelakangi/akar masalah insiden :
3. Rekomendasi :
4. Penanggung Jawab : Tanggal :
5. Tindakan yang akan dilakukan :
6. Nama : Tanggal mulai investigasi :
7. Tanda Tangan : Tanggal selesai investigasi :
Manajemen Resiko :
Investigasi lengkap : YA/TIDAK Tanggal :
Diperlukan investigasi lebih lanjut : YA/TIDAK Tanggal
Investigasi setelah grading ulang : Hijau/Kuning/Merah
6
disuntikkan adalah Valisanbe injeksi. Dan pada saat pasien terbangun, pasien tersebut merasa
segar dan kondisi membaik. Pasien tidak tahu kalau obat yang diberikan salah. Box obat dan
desain ampul antara Acran inj dan Valisanbe inj hampir sama.
Langkah yang dilakukan:
Identifikasi insiden dan mengumpulkan informasi (observasi, wawancara)
Setelah ditelusuri, bahwa obat valisanbe inj yang diberikan oleh petugas IF diambil dari box
obat cairan inj. Valisanbe inj di duga kuat adalah merupakan obat yang diretur dari pasien
rawat inap, namun terjadi kesalahan pengembalian obat yang semestinya masuk ke lemari
obat tempat penyimpanan obat khusus OKT yaitu di box valisanbe inj, tapi ternyata di
masukkan dalam box obat Acran inj dimana box dan ampul antara Acran Inj. dan Valisanbe
inj hampir sama (LASA/ Look A Like, Sound A Like). Pada saat obat akan disuntikkan oleh
perawat, obat tidak di cross check ulang. Sehingga kesalahan terjadi karena kurang ketelitian
dari petugas yang menerima retur obat, petugas yang memberikan obat ke dokter serta tidak
ada cross check ulang dari perawat pada saat akan menyuntikkan obat ke pasien. Membuat
laporan insiden keselamatan pasien dan kronologi kejadian
Nilai Dampak (Consequence) = 1, Tidak ada cedera, kerugian keuangan kecil (obat tidak
terlalu mahal)
Nilai Probabilitas (Likelihood) = 2, karena kejadiannya jarang terjadi /Kadang-kadang, dapat
terjadi sewaktu-waktu
Skor risiko = 1 x 2 = 2 (risiko Rendah)
Kategori risiko rendah dengan warna bands hijau. Maka dilakukan investigasi sederhana
7
Rekomendasi :
1. Semua tenaga petugas harus memahami dan menjalankan alur proses dan SPO yang
ada Secara berkala perlu diingatkan mengenai SPO dan alur proses pelayanan obat ke
pasien
2. Semua tenaga perawat yang akan melakukan penyuntikan obat ke pasien harus
melakukan cross check ulang obat yang akan di suntikkan.
8
TINDAKAN SESUAI GRADE RISIKO
TERHADAP
BIAYA DAN
KELOLA
RISIKO
9
10
FORMAT LAPORAN INSIDEN KE Tim Keselamatan Pasien di RS
RS: ................................
(RAHASIA, TIDAK BOLEH DIFOTOCOPY, DILAPORKAN MAKSIMAL 2x24 JAM)
LAPORAN INSIDEN KNC, KTC, KTD, DAN KEJADIAN SENTINEL
I. DATA PASIEN
Nama :
.................................................................................................................................
No MR : .............................................. Ruangan :
......................................................
Umur * : 0-1 bulan > 1bulan – 1 tahun
> 1 tahun – 5 tahun > 5 tahun – 15 tahun
> 15 tahun – 30 tahun > 30 tahun – 65 tahun
> 65 tahun
2. Insiden :
.....................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
..........
3. Kronologis Insiden :
11
...........................................................................................................................................
..........
...........................................................................................................................................
..........
...........................................................................................................................................
..........
4. Jenis Insiden* :
Pasien
Lain-lain
..............................................................................................................(sebutkan)
12
Pasien rawat jalan
Pasien UGD
Lain-lain
..............................................................................................................(sebutkan)
8. Tempat Insiden
Lokasi Kejadian .....................................................................................................
(sebutkan)
(Tempat pasien berada)
Penyakit Dalam
Anak
Bedah
Obstetri Ginekologi
L
THT
o
Mata
k
Saraf
a
Anastesi
s
Kulit dan Kelamin
i
Jantung
Paru
K
Jiwa
e
jadian ...................................................................................................
(sebutkan)
Kematian
13
Cedera Inversible / Cedera Berat
Cedera Reversible / Cedera sedang
Cedera Ringan
Tidak ada cedera
14
Pembuat Laporan Penerima Laporan
Paraf Paraf
Tgl Terima Tgl Lapor
15
FORMAT LAPORAN INSIDEN KE Tim Keselamatan Pasien
2. KPC :
.....................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
..........
...........................................................................................................................................
..........
3. Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden*
16
Tim : terdiri dari :
..................................................................................................................
Dokter
Perawat
8. Petugas lainnya
.....................................................................................................................
9. kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain?*
Ya Tidak
17